Anda di halaman 1dari 31

CRITICAL BOOK REVIEW

MK. BAHASA INDONESIA


PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK
ELEKTRO

Skor Nilai :

BAHASA INDONESIA

NAMA KELOMPOK :
1. Anwar Surbakti Lumbantoruan (5193510012)
2. Aprida Valentina Hutagalung (5193331002)
3. Naomi Eventy Fier Sitorus (5193131001)
4. Josua Simbolon (5193131022)
5. Samuel Felix Saragi (5193331004)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat dan
Karunia-Nya kepada Penulis, sehingga critical book report ini dapat diselesaikan dengan baik
dan tepat waktu. Adapun tujuan Penulis dalam menyusun critical book report ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia dan Critical Book Report ini juga dapat
digunakan sebagai bahan diskusi, serta dapat diaplikasikan sebagai bahan pembelajaran.

Critical book report ini Penulis susun dari berbagai bahan referensi terutama buku yang
berhubungan dengan judul critical book yang sebelumnya telah diberikan oleh dosen pengampu
mata kuliah Bahasa Indonesia. Penulis berusaha seobjektif mungkin dalam menyusun critical
book sederhana ini.

Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Bahasa Indonesia
yang telah mempercayakan tugas ini kepada kami sehingga mempermudah Penulis dalam
memahami materi pada perkuliahan ini. Penulis menyampaikan banyak terima kasih karena
beliau, yang telah memandu Penulis, sehingga hal tersebut turut membantu Penulis dalam
penyelesaian critical book ini, serta kepada semua pihak yang turut andil dalam membantu
Penulis dalam penyelesaian critical book ini, sehingga critical book ini dapat terselesaikan
dengan tepat waktu.

Penulis

Kelompok 4
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi pentingnya CBR

Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahaami. Terkadang
kita memilih satu buku, namun kurang memuaskan hati kita. Misalnya dari segi analisis bahasa,
pembahasan tentang berbahasa Indonesia. Oleh karena itu, penulis membuat Critical Book
Report ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih buku referensi, terkhusus pada pokok
bahasa tentang berbahasa indonesia.

B. Tujuan Penulisan CBR

Tujuan Critical Book Report ini bertujuan:

1. Mengulas isi sebuah buku.


2. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku.
3. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia

C. Manfaat CBR

Manfaat dari Critical Book Report:

1. Untuk menambah pengetahuan tentang berbahasa indonesia guna memudahkan


pembaca maupun awam dalam memahami dan penerapannya untuk kedepannya.
2. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh setiap
bab dari buku.

D. Identitas Buku CBR

 Judul : Bahasa Indonesia Pengembangan Kepribadian Di Perguruan Tinggi


 Pengarang : Ermanto & Emidar
 Penerbit : Depok : Rajawali Pers, 2018
 Cetakan : 3, 2018
 Deskripsi Fisik : ix, 262 halaman ; 23 cm
 Tahun terbit : 2018
 ISBN : 978-602-425-388-2
BAB II
PEMBAHASAN
Ringkasan Isi Buku

BAB I
PENDAHULUAN
A. Kedudukan dan Fungsi Bahasa-Bahasa di Indonesia
Bahasa-bahasa di indonesia dikelompokkan menjadi tiga yaitu :
1. Bahasa Indonesia
Bahasa indonesia berasal dari bahasa Melayu dan termasuk kedalam rumpun
bahasa Austronesia.Dalam hal ini,bahasa Melayu itu sudah lama (berabad-
abad)digunakan sebagai lingua franca ‘bahasa perhubungan’ di nusantara ini pada zaman
Sriwijaya dan Majapahit.
Bagi bangsa indonesia,bahasa indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting
karena bahasa indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional dan bahasa negaraDalam
kedudukannya sebagai bahasa nasional,bahasa indonesia berfungsi sebagai :
a. Lambang kebanggaan nasional
b. Lambang identitas nasional
c. Alat pemersatu berbagai suku bangsa yang berbeda-beda latar belakang
sosial,budaya,dan bahasa daerahnya
d. Alat komunikasi antar daerah dan antar budaya
Kedudukan bahasa indonesia sebagai bahasa negara ditetapkan pada 18 Agustus
1945,pada saatUndang-Undang dasar 1945 disahkan sebagai Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia.Dalam UUD 1945, Bab XV,Pasal 36 dinyatakan bahwa
bahasa negara ialah bahasa indonesia.Dalam kedudukannya sebagai bahasa negara,bahasa
indonesia berfungsi sebagai :
a. Bahasa resmi kenegaraan
b. Bahasa pengantar di dunia pendidikan
c. Bahasa perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan
d. Bahasa resmi didalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan
serta teknologi modern.

2. Bahasa Daerah
Bahasa daerah adalah bahasa-bahasa suku bangsa di indonesia.Bahasa ini
jumlahnya sangat banyak dan digunakan menyebar di seluruh daerah di Indonesia.Bahas
daerah ini berfungsi sebagai :
a. Lambang kebanggaan daerah
b. Lambang identitas daerah
c. Alat perhubungan didalam keluarga dan masyarakat daerah
d. Sarana pendukung budaya daerah dan bahasa indonesia.

3. Bahasa Asing
Bahasa asing diartikan sebagai dengan bahasa-bahasa di Indonesia selain bahasa
indonesia dan bahasa daerah.Bahasa asing mempunyai funsi sebagai alat perhungan antar
bangsa dan saran pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk
pembangunan nasional.

B. Bahasa Indonesia Baku


1. Pengertian Bahasa Baku dan Nonbaku
Istilah bahasa baku telah dikenal oleh masyarakat luas.Namun,pengenalan istilah
tidak menjamin bahwa mereka memahami secara komprehensif.Makna kata baku sendiri
tampaknya tidak dipahami secara benar, apalagi makna bahasa baku. Hal ini disebabkan oleh
keengganan orang mencari makna istilah baku dan bahasa baku di dalam kamus umum
ataupun kamus istolah linguistik.
Bahasa baku adalah bentuk bahasa yang biasa memakai kata-kata atau
ungkapan,struktur kalimat,ejaan,dan pengucapan yang biasa dipakai oleh mereka yang
berpendidikan,seperti pejabat, ahli, dosen, guru, ilmuan, cendeklawan, dan sebagainya.
Sedangkan bahasa nonbaku adalah bahasa yang biasa memakai kata-kata atau ungkapan,
struktur kalimat, ejaan, dan pengucapan yang biasa dipakai oleh mereka yang kurang
berpendidikan dan bias beraktivitas dalam lingkungan tidak resmi.
Berdasarkan pengertian diatas, jelas bahwa bahasa baku adalah ragam bahasa yang
berkode bahasa yang berbeda dengan kode bahasa non baku yang biasa digunakan di
lingkungan tidak resmi.
2. Fungsi Bahasa Indonesia Baku
Bahasa indonesia baku mempunyai empat fungsi yaitu:
1. Bahasa indonesia baku berfungsi sebagai pemersatu
2. Bahasa indonesia baku berfungsi sebagai penanda kepribadian
3. Bahasa indonesia baku berfungsi sebagai penambah wibawa
4. Bahasa indonesia baku berfungsi sebagai kerangka acuan

3. Konteks Pemakaian Bahasa Indonesia Baku


Bahasa indonesia baku dipakai di dalam beberapa konteks.Pertama, dalam
komunikasi resmi yaitu dalam surat-menyurat resmi atau dinas,dan peristilahan
resmi.Kedua, dalam wacana teknis yaitu dalam laporan resmi dan karya ilmiah berupa
makalah, skripsi, tesis, disertasi, dan laporan hasil penelitian.Ketiga dalam pembicaraan
di depan umum yaitu ceramah, kuliah, dan khotbah. Keempat, dalam pembicaraan
dengan orang yang dihormati, yaitu atasan dengan bawahan di dalam kantor.
Di dalam konteks pertama dan kedua didukung oleh bahasa indonesia baku
tulis.Konteks kedua dan ketiga didukung oleh bahasa indonesia baku lisan.Di luar
konteks itu dipergunakan bahasa indonesia nonbaku atau bahasa indonesia nonstandar.

4. Ciri-Ciri Bahasa Indonesia Baku


Secara umum dapat diketahui bahwa bahasa indonesia baku mempunyai tiga ciri
yaitu :
1. Memiliki keunggulan wilayah dan waktu penggunaan
2. Kemantapan dinamis
3. Cendekia
Dalam hal ini, kemantapan dinamis berarti bahwa kaidah bahasa indonesia baku
relatif tetap serta tidak berubah setiap saat.Ciri cedekia berarti bahwa bahasa indonesia
baku mencerminkan cara berfikir yang teratur, logis, dan sistematis.
BAB II
PENULISAN TEKS AKADEMIK
A. Pengertian Teks Akademik
Kridalaksana (2011 : 238) menyatakan bahwa teks adalah :(1) satuan bahasa
terlengkap yang bersifat abstrak,(2) deretan kalimat, kata, dan sebagainya yang
membentuk ujaran, (3) ujaran yang dihasilkan dalam interaksi manusia. Dilihat dari tiga
pengertian teks yang dikemukakan tersebut dapat dikatakan bahwa teks adalah satuan
bahasa yang bisa bahasa tulis dan bisa juga berupa bahasa lisan yang dihasilkan dari
interaksi atau kominikasi manusia.Dengan demikian ,teks akademik atau teks ilmiah
dapat berwujud dalam berbagai jenis, misalnya buku, ulasan buku, proposal penelitian,
laporan penelitian, laporan praktikum, dan artikel ilmiah.

B. Perbedaan Teks Akademik dengan Teks Non-Akademik


Teks akademik atau teks ilmiah berbeda dengan teks non-akademik atau teks non
–ilmiah.Perbedaan antara teks akademik dengan teks non-akademik perlu dijelaskan
secara memadai dengan mengidentifikasi ciri-ciri yang ada. Pendapat tentang teks
akademik yang berkembang selama ini adalah bahwa teks akademik mempunyai ciri-ciri
antara lain sederhana, padat, objektif, dan logis (lihat, misalnya, Sudaryanto, 1996,
Moeliono,2004).
Teks akademik yang dihasilkan harus memperlihatkan ada/tidaknya penggunaan
kalimat minor.Kalimat minor adalah kalimat yang tidak lengkap. Kalimat minor
berkekurangan salah satu dari unsur pengisi subjek atau finitl predikator. Akibatnya
kalimat tersebut dapat dianalisis dari sudut pandang leksikogramatika, serta tidak dapat.

C. Ciri – Ciri Teks Akademik


Tabel di bawah ini menunjukkan ciri – ciri teks akademik dan ciri – ciri teks non-
akademik.
Ciri – ciri teks akademik dan non-akademik
Perbedaan Teks Akademik Teks Non Akademik
(Teks Ilmiah) (Teks Non Ilmiah)
Objek Adanya fakta objek yang Tidak ada ojek yang diteliti
diteliti.
Fakta pengamatan Dibuktikan dengan Tanpa dukungan atau bukti
pengamatan (objektif) (subjektif)
Tata urutan Bersifat metodis dan Sesuai dengan alur
sistematis
Bahasa Menggunakan bahasa yang Menggunakan bahasa yang
ilmiah (bahasa baku yangh non ilmiah (menggunakan
baik dan benar) bahasa baku yan baik)
Istilah Pemakaian istilah khusus Pemakaian istilah umum
Gaya bahasa Folmal Non formal dan populer
Isi Biasanya berisi Dapat bersifat
pengamatan atau penelitian persuasif,deskrptif,maupun
kritik tanpa didukung bukti.

D. Teks Akademik dalam Berbagai Genre Makro


Teks akademik dinyatakan terdahulu,teks akademik atau teks ilmiah dapat
terwujud dalam berbagai jenis yaitu:
a. Ulasan buku
Ulasan buku serng juga dikatakan timbangan buku adalah tulisan yang berisi
tentang krtik terhadapa buku yang dimaksud.Ulasan ini menyajikan kajian pustaka dalam
proposal penelitian, laporan penelitian (yang berupa skripsi,tesis, dan disertasi), ataupun
artikel ilmiah.

b. Proposal
Proposal merupakan tulisan yang berisi rancangan penelitian. Proposal dapat
berupa proposal penelitian dan propasal kegiatan. Proposal penelitian memiliki struktur
teks pendahuluan^landasan teori dan tijauan pustaka^metodologi penelitian.

c. Laporan penelitian
Laporan dapat dikelompokkan menjadi laporan penelitian dan laporan kegiatan.
Laporan ditata dengan struktur teks.

d. Artikel ilmiah
Artikel ilmiah dapat dikelompokkan menjadi artikel penelitian dan artikel
konseptual. Dalam hal ini, artikel penelitian adalah artikel yang disusun berdasarkan
sebuah laporan penelitian, sedangkan artikel konseptual adalah artikel yang disusun
sebagai hasil pemikiran secara konseptual.

BAB III
PENULISAN TEKS ULASAN BUKU
A. Pengertian Teks Ulasan Buku
Teks ulasan adalah suatu tulisan yangb isinya untuk menimbang atau menilai
karya yang dihasilkan oleh orang lain (Isnatun & Farida, 2013; 57). Ulasan sering juga
diistilahkan dengan timbangan, resensi, dan review.Sebenarnya ulasan buku tidak hanya
dilakukan terhadap buku tetapi juga karya – karya lain berupa artikel, karya sastra, karya
seni, dan lain – lain .
Menurut Isnatun & Farida, 2013; 57, tujuan pembuatan ulasan buku adalah
sebagai berikut :
1. Menyajikan informasi komprehensif (menyeluruh) tentang sebuah karya.
2. Memengaruhi penikmat karya untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan
lebih jauh fenomena atau problema pada suatu karya.
3. Memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah sebuah karya layak dinikmati atau
tidak.
B. Struktur Teks Ulasan Buku
Struktur teks ulasan buku menurut Narwarni, dkk (2016 : 45) adalah sebagai
berikut :

Identitas
(Opsional)

Orientasi

Teks
Tafsiran Isi
Ulasan

Evaluasi

Rangkuman

Identitas pada teks ulasan bersifat opsional.Pada bagian identitas dimuat judul,
penulis, penerbit, bahasa yang digunakan, warna sampul dan lain – lain. Pada bagian
identitas yang dibuat berdasarkan fakta- fakta dan kebutuhan si pengulas buku. Genre
mikro yang dipakai untuk memaparkan identitas adalah deskripsi.

C. Cara Merekonstruksi Teks Ulasan Buku


Merekonstruksi teks ulasan buku maksudnya adalah menukiskan kembali teks
ulasan yang telah ada dengan menggunakan bahasa sendiri. Hal – hal yang perlu
dijperhatikan dalam merekonstruksi teks ulasan buku adalah sebagai berikut :
a. Membaca teks ulasan
b. Apalagi belum pernah membaca buku yang diulas, pengulasan dapat mencari
informasi mengenai buku tersebut
c. Melihat struktur teks ulasan buku
d. Menuliskan kembali teks ulasan berdasarkan struktur teks ulasan.

D. Langkah – Langkah Operasional Penulisan Teks Ulasan Buku


Mengulas sebuah buku artinya memberikan penilaian terhadap buku yang diulas
secara objektif. Pengulas buku harus memaparkan kelebihan dan kekurangan dari buku
yang diulas dengan berimbang. Supaya dapat menghasilkan ulasan yang baik, perlu
diperhatikan langkah – langkah yang dinyatakan oleh Nurwardani dkk. (2016;71-72),
yakni sebagai berikut :

a. Memilih buku yang diulas


b. Membaca kritis
c. Membuat ringkasan
d. Menentukan kriteria penilaian
e. Mencari buku pembanding dan referensi untuk rujukan
f. Menulis laporan yang dimaksud
Langkah – langkah tersebut bukanlah satu –satunya acuan yang harus
dipergunakan dalam menyusun teks ulasan.Pada dasarnya, langkah –langkah tersebut
masih dapat dikembangkan berdasarkan kreativitas sendiri.

BAB IV
PENULISAN TEKS PROPOSAL

A. Pengertian Teks Proposal


Teks proposal secara singkat dpat dimaknai dengan rancangan atau gambaran dari
suatu kegiatan. Dengan lebih jelas dapat pula dikatakan bahwa teks proposal merupakan
suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat secara formal dan standar serta diajukan
kepada pimpinan atau pemangku kepentingan atau pihak terkait untuk mendapatkan
pertimbangan – pertimbangan. Pada umumnya proposal merupakan tulisan informatif dan
persuasif yang mengedukasi dan menyakinkan pembaca.
Hasnun (2004:84) menyatakan bahwa proposal merupakan rencana yang disusun
untuk kegiatan tertentu atau bisa juga dikatakan sebagai rencana yang ditunagkan dalam
bentuk rancangan kerja. Keberhasilan suatu proposal dapat ditunjang dengan keahlian
seseorang dalam menuliskannya, bukan saja sekedar dasar pemikiran dan tujuan proyek
atau kegiatan yang jelas, namun kepiawaian dalam menjelaskan hal – hal yang berkaitan
dengan kegiatan tersebut.
Penjelasan tersebut di atas menggambarkan bahwa teks proposal merupakan
sebuah usul mengenai rancangan kegiatan yang disusun berdasarkan komponen –
komponen susunannya guna memberikan kejelasan isi dan tujuan teks proposal tersebut
adalah agar mendapat persetujuan atau bahkan mendapat bantuan dana atau sarana dari
pihak yang membaca.

B. Jenis – jenis Proposal


Secara umum proposal dapat dibedakan menjadi beberapa jenis (Nurjamal dkk,
2011:177). Jenis – jenis proposal yang dimaksud adalah (1) proposal kegiatan, (2)
proposal usaha atau bisni, (3) proposal penelitian. Proposal kegiatan merupakan proposal
yang disusun sebelum melakukan suatu kegiatan. Dalman (2012:80) menyatakan bahwa
proposal kegiatan adalah rencana kegiatan yang disusun oleh panitia untuk mendapatan
bantuan dan persetujuan dari pihak ketiga dan pihak terkait.
Jenis proposal berikutnya adalah proposal usaha atau bisnis. Proposal usaha atau
bisnis adalah sebuah proposal yang dibuat dengan tujuan untuk melakukan suatu usaha
untuk menambah permodalan usaha atau mengajukan kredit, merger, ataupun kerjasama
dalam rangka mengembangkan bisnis (Nurjamal, 2011:179).
1. Proposal kegiatan
Teks proposal kegiatan merupakan rencana kegiatan yang disusun oleh penitia
untuk mendapatkan bantuan dan persetujuan dari pihak ketiga dan pihak terkait.
Proposal kegiatan merupakan sebuah usulan rencana kegiatan yang dilaksanakan pda
waktu dan momen tertentu.
Ciri proposal kegiatan adalah (1) berisi pedoman kerja atau peta perjalanan
lengkap yang akan dinilai selama melakukan kegiatan, (2) panitia kegiatan telah
memiliki gambaran menyeluruh dan lengkap mengenai ruang lingkup dan urutan
kegiatan maupun tenggang waktunya, (3) dirancang oleh kelompok panitia yang
berencana menggelar acara, (4) biasanya memiliki susunan panitia, bentuk kegiatan,
waktu kegiatan, dana nama kegiatan.
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa teks proposal kegiatan adalah
rancangan ataupun susunan kerangka kerja dalam suatu kegiatan yang akan
dilaksanakan yang berisi rincian pelaksanaan, susunan panitia, dan waktu serta dana
yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan.
a. Unsur – unsur Proposal Kegiatan
Penulisan proposal kegiatan memerlukan ketelitian dan kecermatan,
terutama dalam hal memperhatikan bagian – bagian yang akan diungkapkan pada
isi proposal. Bagian – bagian atau unsur – unsur tersebut adalah penunjang
kelengkapanproposal.
Hal – hal yang harus terdapat di dalam sebuah proposal kegiatan antara
lain adalah (a) latar belakang yang memuat landasan kegiatan tersebut
dilaksanakan, (b) tema atau kerangka pemikiran, (c) maksud / tujuan, (d) waktu
pelaksanaan, (e) tempat, (f) kegiatan yang akan dilaksanakan , (g) biaya yang
dibutuhkan, (h) kepanitian, (i) penutup.

b. Teknik Penulisan Proposal Kegiatan


Bahasa yang digunakan pada proposal harus jelas dan memberikan
gambaran tentang kegiatan yang dilaksanakan.
Penulisan proposal harus memperhatikan ; (1) penempatan dan
penggunaan kata yang tepat, (2) pengurangan penggunaan kalimat yang panjang
dan membingungka, sebaiknya menggunakan kalimat pendek dan jelas, (3)
penggunaan paragraf dan ejaan yang sesuai.
Aturan – aturan dalam menyusun proposal adalah (1) menggunakan kata
yang sesuai untuk mengungkapkan maksud dan tujuan proposal dengan jelas, (2)
menulis proposal dengan format penulisan proposal yang dipakai secara umum,
(3) menggunakan kalimat padat, jelas, dan benar, (4) menggunakan bahasa sesuai
dengan prinsip Ejaan Bahasa Indonesia (EBI), (5) menulis proposal dengan gaya
yang menarik, (6) mengaitkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lain agar
seluurh isi proposal tetap memiliki pemahaman yang sama, (7) menyunting
kembali proposal yang telah ditulis sesuai dengan mengoreksi kesalahan –
kesalahan penulisan maupun isi proposal terseut.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa teknik penulisan proposal
yang baik adalah (1) menentukan judul kegiatan proposal sesuai dengan kegiatan
yang akan dilaksanakan, (2) menulis proposal dengan format penulisan proposal
yang dipakai secara umum, (3) menjabarkan unsur – unsur proposal kegiatan,
yakni (a) nama kegiatan, (b) dasar pemikiran, (c) tujuan dan maanfaat kegiatan,
(d) tema kegiatan, (e) ruang lingkup kegiatan, (f) waktu dan tempat kegiatan, (g)
susunan kepanitian, (h) anggaran biaya, (i) penutup, (4) menyusun proposal
dengan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia dan ejaan yang
berlaku, (5) menyunting kembali penulisan dan isi proposal, (6) menyiapkan
cover atau sampul serta tulisan proposal dengan tampilan yang menarik dan
berkesan.

2. Proposal Penelitian
Menyusun teks proposal (rencana) penelitian diibaratan seperti membuat suatu
produk untuk dijual. Artinya, terjual atau tidaknya brang tersebut sangat tergantung
dari dan kepandaian kita dalam menawarkan barang tersebut. Jika barang tersebut
merupakan hal baru bagi masyarakat, sudah barang tentu konsumen akan tertaik
untuk membelinya.
Dalam uraian berikut akan disajikan secara garis besar mengenai petunjuk
pembuatan suatu proposal penelitian. Lazimnya sebuah rencana penelitian terdiri dari
bab – bab : (1) pendahuluan, (2) tinjauan pustaka, (3) perumusan hipotesis, (4)
metode penelitian.
a. Pendahuluan
Bab ini terdiri dari (a) latar belakang, (b) perumusan permasalahan, (c)
tujuan penelitian.
b. Tinjauan Pustaka
Hal yang lebih penting, bab tinjauan pustaka ini harus dapat memberikan
ladasan ilmiah tentang (a) masalah penelitian, (b) metode yang dipilih (bila perlu)
dan (c) memberikan landasan ilmiah, mengapa perlakuan yang satu dihipotesiskan
(diduga) lebih baik daripada perlakuan yang lain atau mengapa suatu variabel
diduga berhubungan dengan variabel yang lain.

c. Hipotesis
Setiap tahap pengembangan pemikiran ilmiah, dibuat dengan
memperkirakan kejadian yaitu dengan mengembangkan hipotesis (yang
diusahakan untuk dikembangkan) yang seringkali dimulai dengan dasar yang
tidak kuat. Hipotesis adalah suatu perkiraan atau dugaan hasil mental peneliti
mengenai fakta – fakta yang diperoleh atau jawaban sementara mengenai suatu
gejala atau hubungan antara dua gejala empiris. Fungsi utama hipotesis adalah
sebagai dasar penelitian dan pengamatan baru. Fungsi kedua adalah sebagai alat
untuk memperoleh pengetahuan baru, yang pada permulaannya belum dapat
dipastikan kebenarannya.
d. Metode Penelitian
Dalam kegiatan ini peneliti menjelaskan seluruh variabel yang terkait /
berperan dalam penelitian. Tidak hanya variabel bebas dan variabel tergantung
saja, tetapi juga variabel – variabel lain yang menentukan keberlakuan hasil dari
penelitian tersebut.
Isi bagian ini adalah sebagai berikut :
(a) Tempat dan waktu pelaksanaan penelitian
(b) Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian terutama tentang spesifikasi
alat dan bahan tersbut
(c) Metode penelitian, mencakup rancangan penelitian dan rencana analisis
datanya
(d) Pelaksanaan peneltian yang berisi uraian tentang prosedur pelaksanaan
penelitian secara terperinci dan lengkap, tidak termasuk variabel rambang
(e) Pengamatan dan pengumpulan data berisi penjelasan tentang prosedur dan
cara pengamatan penelitian serta dapat menunjang apa saja yang dapat
dikumpulkan
e. Deskripsi Proposal Penelitian
1. Judul penelitian
2. Pendahuluan
3. Perumusan masalah
4. Tinjauan pustaka
5. Tujuan penelitian
6. Kontribusi hasil penelitian
7. Metode penelitian
8. Jadwal pelaksanaan
9. Daftar pustaka
10. Lampiran
C. Struktur Teks dan Hubungan Genre Mikro pada Proposal
Sesuai dengan perihal teks proposal kegiatan yang telah dikemukakan di atas,
seharusnya struktur teks dan genre mikro pada proposal kegiatan adalah sebagai berikut :

Struktur Genre Mikro yang Fungsi Retoris


Teks Diharapkan
Pendahulua Eksposisi (dan atau Memberikan latar belakang
n meliputi Deskripsi) kegiatan yang akan
dilaksanakan, gambaran tentang
jenis dan bentuk
kegiatan,tinjauan, manfaat, serta
strategi yang akan digunakan
untuk melaksanakan kegiatan
tersebut
Tata Deskripsi (dan atau Menyajikan strategi yang akan
Laksana meliputi Prosedur) dilakukan dalam melaksanakan
Kegiatan kegiatan, termasuk langkah –
langkah yang akan ditempuh
Penutup Deskripsi (dan atau Menyampaikan harapan agar
meliputi Prosedur) proposal kegiatan itu diterima
dan menghasilkan sesuatu
seperti yang direncanakan

BAB V
PENULISAN TEKS LAPORAN

A. Pengertian Teks Laporan


Teks laporan adalah sebuah teks yang mengandung klasifikasi mengenai suatu
objek tertentu yang berdasarkan kriteria tertentu. Berbeda dengan teks deskripsi, teks
laporan bersifat umum atau universal. Sedangkan teks deskripsi lebih bersifat khusus dan
mendetail.
Teks laporan berkaitan dengan hubungan berjenjang antara sebuah kelas dan sub
– sub kelas yang ada di dalamnya. Hal itu terwujud karena dalam teks laporan biasanya
terdapat klasifikasi yang menunjukkan jenis – jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu
sebagaimana dinyatakan diatas.

B. Model Teks Laporan Penelitian


Teks laporan penelitian adalah uraian tentang hal – hal yang berkaitan dengan
proses kegiatan penelitian. Ini berarti bahwa teks laporan penelitian tidak hanya berisi
uraian tentang langkah – langkah yang telah dilalui oleh peneliti tetapi juga latar
belakang permasalahan, kerangka berpikir, dukungan teori, dan sebagainya yang bersifat
memperkuat makna penelitian yang dilakukan.
Secara garis besar tujuan penelitian dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) menurut
pihak yang dapat memanfaatkan hasilnya. Ketiga pihak yang dimaksud adalah sebagai
berikut:
a. Para imuwan
b. Pemerintah, biroktrat atau pengambil kebijaksanaan yang lain
c. Masyarakat luas baik secara perseorangan maupun kelompok
C. Model Teks Laporan Kegiatan
Teks laporan kegiatan adalah teks yang disusun setelah kegiatan selesai
dilaksanakan. Teks laporan ini dibuat oleh sekelompok atau perorangan yang
bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Teks laporan ini digunakan
sebagai bahan pertanggungjawaban kepada pemberi mandate, atasan ataupun sponsor
kegiatan tersebut. Selain itu, teks laporan ini juga sebagai alat bukti bahwa kegiatan
tersebut telah selesai dilaksanakan. Teks laporan kegiatan harus diteliti dengan sistematis,
dan jelas sehingga bisa dengan mudah dipahami oleh pembacanya.

D. Hubungan Genre pada Teks Laporan Penelitian


Untuk mengetahui apakah setiap tahapan dalam penulisan teks laporan penelitian
diungkapkan dengan genre mikro yang sesuai, dapat diketahui dengan menganalisis
hubungan genre pada setiap tahapan teks laporan penelitian yang di bawah ini.
1. Abstrak
Abstrak merupakan bagian yang sangat penting dalam laporan penelitian. Dalam
penelitian, abstrak adalah genre mikro yang berisi ringkasan seluruh penelitian yang
dilaporkan. Pada koneksi ini, abstrak juga disebut ringkasan atau intisari.
2. Pendahuluan
Isi tahapan pendahuluan pada laporan penelitian dan pada proposal penelitian
pada dasarnya sama. Oleh sebab itu, genre mikro yang digunakan untuk
mengungkapkan Tahapan Pendahuluan dan Tahapan Penutup pun relatif sama, yaitu
eksposisi dan atau meliputi deskripsi. Perbedaan diantara keduanya terutama terletak
pada orientasi waktu.
3. Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka
Tahapan Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka berisi dua hal. Yang pertama
adalah landasan teori yang berfungsi untuk menyampaikan ulasan teori yang
digunakan untuk memecahkan masalah yang diteliti, dan yang kedua adalah tinjauan
pustaka yang berfungsi untuk menyatakan perbandingan antara penelitian yang
dilaporkan itu dan penelitian – penelitian sebelumnya.
4. Metodologi Penelitian
Untuk mengungkapkan kenyataan pada Tahapan Metodologi Penelitian, genre
mikro yang digunakan adalah deskripsi dan atau meliputi laporan, rekon, dan
prosedur. Deskripsi digunakan untuk memaparkan lokasi penelitian dan sifat – sifat
kekhususan data, laporan digunakan untuk mengklasifikasikan data, rekon digunakan
untuk menyatakan rangkaian kegiatan yang dilakukan pada saat penelitian
berlangsung, dan prosedur digunakan untuk menjelaskan langkah – langkah yang
ditempuh dalam melaksanakan penelitian.
5. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Tahapan Hasil Penelitian dan Pembahasan terdiri dari dua hal yang berbeda : hasil
penelitian dan pembahasan. Pada laporan penelitian, kedua hal ini dapat dijadikan
satu bab, dengan nama “Hasil Penelitian dan Pembahasan”, atau dijadikan dua bab,
masing – masing dengan nama “Hasil Penelitian” dan “Pembahasan”.
6. Penutup
Bab Penutup merupakan tahapan terakhir pada struktur teks laporan
penelitian.tahapan ini biasanya mengandung dua unsur, yaitu simpulan dan saran.
Selain kedua unsure itu, implikasi penelitian juga sering dimasukkan ke dalam
tahapan tersebut.

E. Hubungan Genre pada Teks Laporan Kegiatan


Teks laporan kegiatan mengandung unsur – unsurnya yang saling berhubungan,
yaitu ringkasan, pendahuluan, deskripsi kegiatan, pelaksanaan kegiatan, dan penutup.

Struktur Teks dan Genre Mikro pada Laporan Kegiatan

Struktur Teks Genre Mikro yang Fungsi Retoris


Diharapkan
Ringkasan Ringkasan Memberikan ringkasan dari
keseluruhan laporan kegiatan
Pendahuluan Deskripsi (dan atau Memberikan latar belakang kegiatan
meliputi Eksposisi) yang telah dilaksanakkan, gambaran
tentang jenis dan bentuk kegiatan,
tujuan, manfaat, serta strategi yang
digunakan untuk melaksanakan
kegiatan tersebut
Deskripsi Deskripsi Menguraikan nama kegiatan, lokasi
Kegiatan kegiatan, wakktu kegiatan, dan
pelaksanaan kegiatan
Pelaksanaan Deskripsi (dan atau  Menguraikan kegiatan yang
Kegiatan meliputi Rekon, dilakukan, strategi yang
Prosedur) digunakan dalam
melaksanakan kegiatan,
termasuk langkah – langkah
yang ditempuh

 Mengidentifikasi kendala
yang dihadapi dan cara
mengatasi kendala tersebut
Penutup Deskripsi (dan atau Menyatakan bahwa kegiatan yang
meliputi Eksposisi) telah dilaksanakan dapat berjalan
dengan baik serta mengajukan saran
– saran untuk kegiatan yang akan
datang

(Nurwardani, dkk., 2016:177)

F. Langkah – langkah Penulisan Teks Laporan


1. Langkah – langkah Penulisan Teks Laporan Penelitian
Langkah – langkah penulisan teks laporan peneltiian dapat dijelaskan sebagai
berikut :
1) Penulisan Pendahuluan
a. Rumusan Masalah
b. Tujuan Penelitian

2) Penulisan Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka


3) Penulisan Metodologi Penelitian
4) Penulisan Hasil Peneltian dan Pembahasan
5) Penulisan Penutup

2. Langkah – langkah Penulisan Teks Laporan kegiatan


Langkah – langkah penulisan teks laporan kegiatan dapat dijelaskan sebagai
berikut :
1) Penulisan Pendahuluan
2) Penulisan Deskripsi Kegiatan
3) Penulisan Pelaksanaan Kegiatan
4) Penulisan Penutup

G. Manfaat Teks Laporan


Teks laporan mempunyai banyak menfaat, tidak hanya bagi peneliti atau
pelaksana kegiatan tetapi juga bagi pihak – pihak yang menerima laporan. Secara lebih
khusus, manfaat penelitian dan manfaat kegiatan dapat dibaca pada bagian pendahuluan
laporan. Bagi peneliti, laporan penelitian menjadi bukti bahwa dia sudah melakukan
penelitian atau sudah menemukan sesuatu melalui penelitian yang telah dilakukannya.
Menurut Nurwardani dkk., 2016:180), laporan penelitian dan laporan kegiatan
mempunyai empat fungsi, yaitu :
1. Sebagai sumber informasi bagi pembaca atau orang yang berkepentingan
2. Sebagai bentuk pertanggungjawaban dari pelapor kepada atasan, sponsor, atau
pembaca bahwa penelitian dan kegiatan telah dilaksanakan
3. Sebagai sarana untuk melakukan pengawasan kepada peneliti dan pelaksana
kegiatan
4. Sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan mengenai sesuatu

BAB VI
PENULISAN TEKS ARTIKEL ILMIAH

A. Pengertian Teks Artikel Ilmiah


Seperti telah diisnggung dalam pembicaraan terdahulu, kata teks dapat dimaknai
dengan naskah yang berupa kata – kata asli dari penulisnya; tulisan yang dihasilkan oleh
penulis; atau wacana tulis. Kata artikel dapat dimaknai dengan karya tulis lengkap. Hal
ini berarti bahwa artikel adalah tulisan yang lengkap dengan unsur – unsur utamanya.
Suriamiharja dkk. (1996/1997) menyatakan bahwa article atau artikel adalah
karya tulis lengkap yang dimuat dalam surat kabar, majalah, atau penerbit berkala
lainnya. Kemudian, kata ilmiah dapat diartikan dengan bersifat ilmu dan memenuhi
syarat ilmu pengetahuan. Jadi, dapat dinyatakan bahwa teks artikel ilmiah adalah tulisan
lengkap yang bersifat ilmu atau memenuhi syarat ilmu pengetahuan.
Ada empat prinsip utama tentang pengertian ilmiah. Pertama, teks artikel ilmiah
bersifat objektif. Kedua, segala sesuatu yang dikemukakan penulis, harus berdasarkan
data. Ketiga, penyimpulan penemuan di dalamnya berpola induktif dan deduktif.
Keempat, pembahasan datanya berdasarkan rasio.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa teks artikel ilmiah adalah tulisan
lengkap yang pembicaraannya bersifat objektif, berdasarkan data dan penyimpulan
penemuan di dalamnya berpola induktif dan deduktif serta pembahasan datanya
berdasarkan rasio.

B. Struktur Teks Artikel Ilmiah

Dalam pembicaraan terdahulu telah dinyatakan bahwa ada dua macam teks artikel
ilmiah, yaitu teks artikel penelitian dan teks artikel konseptual. Dalam hal ini, teks artikel
penelitian adalah teks artikel yang penyusunannya berdasarkan suatu penelitian yang
telah dilakukan. Teks artikel konseptual adalah teks artikel yang disusun sebagai hasil
pemikiran secara konseptual.
Struktur teks artikel penelitian maupun struktur teks artikel konseptual relatif
bervariasi. Namun, secara umum dapat dikatakan bahwa struktur teks artikel penelitian
adalah abstrak ^ pendahuluan ^ tinjauan pustaka ^ metodologi penelitian ^ hasil ^
pembahasan ^ simpulan. Struktur teks artikel konseptual lebih bervariasi, tetapi yang
sering dijumpai adalah abstrak ^ pendahuluan ^ tinjauan pustaka ^ pembahasan ^
simpulan.
C. Hubungan Genre pada Teks Artikel Ilmiah

1. Hubungan Genre pada Teks Artikel Penelitian

Untuk hubungan genre pada teks artikel penelitian dapat dilihat dan dipahami

dalam table ini.

Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Penelitian

Struktur Genre Mikro yang Fungsi Retoris

Teks Diharapkan
Abstrak Abstrak Menyajikan ringkasan yang
mewakili seluruh artikel
Pendahulua Eksposisi (dan atau Memberi latar belakang
n meliputi Deskripsi) penelitian, permasalahan
penelitian, tujuan, dan
pendekatan/metode/teknik
untuk mencapai tujuan
Tinjauan Review Menyajikan ulasan teoretis
Pustaka tentang dasar pemikiran yang
digunakan untuk
memecahkan masalah
Metodologi Rekon (dan atau Menyajikan pendekatan,
Penelitian meliputi Deskripsi, metode, dan teknik penelitian,
Prosedur, Laporan) termasuk langkah – langkah
yang ditempuh
Hasil Deskripsi (dan atau Menyajikan temuan – temuan
meliputi Laporan, penelitian
Rekon)
Pembahasan Diskusi (dan atau Membahas (dan atau
meliputi Eksplanasi) menjelaska) temuan – temuan
penelitian dari berbagai sudut
pendang teori yang telah
disajikan pada tinjauan
pustaka
Simpulan Eksposisi (dan atau Menyajikan uraian bahwa
meliputi Deskripsi) pokok persoalan yang
disajikan telah diperlakukan
sedemikian rupa dengan hasil
seperti yang telah disajikan
pada pembahasan, diikuti
dengan saran baik secara
teoretis maupun praktis

2. Hubungan Genre pada Teks Artikel Konseptual

Untuk hubungan genre pada teks artikel konseptual dapat dilihat dan dipahami

dalam tabel berikut ini.

Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Konseptual

Struktur Genre Mikro yang Fungsi Retoris

Teks Diharapkan
Abstrak Abstrak Menyajikan ringkasan yang

mewakili seluruh artikel


Pendahulua Eksposisi (dan atau Memberikan latar belakang

n meliputi Deskripsi) masalah, yang menyangkut

pernyataan masalah, pentingnya

masalah itu dibahas, dan

informasi tentang cara atau

strategi yang digunakan dalam


memperlakukan masalah

tersebut
Tinjauan Review Menyajikan ulasan teoretis

Pustaka tentang dasar pemikiran yang

digunakan untuk memecahkan

masalah yang diajukan


Pembahasan Diskusi (dan atau Membahas (dan atau

meliputi Eksplanasi) menjelaskan) permasalahan

dengan disertai pemecahannya


Simpulan Eksposisi (dan atau Menyajikan uraian bahwa pokok

meliputi deskripsi) persoalan yang disajikan telah

diperlakukan sedemikian rupa

dengan hasil seperti yang telah

disajikan pada pembahasan,

diikuti dengan saran baik secara

teoretis maupun praktis


D. Pentingnya Teks Artikel Ilmiah dan Publikasinya

Pentingnya teks artikel ilmiah dapat dirasakan melalui pengalaman penulisannya


yang dapat membantu dalam mengerjakan tugas – tugas penulisan yang sejenis dengan
artike ilmiah, misalnya paper, esai, atau makalah dengan lebih mudah. Dengan
mengetahui tata cara penulisan artikel ilmiah, penulis akan lebih mudah membaca artikel
ilmiah dan akan dapat menulisnya dengan struktur teks dan pilihan bahasa yang tepat.

E. Langkah – langkah Penulisan Teks Artikel Ilmiah

Kalau teks laporan penelitiannya sudah tersedia, maka teks artikel penelitiannya
dapat ditulis dengan mengikuti struktur teks artikel penelitian yang sudah dibicarakan
terdahulu.
Langkah – langkah yang ditempuh pada tahap pra – penulisan adalah :
(1) pemilihan topic,
(2) pembahasan topik,
(3) penentuan judul,
(4) perumusan tema,
(5) pengumpulan bahan, dan
(6) penyusunan kerangka artikel konseptual.
Selanjutnya, langkah – langkah yang ditempuh pada tahap penulisan adalah
(1) penulisan pendahuluan,
(2) penulisan tinjauan pustaka,
(3) penulisan pembahasan, dan
(4) penulisan penutup.
F. Penulisan Kutipan dan Daftar Rujukan

1. Penulisan Kutipan

Kutipan adalah fakta, ide, opini, atau pendapat yang dikutip dari berbagai sumber
tertulis untuk mendukung atau memperjelas argumen, posisi, atau opini penulis dalam
artikel ilmiah. Ini berarti bahwa semua kutipan, baik berupa fakta, ide, opini maupun
pernyataan, yang terdapat dalam artikel ilmiah, bukan milik penulis itu sendiri.
Dalam penulisan artikel ilmiah kutipan digunakan terutama dalam penulisan
pendahuluan dan penulisan tinjauan pustaka. Dalam penulisan pendahuluan biasanya
digunakan untuk menguraikan fenomena, pentingnya masalah, teori atau pandangan
yang digunakan, dan istilah khusus. Lalu, dalam penulisan tinjauan pustaka kutipan
digunakan untuk mengkaji pokok pembicaraan.
2. Penulisan Daftar Pustaka

Ada dua istilah yang dipakai untuk menamai bagian karya tulis, tempat sejumlah
rujukan didaftarkan, yaitu daftar pustaka dan daftar rujukan. Kedua istilah itu
mempunyai konsep yang berbeda. Daftar pustaka (bibliografi) adalah sejumlah
rujukan yang menjadi sumber kutipan dan yang memberi dukungan secara tidak
langsung (tidak dikutip). Sedangkan daftar rujukan adalah daftar semua sumber
kutipan yang digunakan dalam penulisan sebuah karya tulis.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pembahasan Isi Buku

B. Kelebihann & Kekurangan Buku

1. Dilihat dari aspek tampilan buku, buku ini…

2. Dari aspek layout dan tata letak serta tata tulis termasuk penggunaan font buku ini….

3. Dari aspek isi buku, buku ini….

4. Dari aspek tata Bahasa buku, buku ini….


BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Teks ulasan yaitu teks yang berisi ulasan atau penilaian terhadap suatu karya (drama atau
film). Mengulas suatu film dan drama mengharuskan kita untuk bersikap kritis. Sikap kritis ini
sangat penting agar ulasan yang kita tulis tersebut berkontribusi bagi kemajuan film dan drama
itu sendiri.

Struktur teks ulasan itu merupakan bagian yang membangun sebuah teks untuk
menjadikannya suatu teks yang utuh. Dalam struktur teks ulasan terdapat bagian penting seperti:
orientasi, tafsiran, evaluasi, rangkuman.

B. Saran

Dalam membuat maupun membaca suatu teks ulasan, sebaiknya dibuat secara teratur dan
mudah dimengerti.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.materikelas.com/2015/10/teks-ulasan-pengertian-struktur-contoh.html

http://gemmovement.blogspot.co.id/2016/09/pengertian-struktur-contoh-teks-ulasan.html

http://www.yuksinau.com/2016/06/teks-ulasan-lengkap.html

Barus, Sanggup dkk. (2014). Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Medan:Unimed Press

Anda mungkin juga menyukai