Anda di halaman 1dari 22

CRITICAL BOOK REPORT

“ KONSERVASI DAN PERLINDUNGAN ALAM “

DOSEN PENGAMPU : Dra. Ariyeni M.pd

OLEH : KELOMPOK 2

ANGGI APRILIANI (4192131007)

DESI NATALIA MARBUN (4191131024)

FRISKA TOBING (4193331005)

MUHAMMAD AZWIR AZANDI (4191131032)

RODIAH RITONGA (4191131020)

SHAVIRA AINI AZ-ZAHRA (4191131033)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunia-Nya, penulisan Critical Book Report ini dapat terselesaikan. Adapun Critical
Book Report ini yaitu mengenai “Konservasi dan Perlindungan Alam”.

Critical Book Report (CBR) ini saya susun dengan maksud sebagai tugas mata
kuliah Biologi Umum dan menjadikan penambahan wawasan sekaligus pemahaman
terhadap materi tersebut. Harapan saya, semoga setelah penyelesaian penulisan
Critical Book Report ini saya semakin memahami tentang bagaimana penulisan
Critical Book Report yang baik dan benar.

Di lain sisi, saya mendapatkan pengalaman dan ilmu yang berharga dalam
penyusunan penulisan Critical Book Report ini. Saya sangat berterima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian CBR ini, khususnya kepada
dosen pengampu mata kuliah ini yaitu ibu Widya Ningsih, M.Pd., serta kawan-kawan
sekelas saya mahasiswa/i kelas Pendidikan Fisika-A 2019, beserta semua pihak yang
telah mendukung saya dalam menyelesaikan Critical Book Report ini.

Saya meyadari bahwa dalam penyusunan CBR ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran serta
bimbingan dari para dosen demi penyempurnaan di masa yang akan datang, semoga
karya tulis CBR ini bermanfaat bagi semuanya.

Medan, 10 November 2019

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
IDENTITAS BUKU...................................................................................................................1
A. Buku Utama................................................................................................................................1
B. Buku Pembanding.......................................................................................................................1
BAB I.........................................................................................................................................2
PENDAHULUAN......................................................................................................................2
1.1. Rasionalisasi Pentingnya CBR...............................................................................................2
1.2. Tujuan Penulisan CBR............................................................................................................2
1.3. Manfaat CBR............................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
ISI BUKU...................................................................................................................................3
2.1. Ringkasan Buku Utama...........................................................................................................3
BIODIVERSITAS DAN DEGRADASI LINGKUNGAN.........................................................3
A. Biodiversitas Flora dan Fauna Global dan Indonesia..............................................................3
B. Peranan dan Manfaaat Biodiversitas.........................................................................................3
C. Degradasi Kualitas Lingkungan.................................................................................................4
2.2. Ringkasan Buku Pembanding.................................................................................................5
KONSERVASI DAN PERLINDUNGAN ALAM.....................................................................5
A. Tekanan Manusia Terhadap Alam/Lingkungan.......................................................................5
B. Pentingnya Sumber Daya Alam.................................................................................................5
C. Studi Kasus Kesuksesan Kegiatan Konservasi.........................................................................6
BAB III................................................................................................................................................7
PEMBAHASAN.................................................................................................................................7
Laporan Hasil Critical Book Review............................................................................................7
BAB IV....................................................................................................................................16
PENUTUP................................................................................................................................16
4.1. Kesimpulan.............................................................................................................................16
4.2. Saran........................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................17
IDENTITAS BUKU

A. Buku Utama
1. Judul Buku : Biologi Umum
2. Nama Pengarang : Masdiana Sinambela, dkk
3. Nama Penerbit : UNIMED
4. Kota Terbit : Medan
5. Tahun Terbit : 2018
6. Tebal Buku : 177 halaman

B. Buku Pembanding
a. Buku Pembanding 1
1. Judul Buku : Biologi Umum 2
2. Nama Pengarang : Manurung B.
3. Nama Penerbit : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED
4. Kota Terbit : Medan
5. Tahun Terbit : 2013

b. Buku Pembanding 2
1. Judul Buku : Dasar-Dasar Ekologi
2. Nama Pengarang : Eugene P. Odum
3. Nama Penerbit : Gadjah Mada University Press
4. Kota Terbit : Yogyakarta
5. Tahun Terbit : 1993
6. Tebal Buku : 677 halaman
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Rasionalisasi Pentingnya CBR


Kurangnya minat baca pada masyarakat saat ini membuat pemerintah semakin
menggalakkan program peningkatan minat baca pada masyarakat di Indonesia. Banyak yang
tidak mengetahui kalau manfaat dari membaca sangatlah banyak, karena membaca adalah
kunci dari ilmu.
Namun, pada saat seseorang memulai untuk mengembangkan minat bacanya, ada
sebagian orang yang kesulitan untuk memilih buku apa yang cocok untuk dijadikan sumber
referensi bacaan. Maka dari itu, banyaknya Critial Book Report memudahkan kita untuk
memudahkan dalam memilih suatu buku untuk dijadikan bahan referensi. Contohnya saja
Critical Book Report yang akan membahas tentang Filsafat Pendidikan berikut ini.
Semoga dengan hadirnya Critical Book Report ini, pembaca dapat memilih buku yang
tepat untuk dijadikan bahan referensi.

1.2. Tujuan Penulisan CBR


1. Dapat menambah wawasan mengenai perlindungan terhadap alam.
2. Sebagai sumber pertimbangan dalam memilih buku yang terbaik diantara 2 buku
pilihan.
3. Mengembangkan kemampuan dalam menulis Critical Book Report dan melakukan
kritik terhadap 2 buku.

1.3. Manfaat CBR


1. Membantu pembaca mengetahui gambaran umum dari suatu buku berdasarkan buku
yang dikritik.
2. Membantu pembaca dalam memilih buku yang akan dijadikan sumber bacaan.
3. Mengetahui isi bab dan sub-bab buku yang dibahas secara rinci.
4. Memberikan masukan kepada penulis tentang kekurangan buku hasil karyanya
tersebut.
BAB II

ISI BUKU

2.1. Ringkasan Buku Utama

BIODIVERSITAS DAN DEGRADASI LINGKUNGAN


A. Biodiversitas Flora dan Fauna Global dan Indonesia.

Indonesia dikenal sebagai salah satu pusat biodiversitas flora dan fauna global atau
dunia. Biodiversitas ataupun keanekaragaman hayati dalam hal ini adalah istilah yang
digunakan untuk menunjukkan variasi semua hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme yang
terdapat dibumi Indonesia, yang dapat dibedakan pada tiga tingkatan, yaitu pada tingkat gen
ataupun DNA, jenis atau spesies, dan habitat atau ekosistem ( disebut juga keanekaragaman
ekologi).
Sebagai sebuah pusat keanekaragaman jenis utama didunia, Indonesia yang walaupun
luasnya hanya meliputi 1,3% dari permukaan bumi, ternyata berbagai hasil penelitian
menunjukkan kawasan ini mengandung 10% dari jenis-jenis tanaman berbunga seluruh
dunia, 12% dari jenis-jenis mamalia seluruh dunia, 16% dari jenis-jenis reptilia dan amfibia
seluruh dunia, 17%dari jenis-jenis unggas seluruh dunian san paling sedikit 37% dari jenis-
jenis ikan seluruh dunia.
Hutan- hutan Indonesia yang kaya akan jenis flora adalah tempat tumbuhnya jenis-jenis
palem yang paling beranekaragaman didunia, serta lebih dari 400 jenis dari meranti-
merantian. Diamping itu, hutan menjadi habitat bagi hewan ataupun fauna yang
beranekaragam. Sehubungan itu, Indonesia menempati urutan nomor satu untuk jenis
mamaliadan kupu-kupu berekor gunting, nomor tiga untuk reptil, nomor empat unggas,
nomor lima amfibi, dan nomor tujuh tumbuhan berbunga.

B. Peranan dan Manfaaat Biodiversitas

Revolusi 4.0 masa kini merupakan suatu revolusi yang mampu mendisrupsi pasar yang
kaya akan inovasi yang bercirikan oleh inovasi berbasis bahan biologi/makhluk hidup
(biomaterial). Oleh karena itu sering disebut inovasi berbasis bioekonomi (bio based
economy), yakni suatu inovasi dimana proses dan produk dilakukan melalui pemanfaatan
bahan biologi. Dalam hal ini pada era ini kita akan semakin terbiasa dengan istilah
biopangan, biopapan, biosandang, biopakan, bionenergi, biofarmasi, biomaterial, bioproses,
bio(eko)tourisme dan bioteknologi ramah lingkungan dan bioperlindungan lingkungan.
Dalam hubungan dengan peranan dan manfaat serta nilai biodiversitas bagi kehidupan
kita, tentu kita telah mengenal beranekaragaman jenis tumbuhan dan hewan yang dapat
dimanfaatkan sebagai sumber pangan,papan, obat-obatan, bahkan keindahan.
C. Degradasi Kualitas Lingkungan

Seiring dengan meningkatnya populasi manusia, peningkatan kebutuhan dasarnya pun


akan terjadi, baik itu kebutuhan primer, sekunder maupun tertier. Untuk memenuhi
kebutuhan tersebut, lingkungan beserta sumber daya alam yang ada didalamnya akan menjadi
sasarannya/ dimanfaatkan. Pada keadaan yang demikian, menyebabkan penurunan atau
degredasi kualitas lingkungaan. Oleh karena itu, setiap pemanfaatan sumber daya alam dalam
hal ini biodiverssitas yang ada didalamnya, bilamana telah berada diluar kemampuan
reproduksinya akan menyebabkan degredasi atau penurunan kualitas lingkungan.
Berbagai kasus degredasi kualitas lingkungan ( tanah,air,udara) sebagai akibat penggunaan
sumber daya hutan dan perairan untuk keperluan industri dan pertambangan telah
dilaporkan.Sistem pengelolaan limbah pertambangan yang tidak bersahabat dengan
lingkungan seperti sistim pembuangan tailing (STD) kelaut dilakukan oleh sejumlah
perusahaan pertambangan raksasa. Selain itu, kasus tejadinya degradasi kualitas lingkungan
oleh aktivitas industri pulp dan rayon dikawasan Tapanuli juga telah dilaporkan.
Saat hutan-hutan dibalak, sesungguhnya ribuan jenis flora dan fauna juga sedang digiring
menuju kepunahan. Perburuan dan koleksi yang dilakukan manusia terhadapa flora dan fauna
serta keadaaan pasar yang gagal juga berkontribusi dalam kepunahan berbgai jenis flora dan
fauna yang kita miliki. Laju degredasi hutan indonesia dilaporkan meningkat. Hali ini terjadi
karena adanya kegiatan penebangan liar yang dilakukan orang-orang yang tiak bertanggung
jawab serta peredaran hasil hutan yang juga illegal.

2.2. Ringkasan Buku Pembanding 1

KONSERVASI DAN PERLINDUNGAN ALAM


A. Tekanan Manusia Terhadap Alam/Lingkungan
Salah satu yang menjadi ancaman bagi keberlanjutan keseimbangan ekosistem dan
alam adalah peningkatan jumlah penduduk. Peningkatan jumlah penduduk dunia maupun
nasional menjadi penyebab utama bagi kerusakan alam yang demikian mengkuatirkan pada
tiga dasawarsa terakhir ini. Dengan meningkatnya jumlah penduduk, tela menyebabkan
peningkatan kebutuhan manusia untuk kelangsungan hidupnya. Kebutuhan tersebut dapat
meliputi:
a. Kebutuhan dasar (essensial): yaitu kebutuhan yang mutlak diperlukan untuk dapat hidup
sehat, aman, dan manusiawi, misalnya: pangan, papan, sandang, air bersih, dan udara
sehat.
b. Kebutuhan tambahan (no-essensial): kebutuhan sebagai peengkap, agar manusia dapat
menikmati hidup lebih baik lagi, seperti pendidikan, rekreasi, transportasi, dll.
Untuk memenuhi kebutuhan yan meningkat tersebut, eksploitasi terhadap sumber
daya alam tidak dapat dihindarkan, bahkan sering hal ini tidak dibarengi dengan upaya untuk
menjaga keseimbangan dan keberlanjutan sumber daya alam tersebut. Misalnya, untuk
memenuhi kebutuhan pangan, perlu dilakukan dengan intensifikasi pertanian atau
ekstensifikasi pertanian.
Ekstensifikasi pertanian merupakan upaya untuk meningkatkan hasil perrtanian tanpa
terorientasi dengan perluasan area pertanian, tetapi dengan perluasan area pertanian, tetapi
dengan penggunaan hasil-hasil teknologi pertanian seperti; pemupukan pestisida hingga bibit-
bibit unggul hasil hiridasi dan rekayasa genetika.

B. Pentingnya Sumber Daya Alam


Mengingat pentingnya sunber daya alam ini, GBHN 1993 dengan tegas telah
menyatakan bahwa konservasi kawasan hutan nasional teermasuk flora dan fauna, serta
keunikan alam perlu ditingkatkan untuk melindungi keanekaragaman plasma nuftah, jenis
spesies dan ekosistem. Untuk itu pemerintah akan menyisihkan sekitar 10% dari ekosistem
alam untuk konservasi yang diperlukan sebagai persediaan plasma nuftah guna
pembudidayaannya dalam bentuk suaka alam, suaka margasatwa, taman nasional hutan
lindung, dan sebagainya. Pada dasarnya ada 2 macam bentuk konservasi keanekaragaman
hayati, yaitu:
a. Secara in-situ: merupakan upaya konservasi hayati dengan mengembangbiakkan hayati
pada habitat aslinya, misalnya konservasi Orang Utan di Taman Nasional Gunung Leuser
dan Taman Nasional Tanjung Puting; konservasi Komodo di Pulau Komodo; badak di
Ujung Kulon, dan lain-lain.
b. Secara ex-situ: merupakan konservasi yangn dilakukan di luar habitat alinya, misalnya
konservasi buaya di Asam Kumbang Medan; mengembangbiakkan hewan-hewan di
kawasan penangkaran, seperti Kebun Binatang, dan berbagai jenis tumbuhan langka di
kebun Raya Bogor.

C. Studi Kasus Kesuksesan Kegiatan Konservasi


Jauh sebelum pemerintah mencanangkan kegiatan konservasi dilakukan demi
menjaga kelestarian lingkkungan, masyarakat tradisional sudah banyak yang telah
melakukannya, meskipun terkadang kegiatan tersebut dilakukan tanpa disadarinya. Bahkan
sampai saat ini, di beberapa daerah Indonesia aktivitas konservassi tersebut masih tetap
dilakukan.
Beberapa kawasan di Indonesia, banyak masyarakat lokal memiliki kebiasaan dan
cara yang unik untuk melakukan konservasi. Hal ini merupakan bentuk kearifan lokal
penduduk setempat. Berikut ini adalah beberapa contoh bentuk kearifan lokal dalam
melakukan konservasi alam:
a. Penetapan kawasan “Lubuk Larangan” di beberapa bagian aliran sungai Batang Gadis di
Panyabungan (Kabupaten Mandailing Natal). Pada kawasan tersebut, masyarakat dilarang
menangkap ikan, dan bila melanggar dikenai hukuman secara adat. Penangkapan hanya
boleh dilakukan pada waktu-waktu tertentu (seperti beberapa hari setelah lebaran Idul
Fitri) dan biasanya dilakukan secara beramai-ramai oleh masyarakat setempat.
b. Di Aek Siais (Kecamatan Batang Toru) ada sebuah kawasan aliran sungai yang di
pinggirnya berdiri suatu Masjid. Ada kepercayaan di masyarakat setempat, barang siapa
yang menangkap dan memakan ikan yang berasal dari sungai di sekitar masjid akan
mengalami sakit dan dan bisa mengakibatkan meninggal dunia. Namun penduduk tetap
boleh menangkap ikan di luar kawasan tersebut. Akibatnya, ian di kawasan tersebut sangat
melimpah. Konsep konservasi di sini memperlihatkan bahwa kawasan tersebut dapat
dijadikan tempat pemijahan dan perkembangbiakan ikan.
c. Desa Kepras adalah sebuah desa di Kecamatan Selapian Kabupaten Langkat yang memiliki
hutan larangan. Hutan ini berada di tengah-tengah perkampungan dan berada di daerah
yang lebih tinggi dari kawasan permukiman dengan luas sekittr 4-5 hektar. Hutan ini
sangat dikeramatkan oleh masyarakat setempat, jangankan mengambil sesuatu dari dalam
hutan, masuk saja penduduk tidak berani. Pada dasranya hal ini sangat menguntungkan
bagi konservasi, karna menyebabkan flora dan fauna di dalamnya tidak terganggu yang
pada akhirnya keanekaragaman hayati di dalamnya masih tetap terjaga.

2.3. Ringkasan Buku Pembanding 3


Konsep Komunitas Biotik
Komunitas biotik adalah kumpulan populasi yang hidup dalam daerah atau habitat
fisik yang telah ditentukan, hal tersebut merupakan satuan yang diorganisir sedemikian
bahwa dia mempunyai sifat-sifat tambahan terhadap komponen-komponen individu dan
fungsi-fungsi sebagai suatu unit melalui transformasi-transformasi metabolik yang
bergandengan.
Konsep komunitas adalah salah satu dari asas-asas dalam pemikiran dan praktek
ekologi yang paling penting. Hal ini penting untuk teori ekologi sebab hal ini menegaskan
kenyataan bahwa pusparagam jenis organisme biasanya hidup bersama di dalam cara yang
beraturan, tidak hanya begitu saja tersebar di atas bumi seperti yang bebas tidak tergantung
sama lain.
Klasifikasi Intrakomunitas dan Konsep Dominan Ekologi
Tidak semua organisme di dalam komunitas sama artinya atau pentingnya dalam
menentukan alam dan gawai dari seluruh komunitas. Dari ratusan atau ribuan organisme yang
mungkin terdapat dalam komunitas, relatif sedikit jenis saja atau golongan jenis yang
umumnya melakukan pengaruh pengendali utama berdasarkan jumlahnya, besarnya, produksi
atau kegiatan lainnya.
Ada tiga konsep pengamatan yang dapat diterapkan dalam mengamati pola
komunitas, pertama gradasi komunitas, yaitu konsep yang dinyatakan dalam bentuk populasi.
Kedua, konsep gradasi lingkungan yang menyangkut sejumlah faktor lingkungan yang
berubah secara bersamma-sama. Ketiga, gradasi ekosistem yang dalam hal ini kompleks
gradasi dan gradasi komunitas membentuk suatu kesatuan dan lingkungan.
Analisis Komunitas
Komunitas dapat disebut dan diklasifikasikan menurut (1) bentuk atau sifatstruktur
utama seperti misalnya jenis dominan, bentuk-bentuk hidup atau indikator-indikator, (2)
habitat fisik dari komunitas, atau (3) sifat-sifat atau tanda-tanda fungsional seperti misalnya
tipe metabolisme komunitas.
Keanekaragaman Jenis Dalam Komunitas
Hubungan umum antara jenis dan jumlah adalah jumlah individu yang besar
diasosiasikan dengan banyak jenis yang langka dengan sedikit individu merupakan sifat
struktur komunutas diman-mana, hubungan-hubungan jumlah jenis secara kuantitatif sangat
beragam. Dua cara pendekatan yang digunakan untuk menganalisis keragaman jenis dalam
keadaan yang berlainan, yakni :

1. Pembandingan-pembandingan yang didasarkan pada bentuk, pola atau persamaaan dengan


banyaknya jenis.
2. Pembandingan yang didasarkan pada indeks keanekaragaman, yang merupakan nisbah atau
pernyataan matematika lainnya dari hubungan-hubungan jenis kepentingan.

Penting untuk diketahui bahwa keanekaragaman jenis itu mempunyai sejumlah komponen
yang dapat memberi reaksi secara berbeda-beda terhadap factor-faktor geografi,
perkembangan atau fisik.Satu komponen utama dapat disebut sebagai kekayaan jenis atau
komponen varietas, seperti yang dinyatakan oleh nisbah yang sederhana antara jenis
seluruhnya, s, dan jumlah seluruhnya (nilai pentinng).

Komponen utama kedua dari keanekaragaman adalah kesama-rataan atau


equitibilitas dalam pembagian individu yang merata di antara jenis. Ada sejumlah prinsip
ekologi yang penting dengan dihubungkan dengan konsep keanekaragaman .sebagaimana
Margalefan (1968) menyatakannya, “pakar ekologi melihat didalam ukuran keanekaragaman
manapun ungkapan dari kemungkinan-kemungkinan pembuatan system-sistem umpan balik”.
Karenanya, keanekaragaman yang lebih tinggi berarti rantai-rantai pangan yang lebih panjang
dan lebih banyak kasus dari simbiosis (mutualisme, parasitisme, commensalisme, dan
sebagainya).Dimana biaya-biaya pemeliharaan antitermal yang dibebankan oleh lingkungan
fisik dikurangi lebih banyak lagi energy dari komunitas yang mengalir kedalam
keanekaragaman. Akibatnya, komunitas di dalam lingkungan yang mantap seperti pada hutan
tropic, mempunyai keanekaragaman jenis yang ebih tinggi daripada komunitas-komunitas
yang dipengaruhi oleh gangguan-gangguan musiman atau secara periodic oleh manusia atau
alam.

Apa yang diukur adalah berapa jauh kenaikan dalam keanekaragaaman komunitaas
pada habitat yang sama, dengan sendirinya dapat meningkatkan kemantapan ekosistem
dihadapan goyangan luar di dalam habitat fisik. Arti dari kaecendrungan-kecendrungan
keanekaragaman di dalam perkembangan evolusi ekosistem ditinjau dari keanekaragaman
cenderung jadi tinggi didalam komunitas yang lebih tua dan rendah dalam komunita yang
lebih tua dan rendah dalam komunitas yang baru terbentuk. Sementara produktivitas atau arus
energy seluruhnya jelas mempengaruhi keanekaragaman jenis, kedua kualitas itu tidak
berhubungan delam cara linier yang sedrhana manapun.
Apabila ditinjau dari tingkat-tingkat trofik, komponen-komponen taksonomi, atau
bagian bagian lain dari komunitas maka dapat dikatakan bahwa keanekaragaman jenis sangat
dipengaruhi oleh hubungan fungsional tingkat-tingkat trofik. Misalnya, jumlah perumputan
atau pemangsaan sangat mempengaruhi keanekaragaman dari komunitas yang dimangsa.
“pemangsaan” yang tidak terlalu keras sering dapat mengurangi kepadatan jenis dominan,
jadi memberikan jenis yang kurang kompetitif dengan kesempatan yang baik untuk
menggunakan ruangan dan sumber daya-sumber daya alam.

Contoh-contoh dari penggunaan indeks-indeks keanekaragaman untuk menilai


tekanan-tekanan buatan manusia ketika indeks keragaman dikurangi besar sekali oleh
perlakuan, kemerataan meningkat dan tetap dinaikkan untuk sebagian besar dari musim
pertumbuhan.Didalam contoh ini keanekaragaman populasi arthropoda sebelum menerima
perlakuan rendah, dengan dominasi kuat oleh sedikit jenis di dalam tiap tingkat trofik.
Apabila insektisida membunuh jumlah besar jenis dominan, mengakibatkan kemerataan yang
lebih besar dalam populasi itu tinggi dan bukannya rendah, maka kedua komponen
keragaman dan kemerataan akan dikurangi.

Untuk keperluan seseorang hanya memerlukan kemampuan mengenal jenis, tidak


mengidentifikasi mereka dengan nama. Kesalahan-kesalahan yang diakibatkan dari
kegagalan membedakan jenis yang sangat serupa atau penghitungan fase-fase sejarah
hidupnya sebagai jenis yang terpisah, tidak gawat sebab;

1. Jenis yang berhubungan dekat tidak dijumpai dalam contoh yang sama
2. Taraf-taraf sejarah hidup yang berbeda itu sendiri merupakan bagian dari keanekaragaman.
3. Jenis tidak merupakan satu-satunya satuan yang berguna.

Dalam memperhatikan keanekaragaman di dalam komunitas atau bagian-bagian


fungsional dari padanya (produsen-produsen) dan tidak dengan keanekaragaman flora dan
fauna dari daerah-daerah geografis yang mengandung bermacam-macam habitat dan
komunitas-komunitas campuran dapat memperlihatkan kecendrungan yang serupa. Meskipun
demian, secara regional akan cenderung mencerminkan keragaman dari habitat yang ada
daripada keragaman di dalam salah satu habitat. Keanekaragaman geografis merupakan
fungsi drari pengkecualian daerah; pualu-pulau kecil yang mempunyai lebih sedikit jenis
daripada pulau-pulau besar, yang pada gilirannya mempunyai keanekaragaman biotik yang
lebih rendah dari pada kontinen.
No Yang Uraian
Dikritisi Buku 1 Buku 2 Buku 3
1 Deskripsi/ Indonesia merupakan A. Tekanan Menjelaskan deskripsi
salah satu pusat dengan jelas dan
Uraian Manusia
biodiversitas dunia. lengkap, serta dapat
Terhadap memberi tahu pembaca
Biodiversitas yang
pengetahuan yang luas.
sedemikian kaya akan Alam/Lingkung
menjadi bahan baku dasar an
untuk kelangsungan hidup
Salah satu masalah
manusia. Penggunaan
yang kurang bijaksana yang menjadi
akan biodiversitas ancaman bagi
menyebabkan terjadinya
berkelanjutan
krisis keanekaragaman
hayati. keseimbamgan
ekosistem dan alam
Seiring dengan
meningkatnya populasi adalah peningkatan
manusia ,peningkatan jumlah penduduk
kebutuhan dasarnya pun
dunia maupun
akan terjadi. Untuk
memenuhi kebutuhan nasional di duga
tersebut, lingkungan dan menjadi penyebab
sumber daya alam yang di
utama bagi kerusakan
dalamnya akan menjadi
sasarannya. alam yang demikian
mengkuatirkan pada
tiga dasawarsa
terakhir ini. Dengan
meningkatnya jumlah
penduduk , telah
menyebabkan
peningkatan
kebutuhan manusia
untuk kelangsungan
hidupnya.
Kebutahannya
meliputi
B. Macam Macam
Konseversi
Konseversi
adalah upaya yang
dilakukan manusia
untuk melestarikan
atau melindungi
alam.Di Indonesia,
berdasarkan peraturan
perundang undangan,
konversi sumber daya
alam hayati adalah
pengolahan sumber
daya alam hayati yang
pemanfaatanya
dilakukan secara
bijaksana untuk
menjamin
kesinambungan
persediaanya dengan
tetap memelihara dan
meningkatkan kualitas
keanekaragaman dan
nilainya.
C. Kegiatan
Konservasi
Tingkat
Internasional,
Nasional dan
Lokal
Hasil konferensi
tingkat tinggi
bumi(Earth Summit)
menghasikan agenda
21 yang merupakan
program kerja besar
untuk abad ini sampai
abad 21, secara jelas
menyatakan bahwa
pembangunan
nasional suatu negara
tidak lagi bisa
memisahkan antara
pengolahan
lingkungan dengan
pembangunan sosial
ekonomi sebagai
bidang bidang yang
terpisah.

D. Studi Kasus
Kesuksesan
Kegiatan
Konservasi
Beberapa kawasaan di
Indonesia, banyak
masyarakat lokal
memiliki kebiasaan
dan cara yang unik
untuk melakukan
konvervasi. Hal ini
merupakan bentuk
dari kearifan local
dalam melakukan
konservasi alam

E. Upaya
Penyelamatan
Sumber daya
Air,Udara dan
Tanah
Adanya
kecenderungan
penurunan kualitas
lingkungan sebagai
dampak meningkatnya
pencemaran,
merupakan masalah
yang harus di
selesaikan.Hal ini
berkaitan dengan daya
dukung lingkungan
terhadap
kelangsungan hidup
makhluk hidup
khususnya manusia
yang merupakan
bagian dari
lingkungan.
2 Analisi Penggunaan yang Konservasi sendiri Bahasa yang digunakan
kurang bijaksana akan mudah dipahami,
Umum berarti menjaga agar
biodiversitas dalam sehingga pembaca dapat
bermanfaat, tidak mudah memeahaminya.
memenuhi kebutuhan
hidup akan menyebabkan punah, atau
terjadinya krisis merugikan. Sedangkan
keanekaragaman hayati.
perlindungan sendiri
Penurunan ataupun adalah kegiatan atau
degradasi biodiversitas
pada berbagai habitat aktivitas yang
disebabkan oleh berbagai dilakukan guna
aktivitas manusia,oleh menjaga sesuatu agar
karena haruslah kita
tidak dirugikan. Maka
menjadi orang yang
perduli lingkunngan. konservasi dan
perlindungan alam
dapat kita artikan
sebagai kegiatan yang
dilakukan untuk
menjaga agar
keanekaragaman
hayati di alam tidak
habis, punah, atau
mengalami kerugian
Hipotesis/ Pada buku ini, hipotesis Peningkatan jumlah Hipotesis atau dugaan
yang dapat disimpulkan sangat terperinci.
dugaan penduduk dunia
adalah “Buku Biologi
maupun nasional di
Umum ini memiliki
konsep-konsep dalam duga menjadi
pencapaian materi pada penyebab utama bagi
setiap bab nya yang telah
kerusakan alam yang
ditetapkan pada buku ini”.
demikian
mengkuatirkan pada
Dari Hipotesis yang telah
tiga dasawarsa
disimpulkan, dalam
pembuktiannya ternyata terakhir ini. Dengan
benar bahwa buku ini meningkatnya jumlah
memiliki konsep-konsep penduduk , telah
yang terperinci dalam
pencapaian pada setiap bab menyebabkan
nya. peningkatan
kebutuhan manusia
untuk kelangsungan
hidupnya.
Analisis Data Di dalam buku ini di Menurut statistik Analisis data sangat
lampirkan tabel Posisi akurat karena terdapat
Pendukung demografi dalam
Keanekaragaan Hayati hasil, dan tabel yang
dan Bukti jangka waktu sekitar dapat dipaham pembaca.
Indonesia pada Tingkat
Dunia dan Asia serta table seperempat abad
Kekayaan Jenis Flora dan mendatang jumlah
Fauna dari Tujuh Pulau
penduduk kota di
Utama Indonesia
negara-negara yang
sedang berkembang
akan bertambah kira-
kir 1,3 triliun jiwa,
atau kurang lebih dua
kali tipat iumlah
penduduk pada tahun
1975. Jumlah
penduduk kota pada
tahun 1975 merupakan
28 persen dari total
penduduk. ]umlah ini
akan meningkat
menjadi lebih dari 42
persen pada tahun
2000, yang berarti
bahwa kurang lebih
dua pertiga dari
jumlah pertambahan
penduduk berada di
wilayah-wilayah
perkotaan. Hal ini
menciptakan
pertambahan yang
dramatis pula dalam
unit perumahan fisik
dan penyempurnaan
permukiman
(Rahardjo
Adisasmita:2005).

3 Membanding Kelebihan pada buku Kelebihan pada buku Lebih singkat, akan
ini adalah dari segi cover, ini adalah tetapi buku ini lebih
kan
buku ini memiliki cover lengkap , dan
yang menarik, pembahasan Pembahasannya menggunakan bahasa
mengenai biodiversitas yang mudah dipahami
mudah di mengerti,
juga dijelaskan secara oleh pembaca.
lebih banyak
lengkap dengan contoh
dan pendapat para ahli. membahas materi,

Kekurangan buku ini pembahasannya


adalah kurangnya sangat mendetail.
ketelitian dari penulis
sehingga buku ini terdapat Kekurangan pada
banyak kesalahan dalam buku ini materi
penulisan.
disajikan dengan
tampilan hitam putih
tanpa tambahan
gambar, hal itu
membuat pembacaan
cenderung kurang
menarik. Lalu pada
pembahasan sangat
banyak menggunakan
kata yang berulang
ulang.

4 Mengkaji, Mengkaji: Indonesia kaya Kesimpulan Buku ini cocok untuk


akan keanekaragaman dibaca unruk menambah
Kesimpulan,I pada buku ini, buku
ekosistem, baik ekosistem pengetahuan terhadap
mplikasi,dan ini terkandung biodeversitas.
yang bersifat alami
konsekuensi ataupun buatan.Di bumi informasi yang
ada sekitar 5 hingga 30 melimpah yang mana
juta jenis makhluk hidup
membuat pembaca
bahkan sebahagian
memperkirakan hingga menjadi tertarik untuk
100 juta spesies. membaca atau
menganalisis sebuah

Kesimpulan: Indonesia tulisan seperti yang


merupakan salah satu saya lakukan ini dan
pusat biodiversitas dunia. kelebihan dan
biodiversitas sebaiknya
kelebihan sebuah buku
tidak digunakan diluar dapat menjadi sebuah
kemampuan perbandingan dari isi
reproduksinya.
sebuah buku. Buku ini
berisi informasi dan
Implikasi: Penggunaan pengetahuan kepada
yang kurang bijaksana
kita agar dapat
akan biodiversitas akan
enyebabkan terjadinya menjaga
krisis keanekaragaman keanekaragaman
hayati.
hayati yang ada di
dunia, mulai dari
Konsekuensi: Degradasi lingkungan kita
lahan memiliki dampak sendiri dan
terhadap produktivitas memberitahu kita
pertanian, kualitas
agar dapat
lingkungan,dan
berpengaruh terhadap menjaganya dari
ketahanan pangan. berbagai hal yang
dapat merusak kualitas
lingkungan kita.

Saran yang dapat saya


berikan, saya berharap
kelebihan yang ada
pada buku ini dapat
dipertahankan. Lalu
penggunaan kata yang
berulang hendaknya
dikurangi. Pemberian
contoh juga jangan
terlalu banyak
penjelasannya. Yang
paling penting adalah,
isi buku hendaknya
diberi beragam
gambar agar dapat
lebih menarik
perhatian pembaca.

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan makalah, dapat disimpulkan bahwa :
1. Fungsi dan manfaat keanekaragaman hayati yaitu memiliki nilai ekonomi sebagai
sumber bahan pangan, obat-obatan, kosmetik, sandang, papan dan memiliki aspek
budaya. Selain itu keanekaragaman hayati juga memiliki nilai pendidikan dan
ekologi.
2. Faktor-faktor yang menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati di suatu
daerah disebabkan oleh hilangnya habitat, pencemaran tanah, udara dan air,
perubahan iklim, eksploitasi tanaman dan hewan, masuknya spesies pendatang
dan industrilisasi pertanian dan hutan.
3. Untuk mencegah kepunahan keanekaragaman hayati diperlukan usaha untuk
melestarikannya baik usaha untuk perlindungan maupun pengawetan alam serta
pelestarian keanekaragaman hayati yang meliputi pelestarian secara in situ
maupun ex situ.
4. Bentuk kearifan lokal merupakan upaya konservasi sumber daya alam dalam
menjaga keseimbangan alam yang perlu dilestarikan dan dibudayakan.

4.2. Saran
Hal yang dapat disarankan penulis adalah kedua buku ini pada dasarnya sangat
baik digunakan sebagai panduan dalam memahami materi biodiversitas dan
konservasi lingkungan. Buku utama sangat dianjurkan digunakan sebagai diktat
karena membahas kajian pada biodiversitas flora dan fauna serta degradasi
lingkungan yang dipelajari secara umum. Sedangkan pada buku pembanding dsangat
dianjurkan dijadikan suplemen diktat kuliah karena memiliki sub materi ekosistem
tambahan yang tidak terdapat pada buku utama dengan berisikan pokok-pokok kajian
yang padat, lengkap, dan jelas.
DAFTAR PUSTAKA

Manurung B., dkk. 2013. Biologi Umum 2. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
UNIMED.

Tim Dosen. 2018. Biologi Umum. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
UNIMED

Odum, Eugene P. 1993. Dasar Dasar Ekologi. Yogyakarta: Gajah Mada Press

Anda mungkin juga menyukai