Anda di halaman 1dari 21

CRITIKAL BOOK RIVIEW

DISUSUN

NAMA : SUCI KIRANI ADHISTIA

NIM : 0302192064

KELAS : PBA 3 SEM 1

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS

PADA MATA KULIAH

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS ILMU TARBIAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUMATRA UTARA

TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT atas segala nikmat, rahmat dan
Anugerah yang selalu diberikan kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan
tugas critical book riview ini.

Dalam penyusunan tulisan ini, tentunya penyusun tidak menyelesaikannya


seorang diri. Penyusun mendapat bantuan dari banyak pihak yang telah
memberikan bantuan baik dari segi moril maupun materil. Oleh karena itu,

penyusun banyak mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak tersebut.

Penyusun menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangan yang disebabkan karena keterbatasan pengetahuan. Oleh
sebab itu diharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak
demi perbaikan tulisan ini dimasa mendatang. Penyusun berharap agar tulisan ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Medan ,8 desember 2019

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………..i

DAFTAR ISI …………………………………………….ii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


B. TUJUAN CRITIKAL BOOK REVIEW
C. MANFAAT CRITIKAL BOOK REVIEW

BAB II ISI BUKU

A. IDENTITAS BUKU
B. RINGKASAN BUKU

BAB III PEMBAHASAN

A. KEUNGGULAN BUKU
B. KELEMAHAN BUKU

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN
B. SARAN

BAB V DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah


laporan critical book adalah laporan yang bertujuan untuk mengetahui isi buku, tetapi
lebih menitik beratkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi, dan analisis) kita mengenai
keunggulan dan kelemahan buku, apa yang menarik dari buku tersebut dan bagamana isi buku
tersebut bias mempengaruhi cara berpikir kita dan menambah pemahaman kita terhadap suatu
bidang kajian tertentu. Sehingga laporan critical book merupakan suatu peroses yang di lakukan
untuk mencari kelebihan dan kekurangan buku.

Materi yang dikritik mengenai buku bahasa Indonesia . diharapkan dengan adanya
lapporan kritikal buku ini, mahasiswa dapat menambah pemahaman tentang materi ini dan
mampu berpikir lebih kritis maupun sistematis, sehingga untuk kedepannya mahasiswa sebagai
calon guru dapat mengaplikasikan materi ini.

B. tujuan
adapun tujuan critical book ini untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan isi buku.
Kemudian memanfaatkannya untuk memenuhi tugas kuliah strategi belajar mengajar dan
untuk menambah pengetahuan tenteng bagaimana mengkritik sebuah buku.

C. Manfaat

Manfaat dari critical book review ini adalah

1. Diharapkan mampu meningkatkan budaya membaca para mahasiswa


2. Mahasiswa dapat mengekspresikan pendapat dalam memandang suatu
buku yang akan di review.
3. Mahasiswa mampu menyampaikan, menggunakna dan menggaplikasikan
ilmu mereview untuk menjadi susatu system yang terpadu dalam
pengembangan keilmuanya.

BAB II
ISI BUKU
A. Identitas buku
1. Bibliografi buku utama
Judul :Bahasa Indonesia
Pengarang :Dr.Edi Saputra,M.Hum junaida,M.Pd
Penerbit/Tahun Penerbit/Nomor Halaman :Perdana publishing/2019/204

2. Bibliografi buku pembanding


Judul :Bahasa Indonesia untuk perguruan tinggi
Pengarang :ali murthado Rahmat Hidayat Nasution
Penerbit/Tahun Penerbit/Nomor Halaman :Wal Ashri Art/2019/227
B. RINGKASAN BUKU
1. Ringkasan buku utama
BAB 1 Perkembangan Bahasa
Sejarah pertumbuhan bahas Indonesia

Bahasa Indonesia berasal dari bahasa melayu. Bahasa ini telah tumbuh dan berkembang
bahkan sebelum bahasa Indonesia di deklarasikan sebagai bahasa persatuan dalam sumpah
pemuda tanggal 28 Oktober 1928.

Adapun factor yang menyebabkan bahasa melayu menjadi asal lahirnya bahasa Indonesia.

1. Bahasa melayu sebagai lingua franca


Bahasa melayu sudah di gunakan sbagai bahasa perdagangan sejak zaman sriwijaya.
Sehingga dengan demikian bahasa melayu menjadi lingua franca dalam aktifitas
perdaganggan. Dengan menjadi lingua franca, bahasa melayu menjadi cepat tersebar k
berbagai daerah di nusantara
2. Sistem bahasa melayu praktis dan sederhana
Struktur dalam bahas melayu tidak menggenal undak usuk atau bahasayang
disampaikan berdasarkan strata social yang di pakai oleh masyarakat jawa. Sehingga
kepraktisan dan keserhanaan inilah yang membuat bahasa melayu lebih di terima
dibandingkan dengan bahasa lain.
3. Kebutuhan politik
Indonesia tidak mungkin memilih salah satu bahasa dari ratusan bahasa ibu yang dimiliki
oleh suku suku yg tersebar di nusantara. Hal itu akan menimbulkan potensi konflek
rasial yang dapat mengakibatkan perpecahan.

Perkembangan bahasa Indonesia

Fase pertama atau disebut dengan masa prakolonial. Pada masa ini terdapat beberapa
bukti tertulis mengenai bahasa melayu tua yang di temukan pada beberapa prasasti dan
inskripsi.

Fase kedua atau di sebut dengan masa colonial. Pada masa ini, yakni sekitar abad XVI
orang –orang barat sudah sampai di Indonesia, mereka menemukan bahwa bahasa melayu
telah digunakan sebagai bahasa resmi dalam pergaulan, perhubungan, dan perdagangga. Fase
ketiga atau disebut dengan masa pergerakan. Masa ini dimulai dari tahu 1901. Pada tahun ini
telah di susun ejaan resmi bahasa melayu van ophusyen .

pa
pada tanggal 28 oktober 1928 bahasa Indonesia yang berasal dari bahaa melayu ditetepka
sebagai bahasa nasional. Pada tahun 1945 bahas Indonesia dikukuhkan sebagai bahasa Negara
lewat pasal 36 UUD 1945. Bahasa Indonesia semakin berkembang pada tahun 1947 yg di tandai
dengan penetapan ejaan republic atau ejaan soewandi menggantikan ejaan van ophuysen.
Pada tahun 1972 mengalami perbaikan yg di sebut ejaan EYD. Pada 28 oktober 1980 di
tetapkan sebagai bulan bahasa.

Ragam bahasa Indonesia

Ragam bahasa berdasarkan cara berkomunikasi

Ragam bahasa dapat dilihat dari segi sarana atau jalur yg di gunakan. Dalam hal ini dapat
disebut adanya ragam lisa dan ragam tulisan. Ragam bahasa lisan adalah ragam bahasa yg
dituturkan dengan indra mulut. Sedangkan ragam bahasa adalah tertulis adalah ragam bahasa
yg dituangkan melalui simbol symbol atau huruf huruf.

Ragam bahasa berdasarkan cara pandang penutur

Ragam bahasa dari segi penuturannya terbagi menjadi beberapa jenis pertama yauitu
Idialek meruoakan ragam bahasa yang bersifat perseorangan variasi idealek idiolek ini
berkenaaan dengan warna suara, pilihan kata, gaya bahasa, susunan kalimat , namun yg paling
dominan adalah warna suara. Dialek merupakan ragam bahasa atau variasi bahasa
yangdigunakan sekelompok anggota masyarkat variasi ragam bahasa ini di gunakan selompok
penuturanya yg relative, yg berada disuatu tempat wilayah atau area tertentu

Ragam bahasa Indonesia berdasarkan media

Ditinjau dari media atau sarana yang di gunakan untuk menghasilkan bahas, ragam
bahasa terdiri atas ragam bahasa lisan dan tulisan.

Fungsi bahasa Indonesia

Fungsi umum

1. Sebagai alat untuk mengungkapkan prasaan atau mengekspresiikan diri


2. Sebagai alat komunikasi
3. Sebagai alat brinteraksi dan beradaptasi
4. Sebagai alat control social

Fungsi khusus
1. Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari
2. Mewujudkan seni (sastra)
3. Mempelajari bahasa-bahas kuno
4. Mengeksploitasi

BAB 2 KALIMAT
Pengertian kalimat dan unsur kalimat

Kalimat merupakan sebuah bentuk bahasa yang di dalamnya terdapat sebuah gagasan
yang utuh. Kalimat yang benar dan jelas mudah dipahami orang lain sesuai dengan gagasan
yang ingin di sampaikan. Untuk itu dalam menulis sebuah kalimat yang baik, mempunyai pokok
pikiran yang jelas sehingga menghasilkan kalimat yang efektif.

Adapun unsur kalimat merupakan fungsi sintaksis yang bias di sebut jabatan kata atau
peran kata. Unsur-unsur tersebut adalah S (Subjek), P(Predikat), O(Objek),Pel(Pelengkap), dan
Ket (Keterangan). Pada kalimat bahasa indonesi, kalimat tersebut dikatakan baku , jika terdapat
sekurang-kurangnya terdiri dari dua unsur S (Subjek) dan unsur predikat. Sedang unsur lain nya
seperti (objek), (pelengkap), dan (keterangan) boleh ada taupun tidak pada sebuah kalimat.

Jenis kalimat

Kalimat tunggal

Kalimat tunggal merupakan kalimat yang hanya mempunyai satu gagasan utuh terdiri
atas satu (subjek) dan satu (pradiket). Biasanya kalimat tunggal ini berbentuk klausa tunggal.

Menurut cook dan elson kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu kalusa
bebas tanpa klausa terikat missal:

 bayu pergi
 dila minum
 adik bermain

kalimat majemuk

kalimat majemuk merupakan kalimat yg dibentuk dengan gabungan dua atau lebih klausa.
Kalimat majemuk terbagi menjadi dua yaitukalimat majemuk setara dan kalimat majemuk
bertingkat.
Kalimat majemuk setara adalah dibentuk dari dua kata atau lebih kalimat tunggal, dan
keduudkan kedua kalimat atau klausa tersebut sederajat. Dalam kalimat majemuk setarsa
terdapat konjungsi seperti dan, baik, maupun, tetapi,dll

Kalimat majemuk bertingkat juga terdiri dari gabungan dari beberapa klausa tunggal.
Hanya saja dalam kalimat majemuk bertingkat ,kedua klausa itu tidak setara derajatnya, karna
klausa yg kedua perluasan dari kelausa yg pertama. Seperti ketika, andaikata, agar,dll.

Kalimat efektif

Kalimat dikatakan efektif apabila beerhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan,


maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau si penulis. Dari penjelasan itu
mengidentifikasikan bahwa kalimat di katakana efektif apabila gagasan yang di disampaikan
oleh penulis dari kalimat tersebut dapat dapat di terima secara utuh dan tepat oleh pembaca.

Syrat-syarat kalimat

1. kesatuan gagasan
2. khorensi yang baik dan kompak
3. penekanan
4. paralelisme
5. penalaran atau logika

BAB 3 EJAAN DAN TANDA BACA


Eejaan

Ejaan adalah keseuruan ketentuan yang mengatur pelambangan bunyi bahasa, termasuk
pemisahan dan penggabungannya, yang di lengkapi pula dengan penggunan tanda baca.

Ejaan van ophuysen

Ejaan van ophysen di tetapkan pada tahun 1901 dan diterbitkannya dalam buku yang
berjudul kitab logat melajoe. Beberapa hal yang cukup menonjol dalam ejaan van opshuysen
diantaranya adalah

1. huruf y di tulis menjadi j


2. huruf u ditulis menjadi oe
3. huruf j ditulis menjadi dj
4. huruf c ditulis menjadi tj
ejaan republic

penyusunan ejaan baru ini dimaksudkan untuk menyempurnakan ejaan yang berlaku
sebelunya, serta juga untuk menyederhnakan system bahasa Indonesia. Ejaan repulik ini
diresmikan pada tanggal 19 maret 1947.

1. Oe menjadi u
2. (‘) menjadi k
3. E taling menjadi e pepet
4. Kata berlang menjadi angka 2

Ejaan pembaharuan

Ejaan pembaharuan merupakan suatu ejaan yang direncanakan untuk memeperbaharui


ejaan republic. Hal yang menarik dalam ejaan ini adalah di sederhanakannya huruf-huruh yang
berupa gabungan konsonan dengan huruf-huruf tunggal.

1. dj menjadi j
2. tj menjadi ts
3. nj menjadi n
4. au menjadi aw

Ejaan melindo

Ejan melindo iyalah merupakan akronim dari melayu Indonesia. Ejaan yg disusun atas
kerjasama antara pihak Indonesia dan pihak malaysia pada tahun 1959 panitia ini merumuskan
konsep ejaan bersama yang di sebut dengan ejaan melindo

1. tj menjadi c
2. ny menjadi nc
3. ts menjadi n

Ejaan baru

Ejaan baru pada dasarnya adalah merupakan lanjutan dari usaha yang dirimtis oleh
panitia malindo. Akan tetapi beberapa perubahan tersebut ternyata menimbulkan berbagai
pendapat yang bernada keberatan, baik dari kalangan bahsa sendiri maupun masyarakat umum
sehingga peresmiannya belom dapat di laksanakan.

Tanda baca

1. tanda titik (.)


tanda titik di pakai pada akhir kalimat yang bukan tanda Tanya atau seruan.
tanda titik di pakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan.
tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, detik.
Tandatitik dipakai untuk daftar pustaka di antara nama penulis
2. Tanda baca (,)
Di pakai pada di antara unsur-unsur dalam suatu periancian
Di pakai untuk memisah kan kalimat setara
Di pakai di belakang kata penghubung antar kalimat pada awal kalimat
Di pakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat
3. Tanda dua titik (:)
Di pakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkkaian
Di pakai sesuda kata atau ungkapan yg memerlukan pemerian
Dapat di pakai dalam taks drama sesudah kata ygmenunjukan pelaku dala percakapan
4. Tanda hubung (-)
Menyambungkan susku-suku kata dasar ygterpisah oleh pergantian baris
Menyambung awalan katadengan bagian kata di belakangnya
Menyambung unsur-unsur kata ulang
Untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan bahasa lain
5. Tanda Tanya (?)
Dipakai pada akhir kalimat Tanya
Di pakai dalam tanda kururung untuk menyatakan bagian kalimat yg di sangsikan
6. Tanda kurung()
Mengapit tambahan penjelasan atau keterangan
Mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan
7. Tana petik (‘’…’’)
Mengapit petikan langsung yg berasal pembicaraan atau bahan tertulis lain
Mengapir istilah ilmiah atau kata yg memiliki artian khusus
8. Tanda miring (/)
Di pakai dalam no surat dan alamat dan tahun yg terbagi dalam dua atahun takwim
Di pakai sebagai peggganti kata atau tiap

BAB 4 PARAGRAF
Hakikat paragraf

Paragraf adalah satuan bentuk bahasa yg biasanya merupakan hasil penggabungan


beberapa kalimat finoza dalam kalimat. Jika paragraph itu terdiri dari dua kalimat, maka kalimat
pertama merupakan kalimat utama dan kalimat kedua merupakan kalimat penjelas. Pada
umumnya sebuah paragraf lebih dari dua kalimat. Sebuah paragraph biaanya terdiri dari
pikiran, gagasan, atau ide pokok yg di jelaskan dengan kalimat pendukung.
Fungsi dan syarat paragraf

Fungsi pembentukan paragraf

1. Menampung bagian kecil gagasan utama karangan


2. Memudahkan pemahaman jalan pikiran pengaran dengan cara memiisahkan pikiran
utama yang satu dari yg lainnya
3. Pengarang melahirkan pikiran secara sistematis
4. Sebagai tanda pikiran baru dimulai
5. Memungkinkan perhentian lebih lama dari pada akhir kalimat dan konsentrasi terhadap
pikiran utama

Syarat-sayarat pembentukan paragraf

1. Kesatua (dalam satu paragraf hanya berisi satu pikiran utama)


2. Kepaduan (hubungan antar kalimat dalam satu paragraf berkaitan)
3. Isinya relefan dengan karangan
4. Pengembangan ( sebuah kalimat utama dalam sebuah paragraf, di kembangkan dengan
kalimat- kalimat penjelas )

Unsur paragraf

1. Kesatuan
Kesatuan berarti ada hubungan mengenai maslah dan tema dalam pengembangan.
2. Koherensi
Kekompakan hubungan antara sebuah kalimat dengan kalimat lainnya yg membentuk
satu paragraph.
3. Pengembangan
Gambaran mengenai kesatuan dan penyatuan akan jelas terlihat dalam pengembangan
paragraf.

Kerangka paragraf

1. Menentukan tema
2. Menentukan ide pokok dengan menuangkan kalimat yg menjadi ide dasar paragraph
3. Menuliskan kalimat penjelas untuk mendukung ide pokok
4. Menulskan kalimat penjelas untuk mendukung ide pokok

Macam-macam paragraf

Jenis –jenis paragraph berdasarkan isi

1. Narasi
2. Deskripsi
3. Eksposisi
4. Argumentasi
5. Persuasi

Jenis paagraf berdasarkan letak kalimat utamanya

1. Paragraf deduktif
2. Paragraph induktif
3. Paragraph campuran

Paragraph berdasarkan fungsinya

1. Paragraph pembuka
2. Paragraf pengembang
3. Paragraph penutup

BAB 5 PENULISAN KARANGAN


Penulisan karangan

Ketika menulis suatu karangan minan memang sangat menentukan penggarapan suatu
karya, dan karangan ygbdi buat harus sesuatu yg dikuasai oleh penulis.

Topik, tema, judul karangan

Menurut finoza dalam hikmat topic merupakan pokok pembicaraan atau pokok
pembahasan. Hal ini bearbeda dengan tema yg dalam perumsannya berisi topic beserta tujuan.
Adapun judul juga memiliki konsep berbeda yakni penjabaran dari topik.

Pola susunan kerangka karang

1. Pola alamiah
Pola ini memiliki dua pola. Yakni pola urutan waktu dan pola urutan ruang.
Contoh: topic:perkembangan bahasa indoesia
Bahasa Indonesia pada masa penjajahan belanda
Bahasa Indonesia pada masa orde baru
2. Pola logis
Pola logis merupakan pola yg terbentuk dari pikiran pengarang dengan meletakan
gagasan serta konsep berdasarkan efek yg ingin di capai dan pola logis terdiri dari
beberapa pola berikut.
Pola pertama adalah pola sebab-akibat
Contoh:topic : dampak pemanasan gelobal
Banjir dan longsor sebagai efek rumah kaca.
Pola kedua adalah pola kliaks dan antiklimaks
Contoh:topic: kemenangan timnas sepak bola Indonesia atas malaysia.
Timnas sepakbola kalah pada laga tandang
Pola ketiga adalah pola umum khusus.
Contoh:topic: menulis
Fungsi menulis.

Jenis-jenis karangan

1. Jenis karangan berdasarkan karakteistiknya


Jenis karangan berdasarkan karakteristiknya terbagi menjadi tiga, yakni karangan ilmiah,
semi ilmiah, nonilmiah, finozadi dalam himat ada pula yyg secara sederhana
memebaginya menjadi dua yakni karangan fiksi dan non fiksi.
2. Jenis karangan berdasarkan sifatnya
 Karangan deskripsi
Karangan deskriptis merupakan karangan yg berusaha menggambarkan benda,manusia,
atau tempat tertentu.
 Karangan narasi
Karangan narasi merupakan karangan yg menceritakan atau menyampaikan
urutan peristiwa secara kronologis.
 Karangan eksposisi
Karangan eksposisi merupakan jenis karangan ygbenjelaskan suatu konsep,
menerang kan cara, mengupas, atau menguraikan sesuatu.
 Karangan argumentasi
Jenis karangan argument tasi adalah jenis karangan yg berusaha meyakinkan
pembaca tentang suatu gagsan atau pendapat dengan menyampaikan bukti,
contoh, atau alas an lain yg tidak dapat dibantah.
 Karangan persuasi
Karangan persusasi merupapkan karangan yg berisi bujukan atau menyarnkan

BAB 6 KATA
Makna kata

Ketika berbahasa, kemampuan pemakaian bahas dalam memeilih kata memegang


peranan yg sangat penting. Jika pemaaian bahasa dalam pemilihan kata tujuan yg diinginkan
tidak tercapai karena iinformasi tidak tersampaikan dengan baik dan benar.
1. Sinonim
Kata yg maknanya mirip dengan makna kata yg lain di sebut makna yg bersinonim.
Conto: kelembur, kerutan, keriput.
2. Hhiporenim dan hiponim
Kata yg bermakna di atas makna kata lain atau mencakup makna kata lain itu.
Contoh: bunga mencakup kata mawar, melati, dan dahlia dll.
3. Pertentangan
Kata yg bermakna bertentangan dengan makna kata lain.
Contoh : tinggi – tidak tinggi (pendek)
4. Makna denotative dan makna konotatif.
Makna kata berdasarkan tunjukan lugas kata pada suatu yg ada di luar bahas atau
makna yg didasari pada konvensi masyarakat pemakai bahasa.
Contoh: ikan adalah binatang bertulang belakang
5. Makna leksikal dan makkna gramatikal
Makna leksikal adalah makna kamus
Contoh : berkualita – baik

Bentuk kata

Kata dasar adalah kata yg belum mengalami pengimbuhan apapun, belum mengalami
pemendekan ataupun mengalami perulangan.

Macam-macam pengimbuhan :

1. Awalan (prefiks)
 Awalan meng
 Awalan di, ke dan dari
 Kata ganti ku, kau, mu, nya
2. Akhiran (sufiks)
 -kan
 -an
 -pun
3. Awalan –akhiran (konfiks)
 Mw-kan
 Di-i
 Se-nya

Penulisan huruf kapital


1. Huruf kapital atau huruf besar di pakai sebagai unsur pertama kata pada awal kalimat
Missal: Kita harys bekerja keras
2. Huruf kapital di pakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang
Missal: Amir hamjah
3. Huruf capital di pakai sebagai huruf pertama kata bangsa,suku, bahasa
Missal: Bangsa Indonesia, suku Sunda, bahasa Inggris

Diksi atau pilihan kata

Pemahaman terhadap suatu bahasa tidak dapat dilepaskan dari pemahaman terhadap kata-
kata dan kaidah yg terdapat dalam bahasa tersebut.

1. Aspek kata
Setiap kata terdiri dari dua aspek, yaitu aspek bentuk dan aspek makna
2. Penggunaan kata
Ketepatan pilihan kata
Kata bermakna umum dan khusus
Kata baku dan takbaku
Kata ilmiah dan kata popular

BAB 7 PENULISAN PROPOSAL


Tujuan penulisan proposal

Secara umum manfaat dari pembuatan proposal :

1. Sebagai landasan kerja atau rencana yg dapat mengarahkan panitia dalam melakukan
kegiatan atau pekerjaan yg sudah direncanakan dalam proposal
2. Dapat menjelaskan secara singkat tentang apa,bagaimana, dan kapan kegiatan atau
pekerjaaan tersebut di laksanakan kepada pihak-pihak yg terkait dalam
pembuatanproposal tersebut

Ssecara umum tujuan penulisan sebuah proposal adalah sebagai berikut :

1. Permohonan batuan kepihak lain


2. Perencanaan sebuah pekerjaan yg bersifat formal
3. Sebagai masukan atau usulan tentang suatu permasalahan kepada pihak lain yg
berkepentingan

Jenis proposal
Ketika membuat proposal kita harus tau ke mana proposal akan kita ajukan. Karena bentuk
proposal yg akan kita buat tergantung ke pada siapa proposal itu akan diberikan.

1. Profosal formal
 Bagian pendahuluan
 Surat pengantar atau memorandum pengantar
 Sampul dan halaman buku
 Daftar isi
 Penegasan permohonan
 Bagian isi proposal
 Latar belakang
 Pembatasan masalah rencana kegiatan
 Biaya atau anggaran dana
 Bagian penutup
2. profosal nonformal
 masalah
 rencana kegiatan
 permohonan
3. teknis penulisn proposal
 pembuatan proposal sebaiknaya di lakukan oleh orang yg ahli menyususn
proposal yg berkaitan dengan kegiatan bidang yg akan di lakukan
 tentukan tema dan tujuan proposal
 siapkan bahan-bahan atau informasi sebanyak mungkin yg berkaitan dengan
kegiatan tersebut
 menyusun draf atau krangka proposal yg baik dan sistematis
 buatlah proposal dengan semenarik mungkin

II. ringkasan buku pembanding


BAB 1 perkembangan bahasa Indonesia.

Mengenal bahasa

Bahasa adalah salah satu bagian terpenting dari kehidupan manusia. Menurut hovland,
komunikasi adalah proses mengubah perilaku oranglain . bahasa indonesa telah mejadi bahasa
persatuan sejak diikrarkannya sumpah pemuda dalam kongres pemuda 28oktober 1928.

Pemilihan bahasa melayu menjadi bahasa Indonesia


Fakto - faktor yg menyebabkan bahasa melayu menjadi bahasa Indonesia

1. bahasa melayu telah menjadi lingua franca di Indonesia


2. sisitem bahasa melayu sederhana mudah di pelajari karna dalam bahasa ii tidak di kenal
tingkatan bahasa
3. beberapa suku di Indonesia telah menerima bahasa meelayu menjadi bahasa Indonesia
sebagai bahasa nasional
4. bahasa melayu memepunyai kesanggupan untuk di pakai sebagai bahasa kebudayaan
dalam arti luas

pembinaan, pengembangan bahsa dan ejaan bahsa Indonesia

pengembangan dan pembinaan bahasa adalah usaha dan kegiatan yg di tunjukan untuk
mememlihara dan mengembangkan bahasa Indonesia. Kesussastraan juga meupakan factor
penunjang perkembangan bahasa dan kebudayaan, oleh karena itu harus di lakukan usaha-
usaha pembakuan sebgagai berikut

1. perlu di rumuskan kaidah –kaidah yg berisi aturan dan tepat di bidang pengejaan
2. urgen di dahulukan bahasa tulis
3. dalam usaha pembakuan bahasa Indonesia jugak penting di lakukan kondifikasi

BAB 2 RAGAM BAHASA


Pengertia ragam bahasa Indonesia

Ragam bahasa adalah bentuk penggunaan bahasa penggunaan bahasa sendiri di bedakan
menjadi dua yautu formal non formal. 3 kriteria yg perlu di perhatikan mengenai ragam bahsa

1. media yg di gunakan
2. latar belakang penuturnya
3. pokok persoalan yg di dibacarakan

ragam bahasa baku dan tidak baku

ragam baku adalah ragam yg di lembagakan dan di akui oleh sebagian besar masyarakat
pemakaiannya sebagai bahasa resmi. Ragam tidak bagu adalah ragam yg tidak di lembagakan
dan di tandai oleh ciri- ciri yg menyimpang dari norma ragam baku.

Ragam bahasa baku memiliki beberapa sifat :

1. sesuai kaidah
2. elastis
3. kondisi formal
4. seragam

bahasa Indonesia yg baik dan benar

bahasa yg benar adalah bahasa yg menerapkan kaidah dengan konsisten, sedangkan yg di


maksud dengan bahasa yg baik adalah bahasa yg memepunyai nilai rasa yg tepat dan sesuai
dengan situasi pemakaianya.

BAB 3 DIKSI ATAU PILIHAN KATA


Pengertian diksi atau pilihan kata

Diksi adalah pilihan kata yg tepat dan selaras untuk mengungkapkan gagsan sehingga
diperoleh efek tertentu.

Fungsi dari diksi antara lain:

1. membuat pembaca atau pendengar menjadi paham dan tidak salah paham dalam
mengartikan maksud
2. untk mencapai target komunikasi yg efektif
3. melambangkan gagasan yg di ekspresikan secara verbal
4. membentuk gaya ekspresi gagsan yg tepat

syarat-syarat diksi :

1. ktepatan dalam pemilihan kata


2. kemampuan dalam membedaka nuansa atau situasi
3. menguasai berbagai macam kosakata dan meman faat kannya menjadi jelas, efektif, dan
efisien.

Makna denotatif dan konotatif

Makna denotasi adalah arti harfiah suatu kata tanpa ada satu makna yg menyertainya ,
makna konotatif adalah makna kayta yg mempunyai tautan pikiran, peranana, dan lain-lain yg
menimbulkan nilai rasa tertentu. Makna denotative adalah yg bersifat umum, makna konotatif
lebih dari bersifat pribadi dan khusus.

Kata kongkret, abstak dan sinonim

Kata kongkret dapat di serap panca indra manusia , kata abstrak tidak bias diserap oleh
pancaindra , sinonim adlah persaman makna kata.

Bentuk kata
Kata dasar adalah kata yg tidak mengalami proses afiksas, kata primbuhan adalah kata yg
telah mengalami proses afikasi, kata ulang adalah kata yg terbentk dari hasil proses pegulangan,
kata majemuk adalah kata yg tergagas hasil proses komposisi atau penggabungan.

Anda mungkin juga menyukai