SKOR NILAI:
BAHASA INDONESIA
(Achmad Yuhdi, S.Pdm M.Pd, Hera Chairun Nisa, S.Pd, M.Pd,Khairul Anam, S.Pd, M.Pd,
Dani Sukma, S.Pd, M.Pd)
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, dimana Tuhan selalu
memberkati, melindungi dan memberi kesehatan bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan
penyusunan dan penulisan Laporan Akhir Critical Book Review tentang Bahasa Indonesia ini
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Critical Book Review ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari segi isi maupun tutur bahasanya, oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna penyempurnaan Critical Book Review ini,
untuk itu dalam kesempatan ini penulis dengan segala ketulusan dan kerendahan hati
mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Mhd. Anggie Januarsyah Daulay, S.S., M. Hum, selaku Dosen pengampu mata
kuliah Bahasa Indonesia
2. Teristimewa kepada orang tua penulis yang tercinta yang senantiasa memberikan
perhatian dan doanya, serta memberikan dukungan moril dan material kepada penulis.
3. Seluruh teman-teman jurusan PPKn, yang telah memberikan semangat dan dukungan
dalam menyelesaikan penulisan Critical Book Review ini.
4. Semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan kepada penulis selama
penyusunan ini, yang tidak dapat penulis ucapkan satu persatu.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah banyak
membantu dalam menyelesaikan Critical Book Review ini yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu. Semoga bantuan yang telah diberikan baik moril maupun material yang penulis
terima mendapat berkah dari Tuhan Yang Maha Esa.
Mayer Purba,
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI.........................................................................................................................3
A. Kesimpulan ..............................................................................................................20
B. Saran .......................................................................................................................20
3
BAB I.
PENDAHULUAN
Diera globalisasi atau kecanggihan teknologi sekarang ini , sering kali di temukan bahwa
buku bukanlah menjadi referensi utama dalam dunia pendidikan baik tenaga pendidik serta
peserta didik atau civitas akademik. Hal semacam ini disebabkan oleh kemudahan mengakses
informasi pelajaran atau referensi bacaan lainnya dari internet, sehingga budaya membaca buku
hampir hilang. Penyebab yang lain adalah akses internet lebih murah dan praktis dalam mencari
referensi sehingga pembaca tidak kesulitan untuk menemukan referensi yang di inginkan
sedangkan buku pembaca harus mencari buku di toko-toko buku dan harganya cenderung mahal
sehingga para peminat baca beralih ke internet.
Namun pemerintah mempunyai altenatif yang mampu meningkatkan minat baca buku para
peserta dalam dunia pendidikan terutama civitas pendidikan atau mahasiswa yaitu membentuk
suatu kurikulum penugasan yang disebut dengan Critical Book Review (CBR). Pentingnya CBR
di lakukan adalah supaya kita dapat mengetahui analisis dari buku yang kita baca seperti
kelebihan dan kekurangan buku yang kita riview sehingga kita dapat memahami buku yang kita
review, sebelum meriview pastinya reviewer harus membaca bukunya terlebih dahulu, seringnya
pembaca buku tersebut membaca buku maka minat bacanya akan semakin bertambah karena
penasaran dengan isinya. CBR dapat menggunakan 1 buku serta 2 sampai lebih buku. Jadi
pentingnya CBR adalah bukan hanya untuk mengetahui analisi sebuah buku melainkan juga
untuk meningkatkan minat baca seseorang.
Tujuan dari penulisan Critical Book Review (CBR) ini adalah untuk mengetahui bahasan
buku serta analisis tentang kelebihan dan kekurangan dari 1 atau lebih buku yang di review.
Tujuan lain dari critical book review ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata Bahasa
Indonesia yang ditugaskan oleh Dosen Pengampu.
4
C. Manfaat Critical Book Review (CBR)
Adapun manfaat dari Critical Book Review (CBR) dengan seringnya seseorang utamanya
mahasiswa, menganalisis 1 atau lebih buku makas tingkat analisisnya akan mengalami
peningkatan, serta minat baca mahasiswa tersebut akan semakin meningkat sehingga
pengetahuannya bertambah. Manfaat lain dari critical book review ini adalah terpenuhinya salah
satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang ditugaskan oleh Dosen Pengampu.
5
BAB II
BUKU UTAMA:
Selain karena fungsinya sebagai lingua franca (bahasa penghubung antarsuku ), bahasa
Indonesia juga memiliki peran penting dalam mengawal perjuangan kemerdekaan bangsa
Indonesia. Saat itu –mulai dari 28 Oktober 1928 sejak dikumandangkannya “menjungjung tinggi
bahasa Indonesia “ semangat anak bangsa semakin berkobar besar sehingga kemerdekaaan
Indonesia pun dapat direbut dalam waktu 17 tahun kemudian.
6
Indonesia ialah bahasa Melayu yang disesuaikan dengan pertumbuhannya dalam masyarakat
Indonesia sekarang”.
Berdasarkan fakta sejarah , pada Zaman Sriwijaya , bahasa Melayu sudah dipakai sebagai
bahasa penghubung antarsuku di Nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam
perdagangan antarpedagang dari dalam Nusantara dan dari luar Nusantara . Perkembangan dan
pertumbuhan bahasa Melayu pada saat itu tampak jelas dari berbgai peninggalan-peninggalan ,
Misalnya :
Tulisan yang terdapat pada batu Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380.
Prasasti Kedudukan bukit , di Palembamng pada tahun 683.
Prasasti Talang Tuo, di Palembang pada tahun 684.
Prasasti kota Kapur , di Bangka Barat , pada tahun 686.
Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi,Jambi, pada tahun 688.
Pada Saat itu bahasa Melayu menjalankan perannya dengan baik sebagai bahasa kebudayaan
; bahasa buku-buku yang berisi aturan-aturan hidup dan sastra. Bahasa perhubungan (lingua
7
Franca) antarsuku di Indonesia (baca Nusantara , bahasa perdagangan baik bagi suku yang ada
di Indonesia maupun pedagang yang berasal dari luar Indonesia , dan bahasa resmi kerajaaan.
SOEMPAH PEMOEDA
Pertama :
Kedua :
Ketiga :
Prof.Dr. Slametmulyana (1965), menyebutkan paling tidak, ada empat alasan dipilihnya
bahasa Melayu sebagai Bahasa Indonesia. Keempat alasan itu dijelaskan sebagai berikut:
1) Faktor Sejarah.Bahasa Melayu sudah lama menjadi lingua Franca dikepulaan Nusantara,
yakni sebagai bahasa pergaulan, bahasa perdagangan, dan bahasa perhubungan umum.
2) Bahasa Melayu mempunyai sistem yang lebih sederhana dan tidak mengenal tingkatan-
tingkatan bahasa seperti dalam bahasa Jawa atau Bahasa Bali, atau perbedaan pemakaian
bahasa kasar dan halus seperti dalam bahasa bahasa Sunda atau Bahasa Jawa.
8
3) Faktor Psikologis. Yaitu suku Jawa, Sunda, dan suku-sukulain dngan suka rela bersedia
menerima bahasa Melayu sebagai bahasa Indonesia , yang notabene merupakan bahasa
nasional.
4) Kesanggupan bahasa itu sendiri juga menjadi salah satu faktor penentu.
Bunyi ikrar yang terakhir itu sebenarnya merupakan suatu kekeliriuan. Sayangnya kekeliruan
itu sudah terlanjur me masyarakat sehingga pemahaman orang menjadi salah kaprah .Seperti
diketahui ,dua butir ikrar sebelumnya masig-masing menyatakan bertumpah darah yang satu ,
bangsa Indonesia .atas dasar itu , orang, lalu dengan mudahnya (tanpa mengecek sumber
aslinya) menggantikan ikrar ketiga dengan mengaku berbahasa satu, bahasa Indonesia .
Dalam kedudukannnya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa
pengantar di lembaga-lembaga pendididkan mulai dari taman kanak-kanak samapi dengan
perguruan tinggi di seluruh Indonesia kecuali di daerah-daerah bahasa seperti Aceh, Batak,
Sunda, Jawa, Madura, Bali, Dan Makassar. Di daerah-daerah bahasa ini bahasa daerah yang
bersangkutan dipakai sebagai bahasa pengantar sampai dengan tahun ketiga pendidikan dasar.
9
Sebagai alat perhubungantingkat nasional, bahasa Indonesia dipakai sebagai alat komunikasi
timbal balik antara pemerintah dan masyarakat luas, alat perhubungan antardaerah dan
antarsuku, dan juga sebagai alat perhubungan dalam masyarakat yang latar belakang sosial
budaya dan bahasa yang sama.Sebagai alat pengembang kebudayaan nasional , ilmu
pengetahuan , dan teknologi, bahasa Indonesia adalah satu-satunya bahasa yang digunakan
untuk membina dan mengembangkan kebudayaan nasional yang memiliki ciri dan identitas diri
1. Pengertian Bahasa
2. Sifat dan karakteristik Bahasa
3. Fungsi bahasa dan manfaat mempelajari bahasa Indonesia.
a. Pengertian Bahasa
Betapa berartinya bahasa bagi kehidupan manusia kiranya tidak perlu diragukan.Dalam
kehidupan bermasyarakat seseorang tidak mungkin hidup menyendiri tanpa kehadiran oranglain
atau atau tanpa bergaul dengan orsnglain.
Depdiknas (2008 : 116) mendefinisikan istilah bahasa sebagai “Sistem lambang bunyi yang
arbitrer, yang digunakan olehsuatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan
mengidentifikasikan diri” .Kamus besar Bahasa Indonesia menjelaskan secara detil untuk
mendapatkan pemahaman yang baik tentang defenisi bahasa.
Pertama, Bahasa dikatakan sebagai sistem lambang bunyi, maksudnya bahasa disebut sistem
bunyi atau sistem lambang bunyi karena bunyi-bunyi bahasa kita dengar atau kita ucapkan itu
sebenarnya bersistem atau memiliki keteraturan.
Kedua, bahasa dikatakan arbitrer, maksudnya tidak adanya hubungan wajib antara lambang
bahasa (yang berwujud bunyi) dengan konsep atau pengertian yang dimaksud okleh lambang
tersebut.
Ketiga, digunakan oleh suatu masyarakat, maksudnya bahasa merupakan alat komunikasi
yang hanya dimiliki manusia.Maka, bahasa bersifat manusiawi, dalam arti bahasa itu hanya milik
manusia dan hanya dapat digunakan oleh manusia.
10
Keempat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri.Maksudnya, Bahasa
merupakan salah satu alat komunikasi yang paling efektif untuk saling melakukan hubungan
sosial, antara perseorangan dengan perseorangan dan / atau dengan kelompok.
6) Bahasa Konvensional
Konvensi bermakna sepakat atau kesepakatan.Bahasa (kata-kata) dibentuk berdasarkan
kesepakatan antarpengguna.
11
7) Bahasa itu Arbitrer
Arbitrer artinya sewenang-wenang atau mana suka.Maksudnya , tidak ada kaitan antara
bunyi bunyi bahasa dengan benda-benda yang dibahasai atau antara lambang bunyi dengan yang
dilambangkan.
c. Fungsi Bahasa
Dalam banyak literatur bahasa, para ahli merumuskan fungsi bahasa secara umum ada empat.
Yaitu: (1) untuk menyatakan ekspresi diri, (2) sebagai alat komunikasi, (3) sebagai alat untuk
megadakan interaksi dan adaptasi sosial, dan (4) sebagai alat untuk mengadakan kontrol sosial
(Keraf, 1994: 3-6). Berikut akan dijelaskan satu persatu .
2) Alat Komunikasi
Sebagai alat komunikasi, bahasa digunakan oleh anggota masyarakat penuturnya untuk
menjalin hubungan dengan anggota masyarakat yang lain yang mempunyai kesamaan bahasa.
12
dilepaskan dari kegiatan berkomunikasi.Apapun bidang kegiatan yang diterjuni seseorang ,
pastilah dia tidak bisa menghindar untuk tidak berkomunikasi.
Hal-hal yang menonjol dalam Ejaan Soewandi atau Ejaan Republik itu, salah satunya adalah
sebagai berikut:
13
- Bentuk Ulang
- Gabungan Kata
- Pemenggalan Kata
- Kata Depan
- Partikel
- Singkatan dan Akronim
- Angka dan Bilangan
- Kata Ganti ku-, kau-, -ku, -mu, dan –nya.
- Kata sandang si dan sang
iv. Pemakaian Tanda Baca
- Tanda Titik (.)
- Tanda Koma (,)
- Tanda Titik Koma (;)
- Tanda Titik Dua (:)
- Tanda Hubung (-)
- Tanda Pisah (-)
- Tanda Tanya (?)
- Tanda Seru (!)
- Tanda Elipsi (...)
- Tanda Petik (“...”)
- Tanda Petik Tunggal (‘,,,’)
- Tanda Kurung ((...))
- Tanda Kurung Siku
- Tanda Garis Miring (/)
- Tanda Penyingkat atau Apostrof (‘)
v. Penulisan Unsur Serapan
14
Kalimat biasanya didefinisikan sebagai susunan kata-kata yang memilikia pengertian yang
lengkap.Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang
mengungkapkan pikiran yang utuh.
1) Unsur-unsur Kalimat
Subjek
a. Jawaban atas pernyataan apa atau siapa
b. Berupa kata atau frase benda
c. Disertai kata tunjuk ini atau itu
d. Disertai pewatas yang
e. Tidak diketahui preposisi
f. Tidak dapat diingkaran dengan kata tidak, tetapi dapat dengan kata bukan
g. Mmerupakan bagian kalimat yang diterangkan oleh predikat
h. Diikuti salah satu kata kerja gabung ialah, adalah, merupakan atau menjadi
i. Berpartikel-nya
Predikat
Kalimat berfungsi :
- Membentuk kalimat dasar, kalimat tunggal, kalimat luas, kalimat majemuk
- Menjadi unsur penjelas
- Menegaskan makna
- Membentuk kesatuan pikiran
- Sebagai sebutan
Objek
Dalam kalimat, objek berfungsi : (1) membentuk kalimat dasar pada kalimat berpredikat
transitif, (2) memperjelas makna klaimat, (3) membentuk kesatuan atau kelengkapan pikiran.
15
4. Jawaban apa atau siapa yang terletak dibelakang transitif
5. Dapat menduduki fungsi subjek apabila kalimat dipasifkan.
Pelengkap
Pelengkap adalah unsur kalimat yang berfungsi melengkapi informasi mengkhususkan
objek, dan meelengkapi struktur kalimat
Keterangan
Tanpa keterangan, informasi menjadi tidak jelas. Hal ini dapat dirasakan kehadirannya
terutama dalam surat undanngan, laporan penelitian, dan informasi yang terkait dengan
tempat, waktu, sebab dan lain-lain.
Konjungsi
Konjungsi adalah bagian kalimat yang berfungsi menghubungkan unsur-unsur kalimat
dalam sebuah kalimat, sebuah kalimat dengan kalimat lain, dan sebuah paragraf dengan
paragraf lain.
Modalitas
Menurut Widjono, modalitas dalam sebuah kalimat sering disebut keterangan predikat.
Modalitas dapat mengubah keseluruhan makna sebuah kalimat.
2) Pola Kalimat
a) Pola Dasar Kalimat
Kalimat dasar adalah kalimat yang (i) terdiri atas satu kalusa, (ii) unsur-unsurnya
lengkap, (iii) susunan unsur-unsurnya menurut urutan yang paling umum, (iv) tidak
mengandung pertanyaan atau pengingkaran
b) Kalimat Efektif
Kalimat yang benar haruslah memenuhi persyaratan gramatikal.Artinya, kalimat itu harus
disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku.
16
b. Kepaduan (Koherensi) dalam kalimat
c. Kehematan Kalimat atau Ekonomi Bahasa
ii. Ciri-ciri Kalimat Efektif
a. Kesatuan (Unity)
b. Kehematan (Economy)
c. Penekanan (Emphasis)
d. Kevariasian (Variety)
17
1. Hakikat Tulisan Ilmiah
a. Pengertian Tulisan Ilmiah
Tulisan ilmiah adalah tulisan berisi ilmu pengetahuan yang menyajikan dakta dan ditulis
menurut metodologi penulisan yang baik dan benar
18
BAB III
PEMBAHASAN
A. Penilaian Buku
Pada buku utama yakni, buku Bahasa Indonesia Bagi Mahasiswa Nonjurusan Bahasa
Indonesia lebih banyak mencakup materi-materi Bahasa Indonesia dibandingkan dengan buku
pembanding, yakni buku Bahasa Indonesia oleh Drs. Sanggup Barus, M.Pd, dkk. Karena memuat
lebih banyak penjelasan disertai dengan penggunaan kalimat yang sederhana dan mudah
dimengerti sehingga membuat buku ini lebih mudah dipahami, apalagi bagi mahasiswa nonjurusan
Bahasa Indonesia.Selain itu, penyajian buku ini yang memuat lebih banyak contoh-contoh lebih
memperjelas atau memperdalam materi yang terdapat di dalam buku pembanding. Penggunaan
atau desain yang menarik dari cover juga menambah minat mahasiswa untuk membaca buku
tersebut.
19
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat saya berikan setelah membaca dan membandingkan kedua
buku tersebut adalah buku utama, yakni buku karangan tim dosen pengampu mencakup seluruh
penjelasan tentang materi yang terdapat di buku pembanding, yakni buku karangan Drs. Sanggup
Barus, M.Pd, ddk. Sehingga, saya sangat menyarankan buku tersebut dimiliki oleh setiap
mahasiswa.
B. Saran
Saya mengetahui bahwa dalam penyelesaian tugas critical book report ini masih jauh dari
kesempurnaan karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang saya miliki, oleh karena itu saya
sangat mengharapkan rekomendasi,saran ataupun kritik yang sifatnya membangun guna
menyempurnakan tugas saya ini, agar dalam pembuatan tugas yang sama kedepannya jauh lebih
baik. Sekian dan terima kasih
20
DAFTAR PUSTAKA
Barus, Sanggup, dkk. 2018. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Medan : UNIMED
Yuhdi, Achmad, dkk. 2018. Bahasa Indonesia Bagi Mahasiswa Nonjurusan Bahasa
Indonesia.Medan : UNIMED
21