DISUSUN
NIM : 0302192064
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT atas segala nikmat, rahmat dan
Anugerah yang selalu diberikan kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan
tugas critical book riview ini.
Penyusun menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangan yang disebabkan karena keterbatasan pengetahuan. Oleh
sebab itu diharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak
demi perbaikan tulisan ini dimasa mendatang. Penyusun berharap agar tulisan ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………..i
BAB I PENDAHULUAN
A. IDENTITAS BUKU
B. RINGKASAN BUKU
A. KEUNGGULAN BUKU
B. KELEMAHAN BUKU
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
BAB I
PENDAHULUAN
Materi yang dikritik mengenai buku bahasa Indonesia . diharapkan dengan adanya
lapporan kritikal buku ini, mahasiswa dapat menambah pemahaman tentang materi ini dan
mampu berpikir lebih kritis maupun sistematis, sehingga untuk kedepannya mahasiswa sebagai
calon guru dapat mengaplikasikan materi ini.
B. tujuan
adapun tujuan critical book ini untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan isi buku.
Kemudian memanfaatkannya untuk memenuhi tugas kuliah strategi belajar mengajar dan
untuk menambah pengetahuan tenteng bagaimana mengkritik sebuah buku.
C. Manfaat
BAB II
ISI BUKU
A. Identitas buku
1. Bibliografi buku utama
Judul :Bahasa Indonesia
Pengarang :Dr.Edi Saputra,M.Hum junaida,M.Pd
Penerbit/Tahun Penerbit/Nomor Halaman :Perdana publishing/2019/204
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa melayu. Bahasa ini telah tumbuh dan berkembang
bahkan sebelum bahasa Indonesia di deklarasikan sebagai bahasa persatuan dalam sumpah
pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
Adapun factor yang menyebabkan bahasa melayu menjadi asal lahirnya bahasa Indonesia.
Fase pertama atau disebut dengan masa prakolonial. Pada masa ini terdapat beberapa
bukti tertulis mengenai bahasa melayu tua yang di temukan pada beberapa prasasti dan
inskripsi.
Fase kedua atau di sebut dengan masa colonial. Pada masa ini, yakni sekitar abad XVI
orang –orang barat sudah sampai di Indonesia, mereka menemukan bahwa bahasa melayu
telah digunakan sebagai bahasa resmi dalam pergaulan, perhubungan, dan perdagangga. Fase
ketiga atau disebut dengan masa pergerakan. Masa ini dimulai dari tahu 1901. Pada tahun ini
telah di susun ejaan resmi bahasa melayu van ophusyen .
pa
pada tanggal 28 oktober 1928 bahasa Indonesia yang berasal dari bahaa melayu ditetepka
sebagai bahasa nasional. Pada tahun 1945 bahas Indonesia dikukuhkan sebagai bahasa Negara
lewat pasal 36 UUD 1945. Bahasa Indonesia semakin berkembang pada tahun 1947 yg di tandai
dengan penetapan ejaan republic atau ejaan soewandi menggantikan ejaan van ophuysen.
Pada tahun 1972 mengalami perbaikan yg di sebut ejaan EYD. Pada 28 oktober 1980 di
tetapkan sebagai bulan bahasa.
Ragam bahasa dapat dilihat dari segi sarana atau jalur yg di gunakan. Dalam hal ini dapat
disebut adanya ragam lisa dan ragam tulisan. Ragam bahasa lisan adalah ragam bahasa yg
dituturkan dengan indra mulut. Sedangkan ragam bahasa adalah tertulis adalah ragam bahasa
yg dituangkan melalui simbol symbol atau huruf huruf.
Ragam bahasa dari segi penuturannya terbagi menjadi beberapa jenis pertama yauitu
Idialek meruoakan ragam bahasa yang bersifat perseorangan variasi idealek idiolek ini
berkenaaan dengan warna suara, pilihan kata, gaya bahasa, susunan kalimat , namun yg paling
dominan adalah warna suara. Dialek merupakan ragam bahasa atau variasi bahasa
yangdigunakan sekelompok anggota masyarkat variasi ragam bahasa ini di gunakan selompok
penuturanya yg relative, yg berada disuatu tempat wilayah atau area tertentu
Ditinjau dari media atau sarana yang di gunakan untuk menghasilkan bahas, ragam
bahasa terdiri atas ragam bahasa lisan dan tulisan.
Fungsi umum
Fungsi khusus
1. Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari
2. Mewujudkan seni (sastra)
3. Mempelajari bahasa-bahas kuno
4. Mengeksploitasi
BAB 2 KALIMAT
Pengertian kalimat dan unsur kalimat
Kalimat merupakan sebuah bentuk bahasa yang di dalamnya terdapat sebuah gagasan
yang utuh. Kalimat yang benar dan jelas mudah dipahami orang lain sesuai dengan gagasan
yang ingin di sampaikan. Untuk itu dalam menulis sebuah kalimat yang baik, mempunyai pokok
pikiran yang jelas sehingga menghasilkan kalimat yang efektif.
Adapun unsur kalimat merupakan fungsi sintaksis yang bias di sebut jabatan kata atau
peran kata. Unsur-unsur tersebut adalah S (Subjek), P(Predikat), O(Objek),Pel(Pelengkap), dan
Ket (Keterangan). Pada kalimat bahasa indonesi, kalimat tersebut dikatakan baku , jika terdapat
sekurang-kurangnya terdiri dari dua unsur S (Subjek) dan unsur predikat. Sedang unsur lain nya
seperti (objek), (pelengkap), dan (keterangan) boleh ada taupun tidak pada sebuah kalimat.
Jenis kalimat
Kalimat tunggal
Kalimat tunggal merupakan kalimat yang hanya mempunyai satu gagasan utuh terdiri
atas satu (subjek) dan satu (pradiket). Biasanya kalimat tunggal ini berbentuk klausa tunggal.
Menurut cook dan elson kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu kalusa
bebas tanpa klausa terikat missal:
bayu pergi
dila minum
adik bermain
kalimat majemuk
kalimat majemuk merupakan kalimat yg dibentuk dengan gabungan dua atau lebih klausa.
Kalimat majemuk terbagi menjadi dua yaitukalimat majemuk setara dan kalimat majemuk
bertingkat.
Kalimat majemuk setara adalah dibentuk dari dua kata atau lebih kalimat tunggal, dan
keduudkan kedua kalimat atau klausa tersebut sederajat. Dalam kalimat majemuk setarsa
terdapat konjungsi seperti dan, baik, maupun, tetapi,dll
Kalimat majemuk bertingkat juga terdiri dari gabungan dari beberapa klausa tunggal.
Hanya saja dalam kalimat majemuk bertingkat ,kedua klausa itu tidak setara derajatnya, karna
klausa yg kedua perluasan dari kelausa yg pertama. Seperti ketika, andaikata, agar,dll.
Kalimat efektif
Syrat-syarat kalimat
1. kesatuan gagasan
2. khorensi yang baik dan kompak
3. penekanan
4. paralelisme
5. penalaran atau logika
Ejaan adalah keseuruan ketentuan yang mengatur pelambangan bunyi bahasa, termasuk
pemisahan dan penggabungannya, yang di lengkapi pula dengan penggunan tanda baca.
Ejaan van ophysen di tetapkan pada tahun 1901 dan diterbitkannya dalam buku yang
berjudul kitab logat melajoe. Beberapa hal yang cukup menonjol dalam ejaan van opshuysen
diantaranya adalah
penyusunan ejaan baru ini dimaksudkan untuk menyempurnakan ejaan yang berlaku
sebelunya, serta juga untuk menyederhnakan system bahasa Indonesia. Ejaan repulik ini
diresmikan pada tanggal 19 maret 1947.
1. Oe menjadi u
2. (‘) menjadi k
3. E taling menjadi e pepet
4. Kata berlang menjadi angka 2
Ejaan pembaharuan
1. dj menjadi j
2. tj menjadi ts
3. nj menjadi n
4. au menjadi aw
Ejaan melindo
Ejan melindo iyalah merupakan akronim dari melayu Indonesia. Ejaan yg disusun atas
kerjasama antara pihak Indonesia dan pihak malaysia pada tahun 1959 panitia ini merumuskan
konsep ejaan bersama yang di sebut dengan ejaan melindo
1. tj menjadi c
2. ny menjadi nc
3. ts menjadi n
Ejaan baru
Ejaan baru pada dasarnya adalah merupakan lanjutan dari usaha yang dirimtis oleh
panitia malindo. Akan tetapi beberapa perubahan tersebut ternyata menimbulkan berbagai
pendapat yang bernada keberatan, baik dari kalangan bahsa sendiri maupun masyarakat umum
sehingga peresmiannya belom dapat di laksanakan.
Tanda baca
BAB 4 PARAGRAF
Hakikat paragraf
Unsur paragraf
1. Kesatuan
Kesatuan berarti ada hubungan mengenai maslah dan tema dalam pengembangan.
2. Koherensi
Kekompakan hubungan antara sebuah kalimat dengan kalimat lainnya yg membentuk
satu paragraph.
3. Pengembangan
Gambaran mengenai kesatuan dan penyatuan akan jelas terlihat dalam pengembangan
paragraf.
Kerangka paragraf
1. Menentukan tema
2. Menentukan ide pokok dengan menuangkan kalimat yg menjadi ide dasar paragraph
3. Menuliskan kalimat penjelas untuk mendukung ide pokok
4. Menulskan kalimat penjelas untuk mendukung ide pokok
Macam-macam paragraf
1. Narasi
2. Deskripsi
3. Eksposisi
4. Argumentasi
5. Persuasi
1. Paragraf deduktif
2. Paragraph induktif
3. Paragraph campuran
1. Paragraph pembuka
2. Paragraf pengembang
3. Paragraph penutup
Ketika menulis suatu karangan minan memang sangat menentukan penggarapan suatu
karya, dan karangan ygbdi buat harus sesuatu yg dikuasai oleh penulis.
Menurut finoza dalam hikmat topic merupakan pokok pembicaraan atau pokok
pembahasan. Hal ini bearbeda dengan tema yg dalam perumsannya berisi topic beserta tujuan.
Adapun judul juga memiliki konsep berbeda yakni penjabaran dari topik.
1. Pola alamiah
Pola ini memiliki dua pola. Yakni pola urutan waktu dan pola urutan ruang.
Contoh: topic:perkembangan bahasa indoesia
Bahasa Indonesia pada masa penjajahan belanda
Bahasa Indonesia pada masa orde baru
2. Pola logis
Pola logis merupakan pola yg terbentuk dari pikiran pengarang dengan meletakan
gagasan serta konsep berdasarkan efek yg ingin di capai dan pola logis terdiri dari
beberapa pola berikut.
Pola pertama adalah pola sebab-akibat
Contoh:topic : dampak pemanasan gelobal
Banjir dan longsor sebagai efek rumah kaca.
Pola kedua adalah pola kliaks dan antiklimaks
Contoh:topic: kemenangan timnas sepak bola Indonesia atas malaysia.
Timnas sepakbola kalah pada laga tandang
Pola ketiga adalah pola umum khusus.
Contoh:topic: menulis
Fungsi menulis.
Jenis-jenis karangan
BAB 6 KATA
Makna kata
Bentuk kata
Kata dasar adalah kata yg belum mengalami pengimbuhan apapun, belum mengalami
pemendekan ataupun mengalami perulangan.
Macam-macam pengimbuhan :
1. Awalan (prefiks)
Awalan meng
Awalan di, ke dan dari
Kata ganti ku, kau, mu, nya
2. Akhiran (sufiks)
-kan
-an
-pun
3. Awalan –akhiran (konfiks)
Mw-kan
Di-i
Se-nya
Pemahaman terhadap suatu bahasa tidak dapat dilepaskan dari pemahaman terhadap kata-
kata dan kaidah yg terdapat dalam bahasa tersebut.
1. Aspek kata
Setiap kata terdiri dari dua aspek, yaitu aspek bentuk dan aspek makna
2. Penggunaan kata
Ketepatan pilihan kata
Kata bermakna umum dan khusus
Kata baku dan takbaku
Kata ilmiah dan kata popular
1. Sebagai landasan kerja atau rencana yg dapat mengarahkan panitia dalam melakukan
kegiatan atau pekerjaan yg sudah direncanakan dalam proposal
2. Dapat menjelaskan secara singkat tentang apa,bagaimana, dan kapan kegiatan atau
pekerjaaan tersebut di laksanakan kepada pihak-pihak yg terkait dalam
pembuatanproposal tersebut
Jenis proposal
Ketika membuat proposal kita harus tau ke mana proposal akan kita ajukan. Karena bentuk
proposal yg akan kita buat tergantung ke pada siapa proposal itu akan diberikan.
1. Profosal formal
Bagian pendahuluan
Surat pengantar atau memorandum pengantar
Sampul dan halaman buku
Daftar isi
Penegasan permohonan
Bagian isi proposal
Latar belakang
Pembatasan masalah rencana kegiatan
Biaya atau anggaran dana
Bagian penutup
2. profosal nonformal
masalah
rencana kegiatan
permohonan
3. teknis penulisn proposal
pembuatan proposal sebaiknaya di lakukan oleh orang yg ahli menyususn
proposal yg berkaitan dengan kegiatan bidang yg akan di lakukan
tentukan tema dan tujuan proposal
siapkan bahan-bahan atau informasi sebanyak mungkin yg berkaitan dengan
kegiatan tersebut
menyusun draf atau krangka proposal yg baik dan sistematis
buatlah proposal dengan semenarik mungkin
Mengenal bahasa
Bahasa adalah salah satu bagian terpenting dari kehidupan manusia. Menurut hovland,
komunikasi adalah proses mengubah perilaku oranglain . bahasa indonesa telah mejadi bahasa
persatuan sejak diikrarkannya sumpah pemuda dalam kongres pemuda 28oktober 1928.
pengembangan dan pembinaan bahasa adalah usaha dan kegiatan yg di tunjukan untuk
mememlihara dan mengembangkan bahasa Indonesia. Kesussastraan juga meupakan factor
penunjang perkembangan bahasa dan kebudayaan, oleh karena itu harus di lakukan usaha-
usaha pembakuan sebgagai berikut
1. perlu di rumuskan kaidah –kaidah yg berisi aturan dan tepat di bidang pengejaan
2. urgen di dahulukan bahasa tulis
3. dalam usaha pembakuan bahasa Indonesia jugak penting di lakukan kondifikasi
Ragam bahasa adalah bentuk penggunaan bahasa penggunaan bahasa sendiri di bedakan
menjadi dua yautu formal non formal. 3 kriteria yg perlu di perhatikan mengenai ragam bahsa
1. media yg di gunakan
2. latar belakang penuturnya
3. pokok persoalan yg di dibacarakan
ragam baku adalah ragam yg di lembagakan dan di akui oleh sebagian besar masyarakat
pemakaiannya sebagai bahasa resmi. Ragam tidak bagu adalah ragam yg tidak di lembagakan
dan di tandai oleh ciri- ciri yg menyimpang dari norma ragam baku.
1. sesuai kaidah
2. elastis
3. kondisi formal
4. seragam
Diksi adalah pilihan kata yg tepat dan selaras untuk mengungkapkan gagsan sehingga
diperoleh efek tertentu.
1. membuat pembaca atau pendengar menjadi paham dan tidak salah paham dalam
mengartikan maksud
2. untk mencapai target komunikasi yg efektif
3. melambangkan gagasan yg di ekspresikan secara verbal
4. membentuk gaya ekspresi gagsan yg tepat
syarat-syarat diksi :
Makna denotasi adalah arti harfiah suatu kata tanpa ada satu makna yg menyertainya ,
makna konotatif adalah makna kayta yg mempunyai tautan pikiran, peranana, dan lain-lain yg
menimbulkan nilai rasa tertentu. Makna denotative adalah yg bersifat umum, makna konotatif
lebih dari bersifat pribadi dan khusus.
Kata kongkret dapat di serap panca indra manusia , kata abstrak tidak bias diserap oleh
pancaindra , sinonim adlah persaman makna kata.
Bentuk kata
Kata dasar adalah kata yg tidak mengalami proses afiksas, kata primbuhan adalah kata yg
telah mengalami proses afikasi, kata ulang adalah kata yg terbentk dari hasil proses pegulangan,
kata majemuk adalah kata yg tergagas hasil proses komposisi atau penggabungan.