Anda di halaman 1dari 28

CRITICAL JOURNAL REVIEW

BAHASA INDONESIA

Disusun untuk memenuhi Tugas Critical Journal Review Mata Kuliah


Bahasa Indonesia pada Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

Dosen Pengampu : Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :

Kelompok 3 PPKn Reguler IV E

Dandy Geofani Silaban (3203111041)

Jona Gunawan Gultom (3202311003)

Rizkika Kartadinata (3203111007)

Mutiara Azzahra (3201111010)

Kharisma Putri (3203111050)

JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami Panjatkan Kehadirat Allah SWT, Tuhan


Yang Maha Esa, karena limpahan rahmat dan karunia-Nya, berupa kesempatan dan
pengetahuan sehingga kami dapat menyelesaikan Critical Journal Review dengan
tepat waktu. Adapun Critical Journal Review ini disusun berisikan mengenai Teks
Akademik.

Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Fitriani Lubis, S.Pd.,
M.Pd selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberi kesempatan
dan kepercayaannya kepada kami untuk membuat dan menyelesaikan Laporan Tugas
Critical Journal Review ini, sehingga kami dapat memperoleh banyak ilmu,
informasi, pengalaman, dan pengetahuan selama penyusun membuat dan
menyelesaikan tugas CJR.

Kami berharap semoga tugas ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa tugas ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya hasil yang lebih baik lagi

Medan, 25 April 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................................... 1

B. Tujuan Critical Journal Review ......................................................................... 2

C. Manfaat Critical Journal Review ....................................................................... 2

D. Identitas Jurnal ................................................................................................... 3

BAB II RINGKASAN JURNAL .................................................................................. 5

A. Jurnal Utama ...................................................................................................... 5

B. Jurnal Pembanding ........................................................................................... 11

BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................... 16

A. Latar Belakang Masalah yang Dikaji ............................................................... 16

B. Permasalahan yang Dikaji ................................................................................ 17

C. Kajian teori yang Digunakan ........................................................................... 18

D. Metode yang Digunakan .................................................................................. 18

E. Analisis Critical Journal Report ...................................................................... 19

BAB IV PENUTUP .................................................................................................... 21

A. Kesimpulan ...................................................................................................... 21

B. Rekomendasi .................................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 23

ii
LAMPIRAN ................................................................................................................ 24

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa adalah sebuah sistem, artinya bahasa dibentuk oleh sejumlah


komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Sistem bahasa
berupa lambang-lambang bunyi, setiap lambang bahasa melambangkan sesuatu
yang disebut makna atau konsep. Oleh sebab itu,setiap lambang bunyi itu
menyatakan suatu konsep atau makna, dapat disimpulkan bahwa setiap suatu
ujaran bahasa memiliki makna. Bahasa yang digunakan terjadi, baik dalam bentuk
lisan maupun tulisan. Dalam bahasa tulis, gagasan yang disampaikan seseorang
akan dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca, jika apa yang disampaikannya
dibentuk dengan kalimat-kalimat yang baik dan benar.
Keterampilan dalam merangkai kata-kata maupun klausa menjadi sebuah
kalimat cukup dibutuhkan untuk menghasilkan gagasan yang dapat berterima bagi
pembaca. Pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis teks dilaksanakan dengan
menerapkan prinsip bahwa bahasa hendaknya dipandang sebaga teks, penggunaan
bahasa merupakan proses pemilihan bentuk-bentuk kebahasaan untuk
mengungkapkan makna, bahasa bersifat fungsional, yaitu penggunaan bahasa
tidak pernah dapat dilepaskan dari konteks karena bentuk bahasa yang digunakan
itu mencerminkan ide, sikap, nilai dan ideologi penggunaaanya, dan bahasa
merupakan sarana pembentukan kemampuan berpikir manusia, dan cara berpikir
seperti itu direalisasikan melalui struktur teks (Kemendikbud, 2013).
Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013 edisi revisi adalah
pembelajaran berbasis teks.

1
Buku teks bahasa Indonesia dapat diklasifikasikan ke dalam teks
majemuk/genre makro. Teks akademik genre makro dapat berupa buku, ulasan
buku, proposal penelitian, laporan penelitian dan artikel ilmiah. Akan tetapi, ciri
keilmiahan teks akademik dijabarkan ke dalam empat belas ciri yang lebih rinci
dan jelas. Secara substantif, bentuk keilmiahan teks akademik dilihat dari
kesederhanaan struktur dan kepadatan informasi mencerminkan tingkat
keoptimalannya pada penggunaan kalimat simpleks dan kompleks hipotaksis,
penggunaan kata leksikal, dan proses penominalan yang akurat. Keilmiahan yang
terdapat pada teks laporan hasil observasi pada buku teks pelajaran Bahasa
Indonesia masih berada pada kategori cukup ilmiah. Berdasarkan pandangan
tersebut, perlu dilakukan peningkatan yang lebih terhadap penyuluhan buku teks
sebab buku tersebut diperuntukkan secara nasional.
Critical jurnal riview adalah penganalisisan, penilaian, danpengevaluasikan
mengenai keunggulan & kelemahan jurnal, bagaimana isi artikeltersebut bias
mempengaruhi cara berpikir kita & menambah pemahaman kita.Melalui critical
jurnal review kita menguji pikiran pengarang atau penulis berdasarkan sudut
pandang kita berdasarkan pengetahuan & pengalaman yang kita miliki.

B. Tujuan Critical Journal Review

Penulisan Critical Journal Review ini bertujuan untuk menambah wawasan


ataupun pengetahuan penulis dan pembaca dalam mereview sebuah jurnal dan
mengkritisi keleemahan dan kelebihannya. Penulisan ini juga bertujuan untuk
penyelesaian tugas perkuliahan.

C. Manfaat Critical Journal Review

1 Manfaat Secara Teoritis

Pembahasan ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan


mengenai penggunaan bahasa indonesia untuk keperluan akademik di perguruan

2
tinggi, serta juga diharapkan sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan
yang secara teoritis untuk dipelajari.
2 Manfaat Secara Praktis

Diharapkan dapat menjadi sarana yang bermanfaat dalam


mengimplementasikan pengetahuan penulis tentang penggunaan bahasa Indonesia
untuk keperluan akademik di perguruan tinggi.

D. Identitas Jurnal

a. Jurnal Utama
1 Judul Artikel : ANALISIS CIRI KEILMIAHAN TEKS AKADEMIK PADA
TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI (BUKU TEKS PELAJARAN
BAHASA INDONESIA KELAS X)
2 Pengarang : Widiastuti
3 Tahun Terbit : 2019
4 Kota Terbit : Makassar
5 Tebal Artikel Jurnal : 12 Halaman
6 Volume & Nomor : -
7 ISSN : -
8 Bahasa : Indonesia

b. Jurnal Pembanding
1 Judul Artikel : ANALISIS KEILMIAHAN TEKS AKADEMIK (BUKU
TEKS PELAJARAN BAHASA INDONESIA SMA/MA/SMK/MAK KELAS
X EDISI REVISI 2016 TERBITAN KEMENDIKBUD) DAN
IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN MENULIS TEKS
LAPORAN HASIL OBSERVASI
2 Pengarang : Sari Rahayu Arifi
3 Tahun Terbit : 2017

3
4 Kota Terbit : Makassar
5 Tebal Artikel Jurnal : 15 Halaman
6 Volume & Nomor : -
7 ISSN : -
8 Bahasa : Indonesia

4
BAB II

RINGKASAN JURNAL

A. Jurnal Utama

PENDAHULUAN
Bahasa adalah sebuah sistem, artinya bahasa dibentuk oleh sejumlah komponen
yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Sistem bahasa berupa lambang-
lambang bunyi, setiap lambang bahasa melambangkan sesuatu yang disebut makna
atau konsep. Oleh sebab itu, setiap lambang bunyi itu menyatakan suatu konsep atau
makna, dapat disimpulkan bahwa setiap suatu ujaran bahasa memiliki makna. Bahasa
yang digunakan terjadi, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Dalam bahasa tulis,
gagasan yang disampaikan seseorang akan dapat dengan mudah dipahami oleh
pembaca, jika apa yang disampaikannya dibentuk dengan kalimat-kalimat yang baik
dan benar.
Pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis teks dilaksanakan dengan menerapkan
prinsip bahwa (1) bahasa hendaknya dipandang sebaga teks, (2) penggunaan bahasa
merupakan proses pemilihan bentuk-bentuk kebahasaan untuk mengungkapkan
makna, (3) bahasa bersifat fungsional, yaitu penggunaan bahasa tidak pernah dapat
dilepaskan dari konteks karena bentuk bahasa yang digunakan itu mencerminkan ide,
sikap, nilai dan ideologi penggunaaanya, dan (4) bahasa merupakan sarana
pembentukan kemampuan berpikir manusia, dan cara berpikir seperti itu
direalisasikan melalui struktur teks (Kemendikbud, 2013). Pembelajaran Bahasa
Indonesia dalam Kurikulum 2013 edisi revisi adalah pembelajaran berbasis teks.
Buku teks bahasa Indonesia dapat diklasifikasikan ke dalam teks majemuk/genre
makro. Teks akademik genre makro dapat berupa buku, ulasan buku, proposal
penelitian, laporan penelitian dan artikel ilmiah. Jenis-jenis teks akademik tersebut
merupakan genre makro yang masing-masing di dalamnya terkandung campuran dari

5
beberapa genre mikro seperti deskripsi, laporan, prosedur, eksplanasi, eksposisi, dan
diskusi.
1.1. Teks Akademik
Menurut Abidin, Yunus dkk (2014:16), teks akademik atau karya tulis ilmiah
merupakan tulisan yang membahas ilmu pengetahuan yang disusun secara sistematis
dengan menggunakan bahasa yang benar. Berdasarkan pengertian tersebut, maka
dapat diartikan sebagai satuan bahasa yang dimediakan atau cara seseorang untuk
mengungkapkan sebuah ide dalam bentuk tulis dan lisan untuk mengungkapkan
makna secara kontekstual yang bersifat ilmiah. Wujud teks akademik antara lain,
seperti: buku, ulasan buku, proposal penelitian, laporan penelitian, dan artikel ilmiah.
Kelima jenis teks tersebut genre makro yang didalamnya masing-masing terdiri atas
beberapa genre mikro, seperti deskripsi, laporan, prosedur, eksplanasi, eksposisi, dan
diskusi.
Ciri Teks Akademik Secara umum
teks akademik memiliki ciri-ciri antara lain sederhana, padat, objektif, dan logis.
1. Sederhana Struktur, Kesederhanaan teks akademik terlihat dari struktur
kalimat yang sederhana melalui penggunaan kalimat simpleks yang lebih
banyak daripada kalimat kompleks secara ideasional menunjukkan logika
kesederhanaan.
2. Padat Informasi, Teks akademik yang padat infomasi adalah teks yang padat
akan informasi dan padat akan kata-kata leksikal. Kepadatan informasi pada
teks akademik dapat dijelaskan dari dua sisi. Pertama, informasi dipadatkan
melalui kalimat simpleks. Kedua, informasi dipadatkan melalui nominalisasi
(Wiratno 2014:22)
3. Padat Kata Leksikal, Padat kata leksikal pada teks akademik adalah teks
akademik lebih banyak mengandung kata leksikal atau kata isi (nomina,
verba-predikator, adjektiva, dan advebia tertentu) daripada kata struktural
(konjungsi, kata sandang, preposisi).

6
4. Memanfaatkan Nominalisasi, Ditemukan bahwa dalam realisasi leksis pada
teks-teks akademik yang dicontohkan nominalisasi digunakan untuk
memadatkan informasi. Sebagai upaya pembendaan, nominalisasi ditempuh
dengan mengubah leksis non-benda (antara lain verba, adjektiva, adverbial,
konjungsi) menjadi leksis benda (nomina). Nominalisasi pada teks akademik
digunakan untuk mengungkapkan dengan lebih ringkas dan padat (Wiratno,
dkk, 2014:18-19).
1.2. Buku Teks
Menurut Lange dalam (Tarigan, 2009:12) Buku teks adalah buku standar/buku
setiap cabang studi dan dapat terdiri atas dua tipe yaitu buku pokok/utama dan buku
suplemen atau tambahan yang digunakan untuk menunjang pembelajaran tertentu,
disusun secara sistematis guna memberikan pemahaman sesuai kebutuhan
pembacanya yaitu peserta didik. Menurut Loveridge (dalam Muslich, 2010;56)
pelajaran dalam kelas sangat bergantung pada buku teks. Jika guru tidak memenuhi
syarat, maka buku teks merupakan pembimbing dan penunjang dalam mengajar. Bagi
murid, buku teks bertugas sebagai dasar untuk belajar sistematis, untuk
memperteguh, mengulang, dan untuk mengikuti pelajaran lanjutan. Muslich
(2010:92) menyatakan bahwa pada hakikatnya kurikulum adalah alat untuk mencapai
tujuan pendidikan sedangkan buku teks adalah sarana belajar yang digunakan di
sekolah untuk menunjang suatu program pembelajaran. Dengan demikian,
keberadaan kurikulum dan buku teks selalu berdekatan dan berkaitan. Buku teks
haruslah relevan dan sesuai dengan kurikulum yang berlaku, dan kurikulum juga
harus memerhatikan perkembangan buku teks yang ditulis oleh para pakar dan para
ahli.
1.3. Pembelajaran Teks Laporan Hasil Observasi
Teks laporan hasil observasi ialah teks yang berisi penjabaran umum atau
melaporkan sesuatu berupa hasil dari pengamatan (observasi). Teks laporan hasil
observasi juga disebut teks klasifikasi karena memuat klasifikasi mengenai jenisjenis
sesuatu berdasarkan kriteria tertentu (Mahsun, 2014:31). Teks ini dimaksudkan untuk

7
membangun peserta didik mengembangkan wawasan pengetahuan dan terampil
berpikir kritis dan kreatif (Wiratno, 2012). Teks laporan hasil observasi disusun
dengan struktur (a) pernyatataan umum (klasifikasi), (b) deskripsi bagian, dan (c)
deskripsi manfaat (Suherly, dkk. 2017:22). - Bagian pernyataan umum berisi
pembuka atau pengantar yang akan disampaikan, bagian ini juga berisi pembuka atau
pengantar yang akan dikaji, menjelaskan secara garis besar pemahaman tentang hal
tersebut. - Bagian deskripsi bagian merupakan bagian yang berisi ide pokok dari
setiap paragraf atau penjelasan rinci dengan penggunaan kalimat deskripsi. - Bagian
deskripsi manfaat menjelaskan tentang manfaat dari sesuatu yang dilaporkan.
Manfaat objek yang diobservasi tersebut dapat dilihat dari berbagai sudut pandang.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini merupakan penelitiaan kualitatif dengan bentuk penelitian
deskriptif, yaitu prosedur penelitian dengan menghasilkan data deskriptif tentang Ciri
Keilmiahan Teks Akademik pada Teks Laporan Hasil Observasi (Buku Teks
Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X)”. Penelitian ini
melibatkan peneliti secara langsung sebagai instrumen utama penelitian serta
penggambaran data secara alamiah sesuai dengan aslinya (kenyataan). Adapun data
dan sumber data dalam penelitian ini berupa kalimat simpleks, kalimat kompleks,
kata leksikal, penominalisasian pada teks laporan hasil observasi yang menunjukkan
ciri keilmiahan teks akademik, yaitu sederhana struktur dan padat informasi yang
terdapat pada buku teks pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK kelas X
edisi revisi 2017 terbitan Kemendikbud.
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan linguistik sistemik fungsional
oleh Halliday dengan mengacu pada fungsi ideasional dan tekstual sebuah wacana.
Adapun teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi, teknik baca,
dan teknik catat melalui sumbersumber tertulis berupa teks akademik.
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil Penelitian Analisis

8
pada bagian ini dibagi menjadi dua bagian. Pertama, analisis ciri keilmiahan teks
akademik yang terdapat pada teks laporan hasil observasi yang dilihat dari
kesederhanan struktur melalui penggunaan kalimat simpleks dan kalimat kompleks
hipotaksis pada kalimat tersebut. Kedua, analisis ciri keilmiahan teks akademik yang
terdapat pada teks laporan hasil observasi dilihat dari kepadatan informasi yang dapat
dijelaskan dari dua sisi yaitu penggunaan kata leksikal dan bentuk penominalan.
Analisis Ciri Kesederhanaan Struktur
Kesederhanaan teks akademik terlihat dari penggunaan kalimat sederhana melalui
penggunaan kalimat simpleks dan kalimat kompleks yang duhubungkan secara
hipotaksis. Adapun data yang ditemukan sebanyak 61 kalimat simpleks dan 12
kalimat kompleks hipotaksis. Kalimat kompleks ganda hipotaksis merupakan
hubungan yang salah satu klausa (subkompleks) menggandakan klausa lainnya
dengan mengubahnya dengan sejumlah kemungkinan cara seperti referensi waktu,
tempat, cara, sebab atau kondisi.
Analisis Ciri Kepadatan Informasi
Padat Kata Leksikal,Pada bagian analisis teks akademik padat kata leksikal, jumlah
sampel yang diteliti sebanyak 15 kalimat dari 141 kalimat pada teks laporan hasil
observasi dengan persentase sebanyak 10,63%. Berdasarkan data tersebut ditemukan
bahwa dalam realisasi leksis pada teks-teks akademik yang dicontohkan sebagai
proses nominalisasi digunakan untuk memadatkan informasi.

Pembahasan
Halliday (1994:17) berpendapat bahwa tidak ada kajian bahasa yang bebas dari
nilai atau anggapan dasar. Pernyataan tersebut menegaskan bahwa dalam perspektif
linguistik sistemik fungsional (LSF), bahasa merupakan sistem arti dari sistem
lainnya yaitu sistem bentuk dan ekspresi. Menurutnya teks adalah sebagai kumpulan
makna yang diungkapkan atau dikodekan dalam kata-kata dan struktur. Pada
dasarnya, bahasa memiliki tiga fungsi yang menentukan struktur bahasa. Dalam

9
berinteraksi dan berkomunikasi, para pemakai bahasa selalu menggunakan bahasa
antar sesamanya guna memaparkan, mempertukarkn dan merangkai pengalaman.
Alasan dari pernyataan tersebut karena dalam kehidupan manusia, bahasa berfungsi
untuk memaparkan pengalaman (ideational funtion), mempertukarkan pengalaman
(interpersonal funtion), dan terakhir untuk merangkai pengalaman.
Berdasarkan hasil yang dilihat dari ciri kesederhanaan struktur, analisis data
ditemukan bahwa tingkat keilmiahan teks laporan hasil observasi yang terdapat pada
buku teks pelajaran bahasa Indonesia Kelas X untuk SMA/MA/SMK/MAK Edisi
Revisi Terbitan Kemendikbud dikategorikan cukup ilmiah dengan persentase
51.77%. Hal ini dibuktikan melalui penggunaan kalimat simpleks yang lebih banyak
daripada kalimat kompleks yang secara ideasional menunjukkan logika
kesederhanaan.
Sementara itu, ciri kepadatan informasi melalui pemanfaaatan kata leksikal
dikategorikan ilmiah dengan persentase 76.6%. Kepadatan informasi tersebut melalui
penggunaan kata leksikal mendukung keilmiahan buku pelajaran bahasa Indonesia
sebagai wujud dari penggunaan teks akademik. Hal ini sejalan dengan pendapat
Halliday (1998:207) menyatakan bahwa semakin ilmiah suatu teks, semakin besar
pula kandungan katakata leksikalnya. Sedangkan dari sisi penominalisasian diketahui
bahwa pada teks laporan hasil observasi yang dianalisis mencapai 50.35% didominasi
dengan penggunaan leksis verba sebagai upaya pembendaan dari leksis non-benda.
Penominalan dilakukan untuk mengungkapkan pengetahuan yang lebih ringkas dan
padat Martin (1991).
Secara substantif, bentuk keilmiahan teks akademik dilihat dari kesederhanaan
struktur dan kepadatan informasi mencerminkan tingkat keoptimalannya pada
penggunaan kalimat simpleks dan kompleks hipotaksis, penggunaan kata leksikal,
dan proses penominalan yang akurat. Keilmiahan yang terdapat pada teks laporan
hasil observasi pada buku teks pelajaran Bahasa Indonesia masih berada pada
kategori cukup ilmiah. Berdasarkan pandangan tersebut, perlu dilakukan peningkatan

10
yang lebih terhadap penyuluhan buku teks sebab buku tersebut diperuntukkan secara
nasional.
KESIMPULAN

Kadar keilmiahan dalam teks laporan hasil observasi (buku teks pelajaran
bahasa Indonesia) secara umum dikategorikan cukup ilmiah, sehingga dapat
disimpulkan bahwa teks tersebut memenuhi syarat kesederhanaan strkutur dan padat
informasi. Dengan demikian, jelas menunjukkan ciri keilmiahan secara ideasional dan
tekstual. Secara ideasional dilihat isi materi yang disampaikan menjadi lebih padat
dan secara tekstual, penyampaian materi melibatkan pergeseran tataran yang
berdampak pada perbedaan tata organisasi ditingkan kelompok kata atau kalimat

B. Jurnal Pembanding

PENDAHULUAN
Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara membawa konsekuensi
bahwa bahasa Indonesia harus mampu mengemban tujuan nasional bangsa Indonesia,
yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam kehidupan bangsa yang cerdas, setiap
warga negara apalagi mereka yang telah terdidik tidak hanya harus mampu
memahami berbagai informasi, tetapi juga mampu menjelaskan, menerapkan,
mengevaluasi, dan bahkan mampu mencipta ilmu pengetahuan dan teknologi baik
sebagai bentuk implementasi maupun inovasi. Untuk itu, diperlukan kemahiran
mewujudkan teks sebagai bentuk terlengkap komunikasi berbahasa. Ini sejalan
dengan pembelajaran kurikulum 2013 yang berbasis teks. Pembelajaran bahasa
Indonesia berbasis teks dilaksanakan dengan menerapkan prinsip bahwa (1) bahasa
hendaknya dipandang sebagai teks, (2) penggunaan bahasa merupakan proses
pemilihan bentuk-bentuk kebahasaan untuk mengungkapkan makna, (3) bahasa
bersifat fungsional, yaitu penggunaan bahasa tidak pernah dapat dilepaskan dari
konteks karena bentuk bahasa yang digunakan itu mencerminkan ide, sikap, nilai, dan
ideologi penggunaannya, dan (4) bahasa merupakan sarana pembentukan kemampuan

11
berpikir manusia, dan cara berpikir seperti itu direalisasikan melalui struktur teks
(Kemendikbud, 2013).
Sesuai dengan peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
2 Tahun 2016 pasal 1 tentang Buku yang Digunakan oleh Satuan Pendidikan yang
menetapkan buku teks pelajaran adalah sumber utama untuk mencapai kompetensi
dasar dan kompetensi inti dan dinyatakan layak oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan untuk digunakan pada satuan pendidikan. Selanjutnya, pada pasal 2
dinyatakan bahwa buku yang digunakan oleh Satuan Pendidikan terdiri atas Buku
Teks Pelajaran dan Buku Non Teks Pelajaran. ciri keilmiahan teks akademik tidak
lagi diasumsikan berdasarkan sifat sederhana, padat, objektif, dan logis. Akan tetapi,
ciri keilmiahan teks akademik dijabarkan ke dalam empat belas ciri yang lebih rinci
dan jelas.
METODE

Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Rancangan yang digunakan


dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Penelitian ini dimaksudkan untuk
mengumpulkan data, mengolah data, menganalisis data, dan mengevaluasi hasil
penelitian secara objektif atau apa adanya sesuai dengan hasil yang diperoleh di
lapangan. Penelitian ini berfokus pada keilmiahan teks akademik dalam hal ini buku
teks pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MK Kelas X Edisi Revisi 2016
Terbitan Kemendikbud dilihat dari ciri keilmiahan teks akademik yaitu sederhana
dalam struktur kalimat dan kepadatan imformasi serta implikasinya terhadap
pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi. Sumber data dalam penelitian ini
adalah buku teks pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MK kelas X edisi revisi
2016 terbitan Kemendikbud. Data dalam penelitian ini berupa kalimat simpleks dan
kalimat yang mengalami nominalisasi yang menunjukan ciri keilmiahan teks
akademik yang terdapat pada buku teks pelajaran Bahasa Indonesia
SMA/MA/SMK/MK kelas X edisi revisi 2016 terbitan Kemendikbud. Instrumen
kunci dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Teknik pengumpulan data yang

12
digunakan dalam penelitian ini ada tiga, yaitu dokumentasi, baca, dan catat.
Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan menggunakan teknik trianggulasi
sumber. Teknik analisis data dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu
pengidentifikaian data, pengklasifikasian data, penjelasan data, dan pengevaluasian
data.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI HASIL ANALISIS DATA


Bab ini memaparkan analisis keilmiahan buku teks akademik Bahasa Indonesia
yang diterbitkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
tahun 2015 serta implikasinya terhadap pembelajaran menulis teks laporan hasil
observasi. Analisis pada bab ini dibagi menjadi tiga bagian. Pertama, analisis teks
akademik yang ditinjau dari ciri kesederhanaan teks akademik melalui penggunaan
kalimat simpleks. Kedua, analisis teks akademik yang ditinjau dari ciri padat
informasi yang dapat dijelaskan dari dua sisi yaitu informasi dipadatkan melalui
kalimat simpleks dan informasi dipadatkan melalui nominalisasi.Ketiga menunjukkan
implikasinya terhadap pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi. Ada pun
jumlah keseluruhan kalimat dalam buku bahasa Indonesia yang diteliti sebanyak 1392
kalimat.
B. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Fokus masalah pada penelitian ini ada tiga, yaitu keilmiahan teks akademik
(buku teks pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK kelas X Edisi
Revisi 2016 Terbitan Kemendikbud) dilihat dari ciri kesederhanaan struktur,
keilmiahan teks akademik (buku teks pelajaran Bahasa Indonesia
SMA/MA/SMK/MAK kelas X Edisi Revisi 2016 Terbitan Kemendikbud) dilihat
dari ciri kepadatan informasi dan implikasi keilmiahan teks akademik (buku teks
pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK kelas X Edisi Revisi 2016
Terbitan Kemendikbud).

13
Berdasarkan hasil yang dilihat dari ciri kesederhanaan struktur, analisis data
ditemukan bahwa buku teks pelajaran Bahasa Indonesia Kelas X untuk
SMA/MA/SMK/MK Edisi Revisi Terbitan Kemendikbud dikategorikan ilmiah.
Hal ini dibuktikan oleh penggunaan kalimat simpleks yang menunjukkan ciri
kesederhanaan struktur dan pemadatan informasi sebanyak 766 kalimat dari 1392
kalimat secara keseluruhan.
Kesederhanaan struktur tersebut mendukung keilmiahan buku teks akademik
bahasa Indonesia. Hal ini sejalan dengan pendapat Wiratno (2015:21) yang
mengatakan bahwa kesederhanaan struktur pada kalimat simpleks mendukung ciri
keilmiahan teks akademik.
Hal yang sangat menarik, ternyata tingkat keilmiahan sangat ditentukan oleh
variasi kalimat simpleks. Variasi sematan kalimat simpleks tersebut menentukan
ciri keilmiahan buku teks pelajaran bahasa Indonesia. Hal ini juga didukung oleh
pendapat yang dikemukakan Wiratno (2015:23) bahwa dari sisi pemadatan
informasi, besarnya jumlah kalimat simpleks yang disertai sematan pada teks-teks
akademik dapat dikatakan menunjukkan ciri teks akademik secara ideasional.
Dari sisi nominalisasi, buku teks pelajaran bahasa Indonesia dikategorikan
ilmiah dibuktikan dengan penggunaan nominalisasi sebanyak 713 kalimat. Hal ini
didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Rianti (2015) yang mengatakan
bahwa dari teks-teks akademik, gugusan leksis cenderung berupa kelompok
nomina sehingga dari sudut pandang nominalisasi dapat disimpulkan bahwa
teksteks tersebut menunjukkan ciri keilmiahan secara ideasional. Sejalan dengan
pendapat Martin (1991) yang mengatakan bahwa nominalisasi pada teks
akademik ditujukan untuk mengungkapkan pengetahuan dengan lebih ringkas dan
padat. Olehnya itu, nominalisasi menjadi ciri yang sangat penting pada teks
akademik.
Dari hasil pengamatan berdasarkan pendekatan pembelajaran saintifik dengan
menggunakan model pembelajaran berbasis penemuan atau discovery learning
ditemukan bahwa teks akademik dapat diimplikasikan pada pembelajaran menulis

14
teks laporan hasil observasi. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya ciri
keilmiahan teks akademik pada struktur teks laporan hasil observasi. Hal ini
didukung oleh pendapat Mahsun (2015:36) yang menyatakan bahwa teks laporan,
termasuk dalam teks akademik yang digolongkan dalam genre faktual. Selain itu,
pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi merupakan tahap awal dalam
mengajarkan siswa untuk berfikir kritis dalam menulis aktivitas menjadi sebuah
karya ilmiah atau teks akademik.
PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa teks akademik (buku


teks pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK kelas X edisi revisi 2016
terbitan kemendikbud) dilihat dari kesederhanaan struktur kepadatan
informasinya dikategorikan ilmiah. Selain itu, keilmiahan teks akademik (buku
teks pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK kelas X edisi revisi 2016
terbitan Kemendikbud) dalam pembelajaran menulis teks Laporan Hasil
Observasi yaitu sederhana dalam struktur dan padat informasi dapat
diimplikasikan pada struktur teks laporan hasil observasi yaitu bagian pernyataan
umum (klasifikasi) dan uraian bagian-bagian (deskripsi bagian dan manfaat)
melalui kalimat simpleks dengan penggunaan sematan yang dan
penominalisasian.

15
BAB III

PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Masalah yang Dikaji


JURNAL UTAMA
Dalam setiap teks terdapat struktur tersendiri yang satu sama lain berbeda.
Dengan demikian, makin banyak jenis teks dalam bentuk genre makro yakni teks
akademik yang dikuasai oleh siswa, makin banyak pula struktur berpikir yang
dapat mereka gunakan dalam kehidupan sosial dan akademiknya di masyarakat.
Buku teks pelajaran memainkan peran utama dalam pengajaran bahasa pada
jenjang pendidikan, baik negeri maupun swasta, baik sekolah menengah maupun
perguruan tinggi. Banyaknya jenis buku teks pelajaran yang ada, menuntut guru
harus pandai dalam memilih, sebab tidak semua buku teks yang ada tergolong
dalam kategori buku yang bersifat ilmiah. Buku teks pelajaran hendaknya ditulis
berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki oleh teks akademik karena buku teks pelajaran
tergolong dalam teks akademik yang bersifat ilmiah. Oleh karena itu, dalam
jurnal utama, peneliti mengkaji ciri keilmiahan teks akademik pada teks laporan
hasil observasi dengan memberikan batasan, yakni dilihat dari ciri kesederhanaan
struktur dan kepadatan informasi dengan memerhatikan fungsi ideasional dan
fungsi tekstual sebuah teks.

JURNAL PEMBANDING
Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara membawa konsekuensi
bahwa bahasa Indonesia harus mampu mengemban tujuan nasional bangsa
Indonesia, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam kehidupan bangsa yang
cerdas, setiap warga negara apalagi mereka yang telah terdidik tidak hanya harus

16
mampu memahami berbagai informasi, tetapi juga mampu menjelaskan,
menerapkan, mengevaluasi, dan bahkan mampu mencipta ilmu pengetahuan dan
teknologi baik sebagai bentuk implementasi maupun inovasi. Untuk itu,
diperlukan kemahiran mewujudkan teks sebagai bentuk terlengkap komunikasi
berbahasa. Ini sejalan dengan pembelajaran kurikulum 2013 yang berbasis teks.
Setiap pembelajaran harus memperhatikan beberapa aspek yang mendukung
ketercapaian tujuannya. Salah satu aspek pendukung yang dimaksud adalah bahan
ajar. Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis
sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar.
Bahan ajar yang paling sering digunakan oleh guru berupa buku teks pelajaran
yang merupakan media instruksional yang dominan dan bagian yang sentral
dalam sistem pendidikan. Penelitian dalam jurnal pembanding dibatasi pada ciri
sederhana dan padat informasi yang dianggap mampu mewakili keempatbelas ciri
tersebut. teks laporan hasil observasi dipilih sebagai wadah untuk
pengimlementasian teks akademik dengan alasan bahwa pembelajaran menulis
teks laporan hasil observasi merupakan tahap awal dalam mengajarkan siswa
untuk berfikir kritis dalam menulis aktivitas menjadi sebuah karya ilmiah atau
teks akademik sebab pengetahuan awal mengenai keilmiahan teks akademik perlu
diterapkan demi menunjang kemampuan siswa untuk menulis teks akademik yang
lebih kompleks.

B. Permasalahan yang Dikaji


1. Adapun permasalahan yang dikaji dalam jurnal utama :
 Kadar keilmiahan teks akadamik pada teks laporan hasil observasi (buku
teks pelajaran bahasa Indonesia kelas X edisi revisi tahun 2017)
2. Permasalahn yang dikaji dalam jurnal pembanding :
 Keilmiahan buku teks akademik yaitu Buku Teks Pelajaran Bahasa
Indonesia X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi 2016 yang diterbitkan oleh
Kemendikbud

17
 Implikasinya terhadap pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi
berdasarkan cara pandang Lingusistik Sistemik Fungsional (LSF) oleh
Halliday

C. Kajian teori yang Digunakan


Pada jurnal utama, Teori yang dipilih penulis sangat tepat dan relevan untuk
menganalisi keilmiahan teks akademik Buku Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas X.
Adapun kajian teori nya, yaitu: (1) Linguistik Sistemik Fungsional; (2) Makna
Metafungsional; (3) Teks Akademik; (4) Ciri Teks Akademik (Ciri dan Struktur );
dan (5) Buku Teks.

Sedangkan, pada jurnal pembanding, mendeskripsikan keilmiahan buku teks


akademik. Adapun cakupan teorinya, yaitu: (1) Deskripsi Keilmiahan Teks
Akademik (Buku Teks Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas
X Edisi Revisi 2016 Terbitan Kemendikbud) Dilihat dari Ciri Kesederhanaan
Struktur Kalimat; (2) Deskripsi Keilmiahan Teks Akademik (Buku Teks
Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Edisi Revisi 2016
Terbitan Kemendikbud) Dilihat dari Ciri Kepadatan Informasi; (3) Pemadatan
Informasi melalui Nominalisasi

D. Metode yang Digunakan


Pada jurnal utama, penelitian yang dilakukan penulis adalah jenus penelitian
kualitatif dalam bentuk deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan
teknik dokumentasi, teknik baca, dan teknik catat melalui sumber-sumber tertulis
berupa teks akademik. Adapun sumber datanya diperoleh dari buku teks pelajaran
Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK kelas X Edisi Revisi 2017. Penyajian
hasil dan analisis data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan linguistik
sistemik fungsional.

18
Pada jurnal pembanding, penelitian dilakukan dengan metode kualitatif.
Melalui proses mengumpulkan data, mengolah data, menganalisis data, dan
mengevaluasi hasil penelitian secara objektif atau apa adanya sesuai dengan hasil
yang diperoleh di lapangan. Sumber data dalam penelitian ini adalah buku teks
pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MK kelas X edisi revisi 2016
terbitan Kemendikbud. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini ada tiga, yaitu dokumentasi, baca, dan catat. Pemeriksaan keabsahan
data dilakukan dengan menggunakan teknik trianggulasi sumber. Teknik analisis
data dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu pengidentifikaian data,
pengklasifikasian data, penjelasan data, dan pengevaluasian data.

E. Analisis Critical Journal Report


Berdasarkan hasil analisis perbandingan kedua jurnal diatas, diperoleh
keunggulan dan kelemahan kedua jurnal yang dilihat dari beberapa aspek sebagai
berikut:
1. Dari aspek ruang lingkup isi jurnal utama, memaparkan materi dengan sangat
terperinci dengan memaparkan pendapat atau pandangan berbagai para ahli,
memuat hasil analisis keilmiahan teks akademik dengan memperhatikan ciri
esederhanaan struktur yang dimiliki teks akademik yang terdapat pada teks LHO
melalui penggunaan kalimat simpleks dan kompleks hipotaksis. Kemudian hasil
penelitian disimpulkan kembali oleh penulis, sehingga materi yang disajikan
jelas dan bermakna.
Sedangkan, ruang lingkup isi jurnal pembanding memparkan materinya
dengan cukup terperinci melalui analisis terhadap kalimat simpleks yang
menunjukkan ciri kesederhanaan dan kepadatan informasi serta kata nominalisasi
yang dimiliki teks akademik, juga memaparkan pendapat para ahli dan hasil studi
pustaka penulis, sehingga materi yang disajikan bertele-tele namun memiliki
makna yang cukup baik.

19
2. Dari aspek tata bahasa kedua jurnal sudah menggunakan bahasa indonesia
sesuai Standard KBBI, serta pemilihan kata yang tepat pada kedua jurnal,
sehingga tujuan penulis sampai kepada pembaca.
3. Dari aspek penulisan, dalam jurnal utama tidak terdapat ejaan yang salah dan
tidak ada pengulangan kalimat, sedangkan pada jurnal pembanding masih
terdapat pengulangan kalimat.

20
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Mata kuliah bahasa Indonesia merupakan salah satu mata kuliah umum yang
wajib di semua jurusan atau program studi yang ada di perguruan tinggi. Pada tingkat
mahasiswa keterampilan menulis sangat diperlukan agar dapat mengungkapkan ide
dan menuliskannya ke dalam bentuk tulisan akademik. Menulis teks akademik
merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan tulisan akademik. Tulisan
akademik yang diajarkan pada mata kuliah bahasa Indonesia yaitu menulis gagasan
dalam bentuk proposal penelitian, bentuk makalah, bentuk ringkasan buku, bentuk
resensi, bentuk artikel, dan bentuk laporan yang ditulis secara logis dan sistematis
dalam bentuk laporan.
Dalam kegiatan menulis teks akademik penulisan karya ilmiah di perguruan
tinggi ada tiga tahap yaitu tahap pertama prapenulisan, tahap kedua penulisan, dan
tahap ketiga melakukan revisi. Kegiatan menulis teks akademik jelaslah penting dan
merupakan kegiatan yang bermanfaat baik bagi penulis maupun bagi perkembangan
ilmu pengetahuan. Melihat pentingnya keterampilan menulis teks akdemik atau karya
tulis ilmiah, penulis karya ilmiah harus benar-benar paham isi karya tulis ilmiah dan
menyusun karyanya dengan baik serta dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

B. Rekomendasi
Rekomendasi yang kami berikan bahwa kita sebagai mahasiswa harus adanya
keterampilan menulis sangat diperlukan agar dapat mengungkapkan ide dan
menuliskannya ke dalam bentuk tulisan akademik. Kegiatan menulis teks akademik

21
jelaslah penting dan merupakan kegiatan yang bermanfaat baik bagi penulis maupun
bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

22
DAFTAR PUSTAKA

Widiastuti. (2019). Analisis Keilmiahan Teks Akademik (Buku Teks Pelajaran


Bahasa Indonesia SMA/MA/MAK Kelas X Edisi Revisi 2016 Terbitan
Kemendikbud) Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Menulis Teks
Laporan Hasil Observasi. Program Pascasarjana. Universitas Negeri
Makassar. Makassar: Indonesia.

Rahayu, S.A. (2017). Analisis Ciri Keilmiahan Teks Akademik Pada Teks Laporan
Hasil Observasi (Buku Teks Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas X). Pendidikan
Bahasa Indonesia PPS Universitas Negeri Makassar. Makassar: Indonesia.

23
LAMPIRAN

Jurnal Utama

https://drive.google.com/file/d/1X7xPfvDhbyQTlBELqw-
QypJhnPcuT9ux/view?usp=sharing

Jurnal Pembanding

https://drive.google.com/file/d/1PmOY4r6O70F-7YBx7-
Ikyg6JM5_DFRy6/view?usp=sharing

24

Anda mungkin juga menyukai