Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report yang
berjudul “Integral Tak Tentu” dengan tepat waktu. Adapun tugas ini dibuat untuk memenuhi
tugas Critical Book Reportmata kuliah kalkulus integral. Penyusun juga berterima kasih
kepada Ibu Dosen yang sudah memberikan bimbingan dan saran dalam terwujudnya makalah
ini.
Penyusun menyadari bahwa tugas Critical Book ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu penyusun mohon kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Semua
kritik, saran, dan petunjuk yang diberikan akan diterima dengan senang hati. Akhir kata
penyusun mengucapkan terimakasih semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca.

Medan, 30 Maret 2020

Penyusun
Identitas Buku

Judul Buku : Kalkulus Integral dan Aplikasinya


Pengarang : Didit Budi Nugroho
Penerbit : Graha Ilmu
Tahun Terbit : 2012
Kota Terbit : Yogyakarta
Tebal Buku : 310 Halaman
Halaman Terkait : 1-106

Ringkasan Buku
BAB 1
Integral Tak Tentu dan Teknik-teknik Integrasi
 Integral Tak Tentu dan Aturannya
Suatu fungsi f(x) dan diinginkan untuk mencari suatu fungsi F(x) sedemikian

dF ( x) ’
sehingga =F (x) = f(x). Integral tak tentu merupakan suatu himpunan semua
dx
antiderivatif dari suatu fungsi f(x) adalah integral tak tentu dari f(x) terhadap x,

dinotasikan ∫ f ( x ) dx. Langkah untuk menyelesaikan integral tak tentu dinamakan


integrasi. Diandaikan bahwa f(x) adalah suatu antiderivatif dari fungsi f(x), berarti F’(x)=
f(x). Diambil G(x) = F(x) +k dimana k adalah sembarang bilangan rill. Oleh karena itu,
secara umum dapat dituliskan

∫ f ( x ) dx=F ( x ) +k
Untuk Sembarang fungsi f(x) selisih dari sembarang dua antiderivatif berbeda dari
F(x) pasti merupakan suatu konstanta. Dengan kata lain, jika F(x) dan G(x) adalah
antiderivatif-antiderivatif dari f(x), maka F(x) – G(x) adalah suatu konstanta.Sekarang
diandaikan f(x) dan g(x) adalah fungsi yang dapat diintegralkan. Kedua aturan berikut ini
sangat berguna dalam proses perhitungan integral.

∫ a f ( x ) dx= a∫ f ( x ) dx , a∈ R
∫ ( f ( x ) ± g ( x ) ) dx=∫ f ( x ) dx ±∫ g ( x ) dx
 Integral Bentuk Dasar
Integral Konstanta
(a) ∫ a dx=ax +k , a ϵ R
Integral Pangkat
1 n+1
(b) ∫x n
dx =
n+1
x , n ϵ R dan n≠1

1
(c) ∫ n dx = ln |n| + k
Integral Eksponensial
ax
(d) ∫ a dx = ln(a) +k, a> 0 dan a≠1
x

(e) ∫e x
dx = ex + k
Integral Trigonometri
(f) ∫ cos ( x ) dx=sin ( x ) +k
(g) ∫ sin ( x ) dx=−cos ( x ) +k
(h) ∫ csc (x) dx = tan (x) + k
2

(i) ∫ sec (x) dx = tan (x) + k


2

(j) ∫ cot ( x ) csc ( x ) dx=−csc ( x ) +k

(k) ∫ tan ( x ) sec ( x ) dx=sec ( x ) +k

(l) ∫ cot ( x ) dx=ln¿ sin ( x )∨+k

(m) ∫ tan ( x ) dx=−ln ⁡∨cos ⁡( x)∨+ k

(n) ∫ csc ( x ) dx=−ln|cot ( x ) +csc ( x ) ) +k

(o) ∫ sec ( x ) dx=ln ¿ tan ( x ) + sec (x) ¿+k ¿


Integral Hiperbolik
(p) (p)∫ sinh ( x ) dx=cosh ( x ) + k

(q) (q) ∫ tanh ( x ) dx=ln ( cosh ( x ) ) +k

(r) (r) ∫ sech ( x ) dx=2 arctan ¿ ¿ ¿ex) + k

(s) (s) ∫ sec 2 (x) dx = tanh (x)+k

(t) (t) ∫ sech ( x ) tanh ( x ) dx=−sech ( x ) +k

(u) (u) ∫ coth ( x ) dx=ln |sinh ( x ) )∨+ k

(v) (v)∫ cosh ( x ) dx=sinh ( x ) + k


π
(w) (w) ∫ csch ( x ) dx=ln ⁡∨ tanh( )|+k
2
(x) (x)∫ csch2 (x) dx = -coth (x) + k

(y) (y) ∫ csch ( x ) coth ( x ) dx =−csch ( x ) +k

Aturan Substitusi Versi 1

Jika kita membuat substitusi x = g(u), dimana dx = g’(u) du, maka

∫ f ( x ) dx=¿ ∫ f ( g (u ) ) g' ( u ) du ¿

Aturan Substitusi Versi 2

Diandaikan bahwa suatu fungsi f(x) dapat dituliskan dalam bentuk f(x) =
g(h(x)) h’(x). Jika kita membuat substitusi u = h(x), maka du = h’ (x) dx dan

∫ f ( x ) dx=¿ ∫ g ( h ( x ) ) h' ( x ) dx=¿∫ g (u ) du¿ ¿


 Integrasi dengan Substitusi Sederhana
Dalam versi 1 dicatat bahwa variabel x pada awalnya ditulis sebagai fungsi dari
variabel baru u, sedangkan dalam Versi 2, variabel baru u dituliskan sebagai fungsi dari
x. Bedanya, untuk substitusi x = g(u) dalam Versi 1 harus mempunyai invers agar
variabel u bisa dikembalikan ke variabel asli x di akhir proses.
 Integral Parsial
Integral Parsial adalah suatu cara untuk menaikan pangkat suatu bilangan dua
perkalian fungsi yang berbeda sehingga fungsi bilangan tersebut dapat menaikan
pangkatnya (diintegralkan). Integral parsial dihubungkan dengan fungsi bilangan (u) dan
(dv) yang fungsi tersebut akan dikali dan diintegralkan sesuai dengan aturan rumus
integral parsial.
Integral Parsial memiliki cara khusus dimana dua bilangan fungsi dari (u) dan (dv)
akan dihitung untuk mencari penurunan pangkat dari (u) atau biasa disebut (du) dan
mencari kenaikan pangkat (dv) atau biasa disebut (v). Bilangan fungsi-fungsi diatas
memiliki hubungan yang sangat penting dalam integral parsial.
Sering kali terdapat banyak pendapat yang menyatakan bahwa integral parsial
hampir sama penyederhanaannya seperti integral subtitusi. Padahal dalam konsep
penyederhanaan integral parsial lebih rumit dibandingkan integral subtitusi. Integral
parsial menyederhanakan fungsi dengan pemilihan fungsi yang akan diturunkan dan
yang akan diintegralkan untuk membuat fungsi-fungsi baru yang akan digunakan pada
rumus integral parsial.
Integral parsial memiliki rumus umum seperti :
Dimana dalam rumus diatas kita harus memilih salah satu fungsi (u) pada soal dan
fungsi sisanya sebagai (dv). Saat mengerjakan integral parsial, kita perlu memilih fungsi
(u) yang tepat dengan syarat (u) diturunkan hasil turunannya akan lebih sederhana dari
(u) sendiri. Contoh-contohnya untuk turunan dibawah ini :
1. F(x) = ln x → F(x)’ = 1/x
2. F(x) = x2 → F(x)’ = 2x
3. F(x) = e2x → F(x)’ = 2.e2x
Turunan (u) diatas akan digunakan dalam rumus integral parsial ∫ u.dv = u.v - ∫ v.du .
Dengan (u) sebagai F(x) dan (du) sebagai F(x)'. Dan untuk fungsi (v) dan (dv) dalam soal
kita memilih fungsi (dv) dengan syarat (dv) diintegralkan sehingga membentuk (v).
Contoh-contohnya untuk integral dibawah ini :
1. ∫ 3x2 = (3/3).x3 → x3 + C
2. ∫ sin x = cos x + C
Setalah menemukan turunan (u) menjadi (du) dan integral (dv) menjadi (v). Nilai
akan siap dimasukan ke dalam rumus integral parsial. Sebagai contoh perhatikan soal
contoh dibawah ini :
1. ∫ x2.(x + 3)2 = ∫ x2 . (x2 + 6x + 9)
Untuk (u) kita mengambil fungsi x2 dan (dv) adalah (x + 3)2 atau (x2 + 6x + 9) sehingga :
(u) = x2  → (du) = 2x
(dv) = (x+3)2 = (x2 + 6x + 9) → (v) = (1/3 x3 + 3x2 + 9x)
Setelah menemukan (u), (du), (dv), dan (v) soal siap untuk dimasukan ke dalam
rumus integral parsial menjadi :
∫ u.dv = u.v - ∫ v.du
∫ x2.(x+3)2 = (x2). (1/3 x3 + 3x2 + 9x) - ∫ (1/3 x3 + 3x2 + 9x). (2x)
∫ x2.(x+3)2 = (1/3 x5 + x4 + 9x3) - ∫ (2/3 x4 + 6x3 + 18x2)
∫ x2.(x+3)2 = (1/3 x5 + x4 + 9x3) – (10/3 x5 + 3/2 x4 + 6x3)
∫ x2.(x+3)2 = (- 9/3 x5 – 3/2 x4 + 3x3)
Jadi integral parsial dari ∫ x2.(x+3)2 hasilnya (- 9/3 x5 – 3/2 x4 + 3x3).
 Integral Trigonometri
Berikut ini rumus-rumus integral trigonometri yang dapat Anda gunakan.
∫ sin x dx = -cos x + c
∫ cos x dx = sin x + c
∫ csc2 x = -cot x + c
∫ sec2 x = tan x + c
∫ csc x cot x = – csc x + c
∫ sec x tan x = sec x + c
Atau jika Anda perluas, maka akan dapat rumus seperti berikut ini :
∫ sin (ax + b) dx = -1/a cos (ax + b) + c
∫ cos (ax + b) dx = 1/a sin (ax + b) + c
∫ csc2 (ax + b) = – 1/a cot (ax + b) + c
∫ sec2 (ax + b) =  1/a tan (ax + b) + c
∫ csc (ax + b) cot (ax + b) = – 1/a csc (ax + b) + c
∫ sec (ax + b) tan (ax + b) = 1/a sec (ax + b) + c
Pada pembahasan ini kita akan berlatih untuk menyelesaikan integral-integral yang

memiliki bentuk
di mana m dan n adalah bilangan bulat positif. Untuk menemukan antiturunan dari
bentuk-bentuk tersebut, pecahlah bentuk tersebut menjadi kombinasi dari integral
trigonometri sedemikian sehingga kita dapat menggunakan Aturan Perpangkatan.
Sebagai contoh, kita dapat menyelesaikan integral berikut dengan memisalkan u =

sin x. Sehingga, du = cos xdx dan diperoleh,


Untuk menyelesaikan integral-integral trigonometri, gunakan identitas-identitas berikut
agar kita dapat menggunakan Aturan Perpangkatan.
 Hasil Pangkat dari Sinus dan Cosinus

Sekarang diperhatikan integral dengan bentuk:

∫ sin m ( x ) cosn (x )dx


Dimana m dan n adalah bilangan-bilangan bulat tak nol. Integral di atas dapat
diselesaikan dengan membagi masalah menjadi lima kasus seperti yang dijelaskan
berikut ini:

Kasus 1.Untuk m ≠ -1 dan n = 1, maka integral dapat diselesaikan dengan teknik


substitusi u = sin(x) untuk memperoleh

1
∫ sin m ( x ) cosn (x )dx = m+1 sin m+1
(x) + k

Kasus 2.Untuk m ≠ -1 dan n ≥ 2, kita dapat menuliskan integral (1.9) menjadi


∫ sin m ( x ) cosn (x )dx = ∫ sin m ( x ) cosn −1 ( x )dx
Selanjutnya diintegralkan secara parsial dengan mengambil

u = cosn-1(x)

du = - ( n – 1 ) cosn-2 (x) sin (x) dx.

dv = sinm (x) cos (x) dx

1
v= sinm+1(x)
m+1

dan diperoleh

∫ sin m ( x ) cosn (x )dx


sin m +1 ( x ) cos n−1 ( x) n−1 sin m+ 2 ( x ) cos n−2 ( x)
m+1 ∫
= + dx
m+1

sinm +1 ( x ) cos n−1 ( x) n−1 sin m ( x ) cos n−2 ( x ) sin 2 ( x)


m+1 ∫
= + dx
m+1

∫ sin m ( x ) cosn (x )dx


sinm +1 ( x ) cos n−1 ( x) n−1 sin m+ 2 ( x ) cos n−2 (x)[1−cosn−2 ( x ) ]
m+1 ∫
= + dx
m+1

sin m +1 ( x ) cos n−1 ( x) n−1 sin m+ 2 ( x ) cos n−2 ( x)[1−cosn ( x ) ]


m+1 ∫
= + dx
m+1

Suku terakhir dibawa ke ruas kiri dan selanutnya ditambahkan syarat m ≠ -n, sehingga

m+1
setiap ruas dapat dikalikan dengan untuk memperoleh rumus reduksi
m+ n

sin m +1 ( x ) cos n−1 ( x) n−1 sin m ( x ) cos n−2( x)


∫ sin m ( x ) cosn (x )dx =
m+n
+
m+1 ∫
dx

Dalam kasus ini, jika n adalah genap maka integral yang muncul paling terakhir
dalam penghitungan adalah integral dari pangkat sinus yang dapat diselesaikan
menggunakan rumus reduksi. Jika m adalah positif atau rumus reduksi. Jika m adalah
negatif. Sementara itu, jika n adalah ganjil, maka integral yang muncul paling terakhir
dalam penghitungan adalah seperti Kasus 1.

Kasus 3. Untuk m = 1 dan n ≠ -1, maka integral dapat diselesaikan dengan teknik
substitusi u = cos(x) untuk memperoleh:

1 n+1
∫ sin ( x ) cosn ( x )dx = n+1 cos (x) + k

Kasus 4. Untuk m ≥ 2 dan n ≠ -m, maka integral dituliskan kembali menjadi:

∫ sin ( x ) cosn (x )dx = ∫ sin m−1 ( x ) cosn (x )sin ( x )dx


Dengan cara yang sama seperti Kasus 2, diaplikasikan rumus integrasi parsial
dengan mengambil u + sinm-1 (x) dan dv = cosn (x) sin (x) dx untuk memperoleh rumus
reduksi

∫ sin ( x ) cosn (x )dx


sin m−1 ( x ) cos n+1 ( x) m−1 sin m −2 ( x ) cos n (x)
m+ n ∫
= - + dx
m+n

Kasus 5. Untuk m = - n, maka integrannya tidak lain adalah berbentuk dari tangent atau
cotangent, sehingga bisa diselesaikan dengan menggunakan beberapa rumus reduksi

 Hasil Kali Pangkat dari Tangent dan Secant

Cara menghitung integral berbentuk

∫ tan m ( x ) sec ( x ) dx
Dimana m dan n adalah bilangan-bilangan bulat tak nol. Jika m=1 dan n=1,maka integral
adalah integral bentuk dasar

∫ tan ( x ) sec ( x ) dx=sec ( x ) +k


Untuk m dan n yang lain,kita membagi perhitungan menjadi lima kasus,yaitu:

Kasus 1. Untuk m = 1,diaplikasikan teknik substitusi u=sec(x) untuk memperoleh

1
∫ tan ( x ) secn ( x ) dx= n sec n ( x ) +k
Kasus 2. Untuk m ≥ 2 dan n≠1-m,kita dapat menuliskan integral ,menjadi

∫ tan m ( x ) sec ( x ) dx=∫ tanm−1(x)tan(x) secn (x) dx


Kasus 3. Untuk n=1 , pertama kali kita mengubah integran ke fungsi sinus dan cosinus.
Selanjutnya diperoleh integran dengan bentuk hasil bagi sinus dan cosinus diselesaikan

Kasus 4. Untuk n≥ 2 dan m≠1-n , kita dapat menuliskan integral menjadi

∫ tanm ( x ) secn ( x ) dx=∫ tanm ( x ) sec2 ( x ) secn−2( x)dx


Bahwa tan 2 ( x )=sec 2 ( x )−1 , kasus ini n adalah genap,maak integral yang muncul paling
terakhir dalam perhitungan adalah berbentuk pangkat tangent dan bisa diselesaikan
dengan rumus reduksi ,

Kasus 5. Untuk m=1-n , pertama kali mengubah pangkat genap positif menggunakan
identitas tan 2 ( x )=sec 2 ( x )−1. Jika n adalah genap,maka integral muncul diselesaikan
dengan mengambil substitusi tangent atau secant

 Hasil Kali dari Sinuss dan Cosinus

Berikutnya, kita dapat menggunakan identitas-identitas trigonometri lainnya:

1
(a) sin ( x ) cos ( y )= sin ( x− y ) +sin( x + y )¿ ¿
2
1
(b) sin ( x ) sin ( y ) = cos ( x− y ) – cos( x+ y )¿ ¿
2
1
(c) cos ( x ) cos ( y )= ¿
2

Untuk menda[atkan rumus-rumus integrasi seperti berikut ini,dengan konstanta integrasi


diabaikan:

(a) ∫ sin ( ax ) cos ( bx ) dx= 12 [ cos ( ( b−a ) x ) −cos ( ( b+ a ) x )


b−a b+a ]
1 sin ( ( b−a ) x ) sin ( ( b+ a ) x )
(b) ∫ sin ( ax ) sin ( bx ) dx= 2 [b−a

b+ a ]
1 sin( ( b−a ) x ) +sin( ( b+a ) x)
(c) ∫ cos ( ax ) cos ( bx ) dx= 2 b−a[ b +a ]
Dimana a , b ∈ R dan a2 ≠ b 2

Eliminasi Akar Kuadrat

1
Dalam contoh berikut ini, kita menggunakan identitas cos2( x )= ¿ dan subsitusi
2
u=cos(x ) untuk mengeliminasi akar kuadrat.

(a) ∫ √1+cos ( 4 x ) dx
Penyelesaian :

Untuk mengeliminasi akar, kita menggunakan identitas

2 1
cos ( 2 x )= ¿atau 1+cos ( 4 x )=2 cos2 (2 x)
2

Oleh karena itu,

∫ √1+cos ( 4 x ) dx=∫ √2 cos 2 ( 2 x ) dx


¿ √ 2∫ cos ( 2 x ) dx

2
¿ √ sin (2 x ) +k
2

 Substitusi Trigonometri
Integral-integral yanh memuat salah satu dari a 2−x 2 , a2 + x 2 ,atau x2 −a2
Tiga jenis substitusi trigonometri yaitu:
Ekspresi Substitusi Identitas
a 2−x 2 π π 1−sin2 ( θ ) =cos2 (θ)
x=a sin ( θ ) ,− ≤ θ ≤
2 2
2
a +x 2
π π 1+ tan 2 ( θ ) =sec 2 (θ)
x=a tan ( θ ) ,− ≤θ ≤
2 2
2
x −a 2
π 3 2 2
x=a sec (θ ) ,0 ≤ θ ≤ atau π ≤θ ≤ π sec ( θ ) −1=tan (θ)
2 2
2 2
Bentuk bentuk yang melibatkan bentuk a −x
Diperoleh rumus-rumus integrasi berikut:
1 1
a. ∫ a2 −x 2
dx= ln
2a |a−x
a+ x |
+k
x2 a a−x
b. ∫ 2 2 dx=−x + ln
a −x 2 a+ x
+k | |
1 x x
c. ∫ 2
√ a −x 2 ()
dx =arc sin − √ a2−x 2 +k
a a
2 2
d. ∫ x dx = a2 arc sin ( ax )− 2x √ a −x +k
2 2
2 2

√ a −x
1 a−√ a2−x 2
e. ∫
1
x √ a 2−x 2
dx=
a
ln
x
+k | |
1 −√ a2−x 2
f. ∫ dx= +k
a2 x
2

x 2 √a −x2
a2 x 1
2
g. ∫ √ a −x dx= arc sin
2
2
()
+ x √ a2−x 2 +k
a 2
4
x 1
∫ x √ a −x dx = a8 arc sin( a )− 8 x √ a −x ( a −2 x ) + k
2 2 2 2 2 2 2
h.

a2−x 2 a+ √ a 2−x 2
i. ∫ √ dx =√ a2−x 2-a ln
x | x
+k |
√ a2−x 2 x √ a2−x 2
j. ∫ x2
dx=-arc sin ()
a

x
+k

Bentuk-bentuk yang melibatkan a2+x2


Diperoleh rumus integrasi berikut:

a. ∫ a2 +1 x 2 dx= 1a arc tan ( xa )+ k


2
b. ∫ a2x+ x 2 dx=x −a arctan ( xa )+k
1
c. ∫ 2 2
dx=ln|x + √ a2 + x 2|+k
√a +x
x2 1 2 2 a2 | 2 2
d. ∫ 2 2 2dx= x √ a + x − ln x+ √ a + x |+ k
√a +x 2

√ a2 + x 2−a +k
e. ∫
1
2
x √a + x 2
1
dx= ln
a | x |
1 −√ a2 + x 2
f. ∫ dx= +k
x 2 √ a2 + x 2 a2 x
1 a2
g. ∫ √ 2 2
2 2
a 2+ x 2 dx= x √ a2 + x 2 + ln|x + √ a + x |+k
4
1 2 a
h. ∫x 2
√ 2
8
(22 2
) 2
a + x dx= x a +2 x √ a + x –
8
2 2
ln |x + √ a + x |+ k

a2 + x 2 a+ √ a 2+ x 2
i. ∫ √
x
dx=√ a2 + x 2- a ln | x
+k|
√ a2 + x 2 −( a 2+ x 2 )
j. ∫ dx= + ln |x + √ a2 + x 2|+k
x2 3 x3
Bentuk-bentuk melibatkan x 2−a 2
1 1
a. | x−a
x +a |
∫ a2 + x 2 dx= 2 a ln
+k

2
x a x +a
dx=x− ln|
x +a |
b. ∫ 2 2
+k
x −a 2
1
c. ∫ 2 2
dx =ln |x+ √ x 2−a2|+k
√ x −a
x2 1 2 2 a 2 2
d. ∫ 2 2 dx = x √ x −a + ln|x + √ x −a |+ k
√ x −a 2 2

1 1 x
e. ∫ 2
x √ x −a 2
dx= arcsec
a a
+k ()
x 2−a 2
dx= √
1
f. ∫ a2 x
+k
x 2 √ x 2−a 2

2
1 2 a
g. ∫ √ 2 2 2
x −a dx= x √ x −a
2

2
2 2
ln|x + √ x −a |+ k

1 a4
h. ∫ x2 √ 8 8
2 2
x 2−a2 dx = x ( 2 x 2−a2 ) √ x 2−a2 – ln |x + √ x −a |+k

x2 −a2
i. ∫ √ dx =√ x 2−a2- a arcsec
x ( ax ) k
2 2
− √ x 2−a 2
j. ∫ √ x x−a
2
dx =
x
+ln |x + √ x 2−a2|+k

 Integral Fungsi Rasional


P ( x)
Bentuk : R ( x )=
Q (x)
1. Jika derajat dari P(x) lebih besar atau sama dengan derajat Q(x)
P(x) r (x)
R(x)= = p (x )+
Q( x) Q (x )
2. Faktorisasi penyebut Q(x)=q1(x), q(2),…, qk(x), dimana setiap factor q 1(x)
mempunyai bentuk linear ax+b atau kuadratik iredusibel.
r(x)
3. dinyatakan sebagai jumlah dari pecahan-pecahan parsial.
Q(x)

 Integral yang Melibatkan Akar


Dalam materi ini kita akan mendiskusikan suatu teknik integrasi,yaitu substitusi
irasional,yang dapat digunakan unutk menyelesaikan beberapa integral yang melibatkan
akar.Dicatat bahwa tidak semua integral yang melibatkan akar dapat diselesaikan dengan
sibstitusi irasional.
Bentuk:√3 x 8
Jika integran memuat satu atau lebih pangkat pangkat pecaahan berbentuk x8/r ,maka
masalah integrasinya bisa diselesaikan dengan membuat substitusi u = √n x dimana n
adalah kelipatan persekutuan terkecil atau disingkat dengan KPK dari penyebut penyebut
dalam pangkat pecahan
Contoh:Hitung setiap integral tak tentu berikut ini

A.∫
√3 x dx
1+ √ x
Penyelesaian:Dalam kasus ini dipunyaipenyebut penyebut dalam pangkat pecahan yaitu
2 dan 3,dengan KPK (2,3) =6.Karena itu diambil substitusi u=√6 x ,maka:
X=u6 dan dx=6u5 du.

Sekarang integral menjadi:∫


√3 x dx = √3 6 6u5 du = u² u7
1+ √ x
∫ 1+ √ u
∫ 1+u ³
6u5 du = 6∫
1+u ³
du.

Maka masalah integral fungsi rasional dan untuk penyelesaiannya ditinggalkan sebagai
latihan
Bentuk :√n f ( x )
Jika integran tersebut memuat suatu pernyataan berbentuk √n f ( x ),maka substitusi u=

√n f ( x ) mungkin akan berhasil.


Contoh: A.∫
√ x+ 4 dx
x
Penyelesaian:Diambil substitusi u = √ x+ 4 ,maka u2 = x +4,Sehingga x= u2 – 4 dan dx

=2u du. Jadi Integral menjadi,∫


√ x+ 4 dx = ∫ u 2u du =2∫ u 2u du
2 2
x u −4 u −4
Rumus-rumus Dasar Integral Tak Tentu
1
1.
∫ x n dx= n+1 xn+1 +c , n≠-1 2. ∫ sin xdx=−cos x+c
2 ∫ cos xdx=sin x +c
3. ∫ e x dx=ex +c
x
a
∫ a x dx= ln a
+c
4.
dx
∫ =sin−1 x +c
2
5. √1−x
dx
∫ 1+ x2 =tgn−1 x+c
6.
dx
∫ =sec −1 x+c
2
7. x √ x −1

8. ∫ cos ec 2 xdx=ctgx+c
9. ∫ sec xtgnxdx=sec x+c
11. ∫ cos ecxctgxdx=cos ecx+c
1
Substitusi tan( x)
2
Integran memuat suatu pernyataan rasional dalam bentuk sin(x) dan cos (x),maka
substitusi
1
U=tan( x)
2
Bisa membantu dalam penghitungan integral.Substitusi tersebut akan mengubah
integran ke fungsi rasional dalam u dan selanjutnya dapat diintegralkan menggunakan
pecahan parsial.Dari diagram kita bisa mendapatkan rumus
1 sin ( x)
tan( x) =
2 1+ cos(x )
Untuk melihat akibat dari substitusi,kita menghitung
2
1x -
cos(x) = 2 cos 1= 2
1 –1
2 sec ²( x )
2
2
2
= 1 –1= -1
1+ tan ²( x ) 1+ u ²
2
Dan
1
sin( x)
1 1 2 1
Sin(x) = 2 sin ( x) cos ( x) = 2 . cos2 ( x)
2 2 1 2
cos( x )
2
1
1 2 tan( x)
1 ∙ 2
2 tan ( x) 1 =
2 sec ²( x) 1
2 1+ tan ²( x )
2
2u
=
(1+u ²)
Terakhir,karena x=2 arctan (u),maka
2
dx=
(1+u ²)
Contoh:hitunglah
1
A.∫ dx
1+sin ( x )+ cos( x )
Penyelesaian:gunakan rumus di atas
1 1−u ² 2
1 ∫ ∙
∫ 1+sin ( x )+ cos( x ) dx = 1+ 2u ( 1+u ) (1+u ²) du
2

( 1+ u2 )
2
=∫ du
1+u ²+2 u+1−1+u ²
1
=∫ du
1+u
=ln⃒
1 + u⃒+ k
1
=ln⃒
1 + tan x ⃒+ k
2
P cos ( x )+Q sin ( x ) + R
B. Diberikan F(x)=∫
a cos ( x )+ b sin ( x ) + c
Mencari pernyataan untuk konstanta konstanta A,B,dan C sedemikian sehingga
−a sin ( x ) +b cos (x) dx
F(x) = A∫ dx+ B∫ dx + C∫
a cos ( x )+ b sin ( x ) +c a cos ( x ) +b sin ( x )+ c

1. Jika integrand memuat bentuk irasional √(a2 -x2), maka digunakan subtitusi: x= a sin y
atau x= a cos y
2. Jika integrand memuat bentuk irasional √(a2 +x2), maka digunakan subtitusi: x= a tan y
atau x= a cot y
3. Jika integrand memuat bentuk irasional √(x2 - a2), maka digunakan subtitusi: x= a sec y
atau x= a csc y
perubahan bentuk integram akan mengarah pada penggunaan kesamaan pytagoras.

kesamaan yang digunakan

gunakan substitusi x = a sin t dengan pembatasan

sehingga diperoleh:

kesamaan yang digunakan

gunakan substitusi x = a tan t dengan pembatasan

sehingga diperoleh

kesamaan yang digunakan

gunakan substitusi x = a sec t, sehingga diperoleh :

Anda mungkin juga menyukai