KALKULUS 1
Tahap Persiapan Bersama (TPB)
Deskripsi Mata Kuliah:
Mata kuliah ini dimaksudkan untuk memberi
kemampuan pada mahasiswa tentang konsep-
konsep matematika mengenai:
Sistem Bilangan Real dan Pertidaksamaan
Fungsi, Limit, dan Kekontinuan
Turunan dan Penggunaannya
Anti Turunan dan Integral Tertentu
Teorema Dasar Kalkulus Pertama dan Kedua
serta mampu menerapkannya dalam
penyelesaian soal/masalah.
Page 2
Capaian Pembelajaran:
Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa diharapkan
memiliki:
Keterampilan teknis baku yang didukung oleh konsep,
rumus, metode, dan penalaran yang sesuai;
Pola berpikir yang kritis, logis dan sistematis; serta
kreativitas dalam pemecahan masalah yang terkait dengan
Kalkulus 1;
Kemampuan membaca dan menggunakan informasi secara
mandiri dari sumbersumber belajar, khususnya buku teks,
untuk dapat menyelesaikan masalahmasalah terkait.
Kemampuan mengkomunikasikan hasil pemikiran dan
pekerjaannya baik secara lisan maupun tulisan;
Kesiapan untuk mempelajari matakuliah lain, yang
Page 3
memerlukan kalkulus sebagai prasyarat, secara mandiri.
Kontrak Perkuliahan:
KEHADIRAN
syarat kehadiran 80%, keterlambatan maksimal 10 menit
PERFORMA
Pakaian sopan, bersih, rapi, dan bersepatu.
PENILAIAN
Tugas Mandiri : 20%
Pretest/Postest/Quiz : 20%
Ujian Tengah Semester (UTS) : 25%
Ujian Akhir Semester (UAS) : 35%
PUSTAKA
[1] Dale Varberg, Edwin Purcell and Steve Rigdon, Calculus, Prentice Hall, 2007, 9th ed
[2] James Stewart, Calculus, Brooks/Cole Publishing Company, 1999, 4th ed.
[3] Thomas, Calculus, Pearson Education, 2005, 11th ed.
Page 4
BAB 1. Pendahuluan
Outline:
1.1 Sistem Bilangan Real
1.2 Pertidaksamaan
1.3 Nilai Mutlak
1.4 Akar Kuadrat
1.5 Sistem Koordinat dan Garis Lurus
1.6 Teknik Menggambar Grafik suatu Persamaan Garis
Page 5
Sistem Bilangan
Himp. Bilangan
NOL ASLI
Himp. Bilangan
Gambar
Page 6 Diagram Sistem Bilangan KOMPLEKS
Bilangan Asli dan Bilangan Bulat
Sistem bilangan merupakan dasar kalkulus..Apakah itu bilangan
real dan bagaimana sifat-sifatnya? Untuk memahami sistem
bilangan real, kita akan memulai dengan beberapa sistem bilangan
yang sederhana.
Himpunan yang paling sederhana adalah himpunan bilangan asli,
dinotasikan dengan N = {1, 2, 3, 4, 5, ...}
Dengan bilangan asli kita biasa menghitung banyaknya buku,
kursi, permen, bolpoint, dan lain-lain.
Dalam bilangan asli terdiri dari bilangan 1, bilangan prima dan
bilangan komposit.
Gabungan antara himpunan bilangan asli, nol, dan himpunan
lawan dari bilangan asli disebut sebagai himpunan bilangan bulat,
dinotasikan dengan Z = {..., -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, ...}.
Page 7
Bilangan Rasional dan Irasional
Page 8
Pembagian dengan Nol
Bil. REAL
Bil. RASIONAL
Bil. ASLI Bil. BULAT
Page 11
Bilangan Kompleks
Page 12
Kalkulator dan Komputer
Page 13
Aproksimasi/Perkiraan/Hampiran
-4 0 4
Page 15
Contoh 2:
Misalkan daerah arsiran (region) R pada gambar di
samping diputar terhadap sumbu horizontal.
Perkirakan volume cincin padat yang dihasilkan.
(tidak perlu nilai eksaknya)
Penyelesaian:
Daerah R panjangnya 3 satuan dan tingginya 0,9
satuan. Sehingga, diperkirakan luasnya 3 (0,9) 3
satuan persegi. Bayangkan cincin padat yang
terbentuk itu di belah dan diletakkan mendatar, akan
membentuk sebuah balok sepanjang kira-kira
2r 2(3)(6) = 36 satuan. Volume balok adalah luas
penampang dikali tinggi. Jadi, kira-kira volume
cincin padat itu adalah 3(36) = 108.
Jika hasil perkiraan Anda jauh dari 108, teliti
Page 16
kembali jawaban Anda.
Pertidaksamaan
Contoh pertidaksamaan sederhana:
(i) 3x 18 > 9 (iv) x2 x 6 0
(ii) -5 < 2x + 6 < 4 (v) (x + 1) (x 1)2(x 3) 0
(iii) 3x + 7 > 5x 9 (vi) x 1
0
x2
Menyelesaikan suatu pertidaksamaan adalah mencari semua
himpunan bilangan real yang membuat pertidaksamaan itu
berlaku. Berbeda dengan persamaan, yang himpunan
pemecahannya umumnya terdiri dari satu bilangan atau mungkin
sejumlah bilangan berhingga, himpunan pemecahan suatu
pertidaksamaan biasanya terdiri dari suatu interval bilangan atau
gabungan dari beberapa interval bilangan.
Page 17
Interval
Himpunan penyelesaian suatu pertidaksamaan akan dapat
dinyatakan dalam notasi himpunan damupun dalam bentuk
interval.
Himpunan penyelesaian {x | a < x < b} dapat ditulis dengan (a, b)
yang menunjukkan interval terbuka yang terdiri semua bilangan
real antara a dan b, tidak termasuk titik-titik ujung a dan b.
Contoh: (-1, 6) = {x | -1 x 6}
Page 19
Menyelesaikan Pertidaksamaan
Prosedur menyelesaikan pertidaksamaan adalah mengubah
pertidaksamaan satu langkah demi satu langkah hingga diperoleh
himpunan penyelesaiannya jelas.
Dapat dilakukan operasi-operasi tertentu (tambah, kurang, kali,
bagi, akar, pangkat) pada kedua ruas pada suatu pertidaksamaan.
Perlakuan pada kedua ruas harus sama.
Ingat! Tidak ada operasi coret dalam operasi hitung.
Itu hanya istilah teknik/cara saja
Contohnya:
Kedua ruas ditambah atau dikurangi dengan suatu bilangan
Kedua ruas dikali atau dibagi dengan suatu bilangan positif
Jika kedua ruas dikali atau dibagi dengan bilangan negatif, tanda
pertidaksamaan harus berbalik arah
Page 20
Contoh 3:
Selesaikan pertidaksamaan 2x 7 < 4x 2 dan tunjukkan garis
bilangan himpunan penyelesaiannya.
Penyelesaian:
2x 7 < 4x 2
2x < 4x 2 + 7 (kedua ruas ditambah 7)
2x 4x < 5 (kedua ruas dikurangi 4x atau ditambah -4x)
2x < 5
x > -5/2 (kedua ruas dibagi -2 atau dikali -1/2)
Himpunan penyelesaiannya = {x | x > -5/2} atau
ditulis dalam bentuk interval (-5/2, ) atau dapat juga ditunjukkan
dengan garis bilangan
Page 21
Contoh 4:
Selesaikan pertidaksamaan -5 2x + 6 < 4 dan tunjukkan garis
bilangan himpunan penyelesaiannya.
Penyelesaian:
-5 2x + 6 < 4
-5 6 2x < 4 6 (kedua ruas dikurangi 6)
-11 2x < -2
11
2
x < -2/2 (kedua ruas dibagi -2 atau dikali -1/2)
11
2
x < -1
Penyelesaian:
Amati, hasil bagi tersebut berubah tanda pada x = -1, 1, dan 3
Dapat diambil titik uji x = -2, x = 0, x = 2, dan x = 4.
Berdasarkan hasil uji titik tersebut diperoleh
Page 28
Sifat-sifat Nilai Mutlak
Page 29
Pertidaksamaan yang melibatkan Nilai Mutlak
Jika |x| < 3, maka jarak antara x dengan titik asal harus lebih
kecil dari 3. Dengan kata lain, x lebih besar dari -3 dan
lebih kecil dari 3; yaitu -3 < x < 3.
Jika Jika |x| > 3, maka jarak antara x dengan titik asal harus
lebih besar dari 3. Ini dapat terjadi jika x lebih besar dari 3
atau x lebih kecil dari -3; yaitu x < -3 atau x > 3.
Penyelesaian:
Berdasarkan definisi nilai mutlak, maka
|x 4| < 2 -2 < x 4 < 2
-2 + 4 < x < 2 + 4
2<x<6
Page 31
Contoh 12:
Selesaikan pertidaksamaan |3x 5| 1 dan tunjukkan
penyelesaiannya pada garis bilangan.
Penyelesaian:
Berdasarkan definisi nilai mutlak, maka
|3x 5| 1 3x 5 -1 atau 3x 5 1
3x 4 atau 3x 6
x 4/3 atau x 2
Page 32
Contoh 13:
Misalkan (epsilon) adalah bilangan positif. Tunjukkan bahwa
x 2 5 x 10
5
Dalam konteks jarak, ini berarti jarak antara x dan 2 lebih kecil dari
/5 jika dan hanya jika jarak 5x dan 10 kurang dari .
Penyelesaian:
x2 5 x 10 (kedua ruas dikalikan 5)
5
5 x2 (|5| = 5)
5( x 2) (|a||b| = |ab|)
5 x 10
Page 33
Contoh 14:
Misalkan (epsilon) adalah bilangan positif. Carilah bilangan positif
(delta) sedemikian hingga
x 3 / 6 6 x 18
Penyelesaian:
6x 18 6( x 3) (faktorkan)
6 x 3 (|ab| = |a||b|)
6 x 3 (|6| = 6)
x3 (kedua ruas dibagi 6)
6
Jadi, kita pilih = /6. Dengan mengikuti implikasi mundur,
terlihat bahwa x 3 x 3 6 x 18
Page 34 6
Contoh 16:
Sebuah beker gelas liter (500 cm3)mempunyai jari-jari dalam
4 cm. Seberapa dekat kita harus mengukur tinggi air h dalam
gelas untuk meyakinkan kita mempunyai liter air dengan
galat lebih kecil dari 1%, yakni galat lebih kecil dari 5 cm3?
Page 37