Disusun oleh:
Nim : 3212411016
Kelas : IV/B
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat,
hidayah dan perlindunganNya yang di berikan kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan Critical Journal Review dengan judul “Penggunaan Bahasa
Indonesia Oleh Mahasiswa Dalam Presentasi” untuk memenuhi Tugas pada Mata
Kuliah Bahasa indonesia.
Pada penulisan makalah ini dapat di sadari tentunya tidak terlepas dari
dukungan, kerjasama dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga penulisan
makalah ini dapat tersusun, meskipun penulisan masih banyak kekurangan di
dalamnya. Maka sepantasnya penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan
terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada dosen pengampu Bapak Dr. M.
Surip. S.Pd. M.Si
Akhir kata, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada para pembaca
dan korektor jika ada kesalahan. Salah ketik, format dan kesalahan lainnya yang
kurang berkenan bagi pembaca atau korektor karena saya masih belajar sampai saat
ini. Untuk itu saya mohon kritik dan sarannya untuk maju bersama.
Lidia Rumapea
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
5. Menambah pengetahuan kita tentang isi-isi dari jurnal-jurnal penelitian
7.ISSN 2714-6278
8.Bahasa Indonesia
b. Jurnal Pembanding
7.ISSN 2798-2467
2
8.Bahasa Bahasa Indonesia
3
BAB II
Pendahuluan
4
Presentasi bagi mahasiswa sangat fungsional. Dalam dunia akademik hampir setiap
mata kuliah menuntut mahasiswa berpresentasi untuk menguasai materi kuliah.
Dalam berorganisasi pun tidak jarang para mahasiswa dituntut mengungkapkan ide,
gagasan, pendapat tentang berbagai hal yang berkaitan dengan organisasi dalam
bentuk presentasi. Saat berpresentasi hakikatnya mahasiswa sedang
mengungkapkan gagasan, ide, pendapat kepada orang lain dengan menggunakan
bahasa sebagai medianya. Oleh karena itu, agar orang lain memahami yang
disampaikan, bahasa yang digunakan oleh yang berpresentasi harus sama dengan
bahasa yang digunakan oleh lawan bicara. Bahasa yang digunakan dalam
berpresentasi adalah bahasa baku karena presentasi dilakukan dalam situasi formal.
Sebagaimana dikemukakan Hamm (2006: 16) bahwa presentasi dapat dianggap
sebagai bentuk percakapan formal. Menurut Badudu (1986: 18) bahasa baku adalah
bahasa pokok, bahasa standar, bahasa utama, yaitu bahasa yang tunduk pada
ketetapan yang telah dibuat, disepakati bersama mengenai ejaan, tatabahasa,
kosakata, istilah. Untuk mengetahui kekonsistenan penggunaan bahasa baku oleh
para mahasiswa dalam berpresentasi dapat dilakukan dengan cara menganalisis
wacana lisan mereka ketika berpresentasi.
METODOLOGI PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif
dengan teknik analisis wacana. Analisis wacana dilakukan terhadap 34 wacana lisan
mahasiswa. Data direkam, ditranskripsikan, dideskripsikan, dianalisis,
diklasifikasikan, dan dibandingkan dengan kaidah bahasa Indonesia baku.
PEMBAHASAN
5
sanggahan, atau saran. Oleh karena itu, Hamm (2006: 16) menjelaskan bahwa
presentation can be considered a form of formalized conversation.
a) Pelafalan dalam Presentasi Dari data berupa pelafalan ditemukan pelafalan yang
tidak sesuai dengan kaidah pelafalan bahasa Indonesia baku. Jenis ketidakbakuan
pelafalan fonem yang ditemukan dalam presentasi adalah sebagai berikut. 1)
penghilangan fonem, 2) penambahan fonem, 3) penggantian fonem
6
ketidakbakuan yang disebabkan oleh kompetensi. Konsonan tidak bersuara dalam
proses nasalisasi yang tidak diluluhkan (mengkonsumsi seharusnya mengonsumsi,
mensuplai seharusnya menyuplai), penggunaan bentuk misalkan, dikarenakan, dan
disampaikan (bentuk pasif: disampaikan oleh saya) menggantikan bentuk misalnya,
karena atau disebabkan, dan sampaikan (bentuk pasif: saya sampaikan) disebabkan
pembicara tidak menguasai kaidah bentuk kata.
7
2.2 Ringkasan Jurnal Pembanding
PENDAHULUAN
Disadari atau tidak, penggunaan bahasa akan berubah sesuai dengan kebutuhan
penuturnya. Sebagai contoh, bahasa yang digunakan saat seseorang berpidato atau
berceramah dalam sebuah seminar akan berbeda dengan bahasa yang digunakannya
saat mengobrol atau bercengkrama dengan keluarganya. Bahasa itu akan berubah
lagi saat ia menawar atau membeli sayuran di pasar. Kesesuaian antara bahasa dan
pemakaiannya ini disebut ragam bahasa. Dalam penggunaan bahasa (Indonesia)
dikenal berbagai macam ragam bahasa dengan pembagiannya masing-masing,
seperti ragam formal-semi formalnonformal; ujaran-tulisan; jurnalistik; iklan;
populer dan ilmiah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001) dijelaskan bahwa
ilmiah adalah bersifat ilmu; secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah)
ilmu pengetahuan. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa karya tulis
ilmiah adalah karya tulis yang bersifat keilmuan. Sifat keilmuan ini terlihat pula
dalam penggunaan bahasanya. Ragam bahasa yang digunakan dalam sebuah karya
tulis ilmiah adalah ragam bahasa ilmiah. Ragam bahasa ilmiah merupakan bahasa
dalam dunia pendidikan. Karena penutur ragam bahasa ini adalah orang yang
berpendidikan, bahasa yang digunakan adalah bahasa yang dipelajari di
sekolah/institusi pendidikan. Ragam bahasa ini dikenal pula dengan istilah ragam
bahasa baku/standar. Standar tersebut meliputi penggunaan tata bahasa dan ejaan
bahasa Indonesia baku. Tata bahasa Indonesia yang baku meliputi penggunaan kata,
kalimat, dan paragraf yang sesuai dengan kaidah baku. Kaidah tata bahasa
Indonesia yang baku adalah kaidah tata bahasa Indonesia sesuai dengan aturan
berbahasa yang ditetapkan oleh Pusat Bahasa Indonesia. Sementara itu, kaidah
ejaan bahasa Indonesia yang baku adalah kaidah ejaan bahasa Indonesia yang
disempurnakan. Sesuai dengan ragam bahasanya, aturanaturan ini mengikat
penggunaan bahasa dalam karya tulis ilmiah. Karya tulis ilmiah terbagi menjadi
enam jenis, yaitu skripsi, tesis, disertasi (tugas akhir dalam pendidikan tinggi);
laporan penelitian; makalah seminar; artikel ilmiah; makalah; dan laporan
eksekutif. Pembahasan karya tulis ilmiah dalam tulisan ini akan difokuskan pada
artikel ilmiah. Pemilihan ini dilakukan dengan dasar pemikiran artikel ilmiah yang
8
dimuat dalam jurnal/ majalah ilmiah merupakan salah satu bentuk karya tulis ilmiah
yang sudah dipublikasikan.
METODE PENELITIAN
Analisis penggunaan tata bahasa dalam artikel ilmiah pada tulisan ini dilakukan
dengan analisis pustaka dan observasi terhadap penggunaan bahasa dalam majalah-
majalah ilmiah. Sebagai alat bantu untuk mendeskripsikan bahasa ilmiah,
digunakan kaidah tata bahasa Indonesia sesuai dengan aturan berbahasa yang
ditetapkan oleh Pusat Bahasa Indonesia, yaitu Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia,
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, dan Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Implementasi penggunaan bahasa dalam artikel ilmiah dilihat secara acak dalam
beberapa artikel ilmiah berbahasa Indonesia.
Format Penulisan
Artikel ilmiah merupakan tulisan ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah.
Setiap jurnal memiliki syarat penyajian tulisan yang berbeda-beda. Walaupun
begitu, unsur-unsur tulisan yang biasa dapat ditemui adalah abstrak, kata kunci,
pendahuluan (latar belakang, tujuan, masalah penelitian, dan metode penelitian),
batang tubuh (hasil dan pembahasan penelitian), dan kesimpulan. Karena
keterbatasan tempat dalam jurnal ilmiah, pembatasan jumlah halaman dalam artikel
ilmiah berlaku ketat. Tiap bidang ilmu mempunyai konvensi naskah yang berbeda-
beda. Namun secara umum, pembagian dalam sebuah kerangka pikiran (tulisan
maupun ujaran) terdiri atas pendahuluan, isi, dan penutup. Setiap bagian tersebut
berkaitan satu sama lain sehingga membangun satu kepaduan yang utuh.
Pilihan kata atau diksi dalam sebuah karya tulis ilmiah akan mempengaruhi kesan
dan makna yang ditimbulkan. Hal ini merupakan salah satu unsur dalam artikel
ilmiah. Pemilihan kata dalam satu ragam bahasa berkaitan dengan ketepatan
pemilihan kata dan kesesuaian pemilihankata. Menurut Gorys Keraf (2005: 87),
9
ketepatan pemilihan kata berkaitan dengan menggunakan kata secara tepat yang
berarti menggunakan kata sesuai dengan makna yang ingin dicapai. Sementara itu,
kesesuaian pemilihan kata berkaitan dengan suasana dan lingkungan berbahasa.
Dalam artikel ilmiah, suasana dan lingkungan bahasa yang digunakan adalah formal
dengan bahasa standar/baku. Dalam makalah ini, dibahas beberapa hal yang
berkaitan dengan ketepatan dan kesesuaian pemilihan kata dalam artikel ilmiah,
yaitu: 1. Sinonim, 2. kata umum dan kata khusus, 3. Kata indria, 4. Kelangsungan
pilihan kata, 5. Istilah dan jargon, 6. Kata populer dan ilmiah, 7. Kata slang, 8.
Idiom, 9. Kalimat Efektif
SIMPULAN
Ragam bahasa yang digunakan dalam karya tulis ilmiah adalah ragam bahasa ilmiah
atau disebut juga bahasa standar (baku). Sebagai salah satu jenis dari karya tulis
ilmiah, artikel ilmiah pun ditulis dengan menggunakan ragam bahasa ilmiah.
Bahasa standar ini adalah bahasa yang dipelajari dalam institusi pendidikan.
Sebagai bahasa standar, ada aturan-aturan tata bahasa dan pedoman ejaan yang
perlu diikuti. Standar berbahasa yang perlu diperhatikan dalam ragam bahasa ini
meliputi pemilihan kata yang tepat, kalimat efektif, kepaduan paragraf, dan
pedoman penulisan. Berdasarkan pengamatan dapat diketahui bahwa dalam artikel
ilmiah masih dapat ditemui penggunaan bahasa yang tidak sesuai dengan standar
aturan berbahasa Indonesia. Penggunaan bahasa yang tidak sesuai tersebut dapat
ditemukan berupa ketidaktepatan dalam penggunaan/ penyusunan kata, kalimat,
paragraf, dan pedoman penulisan.
10
BAB III
PEMBAHASAN
3. 1 Kelebihan Jurnal
• Memiliki abstrak dari rangkuman jurnal tersebut
• Jurnal penelitian ini menjelaskan secara rinci apa yang ada di dalamnya.
• Jurnal penelitian ini memiliki sumber yang sangat kompleks
• Tata penulisan sudah bagus dan rapi
• Pada Jurnal utama atau pada jurnal pembanding menggunakan bahasa yang
mudah di pahami sehingga dapat mempermudah pembaca dalam lebih
mengerti dan mengenganalisis jurnal.
• Jurnal utama dan pembanding sudah sangat bagus karna disertai opini dari
para ahli sehingga dapat membuat pembaca menjadi yakin dan paham
bahwasannya pembahasan dalam jurnal tersebut memiliki sumber yang
terpercaya
• Penulisan jurnal sudah bisa di bilang rapi karna memiliki pengatuan yang
jelas dan di setiap susunan bab dan paragrafnya.
3. 2 kekurangan Jurnal
• Masih adanya kesalahan penulisan (typo) dan penggunaan tanda baca yang
kurang tepat.
• Dalam jurnal tersebut masih banyak menggunakan bahasa yang masih
sangat sulit di pahami oleh orang awam khusnya mahasiswa yang masih
baru memasuki pembahasan seperti apa yang ada pada pembahasan jurnal
tersebut .
• Pada jurnal pembanding tidak mencantumkan saran pada jurnalnya
11
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari pembahasan kelemahan dn kelebihan yang telah dijelaskan atau
dipaparkan diatas, setiap jurnal yaitu jurnal utama, jurnal pembanding
memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing baik itu dari segi penulisan, tata
bahasa dan juga kedalaman materi. Maka dapat disimpulkan bahwa kedua jurnal
tersebut sudah baik dan dapat di jadikan sebagai referensi untuk pembaca,tetapi
masih perlu perbaikan. Maka dapat disimpulkan bahwa jurnal tersebut layak atau
sudah bagus digunakan pembaca sebagai referensi untuk penelitian -
penelitian lainnya.
4.2 Saran
Untuk kedepannya atau selanjutnya kelemahan-kelemahan atau pun kekurangan
setiap jurnal ini perlu diperbaiki supaya lebih baik lagi dimanfaatkan
ataupun digunakan pembaca sebagai refrensi dalam penelitian-penelitian
ataupun untuk kegunaan lainnya
12
DAFTAR PUSTAKA
Iis Lisnawati, A. S. (2022). Penggunaan Bahasa Indonesia Oleh Mahasiswa
Dalam Presentasi. Jurnal Metabasa.
Pini Jamil hatul hani, D. (2021). ANALISIS PENGGUNAAN TATA BAHASA
INDONESIA. LJESE, 30-40.
13
14