Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL JOURNAL REVIEW

CRITICAL JOURNAL REPORT/REVIEW


Dosen Pengampu: Dr. M. Surip. S.Pd. M.Si

Disusun oleh:

Nama : Lidia Rumapea

Nim : 3212411016

Kelas : IV/B

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat,
hidayah dan perlindunganNya yang di berikan kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan Critical Journal Review dengan judul “Penggunaan Bahasa
Indonesia Oleh Mahasiswa Dalam Presentasi” untuk memenuhi Tugas pada Mata
Kuliah Bahasa indonesia.
Pada penulisan makalah ini dapat di sadari tentunya tidak terlepas dari
dukungan, kerjasama dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga penulisan
makalah ini dapat tersusun, meskipun penulisan masih banyak kekurangan di
dalamnya. Maka sepantasnya penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan
terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada dosen pengampu Bapak Dr. M.
Surip. S.Pd. M.Si

Akhir kata, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada para pembaca
dan korektor jika ada kesalahan. Salah ketik, format dan kesalahan lainnya yang
kurang berkenan bagi pembaca atau korektor karena saya masih belajar sampai saat
ini. Untuk itu saya mohon kritik dan sarannya untuk maju bersama.

Medan, 23 Maret 2023

Lidia Rumapea

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Rasionalisasi Pentingnya Critical Journal Review (CJR) ....................... 1
1.2 Tujuan Penulisan Critical Journal Review (CJR) ................................... 1
1.3 Manfaat Critical Journal Review (CJR) ................................................... 1
1.4 Identitas Jurnal............................................................................................ 2
BAB II .................................................................................................................... 4
RINGKASAN ISI JURNAL ................................................................................. 4
2.1 Ringkasan Jurnal Utama ............................................................................ 4
2.2 Ringkasan Jurnal Pembanding .................................................................. 8
BAB III ................................................................................................................. 11
PEMBAHASAN .................................................................................................. 11
3. 1 Kelebihan Jurnal ...................................................................................... 11
3. 2 kekurangan Jurnal ................................................................................... 11
BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 12
4.1 Kesimpulan ................................................................................................ 12
4.2 Saran ........................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya Critical Journal Review (CJR)


Critical Journal Review (CJR) sangat penting buat kalangan Pendidikan
terutama buat mahasiswa maupun mahasiswi karena dengan mengkritik
suatujurnal maka mahasiswa/i ataupun si pengkritik dapat membandingkan dua
jurnal dengan tema yang sama, dapat melihat mana jurnal yang perlu diperbaiki dan
mana jurnal yang sudah baik untuk digunakan berdasarkan dari penelitian yang
telah dilakukan oleh penulis jurnal tersebut, setelah dapat mengkritik jurnal
makadiharapkan mahasiswa/i dapat membuat suatu jurnal karena sudah
mengetahui bagaimana kriteria jurnal yang baik dan benar untuk digunakan dan
sudah mengertibagaimana cara menulis atau langkah-langkah apa saja yang
diperlukan dalam penulisan jurnal tersebut.

1.2 Tujuan Penulisan Critical Journal Review (CJR)


Critical journal Review ini dibuat bertujuan untuk belajar melalui
pemenuhan tugas mata kuliah Profesi Pendidikan Jurusan Fisika Universitas Negeri
Medan untuk membuat Critical Journal Review (CJR) sehingga dapat menambah
pengetahuan untuk melihat atau membandingkan dua atau beberapa jurnal yang
baik dan yang benar. Setelah dapat membandingkan maka akan dapat membuat
suatu jurnal karena sudah dapat membandingkan mana jurnal yang sudah baik
danmana jurnal yang masih perlu diperbaiki dan juga karena sudah mengerti
langkah-langkah dari pembuatan suatu jurnal.

1.3 Manfaat Critical Journal Review (CJR)


Manfaat penulisan Critical Journal Review (CJR), yaitu:

1. Dapat membandingkan dua atau lebih jurnal yang direview.


2. Dapat meningkatkan analisis kita terhadap suatu jurnal.
3. Supaya kita dapat mengetahui teknik-teknik penulisan CJR yang benar.
4. Dan dapat menulis bagaimana jurnal yang baik dan benar.

1
5. Menambah pengetahuan kita tentang isi-isi dari jurnal-jurnal penelitian

1.4 Identitas Jurnal


A. Jurnal Utama

1.Judul Jurnal Penggunaan Bahasa Indonesia Oleh Mahasiswa Dalam


Presentasi
2.Pengarang Iis Lisnawati, Aveny Septi Astrian), Fikri Hakim

3.Tahun terbit 2022

4.Kota Terbit Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia

5.Tebal Jurnal 14 Halaman

6.Volume dan Nomor Volume 4, Nomor 1,

7.ISSN 2714-6278

8.Bahasa Indonesia

9. Jurnal Jurnal Metabasa

b. Jurnal Pembanding

1.Judul Jurnal ANALISIS PENGGUNAAN TATA BAHASA INDONESIA


DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH
2.Pengarang Pini Jamil hatul hani , Reza Rezeki , Indah Lestari , Meizana
Parisa

3.Tahun terbit 2021

4.Kota Terbit STKIP PGRI Lubuklinggau

5.Tebal Jurnal 30-40

6.Volume dan Nomor Vol. 1 No. 2

7.ISSN 2798-2467

2
8.Bahasa Bahasa Indonesia

3
BAB II

RINGKASAN ISI JURNAL

2.1 Ringkasan Jurnal Utama


ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan bahasa Indonesia oleh


mahasiswa dalam berpresentasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahasa
yang digunakan para mahasiswa dalam berpresentasi belum menampilkan
penggunaan bahasa Indonesia baku secara utuh. Hal ini dapat dilihat dari
ketidakbakuan penggunaan bahasa Indonesia pada bidang fonologi, morfologi,
sintaksis, dan semantik. Ketidakbakuan dalam bidang fonologi adalah berupa (1)
penghilangan fonem, penambahan fonem, dan penggantian fonem dan (2)
Pengejaan huruf dalam singkatan dan akronim. Ketidakbakuan dalam bidang
morfologi adalah berupa penggantian (1) dalam proses nasalisasi konsonan tidak
bersuara tidak diluluhkan, (2) penggantian afiks –nya dengan afiks –kan, (3)
penggunaan bentuk kata dengan analogi yang salah, dan (4) penggunaan bentuk
pasif yang tidak sesuai dengan personanya. Ketidakbakuan dalam bidang sintaksis
adalah berupa (1) penghilangan Subjek (S), Predikat (P), S dan P, (2) penambahan
berupa penggunaan S dan P yang ganda. Ketidakbakuan dalam bidang semantik
adalah berupa (1) Penambahan kata dan frasa yang tidak perlu dan (2) Penggantian
preposisi, konjungsi, klitik, kata baku dengan kata percakapan. Penyebab
ketidakbakuan bahasa yang digunakan dalam presentasi adalah kompetensi dan
performansi pembicara. Solusi atas ketidakbakuan penggunaan bahasa Indonesia
bisa dilakukan dengan menjadikan wacana lisan dalam presentasi sebagai bahan
pembelajaran, baik secara terintegrasi dalam mata kuliah berbicara ataupun dengan
bersinergi dengan mata kuliah kebahasaan, yaitu Fonologi, Morfologi, Sintaksis,
dan Semantik.

Pendahuluan

4
Presentasi bagi mahasiswa sangat fungsional. Dalam dunia akademik hampir setiap
mata kuliah menuntut mahasiswa berpresentasi untuk menguasai materi kuliah.
Dalam berorganisasi pun tidak jarang para mahasiswa dituntut mengungkapkan ide,
gagasan, pendapat tentang berbagai hal yang berkaitan dengan organisasi dalam
bentuk presentasi. Saat berpresentasi hakikatnya mahasiswa sedang
mengungkapkan gagasan, ide, pendapat kepada orang lain dengan menggunakan
bahasa sebagai medianya. Oleh karena itu, agar orang lain memahami yang
disampaikan, bahasa yang digunakan oleh yang berpresentasi harus sama dengan
bahasa yang digunakan oleh lawan bicara. Bahasa yang digunakan dalam
berpresentasi adalah bahasa baku karena presentasi dilakukan dalam situasi formal.
Sebagaimana dikemukakan Hamm (2006: 16) bahwa presentasi dapat dianggap
sebagai bentuk percakapan formal. Menurut Badudu (1986: 18) bahasa baku adalah
bahasa pokok, bahasa standar, bahasa utama, yaitu bahasa yang tunduk pada
ketetapan yang telah dibuat, disepakati bersama mengenai ejaan, tatabahasa,
kosakata, istilah. Untuk mengetahui kekonsistenan penggunaan bahasa baku oleh
para mahasiswa dalam berpresentasi dapat dilakukan dengan cara menganalisis
wacana lisan mereka ketika berpresentasi.

METODOLOGI PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif
dengan teknik analisis wacana. Analisis wacana dilakukan terhadap 34 wacana lisan
mahasiswa. Data direkam, ditranskripsikan, dideskripsikan, dianalisis,
diklasifikasikan, dan dibandingkan dengan kaidah bahasa Indonesia baku.

PEMBAHASAN

A. Hakikat Presentasi Abidin (2010: 119) berpendapat bahwa presentasi merupakan


suatu proses komunikasi yang dilakukan oleh komunikan dengan tujuan
menyampaikan/menyajikan pesan kepada audience dengan cara menjelaskan.
Presentation refers to the process of formal delivery of information (Kay dalam
Wang, 2016: 93) Dalam presentasi terjadi komunikasi antara pembicara dan
penyimak. Respons penyimak berwujud pemahaman atau pengajuan pertanyaan,

5
sanggahan, atau saran. Oleh karena itu, Hamm (2006: 16) menjelaskan bahwa
presentation can be considered a form of formalized conversation.

B. Bahasa Indonesia dalam Presentasi

a) Pelafalan dalam Presentasi Dari data berupa pelafalan ditemukan pelafalan yang
tidak sesuai dengan kaidah pelafalan bahasa Indonesia baku. Jenis ketidakbakuan
pelafalan fonem yang ditemukan dalam presentasi adalah sebagai berikut. 1)
penghilangan fonem, 2) penambahan fonem, 3) penggantian fonem

b) Penggunaan Bentuk Kata dalam Presentasi, c) Penggunaan Kalimat dalam


Presentasi, d) Penggunaan Pilihan Kata dalam Presentasi

C. Penyebab Ketidakbakuan Penggunaan Bahasa dalam Presentasi Berdasarkan


sumber penyebab ketidakbakuan, ketidakbakuan penggunaan bahasa dalam
presentasi dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu ketidakbakuan yang
disebabkan oleh kompetensi dan ketidakbakuan yang disebabkan oleh performansi.
Ketidakbakuan yang disebabkan oleh kompetensi adalah ketidakbakuan yang
disebabkan karena pembicara tidak menguasai kompetensi yang berkaitan dengan
kaidah bahasa. Chaer (2003: 34) mengemukakan kompetensi merupakan
“pengetahuan” seseorang akan bahasanya. Ketidakbakuan yang disebabkan oleh
performansi adalah ketidakbakuan yang disebabkan oleh konteks pembicaraan atau
hal-hal di luar kompetensi pembicara ketika pembicara menggunakan
kompetensinya. Menurut Chaer (2003: 34) performansi adalah pelaksanaan
menggunakan bahasa (produktif) atau pelaksanaan memahami bahasa (reseptif).
Ketidakbakuan dalam bidang fonologi yang disebabkan oleh kompetensi adalah
penghilangan fonem /ə/ (/pərilaku/- /prilaku/), pelafalan fonem /i/ menjadi /e/
(/praktik/- /praktek/), /i/ menjadi /ə/ (/risiko/ - /rəsiko/, /p/ menjadi /f/ (/pikir/ -
/fikir/), /k/ menjadi /h/ (/bronkitis/ - /bronhitis/). Pembicara mengira bahwa yang
benar adalah prilaku, praktek, resiko, fikir, bronkitis padahal yang baku adalah
perilaku, praktik, risiko, pikir, dan bronkitis. (Alwi, 2006). Ketidakbakuan bidang
fonologi yang lain disebabkan oleh konteks pemakaian berupa bahasa lisan.
Ketidakbakuan dalam bidang morfologi semuanya tergolong ke dalam

6
ketidakbakuan yang disebabkan oleh kompetensi. Konsonan tidak bersuara dalam
proses nasalisasi yang tidak diluluhkan (mengkonsumsi seharusnya mengonsumsi,
mensuplai seharusnya menyuplai), penggunaan bentuk misalkan, dikarenakan, dan
disampaikan (bentuk pasif: disampaikan oleh saya) menggantikan bentuk misalnya,
karena atau disebabkan, dan sampaikan (bentuk pasif: saya sampaikan) disebabkan
pembicara tidak menguasai kaidah bentuk kata.

D. Solusi atas Penggunaan Ketidakbakuan Bahasa Indonesia Menurut Badudu


(1988: 6) dalam bahasa lisan terdapat lebih banyak kelonggaran dalam struktur
bahasa maupun dalam penggunaan kosa kata yang ditimbulkan oleh pengaruh
dialek setempat, pengaruh bahasa daerah, pengaruh orang yang diajak bicara,
pengaruh tempat di mana pembicaraan dilakukan Meskipun demikian, menurut
Rusyana tidak berarti bahwa bahasa lisan dapat digunakan seenaknya (Rusyana,
1984: 163). Artinya, dalam berbahasa lisan meskipun penggunaan ketidakbakuan
dalam berbahasa bisa diterima karena berbagai faktor penyebabnya, pembicara
tetap harus berupaya semaksimal mungkin untuk menggunakan bahasa baku.
Dalam berpresentasi pun demikian, pembicara hendaknya berupaya menggunakan
bahasa sesuai dengan kaidah yang berlaku. Ketidakbakuan penggunaan bahasa
yang ditemukan tentu saja harus menjadi masukan bagi pengajar agar bisa dicarikan
solusinya sehingga penggunaan ketidakbakuan penggunaan bahaa tidak berulang
dan berlanjut pada generasi selanjutnya. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk
merealisasikan hal tersebut adalah dengan menjadikan temuan penggunaan
ketidakbakuan bahasa sebagai bahan pembelajaran, baik dalam mata kuliah
Berbicara ataupun dalam mata kuliah kebahasaan, baik Fonologi, Morfologi,
Sintaksis, maupun Semantik. Hal ini relevan dengan salah satu fungsi analisis
berbahasa pembelajar, sebagaimana dikemukakan Richards (1998: 15) bahwa
analisis bahasa pembelajar dapat menjadi dasar dalam memprediksi secara realistis
tentang belajar dan mengajarkan bahasa.

7
2.2 Ringkasan Jurnal Pembanding
PENDAHULUAN

Disadari atau tidak, penggunaan bahasa akan berubah sesuai dengan kebutuhan
penuturnya. Sebagai contoh, bahasa yang digunakan saat seseorang berpidato atau
berceramah dalam sebuah seminar akan berbeda dengan bahasa yang digunakannya
saat mengobrol atau bercengkrama dengan keluarganya. Bahasa itu akan berubah
lagi saat ia menawar atau membeli sayuran di pasar. Kesesuaian antara bahasa dan
pemakaiannya ini disebut ragam bahasa. Dalam penggunaan bahasa (Indonesia)
dikenal berbagai macam ragam bahasa dengan pembagiannya masing-masing,
seperti ragam formal-semi formalnonformal; ujaran-tulisan; jurnalistik; iklan;
populer dan ilmiah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001) dijelaskan bahwa
ilmiah adalah bersifat ilmu; secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah)
ilmu pengetahuan. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa karya tulis
ilmiah adalah karya tulis yang bersifat keilmuan. Sifat keilmuan ini terlihat pula
dalam penggunaan bahasanya. Ragam bahasa yang digunakan dalam sebuah karya
tulis ilmiah adalah ragam bahasa ilmiah. Ragam bahasa ilmiah merupakan bahasa
dalam dunia pendidikan. Karena penutur ragam bahasa ini adalah orang yang
berpendidikan, bahasa yang digunakan adalah bahasa yang dipelajari di
sekolah/institusi pendidikan. Ragam bahasa ini dikenal pula dengan istilah ragam
bahasa baku/standar. Standar tersebut meliputi penggunaan tata bahasa dan ejaan
bahasa Indonesia baku. Tata bahasa Indonesia yang baku meliputi penggunaan kata,
kalimat, dan paragraf yang sesuai dengan kaidah baku. Kaidah tata bahasa
Indonesia yang baku adalah kaidah tata bahasa Indonesia sesuai dengan aturan
berbahasa yang ditetapkan oleh Pusat Bahasa Indonesia. Sementara itu, kaidah
ejaan bahasa Indonesia yang baku adalah kaidah ejaan bahasa Indonesia yang
disempurnakan. Sesuai dengan ragam bahasanya, aturanaturan ini mengikat
penggunaan bahasa dalam karya tulis ilmiah. Karya tulis ilmiah terbagi menjadi
enam jenis, yaitu skripsi, tesis, disertasi (tugas akhir dalam pendidikan tinggi);
laporan penelitian; makalah seminar; artikel ilmiah; makalah; dan laporan
eksekutif. Pembahasan karya tulis ilmiah dalam tulisan ini akan difokuskan pada
artikel ilmiah. Pemilihan ini dilakukan dengan dasar pemikiran artikel ilmiah yang

8
dimuat dalam jurnal/ majalah ilmiah merupakan salah satu bentuk karya tulis ilmiah
yang sudah dipublikasikan.

METODE PENELITIAN

Analisis penggunaan tata bahasa dalam artikel ilmiah pada tulisan ini dilakukan
dengan analisis pustaka dan observasi terhadap penggunaan bahasa dalam majalah-
majalah ilmiah. Sebagai alat bantu untuk mendeskripsikan bahasa ilmiah,
digunakan kaidah tata bahasa Indonesia sesuai dengan aturan berbahasa yang
ditetapkan oleh Pusat Bahasa Indonesia, yaitu Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia,
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, dan Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Implementasi penggunaan bahasa dalam artikel ilmiah dilihat secara acak dalam
beberapa artikel ilmiah berbahasa Indonesia.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Format Penulisan

Artikel ilmiah merupakan tulisan ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah.
Setiap jurnal memiliki syarat penyajian tulisan yang berbeda-beda. Walaupun
begitu, unsur-unsur tulisan yang biasa dapat ditemui adalah abstrak, kata kunci,
pendahuluan (latar belakang, tujuan, masalah penelitian, dan metode penelitian),
batang tubuh (hasil dan pembahasan penelitian), dan kesimpulan. Karena
keterbatasan tempat dalam jurnal ilmiah, pembatasan jumlah halaman dalam artikel
ilmiah berlaku ketat. Tiap bidang ilmu mempunyai konvensi naskah yang berbeda-
beda. Namun secara umum, pembagian dalam sebuah kerangka pikiran (tulisan
maupun ujaran) terdiri atas pendahuluan, isi, dan penutup. Setiap bagian tersebut
berkaitan satu sama lain sehingga membangun satu kepaduan yang utuh.

Pilihan Kata (Diksi)

Pilihan kata atau diksi dalam sebuah karya tulis ilmiah akan mempengaruhi kesan
dan makna yang ditimbulkan. Hal ini merupakan salah satu unsur dalam artikel
ilmiah. Pemilihan kata dalam satu ragam bahasa berkaitan dengan ketepatan
pemilihan kata dan kesesuaian pemilihankata. Menurut Gorys Keraf (2005: 87),

9
ketepatan pemilihan kata berkaitan dengan menggunakan kata secara tepat yang
berarti menggunakan kata sesuai dengan makna yang ingin dicapai. Sementara itu,
kesesuaian pemilihan kata berkaitan dengan suasana dan lingkungan berbahasa.
Dalam artikel ilmiah, suasana dan lingkungan bahasa yang digunakan adalah formal
dengan bahasa standar/baku. Dalam makalah ini, dibahas beberapa hal yang
berkaitan dengan ketepatan dan kesesuaian pemilihan kata dalam artikel ilmiah,
yaitu: 1. Sinonim, 2. kata umum dan kata khusus, 3. Kata indria, 4. Kelangsungan
pilihan kata, 5. Istilah dan jargon, 6. Kata populer dan ilmiah, 7. Kata slang, 8.
Idiom, 9. Kalimat Efektif

SIMPULAN

Ragam bahasa yang digunakan dalam karya tulis ilmiah adalah ragam bahasa ilmiah
atau disebut juga bahasa standar (baku). Sebagai salah satu jenis dari karya tulis
ilmiah, artikel ilmiah pun ditulis dengan menggunakan ragam bahasa ilmiah.
Bahasa standar ini adalah bahasa yang dipelajari dalam institusi pendidikan.
Sebagai bahasa standar, ada aturan-aturan tata bahasa dan pedoman ejaan yang
perlu diikuti. Standar berbahasa yang perlu diperhatikan dalam ragam bahasa ini
meliputi pemilihan kata yang tepat, kalimat efektif, kepaduan paragraf, dan
pedoman penulisan. Berdasarkan pengamatan dapat diketahui bahwa dalam artikel
ilmiah masih dapat ditemui penggunaan bahasa yang tidak sesuai dengan standar
aturan berbahasa Indonesia. Penggunaan bahasa yang tidak sesuai tersebut dapat
ditemukan berupa ketidaktepatan dalam penggunaan/ penyusunan kata, kalimat,
paragraf, dan pedoman penulisan.

10
BAB III

PEMBAHASAN

3. 1 Kelebihan Jurnal
• Memiliki abstrak dari rangkuman jurnal tersebut
• Jurnal penelitian ini menjelaskan secara rinci apa yang ada di dalamnya.
• Jurnal penelitian ini memiliki sumber yang sangat kompleks
• Tata penulisan sudah bagus dan rapi
• Pada Jurnal utama atau pada jurnal pembanding menggunakan bahasa yang
mudah di pahami sehingga dapat mempermudah pembaca dalam lebih
mengerti dan mengenganalisis jurnal.
• Jurnal utama dan pembanding sudah sangat bagus karna disertai opini dari
para ahli sehingga dapat membuat pembaca menjadi yakin dan paham
bahwasannya pembahasan dalam jurnal tersebut memiliki sumber yang
terpercaya
• Penulisan jurnal sudah bisa di bilang rapi karna memiliki pengatuan yang
jelas dan di setiap susunan bab dan paragrafnya.

3. 2 kekurangan Jurnal
• Masih adanya kesalahan penulisan (typo) dan penggunaan tanda baca yang
kurang tepat.
• Dalam jurnal tersebut masih banyak menggunakan bahasa yang masih
sangat sulit di pahami oleh orang awam khusnya mahasiswa yang masih
baru memasuki pembahasan seperti apa yang ada pada pembahasan jurnal
tersebut .
• Pada jurnal pembanding tidak mencantumkan saran pada jurnalnya

11
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari pembahasan kelemahan dn kelebihan yang telah dijelaskan atau
dipaparkan diatas, setiap jurnal yaitu jurnal utama, jurnal pembanding
memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing baik itu dari segi penulisan, tata
bahasa dan juga kedalaman materi. Maka dapat disimpulkan bahwa kedua jurnal
tersebut sudah baik dan dapat di jadikan sebagai referensi untuk pembaca,tetapi
masih perlu perbaikan. Maka dapat disimpulkan bahwa jurnal tersebut layak atau
sudah bagus digunakan pembaca sebagai referensi untuk penelitian -
penelitian lainnya.

4.2 Saran
Untuk kedepannya atau selanjutnya kelemahan-kelemahan atau pun kekurangan
setiap jurnal ini perlu diperbaiki supaya lebih baik lagi dimanfaatkan
ataupun digunakan pembaca sebagai refrensi dalam penelitian-penelitian
ataupun untuk kegunaan lainnya

12
DAFTAR PUSTAKA
Iis Lisnawati, A. S. (2022). Penggunaan Bahasa Indonesia Oleh Mahasiswa
Dalam Presentasi. Jurnal Metabasa.
Pini Jamil hatul hani, D. (2021). ANALISIS PENGGUNAAN TATA BAHASA
INDONESIA. LJESE, 30-40.

13
14

Anda mungkin juga menyukai