Anda di halaman 1dari 27

CRITICAL BOOK RIVIEW

MK. BAHASA INDONESIA

S1 BK-FIP

Skor Nilai:

CRITICAL BOOK RIVIEW

“ BAHASA INDONESIA UNTUK PERGURUAN TINGGI “

( Fitri Lubis, S.Pd., M.Pd. Muhammad Hafidz Assalam, S.S., M.A. Frinawaty L. Barus, S.Pd., M.Pd.
Salma Naelofaria, S.Pd., M.Pd. Achmad Yuhdi, S.Pd., M.Pd. Emasta Evayanti Simanjuntak, S.Pd., M.Pd.
Dr. M. Oky F. Gafari, M. Hum. Trisnawati Hutagulung, S.Pd., M.Pd. )

Nama : Sri Whyhidayah Tumangger

Nim : 1201151009

Kelas : BK REG-A 2020

Dosen Pengampu : Atika Wasilah S.Pd., M.Pd

Matakuliah : Bahasa Indonesia

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Pertama-tama puji dan syukur kepada Allah SWT, dimana atas berkah dan rahmat-Nya
kepada kita sehingga saya mampu mengerjakan tugas Critical Book Report”. Tugas saya ini
dibuat untuk memenuhi salah satu matakuliah saya yaitu “Bahasa Indonesia “ Tugas Critical
Book Report ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita
semua.

Saya menyadari bahwa tugas critical book report ini masih jauh dari kesempurnaan,
apabila dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan, kesalahan, saya mohon maaf karena
sesungguhnya pengetahuan dan pemahaman saya masih terbatas, karena keterbatasan ilmu dan
pemahaman saya yang belum sempurna karena itu saya sangat menantikan saran dan kritik dari
pembaca yang sifatnya membangun guna kesempurnaan tugas saya ini, saya berharap semoga
Critical Book Report dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi saya khususnya, Atas
perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Medan, 8 Maret 2022

Sri Whyhidayah Tumangger


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................2

DAFTAR ISI......................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR................................................................................4


B. Tujuan CBR.............................................................................................................4
C. Manfaat CBR...........................................................................................................4
D. Identitas buku yang di Review................................................................................5

BAB II RINGKASAN ISI BUKU....................................................................................

A. Bab 1........................................................................................................................6
B. Bab 2........................................................................................................................10
C. Bab 3........................................................................................................................14
D. Bab 4........................................................................................................................19
E. Bab 5........................................................................................................................
F. Bab 6........................................................................................................................

BAB III PEMBAHASAN..................................................................................................

A. Pembandingan Isi Buku...........................................................................................29


B. Kelebihan dan kekurangan......................................................................................32

BAB IV PENUTUP............................................................................................................

A. Kesimpulan..............................................................................................................33
B. Rekomendasi...........................................................................................................33

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................34
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR


Pentingnya dalam CBR ialah berupaya penguasaan menulis yang mengharuskan
untuk membaca, meringkas, memahami, mengevaluasi, menganalisi tulisan. Pada
pemilihan – pemilihanjuga sering bingung ketika buku refrensi untuk kita pahami, yang
hanya memilih satu buku untuk dievaluasi akan tetapi hasilnya masih belum
memuaskan dari segi bahasa maupun pembahasan.
Dalam penulisan CBR harus membaca seksama dan juga membaca dari tulisan
buku lainnya yang berhubungan dengan memberikan dan menjelaskan dari tulisan serta
evaluasi yang lebih kompenen, dan objektif.

B. Tujuan CBR
1. Untuk menambah wawasan tentang Bahasa Indonesia
2. Mengulas isi Buku
3. Mencari dan megetahui informasi yang ada didalam buku
4. Memenuhi salah satu Tugas matakuliah Bahasa Indonesia

C. Manfaat CBR
Agar mahasiswa mampu membuat dam memahami Critical Book Review
dengan baik dan benar dan sesuai dengan sistematika yang ada dan menambah
pengetahuan Mahasiswa mengenai kelebihan dan kekurangan suatu buku juga isi dari
buku tersebut.

D. Identitas Buku
Buku Utama :
1. Judul : Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi
2. Penulis : Fitri Lubis, S.Pd., M.Pd.
Muhammad Hafidz Assalam, S.S., M.A.
Frinawaty L. Barus, S.Pd., M.Pd.
Salma Naelofaria, S.Pd., M.Pd.
Achmad Yuhdi, S.Pd., M.Pd.
Emasta Evayanti Simanjuntak, S.Pd., M.Pd.
Dr. M. Oky F. Gafari, M. Hum.
Trisnawati Hutagulung, S.Pd., M.Pd.

3. Editor : Osbert Sinaga


4. Penerbit : CV. DARIS INDONESIA
5. ISBN : 978-623-5911-05-2
6. Cetak : Pertama

Buku Pembanding

1. Judul : Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi


2. ISBN : 978-602-70089-6-0
3. Cetak : Pertama
4. Tahun terbit : 2016
5. Di Terbitkan :Direktur Jenderan Pembelajaran dan
Kemahasiswaan Kementrian Riset Tenologi dan
Pendidikan Tinggi
BAB II

ISI RINGKASAN

BAB I ( PENDAHULUAN )

A. Asal-usul Bahasa Indonesia dan sejarahnya

Bahasan-bahasa Indonesia dikelompokkan menjadi 3, yaitu bahasa Indonesia, bahasa


Daerah, dan bahasa Asing. Dibawah ini setiap kelompok bahasa itu akan diuraikan secara
singkat :

1. Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu dan termasuk kedalam rumpun Bahasa
Austronesia. Didalam hal ini, bahasa Melayu itu sudah lama ( beradab-abad ) digunakan
sebagai lingua franca ‘bahasa perhubungan’ di nusantara ini pada Zaman Sriwijaya dan
Majapahit. Pada masa pemerintahan colonial Belanda bahasa Melayu dikenal sebagai bahasa
sehari-hari yang sering dinamai dengan istilah Melayu Pasar. Bahasa Melayu Pasar sangat
mudah dimengerti, ekspresif, memiliki toleransi kesalahan yang sangat besar, dan mudah
menyerap istilah-istilah dari berbagai bahasa yang digunakan para penggunanya.
Penamaan bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari peristiwa ikrar Sumpah
Pemuda pada 28 Oktober 1928, dalma rangkaian kegiatan kongres Pemuda kedua di Jakarta,
Butir ketiga ikrar sumpah Pemuda Berbunyi, “ Kami, putra dan putri Indonesia, menjunjung
bahasa persatuan, bahasa Indonesia, menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia.

2. Bahasa Daerah
Bahasa daerah adalah bahasa-bahasa suku bangsa Indonesia,bahasa ini jumlahnya
sangat banyak dan digunakan menyebar diseluruh daerah Indonesia. Bahasa daerah
berfungsi sebagai berikut :
1) Lambang kebanggaan daerah.
2) Lambing identitas daerah.
3) Alat perhubungan di dalam keluarga dan masyarakat daerah.
4) Sarana pendukung budaya daerah dan bahasa Indonesia.

Dalam hubungannya dengan funsi bahasa Indonesia, bahasa daerah merupakan


pendukung bahasa Indonesia, merupakan bahasa pengantar pada tingkat permulaan
disekolah dasar di daerah tertentu untuk memperlancar proses kegiatan pembelajaran, selain
merupakan sumber kebahasaan untuk memperkaya bahasa Indonesia.

3. Bahasa Asing
Bahasa Asing diartikan dengan bahasa-bahasa di Indonesia selain bahasa Indonesia dan
bahasa Daerah. Bahasa Asing mempunyai fungsi sebagai alat perhubung antar bangsa dan
sarana manfaat ilmu pengetahuan dan teknologi modem untuk pengembangan nasional.

B. Kedudukan Bahasa Indonesia


1. Bahasan Indonesia sebagai bahasa Nasional Lambang Kebangsaan Kebangsaan
Didalam fungsinya sebagai lambing kebangsaan, bahasa indonesia mencerminkan nilai-
nilai social budaya yang mendasari rasa kebangsaan. Atas dasar kebangsaan ini, bahasa
Indonesia harus terus dijaga, pelihar dan kembangkan serta kebanggaan pemakaiamya
senantiasa kita bina.
a) Lambang Indentitas Nasional
Bahasa Indonesia fungsinya sebagi Identitas Nasional,yang mengarah pada penghargaan
terhadap bahasa Indonesia selain Bendera dan Lambang Negara. Didalam fungsinya Bahasa
Indonesia tentulah harus memiliki identitasnya sendiri,sehingga serasi dengan lambang
kebangsaan yang lain.
b) Alat Perhubungan Antar Warga,Antar Daerah,Antar Budaya
Bahasa Indonesia memiliki peranan yang vital dimasyarakat umum dan nasional.Berkat
adanya Bahasa Indonesia masyarakat dapat berhubungan satu dengan yang lain sedemikian
rupa sehingga kesalahpahaman sebagai akibat perbedaan latar belakng social budaya dan
bahasa tidak perlu dikawatirkan.
c) Alat Pemersatu Suku Budaya dan Bahasa
Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu suku,budaya dan bahasa maksudnya,bahasa
memungkinkan keserasian diantara suku-suku,budaya dan bahasa di Nusantara,tanpa harus
menghilangkan identitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai-nilai sosial budaya serta latar
belakng bahasa daerah yang bersangkutan.

2. Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Negara


a) Bahasa resmi Kenegaraan
Bahasa resmi adalah Bahasa Indonesia dipakai didalam kegiatan-kegiatan resmi
kenegaraan seperti upacara,peristiwa dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan
maupun dalam bentuk tulisan.

b) Bahasa Pengantar dalam Pendidikan

Bahasa Indonesia memiliki fungsi vital didunia Pendidikan di nusantara ini, mulai dari
taman kanak-kanak sampai dengan perguruaan tinggi di seluruh Indonesia, kecuali pada
daerah-daerah tertentu yang masih menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa pengantar
seperti Aceh, Batak, Sunda,Jawa, Madura, Bali dan Makasar, akan tetapi hanya sapai tahun
ketiga Pendidikan Sekolah Dasar.

c) Alat Perhubungan Pada Tingkat Nasioanal

Dalam hal ini bahasa Indonesia dipakai bukan saja sebagai alat komunikasi timbal-balik
antara pemerintah dan masyarakat luas, dan bukan seja sebagai alat perhubungan
antardaerah, dan antar suku, melainkan juga sebagai alat perhubungan didalam masyarakat
yang sama latar belakang social budaya dan bahasanya.

d) Alat Pengembang Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Didalam hubungan ini, bahasa Indonesia adalah satu-satunya alat yang memungkinkan kita
membina dan mengembnagkan kebudayaan nasioanl sedemikian rupa sehingga bahasa
Indonesia memiliki ciri-ciri dan identitasnya sendiri, yang membedakannya dengan
kebudayaan daerah.

C. Bahasa Indonesia Baku


1. Pengertian Bahasa Baku dan Nonbaku

Istilah Bahasa baku telah dikenal oleh masyarakat luas. Namun pengenalan istilah tidak
menjamin bahwa mereka memahami secara komprehensif konsep dan makna istilah itu. Hal itu
terbukti bahwa masih banyak orang atau masyarakat yang berpendapat bahwa Bahasa baku
sama dengan Bahasa baik dan benar. Bahasa yang dipergunakan didalam situasi tidak sesuai
pun dianggap sebagai Bahasa baku. Makna kata baku sendiri tampaknya tidak dipahami secara
benar, apa lagi makna bahasa baku. Hal ini di sebabkan oleh keengganan orang mencari makna
istilah baku dan bahasa baku didalam kamus umum ataupun kamus istilah linguistik.

Didalam kamus umum bahasa Indonesia karya poerwadarminta diterangkan sebagai


berikut :
Baku I

( Jawa), (1) yang menjadi pokok, yang sebenarnya; (2) sesuatu yang dipakaj sebagai
dasar ukuran (nilai, harga, standar),

Baku II

Saling (1976:79)

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2008:123), kata baku dijelaskan
sebagai berikut.

Baku I

(1) pokok, utama; (2) tolak ukur yang berlaku untuk kuantitas atau Kuaiitas dan yang
ditetapkan berdasarkan kesepakatan; standar;

Baku II

Saling

Di dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia karya Badudu dan ain

diterangkan sebagai berikut.

Baku I

Jawa), (1 yang menjadi pokok; (2) yang utama; standar

Baku II

(Menado), saling (1996:114)

Baku dalam bahasa baku di dalam tiga kamus di atas bermakna sama dengan baku I.
Oleh karena itu, bahasa baku adalah bahasa yang menjadi pokok, yang menjadi dasar ukuran,
atau yang menjadi standar. Jadi, bahasa Indonesia baku adalah ragam bahasa Indonesia yang
menjadi pokok, yang menjadi dasar ukuran, atau yang menjadi standar.

Dengan demikian bahasa nonbaku adalah bahasa yang tidak menjadi pokok, yang tidak
menjadi dasar ukuran, atau yang tidak menjadi standar Jadi, bahasa Indonesia nonbaku adalah
ragam bahasa Indonesia yang tidak menjadi pokok, yang tidak menjadi dasar ukuran, atau yang
tidak menjadi standar. Bahasa baku adalah bentuk bahasa yang biasa memakai kata-kata atau
ungkapan, struktur kalimat, ejaan, dan pengucapan yang biasa dipakai oleh mereka yang
berpendidikan, seperti pejabat, ahli, dosen. ilmuwan, cendekiawan, dan sebagainya. dedangkan
banasa nonbaku adalah bentuk bahasa yang biasa memakai Kkata-Katd atau ungkapan, strulth
kalímat, ejaan, dan pengucapan yang biasa dipakai oleh merel kurang berpendidikan dan yang
biasa beraktivitas dalam lingkun yang guru, resmi.

2. Fungsi Bahasa Indonesia Baku


Bahasa Indonesia baku mempunyai empat fungsi yang secara satu per satu dapat dijelaskan
sebagai berikut.
1. Bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai pemersatu.
Bahasa Indonesia baku mempersatukan atau memperhubungkan penutur berbagai
dialok bahasa itu. Bahasa Indonesia baku mempersatukan mereka menjadi satu
masyarakat bahasa Indonesia baku. Bahasa Indonesia baku mengikat kebhinekaan
rumpun dan bahasa yang ada di Indonesia dengan mengatasi batas-batas kedaerahan.
Bahasa Indonesia baku merupakan wahana atau alat dan pengungkap kebudayaan
nasional yang utama. Fungsi pemersatu ini ditingkatkan melalui usaha
memberlakukannya sebagai salah satu syarat atau ciri manusia Indonesia modern.
2. Bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai penanda kepribadian.
Bahasa Indonesia baku merupakan ciri khas membedakannya dengan bahasa-bahasa
lainnya. Bahasa Indonesia baku memperkuat perasaan kepribadian nasional
masyarakat bahasa Indonesia baku. Indonesia kita mengatakan identitas kita. Bahasa
Indonesia baku berbeda dengan Dengan bahasa bahasa Malaysia atau bahasa
Melayu di Singapura dan Brunai Darussalam. Bahasa Indonesia baku dianggap
sudah berbeda dengan bahasa Melayu Riau yang menjadi induknya.
3. Bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai penambah wibawa.
Pemilikan bahasa Indonesia baku akan membawa serta wibawa atau prestise. Fungsi
peimbawa wibawa berkaitan dengan usaha mencapai kesederajatan dengan
peradaban lain yang dikagumi melalui pemerolehan bahasa baku. Di samping itu,
pemakai bahasa yang mahir berbahasa Indonesia baku "dengan baik dan benar"
memperoleh wibawa di mata orang lain. Fungsi yang menyangkut kewibawaan itu
juga terlaksana jika bahasa Indonesia baku dapat dipautkan dengan hasil telknologi
baru dan unsur kebudayaan baru. Warga masyarakat secara psikologis akan
masyarakat dan mengidentifikkan bahasa Indonesia baku dengan kebudayaan
modern dan maju sebagai pengganti pranata, lembaga, bangunan indah, jalan raya
yang besar. Gengsi juga melekat pada bahasa Indonesia karena ia dipergunakan oleh
masyarakat yang berpengaruh yang menambah wibawa pada setiap orang yang
mampu menggunakan bahasa
Indonesia baku.
4. Bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai kerangka acuan.
Bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai kerangka acuan bagi pemakaiannya
dengan adanya norma atau kaidah yang dikodifikasi secara jelas. Norma atau kaidah
bahasa Indonesia baku menjadi tolak ukur pemakaian bahasa Indonesia baku secara
benar. Oleh karena itu, penilaian pemakaian bahasa Indonesia baku dapat dilakukan.
Norma atau kaidah bahasa Indonesia baku juga menjadi acuan umum bagi segala
jenis pemakaian bahasa yang menarik perhatian yang karena bentuknya yang khas,
seperti bahasa ekonomi, bahasa hukum, bahasa sastra, bahasa iklan, bahasa media
massa, surat-menyurat resmi, bentuk surat keputusan, undangan, pengumuman,
kata-kata sambutan, ceramah, dan pidato.

3. Konteks Pemakaian Bahasa Indonesia Baku

Bahasa Indonesia baku dipakai di dalam beberapa konteks. Pertama, dalam


komunikasi resmi, yaitu dalam surat-menyurat resmi atau dinas, pengumuman-
pengumuman yang dikeluarkan oleh instansi resmi, perundang-undangan, penamaan, dan
peristilahan resmi. Kedua, dalam wacana teknis, yaitu dalam laporan resmi dan karya ilmiah
berupa makalah, skripsi, tesis, disertasi, dan laporan hasil penelitian. Ketiga, dalam
pembicaraan di depan umun, yaitu ceramah, kuliah, dan kotbah. Keempat, dalam
pembicaraan dengan orang yang dihormati, yaitu atasan dengan bawahan di dalam kantor,
siswa dan guru di kelas atau di sekolah, guru dan kepala sekolah di pertemuan pertemuan
resmi, mahasiswa dan dosen di ruang perkuliahan.

Di dalam konteks pertama dan kedua didukung oleh bahasa Indonesia baku tulis.
Konteks kedua dan ketiga didukung oleh bahasa Indonesia baku lisan. Di luar konteks itu
dipergunakan bahasa Indonesia nonbaku atau bahasa Indonesia nonstandar.

4. Ciri-ciri Bahasa Indonesia Baku


Secara umum dapat diketahui bahwa bahasa Indonesia baku mempunyai tiga ciri,
yaitu (1) memiliki keunggulan wilayah dan waktu penggunaan, (2) kemantapan dinamis,
dan (3) cendekia. Dalam hal ini, kemantapan dinamis berarti bahwa kaidah bahasa
Indonesia baku relative tetap serta tidak berubah setiap saat. Ciri cendekia berarti bahwa
bahasa Indonesia baku menceminkan cara berpikir yang teratur, logis, dan sistematis. Untuk
mengungkapkan gagasan, bahasa Indonesia baku dapat digunakan untuk menyampaikan isi
pikiran secara teratur dan sistematis.

Secara lebih spesifik dapat juga disajikan 14 ciri bahasa Indonesia baku sebagai
hasil sintesis dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Harimurti Kridalaksana, Anto M.
Muliono, dan Suwito (Barus dkk., 2014 :13-15), yakni sebagai berikut.
(1) Pelafalan sebagai bahagian fonologi bahasa Indonesia baku adalah pelafalan yang
relatif bebas dari atau sedikit diwarnaí bahasa daerah atau dialek.
Misalnya:
Kata [keterampilan] diucapkan [katarampilan] (salah), [ketrampilan] (salah)
(2) Bentuk kata yang berawalan me- dan ber, dan lain-lain sebagai bahagian morfologi
bahasa Indonesia baku ditulis atau diucapkan secara jelas dan tetap di dalam kalimat.
Misalnya :
Banjir menyerang kampung yang banyak penduduknya itu.
Kuliah sudah berjalan dengan baik.
(3) Konjungsi sebagai bahagian morfologi bahasa ndonesia baku ditulis secara jelas dan
tetap di dalam kalimat.
Misalnya :
Sampai dengan hari ini ia tidak percaya kepada siapa pun, karena semua dianggapnya
penipu,
Dia sudah mengetahui bahwa kamu akan datang.
(4) Partikel -kah, -lah, dan pun sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku ditulis
secara jelas dan tetap di dalam kalimat.
Misalnya :
Turunkanlah jangkar itu!
Bagaimanakah cara merawat kapal ?
Bagaimanapun kita harus mengantisipasi ombak besar yang mungkin
datang.
(5) Preposisi atau kata depan sebagai bahagian mortologi bahasa Indonesia baku dituliskan
secara jelas dan tetap dalam kalimat.
Misalnya :
Saya bertemu dengan kapten kapal itu kemarin.
la benci sekali kepada orang itu.

(6) Bentuk kata ulang atau reduplikasi sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku
ditulis secara jelas dan tetap sesuai dengan fungsi dan tempatnya di dalam kalimat.
Misalnya:
Mereka-mereka itu harus diawasi setiap saat.
Negara-negara melaksanakan pembangunan ekonomi.
(7) Kata ganti atau polaritas tutur sapa sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku
ditulis secara jelas dan tepat dalam kalimat.
Misalnya:
Saya -Anda bisa bekerja sama di dalam tugas ini.
Aku -engkau sama-sama berkepentingan tentang problema itu.
(8) Pola kelompok kata kerja aspek + agen + kata kerja sebagai bahagian kalimat bahasa
Indonesia baku di tulis dan diucapkan sccara jelas dan tetap di dalam kalimat
Misalnya:
kiriman barang sudah saya terima.
(9) Konstruksi dan bentuk sintesis sebagai bahagian kalimat bahasa Indonesia baku ditulis
atau diucapkan secara jelas dan tetap di dalam kalimat.
Misalnya: saudaranya, dikomentari, menerjang ombak
(10 ) Fungsi gramatikal (subjek, predikat, objek) sebagai bahagian kalimat bahasa
Indonesia baku ditulis atau diucapkan secara jelas dan tetap di
dalam kalimat.
Misalnya:
Kapal itu terkatung-katung di Samudera Pasifik.
Perusahaan pelayaran harus memberi pelayanan yang baik kepada konsumen.
(11 ) Struktur kalimat, baik tunggal maupun majemuk, ditulis atau
diucapkan secara jelas dan tetap sebagai bahagian kalimat bahasa
Indonesia baku di dalam kalimat.
Misalnya:
Mereka sedang mengikuti perkuliahan Kepabeanan
Sebelum berangkat, dokumen yang diperlukan kapal, harus semua
Dipersiapkan..

BAB II ( TEKS AKADEMIK )

A. Pengertian Tesk Akademik

Menurut wiranto teks akademik adalah atau tes ilmiah dapat berwujud dalam
berbagai jenis, misalnya buku, ulusan buku, proposal, penelitian laporan, laporan
praktikum, dan artikel ilmiah. Jenis-jenis tersebut merupakan genre makro yang masing-
masing didalamnya terkandung campuran genre mikro seperti deskripsi, laporan, prosedur,
eksplanasi, eksposisi, dan diskusi.

B. Perbedaan Teks Akademik dengan Teks Non-Akademik


Teks akademik atau yang sering juga disebut teks ilmiah akademik dan teks
berbedaan Teks Akademik dengan Teks Non-Akademik.Tes akademik dan Tes non-
akademik ditandai dengan ciri-ciri tersebut. Untuk membedakan kita dapat merasa yakin
bahwa jenis tersebut mkemang penting bagi kehidupan akademi kita.
Perbedaan anatara teks akademik dan teks non-akademik perlu dijelaskan secara
memadai dengan mengidentifikasikan ciri-ciri yang ada. Pendapat tentang teks akademik
yang berkembang selama ini adalah bahwa teks akademik memiliki ciri-ciri antara lain
sederhana, padat, objektif dan logis.

C. Ciri-ciri Teks Akademik

Ciri-ciri Teks Akademik dan Non-Akademik

Perbedaan Teks Akademik ( Teks Ilmiah Tes Non Akademi ( Teks Non Ilmiah)
Objek Adanya Fakta objek yang diteliti Tidak ada Objek yang diteliti
Fakta pengamatan Dibuktikan dengan pengamatan Tanpa dukungan ataupun bukti
(objektif)
Tata Urutan Bersifat metodis dan sistemati Sesuai dengan alur
Bahasa Menggunakan bahasa yang ilmiah Menggunakan bahasa non ilmiah
(bahasa baku yang baik dan ( menggnakan bahasa baku yang baik )
benar)
Istilah Pemakaian istilah khusus Pemakaian istilah umum
Gaya Bahasa Formal Non Formal dan Popular
Isi Biasanya berisi pengamatan atau Dapat bersifat persuasive, deskriktif,
penelitian maupun kritik tanpa didukung bukti.

D. Teks Akademik dalam berbagai Genre Makro


1. Ulasan Buku
Ulasan buku yang juga sering disebut dengan timbangan buku adalah tulisan yang bersifat
tentang kritik terhadap buku yang dimaksud. Ulasan seperti ini dibutuhkan pada saat
menyajikan kajian pustaka dalam proposal penelitian, laporan penelitian ( yang berupa
skripsi tesis dan disertai ataupun artikel )
2. Proposal
Proposal merupakan tulisan yang berisi rancangan penelittan. Proposal dapat berupa
proposal penelitian atau proposal kegiatan. Proposal penelitian memiliki struktur teks
pendahuluan, landasan teori dan tinjauan pustako metodologi penelitian. Meskipun begitu,
setiap instansi, misalnya kampus pada dasarnya memiliki gaya selingkung tersendiri dalam
sistematika proposal.
3. Laporan Penelitian
Laporan dapat dikelompokkan menjadi laporan penelitian dan laporan kegiatan. Laporan
penelitian ditata dengan struktur teks deskripsi. Laporan penelitian mengacu pada hasil
penelitian. Skripsi, tesis, atau disertasi, secara esensial sebenarnya merupakan bentuk
laporan penelitian. Sebagaimana teks proposal, teks laporan juga mengikuti gaya selingkung
pada tiap instansi.
4. Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah dapat dikelompokkan menjadi artikel penelitian dan artikel konseptual.
Dalam hal ini, artikel penelitian adalah artikel yang disusun berdasarkan sebuah laporan
penelitian, sedangkan artikel konseptual adalah artikel yang disusun sebagai hasil pemikiran
secara konseptual. Artikel ilmiah akan mendapat legalitas akademiknya apabila
dipublikasikan di jurnal yang bereputasi.

E. Orisinalitas
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menulis teks akademik. Secara kaidah
kebahasaan, teks akademik harus ditulis dengan menggunakan bahasa formal atau baku. Di
samping itu, teks akademik yang baik juga memiliki standar orisinalitas dalam
penyusunannya. Menurut KBBI, orisinal berarti asli. Jadi, teks akademik yang disusun
bukan merupakan teks hasil plagiasi atau copy paste dari teks-teks yang sudah ada. Teks
akademik yang dihasilkan merupakan teks asli atau tulen dari buah pikir penulisnya. Pada
era keterbukaan data seperti saat ini, siapa pun mudah untuk memeroleh data atau teks yang
kemudian nantinya akan disusun dalam bentuk teks akademik yang baru. Hanya saja, dalam
praktik etiknya, teks akademik haruslah mengacu pada diri penulisnya sendiri, dan bukan
semata-mata bersumber dari penulis lain. Rujukan atau referensi memang diperlukan
selama penulis mencantumkan sumber rujukannya. Meski begitu, referensi tersebut juga
harus disusun dengan menggunakan bahasa sendiri.

BAB III ( TEKS ULASAN )

A. Pengertian Teks Ulasan Buku


Teks ulasan adalah suatu tulisan yang isinya untuk menimbang atau menilai karya yang
dihasilkan oleh orang lain (Isnatun & Farida, 2013: 57). Ulasan sering juga diistilahkan dengan
timbangan, resensi, dan review. Orang yang mengulas sebuah karya disebut pengulas. Pengulas
akan mengulas sebuah karya yang sesuai dengan bidang keilmuan atau keahliannya. Jadi dapat
disimpulkan bahwa tidak boleh sembarangan orang dalam mengulas sebuah karya.
Kosasih (2014:203) mengemukakan bahwa ulasan adalah jenis teks discussinon, yang
berfungsi untuk membahas berbagai pandangan mengenai suatu subjek, isu, ataupun masalah
tertentu. Teks ulasan berisi tentang argumen yang disertai dengan fakta-fakta untuk mendukung
argumen tersebut.
Ulasan buku atau timbangan buku adalah tulisan yang berisi tentang penilaian
(kelebihan dan keunggulan) terhadap buku yang diulas. Menulis teks ulasan buku bukan hanya
sekedar untuk memberikan penilaian terhadap buku yang ditulis, melainkan dapat memberikan
gambaran kepada pembaca untuk memenuhi tujuan atau fungsi sosialnya.
Menurut Isnatun & Farida, (2013: 57), tujuan pembuatan ulasan adalah sebagai berikut:
1. Menyajikan informasi komprehensif (menyeluruh) tentang sebuah karya
2. Memengaruhi penikmat karya untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan
lebih jauh fenomena atau problema pada suatu karya
3. Memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah sebuah karya layak dinikmati atau
tidak.
B. Struktur Teks Ulasan Buku
Struktur teks ulasan menurut Direktorat Jendral pembelajaran dan kemahasiswaan
(2016) adalah sebagai berikut:

Identitas (Opsional

Orientasi

Teks Ulasan Tafsiran Isi

Evaluasi

Rangkuman
Identitas pada teks ulasan sifatnya opsional. Opsional maksudnya adalah boleh ada
ataupun tidak dalam sebuah teks ulasan. Pada bagian identitas memuat judul, penulis, penerbit,
tahun terbit, bahasa yang digunakan, warna sampul, dan lain-lain. Genre mikro yang dipakai
untuk memparkan identitas adalah deskripsi.
Orientasi merupakan pengenalan terhadap keseluruhan teks ulasan. Fungsi dari tahapan
orientasi adalah menyampaikan informasi tentang buku yang diulas, memposisikan buku yang
diulas, dan menyatakan pendapat pengulas tentang buku. Genre mikro yang digunakan untuk
memaparkan tahap ini adalah eksposisi dan deskripsi.
Pada bagian tafsiran, memaparkan penceritaan ulang tentang hal yang dilakukan penulis
saat menulis buku dan ringkasan buku yang merupakan ulasan dari pengulas buku. Untuk
memperkuat penafsirannya, seorang penulis sering membandingkan kualitas karya atau benda
yang diulas dengan karya benda lain yang sejenis. Genre mikro yang digunakan untuk
mengungkapkan tafsiran ini adalah deskripsi dan rekon.
Tahapan evaluasi untuk memaparkan penilaian pengulas terhadap karya yang diulas,
bagian ini merupakan bagian paling penting dalam mengulas buku. Aspek-aspek yang dinilai
adalah: 1) kedalaman isi buku yang diulas; 2) tata organisasi gagasan yang tergambar pada
penataan bab; 3) gaya penulisan yang digunakan; 4) keunggulan dan kelemahan buku yang
diulas. Genre mikro yang digunakan pada tahapan ini adalah diskusi dan eksplanasi.
Pada bagian rangkuman, penulis merumuskan simpulan yang ditujukan kepada pembaca
terhadap karya atau benda yang telah diulas. Ulasan beradasarkan hasil penilaian dan penafsiran
yang telah dilakukan sebelumnya. Simpulan juga bisa memaparkan rekomendasi kepada
pembaca tentang layak atau tidaknya sebuah karya atau benda untuk dibaca, dinikmati, atau
dimiliki. Genre mikro yang digunakan untuk memaparkan bagian ini adalah deksripsi dan
eksposisi.

C. Cara Merekonstruksi Teks Ulasan Buku


Merekonstruksi teks ulasan buku maksudnya adalah menuliskan kembali teks ulasan
yang telah ada dengan menggunakan bahasa sendiri. Hal-hal yang harus diperhatikan ketika
merekonstruksi teks ulasan buku adalah:
1. Membaca teks ulasan, maksudnya adalah sebelum merekonstruksi suatu teks ulasan
yang pernah dibuat. Terlebih dahulu kita membaca keseluruhan teks ulasan tersebut
dengan komprehensif
2. Apabila belum pernah membaca buku yang diulas, dapat mencari informasi mengenai
buku tersebut.
3. Melihat struktur teks ulasan, setelah membaca keseluruhan teks ulasan, langkah
selanjutnya adalah mengidentifikasi apakah teks ulasan tersebut sudah memuat struktur
teks ulasan (identitas, orientasi, tafsiran isi, evaluasi, dan rangkuman)
4. Menuliskan kembali teks ulasan berdasarkan struktur teks ulasan. Langkah terakhir
adalah, menuliskan kembali teks ulasan berdasarkan struktur dengan bahasa sendiri
tanpa mengurangi esensi dari karya yang diulas.
D. Langkah-Langkah Operasional Penulisan Teks Ulasan Buku
Mengulas sebuah buku artinya memberikan penilaian terhadap buku yang diulas secara
objektif. Pengulas buku harus memaparkan kelebihan dan kekurangan dari buku yang diulas
dengan berimbang. Menurut Direktorat Jendral Pembalajaran dan Kemahasiswaan (2016) perlu
diperhatikan langkah-langkah berikut:
1. Memilih buku yang diulas
2. Membaca kritis
3. Membuat ringkasan
4. Menentukan kriteria penilaian
5. Mencari buku pembanding dan referensi untuk rujukan
6. Menulis laporan yang dimaksud

BAB IV ( TEKS PROPOSAL)

A. Hakikat Proposal
Teks proposal secara singkat dapat dimaknai dengan rancangan atau gambaran dari
suatu kegiatan. Teks proposal adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat secara
formal dan standar serta diajukan kepada pemimpin atau pemangku kepentingan atau pihak
terkait untuk mendapatkan pertimbangan-persetujuan. Pada umumnya proposal merupakan
tulisan informatif dan persuasif yang mengedukasi dan meyakinkan pembaca.
Hasnun (2004:84) menyatakan bahwa proposal merupakan rencana yang disusun untuk
kegiatan tertentu atau bisa juga dikemukakan rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan
kerja. Proposal sebaiknya disusun dengan gugus genre makro yang menggunakan bahasa
indonesia baku, baik dan benar. Tahapan-tahapan dalam proposal disusun dengan genre makro
sehingga dapat dilihat rincian yang jelas dan logis. Secara umum proposal dijadikan sebagai
landasan berpijak dalam suatu proses pelaksanaan sebagai informasi bagi pihak berkepentingan
dari suatu kegiatan untuk mendapatkan data tentang kegiatan guna memberi kemudahan kepada
penyelenggara.
Tujuan penulisan proposal sebenarnya dapat dilihat dari defenisi atau pengertiannya,
yakni penulisan proposal dilakukan untuk menyampaikan rencana kegiatan pada pihak terkait,
sehingga kegiatan tersebut dapat diterima dengan tujuan mendapatkan dukungan, mendapatkan
izin, memperoleh dana dan sponsor, dan sebagainya.
B. Jenis-Jenis Proposal
Secara umum proposal dapat dibedakan menjadi beberapa jenis (Nurjama dkk,
2011:177). Jenis tersebut antara lain adalah: 1) proposal kegiatan, 2) proposal usaha atau bisnis,
3) proposal penelitian. Proposal kegaiatan merupakan proposal yang disusun sebelum
melakukan suatu kegaiatan. Dalman (2012:80) menyatakan bahwa proposal kegaitan rencana
kegiatan yang disusun oleh panitia untuk mendapatkan bantuan dan persetujuan dari pihak
ketiga dan pihak terkait. Proposal kegaiatan merupakan sebuah usulan atau rencana kegiatan
yang akan dilaksanakan pada waktu dan momen tertentu. Biasanya proposal demikian diajukan
kepada pihak sponsor atau perorangan maupun kelembagaan untuk mendapatkan dana bantuan
agar kegiatan yang direncanakan dapat berjalan baik dan lancar.
Jenis proposal yang berikutnya adalah proposal usaha dan bisnis. Proposal usaha atau
bisnis adalah sebuah proposal yang dibuat dengan tujuan untuk melakukan suatu usaha untuk
menambah permodalan usaha atau mengajukan kredit, merger, ataupun kerjasama dalam rangka
mengembangkan bisnis (Nurjamal, 2011:179). Proposal bisnis biasanya diajukan kepada
penyandang dana seperti bank, pengusaha lain ataupun perorangan. Proposal usaha atau bisnis
disusun dengan menyajikan kata pengantar, daftar isi, resume, latar belakang perusahaan, aspek
pemasaran, aspek produksi, aspek personalia, aspek pelaksanaan proyek, aspek keuangan,
aspek dampak sosial dan lingkungan dan aspek lampiran.
Proposal penelitian dan pendidikan adalah proposal yang dibuat dalam rangka
melakukan sebuah penilitian ilmiah ataupun kegiatan yang bernuansa pendidikan seperti
pengajuan beasiswa. Penelitian tersebut bisa berupa penilitian berupa proyek penelitian yang
dibiayai oleh sponsor pemerintah atau peneliti mandiri dalam rangka penulisan karya tulis
akademik, misalnya proyek akhir, skripsi, tugas akhir, kti dsb.

C. Struktur Teks dan Hubungan Genre Mikro pada Proposal


Sesuai dengan perihal teks proposal teks proposal kegiatan yang telah dikemukakan di
atas, seharusnya struktur teks dan genre mikro pada proposal kegiatan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1. struktur Teks dan Genre Mikro pada Proposal Kegiatan

Struktur Teks Genre Mikro Fungsi Retoris


Yang Diharapkan
Pendahuluan Eksposisi (dan atau meliputi Memberikan latar belakang
deskripsi) kegiatan yang akan
dilaksanakaan, gambaran
tentang jenis dan bentuk
kegiatan, tinjauan, manfaat,
serta strategi yang akan
digunakan untuk
melaksanakan kegiatan
tersebut
Tata Laksana Kegiatan Deskripsi (dan atau meliputi Menyajikan strategi yang
prosedur) akan dilakukan dalam
melaksanakan kegiatan,
termasuk langkah-langkah
yang akan ditempuh
Penutup Deskripsi (dan atau meliputi Menyampaikan harapan agar
prosedur) proposal kegiatan itu
diterima dan menghasilkan
sesuai seperti yang
direncanakan
Dari: Nurwardini, dkk (2016:110)
Seharusnya dengan perihal teks proposal penilitian yang telah dikemukakan di atas,
seharusnya struktur teks dan genre mikro pada proposal penilitian adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2. Struktur Teks dan Genre Mikro pada Proposal Penelitian

Struktur Teks Genre Mikro yang Fungsi Retoris


Diharapkan
Pendahuluan Eksposisi (dan atau meliputi Memberikan latar belakang
deskripsi) penelitian yang akan
dilaksanakan, permasalahan yang
akan diteliti, gambaran tentang
tujuan, pentingnya masalah itu
diteliti, dan
pendekatan/metode/teknik yang
akan digunakan untuk mencapai
tujuan tersebut
Landasan Teori dan Review Menyajikan ulasan teoretis
Tinjauan Pustaka tentang dasar pemikiran yang
akan digunakan untuk
memecahkan masalah penelitian
Menyajikan ulasan tentang
penelitian sebelumnya dan
perbandingannya dengan
penelitian yang akan
dilaksanakan
Metodologi Penelitian Deskripsi (dan/atau meliputi Menyajikan pendekatan, metode,
laporan, prosedur) dan teknik penelitian yang akan
diterapkan, termasuk langkah-
langkah yang akan ditempuh

BAB V ( TES LAPORAN )

A. Pengertian Teks Laporan

Teks laporan adalah sebuah teks yang mengandung klarifikasi mengenai suatu objek
tertentu yang berdasarkan kriteria tertentu, berbeda dengan teks deskripsi, teks laporan
bersifat umum atau universal sedangkan teks deskripsi lebih bersifat khusus dan mendetail.
Teks laporan disebut juga teks klasifikasi karena teks tersebut nomor klasifikasi
mengenai jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu. Teks laporan sering dianggap sama
dengan teks deskripsi. Sebenarnya, teks laporan dan teks deskripsi berbeda. Perbedaan yang
paling menonjol di antara keduanya terletak pada sifatnya, yaitu bahwa teks laporan bersifat
global dan universal, sedangkan teks deskripsi bersifat unik dan individual. Teks laporan
lebih menekankan pada pengelompokan berbagai hal ke dalam jenis-jenis sesuai dengan ciri-
ciri setiap jenis pada umumnya.

B. Model Penulisan Teks Laporan Penelitian

Teks laporan penelitian adalah uraian tentang hal-hal yang kegiatan penelitian. Pada
kenyataannya, sekalipun isi dari laporan garis besarnya ini laporan selalu merupakan sesuatu
yang ditonjolkan, namun wujud penampilan laporan penelitian mempunyai variasi kerangka
sesuai dengan ketentuan dari lembaga yang bertanggung jawab atas pelaksanaan penelitian.
Kerangka-kerangka tersebut umumnya memiliki bab sekitar 4 sampai dengan 6 yang
kesemuanya dimulai dengan pendahuluan.

C. Model Teks Laporan Kegiatan

Teks laporan kegiatan adalah teks yang disusun setelah kegiatan selesai dilaksanakan.
Teks laporan ini dibuat oleh sekelompok atau perorangan yang bertanggung jawab dalam
melaksanakan kegiatan tersebut. Teks laporan digunakan sebagai bahan pertanggungjawaban
kepada pemberi mandat, atasan ataupun sponsor kegiatan tersebut.

Laporan kegiatan tidak disusun berdasarkan penelitian, tetapi berdasarkan kegiatan,


misalnya job training atau pelatihan kerja, seminar, lokakarya, petani seni, dan kegiatan
kemahasiswaan yang lain. Mahasiswa yang terlibat dalam penelitian dituntut untuk menulis
laporan setelah mereka menyelesaikan kegiatan-kegiatan tersebut.

D. Hubungan Genre Mikro pada Teks Laporan Penelitian

Untuk mengetahui apakah setiap tahapan dalam penulisan teks laporan penelitian
diungkapkan dengan genre mikro yang sesuai, dapat diketahui dengan menganalisis
hubungan genre pada setiap tahapan teks laporan penelitian yang dibawah ini.

1. Abstrak

2. Pendahuluan

3. Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka


4. Metodologi Penelitian

5. Hasil Penelitian dan Pembahasan

6. Penutup

E. Hubungan Genre Mikro pada Teks Laporan Kegiatan

Sesuai dengan pembicaraan terdahulu, teks laporan kegiatan adalah paparan hasil
pelaksanaan kegiatan yang dibuat berdasarkan proposal yang telah direncanakan sebelumnya.
Teks laporan kegiatan mengandung unsur-unsur yang saling berhubungan, yaitu ringkasan,
pendahuluan, deskripsi kegiatan, pelaksanaan kegiatan, dan penutup. Unsur-unsur lain yang ada
meliputi halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar
gambar, daftar pustaka, dan lampiran.

Struktur teks yang terdiri dari tahapan-tahapan tertentu itu direalisasikan oleh genre
mikro sesuai dengan isi dan fungsi retoris masing-masing. Apabila unsur-unsur ini dan unsur-
unsur lain yang itu dijadikan satu terbentuklah sistematika laporan kegiatan. Setiap lembaga
pendidikan atau badan atau termasuk organisasi mempunyai sistematika masing-masing, tetapi
unsur-unsur inti yang membentuk struktur teks laporan kegiatan relatif sama. Karena itu
sistematika laporan kegiatan dapat bervariasi dan dapat dikenal angka ragam laporan kegiatan
seperti laporan praktek kerja, laporan magang, dkk.

F. Langkah-Langkah Penulisan Teks Laporan

Langkah-langkah penulisan teks laporan penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Penulisan Pendahuluan : Penulisan pendahuluan meliputi penulisan latar belakang


masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Yang ditulis pada bagian latar belakang
masalah adalah hal-hal yang menimbulkan masalah dan biasanya ditunjukkan dengan adanya
kesenjangan antara harapan dan kenyataan.

2. Penulisan Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka : bagian isi yang ditulis pada landasan
teoritis adalah teori-teori yang digunakan dalam menjelaskan atau menggaji variabel-variabel
penelitian.

3. Penulisan Metodologi Penelitian : bagian yang ditulis pada metodologi penelitian adalah
jenis penelitian yang dilakukan, data dan sumber data, pengumpulan data, dan tahapan
penelitian.

4. Penulisan Hasil Penelitian dan Pembahasan : pada bagian hasil penelitian, data disajikan
dan dianalisis untuk menemukan jawaban terhadap rumusan dasar yang terdapat pada bagian
pendahuluan, kemudian pada bagian pembahasan. Hasil penelitian untuk setiap variabel
dibahas secara satu persatu. Dalam pembahasannya penulis harus mengaitkannya dengan
teori yang diajukan dan penelitian-penelitian terdahulu.

5. Penulisan Penutup : isi pada bagian ini adalah simpulan dan saran atau boleh juga
diuraikan implikasi.

Langkah-langkah penulisan teks laporan kegiatan dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Penulisan Pendahuluan : puisi yang ditulis pada bagian pendahuluan adalah latar belakang
kegiatan, gambaran tentang jenis dan bentuk kegiatan, tujuan, manfaat, dan strategi yang
digunakan untuk melaksanakan kegiatan.

2. Penulisan Deskripsi Kegiatan : puisi yang ditulis pada bagian deskripsi kegiatan adalah
nama kegiatan, lokasi, waktu, dan pelaksana.

3. Penulisan Pelaksanaan Kegiatan : isi yang ditulis pada bagian pelaksanaan kegiatan adalah
rangkaian tata cara pelaksanaan kegiatan,

4. Penulisan Penutup : yang ditulis pada bagian penutup ini adalah simpulan dan saran.

G. Manfaat Penulisan Teks Laporan.

Teks laporan mempunyai banyak manfaat, tidak hanya bagi peneliti atau pelaksana
kegiatan tetapi juga bagi pihak yang menerima laporan. Secara lebih khusus, manfaat
penelitian dan manfaat kegiatan dapat dibaca pada bagian pendahuluan laporan. Bagi peneliti,
laporan penelitian menjadi bukti bahwa dia sudah melakukan suatu penelitian atau sudah
menemukan sesuatu melalui penelitian yang telah dilakukannya.

BAB VI ( TEKS ARTIKEL ILMIAH )

A. Pengertian Teks Artikel Ilmiah


Teks artikel ilmiah adalah tulisan lengkap yang pembicaraannya bersifat objektif,
berdasarkan data dan penyimpulan penemuan didalamnya berpola induktif dan deduktif serta
pembahasan datanya berdasarkan rasio. Teks artikel ilmiah dapat dibedakan atas teks artikel
penelitian dan teks artikel konseptual.

B. Struktur Teks Artikel Ilmiah

Struktur teks artikel penelitian maupun struktur teks artikel konseptual relatif bervariasi.
Namun, secara umum dapat dikatakan bahwa struktur teks artikel penelitian adalah abstrak,
pendahuluan, tujuan pustaka, metodologi penelitian, hasil Penelitian dan Pembahasan, dan
simpulan.

C. Hubungan Genre Pada Teks Artikel Ilmiah

Hubungan genre pada teks artikel penelitian dapat dilihat dari struktur teks, genre mikro
yang diharapkan, serta pada fungsi retorisnya. Begitu juga hubungan genre pada teks artikel
konseptual sama dengan hubungan genre pada teks artikel penelitian yaitu bagaimana struktur
teksnya, genre mikro yang diharapkan, contoh prinsip retorisnya.

D. Pentingnya Teks Artikel Ilmiah dan Publikasinya

Pentingnya teks artikel ilmiah dapat dirasakan melalui pengalaman penulis yang dapat
membantu dalam mengerjakan tugas-tugas yang sejenis dengan artikel ilmiah, misalnya paper,
esay, atau makalah dengan lebih mudah.

E. Langkah-langkah Penulisan pada Teks Artikel Ilmiah

Langkah-langkah menulis teks artikel ilmiah pendidikan dapat ditulis dengan struktur
teks artikel penelitian yang sudah dijelaskan penelitiannya sudah tersedia. Dalam hal ini,
penulis harus dapat menulis atau membangun setiap unsurnya secara singkat berdasarkan
laporan penelitiannya. Dibandingkan dengan langkah-langkah penulisan teks artikel penelitian,
proses penulisan teks artikel konseptual lebih panjang.

F. Penulisan Kutipan, Daftar Rujukan, dan Catatan Kaki

Kutipan adalah fakta, ide, opini, atau pendapat yang dikutip dari sumber tertulis untuk
mendukung atau memperjelas argumen, posisi, atau opini penulis dalam artikel ilmiah. Ini
berarti bahwa semua kutipan, baik berupa fakta, ide, opini, maupun pernyataan yang terdapat
dalam artikel ilmiah, bukan milik penulis itu sendiri.
Dalam penulisan artikel ilmiah, rujukan yang didaftarkan hanya rujukan yang menjadi
sumber kutipan. Oleh karena itu, bagian artikel yang menjadi tempat pendaftaran sejumlah
rujukan, lebih tepat diberi nama daftar rujukan.

Catatan kaki adalah keterangan yang tercantum pada margin bawah pada halaman buku
dan biasanya dicetak dengan huruf yang lebih kecil daripada huruf di teks guna menambah
rujukan uraian di dalam naskah pokok.

BAB III

PEMBAHASAN

A. Pembahasan Isi Buku


a) Bahasa Nasional
 Menurut Buku utama Fungsi Bahasa Nasional adalah Bahasa Indonesia
fungsinya sebagi Identitas Nasional,yang mengarah pada penghargaan terhadap
bahasa Indonesia selain Bendera dan Lambang Negara. Didalam fungsinya Bahasa
Indonesia tentulah harus memiliki identitasnya sendiri,sehingga serasi dengan
lambang kebangsaan yang lain.
 Menurut Buku PembandingFungsi Bahasa Nasional dan Bahasa Negara
adalah Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi yang digunakan di dalam
penyelenggaraan negara. Secara rinci dalam kedudukan itu bahasan Indonesia
berfungsi sebagai resmi kenegaraan, bahasa pengantar di dunia Pendidikan, bahasa
perhubungan pada tingkat nasional unruk perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan serta pemerintah.
 Jadi dapat disimpulkan Fungsi Bahasan Nasional dan Bahasan Negara itu adalah
bahasa Indonesia dimana fungsi nya ini sebagai bahasa resmi, sebagai bahasan
pengantar dalam Pendidikan, alat pengantar dalam Pendidikan, alat perhubungan
pada tingkat Nasional, dan Juga sebagai alat pengembangan kebudayaan,ilmu
pengetahuan dan Teknologi.
b) Bahasa Daerah
 Menurut Buku Utama Bahasa Daerah adalah Bahasa daerah adalah bahasa-
bahasa suku bangsa Indonesia,bahasa ini jumlahnya sangat banyak dan digunakan
menyebar diseluruh daerah Indonesia. Fungsinya Lambang kebanggaan daerah.
Lambing identitas daerah, Alat perhubungan di dalam keluarga dan masyarakat
daerah dan Sarana pendukung budaya daerah dan bahasa Indonesia.
 Menurut Buku Pembanding, Bahasa Daerah adalah bahasa suku-suku bangsa di
Indonesia. Bahasa ini jumlahnya sangat banyak dan digunakan menyebar di seluruh
daerah Indonesia. Fungsinya sebagai lambing kebanggan dan lambing identitas
daerah, alat perhubungan di dlaam keluarga, masyarakat daerah dan sarana
pendukung budaya daerah dan bahasa Indonesia.
 Jadi kesimpulannya adalah Bahasa daerah bahasa suku bangsa Indonesia yang
memiliki banyak bahasa, dan Fungsinya bahasa daerah merupakan pendukung
bahasa Indonesia, merupakan bahasa pengantar pada tingkat permulaan disekolah
dasar di daerah tertentu untuk memperlancar proses kegiatan pembelajaran, selain
merupakan sumber kebahasaan untuk memperkaya bahasa Indonesia
c) Bahasa Asing
 Menurut Buku Utama Bahasa Asing adalah Bahasa Asing diartikan dengan
bahasa-bahasa di Indonesia selain bahasa Indonesia dan bahasa Daerah. Bahasa
Asing mempunyai fungsi sebagai alat perhubung antar bangsa dan sarana manfaat
ilmu pengetahuan dan teknologi modem untuk pengembangan nasional.
 Menurut Buku Pembanding Bahasa Asing adalah bahasa diberi batas sebagai
bahasa-bahasa Indonesia selain bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Bahasa asing
Fungsinya sebagai alat perhubungan antar sarana manfaat ilmu pengetahuan dan
teknologi modem untuk pengembangan nasional.
 Jadi dapat disimpulkan Bahasa asing sebagai akses untuk memanfaatka ilmu
pengetahuan dan teknologi modern, bahasa asing sesungguhnya hanya melengkapi
fungsi bahasa Indonesia yang juga dikembangkan agar menjadi sarana serupa
d) Bahasa Baku
 Menurut Buku Utama Bahasa Baku adalah bahasa yang menjadi pokok, yang
menjadi dasar ukuran, atau yang menjadi standar. Bahasa baku adalah bentuk bahasa
yang biasa memakai kata-kata atau ungkapan, struktur kalimat, ejaan, dan
pengucapan yang biasa dipakai oleh mereka yang berpendidikan, seperti pejabat,
ahli, dosen.
 Menurut Buku Pembanding Bahasa Baku adalalah inti bahasa yang dapat
diterima oleh penutur semua dialek bahasa Indonesia. Dalam istilah ilmu bahasa,
anggota himpunan irisan itu disebut inti Bersama.
 Jadi dapat disimpulkan Bahasa Baku adalah Jadi bahasan baku ini Bahasa yang
mempunyai nilai KOMUNIKATIF yang tinggi yang digunakan dalam kepentingan
nasional, dalam situasi,formal, resmi atau dalam lingkungan resmi dan pergaulan
sopan yang terkait dengan ejaan atau penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah
Bahasa Indonesia yang baik dan benar yang bersumber dengan kamus besar Bahasa
Indonesia atau KBBI.
e) Teks akademik
 Menurut Buku utama Teks akademik adalah atau tes ilmiah dapat berwujud
dalam berbagai jenis, misalnya buku, ulusan buku, proposal, penelitian laporan,
laporan praktikum, dan artikel ilmiah. Jenis-jenis tersebut merupakan genre makro
yang masing-masing didalamnya terkandung campuran genre mikro seperti
deskripsi, laporan, prosedur, eksplanasi, eksposisi, dan diskusi.
 Menurut Buku Pembanding Tes Akademik adalah tes ilmiah dapat berwujud
dalam berbagai jenis, misalnya buku, ulusan buku, proposal, penelitian laporan,
laporan praktikum, dan artikel ilmiah. Jenis-jenis tersebut merupakan genre makro
yang masing-masing didalamnya terkandung campuran genre mikro seperti
deskripsi, laporan, prosedur, eksplanasi, eksposisi, dan diskusi.
 Jadi dapat di simpulkan Dimana Buku utama dan pembanding pengertian Teks
akademik itu adalah Tes Ilmiah seperti Buku,Proposal.

Anda mungkin juga menyukai