Anda di halaman 1dari 9

CRITICAL BOOK REVIEW

MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH

Dosen Pengampu : Dr. Salman Munthe, S.Pd., M.S.i

Mata Kuliah : Manajemen Berbasis Sekolah

Disusun Oleh:

1. Azahra Salwa Amani : 7223143027


2. Olivia Theresia Manurung : 7223343018
3. Sylvia Amanda : 7223143026
4. Yuli Aisyah Binrany : 7223143008

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BISNIS

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada tuhan yang maha esa atas segala rahmat dan hidayahnya serta
nikmat dan kekuatan sehingga kami dapat menyelesaikan Critical Book Review untuk memenuhi
salah satu tugas pada mata kuliah Bahasa Indonesia. Critical Book Reviw ini bertujuan
menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Bahasa Indonesia serta dapat meriew
kekurangan dan kelebihan buku.

Kami mengucapkan terimakasih kepada ibu Masta Marselina Sembiring, S.Pd., M.Pd
selaku dosen pengampu atas bimbingan dan arahan dalam mengerjakan tugas ini. Tidak lupa
kami berterimakasih kepada teman teman dan pihak yang terkait atas dukungan dan
bantuannya. Kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, untuk itu mengharapkan masukan atau kritik dan saran yang membangun guna
perbaikan dan penyempurnaan. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
dan dapat menambah pengetahuan dan wawasan pembaca maupun penulis sendiri.

Medan, 22 September 2023

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang CBR
Buku merupakan salah satu media yang digunakan untuk proses pembelajaran yang
dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan serta mampu mempengaruhi pemikiran
seseorang. Mengkritisi sebuah buku artinya mencari dan menemukan apakah terdapat
kesalahan atau tidaknya dalam penulisan isi yang sesuai dengan materi pemebelajaran.
Critical Book Review ini adalah kegiatan penganalisaan dan pengevaluasian suatu buku
dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, atau menganalisis
kelebihan dan kekurangan isi buku dan membantu memberikan masukan berharga bagi
proses kreatif kepenulisan lainnya. Selain itu dapat berfokus pada penilaian perbandingan
buku, kekuatan, kelemahan, dan pembahasan buku-buku yang diresensi, bukan hanya
tinjauan substantif dari buku-buku tersebut.
1.2 Tujuan Penulisan CBR
Tujuan CBR sebagai berikut:
• Mengetahui dan memahami mengenai materi Bahasa Indonesia
• Penyelesaian salah satu tugas dalam Mata Kuliah Bahasa Indonesia
• Meningkatkan kemapuan dalam meringkas, menganalisa dan membandingkan serta
memberi kritik pada hasil karya tulis.
• Menambah wawasan penulis agar mengetahui lebih rinci apa saja materi terkait
Bahasa Indonesia
 Menguatkan pemahaman pembaca terhadap buku yang di review.
1.3 Manfaat CBR
CBR membantu mahasiswa memahami dan memperdalam isi buku dengan
membentuk inti dari setiap garis besar atau judul buku yang di review. Selain itu juga dapat
melatih penulis dalam hal meringkas suatu buku dan dapat lebih mengetahui apa yang
menjadi kekurangan dan kelebihan dari suatu buku. Manfaat bagi pembaca,yaitu Pembaca
lebih mudah memahami apa isi dari buku yang di review. Serta dapat lebih mengetahui apa
saja isi pokok dalam buku yang direview penulis.
1.4 Identitas Buku
Judul : Bahasa Indonesia
Penulis : Fitriani Lubis, Muhammad Hafidz Assalam, Frinawaty L. Barus
Penerbit : CV. Daris Indonesia
Edisi : Revisi 2023
Tahun : 2023
ISBN : 978-623-5911-05-2
Halam : 170 Halaman

iv
BAB II
RINGKASAN BUKU

2.1 Pendahuluan
A. Asal-Usul Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia menjadi tiga bagian, yaitu:
1) Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesaia berasal dari bahasa melayu dan termasuk kedalam rumpun bahasa
Austronesia. Bahasa melayu sudah berabad-abad digunakan sebagai Lingua Franca
“bahasa perhubungan” pada zaman sriwijaya dan Majapahit. Penamaan bahasa
Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari peristiwa ikrar Sumpah Pemuda pada
28 Oktober 1928, dalam rangkaian kegiatan kongres pemuda kedua di Jakarta. Pada
unsur ketiga yang terdapat dalam sumpah pemuda, menjadi pernyataan tekad bahwa
bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia.
2) Bahasa Daerah
Bahasa Daerah adalah bahasa-bahasa suku bangsa Indonesia Bahasa ini jumlahnya
sangat banyak dan digunakan menyebar di seluruh daerah yang berada di Indonesia.
Bahasa Daerah ini berfungsi sebagai lambang kebanggan daerah, lambang identitas
daerah,alat perhubungan dalam keluarga dan masyarakat daerah dan sarana
pendukung budaya daerah.
3) Bahasa Asing.
Pada akhirnya, tanggal 16 Maret 1995, Menteri Dalam Negeri membuat surat
mengenai penertiban penggunaan bahasa asing di Indonesia. Surat itu menginstruksi
agar papan- papan nama dunia usaha dan perdagangan di Indonesia yang
menggunakan bahasa asing diubah ke dalam bahasa Indonesia.
B. Kedudukan Bahasa Indonesia
Bagi bangsa Indonesia, bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting
karena bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional dan bahasa negara. Berkaitan
hal tersebut, kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dikukuhkan pada 28
oktober 1928, yaitu pada saat Sumpah Pemuda diikrarkan. Dalam kedudukannya sebagai
bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai (1) lambang kebanggaan nasional, (2)
lambang identitas nasional, (3) alat pemersatu berbagai suku bangsa yang berbeda-beda latar
belakang sosial, budaya, dan bahasa daerahnya, dan (4) alat komunikasi antardaerah dan
antarbudaya. Ini berarti bahwa bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional dan
kedudukannya berada di atas bahasa - bahasa daerah.
Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara ditetapkan pada 18 Agustus
1945, pada saat Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai Undang- Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Dalam Undang-Undang Dasar 1945, Bab XV, Pasal 36
dinyatakan bahwa bahasa negara ialah bahasa Indonesia. Dalam kedudukannya sebagai
bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai (1) bahasa resmi kenegaraan, (2) bahasa
pengantar di dunia pendidikan, (3) bahasa untuk kepentingan perencanaan perhubungan pada

v
tingkat nasional dan pelak- sanaan pembangunan serta pemerintahan, dan (4) bahasa resmi di
dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi
modern. Sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa dalam
penyelenggara administrasi negara, seperti bahasa dalam penyelengga- raan pendidikan dan
sebagainya.
C. Bahasa Indonesia Baku
1. Pengertian Bahasa Baku dan Nonbaku
Baku dalam bahasa baku di dalam tiga kamus di atas bermakna sama dengan baku 1.
Oleh karena itu, bahasa baku adalah bahasa yang menjadi pokok yang menjadi dasar ukuran,
atau yang menjadi standar. Jadi, bahasa Indonesia baku adalah ragam bahasa Indonesia yang
menjadi pokok, yang menjadi dasar ukuran, atau yang menjadi standar.
Dengan demikian bahasa nonbaku adalah bahasa yang tidak menjadi pokok yang
tidak menjadi dasar ukuran, atau yang tidak menjadi standar. Jadi, bahasa Indonesia nonbaku
adalah ragam bahasa Indonesia yang tidak menjadi pokok, yang tidak menjadi dasar ukuran,
atau yang tidak menjadi standar. Bahasa baku adalah bentuk bahasa yang biasa memakai
kata-kata atau ungkapan, struktur kalimat, ejaan, dan pengucapan yang biasa dipakai oleh
mereka yang berpendidikan, seperti pejabat, ahli, dosen, guru, ilmuwan, cendekiawan, dan
sebagainya. Sedangkan bahasa nonbaku adalah bentuk bahasa yang biasa memakai kata-kata
atau ungkapan, struktur kalimat, ejaan,yang digunakan dalam beraktivitas yang tidak resmi.
2. Fungsi Bahasa Indonesia Baku
Bahasa Indonesia baku mempunyai empat fungsi yang secara satu per satu dapat
dijelaskan sebagai berikut. Pertama, bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai pemersatu.
Bahasa Indonesia baku mempersatukan atau menghubungkan penutur berbagai dialek bahasa
itu. Bahasa Indonesia baku mempersatukan mereka menjadi satu masyarakat bahasa
Indonesia baku. Kedua, bahwa bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai penanda
kepribadian. Bahasa Indonesia baku merupakan ciri khas yang membeda- kannya dengan
bahasa-bahasa lainnya. Ketiga, bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai penambah wibawa.
Pemilikan bahasa Indonesia baku akan membawa serta wibawa atau prestise. Fungsi
peimbawa wibawa berkaitan dengan usaha mencapai kesederajatan dengan peradaban lain
yang dikagumi melalui pemerolehan bahasa baku. Keempat, bahasa Indonesia baku berfungsi
sebag Bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai kerangka acuan bagi pema kaiannya dengan
adanya norma atau kaidah yang dikodifikasi secara jelas Norma atau kaidah bahasa Indonesia
baku menjadi tolak ukur pemakaian bahasa Indonesia baku secara benar.
3. Konteks Pemakaian Bahasa Indonesia Baku
Bahasa Indonesia baku dipakai di dalam beberapa konteks. Pertama dalam
komunikasi resmi yaitu dalam surat-menyurat resmi atau dinas, pengumuman-pengumuman
yang dikeluarkan oleh instansi resmi, perun- dang-undangan penamaan, dan peristilahan
resmi. Kedua, dalam wacana teknik yaitu dalam laporan resmi dan karya ilmiah berupa
makalah, skrips tesis disertasi dan laporan hasil penelitian. Ketiga dalam pembicaraan d
depan umun yaitu ceramah, kuliah, dan kotbah. Keempat dalam pembi caraan dengan orang
yang dihormati, yaitu atasan dengan bawahan di dalam kantor, siswa dan guru di kelas atau di

vi
sekolah guru dan kepala sekolah d pertemuan pertemuan resmi, mahasiswa dan dosen di
ruang perkuliahan.

4. Ciri-ciri Bahasa Indonesia Baku


Secara umum dapat diketahui bahwa bahasa Indonesia baku mempunyai tiga cin yaitu
(1) memiliki keunggulan wilayah dan waktu penggunaan, (2) kemantapan dinamis, dan (3)
cendekia. Dalam hal in kemantapan dinamis berarti bahwa kaidah bahasa Indonesia baku
relat tetap serta tidak berubah setiap saat Cini cendekia berarti bahwa bahasa Indonesia baku
mencerminkan cara berpikir yang teratur, logis, dan siste matis. Untuk mengungkapkan
gagasan, bahasa Indonesia baku dapat dig nakan untuk menyampaikan isi pikiran secara
teratur dan sistematis.

2.2 Teks Akademik


A. Pengertian Teks Akademik
Teks Akademik merupakan teks yang diproduksi dan digunakan dalam keperluan
akademik. Teks akademik atau teks ilmiah dapat berwujud dalam berbagai jenis, misalnya
buku, ulasan buku, proposal penelitian, laporan penelitian, laporan praktikum, dan artikel
ilmiah. Teks akademik atau yang sering juga disebut teks ilmiah adalah tulisan yang
diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan,
penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut me- tode tertentu dengan sistematika
penulisan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Menurut Wiratno (2014:1-2) teks akademik atau teks ilmiah dapat berwujud dalam
berbagai jenis, misalnya buku, ulasan buku, proposal penelitian, laporan penelitian, laporan
praktikum, dan artikel ilmiah. Jenis-jenis tersebut merupakan genre makro yang masing-
masing di dalamnya terkandung cam- puran dari beberapa genre mikro seperti deskripsi,
laporan, prosedur, eksplanasi, eksposisi, dan diskusi. Genre makro adalah genre yang
digunakan untuk menamai sebuah jenis teks secara keseluruhan, dan genre mikro adalah sub-
genre-subgenre yang lebih kecil yang terdapat di dalamnya dan dipayungi oleh genre makro
tersebut.
B.Perbedaan Teks Akademik dengan Teks Non Akademik
Perbedaan antara teks akademik dan teks non-akademik perlu dijelaskan secara
memadai dengan mengidentifikasi ciri-ciri yang ada. Pendapat tentang teks akademik yang
berkembang selama ini adalah bahwa teks akademik mem punyai ciri-ciri antara lain
sederhana, padat, objektif, dan logis (lihat, misalnya Sudaryanto, 1996, Moeliono, tanpa
tahun; Moeliono, 2004). Akan tetapi, selama ini pula belum terdapat bukti-bukti empiris yang
diajukan untuk memberikan penjelasan yang memadai secara linguistik tentang pengertian
sederhana, objek- tif, dan logis itu (Wiranto, 2012). Akibatnya, ciri-ciri tersebut biasanya
hanya dipahami secara naluri tanpa didasarkan pada data atau teori tertentu.
C. Ciri-ciri Teks Akademik
Perbedaan Teks Akademik Teks Non Akademik

vii
Objek Adanya fakta objek yang diteliti Tidak ada objek yang diteliti
Fakta Dibuktikan dengan pengamatan Tanpa bukti pengamatan
Pengamatan
Tata Urutan Bersifat metodis dan sistematis Sesuai dengan alur
Bahasa Menggunakan bahasa ilmiah Penggunaan bahasa yang non
ilmiah
Istilah Pemakaian istilah khusus Pemakaian istilah umum
Gaya Bahasa Formal Non formal dan populer
Isi Berisi pengataman atau penelitian Dapat bersifat persuasive,
deskriptif, maupun kritik tanpa
didukung bukti.

D Teks Akademik dalam Berbagai Genre Makro


Genre Makro adalah genre yang digunakan untuk menamai sebuah jenis teks secara
keseluruhan. Dan genre makro adalah subgenre yang lebih kecil yang terdapat di dalamnya
dan dipayungi oleh genre makro tersebut.
1) Ulasan Buku
Ulasan buku dapat dikelompokkan menjadi buku ajar dan buku referensi. Buku
referensi adalah buku yang digunakan sebagai referensi atau bahan rujukan pada saat
orang menyusun karya ilmiah. Ulasan buku yang juga sering disebut dengan
timbangan buku adalah tulisan yang berisi tentang kritik terhadap buku yang
dimaksud. Ulasan seperti ini dibutuhkan pada saat menyajikan kajian pustaka dalam
proposal penelitian, laporan penelitian (yang berupa skripsi, tesis dan disertasi).
Ataupun artikel ilmiah.
2) Proposal
Proposal merupakan tulisan yang berisi rancangan penelitian. Proposal dapat berupa
proposal penelitian atau proposal kegiatan Proposal penelitian memiliki struktur teks
pendahuluan, landasan teori dan tinjauan pustaka, metodologi penelitian. Meskipun
begitu, setiap instansi, misalnya kampus pada dasarnya memiliki gaya selingkung
tersendiri dalam sistematika propo- sal.
3) Laporan Penelitian
Laporan dapat dikelompokkan menjadi laporan penelitian dan laporan kegiatan.
Laporan penelitian ditata dengan struktur teks deskripsi Laporan penelitian mengacu
pada hasil penelitian. Skripsi, tesis, atau disertasi, secara esensial sebenarnya
merupakan bentuk laporan penelitian. Sebagaimana teks proposal, teks laporan juga
mengikuti gaya selingkung pada tiap instansi.
4) Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah dapat dikelompokkan menjadi artikel penelitian dan artikel konseptual.
Dalam hal ini, artikel penelitian adalah artikel yang disusun ber- dasarkan sebuah
laporan penelitian, sedangkan artikel konseptual adalah artikel yang disusun sebagai
hasil pemikiran secara konseptual. Artikel ilmiah akan mendapat legalitas
akademiknya apabila dipublikasikan di jurnal yang bereputasi.

viii
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Keunggulan Buku
3.1.Kelemahan Buku

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran

ix

Anda mungkin juga menyukai