Anda di halaman 1dari 48

CRITICAL BOOK REVIEW (CBR)

Pendidikan bahasa indonesia

DOSEN PENGAMPU
Ita khairani,S.pd,M.Hum
DISUSUN OLEH
Nico Darlin Cibro
(7173510050)
Manajemen A

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
TAHUN AJARAN 2018/2018

1|Page
KATA PENGANTAR

Puji syukur sayaucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
dan berkat-NYA, sehingga saya dapat menyelesaikan critical book review (CBR) pada mata
kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia. Dalam makalah ini saya menelaah tiga buah buku
dengan buku utama mata kuliah Pendidikan bahasa indonesia

Dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari petunjuk dan bimbingan serta masukan
dari semua pihak. Untuk itu saya berterimakasih kepada Ibu Ita Khairani S.pd,M.Hum selaku
dosen mata kuliah Pendidikan bahasa Indonesia yang telah membantu dan memberi pengarahan
kepada saya sehingga tugas ini dapat selesai tepat waktu.

Tak ada gading yang tak retak, begitu juga dengan penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan dari
pembaca sekalian. Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi kita untuk menambah
wawasan pembaca sekalian.

Medan, 27 aktober 2018

Penulis

2|Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….2

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………3

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………….…………………...5

1.1 Latar belakang………………………………………………………………….....6

1.2 tujuan………………………………………………………………………………………………………………..5

BAB II IKTISARI BUKU………………………………………………………………….6

1.1 Identitas buku……………………………………………………………………..6

1.2 Ringkasan Buku …………………………………………………………..…………………………..………7

BAB III PEMBAHASAN ………………………….…………………………………………………………………………46

3.1 Kelebihan Buku…………………………………………………………………………………………………… …47

3.2 keurangan Buku……………………………………………………………………………………………………..47

BAB IV PENUTUP………………………………………………………………………..48

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………..48

3|Page
4|Page
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laporan resensi buku bukan adalah laporan yang bertujuan untuk mengetahui isi buku,
tetapi lebih menitik beratkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi, dan analisis) kita mengenai
keunggulan dan kelemahan buku, apa yang menarik dari buku tersebut dan bagaimana isi buku
tersebut bisa mempengaruhi cara berpikir kita dan menambah pemahaman kita terhadap suatu
bidang kajian tertentu. Sehingga laporan resensi buku merupakan suatu proses yang dilakukan
untuk mencari kelebihan dan kelemahan buku. Materi yang akan dikritik mengenai buku
pendidikan Bahasa Indoenesia . Diharapkan dengan adanya laporan resensi buku ini, mahasiswa
dapat menambah pemahaman tentang materi ini dan mampu berpikir lebih kritis maupun
sistematis, sehingga untuk kedepannya mahasiswa mahasiwa lebih paham dalam mata kuliah
pendidikan bahasa Indonesia di perguruan tinggi

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan dari latar belakang, penulis membatasi materi yang akan dikritik, antara
lain:
1. Apa dan bagaimana isi di setiap struktur ?
2. Bagaimana inti sari atau ringkasan dari setiap bab buku ?
3. Bagaimana kelebihan dan kekurangan buku ?

C. Tujuan Critical Buku


Adapun tujuan critikal book ini untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan isi buku,
menguji kualitas buku dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang sama atau
penulis lainnya. Kemudian manfaatnya untuk memenuhi tugas matakuliah pendidikan pancasila
untuk menambah pengetahuan tentang bagaimana mengkritik sebuah buku.

5|Page
BAB II
INTISARI BUKU

2.1 IDENTITAS BUKU


1.1.1 Buku Pertama
Identitas buku pertama yang menjadi bahan critical book sebagai buku utama adalah
sebagai berikut.
Judul :Pendidikan Bahasa Indonesia Untuk perguruan Tinggi
Penulis : Drs.Sanggup Barus,MPd,dkk
Tahun terbit :2018
Penerbit :Unimed
ISBN :-
1.1.2 Buku Kedua
Identitas buku kedua yang menjadi bahan critical book sebagai buku pembanding adalah
sebagai berikut.
Judul : Penulisan Karya Tulis
Penulis : Drs.Sanggup Barus,M.pd
Penerbit :Halaman moeka publishing
Tebal buku :
ISBN : 978-602-9126-77-8\
1.1.3 Buku Ketiga
Identitas buku ketiga yang menjadi bahan critical book sebagai buku pembanding ke dua
adalah sebagai berikut.
Judul :Buku ajar mata kuliah wajib umum bahasa indonesia

Penulis : paristiyanti Nurwardani dkk


Tahun terbit :2016
Penerbit :Direktorat jenderal pembelajaran dan kemahasiswaan kementrian
Riset,Teknologi ,dan pendidikan Tinggi Republik Indonesia

Tebal buku : 303 halaman

6|Page
2.2 RINGKASAN BUKU
1.2.1 Ringkasan Buku “Pendidikan Bahasa Indonesia ” Karangan
Drs.Sanggup Barus,MPd,dkk
BAB I PENDAHULUAN

A. Kedudukan dan Fungsi Bahasa-bahasa di Indonesia

Bahasa di Indonesia dikelompokkan menjadi tiga, yaitu bahasa Indonesia, bahasa daerah,
dan bahasa asing.

1. Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia berasalm dari bahasa Melayu dan termasuk ke dalam rumpun bahasa
Austronesia. Bahasa Melayu dikenal sebagai bahasa sehari-hari yang sering dinamai dengan
istilah Melayu Pasar. Bahasa Melayu Pasar sangat mudah dimengerti , ekspresif, memiliki
toleransi kesalahan yang sangat besar, dan mudah menyerap istilah-istilah lain dari berbagai
bahasa yang digunakan para penggunanya. Selain bahasa Melayu Pasar ada pula bahasa Melayu
Tinggi yang digunakan di kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Malaya, dan Jawa.

Penamaan bahasa Indonesia sebahgai jati iri bangsa bermula dari peristiwa ikrar Sumpah
pemuda pada 28 Oktober 1928, dalam rangkaian kegiatan Kongres Pemuda Kedua di Jakarta.
Butir ketiga ikrar Sumpah Pemuda berbunyii, “Kami, putra dan putri Indonesia, menjungjung
bahasa persatuan, bahasa Indonesia.”

Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahhasa Indonesia berfungsi sebagai (1)
lambang kebanggaan nasional, (2) lambang identitas nasional, (3) alat pemersatu berbagai suku
bangsa yang berbeda-beda latar belakang sosial, budaya, dan bahasa daerahnya, dan (4) alat
komunikasi antardaerah dan antarbudaya.

Dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai (1)
bahasa resmi kenegaraan, (2) bahasa pengantar di dunia pendidikan, (3) bahasa perhubungan
pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta

7|Page
pemerintahaan, dan (4) bahasa resmi di alam pengembangan kebudayaan dan pemamfaatan ilmu
pengetahuan serta teknologi modern.

2. Bahasa Daerah

Bahasa Daerah adalah bahasa-bahasa suku bangsa di Indonesia. Bahasa daerah berfungsi
sebagai (1) lambang kebanggaan daerah, (2) lambang identitas daerah, (3) alat perhubungan di
dalam keluarga dan masyarakat daerah, dan (4) sarana pendukung budaya daerah dan bahasa
Indonesia.

3. Bahasa Asing

Bahasa asing diartikan dengan bahasa-bahasa di Indonesia selain bahasa Indonesia dan
Bahasa Daerah. bahasa asing mempunyai fungsi sebagai alat perhubungan antarbangsa dan
sarana pemmanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk pembangunan nasional.

B. Bahasa Indnesia Baku


1. Pengertian Bahasa Baku dan Nonbaku

Bahasa baku dan adalah bahasa yang menjadi poko, yang menjadi dasar ukuran, atau
yang menjadi standar. Jadi, bahasa Indonesia bau adalah ragam bahasa Indonesia yang menjadi
pokok, yang menjadi dasar ukuran, atau yang menjadi standar. Bahasa nonbaku aalah bahasa
yang tidak menjadi poko, yang tidak menjadi dasar ukuran, atau yang tidak menjadi standar, jadi
bahasa Indonesia nonbaku adalah ragam bahasa Indonesia yang tidak menjadi poko, yang tidak
menjadi dasar ukuran, atau yang tidak menjadi standar.

Bahasa baku adalah bentuk bahasa yang bisa memakai kata-kata atau ungkapan, struktur
kalimat, ejaan, dan pengucapaan yang biasa dipakai oleh mereka yang berpendidikan, seperti
pejabat, ahli, dosen, guru, ilmuan, cendekiawan, dan sebagainya.

2. Fungsi Bahasa Indonesia Baku

pertama, bahasa indonesia berfungsi sebagai pemersatu. Bahasa Indonesia Baku


mempersatukan atau memperhubungkan penutur berbagai dialek bahasa.

8|Page
Kedua, Bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai pemanda kepribadian. Bahasa Indonesia
baku merupakan ciri khas yang membedakannya dengan bahasa-bahasa lainnya.

Ketiga, Bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai penambah wibawa. pemiliki bahasa
Indonesia baku akan membawa serta wibawa atau prestise.

keempat, bahasa Indnesia baku berfungsi sebagai kerangka acuan. bahasa Indonesia baku
berfungsi sebagai kerangka acuan bagi pemakaian dengan adanya norma atau kaidah yang
dikodifikasi secara jelas.

3. Ciri-ciri bahasa Indonesia baku

Secara umum dapat diketahui bahwa bahasa indonesia baku mempunyai iga ciri, yaitu (1)
memiliki keunggulan wilayah dan waktu penggunaan, (2) kemantapan dinamis, dan (3) cendekia.
Dalam hal ini, kemantapan dinamis berarti bahwa kaidah bahasa Indonesia baku relatif tetap
serta tidak berubah setiap saat. Ciri cendekia berarti bahwa bahasa Indonesia baku
mencerminkan cara berpikir yang teratur, logis, dan sistematis. untuk mengungkapkan gagasan,
bahasa Indonesia baku dapat digunakam untuk menyampaikan isi pikiran secara teratur dan
sistematis.

BAB II

PENULISAN TEKS AKADEMIK

A. Pengertian Teks Akademik

Kridalaksana (2011 : 238) menyatakan bahwa teks adalah (1) satuan bahasa terlengkap
yang bersifat abstrak, (2) deretan kalimat, kata, dan sebagainya yang membentuk ujaran, (3)
ujaran yang dihasilkan dalam interaksi manusia. Teks Akademik merupakan teks yang di
produksi dan digunakan dalam keperluan akademik. Teks Akademik atau teks ilmiah dapat
berwujud dalam berbagai jenis, misalnya buku, proposal penelitian, laporan penelitian, laporan
praktikum, dan artikel ilmiah. Teks akademik atau yang sering disebut teks ilmiah adalah tulisan
yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan,
penelitiaan dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan
dapat dipertanjggung jawabkan kebenarannya.

B. Ciri-ciri dan perbedaan Teks Akademik

Perbedaan Teks Akademik Teks Nonakademik


Objek Adanya fakta objek yang diteliti Tidak adanya objek yang diteliti

9|Page
Fakta pengamatan Dibuktikan dengan pengamatan Tampa dukungan atau bukti
Tata Urutan Bersifat metodis dan sistematis Sesuai dengan alur
Bahasa Bahasa baku yang baik dan benar Menggunakan bahasa yang
nonilmiah.
Pemakaian istilah khusus Pemakaian istilah umum
Gaya Bahasa Formal Non formal dan populer
Perbedaan Teks Akademik Teks Non akademik
Isi Biasanya berisi pengamatan atau Dapat bersifat persuasif, deskriptif,
Penelitian maupun kritik tampa didukung
bukti

BAB III

PENULISAN TEKS ULASAN BUKU

A. Pengertian Teks Ulasan Buku

Teks ulasan buku adalah suatu teks akademik yang berisi pertimbangan secara objektif
terhadap kualitas sebuah buku yang dihasilkan oleh orang lain. Buku orang lain yang dimaksud
dalam hal ini, boleh berupa buku fiksi maupun nonfiksi. Teks ulasan buku biasanya
dipublikasikan melalui media massa, seperti majalah dan surat kabar.

Struktur teks ulasan buku bersifat opsional. Pada bagian ini di muat judul, penulis,
penerbit, tahun terbit, bahasa yang digunakan, warna sampul dan lain-lain. Orientasi, merupakan
pengenalan terhadap keseluruhan teks ulasn. Fungsi tahapan Orientasi adalah menyampaikan
iinformasi tentang buku yang di ulas, dan menyatakan pendapat tentang buku yang di ulas.
Tafsiran, Pada bagian ini di paparkan penceritaan ulang tentang hal yang dilakukan oleh penulis
saat menulis buku yang merupakan ulasan dari pengulas buku. Thapan Evaluasi, merupakan
penilaian pengulasan terhadap karya yang di ulas. Bagian ini merupakan bagian paling penting
dalam mengulas sebuah buku. Aspek yang di nilai adalah (1) kedalaman ini buku yang di ulas,
(2) Tata organisasi gagasan yang tergambar pada panataan bab, (3) gaya penulisan yang
digunakan, dan (4) keunggulan dan kelemahaan buku yang di ulas. Dan pada bagian
Rangkuman, penulis merumuskan simpulan yang diajukan kepada pembaca karya atau benda
yang telah di ulas.

B. Langkah-langkah Oprasional Penulisan Teks Ulasan Buku


1. Memilih buku yang di ulas

10 | P a g e
Buku yang hendak di ulas sebaiknya sesuai dengan minat si pengulas
2. Membaca kritis
Membaca Kritis merupakan bagian penting dalam mengulas buku. Diharapkan si
pengulas membaca keseluruhan buku dari awal hingga akhir.

3. Membuat Ringkasan
Ringkasan yang dibuat, sebaiknya berdasarkan catatan-catatan yang telah di buat saat
kegiatan membaca kritis.
4. Menentukan Kriteria penilaian
Penilaian yang dilakukan terhadap sebuah buku yang diulas, harus berdasarkan
keunggulan dan kelemahan, baik dari segi bahasa, pembatasan bab, kerangka penulisan,
sistematika, bobot ide, maupun aspek teknis lainnya.
5. Mencari buku pembanding dan referensi untuk rujukan
buku pembanding yang dijadikan sebagai rujukan akan membuat penilaian terhadap
sebuah buku yang diulas semakin baik.
6. Menulis laporan yang dimaksud
Setelah tahapan satu sampai lima dilakikan, maka langkah selanjutnya adalah menulis
teks ulasn berdasarkan struktur teks ulasan yang menjadi kerangka teks.

BAB IV

PENULISAN TEKS PROPOSAL

A. Pengertian Teks Proposal

Teks proposal secara singkat dapat dimaknai dengan rancangan atau gambaran dari suatu
kegiatan. Dengan lebih jelas dapat pula dikatakan bahwa teks proposal merupakan suatu bentuk
rangcangan kegiatan yang dibuat secara formal dan standar serta diajukan kepada pemimpin
atauu pemangku kepentingan atau pihak terkait untuk mendapatkan pertimbangan-persetujuan.

B. Jenis-jenis Proposal

11 | P a g e
Secara umum teks proposal dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Jenis-jenis proposal
yang dimaksud adalah (1) proposal kegiatan, (2) proposal usaha atau bisnis, (3) proposal
penelitian.

Proposal kegiatan adalah rencana kegiatan yang disusun oleh panitia untuk mendapatkan
bantuan dan persetujuan dari pihak ketiga dan pihak terkait. Proposal kegiatan merupakan
sebuah uilasan atau rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pada waktu dan momen tertentu.

Proposal usaha dan bisnis adalah sebuah proposal yang dibuat dengan tujuan untuk
melakukan suatu usaha untuk menambahkan permodalan usaha atau mengajukan kredit, merger,
ataupun kerjasama dalam rangka mengembangkan biisnis dan proposal ini biasanya diajukan
kepada penyandang dana seperti bank, pengusaha ataupun perorangan.

Proposal penelitian dan pendidikan adalah proposal yang buat dalam rangka melakukan
sebuah penelitian ilmiah ataupun kegiatan yang bernuansa pendidiikan seperti pengajuan
beasiswa. Penelitian tersebut biasanya berupa penelitian,proyek.

C. Struktur Teks dan Hubungan Genre Mikro pada Proposal

Sesuai dengan perihal teks proposal kegiatan yang telah dikemukakan di atas, seharusnya
struktur teks dan genre mikro pada proposal kegiatan adalah sebagai berikut.

Struktur Teks dan Genre Mikro pada Proposal Kegiatan

Struktur Teks Genre Mikro yang Fungsi retoris


Diharapkan
Pendahuluan Eksposisi (dan atau Memberikan latar belakang kegiatan
meliputi deskripsi) yang akan dilaksanakan, ga,mbaran
tentang jenis dan bentuk kegiatan,
tinjauan, manfaat, serta strategi yang
akan digunakan untuk melaksanakan
kegiatan tersebut.
Tata Laksana Deskripsi ( dan atau Menyajikan strategi yang akan
Kegiatan meliputi prosedur) dilakukan dalam melaksanakan

12 | P a g e
kegiatan, termasuk langkah-langkah
yang akan di tempuh.
Penutup Deskripsi ( dan atau Menyampaikan harapan agar proposal
meliputi prosedur) kegiatan itu diterima dan menghasilkan
seperti yang direncanakan.

Struktur Teks dan Genre Mikro pada Proposal Penelitian

Sruktur Teks Genre Mikro yang Fungsi Retoris


diharapkan
Pendahuluan Eksposisi (dan atau Memberikan latar belakang penelitian
meliputi deskripsi) yang dilaksanakan, permasalahan yang
akan diteliti, gambaran tentang tujuan,.
pentingnya masalah itu diteliti, dan
pendekatan/metode/teknik yang akan
digunakan untuk mencapai tujuan
tersebut.
Landasan teori dan Review Menyajikan ulasan teoretis tentang
Tinjauan Pustaka dasar pemikiran yang akan digunakan
untuk memecahkan masalah penelitian.
menyajikan ulasan tentang p[enelitian
sebelumnya dan perbandingannya
dengan penelitiaan yang akan
dilaksanakan.
Metologi Penelitian Deskripsi (dan atau Menyajikan pendekatan, metode, dan
Meliputi Laporan, teknik penelitian yang akan diterapkan,
Prosedur) termasuk langkah-langkah yang akan
di tempuh.

13 | P a g e
BAB V

PENULISAN TEKS LAPORAN

A. Pengertian Teks Laporan

Teks laporan adalah teks yang mengandung klarifikasi mengenai suatu objek tertentu
yang berdasarkan kriteria tertentu. Teks laporan disebut juga teks klarifikasi karena teks tersebut
membuat klarifikasi mengenai jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu. Teks laporan
berkaitan dengan hubungan berjenjang antara sebuah kelas dan sub-subkelas yang ada
didalamnya.

B. Model Teks laporan Penelitian

Teks laporan penelitian adalah uraian tentang hal-hal yang berkaitan dengan proses
kegiatan penelitian. Ini berati bahwah teks laporan penelitian tidak hanya berisi tentang uraian
tentang langkah-langkah yang telah dilalui oleh peneliti tetapi juga latar belakang permasalahan,
kerangka berpikir, dukungan teori, dan sebagainnya yang bersifat memperkuat makna penelitian
yang dilakukan

C. Model Teks laporan Kegiatan

Teks laporan kegiatan adalah teks yang disusun setelah kegiatan selesai dilaksanakan.
teks laporan ini dibuat oleh sekelompok atau perorangan yang bertanggung jawab dalam
pelaksanaan kegiatan tersebut. laporan kegiatan tidak disusun berdasarkan penelitian, tetapi
berdasarkan kegiatan, misalnya job training, seminar, lokakarya, pentas seni, dan kegiatan
kemahasiswaan yang lain.

Struktur Teks dan genre Mikro pada Laporan penelitian

Struktur Teks Genre Mikro yang Fungsi Retoris


Diharapkan
Abstrak Abstrak Menjelaskan keseluruhan isi penelitian
yang dilaporkan.
Pendahuluan Eksposisi (dan atau Menyatakan latar belakang penelitian
meliputi Deskripsi) yang telah dilaksanakan, permasalan yang

14 | P a g e
diteliti, gambaran tentang tujuan,
pentingnya masalah itu diteliti, dan
pendekatan/metode/teknik yang
digunakan untuk mencapai tujuan tersebut
Landasan teori dan Review Menyajikan ulasan teoritis tentang dasar
Tinjauan pustaka pemikiran yang digiunakan untuk
memecahkan masalah penelitian.
Metodologi Deskripsi (dan atau Menggambarkan data hasil penelitian atas
penelitian meliputi laporan, rekon, temuan berdasarkan tema, pertanyaan
Prosedur) penelitiian, atau metode pengambilan
data.
Hasil Penelitian Deskripsi (dan atau Menyajikan pendekatan, metode, dan
dan Pembahasan meliputi laporan, diskusi, teknik penelitian yang diterapkan pada
Eksplanasi) penelitian yang diterapkan pada penelitian
yang dilaporkan, termasuk langkah-
langkah yang ditempuh.
Penutup Eksposisi (dan atau Menyampaikan simpulan, implikasi hasil
meliputi Deskripsi) penelitian, dan saran.

Struktur Teks dan Genre mikro pada Laporan Kegiatan

Strutur Teks Genre Mikro yang Fungsi Retoris


Diharapkan
Ringkasan Ringkasan Memberikan ringkasan dari keseluruhan
laporan kegiatan
Pendahuluan Deskripsi (dan atau Memberikan latar belakang kegiatan yang
meliputi Eksposisi) telah dilaksanakan, gambaran tentang
jenis dan bentuk kegiatan, tujuan,
manfaat, serta strategi yang digunakan
untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
Deskripsi Kegiatan Deskripsi Menguraikan, nama kegiatan, lokasi

15 | P a g e
kegiata, waktu kegiatan, dan pelaksanaan
kegiatan.
Pelaksanaan Deskripsi (dan atau Menguraikan kegiatan yang dilakaukan,
kegiatan meliputi Rekon, Prosedur) strategi yang digunakan dalam
melaksanakan kegiatan, termasuk
langkah-langkah yang ditempuh.
Penutup Deskripsi (dan atau Menyatakan bahwa kegiatan yang telah
Meliputi Eksposisi) dilaksanakan dapat berjalan dengan baik
serta mengajukan saran-saran untuk
kegiatan yang akan datang

BAB VI

PENULISAN TEKS ARTIKEL ILMIAH

A. Pengertian Teks Artikel Ilmiah

Ada empat prinsip utama tentang pengertian ilmiah. Pertama, teks artikel ilmiah bersifat
objektif. Artinya, penulis tidak boleh memasukkan subjektifitasnya kedalam karyanya. Kedua,
segala sesuatu yang dikemukakan penulis, harus beasarkan data. ketiga, penyimpulan penemuan
di dalamnya berpola induktif dan deduktif. Keempat, pembahasan datanya berdasarkan rasio.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa teks artikel ilmiah adalah tulisan lengkap yang
pembicaraannya bersifat objektif, berdasarkan data dan penyimpulan penemuan didalamnya
berpola induktif dan deduktif serta pembahasan datanya berdasarkan rasio.

B. Hubungan Genre pada Teks Artikel Ilmiah

Struktur Teks dan Henre Mikro pada Artikel Penelitian

Struktur Teks Genre Mikro yang Fungsi Retoris


Diharapkan
Abstrak Abstrak Menyajikan ringksan yang mewakili
seluruh artikel

16 | P a g e
Pendahuluan Eksposisi (dan atau Memberi latar belakang penelitian,
meliputi deskripsi) permasalahan penelitian, dan
pendekatan/metode/teknik untuk
mencapai tujuan
Tinjauan Pustaka Review Menyajikan ulasan teoritis tentang
dasar pemikiran yang digunakan untuk
memecahkan masalah penelitian.
Menyajikan ulasan tentang penelitian
yang dilaporkan pada artikel yang
dimaksud.
Meteologi penelitian Rekon (dan atau meliputi Menyajikan pendekatan, metode, dan
deskrisi, prosedur, teknik penelitian, termasuk langkah-
laporan) langkah yang di tempuh.
Hasil Deskripsi (dan atau Menyajikan temuan-temuan penelitian
meliputi laporan rekon)
Pembahasan Diskusi (dan atau meliputi Membahas (dan atau menjelaskan)
eksplanasi) temuan-temuan penelitian dari
berbagai sudut pandang teori yang
telah disajikan pada tinjauan pustaka.
Simpulan Eksposisi (dan atau Menyajikan uraian bahwa poko
meliputi deskripsi) persoalan yang disajikan telah
diperlakukan sedemikian rupa dengan
hasil yang telah disajikan pada
pembahasan, diikuti dengan saran baik
secara teoritis maupun praktis.

C. Hubungan Genre pada Teks Artikel Konseptual


Struktur Teks dan Genre Mikro npada Artikel konseptual
Strutur Teks Genre Mikro yang Fungsi Retoris
Diharapkan

17 | P a g e
Abstrak Abstrak Menyajikan ringkasan mewakili
seluruh artikel
Pendahuluan Eksposisi (dan atau Memberikan latar belakang masalah,
meliputi deskripsi) yang menyangkut pernyataan masalah,
pentingnya masalah itu dibahas, dan
informasi tentang cara atau strategi
yang digunakan dalam memperlakukan
masalah tersebut.

1.2.2 Ringkasan Buku “penulisan karya Tulis” oleh Drs.Sanggup Barus,M.Pd


BAB I

PENDAHULUAN

A. Pengertian Kompetensi Menulis

Menulis sebagai salah satu aspek kegiatan berbahasa mempunyai peranan penting di dalam
kehidupan masa kini. Dengan menulis, seseorang akan dapat mengungkapkan pikiran dan
perasaan untuk mencapai maksud dan tujuannya. Senada dengan hal itu, Brus (2010:1)
menyatakan “Menulis” adalah rangkaian kegiatan mengungkapkan dan menyampaikan gagasan
atau pikiran dengan bahasa tulis kepada pembaca sehingga pembaca dapat memahaminya.

Berdasarkan informasi di atas, dapat dinyatakan bahwa kompetensi menulis benar-benar


dibutuhkan dalam kehidupan modern ini. Kata kompetensi (competency) berarti kecakapan atau
kemampuan. Secara singkat dapat dinyatakan bahwa kompetensi menulis berarti kemampuan
menulis. Selain menguasai bahasa yang dijadikan sebagai alat komunikasi, dalam pembicaraan
ini kompetensi menulis yang dimaksud, meliputi dua kemampuan utama, yaitu kemampuan
kognitif (pengetahuan tentang cara menulis) dan kemampuan yang bersifat mekanistik
(keterampilan menulis). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa kompetensi menulis adalah
keterampiln menulis atau menghasilkan suatu tulisan dengan mengaplikasikan cara atau aturan-
aturan penulisannya.

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penulis dalam Penulisan Karya Tulis

18 | P a g e
Menurut D’Angelo sebagaimana dikutip Tarigan (1983:22), faktor-faktor yang
mempengaruhi penulis dalam penulisan karya tulis adalah sebagai berikut.

a. Maksud dan tujuan sang penulis (perubahan yang diharapkannya akan terjadi pada diri
pembaca)
b. Pembaca atau pemirsa (apakah pembaca itu orangtua, kenalan, atau teman sang penulis)
c. Waktu atau kesempatan (keadaan-keadaan yang melibatkan berlangsungnya suatu
kejadian tertentu, waktu, tempat, dan situasi yang menuntut perhatian langsung, masalah
yang memerlukan pemecahan, pertanyyan yang menuntut jawaban, dan sebagainya).

Oleh karena itu, agar bisa menjadi penulis yang baik, setiap penulis harus membiasakan
dirinya untuk menentukan maksud dan tujuan penulisannya sebelum menulis.

C. Jenis-jenis Tulisan

Berdasarkan tujuan penulisannya, tulisan dapat dibedakan sebagai berikut.

a. Eksposisi adalah tulisan yang menjelaskan sesuatu secara mendalam atau pemaparan
yang berusaha untuk menerangkan suatu pikiran pokok, yang dapat memperluas
pandangan atau memperkaya pengetahuan pembaca.
b. Deskripsi adalah tulisan yang menggambarkan suatu objek seperti apa adanya sebagai
hasil pengamatan terhadap objek itu dengan melukiskannya sehidup-hidupnnya secara
tertulis, sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, atau merasakan apa
yang dialami oleh penulis
c. Narasi adalah tulisan yang bertujuan untuk menyampaikan ide dengan menggunakan
peristiwa-peristiwa sebagai bahan untuk dijalin sedemikian rupa.
d. Argumentasi adalah tulisan yang bertujuan untuk mempengaruhi sikap dan pendapat
pembaca sehingga mereka mempercayai pendapat penulis dan akhirnya mereka bertindak
sesuai dengan keinginan penulis.
D. Perencanaan Penulisan

Perencanaan penulisn sangat menentukan keberhasilan penulis dalam menghasilkan tulisan.


Agar tulisan yang akan dihasilkan bermanfaat bagi pembaca dan penulis mampu
mengerjakannya, penulis dapat memilih topik tulisannya. Agar penulis tidak hanyut dalam suatu
persoalan yang tidak habis-habisnya karena memang disebabkan topik yang digarapnya terlalu
luas, dia dapat melakukan pembatasan topik.

Agar ada dasar pembangunan tulisan ayng dimaksud, maka harus dibuat rumusan mengenai
masalah dan tujuan yang dicapai dengan topik tadi. Rumusan itu dinamakan tema. Rumusan
tema yang menonjolkan gagasan sentral, disebut tesis, sedangkan rumusan tema yang tidak
menonjolkan gagasan sentral dinamakan pengungkapan maksud.

E. Manfaat Kegiatan Menulis

19 | P a g e
Manfaat kegiatan menulis bagi penulis adalah

a. Penulis dapat mengenali dirinya. Artinya, dengan kegiatan menulis penulis dapat
mengetahui dan menyadari kompetensi dan potensi dirinya.
b. Penulis dapat terlatih dalam mengembangkan berbagai gagasan. Sebab setiap kali
menulis, penulis harus bernalar, menghubung-hubungkan serta menbanding-bandingkan
fakta untuk mendapatkan simpulan yang berguna bagi pengembangan setiap gagasan.
c. Penulis dapat memperkaya pengetahuannya dalam berbagai topik. Karena setiap kali
melakukan kegiatan menulis, penulis harus mencari, menemukan, dan menguasai
berbagai informasi (terutama informasi terbaru) yang relevan dan pengembangan topik
yang digarapnya.
d. Penulis dapat terlatih dalam hal mengorganisasi gagasan secara sistematis. Karena
kegiatan menulis tidak hannya merupakan kegiatan mengembangkan topik, tetapi juga
kegiatan menyusun gagasan secara teratur sehingga pembaca dapat memahaminya
dengan mudah.
e. Penulis dapat terbiasa berfikir dan berbahasa secara tertib dan teratur. Karena terlatih
dalam mengorganisasi gagasan secara sistematis dengan menggunakan berbagai pola
urutan gagasan, maka penulis memiliki kebiasaan berfikir secara tertib dan teratur.
f. Penulis dapat termotivasi untuk belajar secara kontinu. Sebab kegiatan menulis menuntut
modal pengalaman dan pengetahuan.

BAB II

PENULISAN ESSAI

Secara umum kata esai diartikan dengan karangan. Dalam Ensiklopedi Britania
dinyatakan bahwa esai adalah “..karangan yang sedang panjangnya, biasanya dalam bentuk
prosa, yang mempersoalkan suatu persoalan secara mudah dan sepintas lalu, tepatnya
mempersoalkan suatu persoalan sejauh persoalan tersebut merangsang hati penulis” (Djuharie –
Suherli,2001 : 114). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dinyatakan, “esai : karya tulis atau
karangan dalam bentuk prosa yang memaparkan tentang suatu masalah dari sudut pandang
pribadi penulis secara lugas dan sepintas lalu”. Esai berbeda dengan karya ilmiah. Karya ilmiah
menghadirkan masalah, kemudian membahasnya sampai memperoleh simpulan untuk mengatasi
masalah atau mengantisipasi masalah yang diungkapkan. Sedangkan esai merupakan karya tulis
yang tidak kaku dan tidak terikat pada ketentuan bentuk dan isinya.

Albert dalam Djuharie dan Suherli (2001 : 115) menunjukkan perbedaan kedua jenis esai
itu dengan tiga aspek pembedaan, yakni sebagai berikut.

Aspek-aspek Esai Formal Esai Informal


Maksud Mengajar, meyakinkan Menyajikan impresi-impresi pribadi
Nada Biasanya serius Biasanya ringan

20 | P a g e
Perkembangannya Tegas dan teratur Bebas dan beranekaragam

Penggunaan bahasa

Ragam bahasa yang digunakan dalam penulisan esai adalah bahasa baku. Bahasa yang
digunakan di dalam tulisan esai adalah bahasa yang segar agar mendukung bentuk tulisan ini
sebagai tulisan yang tidak kaku dan diungkapkan dengan menarik. Taiwo (1976 : 8) menyatakan,
esai sebaiknya bebas dari kesalahan mekani, kesalahan tata bahasa, tanda baca, dan ejaan. Semua
hal itu mendatangkan hasil kerja yang baik dan membuat esai mudah dibaca.

Langkah-langkah Penulisan Esai

Esai terdiri dari tiga bagian utama, yaitu pendahuluan, isi dan penutup. Langkah-langkah
penulisannya dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Penulisan pendahuluan
Pendahuluan adalah bagian permulaan esai. Selain dapat mempersiapkan pikiran
pembaca untuk mengikuti uraian bagian isi esai, bagian pendahuluan harus diupayakan
dapat memotivasi pembaca untuk membaca keseluruhan uraian yang terdapat dalam esai.
2. Penulisan isi
Dalam bagian ini masalah yang telah diperkenalkan dalam bagian pendahuluan, dibahas
dengan cara-cara yang dapat menarik perhatian pembaca. Dalam bagian ini pembahasan
masalah tidak berakhir dengan solusi atau jalan keluar dari permasalahan.
3. Penulisan penutup

BAB III

PENULISAN RESENSI

Resensi dapat diartikan sebagai tulisan tentang timbangan buku atau wawasan tentang baik atau
kurang baik nya kualitas suatu tulisan yang terdapat didalam satu buku. Resensi adalah suatu
ulasan atau tulisanmengenai nilai sebuah hasil karya atau buku.

Penulisan resensi bertujuan untuk :

1. Memperkenalkan satu karya kepada orang lain yang belum membaca atau
menyaksikannya.

21 | P a g e
2. Membantu pembaca dalam menentukan perlu tidaknya membaca atau menyaksikan suatu
karya.
3. Menghargai keunggulan suatu karya.
4. Member pujian atas bobot ilmiahsuatu karya ilmiah atau nilai seni suatu karya seni.
.

BAB IV

PENULISAN BERITA

Berita adalah catatan imformasi yang menarik, penting, dan lengkap yang dapat diproleh
tentang sesuatu yang dipikirkan, diucapkan, dilihat, dilakukan, oleh seseorang. Ini berarti bahwa
berita berisi imformasi yang menarik, penting, dan lengkap dapat berupa fakta, yaitu sesuatu
yang dilihat atau dilakukan dan dapat pula berupa idea tau pendapat yaitu sesuatu yang dapat
dipikirkan atau di ucapkan. Berita yang disajikan secara tertulis yaitu melalui media cetak seperti
suratkabar dan majalah dan ada yang disajikan secara lisan melalui media elektronik seperti
radio dan televise.

BAB V

PENULISAN TAJUK RENCANA

A. Pengertian tajuk rencana


Kata tajuk berarti tingkat atau jenjang. Tajuk rencana berarti tulisan atau karangan pokok
dalam surat kabar atau majalah. Suryamiharja dkk menyataknan tajuk rencana adalah tulisan
utama dalam penulisan pers biasanya pada surat kabar harian dan majlah mingguan.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tajuk rencana adalah karya tulis yang berisi
uraian singkat logis dan menarik perhatian tentang opini dan pandangan lembaga penerbitan
terhadap suatu fenomena yang timbul dan berkembang dalam masyarakat.

Ada beberapa bentuk tajuk rencana, antara lain :

1) memberi penjelasan, yaitu menjelaskan berita terpenting pada suatu saat;


2) menjelaskan latar belakang terjadinya suatu masalah atau peristiwa, yaitu meletakkan
suatu berita dalam perspektif sejarah dan untuk itu, tajuk rencana dapat ditulis dengan
melukiskan keterhubungan peristiwaperistiwa terpisah, baik di bidang politik, ekonomi
maupun sosial;

22 | P a g e
3) membuat perkiraan masa depan berdasarkan masalah atau peristiwa yang sedang terjadi ;
dan
4) menyampaikan pertimbangan moral berdasarkan kebenaran yang bisa diterima di semua
lapisan masyarakat.

B. Penggunaan Bahasa
Sekalipun yang di uraiankan dalam penulisan tajuk rencana adalah opini atau pandangan
terhadap suatu masalah atau pembicaraannya yang bersifat lucu, penulisan yang ditunjuk adalah
harus menggunakan Bahasa baku tulis dengan baik dengan benar. Ini berarti bahwa dalam
penulisa tajuk rencana, penulis harus menggunakan kaidah Bahasa baku dan bertaan asas kaidah
ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan.

C. Kriteria Topik Tajuk Rencana


Selain memenuhi kriteria topik tulisan secara umum, topik tajuk rencana harus pula
memenuhi beberapa kriteria khusus, yakni sebagai berikut.
1) Topik tajuk rencana harus merujuk pada fenomena atau peristiwa yang aktual dan
kontroversial mempunyai daya untuk menarik perhatian pembaca.
2) Topik tajuk rencana harus sesuai dengan visi, misi, dan media penerbitan. Karena setiap
media penerbitan biasanya mempunyai visi dan misi.
3) Topik tajuk rencana harus sesuai dengan wilayah sirkulasi penerbitan media. Karena
setiap media massa mempunyai tingkatan sirkulasi. Ada media massa yang mempunyai
tingkatan sirkulasi nasional, ada yang regional, dan ada pula yang daerah.
4) Topik tajuk rencana harus berpijak pada standar jurnalistik, seperti aktualitas,
objektivitas, akurasi, dan lain-lain. Topik yang tidak relevan dengan hal-hal tersebut,
5) , persaudaraan, sampai penegakan supremasi hukum.
D. Karakteristik Judul Tajuk Rencana
Tajuk rencana harus mempunyai judul. Dalam hal ini, judul adalah nama atau kepala
tajuk rencana. judul tajuk rencana mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1) Provokatif
]udul yang provokatif adalah judul yang mampu membangkitkan perhatian dan minat
baca masyarakat.
2) Singkat padat
Judul yang singkat dan padat adalah judul yang tidak bertele-tele dan langsung pada
pokok bahasan.
3) Relevan
Judul yang relevan adalah judul yang sesuai dengan pokok bahasan, tidak menyimpang
dari topik, bahkan lebih baik kalau judul diambil dari topik.
4) Fungsional
lni berarti bahwa setiap kata yang membentuk judul itu, berdiri sendiri dan maknanya
tidak bergantung pada kata yang lain.
5) informal

23 | P a g e
Ini berarti bahwa judul tajuk rencana tidak formal, tidak seperti dalam karangan ilmiah:
makalah, skripsi, tesis; disertasi, dan buku teks. Namun, judul tajuk rencana hal ué
menarik, ati aktif, hidup, dan jelas.

E. Pembuatan kerangka tajuk rencana


Kerangka tajuk rencana tidak jauh berbeda dengan kerangka tulisan lainnya. Kerangka
tajuk rencana menurut Sumadiria seperti dikutip oleh ]auhari (2009 : 218) terdiri dari
"penjelasan, kutipan, contoh, dan penutup."
.

F. Langkah-langkah Penulisan Tajuk Rencana


Langkah-langkah penulisan tajuk rencana hampir sama dengan langkah-langkah
penulisan artikel. Langkahlangkah penulisan tajuk rencana dapat dijelaskan sebagai
berikut.
1) Mencari ide untuk dijadikan topik;
2) Menyeleksi dan menetapkan topik;
3) Memberi bobot substansi materi;
4) Menulis tajukrencana

BAB VI

PENULISAN ARTIKEL

A. Pengertian Artikel
Secara umum artikel diartikan dengan tulisan yang dipublikasikan memalui surat kabar
ataupun majalah. Suryamiharja kk menyatakan artikel adalah karya tulis lengkap yang
dimuat dalam surt kabar, majalah, atau pernebitan berkala lainnya. Arikel biasanya
merupakan karya tulis khalaiyat di luar redaksi surat kabar atau majalah.
Artikel adalah karya tulis yang terlepas dari masalah actual yang bersifat opini pribadi
penulisnya.

B. Penggunaan Bahasa
Gaya Bahasa yang menonjol yang digunakan dalam penulisan artikel adalah gaya Bahasa
keilmuan dan gaya bahasa media massa. Gaya Bahasa keilmuan berfungsi
menyampaikan kebenaran ilmu beserta dalil-dalilnya yang logis dan objektif. Gaya
bahasa media masaa berfungsi menginformaikan suatu peristiwa atau fakta yang faktual.

C. Langkah-langkah penulisan artikel


Pada prinsipnya langlah-langkah penulisan artikel sama dengan langkah-lamgkah
penulisan jenis tulisan lainnya seperti essay dan makalah.

24 | P a g e
Artikel juga mempunyai bagian-bagiannya yaitu: pendahuluan pembahasan dan penutup.
1. Penulisan Pendahuluan
Yang ditulis pada bagian ini adalah gagasan-gagasan yang dipandang pening,
menarik minat konsumen, dan menunjukkan masalah yang hendak dipecahkan.
Model yang dapat digunakan untuk menulis bagian pendahuluan atau teras artikel
yaitu:
a) Model 5W1H
b) Model penggoda
c) Model kutipan langsung
d) Model deskriptif
e) Model pertanyaan
f) Model ucapan kondang
g) Model ringkasan
h) Model figurative
2. Penulisan Pembahasan
Penulisan pembahasan dilakukan dengan cara menguraikan pikiran pokok yang
telah dinyatakan didalam teras.Dalam hal ini, uraian dibangun dengan
mengembangkan sejumlah paragraf yang disebut paragraph tubuh artikel.
Pengambangan paragraph tubuh artikel dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
a) Menggunakan model spiral
b) Menggunakan model rekatan
c) Menggunakan model blok
d) Menggunakan model tematik
e) Menggunakan model kronolohis
3. Penulisan Penutup
Dalam penulisannya bagian penutup diupayakan dapat berupa simpulan
sementara atau simpulan akhir. Paragraph penutup didalam bagian ini harus
diupayakan dikembangkan sedemikian rupa sehingga dapat menimbulkan kesan
yang mendalam bagi pembaca.
Penulisan penutup dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a) Menggunakan model simpulan
b) Menggunakan model menggantung
c) Menggunakan model ringkasan

25 | P a g e
BAB VIII

PENULISAN MAKALAH

Pengertian Makalah

Makalah adalah sejenis tulisan yang berisi pembahasan secara ilmiah tentang suatu
masalah, baik untuk dipublikasikan atau diterbitkan maupun untuk disajikan atau
dibacakan dalam diskusi ilmiah, seminar, konvensi, simposium, kongres, da sebagainya

Penggunaan Bahasa

Bahasa ilmiah adalah ragam bahasa yang objektif. Oleh karena itu, penggunaan bahasa
dalam makalah tidak boleh menimbulkan interpretasi yang bermacam-macam terhadap
ide, gagasan, ataupun opini yang dikemukakan di dalamnya.

Langkah-langkah Penulisan Makalah

1. Penulisan Pendahuluan
Untuk mencapai tujuan itu, hal-hal yang biasa ditulis pada bagian pendahuluan
makalah adalah sebagai berikut :
1. Harapan dalam konteks topik yang digarap
2. Fenomena
3. Kesenjangan
4. Rumusan Masalah
5. Teori, Pandagan, dan Sikap
6. Istilah’
2. Penulisan Pembahasan
Bertujuan untuk menemukan atau memperoleh jawaban yang jelas dan logis terhadap
masalah atau pertanyaan yang harus dijawab dalam makalah itu.
3. Penulisan Penutup
Bertujuan untuk memberi simpulan dan saran.

26 | P a g e
Simpulan merupakan gambaran ringkas hasil pembahasan. Ini berarti bahwa simpulan
merupakan pernyataan-pernyataan umum yang diturunkan dari uraian setiap butir
pembicaraan yang terdapat pada bagian pembahasan.
Saran merupakan permintaan yang bertujuan untuk mengatasi atau menyelesaikan
masalah yang berkait dengan hasil pembahasan.

Enumerasi

Enumerasi diartikan dengan tata penomoran butir-butir pembicaraan dalam penulis


makalah.

Penulisan Kutipan

Kutipan adalah fakta, ide, opini, atau pendapatan yang dikutip dari sumber tertulis untuk
mendukung atau memperjelas argumen, posisi, atau opini penulis dalam suatu karya
ilmiah.

Penulisan Daftar Rujukan

Daftar pustaka adalah sejumlah rujukan yang menjadi sumber kutipa dan yang memberi
dukungan secara tidak langsung ( tidak dikutip). Sedangkan daftar rujukan adalah daftar
semua sumber kutipan yang digunakan dalam penulisan suatu karya tulis.

BAB IX PENULISAN SKRIPSI

Skripsi adalah salah satu jenis karya ilmiah. Skripsi adalah karya ilmiah ynag dibuat oleh
mahasiswa sastra satu (S1) sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana. Skripsi
berisi proses dan hasil penelitian, baik penelitian studi pustaka maupun penelitian lapangan.
Skripsi hasil penelitian lapangan adalah jenis penelitian yang berorientasi pada pengumpulan
data empiris di lapangan. Jenis penelitian ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu penelitian
kuantitatif dan penelitian kualitatif. Sedangkan skripsi hasil penelitian kajian kepustakaan adalah
telaah yang dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya bertumpu pada
penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan. Bahan pustaka
menjadi sumber primer dalam penelitian. Penelitian kepustakaan juga dapat dibedakan menjadi
penelitian kuantitatif dan kualitatif. Hanya saja umumnya penelitian kepustakaan ini

27 | P a g e
menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam skripsi memuat data dan fakta yang objektif. Sumber
data itu memuat hasil penelitian baik penelitian lapangan (field research) maupun kajian
kepustakaan (library research).

Khusus untuk penelitian lapangan (field research) dapat menggunakan jenis metode
penelitian kualitatif (qualitative research). Metode ini adalah metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat postpositifisme digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang
alamiah. Peneliti adalah instrument kunci. Analisis datanya bersifat induktif kualitatif dan hasil
penelitian menekankan pada makna dari generalisasi. Instrumen penelitiannya adalah wawancara
mendalam, studi dokumentasi dan observasi.

Metode penelitian kuantitatif (Quantitative research) merupakan metode penelitian yang


berlandaskan pada filsafat positifisme. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan
secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Instrumen
utamanya adalah angket (quetionare), studi dokumen, observasi dan wawancara untuk
mendukung hasil analisa data.

1.2.3 Ringkasan Buku ajar mata kuliah wajib umum bahasa Indonesia Penulis
paristiyanti Nurwardani dkk

PENDAHULUAN

Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia Di Indonesia tumbuh dan be rkembang bahasa yang
beragam ragam. Sebagian besar orang Indonesia menguasai atau menggunakan beberapa bahasa
sekaligus.

1. Bahasa Nasional dan Bahasa Negara

Bagi bangsa Indonesia, tentu saja bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting
karena bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara
sekaligus. Sebagai bahasa persatuan, bahasa Indonesia mempunyai fungsi sebagai
lambang kebanggaan dan identitas nasional, serta alat pemersatu berbagai su ku
bangsa yang berbedabeda latar belakang sosial budaya dan bahasanya. Sebagai bahasa
negara, bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi yang digunakan di dalam penyelenggaraan
negara. Secara lebih rinci, dalam kedudukan itu bahasa Indonesia berfungsi sebagai
bahasa resmi kenegaraan, bahasa pengantar di dunia pendidikan, bahasa perhubungan

28 | P a g e
pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
serta pemerintah, dan bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan
ilmu pengetahuan serta teknologi modern.

2. Bahasa Daerah

Bahasa daerah adalah bahasa bahasa suku bangsa di Indonesia. Bahasa ini jumlahnya
sangat banyak dan digunakan menyebar di seluruh daerah di Indonesia. Bahasa daerah
berfungsi sebagai lambang kebanggaan dan lambang identitas daerah, alat perhubungan di
dalam keluarga dan masyarakat daerah, dan sarana pendukung budaya daerah dan bahasa
Indonesia

3. Bahasa Asing

Bahasa asing diberi batasan sebagai bahasa bahasa di Indonesia selain bahasa Indonesia
dan bahasa daerah. Bahasa asing mempunyai fungsi sebagai alat perhubungan
antarbangsa dan sarana pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk
pembangunan nasional.

B.Bahasa Indonesia Baku

Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dalam masyarakat mu ltikultural. Oleh karena itu,
bahasa Indonesia mempunyai varian yang sangat banyak, baik varian akibat perbedaan daerah
penggunaan maupun varian akibat kelompok sosial penggunanya. Perbedaan varian itu di satu
sisi dapat dijadikan ciri yang menunjukkan dari daerah mana atau kelompok mana seorang
penutur berasal, di sisi yang lain merupakan perbedaan yang mengganggu interaksi sosial antar
kelompok yang menggunakan bahasa Indonesia. Oleh karena itu, untuk keperluan kedua itu,
perlu ditetapkan bahasa Indonesia baku yang mewakili setiap varian yang ada. Bahasa
Indonesia baku memiliki ciri cendekia.

C.Kerangka Konseptual, Visi, dan Tujuan

1. Pembelajaran Bahasa Indonesia

Konsep nasionalisme Indonesia dibangun oleh para pendiri negara atas dasar atau fondasi
bahasa, bukan fondasi ras/etnis atau agama. Tidak ada satu agama pun yang dijadikan landasan
berdirinya negara bangsa Indonesia. Indonesia, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dalam kehidupan bangsa yang cerdas, setiap warga negara, apalagi mereka yang telah
terdidik, tidak hanya harus mampu memahami berbagai informasi, tetapi juga
mampu menjelaskan, menerapkan, mengevaluasi, dan bahkan mampu mencipta ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta seni (ipteks), baik sebagai bentuk implementasi

29 | P a g e
maupun inovasi. Untuk itu, diperlukan kemahiran mewujudkan teks sebagai bentuk
terlengkap komunikasi berbahasa. Penyelenggaraan mata kuliah Bahasa Indonesia di perguruan
tinggi bertujuan menciptakan sivitas akademik yang cerdas berkomunikasi dalam bahasa
Indonesia.

C.Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara membawa konsekuensi


bahwa bahasa Indonesia harus mampu mengemban tujuan nasional bangsa Indonesia, yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam kehidupan bangsa yang cerdas, setiap warga negara,
apalagi mereka yang telah terdidik, tidak hanya harus mampu memahami berbagai informasi,
tetapi juga mampu menjelaskan, menerapkan, mengevaluasi, dan bahkan mampu mencipta ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta seni (ipteks), baik sebagai bentuk implementasi maupun
inovasi. Untuk itu, diperlukan kemahiran mewujudkan teks sebagai bentuk terlengkap
komunikasi berbahasa. Penyelenggaraan mata kuliah Bahasa Indonesia di perguruan tinggi
bertujuan menciptakan sivitas akademik yang cerdas berkomunikasi dalam bahasa Indonesia.

D.Kompetensi dan Desain Pembelajaran

Pembelajaran bahasa Indonesia di perguruan tinggi merupakan proses pembentukan miniatur


kehidupan bahasa negara di masyarakat. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia ini,
kampus menjadi arena utama pengembangan bahasa Indonesia sebagai identitas negara
dan ekspresi diri bangsa yang lebih bermartabat. (1) Pembelajaran Tematik

Metode ini bertujuan untuk mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai, sikap


pembelajaran, dan pemikiran yang kreatif dalam menggunakan teks tertentu (tematik)
untuk membangun sebuah konteks yang baru.

(2) Pembelajaran Berbasis Saintifik

Metode belajar ini mengutamakan kaidah kaidah ilmiah, objektif, terukur, dan
sistematis dalam melakukan pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan
penjelasan tentang suatu teks.

(3) Pembelajaran Berbasis Proyek

Pembelajaran berbasis proyek merupakan pembelajaran yang berorientasi proses,

relatif berjangka waktu, dan berfokus pada masalah tertentu. Metode ini
mengedepankan kolaborasi dalam kelompok yang heterogen untuk merancang sebuah
proyek tertentu.

(4) Pembelajaran Berbasis Masalah

Metode ini berasosiasi dengan pembelajaran kontekstual. Dengan metode belajar ini, sivitas
akademik disodorkan pada suatu masalah, yang kemudian melalui pemecahan
masalah tersebut mereka dapat memperoleh keterampilan

30 | P a g e
keterampilan baru yang lebih mendasar.

(5) Pembelajaran Kolaboratif

Pembelajaran kolaboratif adalah suatu metode pembelajaran yang di dalam prosesnya,


sivitas akademik, baik yang berasal dari disiplin ilmu yang sama maupun dari berbagai disiplin
ilmu yang berbeda, bekerja sama mengeksplorasi sebuah pertanyaan spesifik atau bekerja
sama merancang sebuah proyek bersama.

E.Pembelajaran Berbasis Teks

Pembelajaran berbasis teks atau pembelajaran berbasis genre mengandung makna bahwa teks
beserta unsure unsur di dalamnya menjadi bahan dasar pembelajaran. Mahasiswa tidak
hanya mempelajari isi dan kaidah kaidah tentang teks, tetapi juga mempelajari nilai nilai
sosial yang terungkap di dalamnya.

2. Jenis- jenis Teks

Di atas telah dinyatakan bahwa jenis teks dimaknai sebagai genre dalam arti sempit. Genre
sebagai jenis teks, dapat digolongkan menjadi genre faktual dan genre fiksional atau genre
rekaan. Genre faktual adalah jenis teks yang dibuat berdasarkan kejadian, Peristiwa, atau
keadaan nyata yang berada di sekitar lingkungan hidup. Prinsip- prinsip Pembelajaran
Berbasis Teks

BAB I MENGEKSPLORASI TEKS AKADEMIK DALAM GENRE MAKRO

A. Kegiatan 1: Membangun Konteks Teks Akademik

Teks akademik atau teks ilmiah dapat berwujud dalam berbagai jenis, misalnya buku, ulasan
buku, proposal penelitian, laporan penelitian, laporan praktikum, dan artikel ilmiah. Jenis- jenis
tersebut merupakan genre makro yang masing- masing di dalamnya terkandung campuran dari
beberapa genre mikro seperti deskripsi, laporan, prosedur, eksplanasi, eksposisi, dan diskusi.
Genre makro adalah genre yang digunakan untuk menamai sebuah jenis teks secara keseluruhan,
dan genre mikro adalah subgenre - subgenre yang lebih kecil yang terdapat di dalamnya dan
dipayungi oleh genre makro tersebut.

B. Kegiatan 2: Menelusuri dan Menganalisis Model Teks Akademik

Teks akademik atau yang juga sering disebut teks ilmiah berbeda dengan teks
nonakademik atau teks nonilmiah. Teks akademik dan teks n onakademik ditandai oleh
ciri- ciri tertentu. Untuk membedakan keduanya, Anda harus menelusuri cirri - ciri tersebut.

31 | P a g e
Dengan memahami cirri - ciri teks akademik, Anda akan merasa yakin bahwa jenis teks
tersebut memang penting bagi kehidupan akademik Anda. Terbukti bahwa dalam menjalani
kehidupan akademik, Anda harus membaca dan mencipta teks akademik

1. Mengidentifikasi Ciri- ciri Teks Akademik dan Teks Nonakademik

Perbedaan antara teks akademik dan teks nonakademik perlu dijelaskan secara

memadai dengan men gidentifikasi cirri - ciri yang ada. Pendapat tentang teks akademik yang
berkembang selama ini adalah bahwa teks akademik mempunyai cirri -ciri antara

lain sederhana, padat, objektif, dan logis (Lihat misalnya Sudaryanto, 1996, Moeliono, tanpa
tahun; Moeliono, 2004). Akan tetapi, selama ini pula belum terdapat bukti-bukti empiris yang
diajukan untuk memberikan penjelasan yang memadai secara linguistik tentang pengertian
sederhana, padat, objektif, dan logis itu (Wiratno, 2012).

2. Menganalisis Pentingnya Teks Akademik

Insan yang berada di lingkungan masyarakat akademik, terutama dosen dan mahasiswa seperti
Anda, tidak dapat terlepas dari teks akademik. Mereka, termasuk Anda, harus membaca dan
mencipta teks akademik, dan karenanya mereka dan Anda dianggap lebih mengetahui seluk-
beluk teks akademik. :

C. Membangun Teks Akademik secara

Bersama-sama Teks - teks akademik yang dipilih untuk pembahasan pada buku ini ada lah
ulasan buku, proposal, laporan, dan artikel ilmiah. Setiap genre makro itu akan Anda
eksplorasi secara lebih mendalam pada Bab II sampai dengan Bab V. Meskipun setiap genre
makro itu mempunyai cirii;ciri khusus, secara umum teks akademik dalam berbagai
makro mempunyai ciri-ciri yang sama. Pada bagian ini, secara bersama- sama Anda akan
menggali sekaligus mengevaluasi lebih jauh lagi ciri-ciri itu

1.Menggali dan Mengevaluasi Lebih Jauh Ciri- ciri Teks Akademilk

Pada subbab ini, pembahasan dipusatkan pada persamaan dan perbedaan yang tecermin
dari ciri- ciri keilmiahan teks-teks tersebut dalam mengungkapkan makna metafungsional
yang meliputi makna ideasional, interpersonal, dan tekstual. Perlu Anda catat bahwa ciri
yang satu sering berkaitan dengan ciri yang lain. Hal itu tidak dianggap sebagai sesuatu yang
tumpang tindih, tetapi sesuatu yang saling melengkapi. Dengan demikian, satu bukti dapat
digunakan untuk menjelaskan lebih dari satu ciri.

a.Teks Akademik Bersifat Sederhana dalam Struktur Kalimat

32 | P a g e
Kesederhanaan teks akademik terlihat dari struktur kalimat yang sederhana melalui penggunaan
kalimat simpleks. Perbedaan antara kalimat simpleks dan kalimat kompleks tidak diukur
dari panjang pendeknya, tetapi dari jumlah aksi atau peristiwa yang dikandung.

b. Teks Akademik Padat Informasi

Yang dimaksud padat pada teks akademik adalah padat akan informasi dan padat akan
kata -kata leksikal. Kepadatan informasi disajikan pada subbab ini, sedangkan kepadatan
leksikal dijelaskan pada Subbab 1.3. Kepadatan informasi pada teks akademik dapat dijelaskan
dari dua sisi. Pertama, informasi dipadatkan melalui kalimat simpleks. Kedua, informasi
dipadatk an melalui nominalisasi.

c. Teks Akademik Padat Kata Leksikal

Kepadatan leksikal dapat dijelaskan sebagai berikut. Teks akademik lebih banyak
mengandung kata leksikal atau kata isi ( nomina, verba- predikator, adjektiva, dan
adverbiatertentu) daripada kata struktural (konjungsi, kata sandang, preposisi, dan
sebagainya).

d. Teks Akademik Banyak

Memanfaatkan Nominalisasi Ditemukan bahwa dalam realisasi leksis pada teks - teks akademik
yang dicontohkan nominalisasi digunakan untuk memadatkan informasi. Sebagai upaya
pembendaan, nominalisasi ditempuh dengan mengubah leksis nonbenda (antara lain
verba, adjektiva, adverbia, konjungsi) menjadi leksis benda (nomina). Nominalisasi pada teks
akademik ditujukan untuk mengungkapkan pengetahuan dengan lebih ringkas dan padat .

e. Teks Akademik Banyak Memanfaatkan Metafora Gramatika melalui

Ungkapan Inkongruen Metafora gramatika adalah pergeseran dari satu jenis leksis ke jenis leksis
lain atau dari tataran gramatika yang lebih tinggi ke tataran gramatika yang lebih rendah.
Metafora gramatika terjadi pada ungkapan yang inkongruen, sebagai kebalikan dari ungkapan
yang kongruen (Halliday, 1985a:321; Martin, 1992:-, 406-417). Realisasi secara kongruen
adalah realisasi yang sewajar- wajarnya sesuai dengan realitas, misalnya benda
direalisasikan sebagai nomina, proses direalisasikan sebagai verba,kondisi direalisasi kan
sebagai adjektiv, dan sirkumtansidirealisasikan sebagai adverbial

f.Teks Akademik Banyak Memanfaatkan Istilah Teknis

Pada prinsipnya istilah teknis merupakan penamaan kepada sesuatu dengan menggunakan
nomina yang antara lain dibangun melalui proses nominalisasi. Istilah teknis merupakan bagian
yang esensial pada teks akademik

g. Teks Akademik Bersifat Taksonomik dan Abstrak

33 | P a g e
Pada dasarnya taksonomi adalah pemetaan pokok persoalan melalui klasifikasi terhadap
sesuatu. Taksonomi menjadi salah satu ciri teks akademik (Halliday, 221993b:73- 74).
Oleh Wignell, Martin, dan Eggins (1993:136 -165), masalah taksonomi pada teks akademik
dibahas dalam konteks bahwa perpindahan dari pemaparan peristiwa duniawi dengan
bahasa sehari- hari menuju penyusunan ilmiah yang sistematis dengan bahasa yang
lebih teknis adalah perpindahan dari deskripsi menuju klasifikasi.

h. Teks Akademik Banyak Me

manfaatkan Sistem Pengacuan Esfora Sebagai pengacuan di dalam KN, pengacuan esfora
dimanfaatkan pada teks akademik untuk menunjukkan prinsip generalitas, bahwa benda
yang disebut di dalam kelompok nomina tersebut bukan benda yang mengacu kepada
penyebutan sebelumnya (Teks Akademik Banyak Memanfaatkan Proses Relasional Identifikatif
dan

Kalimat Indikatif- Deklaratif

Sifat monologis pada teks akademik mengandung arti bahwa teks tersebut
memberikan informasi kepada pembaca dalam satu arah. . Secara interpersonal, melalui
kalimat- kalimat Indikatif- Deklaratif, penulis teks akademik memberikan informasi dan
pembaca menerimanya. k. Teks Akademik Memanfaatkan Bentuk Pasif untuk Menekankan
Pokok Persoalan, bukan Pelaku; dan Akibatnya, Teks Akademik Menjadi Objektif, bukan
Subjektif

Kalimat takgramatikal adalah kalimat yang secara gramatikal mengandung


kekurangan atau kelebihan unsur- unsur tertentu, misalnya kata - kata leksikal seperti nomina
(yang berfungsi sebagai subjek) dan verba (yang berfungsi sebagai finit /predikator),
atau kata-kata struktural, seperti konjungsi dan preposisi

. n. Teks Akademik Tergolong ke dalam Genre Faktual bukan Genre Fiksional

Sebagian besar teks akademik yang dikutip sebagai tugas pada poin - poin di atas adalah
artikel ilmiah. Teks akademik yang demikian itu tergolong ke dalam genre faktual,
bukan genre fiksional. Teks -teks tersebut dikatakan faktual, karena teks teks

2.Menyajikan Teks Akademik dalam Berbagai Genre Makro

Buku yang ada di tangan Anda ini tidak menyajikan semua genre makro yang disebutkan pada
Subbab C.2 di atas, tetapi hanya genre makro ulasan buku, proposal (baik proposal penelitian
maupun proposal kegiatan), laporan (baik laporan penelitian maupun laporan kegiatan), dan
artikel ilmiah

a. Ulasan Buku Buku

34 | P a g e
dapat dikelompokkan menjadi buku ajar dan buku referensi. Buku yang sedang Anda baca ini
termasuk ke dalam buku ajar. Sesuai dengan namanya, buku referensi adalah buku yang
digunakan sebagai referensi atau bahan rujukan pada saat orang menyusun karya ilmi ah. Di
lingkungan akademik, buku sering diulas untuk mengetahui keunggulan dan kelemahannya.
Pada subbab ini, Anda akan menelusuri bagaimana ulasan buku disusun dengan struktur teks
sesuai dengan konvensi yang berlaku.

b. Proposal

Proposal merupakan tulisan yang berisi rancangan penelitian atau rancangan kegiatan.
Proposal dapat berupa proposal penelitian atau proposal kegiatan. Proposal penelitian
memiliki struktur teks pendahuluan^ landasan teori dan tinjauan pustaka^metodologi
penelitian. Adapun proposal kegiatan memiliki struktur teks pendahuluan^tata laksana
kegiatan^penutup . Masing- masing tahapan pada struktur teks proposal mengandung genre
mikro yang berbeda - beda, sesuai dengan fungsi retoris masing - masing tahapan tersebut.
Anda akan mempela jari cara menyusun proposal penelitian dan proposal kegiatan pada Bab
III

c. Laporan

Laporan dapat dikelompokkan menjadi laporan penelitian dan laporan kegiatan Laporan
penelitian ditata dengan struktur teks: pendahuluan,landasan teoretis dan tinjauan
pustaka,metodologi penelitianhasil pembahasan dan penutup Adapun laporan kegiatan
mempunyai struktur teks yang lebih fleksibel, sesuai dengan cakupan kegiatan yang
dilaporkan itu. Akan tetapi, pada umumnya, struktur teks laporan kegiatan adalah
pendahuluan,deskripsi kegiatan,pelaksanaan ,kegiatan,penutup.Masing-masing tahapan pada
struktur teks tersebut mengandung genre mikro yang berbeda-beda, sesuai dengan fungsi
retoris masing-masing.

d.Artikel Ilmiah

Artikel ilmiah dapat dikelompokkan menjadi artikel penelitian dan artikel konseptual. . Oleh
sebab itu, tidak mengherankan apabila struktur teks artikel penelitian sama dengan struktur teks
laporan penelitian, yaitu: abstrak,pendahuluan,tinjauan pustaka metodologi penelitian,hasil
dan pembahasan simpulan Di pihak lain, artikel konseptual adalah artikel sebagai hasil
pemikiran mengenai sesuatu secara konseptual. Artikel konseptual disusun dengan struktur
teks yang lebih fleksibel, bergantung kepada cakupun pokok persoalan dan konsep
atau teori yang digunakan untuk membicarakan pokok persoalan tersebut.

D. Kegiatan 4 : Membangun Teks Akademik secara Mandiri

35 | P a g e
Kegiatan bel ajar pada bagian ini merupakan kegiatan mandiri. Anda diharapkan dapat
melakukan kegiatan belajar secara mandiri, dalam arti bahwa Anda melakukannya tanpa
bantuan dari siapa pun.

1.Membuat Rangkuman

Setelah Anda menyelesaikan bab ini, diharapkan Anda menguasai semua materi yang dibahas.
Ada baiknya Anda membaca bab ini berulang kali, dan Anda dapat mengulangi
membaca lagi bagian- bagian yang Anda anggap sulit. Untuk mengetahui bahwa Anda telah
menguasai materi, buatlah rangkuman yang menggambarkan isi keseluruhan bab dalam
maksimal tiga paragraf. Bandingkan pekerjaan Anda dengan pekerjaan teman -teman Anda yang
lain. Berikan argumen yang dapat diterima, mengapa pekerjaan Anda sama atau berbeda
dengan milik teman Anda. Setelah itu, perbaikilah rangkuman Anda. Pastikan bahwa

BAB II

MENJELAJAH DUNIA PUSTAKA

A. Kegiatan 1: Membangun Konteks Teks Ulasan Buku

Sebagai insan akademik, Anda tentu harus membaca karya- karya ilmiah, antara lain buku.
Pada saat Anda membaca buku, Anda harus mencernanya dengan seksama agar Anda
dapat memahami isinya. Di pihak lain, Anda perlu mengomunikasikan pemahaman Anda
itu dalam berbagai bentuk untuk keperluan presentasi atau menulis, seperti proposal
penelitian, laporan penelitian, artikel ilmiah, tugas akhir, atau skripsi.

B. Kegiatan 2: Menelusuri dan Menganalisis Model Teks Ulasan Buku

1.Menelusuri Model Teks Ulasan Buku

.a. Struktur Teks dan Hubungan Genre pada Teks Ulasan Buku

Bagaimana jawaban Anda dari pertanyaan tentang cara menyusun teks ulasan buku? Setelah
Anda mengobservasi teks ulasan buku di atas, Anda mendapati bahwa teks ulasan buku
disusun dengan struktur teks identitas ,orientasi,tafsiran ,isi,evaluasi,rangkuman evaluasi

. 1) Identitas

Ulasan buku lazimnya diawali dengan memberikan informasi tentang identitas buku yang
diulas. Meskipun mengandung informasi yang penting, sesungguhnya identitas bersifat opsional
pada struktur teks.

2) Orientasi

Tahapan Orientasi identik dengan pengantar kepada seluruh ulasan

36 | P a g e
3) Tahapan Tafsiran Isi

Tahapan Tafsiran Isi memuat: (1) penceritaan ulang tentang hal yang dilakukan oleh penulis saat
ia menulis buku itu; (2) isi atau ringkasan buku yang diulas sebagai hasil dari pembacaan oleh
pengulas terhadap buku itu; dan (3) perbandingan isi buku yang diulas dengan buku - buku
lain yang sejenis. Pada tahapan ini, isi buku itu diuraikan bab demi bab. 4) Evaluasi

Tahapan Evaluasi berfungsi untuk menilai karya yang diulas. Dapat dikatakan bahwa Tahapan
Evaluasi adalah bagian inti dari teks ulasan, karena pada tahapan inilah pengulas dituntut
untuk memberikan penilaian analitis, objektif, dan kritis atas buku atau materi yang diulas.

5) Rangkuman Evaluasi

Tahapan Rangkuman Evaluasi berisi simpulan dan saran atas ulasan buku yang dibuat.
Pada bagian pertama tahap ini, penulis teks ulasan memberi simpulan akhir mengenai buku yang
diulas dan pandangan subjektif pengulas atas buku yang diulas dengan berdasarkan pada
Tahapan Orientasi, Tafsiran Isi, dan Evaluasi yang diberikan sebelumnya.

b.Simpulan tentang Struktur Teks dan Hubungan Genre pada Teks Ulasan Buku

Dari penelusuran di atas, jawaban secara ringkas dari pertanyaan- pertanyaan tentang
struktur teks dan hubungan genre pada teks ulasan buku dapat disajikan pada Tabel 2.5.
Fungsi retoris perlu dibedakan dengan fungsi sosialMenganalisis Aspek Penilaian,
Formulasi Bahasa, dan Manfaat Teks Ulasan Buku

a. Menganalisis Aspek Penilaian

Melalui penelusuran di atas, Anda sudah mengetahui esensi ulasan buku. Terbukti bahwa
memahami ulasan buku merupakan keharusan bagi mahasiswa. Sebelum Anda mengajukan
pertanyaan untuk menganalisis ulasan buku, kerjakanlah tugas di bawah ini terlebih dahulu.

b.Menganalisis Formulasi Bahasa Evaluasi

Pada saat Anda menelusuri setiap tahapan dalam teks ulasan buku, Anda sudah menaruh
perhatian pada formulasi bahasa. Kali ini, Anda hanya akan menganalisis formulasi
bahasa pada Tahapan Evaluasi.

C. Kegiatan 3 : Membangun Teks Ulasan Buku secara Bersama -sama

1. Merekonstruksi Teks Ulasan Buku

Anda diminta untuk merekonstruksi teks ulasan buku. Ada tiga teks ulasan yang
dijadikan bahan rekonstruksi. Teks yang pertama adalah teks ulasan terhadap buku hasil
terjemahan dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. Dua teks yang lain adalah ulasan
terhadap buku bahasa yang ditulis dalam bahasa Inggris

37 | P a g e
2. Membuat Teks Ulasan Buku

Seorang pengulas pada prinsipnya adalah kritikus. Dalam mengulas sebuah buku atau
bahan lain, ia harus bersikap jujur dalam mengungkapkan pendapat dan pandangannya.
Jujur di sini berarti bersikap terbuka dalam mengemukakan kelebihan dan kekurangan buku
yang diulas.

Untuk menghasilkan ulasan yang baik, diperlukanlah prosedur yang


mengandung langkah- langkah operasional. Langkah-langkah itu adalah dapat diuraikan
sebagai berikut

 Membaca buku yang diulas


 Maembaca secara kritis
 Membuat ringkasan
 Menentukan kriteria penilaian
 Mencari buku pembanding dan referensi untuk rujukan
 Menulis ulasan yang dimaksud

D. Kegiatan 4: Membangun Teks Ulasan Buku secara Mandiri


Membangun teks secara mandiri merupakan puncak dari seluruh kegiatan belajar tentang
teks ulasan buku. Pada kegiatan sebelumnya, Anda sudah memahami struktur teks ulasan
dan bagaimana genre mikro digunakan untuk merealisasikan
setiap tahapan pada struktur teks itu.

1. Membuat Rangkuman

selain ringkas, rangkuman yang Anda buat hendaknya ditulis dengan bahasa Indonesia yang
baik dan benar. Dari segi isi, rangkuman Anda harus ringkas tetapi lengkap, dan dapat
mewakili semua materi yang disajikan pada bab ini. Dari segi bahasa, rangkuman itu
hendaknya Anda tulis dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia.

2.Membuat Tugas dan Proyek tentang Teks Ulasan Buku

a.Tugas

b.Proyek

38 | P a g e
BAB III

MENDESAIN PROPOSAL PENELITIAN DAN PROPOSAL KEGIATAN

A. Kegiatan 1:

Membangun Konteks Teks Proposal Sebelum Anda mempelajari teks proposal lebih
jauh, Anda diminta untuk mengeksplorasi terlebih dahulu sejumlah persoalan yang dapat
menunjukkan jalan ke arah penyusunan proposal.

B. Kegiatan 2 : Menelusuri dan Menganalisis Model Teks

Proposal Hal penting yang hendaknya Anda perhatikan dalam mendesain proposal sebagai
genre makro adalah bahwa seluruh isi dan gagasan dalam proposal seharusnya
disampaikan dengan bahasa Indonesia yang baku.

1. Menelusuri Model Teks Proposal


Baik proposal penelitian maupun proposal kegiatan disusun menurut struktur teks
tertentu. Untuk kelengkapan proposal penelitian, di bawah ini juga akan dibahas
cara memformulasikan daftar pustaka menurut konvensi tertentu. Akan tetapi, cara
penulisan lampiran tidak dibahas.
1) Pendahuluan
Tahapan Pendahuluan pada proposal penelitian mengandung unsur (1) latar belakang
penelitian, (2) rumusan masalah penelitian, (3) tujuan penelitian, (4) ruang lingkup penelitian,
dan (5) hipotesis. Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka
Sesuai dengan namanya, ada dua unsur yang disampaikan pada Tahapan Landasan Teori
dan Tinjauan Pustaka, yaitu landasan teori dan tinjauan pustaka.
Daftar Pustaka

Meskipun tidak dimasukkan ke dalam tahapan pada struktur teks proposal penelitian, daftar
pustaka merupakan kelengkapan yang sangat pentingSimpulan tentang Struktur Teks dan
Hubungan Genre pada Teks Proposal Penelitian

a. Menganalisis Struktur Teks dan Hubungan Genre pada Proposal Kegiatan


Dari penelusuran Anda terhadap proposal magang di atas, Anda mendapati bahwa terdapat
unsur- unsur proposal yang dijadikan bab atau subbab, yaitu pendahuluan, tata laksana
kegiatan, dan penutup. Secara berturut- turut, unsure - unsur tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut
1) Pendahuluan
2) Tata Laksana Kegiatan
3) Penutup.
4) Simpulan tentang Struktur Teks

39 | P a g e
dan Hubungan Genre pada Proposal Kegiatan Setelah melakukan observasi dan analisis,
Anda dapat membuat simpulan bahwa tahapan-tahapan yang dimaksud pada proposal
kegiatan adalah tahapan- tahapan yang membentuk proposal itu secara keseluruhan

3.Menganalisis Formulasi Bahasa pada Proposal, Manfaat Proposal, dan Pihak yang
Diberi Proposal

Masih terdapat banyak hal tentang proposal yang belum dibahas pada Subbab B.1 di atas. Anda
dap at menggali teks proposal (baik proposal penelitian maupun proposal kegiatan yang bukan
penelitian) secara lebih mendalam lagi dengan mengajukan

3.1 Menganalisis Formulasi Bahasa dalam Proposal

Pada Subbab B.1 sudah dikemukakan bahwa bahasa proposal banyak diwarnai oleh
penggunaan modalitas akan Kata yang setaraf dengan akanadalah ingin, tetapi kedua kata
itu mengandung perbedaan. ).

3.2 Menganalisis Manfaat Penyusunan Proposal

Proposal penelitian atau proposal kegiatan merupakan rancangan bahwa sebuah penelitian
atau kegiatan akan dikerjakan. Proposal dapat memandu arah yang akan dituju oleh penelitian
atau kegiatan itu..

3.3 Menganalisis Pihak yang Diberi Proposal

Apakah proposal penelitian yang Anda buat hanya untuk kepentingan Anda sendiri, misalnya
agar Anda dapat segera menyelesaikan studi? Ataukah Anda juga pernah mempertanyakan
bahwa proposal itu ditulis juga untuk diserahkan kepada pihak lain? Apabila Anda mengiyakan
pertanyaan yang kedua, Anda tentu berpikir bahwa proposal itu relatif harus memenuhi
pihak- pihak yang menerima proposal itu

C. Kegiatan 3 Membangun Teks Proposal secara Bersama- sama

Pada bagian ini Anda diajak untuk menyusun teks proposal secara bersama -sama dengan
mencermati isi teks, struktur teks, hubungan antara genre makro dan genre mikro, serta
karakteristik bahasanya. Anda diminta untuk mengerjakan dua macam tugas.

1. Merekonstruksi Teks Proposal

Kegiatan ini Anda la kukan berdasarkan teks proposal yang sudah ada (baik proposal penelitian
maupun proposal kegiatan). Pada dasarnya, merekonstruksi teks proposal adalah menyusun
ulang teks tersebut dengan cara yang berbedaMenyusun Teks Proposal yang Baru

Proposal yang akan Anda susun meliputi proposal penelitian dan proposal kegiatan. Proposal
penelitian atau proposal kegiatan yang akan Anda susun itu milik Anda sendiri,

40 | P a g e
D. Kegiatan 4 : Membangun Teks Proposal secara Mandiri

Membuat teks proposal penelitian dan proposal kegiatan secara mandiri adalah tujuan
akhir bab ini. Sebagai bukti bahwa Anda sudah memahami prinsip- prinsip penyusunan
proposal, Anda diminta untuk membuat rangkuman terhadap bab ini. Pada saat yang sama,

1. Membuat Rangkuman

Setelah Anda menyelesaikan seluruh kegiatan pembelajaran pada Bab III ini,
diharapkan Anda telah memahami dan menguasai isi materi yang telah dipajankan. Apabila
terdapat bagian yang belum dipahami, Anda dapat membaca dan mengkaji bagian tersebut
berulang kali.

2. Membuat Tugas dan Proyek tentang Teks Proposal


a.tugas
b.proyek

Dalam waktu kurang lebih tiga minggu, Anda diminta melaksanakan proyek penyusunan
proposal penelitian atau proposal kegiatan. Proposal penelitian itu Anda susun sesuai dengan
bidang minat Anda sendiri.

BAB IV
MELAPORKAN HASIL PENELITIAN DAN HASIL KEGIATAN

A. Membangun Konteks Teks Laporan


Laporan penelitian atau laporan kegiatan yang dimaksudkan di sini adalah laporan pada
umumnya–yaitu bahwa setelah peneliti atau pelaksana kegiatan melaksanakan penelitian atau
kegiatan, mereka harus menyusun laporan. Akan tetapi, pada konteks studi Anda, laporan
penelitian dan laporan kegiatan mempunyai genre makro secara khusus, sesuai dengan jenjang
pendidikan dan jenis kegiatan yang relevan dengan kehidupan akademik Anda.
B. Menelusuri Model dan Menganalisis Teks Laporan
Melaporkan hasil penelitian atau hasil kegiatan (termasuk pengolahan dan analisis data)
dalam bentuk tulisan yang berterima tidaklah mudah. Sering sekali peneliti atau pelaksana
kegiatan mengabaikan pentingnya penulisan laporan, baik dari segi kebahasaan maupun dari segi
ketepatan waktu pelaporan.
1. Menelusuri Model Teks Laporan
Laporan penelitian dan laporan kegiatan disusun menurut struktur teks tertentu. Struktur
teks itu terdiri atas tahapan-tahapan yang direalisasikan oleh genre mikro yang sesuai
dengan isi dan fungsi tahapan-tahapan tersebut.
a. Menelusuri Model Teks Laporan Penelitian
b. Menelusuri Model Teks Laporan Kegiatan
2. Menganalisis Hubungan Genre pada Setiap Tahapan Teks Laporan
a. Menganalisis Hubungan Genre pada Setiap Tahapan Teks Laporan Penelitian
1) Abstrak
Abstrak merupakan bagian yang sangat penting dalam laporan penelitian.

41 | P a g e
Pada laporan penelitian, pendahuluan merupakan tahapan yang berfungsi untuk
menyatakan latar belakang penelitian yang telah dilaksanakan, permasalahan yang diteliti, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, pentingnya masalah itu diteliti, dan pendekatan/metode/teknik
yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.
3) Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka
Tahapan Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka berisi dua hal. Yang pertama, adalah
landasan teori yang berfungsi untuk menyampaikan ulasan teori yang digunakan untuk
memecahkan masalah yang diteliti, dan yang kedua adalah tinjauan pustaka yang berfungsi
untuk menyatakan perbandingan antara penelitian yang dilaporkan itu dan penelitian-penelitian
sebelumnya.
4) Metodologi Penelitian
Tahapan Metodologi Penelitian berisi sajian tentang pendekatan, metode, dan teknik
penelitian yang diterapkan pada penelitian yang dilaporkan, termasuk langkah- langkah yang
ditempuh.
5) Hasil Penelitian dan Pembahasan
Tahapan Hasil Penelitian dan Pembahasan terdiri atas dua hal yang berbeda: hasil
penelitian dan pembahasan. Pada laporan penelitian, kedua hal itu dapat dijadikan satu bab,
dengan nama “Hasil Penelitian dan Pembahasan”, atau dijadikan dua bab, masing-masing
dengan nama “Hasil Penelitian” dan “Pembahasan”.
6) Penutup
Bab Penutup merupakan tahapan terakhir pada struktur teks laporan penelitian. Tahapan
ini biasanya mengandung dua unsur, yaitu simpulan dan saran. Selain kedua unsur itu, implikasi
penelitian juga sering dimasukkan ke dalam tahapan tersebut.
Untuk menyampaikan simpulan dan saran (termasuk implikasi hasil penelitian), genre mikro
yang digunakan adalah deskripsi dan atau meliputi eksposisi. Deskripsi digunakan untuk
memaparkan simpulan, yang tidak lain adalah jawaban langsung terhadap pertanyaan penelitian
yang telah disampaikan pada Tahapan Pendahuluan.
7) Daftar Pustaka dan Lampiran
Daftar pustaka dan lampiran tidak dimasukkan ke dalam struktur teks laporan penelitian,
meskipun dua hal itu penting..
8) Simpulan tentang Struktur Teks dan Hubungan Genre pada Laporan
Penelitian
Dari penelusuran Anda terhadap struktur teks dan genre mikro yang digunakan untuk
merealisasikan setiap tahapan yang ada di dalam laporan penelitian, Anda dapat menarik
simpulan bahwa menulis laporan penelitian merupakan rangkaian kegiatan setelah penelitian
dijalankan berdasarkan proposal yang telah didesain sebelumnya. Laporan penelitian
mengandung unsur-unsur yang saling terkait.
Unsur-unsur di atas dapat digunakan untuk membentuk sistematika laporan penelitian
secara keseluruhan.
b. Menganalisis Hubungan Genre pada Setiap Tahapan Teks Laporan Kegiatan
1) Ringkasan
Meskipun ringkasan dan abstrak itu sama, abstrak laporan kegiatan lebih cocok disebut
ringkasan karena lebih merupakan intisari dari keseluruhan kegiatan yang dilakukan. Ringkasan
laporan kegiatan mengandung unsur-unsur: (1) tujuan kegiatan, (2) deskripsi kegiatan, (3)
pelaksanaan kegiatan, serta (4) saran. Ringkasan laporan kegiatan berbeda dengan abstrak

42 | P a g e
laporan penelitian. Perbedaan itu terletak pada unsur-unsur pembentuknya. Pada laporan
kegiatan tidak terkandung landasan teori dan metodologi penelitian.
2) Pendahuluan
Tahapan Pendahuluan pada laporan kegiatan berfungsi untuk menyampaikan latar
belakang kegiatan yang telah dilaksanakan, gambaran tentang jenis dan bentuk kegiatan, tujuan,
manfaat, serta strategi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan tersebut. 3) Deskripsi
Kegiatan
Tahapan Deskripsi Kegiatan berisi paparan tentang nama kegiatan, lokasi kegiatan,
waktu kegiatan, dan pelaksana kegiatan. Nama kegiatan adalah kegiatan yang dilaksanakan itu
sendiri. Waktu kegiatan adalah rentang waktu dilaksanakannya kegiatan itu. Adapun pelaksana
kegiatan adalah orang-orang yang terlibat dalam kegiatan itu. Untuk memaparkan semua itu,
genre mikro yang digunakan adalah deskripsi.
4) Pelaksanaan Kegiatan
Tahapan Pelaksanaan Kegiatan berisi rangkaian tata cara pelaksanaan kegiatan. Tahapan
ini berfungsi untuk menguraikan kegiatan yang dilakukan, strategi yang digunakan dalam
melaksanakan kegiatan, kendala yang dihadapi, dan langkah-langkah yang ditempuh dalam
mengatasi kendala tersebut. Untuk mencapai itu semua, genre mikro yang digunakan adalah
deskripsi dan atau meliputi rekon dan prosedur.
5) Penutup
Di satu sisi, Tahapan Penutup berisi pernyataan simpulan bahwa kegiatan yang
dimaksud telah dilaksanakan dengan baik dan bermanfaat. Di sisi lain, tahapan tersebut berisi
saran-saran untuk perbaikan kegiatan yang akan datang..
6) Daftar Pustaka dan Lampiran
Meskipun daftar pustaka dan lampiran itu penting–seperti telah diuraikan pada
pembicaraan tentang daftar pustaka dan lampiran untuk penelitian di atas–dua hal itu juga tidak
dimasukkan ke dalam struktur teks laporan kegiatan. Penyajian daftar pustaka diletakkan di
belakang setelah bab-bab inti.
7) Simpulan tentang Struktur Teks dan Hubungan Genre pada Laporan Kegiatan
Setelah dilakukan penelusuran terhadap struktur teks dan genre mikro yang digunakan
untuk merealisasikan setiap tahapan yang ada dalam laporan kegiatan, dapat ditarik simpulan
bahwa laporan kegiatan merupakan paparan hasil pelaksanaan kegiatan yang dibuat berdasarkan
proposal yang telah dirancang sebelumnya
c. Menganalisis Ciri-ciri Akademik, Manfaat, dan Pihak yang Diberi Teks Laporan
1) Menganalisis Ciri-ciri Akademik Teks Laporan
Ciri-ciri teks akademik secara umum telah dibicarakan pada Bab I. Teks laporan
tergolong ke dalam teks akademik, sehingga tentu saja teks laporan mengandung ciri- ciri
tersebut.
2) Menganalisis Manfaat Teks Laporan
Berdasarkan waktu penyusunannya, laporan dapat dirinci menjadi laporan akhir dan
laporan kemajuan. Laporan akhir adalah laporan yang disusun setelah penelitian atau kegiatan
dilaksanakan. Laporan ini merupakan rangkuman dari keseluruhan pekerjaan dari awal hingga
akhir, dan sekaligus menjadi bukti bahwa penelitian atau kegiatan itu sudah selesai. Laporan
akhir dapat digunakan untuk menilai apakah penelitian atau kegiatan itu berhasil. Di pihak lain,
laporan kemajuan adalah laporan yang disusun pada saat penelitian atau kegiatan itu sedang
berlangsung.
2) Menganalisis Pihak yang Diberi Teks Laporan

43 | P a g e
Apabila laporan yang Anda buat itu adalah laporan penelitian, laporan itu akan Anda
serahkan paling tidak kepada dosen pembimbing Anda dan kepada program studi, petugas
administrasi untuk keperluan pengarsipan, atau ke perpustakaan untuk bahan bacaan. Dengan
demikian, laporan yang Anda buat harus betul-betul bagus secara akademik supaya pembimbing
Anda menyetujuinya.
C. Membangun Teks Laporan secara Bersama- sama
1. Merekonstruksi Teks Laporan
Pada dasarnya, merekonstruksi teks laporan adalah menyusun kembali teks tersebut dengan
menggunakan bahasa Anda sendiri, tetapi dengan tetap mempertahankan struktur teks, isi, dan
genre mikro yang ada.
2. Menyusun Teks Laporan yang Baru
Laporan yang akan Anda susun meliputi laporan penelitian dan laporan kegiatan. Dalam
menyusun kedua jenis laporan itu, Anda masih mendasarkan diri pada model yang sudah ada.

BAB V
MENGAKTUALISASIKAN DIRI MELALUI ARTIKEL ILMIAH

A. Menelusuri dan Menganalisis Model Teks Artikel Ilmiah


Artikel ilmiah merupakan salah satu jenis teks akademik. Artikel ilmiah biasanya
diterbitkan pada jurnal ilmiah, yaitu terbitan berkala yang berisi kajian-kajian ilmiah di bidang
tertentu (Rifai, 1995: 57-95). Jenis-jenis teks akademik yang lain adalah buku, laporan
penelitian, tesis, disertasi, ulasan, dan sebagainya. Telah Anda ketahui bahwa artikel ilmiah
dapat digolongkan menjadi artikel penelitian dan artikel nonpenelitian (serta artikel ilmiah
populer, sebagai subjenis yang lain).
1. Mengeksplorasi Struktur Teks pada Artikel Ilmiah
Baik artikel penelitian maupun artikel konseptual ditulis menurut konvensi yang berlaku
di masyarakat akademik, sedangkan artikel ilmiah populer tidak terlalu terikat oleh konvensi.
Secara berturut-turut semua jenis artikel itu akan Anda eksplorasi dengan mengacu kepada
pendapat beberapa ahli. Dengan cara ini, Anda akan memahami formulasi setiap jenis artikel
ilmiah dan akan dapat menulisnya dengan lebih baik.
a. Struktur Teks pada Artikel Penelitian dan Artikel Konseptual
Seperti struktur teks pada artikel konseptual, struktur teks pada artikel ilmiah populer
tidak kaku, bahkan sering disusun menurut kehendak penulisnya. Hal ini tidak berarti bahwa
artikel ilmiah populer tidak mempunyai struktur teks sama sekali. Pada umumnya, artikel ilmiah
populer dipublikasikan di koran atau majalah sebagai tulisan opini. Pada konteks ini, artikel
ilmiah populer dapat disebut artikel opini.
2. Menganalisis Hubungan Genre pada Teks Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah merupakan salah satu genre. Sebagai genre makro, artikel ilmiah
mengandung genre mikro yang terletak pada tahapan-tahapan atau bab-bab di dalamnya
(abstrak^pendahuluan^tinjauan pustaka^metodologi penelitian^hasil ^pembahasan^ simpulan
untuk artikel penelitian dan abstrak^pendahuluan^ tinjauan pustaka^ pembahasan^simpulan
untuk artikel non-penelitian). Setiap tahapan mengandung genre mikro yang berbeda-beda.

a. Hubungan Genre pada Teks Artikel Penelitian dan Teks Artikel Konseptual

44 | P a g e
Struktur teks artikel penelitian adalah abstrak^pendahuluan^tinjauan pustaka^
metodologi penelitian^hasil^pembahasan^simpulan. Genre mikro yang terdapat di masing-
masing tahapan pada struktur teks artikel penelitian beserta fungsi retoris. Di pihak lain, struktur
teks artikel konseptual adalah abstrak^pendahuluan^tinjauan pustaka^pembahasan^simpulan.
Baik struktur teks pada artikel penelitian maupun struktur teks pada artikel konseptual belum
mencakup judul artikel, daftar pustaka, dan lampiran.
1) Abstrak
Abstrak merupakan ringkasan dari artikel ilmiah seluruhnya, baik yang berupa artikel
penelitian maupun yang konseptual. Semua isi bab pada artikel dimasukkan ke dalam abstrak.
Abstrak dapat berdiri sendiri atau dilepaskan dari artikelnya. Abstrak yang demikian itu sering
dikirimkan ke panitia seminar dan dikumpulkan dalam buku yang disebut prosiding.
2) Pendahuluan
Bab Pendahuluan berfungsi sebagai pembuka artikel ilmiah. Dari bab ini pembaca
mengetahui arah pembicaraan pada artikel tersebut. Kandungan yang terdapat pada Bab
Pendahuluan adalah: (1) pokok persoalan yang dieksplorasi pada artikel, (2) alasan tentang
pentingnya pokok persoalan itu dieksplorasi, dan (3) cara (dalam hal pendekatan, metode, dan
teknik) yang digunakan untuk mengeksplorasi pokok persoalan. Genre mikro yang terdapat pada
Bab Pendahuluan adalah semacam eksposisi yang disertai deskripsi.
3) Tinjauan Pustaka

4) Metodologi Penelitian
,
5) Hasil
.
6) Pembahasan
7) Simpulan
.
8) Judul, Daftar Pustaka, dan Lampiran

b. Hubungan Genre pada Teks Artikel Ilmiah Populer


Telah dinyatakan di atas bahwa pada dasarnya artikel ilmiah populer sama dengan artikel
konseptual.
3. Menganalisis Pentingnya Teks Artikel Ilmiah dan Media Publikasinya
a. Menganalisis Pentingnya Teks Artikel Ilmiah
Sebagai mahasiswa tentu saja Anda sering mendapatkan tugas dari dosen untuk
membuat tulisan yang disebut paper, esai, atau makalah. Tugas Anda itu sesungguhnya adalah
artikel ilmiah..
b. Menganalisis Media Publikasi Teks Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah dalam ketiga jenis itu dapat diterbitkan di berbagai forum dan media.
Selain dipublikasikan di jurnal-jurnal ilmiah, artikel ilmiah (baik yang berupa penelitian maupun
yang konseptual) dapat disajikan di forum seminar, konferensi, dan lokakarya. Kegiatan itu pada
umumnya dilaksanakan secara periodik. Brosur tentang forum itu diedarkan secara luas, dan
bahkan ditayangkan di media maya. Brosur seperti itu berfungsi sebagai undangan (calls for
papers) untuk mempresentasikan artikel ilmiah.

45 | P a g e
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 kelebihan buku

Buku bahasa Indonesia untuk perguruan Tinggi (buku 1)

1. Dari segi sampul menurut saya menarik


2. Buku ini mudah dimengerti dengan pembahasan materi yang singkat
3. Buku ini dilengkapi dengan soal latihan agar meningkatkan pemahaman pembaca dalam
menguasai materi khusus nya mahasiswa yang sedang belajar mata kuliah pendidikan
bahasa indonesia
4. Bahasa nya mudah dipahami
5. Buku ini dilengkapi contoh pada setiap pembahasan materi

Buku yang berjudul Penulisan Karya Tulis oleh Penulis sebagai Buku Pembanding 1
1. Buku ini menurut saya lebih lengkap karena materi yang dibahas dalam penulisan karya
tulis lebih lengkap
2. Bahasa yang digunakan sudah baik dan mudah dipahami
3. Buku ini cocok untuk mahasiwa yang ingin belajar dalam penulisan karya tulis
4. Materi yang dibahas cocok untuk mahasiswa karena buku ini dilengkapi dengan

Buku yang berjudul Buku ajar mata kuliah wajib umum bahasa Indonesia sebagai buku
pembanding 2

1. Awal buku ini menjelaskan visi misi tujuan pembelajaran bahasa indoneisa
2. Buku pembanding ke dua ini menurut saya lengkap dengan pembahasan materi
3. Banyak contoh yang dibahas dalam buku ini
4. Gaya bahasa di buku ini,cukup komunikatif dan mudah dipahami mahasiswa sesuai
dengan standar

46 | P a g e
5. Penulisan dalam buku ini sangat menarik karena judul besar ketik dengan huruf yang
berwarna
3.2 Kekurangan Buku
Buku bahasa Indonesia untuk perguruan Tinggi (buku utama)
1. Kekurangan fisik dari buku ini adalah penggunaan kertas yang kurang bagus
2. Pada akhir pembahasan tidak ada rangkuman dalam buku agar pembaca dapat memahami
inti dari pembahasan materi
3. Penulisan isi buku ini hanya dilengkapi warna hitam putih sehingga kurang menarik
untuk membacanya

Buku yang berjudul Penulisan Karya Tulis oleh Penulis sebagai Buku Pembanding 1
1. Dari segi cover buku ini cuku menarik
2. Dalam buku ini tidak ada latihan soal dalam setiap akhir materi agar meningkatkan
pemahaman mahasiswa
3. Penulisan isi buku ini hanya dilengkapi warna hitam putih sehingga kurang menarik
untuk membacanya

Buku yang berjudul Buku ajar mata kuliah wajib umum bahasa Indonesia sebagai buku
pembanding 2

1. Buku ii terlalu kecil tetap pembahasannya sangat banyak sehingga pembaca bosan untuk
membacanya
2. Desain sampul buku menurut saya kurang menarik
3. Menurut saya materi yang jelaskan terlalu berbelit belit
4. Tidak ada rangkuman setiap akhir pembahasan materi

47 | P a g e
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa critical book Review merupakan
kegiatan untuk menkritisi buku untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan dalam buku ,baik
dalam sistematika penulisan ,penggunaan bahasa ,isi materi dan tampilan buku.Hal tersebut
dilakukan agar buku yang dikritik dapat direvisi agar menjadi buku yang lebih baik.

48 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai