Anda di halaman 1dari 4

PERSAINGAN BISNIS COCA COLA VS PEPSI

Salah satu yang dapat menyamai 'kelegendarisan' perang tersebut, boleh jadi, adalah perang
antara Coca-Cola dengan Pepsi-Cola. Pasalnya, perseteruan dua merek legendaris tersebut
nyatanya tak hanya berlangsung di bumi, namun hingga sampai ke luar angkasa. Sama-sama
tercipta dari tangan apoteker, dua merek minuman ringan jenis soda ini mulai bertempur sengit
sejak periode 1970’an. Salah satu jurus jitu yang kerap mereka adu seringkali terkait dengan
strategi pemasaran mulai dari spanduk, plakat, sampai dengan iklan di berbagai media.

Coca-Cola ditemukan tujuh tahun lebih awal oleh John Pemberton pada 1886. Pepsi-Cola
menyusul kemudian. Merek ini hadir selepas bersalin nama dari 'Brad’s Drink' yang muncul
pada 1893. Pada 1898, merek dagang Pepsi-Cola pertama kali digunakan, dan pada 1902,
perusahaan Pepsi-Cola resmi berdiri.

Perang Iklan
Selama beberapa dekade, Coca-Cola cukup populer di lidah masyarakat AS dan merajai
pasaran. Salah satu jurus pemasaran sakti Coca-Cola adalah dengan menggaet tokoh imajiner
"Sinterklas" sebagai bintang iklannya. Sinterklas dengan ciri-ciri pria bertubuh tambun bersifat
periang, berbaju jas merah dan berjanggut putih, telah menjadi figur kampanye iklan Coca-Cola
sejak tahun 1920’an. Wajah Sinterklas menggenggam Coca-Cola tersebar luas di berbagai
majalah belanja, termasuk The Saturday Evening Post. Masih terkait figur Sinterklas, Coca-Cola
pernah memasang lukisan Sinterklas karya Fred Mizen sebagai iklan. Dalam lukisan tersebut,
selain Sinterklas tergambar pula kolam air mancur terbesar di dunia yang berisikan air soda.
Kolam soda ini terletak di department store terkenal Famous Barr Co., di Saint Louis, Missouri,
AS. Lukisan Mizen ini digunakan untuk iklan cetak The Saturday Evening Post pada musim
natal Desember 1930. Kiprah Sinterklas sebagai figur yang digunakan dalam kampanye
pemasaran Coca-Cola terus berlangsung hingga medio 1960’an. Berbagai versi Sinterklas
dengan Coca-Cola pun dibuat. Misalnya, Sinterklas mengantar mainan dan bermain bersama
anak-anak penerima hadiah, tak lupa sembari menikmati Coca-Cola. Kampanye pemasaran
Coca-Cola dengan bintang utama Sinterklas meluas tak hanya iklan majalah, tetapi juga papan
iklan, poster, kalender, dan boneka mewah. Banyak dari barang-barang tersebut menjadi
barang koleksi populer saat ini. Berbanding terbalik dengan sang rival, awal kemunculan Pepsi
terkendala berbagai persoalan karena keuangan perusahaan kembang-kempis. Pepsi-Cola
sejatinya baru mulai mapan setelah Perang Dunia II usai dan sempat mengalami beberapa kali
reorganisasi, seperti bergabung dengan Frito-Lay Inc., dan bersalin nama menjadi PepsiCo
Inc., pada 1965. Nama Pepsi mulai terdengar tajinya pada 1975, saat perseroan mengusung
jurus pemasaran 'Pepsi Challenge' alias 'Tantangan Pepsi.' Kampanye ini berupa tes rasa yang
dilakukan secara buta: seseorang diminta untuk mencicip dua soda secara langsung tanpa
diberitahu apa yang diminumnya. Hasilnya, 'Pepsi Challenge' seperti menjadi ajian sakti karena
masyarakat lebih menyukai rasa Pepsi ketimbang Coca-Cola. Ekspresi terkejut yang
diperlihatkan secara spontan oleh orang yang mencicip soda itu oleh Pepsi dijadikan materi
tayangan iklan televisi.

Baca selengkapnya di artikel "Coca-Cola vs Pepsi: Perseteruan Legendaris di Dunia


Soda", https://tirto.id/ei3Z
Dilansir History, David Greising, penulis buku berjudul I’d Like the World to Buy a Coke: The
Life and Leadership of Roberto Goizueta (Goizueta adalah salah satu CEO Coca-Cola), menilai
bahwa 'Pepsi Challenge' bukan hanya gimmick atau tipuan pemasaran. Sebab, lanjutnya, studi
internal Coca-Cola mengkonfirmasi bahwa konsumen memang lebih menyukai Pepsi jika hanya
berpatokan pada rasanya saja. Strategi ini nyatanya mampu membuat Pepsi menggandakan
penjualan dan memperluas pangsa pasar mereka di AS. Jika bertahun-tahun sebelumnya
Coca-Cola berkuasa, Pepsi akhirnya mampu mengejar ketertinggalan dengan menguasai 90
persen pangsa pasar minuman ringan jenis soda pada 1983. Menangkal penjualan yang terus
terpuruk, Coca-Cola mengeluarkan beberapa jurus berbeda. Pada 1982, misalnya, perusahaan
merilis minuman 'bertema' diet: Diet Coke. Tahun berikutnya, Coca-Cola merilis Coke dan Diet
Coke versi bebas kafein dan menggunakan sirup jagung sebagai pengganti gula. Lantaran
penggunaan sirup jagung ini Coca-Cola Company merumuskan ulang resep Coca-Cola pada
April 1985, sebelum akhirnya merilis 'New Coke' sebagai varian baru pada 1986. Sayang, pasar
menyambut dengan negatif. Lebih dari 400 ribu surat bernada tidak menyenangkan sampai ke
markas Coca-Cola Company sebagai wujud protes. Varian 'New Coke' hanya bertahan selama
tiga bulan di pasar dan dianggap sebagai kegagalan besar Coca-Cola Company. Pada Juli
1986, CEO Coca-Cola Goizueta meyakinkan konsumen bahwa Coca-Cola akan kembali
kepada resep lama. "Kami mendengar Anda," ucap Goizueta pada konferensi pers saat itu
seperti dikutip dari buku The Coke Machine: The Dirty Truth Behind the World’s Favorite Soft
Drink (2010, hlm: 59) yang ditulis oleh Michael Blanding (PDF). Kembali pada khitah rupanya
memberikan hasil yang positif kepada Coca-Cola, karena penjualan meningkat drastis. Jurus
resep klasik rupanya menjadi senjata ampuh bagi Coca-Cola Company. Persaingan keduanya
tak hanya berlangsung di bumi, namun hingga ke luar angkasa. Baik Pepsi maupun Coca-Cola
sama-sama meluncur ke ruang hampa dengan menumpang pesawat ulang-alik Challenger.
Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional AS atau NASA menerbangkan Coca-Cola dan
Pepsi dalam misi STS 51-F selama sepekan terkait ketahanan wadah yang dibuat khusus untuk
menahan kondisi pada gravitasi nol.

Baca selengkapnya di artikel "Coca-Cola vs Pepsi: Perseteruan Legendaris di Dunia


Soda", https://tirto.id/ei3Z

Slogan, Jingle hingga Bintang Iklan Perkara slogan dan jingle tak luput pula masuk dalam
pusara pertarungan kedua mereka tersebut. Slogan Coca-Cola yang dianggap paling 'jitu'
adalah 'Share A Coke’, di mana botol dan kaleng Coca-Cola bisa dimodifikasi dengan nama
individu konsumen. Uji coba mereka lakukan pada 2011 dan menghasilkan peningkatan
penjualan sebesar 7 persen. Total lebih dari 18 juta tayangan iklan di media, dan lalu lintas di
laman Facebook Coca-Cola meningkat sebesar 870 persen. Mengutip CNN, kampanye slogan
'Share A Coke' ini meluas hingga ke 70 negara pada 2014. Di sisi lain, Pepsi menjadi produsen
minuman berkarbonasi pertama yang menggunakan jingle pada tayangan iklan, yakni pada
1939. Jingle mereka berjudul 'Nickel, Nickel' digunakan untuk mencerminkan harga Pepsi yang
lebih terjangkau dibanding sang rival, Coca-Cola. Dalam perjalanannya, jingle iklan Pepsi
sempat berganti nama menjadi 'Pepsi-Cola Hits the Spot.' Lebih dari satu juta salinan jingle ini
tersebar di mesin lagu jukebox di seluruh AS, seperti dilansir The New York Times. Jurus-jurus
pemasaran kedua perusahaan tidak lengkap tanpa membahas bintang iklan yang mereka
libatkan. Mulai dari olahragawan, penyanyi terkenal, sampai pemain film pernah terlibat dalam
iklan kedua perusahaan tersebut. Masih dari CNN, Coca-Cola merangkul Ray Charles, Aretha
Franklin sampai band The Who sebagai penyanyi jingle. Sementara iklan populer Pepsi
dibintangi oleh Michael J. Fox, Michael Jackson, sampai dengan Madonna. Madonna pernah
menjadi 'juru bicara' iklan Pepsi pada 1989, menyusul lagu duet David Bowie dan Tina Turner
berjudul 'Modern Love' yang juga digunakan untuk iklan Pepsi pada 1987. Nama-nama terkenal
lain yang turut mengisi suara iklan Pepsi adalah Britney Spears, Shakira, Katty Perry, Beyonce,
Ricky Martin, hingga Ne-Yo. Sementara itu, Whitney Houston, Paula Abdul, Elton John, Will I
Am, Maroon 5, dan Selena Gomez, adalah sederet penyanyi terkenal yang menyumbang suara
untuk iklan Coca-Cola. Pertarungan kedua merek juga terjadi di arena olahraga. Sejak 1928,
Coca-Cola identik dikaitkan dengan Olimpiade karena menjadi sponsor olahraga akbar dunia
empat tahunan itu. Pepsi sang rival memiliki kontrak jangka panjang dengan NFL, kompetisi liga
football AS. Perang besar keduanya kini turut berlanjut ke dunia maya. Sementara ini, Coca-
Cola menjadi pemenang dengan penggemar Facebook dan Twitter yang lebih banyak
dibanding Pepsi. Hingga tulisan ini dimuat, laman Facebook Coca-Cola diikuti oleh sekitar 107
juta akun. Pepsi, sementara itu, diikuti oleh lebih dari 37,8 juta akun. Di Twitter, jurang
perbedaannya sedikit lebih sempit. Follower akun Coca-Cola mencapai 3,34 juta akun.
Sementara Pepsi diikuti oleh 3,02 juta akun.

Baca selengkapnya di artikel "Coca-Cola vs Pepsi: Perseteruan Legendaris di Dunia


Soda", https://tirto.id/ei3Z

Coca-Cola diciptakan pertama kalinya di Atlanta, Georgia oleh Dr. John S.


Pemberton. Pertama kali terdaftar sebagai merek dagang di tahun 1887, di
tahun 1895 Coca-Cola telah terjual di seluruh wilayah Amerika Serikat. Kini
Coca-Cola telah tersedia di seluruh dunia dan menjadi merek minuman ringan
terpopuler dan paling laris.
Kelebihan dan Kelemahan Produk Coca Cola
Kelebihan yang dimiliki oleh Produk Coca Cola adalah sebagai berikut :
1. Brand image sudah dikenal masyarakat luas
2. Pabrik terbesar dan pemasar minuman non alkohol lebih di 200 negara
3. Target memasarkan secara global dengan berbagai rasa
4. Kemasan produk yg menarik dan harga yg kompetitif.
Kelemahan yang dimiliki oleh Produk Coca Cola adalah sebagai berikut :
1. Sebagai minuman berkalori tinggi dan berbahaya bagi kesehatan
2. Tahun 2006 terlibat kontroversi di India dugaan Coca Cola
mengandung pestisda dan berbahaya bagi kesehatan
3. Inovasi dan ekspansi yang lambat dalam mengatasi pesaing dan
memenuhi keinginan pasar
4. Coca Cola hanya berbasis pada kategori minuman dan belum merambah
ke sektor lain
Dari sudut pandang pemasaran, saya dapat menyoroti beberapa kekuatan dan kelemahan
utama PepsicO melihat bahwa saya beroperasi dan saya akan melakukannya melawan Coca
Cola Penyebab Itulah persaingan yang jelas di pasar minuman dan itu adalah tolok ukur
untuk Pepsi.. ..

Kekuatan

1) merek Pepsi memiliki kekuatan merek untuk bersaing dalam pemasaran apa pun secara
global .... ini disebabkan oleh iklan, promosi, dan PR yang intens yang dimulai beberapa
dekade yang lalu ketika industri minuman tidak jenuh dengan produsen dan Coca Cola
adalah satu-satunya pesaing utama, hari ini Pepsi dikenal dan diakui bahkan di negara-
negara yang tidak beroperasi! Contoh yang sangat bagus ada di sini di Zambia sekitar satu
dekade yang lalu! Tidak hanya Coca Cola di negara ini tetapi kami masih tahu tentang
merek Pepsi dari film, video musik, dan sejenisnya, mudah untuk mengalahkan persaingan
begitu Pepsi dibuka sebuah pabrik di negara ini .. Setiap perusahaan berdoa untuk kekuatan
merek seperti itu .

²) mengglobal! Pepsi beroperasi di begitu banyak negara di seluruh dunia dan ada begitu
banyak peluang yang datang dengan kekuatan, investor, peluang kepercayaan pelanggan
skala di bidang keuangan, SDM, dan periklanan ..perlu saya katakan lebih banyak!?

3) pangsa pasar! Tentu saja Coca Cola adalah kompetisi utama tetapi di seluruh dunia Pepsi
memang memiliki pasar jika ia memiliki mayoritas pangsa pasar dan mengalahkan Coca
Cola (misalnya Asia, sebagian Eropa dan sebagian Afrika)

Kelemahan

Diferensiasi ) atau lebih tepatnya keberuntungan diferensiasi ...... minuman Pepsi pada
dasarnya sama dengan Coca Cola dan minuman berkarbonasi lainnya! Serius mengambil
ford buta dan minum Pepsi cola dan Coca Cola, atau fanta dan jeruk Melinda mereka
menguji sama bahkan CEO tidak bisa membedakannya .... kelemahan ini akan
mengakibatkan Pepsi menghabiskan banyak uang dalam iklan, kampanye hanya untuk
membedakan diri mereka sendiri .

Anda mungkin juga menyukai