Anda di halaman 1dari 29

ANALISIS VEGETASI DI KAWASAN TEBING BREKSI

KARYA ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi penilainan ujian sekolah di SMAN 1 KAWALI
tahun ajaran 2019/2020

Disusun oleh :
XI IPA 3
Kelompok 7
 Aditian Fauzan  Mita Yolanda
 Alia Nur Rasyid  Nida Andini Putri
 Dandi Ardiansyah  Ridwan Nurussalam
 Dean Febria  Siska Indriani
 Dinda Restu Aprilia  Siti Halifah
 Fani Nurahmayanti

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


KANTOR CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH XIII
SMA NEGERI 1 KAWALI
TAHUN AJARAN 2019/2020
LEMBAR PENGESAHAN

Karya Ilmiah yang berjudul :

ANALISIS VEGETASI DI KAWASAN TEBING BREKSI

Telah disetujui dan disahkan pada :

Hari :
Tanggal :
Disetujui oleh :
Wali kelas Pembimbing

Noneng Purmini S.Pd Noneng Purmini S.Pd


NIP.19660108 199002 2 002 NIP.19660108 199002 2 002

Mengetahui,
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kawali

Drs. H. Suarman Guntara, M.Pd


Pangkat : Pembina Utama Muda TK. IV/c
NIP.19640730 198703 1 004
LEMBAR PENGUJIAN

Karya tulis ilmiah yang berjudul “Analisis Vegetasi di Kawasan Tebing


Breksi”

Telah diuji pada :

Hari :

Tanggal :

Oleh :

Penguji I Penguji II

Arif Hidayatullah, S.Pd. Drs. Totong Budiarto


NIP. - NIP. 19680512 199702 1 008
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., karena berkat rahmat
dan karunianya penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul
ANALISIS VEGETASI DIKAWASAN TEBING BREKSI.

Pelaksanaan dan penyusunan karya ilmiah ini tidak akan berhasil dengan
baik tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Drs. H. Suarman Guntara, M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1


Kawali.
2. Noneng Purmini, S.Pd. selaku wali kelas XI IPA 3.
3. Noneng Purmini, S.Pd. selaku pembimbing dalam penyusunan karya ilmiah
ini.
4. Muhamad Farid, S.Pd. selaku guru Bahasa Indonesia yang telah memberikan
bimbingan mengenai cara menyusun karya tulis ilmiah.
5. Orangtua yang telah memberikan dukungan baik secara moral maupun
material.
6. Rekan-rekan dan pihak lain yang telah ikut membantu dan berpartisipasi
dalam karya tulis ini.
7. Semua pihak yang telah memberikan dorongan serta arahan.

Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan,
banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan penulis, oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik ataupun saran yang membangun
demi kesempurnaan karya tulis ini di masa mendatang.
Akhirnya penulis berharap semoga karya ilmiah ini dapat memberikan
manfaat khususnya bagi penulis senidiri dan umumnya bagi pembaca. Aamiin

Kawali, Desember 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PENGUJIAN

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

DAFTAR GAMBAR...................................................................................... iv

DAFTAR TABEL .......................................................................................... v

BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah................................................................. 1


1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 1
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................ 2
1.4 Manfaat penelitian.......................................................................... 2
1.5 Sistematika Pembahasan................................................................. 2

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 4

2.1 Definisi Analisis Menurut Para Ahli............................................. 4


2.2 Definisi Vegetasi Menurut Para Ahli............................................. 5
2.3 Definisi Tebing Breksi................................................................... 6

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 7

3.1 Jenis Penelitian.............................................................................. 7


3.2 Teknik Pengumpulan Data............................................................. 7
3.3 Bentuk Penelitian........................................................................... 7
3.4 Waktu dan Tempat Penelitian........................................................ 8

BAB IV PEMBAHASAN .............................................................................. 9

4.1 Asal Usul Tebing Breksi................................................................ 9


4.2 Kandungan Tanah di Tebing Breksi.............................................. 11

ii
4.3 Tanaman Yang Tumbuh di Tebing Breksi.................................... 13

BAB V PENUTUP.......................................................................................... 15

5.1 Simpulan........................................................................................ 15
5.2 Saran.............................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... vi

LAMPIRAN LAMPIRAN............................................................................. vii

iii
DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 4.1 Taman Tebing Breksi........................................................ 9


2. Gambar 4.2 Kandungan Tanah............................................................. 11
3. Gambar 4.3 Tanaman yang tumbuh...................................................... 13
4. Gambar 4.4 Tanaman Liar.................................................................... 14

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian.......................................................... 8

v
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tebing breksi sebagai objek wisata diresmikan oleh Sri Sultan


Hamengkebuwono IX pada bulan Mei 2015. Taman breksi merupakan
salah satu destinasi wisata baru yang berada di Yogyakarta yang bermula
dari kawasan penambangan batu yang kemudian dikembangkan menjadi
sektor pariwisata dan dikelola secara kolektif. Adapun dari penambangan
yang ada di tebing breksi menjadi pariwisata, kuat dilatar belakangi oleh
salah seorang mahasiswa yang melakukan penelitian di area itu. Bahwa
tebing breksi merupakan endapan abu vulkanik dari gunung api purba
yang berumur jutaan tahun. Oleh sebab itu tebing breksi dinobatkan
sebagai salah satu “warisan bumi”.

Di tebing breksi ada berbagai tanaman dan hewan yang tumbuh


dan hidup di tempat tesebut. Tetapi tidak semua tanaman dan hewan bisa
di hidup di tebing breksi. Harapan dari penulis, karya ilmiah ini bisa
dijadikan pembelajaran untuk semua orang. Oleh sebab itu, penulis
membuat karya ilmiah dengan judul “analisis vegetasi di kawasan tebing
breksi” dengan tujuan memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada
pembaca supaya bermanfaat untuk kita semua aamiin.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaiamana asal usul Tebing Breksi?
2. Apa kandungan tanah yang ada di Tebing Breksi?

1
2

3. Tanaman apa saja yang tumbuh di Tebing Breksi?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan karya


ilmiah ini adalah :

1. Untuk menelaah proses vegetasi tanaman yang tumbuh di Tebing


Breksi.
2. Membuat siswa untuk terlatih dalam pembuatan laporan karya tulis
ilmiah dengan baik dan benar serta menambah ilmu pengetahuan,
wawasan yang umum dan luas.
3. Mengetahui asal usul dari tempat wisata Tebing Breksi
4. Melaporkan hal-hal yang didapatkan selama mengikuti kegiatan

1.4 Manfaat Penelitian

Karya ilmiah ini bermanfaat untuk :

1. Melatih untuk mengembangkan keterampilan.


2. Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber.
3. Memperluas dan menambah ilmu pengetahuan.
4. Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian dengan benar
dan teratur.

1.5 Sistematika Pembahasan

Sistematika karya tulis ilmiah ini disusun untuk mempermudah


penulisan. Adapun sistematika penulisannya sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
3

1.4 Manfaat Penelitian


1.5 Sistematika Pembahasan
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Analisis Menurut Para Ahli
2.2 Definisi Vegetasi Menurut Para Ahli
2.3 Definisi Tebing Breksi
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
3.2 Teknik Pengumpulan Data
3.3 Bentuk Penelitian
3.4 Waktu Dan Tempat Penelitian
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Asal Usul Tebing Breksi
4.2 Kandungan Tanah di Tebing Breksi
4.3 Tanaman yang Tumbuh di Tebing Breksi
BAB V PENUTUPAN
5.1 Simpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN- LAMPIRAN
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Analisis Menurut Para Ahli

1. Menurut Komaruddin
“ Analisis adalah kegiatan berpikir untuk menguraikan suatu
keseluruhan menjadi komponen sehingga dapat mengenal tanda-tanda
komponen, hubungannya satu sama lain dan fungsi masing-masing dalam
keseluruhan yang terpadu.”
2. Menurut Gorys Keraf
“Analisis/Analisa adalah sebuah proses untuk memecahkan sesuatu ke
dalam bagian-bagian yang saling berkaitan satu sama lainnya.”
3. Menurut Wiradi
“Analisis adalah aktivitas yang memuat kegiatan memilah, mengurai,
membedakan sesuatu yang kemudian digolongkan dan dikelompokkan
menurut kriteria tertentu lalu dicari makna dan kaitannya masing-masing.”
4. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
“Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan,
perbuatan dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya
(sebab-musabab).”

Dari Penjelasan di atas dapat diartikan bahwa Analisis merupakan


aktivitas yang memuat sejumlah kegiatan seperti mengurai, membedakan,
memilah sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokkan kembali menurut
kriteria tertentu kemudian dicari kaitannya dan ditaksir maknanya.

4
5

2.2 Definisi Vegetasi Menurut Para Ahli

1. Marsono (1977)

“Vegetasi merupakan kumpulan tumbuh-tumbuhan, biasanya


terdiri dari beberapa jenis yang hidup bersama sama pada suatu tempat.
Dalam mekanisme kehidupan bersama tersebut terdapat interaksi yang
erat, baik diantaranya sesama individu penyusun vegetasi itu sendiri
maupun dengan organisme lainnya sehingga merupakan suatu sistem
tumbuh serta dinamis.”

2. Irwanto (2007)

”Vegetasi , tanah, dan iklim berhubungan erat dan pada tiap tiap
tempat mempunyai keseimbangan yang spesifik. Vegetasi di suatu tempat
akan berbeda dengan vegetasi di tempat lain karena berbeda pula faktor
lingkungannya. Analisis vegetasi biasanya dilakukan oleh para ilmuan
ekologi untuk mengetahui kelimpahan jenis serta struktur (kerapatan
tumbuh, pelapisan tajuk, dan lain lain) vegetasi suatu tempat. Dengan
menganalisis persebaran floristik maka ilmuan ekologi lebih mudah untuk
mempelajari suatu komunitas tumbuhan.”

3. Polunin (1960)
“Vegetasi adalah susunan dari beberapa spesies tumbuh-tumbuhan
dari unit lain yang berbeda dari berbagai kelompok yang berbeda-beda
yang tumbuh bersama-sama di alam.”
4. Barbour dan Pitts (1980)
“Vegetasi adalah susunan semua jenis tumbuhan disuatu wilayah
dan hubungannya dengan pola sebaran jenis baik secara parsial ataupun
temporal.”
5. Soetikno (1990)
“Vegetasi menggambarkan perpaduan berbagai jenis tumbuhan
disuatu wilayah atau daerah. Suatu tipe vegetasi menggambarkan suatu
daerah baik dari segi penyebaran tumbuhan yang ada baik secara ruang
6

maupun waktu. Suatu tipe vegetasi kadangkala dibagi lagi menjadi


beberapa komunitas yang predominan disebut sosiasi yaitu sekumpulan
beberapa jenis tumbuhan yang tumbuh bersama-sama disuatu lingkungan.”
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Vegetasi adalah
kumpulan dari tumbuh-tumbuhan yang hidup bersama-sama pada suatu
tempat, biasanya terdiri dari beberapa jenis yang berbeda.

2.3 Definisi Tebing Breksi


Tebing Breksi merupakan bongkahan batu yang dulunya menjadi
lokasi pertambangan. Sekarang bekas lokasi pertambangan tersebut
dikembangkan menjadi objek wisata yang indah. Tebing Breksi yang
terletak di Sambirejo, Prambanan ini kini semakin dikenal dan ramai
dikunjungi wisatawan.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian terdiri dari 2 jenis, yaitu :

1. Historis merupakan jenis penelitian yang merekonstruksikan atau


menjelaskan peristiwa masa lalu secara sistematis dan objektif.
2. Deskriptif merupakan jenis penelitian yang menjelaskan hasil pengamatan
secara sistematis dan faktual (sesuai apa yang diamati)

Jenis penelitian yang dilakukan penulis adalah deskriptif. Tujuannya untuk


menganalisis vegetasi tanah yang berada di Tebing Breksi.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dibagi menjadi 2, yaitu :


a) Kuantitatif : Fokus pada jumlah (perhitungan)
b) Kualitatif : Memperhatikan kualitas atau keadaan objek

Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan teknik Kualitatif, karena


penulis meneliti vegetasi yang tumbuh di kawasan Tebing Breksi.

3.3 Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian dibagi menjadi 3, yaitu :

1. Angket : Penyebaran pertanyaan kepada beberapa responden yang


mewakili yang kemudian dijadikan sampel.

7
8

2. Wawancara : Menghimpun data dengan bertanya kepada beberapa


narasumber yang dianggap mengetahui tentang hal yang diteliti
3. Observasi : Berupa survey ke lokasi untuk mengamati objek secara
langsung.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan bentuk penelitian


observasi, karena penulis datang langsung ke objek penelitian, yaitu
Tebing Breksi.

3.4 Waktu dan Tempat Penelitian

No Jenis Kegiatan Waktu Tempat


1. Persiapan Penelitian 21 November 2019 Kampus SMA Negeri 1
kawali
2. Pelaksanaan Penelitian 22 November 2019 Tebing Breksi,
Kabupaten Sleman
3. Penyusunan dan 27 Desember s/d 7 Kampus SMA Negeri 1
Bimbingan Februari 2020 kawali

Tabel 3. 1 Waktu Dan Tempat Penelitian


BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Asal Usul Tebing Breksi

Gambar 4. 1 Taman Tebing Breksi


Taman Breksi merupakan salah satu destinasi wisata baru yang berada
di Yogyakarta yang bermula dari kawasan penambangan batu yang
kemudian dikembangkan menjadi sektor pariwisata dan dikelola secara
kolektif. Adapun dari penambangan yang ada di tebing breksi menjadi
pariwisata, dilatar belakangi oleh salah seorang mahasiswa yang melakukan
penelitian di area itu. Bahwa tebing breksi merupakan endapan abu vulkanik
dari gunung api purba yang berumur jutaan tahun. Oleh sebab itu tebing
breksi dinobatkan sebagai salah satu “warisan bumi”.

Tebing Breksi menjadi salah satu bukti sejarah pembentukan Pulau


Jawa. Loka wisata baru ini terbentuk dari endapan abu vulkanik erupsi
Gunung api Semilir atau Gunung api Purba sebelum Gunung api Purba
Nglanggeran. Hasil penelitian mendorong penetapan kawasan sebagai
warisan geologis (geoheritage) melalui Keputusan Kepala Badan Geologi RI
Nomor 1157.K/40/BGL/2014.

9
10

Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkebuwono X


meresmikan panggung terbuka “Tlatar Seneng” sekaligus menetapkan
kawasan ini menjadi destinasi wisata. Pengembangan kawasan Breksi sebagai
kawasan wisata, akhirnya menjadi topik pembicaraan dan pemberitaan di
mana-mana. Loka wisata yang menawarkan keindahan, keunikan, kreativitas,
dan pengelolaan kawasan yang dikembangkan dan didesain sedemikian rupa
secara bersama-sama. 

Sebelum jadi lokasi wisata, tebing breksi hanyalah tebing tebing


bebatuan. Tak ada keindahan yang menarik wisatawan, hanya nampak alam
liar yang di eksploitasi manusia dengan cara penambangan.

Penambangan batu sudah dimulai sejak lama, penambangan dilakukan


oleh warga prambanan dan sekitarnya, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
ekonomi. Sejak 2005 tebing breksi terlantar, di tengah terlantarnya warga
sesekali berdatangan di waktu sore. Tujuannya sekedar menikmati senja di
puncak tebing, karena pesona alam di puncak tebing menyuguhkan panorama
gunung merapi dan merbabu dari kejauhan. Dari situlah, warga sekitar
sambirejo mulai berpikir bahwa kawasan tersebut layak dikelola sebagai
tempat wisata. Satu persatu diperbaiki, ditata, hingga dibentuk kelompok
pengelola wisata tebing breksi. Tebing pun ‘disulap’ menjadi karya seni yang
indah. Memanfaatkan seniman lokal yogyakarta, tebing pun dipahat
membentuk karya seni berupa tokoh tokoh pewayangan. Anak tangga dan
lokasi pertunjukan seni dibangun. Semua dilakukan untuk memanjakan atau
menjadi daya tarik wisatawan.

Untuk membangun tebing breksi memerlukan dana yang diberi oleh


pemerintah melalui peran gubernur DI Yogyakarta. Dalam pembangunannya
memerlukan sekitar 100 juta di tahap kedua mendapatkan 750 juta.

Tebing breksi memiliki luas area sisa penambangan sekitar 5600


meter persegi. Mantapnya kita bisa memandang lanscape Yogyakarta ke-4
penjuru. Ajang untuk berselfie dan foto prewedding pun terpuaskan dan dapat
11

memenuhi kebutuhan kaum muda yang suka eksis melalui sosial media. Saat
yang paling tepat berada di atas bukit breksi tentu saja pada saat sore hari.
Kita bisa menangkap semua keindahan yang ditawarkan Tebing Breksi di sisi
barat dan utara.

Bekas penambangan ini menjadi salah satu wahana baru bagi pecinta
dunia otomotif terutama trail dan offroad. Selain gundukan yang sangat sulit,
medan melewati kubangan air berlumpur pun menjadi salah satu tantangan
terberat bagi mereka yang menyukai kegiatan adrenalin tersebut. Sejumlah
kegiatan yang mulai di lakukan di sana diantaranya Kejurnas offroad jogja,
Kejurnas adventure offroad team putaran 2, dan masih banyak lagi. 

4.2 Kandungan Tanah di Tebing Breksi

Gambar 4. 2 Kandungan Tanah


Berwisata ke bukit breksi akan memberikan kita gambaran bagaimana
struktur batuan di bawah tanah sekitar 30 meter ke bawah. Mengunjungi
tebing breksi sangat cocok untuk mendukung pembelajaran geografi yaitu
dalam hal struktur tanah, karena dapat terlihat dengan jelas, bagaimana
lapisan atasnya yang masih berupa tanah biasa yang ditumbuhi tanaman dan
rerumputan, kemudian lapisan bawahnya berupa batuan kapur yang terlihat
jelas karena aktivitas pertambangan.
12

Meski identik, batuan breksi tidak sama dengan batuan konglomerat.


Perbedaan antara keduanya terletak pada sudut-sudut fragmennya. Batuan
breksi memiliki bentuk sudut fragmen yang angular, sedangkan bentuk
fragmen batu konglomerat adalah membundar. Bentuk sudut fragmen batuan
sedimen ini menandakan seberapa jauh transportasi fragmen dari intinya.
Semakin jauh pergerakannya, semakin bundar bentuk sudut-sudutnya.

Jadi dapat disimpulkan, pengertian batuan breksi adalah batuan sedimen


klastik yang tersusun atas butiran-butiran fragmen dengan
diameter lebih besar dari 2 mm dan membentuk sudut-sudut
fragmen yang angular.

Batuan breksi mengandung banyak komposisi material. Komposisi ini


ditentukan oleh fragmen-fragmen mineral dari mana batuan itu berasal. Selain
itu, variasi mineral dalam batuan breksi juga dipengaruhi oleh iklim tempat
berlangsungnya pengendapan fragmen-fragmen itu menjadi batuan breksi.
Komposisi batuan breksi biasanya tersusun dari mineral rijang, granit, kuarsa,
batu gamping dan lain-lain. Berdasarkan mineral penyusunnya inilah
kemudian batuan breksi dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu :

 Granit Breksi, yang terbentuk dari pelapukan batuan granit,


 Breksi Rijang, yang terbentuk dari pelapukan batuan rijang
 Basalt Breksi, yang terbentuk dari pelapukan batu basal
 Andesit Breksi, yang terbentuk dari pelapukan batuan andesit

Batuan breksi tersusun dari fragmen-fragmen bersifat koarse yang


terbentuk dari endapan fragmen-fragmen sisa batuan beku bersifat kerakal.
Yaitu fragmen mineral yang diameternya antara 2 sampai 256 mm. Fragmen-
fragmen ini membentuk pola meruncing yang dapat dikenali sebagai ciri-ciri
batuan breksi. Pada umumnya, batuan breksi dapat dikenali dengan
penampakan morfologi berwarna hijau kekuningan atau coklat keputih-
putihan.
13

4.3 Tanaman yang Tumbuh di Tebing Breksi

Di dunia ini terdapat beragam jenis tumbuhan yang dapat ditemui.


Hadirnya tumbuhan memberi keseimbangan dalam ekosistem. Salah satu
peran penting tumbuhan adalah membersihkan udara dengan mengubah
karbondiosikda menjadi oksigen.

Tanaman yang tumbuh di Tebing Breksi di klasifikasikan berdasarkan


tumbuhnya, yaitu sebagai berikut :

1. Tumbuh Secara Liar

Gambar 4. 3 Tanaman yang tumbuh secara liar


Tanamannya seperti rumput-rumputan, ayam-ayaman, pakis haji,
tanaman paku dan lain lain. Tanaman ini tumbuh karena faktor internal dan
eksternal seperti terbawa oleh angin, terbawa oleh hewan dan lain lain.
14

2. Tumbuh Secara di Tanam

Gambar 4. 4Tanaman yang tumbuh secara di tanam


Tanaman seperti ini yaitu, pohon pisang, pohon mangga, bonsai,
cengkeh, dan yang lainnya. Tanaman ini sengaja di tanam oleh komunitas
Yogyakarta untuk membangun Tebing Breksi yang sejuk dan indah untuk
dikunjungi.

Tanaman yang ada di tebing breksi ada yang di taman oleh komunitas
di Yogyakarta. Komunitas yogyakarta melakukan kegiatan pengibaran
bendera Merah Putih di atas Tebing Breksi, selain pengibaran 300 bendera,
ada juga penanaman 300 pohon berbagai jenis, yang dipimpin Kepala Dinas
Pariwisata. Rencananya, ada 1.000 pohon yang ditanam di lahan seluas 1
hektare. Pohon-pohon ini di peroleh melalui hasil donasi dari anggota lintas
komunitas peduli pariwisata dan donatur umum.

Jadi tanaman yang berada di tebing breksi ada yang tumbuh secara liar
dan ada yang tumbuh hasil menanam komunitas Yogyakarta.
BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari hasil penelitian di Tebing Breksi Kabupaten Sleman penulis


dapat menyimpulkan bahwa : Tebing Breksi terletak di Dusun Groyokan,
Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Tebing Breksi merupakan bongkahan batu kapur raksasa yang berasal dari
sisa endapan abu vulkanik dari gunung api purba Nglanggeran yang
dikembangkan oleh masyarakat desa Sambirejo dan kemudian diresmikan
pada 30 Mei 2015. Kandungan tanah dari tebing breksi yaitu batuan sedimen
yang terbentuk dari pelapukan batuan beku seperti lumpur dan krikil. Di
tebing breksi terdapat tumbuhan yang tumbuh secara liar dan secara ditanam
dan rencananya akan di kembangkan penanaman 1000 pohon seluas 1 hektar.
Tebing Breksi dikelola oleh Dinas Perhubungan dan Pariwisata yang
menggunakan strategi pemasaran untuk mengembangkan objek tersebut
dengan melalui media cetak maupun elektronik. Pengelola berusaha sebisa
mungkin untuk memperbaiki sarana dan prasarana demi kenyamanan
wisatawan dalam kegiatan berwisata di tebing breksi.

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut, penulis menyarankan untuk :
1. Kita harus menjaga dan melestarikan sumber daya alam yang berada di
Indonesia khususnya tebing breksi karena tebing breksi adalah warisan
dunia.
2. Meningkatkan sumber daya manusia untuk mengelola dan memelihara
tebing breksi dengan rapih supaya pengunjung bisa lebih nyaman.
3. Pemerintah berperan aktif untuk memperhatikan tebing breksi dengan
menambah sarana prasarana di tebing breksi untuk lebih aman dan
nyaman.

15
DAFTAR PUSTAKA

Agroforestri. (2018, Februari 18). Pengertian Vegetasi Menurut Ahli. Dipetik


januari 03, 2020, dari atobasahona.
arsip. (2016, mei 21). Peduli Wisata Tebing Breksi, Komunitas DIY Tanam 300
Pohon. Dipetik januari 10, 2020, dari viva.
Default, S. (2016, November 23). Batuan Breksi : Pengertian, Proses dan
Jenisnya. Dipetik Januari 05, 2020, dari ilmugeografi:
https://ilmugeografi.com/geologi/batuan-breksi
education, a. (2018, januari 06). BELAJAR STRUKTUR TANAH DI WISATA
TEBING BREKSI, YOGYAKARTA. Dipetik januari 02, 2020, dari
alazharedutrip.blogspot.
Sendari, A. A. (2019, maret 13). Ciri-Ciri Tumbuhan Paku, Kenali Bentuk dan
Tempat Perkembangannya. Dipetik januari 10, 2020, dari liputan6:
https://www.liputan6.com/citizen6/read/3915607/ciri-ciri-tumbuhan-paku-
kenali-bentuk-dan-tempat-perkembangannya

vi
LAMPIRAN- LAMPIRAN

A. Dokumen Penelitian

vii
viii
B. Dokumen Bimbingan

ix
C. Dokumen Kartu Frekuensi Bimbingan

Anda mungkin juga menyukai