MAHASISWA
Oleh Kelompok 3
Desiya Ramayanti Azhara 1811015120005
Fitria Febrianti 1711015720001
Muhammad Aulia Rohim 1711015310016
Nabila Rafika 1711015320020
Rusydina Rosada 1711015120020
Puja dan puji syukur pnyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Penerapan Diksi (Pilihan Kata) pada Dua Makalah Mahasiswa”.
Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas dari Bapak Isnu Wahyono, M.Pd.
dan Ibu Suparti, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan baik dari segi
penulisan maupun segi penyusunan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun akan kami terima dengan senang hati demi perbaikan makalah
selanjutnya.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Kami berharap makalah ini bisa
memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Atas perhatian dan
kesempatan yang diberikan, kami ucapkan terima kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
Contoh :
- Ibu kota : pusat pemerintahan
- Ibu jari : jari yang paling besar atau jempol
- Jamban : kamar kecil
Berdasarkan wujudnya, makna dibedakan atas :
1. Makna referensial adalah makna kata yang mempunyai rujukan yang konkret.
Contoh :
- Meja, baju, membaca, menulis
2. Makna inferensial adalah makna kata yang tidak mempunyai rujukan yang
konkret.
Contoh :
- Baik, indah, sedih, gembira
Perubahan Makna
Berdasarkan cakupan maknanya, perubahan makna dibedakan atas.
1. Meluas, cakupan makna sekarang lebih luas daripada sebelumnya.
Misalnya:
Kata Dulu sekarang
Berlayar Mengarungi laut dengan memakai Mengarungi lautan dengan
kapal layar alat apa saja
Putera-puteri Dipakai untuk sebutan anak-anak Sebutan untuk semua anak
raja laki-laki dan perempuan
2. Menyempit, cakupan makna sekarang lebih sempit dari pada makna dahulu
Kata Dulu Sekarang
Sekarang Sebutan untuk semua orang Gelar untuk orang yang
cendikiawan sudah lulus dari perguruan
tinggi
Madrasah Sekolah Sekolah yang mempelajari
ilmu agama Islam
Berdasarkan nilai rasanya, perubahan makna dibedakan atas :
1. Ameliorasi adalah perubahan makna ke tingkat yang lebih tinggi. Artinya
baru dirasakan lebih baik dari arti sebelumnya.
Contoh:
- Kata wanita dirasakan lebih baik nilainya daripada perempuan
- Kata istri atau nyonya dirasakan lebih baik daripada kata bini.
2. Peyorasi adalah perubahan makna ke tingkat yang lebih rendah. Arti baru
dirasakan lebih rendh nilainya dari arti sebelumnya.
Contoh:
- Kata perempuan sekarang dirasakan lebih rendah artinya
- Kata bini sekarang dirasakan kasar
Pergeseran Makna
Pergeseran makna dibedakan atas 2 macam:
1. Asosiasi adalah pergeseran makna yang terjadi karena adanya persamaan
sifat.
Contoh:
- Tasya menyikat giginya sampai bersih
- Pencuri itu menyikat habis barang-barang berhatga dirumah itu
2. Sinestesia adalah perubahan makna akibat adanya pertukaran tanggapan
antara dua indra yang berbeda.
Contoh:
- Sayur itu rasanya pedas sekali
- Kata-katanya sangat pedas didengar.
Relasi Makna
1. Homonim adalah dua buah kata yang mempunyai persamaan tulisan dan
pengucapan.
Contoh :
- Bisa berarti ;
o Dapat, sanggup
o Racun
- Buku berarti ;
o Kitab
o Antara ruas dengan ruas
2. Homograf adalah dua buah kata atau lebih yang mempunyai persamaan
tulisan tetapi berlainan pengucapan dan arti.
Contoh:
- Teras(inti) dengan teras(halaman rumah)
- Sedan(isak) dengan sedan(sejenis mobil)
- Tahu(paham) dengan tahu(sejenis makanan)
3. Homofon adalah dua buah kata atau lebih yang mempunyai persamaan
pengucapan tetapi berlainan tulisan dan arti
Contoh:
- Bang dengan bank
- Masa dengan massa
4. Sinonim adalah dua buah kata yang berbeda tulisan dan pengucapanya tetapi
mempunyai arti yang sama.
Contoh:
- Pintar dengan pandai
- Bunga dengan kembang
Kesinoniman kata tidaklah mutlak, hanya ada kesamaan atau kemiripan. Oleh
sebab itu, di dalam sebuah karang mengarang sebaiknya dipergunakan sinomin kata
supaya ada variasinya dan ada pergantiannya yang membuat lukisan di dalam
karangan itu menjadi hidup. Sinonim dapat terjadi disebabkan oleh hal-hal berikut
ini :
o Pengaruh bahasa daerah
Contoh :
- Kata harimau yang diberi sinonim dengan macan
- Kata auditorium bersinonim dengan kata pendopo
- Kata rindu bersinonim dengan kata kangen
o Perbedaan dialek regional
Contoh :
- Handuk bersinonim tuala
- Selop bersinonim seliper
o Pengaruh bahasa asing
Contoh :
- Kolosal bersinonim besar
- Aula bersinonim ruangan
- Realita bersinonim kenyataan .
o Perbedaan dialek sosial
Contohnya :
- Suami bersinonim laki,
- Istri bersinonim bini,
- Mati bersinonim wafat.
o Perbedaan ragam bahasa
Contohnya :
- Membuat bersinonim menggubah,
- Asisten bersinonim pembantu,
- Tengah bersinonim madya.
o Perbedaan dialek temporal
Contohnya :
- Hulubalang bersinonim komandan,
- Kempa bersinonim stempel,
- Peri bersinonim hantu .
5. Antonim adalah kata-kata yang berlawanan artinya.
Contoh:
- Tua- muda
- Besar – kecil
- Luas – sempit
6. Polisemi berasal adalah kata poly dan sema, yang masing-masing
berarti’banyak’ dan ‘tanda’. Jadi polisemi berarti suatu kata yang memiliki
banyak makna.
Contoh:
- Kata kepala yang mempunyai arti bahagian atas tubuh manusia tetapi dapat
juga berarti orang yang menjadi pimpinan pada sebuah kantor dan sebagainya.
- Kata kaki yang dipergunakan untuk menahan tubuh manusia tetapi dapat
juga kaki meja yang menahan meja.
C. Pilihan kata sesuai dengan Kaidah Lingkungan Sosial Kata
Diksi harus selalu diperhatikan lingkungan pemakian kata-kata. Dengan
membedakan lingkungan itu, pilihan kata yang kita lakukan akan lebh tepat dan
dan mengena. Lingkungan itu dapat kita lihat berdasarkan :
1. Tingkat sosial yang mengakibatkan terjadinya sosiolek
Contoh:
Kata- kata mati, meninggal dunia, wafat, tewas, mampus, mangkat kita bedakan
penggunaanya di dalam bahasa Indonesia berdasarkan rasa bahasa bukanlah
melihat tingkat sosialnya
2. Daerah/geografi yang mengakibatkan dialek
Contoh:
Kata-kata bis,kereta, dan motor kita bedakan penggunaanya berdasarkan
geografinya
3. Formal/nonformal yang mengakibatkan bahasa baku/ tidak baku
Contoh:
Kata tersangka, terdakwa, dan tertuduh kita bedakan berdasarkan maknanya.
4. Umum dan khusus yang mengakibatkan terjadinya bahasa umum dan khusus.
Makna Umum( hipernim) adalah makna yang cakupannya luas.
Contoh: Bunga, bulan, hewan, kendaraan
Makna khusus( hiponim) adalah makna yang cakupannya sempit atau
terbatas.
Contoh:
Hipernim Hiponim
Melihat Menengok,menatap, melirik,menjenguk,melotot
Bunga Melati, Anggrek, Sedap Malam
Bulan Januari,Februari, Maret
Hewan Ayam, Burung, kambing