Anda di halaman 1dari 40

Bab 4

Aplikasi Integral

Dalam bab ini akan dibahas beberapa aplikasi dari integral. Dicatat bahwa aplikasi-
aplikasi yang disajikan dalam bab ini adalah aplikasi-aplikasi yang memerlukan teknik-
teknik yang sudah dibahas dalam bab-bab sebelumnya. Aplikasi-aplikasi tersebut yaitu
penentuan luas bidang datar, penentuan volume suatu benda putar, penentuan luas
permukaan suatu benda putar, penentuan panjang kurva, dan pusat massa dari suatu
benda.

4.1 Luas Bidang Datar


Pada subbab ini kita akan mencari luas bidang datar antara dua kurva. Kurva-kurva
yang diamati adalah kurva yang muncul dalam persamaan Kartesius, persamaan pa-
rameter, dan persamaan kutub.

4.1.1 Persamaan Kartesius


Dalam bagian ini kita akan mencari suatu rumus untuk menentukan luas bidang datar
antara dua kurva Kartesius. Terdapat dua kasus yang diperhatikan seperti yang terlihat
dalam Gambar 4.1.

y x=g(y)
y=f(x)
x=f(y)

a x
y=g(x) b c
x
(a) (b)
Gambar 4.1: Bidang datar antara dua kurva.

55
Bab 4. Aplikasi Integral 56

KASUS 1. Dalam kasus pertama kita ingin menentukan luas bidang datar antara
y = f (x) dan y = g (x) untuk x 2 I = [a; b]. Diasumsikan bahwa f (x) g (x) pada I,
lihat Gambar 4.1(a).

Masalah tersebut diselesaikan seperti masalah luas bidang datar yang sudah dibicarakan
dalam Bab 2. Pertama kali interval dibagi menjadi n interval bagian dengan lebar sama:
b a
: x=
n
Berikutnya, diambil suatu titik dalam setiap interval bagian, misalnya xi , dan dibentuk
persegi panjang pada setiap interval bagian seperti dalam Gambar 4.2.

y=f(x)

y=g(x)

x1* x2* xi* xn*


x
x0
xn-1 xn
x1 x2

xi-1 xi
Gambar 4.2: Persegi panjang-persegi panjang pada bidang datar untuk Gambar 4.1(a).

Tinggi dari setiap persegi panjang diberikan oleh


f (xi ) g (xi ) ;
sehingga luas setiap persegi panjang dinyatakan dengan
(f (xi ) g (xi )) x:
Jadi, luas bidang datar antara dua kurva dihampiri oleh
n
X
L (f (xi ) g (xi )) x:
i=1

Luas eksaknya yaitu


n
X
L = lim (f (xi ) g (xi )) x;
n!1
i=1
atau berdasarkan jumlahan tak hingga di Subbab 2.1 diperoleh rumus
Z b
L= (f (x) g (x)) dx: (4.1)
a

Dicatat bahwa rumus (4.1) meminta satu fungsi selalu menjadi fungsi atas, yaitu f (x),
dan fungsi lainnya selalu menjadi fungsi bawah, yaitu g (x), dalam satu interval inte-
grasi.
Bab 4. Aplikasi Integral 57

Contoh 4.1 Cari luas bidang datar yang dibatasi oleh y = 2x2 + 10, y = 4x + 16,
x = 2, dan x = 5.

Penyelesaian. Bidang datar yang diberikan digambarkan seperti berikut:


y

60

tinggi =
50 (2x2 + 10) - (4x + 6)

40

tinggi = 30
2
(2x + 10) - (4x + 6) y = 4x + 6 lebar = ∆ x
20 2
y = 2x + 10

10 tinggi =
(4x + 6) - (2x2 + 10)
lebar = ∆ x lebar = ∆ x
x
-2 -1 0 1 2 3 4 5

Dalam masalah ini terdapat tiga daerah dimana satu fungsi selalu menjadi fungsi atas
dan fungsi lainnya selalu menjadi fungsi bawah. Jadi, yang perlu dilakukan adalah
mencari luas bidang datar untuk setiap daerah tersebut dan selanjutnya dijumlahkan.
Z 1 Z 3
L = 2x2 + 10 (4x + 16) dx + (4x + 16) 2x2 + 10 dx
2 1
Z 5
+ 2x2 + 10 (4x + 16) dx
3
Z 1 Z 3 Z 5
= 2x2 4x 6 dx + 2
2x + 4x + 6 dx + 2x2 4x 6 dx
2 1 3
1 3 5
2 3 2 3 2 3
= x 2x2 6x + x + 2x2 + 6x + x 2x2 6x
3 2 3 1 3 3
14 64 64 142
= + + = :
3 3 3 3

KASUS 2. Dalam kasus kedua kita ingin menentukan luas bidang datar antara
x = f (y) dan x = g (y) untuk y 2 J = [c; d]. Diasumsikan bahwa f (y) g (y) pada
J, lihat Gambar 4.1(b). Penurunan rumus luas bidang datar adalah serupa dengan
Kasus 1, yaitu membagi interval J menjadi interval-interval bagian yang sama lebar
dan membentuk persegi panjang pada setiap interval bagian, lihat Gambar 4.3. Pada
akhirnya akan diperoleh rumus untuk luas bidang datar:
Z d
L= (f (y) g (y)) dy: (4.2)
c

Dicatat bahwa rumus (4.2) meminta satu fungsi selalu menjadi fungsi kanan, yaitu
f (y), dan fungsi lainnya selalu menjadi fungsi kiri, yaitu g (y), dalam satu interval
integrasi.
Bab 4. Aplikasi Integral 58

yn
y n*
yn-1

yi
yi*
yi-1
y2
y2*
y1
y1*
y0 x=f(y)
x=g(y)

x
Gambar 4.3: Persegi panjang-persegi panjang pada bidang datar untuk Gambar 4.1(b).

Contoh 4.2 Cari luas bidang datar yang dibatasi oleh x = 12 y 2 3, x = y + 1, y = 4,


dan y = 4.
Penyelesaian. Bidang datar yang diberikan digambarkan seperti berikut:
y

4
x = 12 y 2 − 3 x=y+1

lebar = ∆ x

tinggi = ( y +1) − (12 y2 − 3)


x
-3 1 5
-1
-2 tinggi = ( y − 3)− ( y +1)
1
2
2

lebar = ∆ x

-4

Dalam masalah ini terdapat dua daerah dimana satu fungsi selalu menjadi fungsi kanan
dan fungsi lainnya selalu menjadi fungsi kiri.
Z 2 Z 4
1 2 1 2
L = y 3 (y + 1) dy + (y + 1) y 3 dy
4 2 2 2
Z 2 Z 4
1 2 1 2
= y y 4 dy + y + y + 4 dy
4 2 2 2
2 4
1 3 1 2 1 3 1 2 22 76
= y y 4y + y + y + 4y = + 18 = :
6 2 4 6 2 2 3 3
Bab 4. Aplikasi Integral 59

4.1.2 Persamaan Parameter


Dalam bagian ini kita akan mencari suatu rumus untuk menentukan luas bidang datar
antara sumbu x dan suatu kurva parameter yang diberikan oleh

x = f (t) dan y = g (t) , a x b:

Kita juga mengasumsikan bahwa kurva parameter bergerak berdasarkan kenaikan t


dari t1 sampai t2 dan melewati titik tepat satu kali, lihat Gambar 4.4.

y
t = t2
x = f(t), y = g(t)
t = t1

a b x
Gambar 4.4: Bidang datar di atas sumbu x dan di bawah suatu kurva parameter.

Dari diskusi dalam bagian sebelumnya kita bisa mendapatkan rumus untuk luas bidang
datar di atas sumbu x dan di bawah kurva y = F (x) dimana x 2 [a; b]:
Z x=b
L= F (x) dx:
x=a

Sekarang dipikirkan persamaan parameter x = f (t) sebagai substitusi dalam integral.


Kita juga mengasumsikan bahwa a = f (t1 ) dan b = f (t2 ). Selain itu diperlukan juga
diferensial dx:
dx = f 0 (t) dt:
Selanjutnya persamaan-persamaan yang diambil disubstitusikan ke rumus luas bidang
datar untuk memperoleh rumus:
Z t=t2
L= y f 0 (t) dt:
t=t1

Contoh 4.3 Cari luas bidang datar yang dibatasi oleh sumbu x dan sikloida (cycloid)
x = t sin (t), y = 1 cos (t) untuk nilai t dari 0 sampai 2 .

Penyelesaian. Bidang datar yang diberikan digambarkan seperti berikut:

t =π
2

t=0 t = 2π
x
0 2 4 6
Bab 4. Aplikasi Integral 60

df (t)
Diambil x = f (t) = t sin (t) dengan f 0 (t) = = 1 cos (t). Karena itu diperoleh
dt
luas bidang datar yang diarsir yaitu
Z t=t2 Z 2
L = y f 0 (t) dt = (1 cos (t)) (1 cos (t)) dx
t=t1 0
Z 2 Z 2
= (1 cos (t))2 dx = 1 2 cos (t) + cos2 (t) dx
0 0
Z 2
1 + cos (2t)
= 1 2 cos (t) + dx
0 2
Z 2
3 1
= 2 cos (t) + cos (2t) dx
0 2 2
2
3 1
= t 2 sin (t) + sin (2t)
2 4 0
= 3 :

4.1.3 Persamaan Kutub


Dalam bagian ini kita akan memperhatikan bidang datar yang dibatasi oleh kurva
kutub. Dimisalkan bidang datar dibatasi oleh kurva r1 = f ( ) > 0 dan r2 = g ( ) > 0
dan garis-garis = dan = seperti dalam Gambar 4.5.

θ =β

r1 = f (θ ) B*
θ*
∆L
L B
r2 = g(θ) θ =α
A*

∆θ

O θ =0 O
Gambar 4.5: Bidang datar di antara dua kurva kutub.

Rumus untuk luas bidang datar tersebut dapat dipandang secara intuisi dengan mem-
perhatikan suatu irisan L. Irisan tersebut diperoleh dengan memandang dua juring
dari suatu lingkaran berjari-jari r1 dan r2 dengan sudut pusat seperti dalam Gam-
bar 4.5 sebelah kanan. Berdasarkan rumus luas suatu tembereng dari suatu lingkaran
dengan jari-jari r dan sudut pusat :
1
L = r2 ;
2
Bab 4. Aplikasi Integral 61

diperoleh luas tembereng OBB dan OAA berturut-turut yaitu


1 1
LOBB = r12 dan LOAA = r22 ;
2 2
sehingga
1 2
L = LOBB r22
LOAA =
r :
2 1
Berdasarkan jumlahan tak hingga akan diperoleh
Z
1
L= 2 r12 r22 d : (4.3)

Contoh 4.4 Hitung luas bidang datar tertutup di luar lingkaran r = 6 cos ( ) dan di
dalam kardioda (cardioid) r = 2 + 2 cos ( ).
Penyelesaian. Untuk menentukan luas bidang datar yang dimaksud, kita perlu menge-
tahui nilai dimana kedua kurva berpotongan. Kita dapat mencari nilai-nilai tersebut
dengan cara substitusi:
1 1
6 cos ( ) = 2 + 2 cos ( ) =) 4 cos ( ) = 2 =) cos ( ) =
=) = :
2 3
Selanjutnya bidang datar yang diberikan dapat digambarkan seperti berikut:
θ = 12 π
θ = 13 π
y

2
r = 6 cos(θ )
r = 2 + 2 cos( θ )

θ =π θ =0
4 6 x

-2

θ = 32 π θ = − 13 π = 53 π

Diingat bahwa rumus 4.3 meminta bidang datar harus tertutup ketika kita menaikkan
besar sudut dari yang kecil ke besar. Jika kita menggunakan 13 sampai 12 , maka
kita mendapatkan bidang datar yang dibatasi oleh kardioda dan lingkaran. Luas untuk
bidang datar tersebut yaitu
Z 1
1 2 h i
L1 = (2 + 2 cos ( ))2 (6 cos ( ))2 d
2 1
3
Z 1
1 2
= 4 + 8 cos ( ) + 4 cos2 ( ) 36 cos2 ( ) d
2 1
3
Z 1
1 2
= 4 + 8 cos ( ) 32 cos2 ( ) d
2 1
3
Z 1
2
= 2 1 + 2 cos ( ) 8 cos2 ( ) d
1
3
Bab 4. Aplikasi Integral 62

1
1 1 2
L1 = 2 + 2 sin ( ) 8 sin (2 ) +
4 2 1
3
1
= 2 [ 3 + 2 sin ( ) 2 sin (2 )] 21
3

3
= 2 +2 0 ( + 0)
2
= 4 :
Berikutnya, jika kita menggunakan 12 sampai , maka kita mendapatkan bidang datar
yang dibatasi oleh kardioda saja. Di sini kita tetap bisa menggunakan 4.3 dengan
mengambil r2 = 0. Luas untuk bidang datar tersebut yaitu
Z h i
1
L2 = (2 + 2 cos ( ))2 02 d
2 1
Z2
1
= 4 + 8 cos ( ) + 4 cos2 ( ) d
2 1
Z2
= 2 1 + 2 cos ( ) + cos2 ( ) d
1
2

1 1
= 2 + 2 sin ( ) + sin (2 ) +
4 2 1
2

1 1
= 2 + 2 sin ( ) + sin (2 )
2 4 1
2

1 1
= 2 +0 0 + +2 0
2 4
3
= 4+ :
4
Sekarang kita perhatikan bahwa ternyata bidang datar simetris terhadap sumbu x.
Jadi, luas bidang datar yang ditanyakan yaitu
3 1
L = 2 (L1 + L2 ) = 2 4 +4+ = 16 :
4 4

SOAL-SOAL UNTUK SUBBAB 4.1


Dalam masalah 1 16, cari luas bidang datar untuk daerah yang diarsir.
1. 2.
y
y = x 4 − x2 y

y = (1 - cos(x))sin(x)

x
-2 0 2

0 π x
Bab 4. Aplikasi Integral 63

3. 4.
y y

−π -2 -1 0
x
y = 12 π cos(x) sin(π + π sin(x)) 1
-1

-2 −π − π2 0
x

-3 -1
y = 3sin(x) 1+ cos(x)

5. 6.
y

y x = 2y2 - 2y
1

1 y=1

y = cos2(x) x = 12y2 - 12y3


x x
0 π π 0 1
2

7. 8.
y
1
(-2,8) (2,8) x = y3 (1,1)
8
y = 2x2

x = y2

y = x4 - 2x2
x
-2 2
x 0 1

9. 10.
y
y
1 y = 1
sec 2 ( t )
2
2 2
y=x

x
-1 0 1
t
− π3 π
3
0

y = -2x4

-2 y = -4sin2(t)
Bab 4. Aplikasi Integral 64

11. 12.
y
y=x
y= 1
4
x2

y=1
1 1
y = x2 x+y=2

0 x
1 2 0 1 2

13. 14.
y y

(-3,5) 2 (2,2)
5
y = x2 - 4
x
-2 2

x y = 2x3 - x2 - 5x
-3 1
y = -x2 - 2x
y = -x2 + 3x
(1,-3) (-2,-10)
(-3,-3)
-10
-4
15. 16.
y

4 y
(-2,4)
y = 4 - x2 6 (3,6)
2 y = x −x
1
3
3

x
-2 2 3
y = 13 x

(3,1)
y=-x+2 x
-2 3

-5 (3,-5)
(− 2,− 23 )

Dalam masalah 17 85, buat sketsa kurva-kurva yang diberikan dan selanjutnya cari
luas bidang datar tertutup yang dibatasi oleh kurva-kurva tersebut.

17. y = 0, y = x, dan 2 x 1

18. y = 2x + 6, y = 3, dan 1 x 2

19. y = 0, y = 5x x2 , dan 0 x 4
Bab 4. Aplikasi Integral 65

20. y = 0, y = x2 3x, dan 2 x 2

21. y = 0, y = 5 2x 3x2 , dan 1 x 1

22. y = x2 + 1, y = 2x 2, dan 1 x 2

23. y = x2 1, y = x 2, dan 2 x 1
1
24. y = x 2, y = 3x , dan 0
3 x 1

25. sumbu x dan kurva y = 5 + 6x x2

26. sumbu x dan kurva y = 1 x4

27. sumbu y dan kurva x = 25 y2

28. sumbu y dan kurva x = y (8 y)

29. di bawah sumbu x dan di atas y = x2 4x

30. di bawah y = 12 x2 dan di atas y = jxj

31. y = sin (x), y = cos (x), dan 0 x 2


1 1
32. y = cos (x), y = 2 cos (x), dan 2 x 2

33. y = sin (x), y = sin (x), dan 0 x

34. y = 2 sin (x), y = sin (2x), dan 0 x

35. y = x, y = ex , dan 0 x 2

36. y = e x, y = ex , dan 0 x 2

37. y = ex , y = ex , dan 1 x 1
1 1
38. y = ,y= ex , dan x 1
x 2
39. sumbu x, y = 4 jxj, dan 2 x 2

40. y = 3x2 dan y = 12

41. y = 4 x2 dan y = 5

42. y = 2 dan y = 5 x2

43. y = 41 x2 dan y = 12 x + 2

44. y = x2 dan y = 1 x2

45. y = x3 dan y = x2
p
46. y = x2 dan y = x

47. y = 4x + 16 dan y = 2x2 + 10

48. y = x2 2x dan y = x 2

49. y = x3 dan y = x
Bab 4. Aplikasi Integral 66

50. y = x3 dan y = 4x

51. y = x3 dan x = y 2

52. y = x3 + 1 dan y = x + 1

53. y = x4 2x2 dan y = 2x2 + 12

54. y = x4 1 dan y = x3 x

55. y = 2x2 dan y = x2 + 4

56. y = 31 x2 dan y = 4 2 2
3x

57. y 2 = 2x dan x2 = 2y

58. y 2 = 2x dan x y=4

59. y = jxj dan y = x2 2

60. y = jxj dan y = 1 jxj

61. y = jxj dan y = 2

62. y = 2 dan y = 3 jxj

63. y = jxj dan y = x3

64. y = jxj dan y = x2

65. y = x2 5 dan y = 3 x2

66. y = x2 2x dan y = 6x x2
1
67. y = dan 2x + 2y = 5
x
68. x = 0, y = 9 x2 , dan y = x (3 x)

69. y = 0, y = x3 + x + 2, dan x = 2

70. y = 2x + 4, y = 2 3x, dan y = x

71. y = x2 + 1, y = 2x, dan y = 1

72. y = x2 1, y = (x 1)2 , dan y = (x + 1)2


p
73. y = x, y = 1, dan y = 10 2x
p
74. y = x 2, y = 2 x, dan y = x

75. y = 2, y = x3 + x, dan x + y = 3
p p
76. y = x, y = 2 x, dan y = x

77. x = y 2 dan x = 2 y2

78. x = y 2 + 10 dan x = (y 2)2

79. x = 1 y 2 dan x = y 2 1
Bab 4. Aplikasi Integral 67

80. y = 0, x = y 2 , dan x = y + 2

81. x = 2y 2 , x = 0, dan y = 3

82. x = y 2 , x = y 2 , dan 2 y 2

83. x + 4y 2 = 4 dan x + y 4 = 1, untuk x 0

84. 4x2 + y = 4 dan x4 y=1

85. x3 y = 0 dan 3x2 y=0

Dalam masalah 86 105, buat sketsa kurva-kurva parameter yang diberikan dan se-
lanjutnya cari luas bidang datar tertutup yang dibatasi oleh kurva-kurva tersebut.

86. x = 2t 5, y = 3t + 8, 0 t 4

87. x = 5t2 , y = t3 , 1 t 2

88. x = t2 , y = 2t (3 t), 0 t 3

89. x = t2 3t + 1, y = 4t2 , -1 t 5
1
90. x = 3t2 , y = + t3 , 0:5 t 3
t
91. x = t3 4t, y = t2 1, 2 t 2

92. x = t2 1, y = t t3 , 2 t 2

93. x = t2 2, y = 2t, 2 t 2
p
94. x = 3 t, y = t (4 t), 0 t 4

95. x = t2 3, y = 3t, t > 0, sumbu x, garis x = 1 dan x = 6


4
96. x = t3 , y = , sumbu x, garis x = 1 dan x = 8
t
1
97. x = t3 , y = , sumbu x, garis x = 1 dan x = 8
3t2
98. x = 5 sin , y = t2 ,

99. x = a cos ( ), y = a sin ( ), 0 2 (kurva lingkaran)

100. x = a cos ( ), y = b sin ( ), 0 2 (kurva ellips)

101. x = a sin ( ), y = a sin (2 ), 0 2 (kurva Lissajous)


1
102. x = cos ( ), y = sin (2 ), 0 2
2
103. x = a cos3 ( ), y = a sin3 ( ), 0 2 (kurva asteroida)
1 1 1 1
104. x = 2 cos ( ) 4 cos (2 ), y = 2 sin ( ) 4 sin (2 ), 0 2 (kurva scrambler)

105. x = a 3 sin ( ) sin3 ( ) , y = a cos3 ( ), 0 2


Bab 4. Aplikasi Integral 68

Dalam masalah 106 125, buat sketsa kurva kutub yang diberikan dan selanjutnya cari
luas bidang datar tertutup yang dimaksud.

106. di dalam kardioda r = a (1 + cos ( )), a > 0

107. di dalam limaçon oval r = 4 + 2 cos ( )

108. di dalam satu daun dari mawar berdaun tiga r = a sin (3 )

109. di dalam satu daun dari mawar berdaun empat r = a cos (2 )

110. di dalam lemniscate r2 = 2a2 cos (2 ), a > 0

111. di dalam satu gelang (loop) dari lemniscate r2 = 4 sin (2 )

112. di dalam mawar berdaun enam r2 = 2 sin (3 )

113. di dalam gelang luar dari limaçon r = 1 + 2 cos ( )

114. di dalam gelang luar dan di luar gelang dalam dari limaçon r = 1 + 2 cos ( )

115. di dalam lingkaran-lingkaran r = 2 cos ( ) dan r = 2 sin ( )

116. di dalam lingkaran-lingkaran r = 1 dan r = 2 sin ( )

117. di dalam lingkaran r = 2 dan kardioda r = 2 (1 cos ( ))

118. di dalam kardioda-kardioda r = 2 (1 + cos ( )) dan r = 2 (1 cos ( ))

119. di dalam lingkaran r = 1 dan di luar kardioda r = 1 cos ( )

120. di dalam kardioda r = 1 + cos ( ) dan diluar lingkaran r = 3 cos ( )

121. di dalam lemniscate r2 = 8 cos (2 ) dan di luar lingkaran r = 2

122. di dalam lingkaran r = 3a cos ( ) dan di luar kardioda r = a (1 + cos ( )), a > 0

123. di dalam lingkaran r = 2 cos ( ) dan di luar lingkaran r = 1

124. di dalam lingkaran r = 6 dan di atas garis r = 3 csc ( )


3
125. di dalam lemniscate r2 = 6 cos (2 ) dan di sebelah kanan garis r = 2 sec ( )

4.2 Volume Benda Putar


Sebelum menurunkan rumus untuk volume benda putar, kita pertama kali perlu men-
de…nisikan apa yang dimaksud dengan suatu benda putar. Diambil y = f (x) adalah
suatu fungsi kontinu tak negatif pada suatu interval [a; b], lihat Gambar 4.6(a). Ketika
daerah antara sumbu x dan kurva y = f (x), a x b, diputar terhadap sumbu
x, maka diperoleh daerah tiga dimensi seperti terlihat dalam Gambar 4.6(b) yang
selanjutnya dinamakan benda putar (solid of revolution). Dalam kasus ini sumbu x
dinamakan sumbu putar.
Bab 4. Aplikasi Integral 69

y y
y=f(x)

y=f(x) a
sumbu
putar
x
a b b
x

(a) (b)
Gambar 4.6: (a) Bidang datar; (b) benda padat sebagai hasil putaran dari bidang datar.

4.2.1 Metode Cakram


Untuk mencari volume benda putar dalam Gambar 4.6(b), volume pada setiap interval
bagian dihampiri oleh suatu bidang potong yang tegak lurus dengan sumbu putar.
Dalam kasus di atas, bidang potongnya adalah cakram seperti terlihat dalam Gambar
4.7. Diambil n interval bagian dengan lebar x dan dimisalkan suatu titik dalam setiap
interval bagian adalah xi . Kita mengamati bahwa setiap cakram adalah suatu silinder
berjari-jari R (xi ) = f (xi ) dan mempunyai tinggi x, sehingga volume dari setiap
cakram yaitu
Vi = [R (xi )]2 x = [f (xi )]2 x:

jari-jari = R(xi*) = f(xi*)


y = f(x) ∆x

x1* x2* xn*


a x
xi* b

cakram

Gambar 4.7: Cakram-cakram pada benda putar dalam Gambar 4.6(b).

Selanjutnya volume benda putar dapat dihampiri oleh


n
X n
X
V Vi = [f (xi )]2 x:
i=1 i=1

Berdasarkan jumlahan tak hingga, diperoleh volume eksak untuk benda putar yaitu
Z b Z b
2
V = [f (x)] dx = y 2 dx:
a a
Bab 4. Aplikasi Integral 70

Metode untuk menghitung volume benda putar tersebut dinamakan metode cakram
(disk method ) karena bidang potongnya adalah suatu cakram bundar berjari-jari R (x).

Contoh 4.5 Cari volume benda putar yang dihasilkan ketika bidang datar yang dibatasi
p
oleh y = x, x = 0, x = 4, dan sumbu x diputar terhadap sumbu x.

Penyelesaian. Bidang datar yang diberikan dan benda putar yang dihasilkan digam-
barkan seperti berikut:

y
y jari − jari = R ( x ) = x
y= x y= x

x
0 x 4
x
4 x

cakram

Volume benda putar yaitu


Z 4 Z 4 Z 4
p 2
V = y 2 dx = x dx = x dx
0 0 0
4
x2 42
= = =8 :
2 0 2

Contoh 4.6 Cari volume benda putar yang dihasilkan ketika bidang datar yang dibatasi
p
oleh y = x dan garis-garis y = 1, x = 4 diputar terhadap garis y = 1.

Penyelesaian. Bidang datar yang diberikan dan benda putar yang dihasilkan digam-
barkan seperti berikut:

y y

R( x) = x −1
y= x (x, x ) y= x
R( x) = x −1
1
y=1

x 0
0 1 x 4 y=1
1
x
4 x
Bab 4. Aplikasi Integral 71

Volume benda putar yaitu


Z 4 Z 4 Z 4
2 p 2 p
V = [R(x)] dx = x 1 dx = x 2 x + 1 dx
1 1 1
4
x2 2 3 7
= 2 x2 + x = :
2 3 1 6

Berikutnya, untuk mencari volume suatu benda putar yang dihasilkan ketika suatu
daerah antara sumbu y dan suatu kurva x = g (y), c y d, diputar terhadap sumbu
y, kita menggunakan metode yang sama dengan x diganti y. Dalam kasus ini, volume
benda putar dirumuskan oleh
Z d
V = x2 dy:
c

Contoh 4.7 Cari volume benda putar yang dihasilkan ketika daerah antara sumbu y
2
dan kurva x = , 1 y 4, diputar terhadap sumbu y.
y

Penyelesaian. Daerah terbatas dan pelabelan untuk metode cakram adalah seperti
berikut:

y y

2
x=
y
4 4

2
x= 2 
y  , y 
y 
y y

1 1
2
R( y) =
y 2
x 0 R( y) =
0 2 y
2 x

Volume benda putar yaitu


Z 4 Z 4 2 Z 4
2 2 4
V = x dy = dy = dy
1 1 y 1 y2
4
1 3
= 4 =4 =3 :
y 1 4

Contoh 4.8 Cari volume benda putar yang dihasilkan ketika daerah antara parabola
x = y 2 + 1 dan garis x = 3 diputar terhadap garis x = 3.
Bab 4. Aplikasi Integral 72

Penyelesaian. Daerah yang diberikan dan benda putar yang dihasilkan digambarkan
seperti berikut:

y R(y) = 3 –(y2 + 1) y
= 2 –y2 R(y) = 2 –y2 x=3

2 (3, 2 ) 2
y y

x x
0 1 3 5 0 1 3 5

− 2
x = y2 + 1
(3, − 2 ) − 2 x = y2 + 1
x=3

Volume benda putar yaitu


Z p Z p Z p
2 2 2
2 2 2
V = p [R (y)] dy = p 3 y +1 dy = p 4 4y 2 + y 4 dy
2 2 2
p
2
4 3 1 5
= 4y y + y p
3 5 2
p
64 2
= :
15

4.2.2 Metode Cincin


Jika kita memutar bidang datar yang tidak berbatas pada atau memotong sumbu putar,
lihat Gambar 4.8(a), maka benda putar yang dihasilkan mempunyai suatu lubang di
dalamnya, lihat Gambar 4.8(b). Dalam kasus ini, bidang potong-bidang potong yang
tegak lurus terhadap sumbu putar adalah cincin, lihat Gambar 4.8(c). Ukuran cincin
yaitu
jari-jari luar: R (x)
jari-jari dalam: r (x)
Luas bidang datar untuk cincin yaitu

L (x) = [R (x)]2 [r (x)]2 = [R (x)]2 [r (x)]2 :

Akibatnya, volume benda putar dirumuskan oleh


Z b
V = [R (x)]2 [r (x)]2 dx:
a

Metode untuk menghitung volume benda putar tersebut dinamakan metode cincin
(washer method ) karena bidang potongnya adalah suatu cincin bundar berjari-jari luar
R (x) dan berjari-jari dalam r (x).
Bab 4. Aplikasi Integral 73

y = f(x)
0
a y = g(x)
x sumbu putar
b
x
(a)
y y (x, R(x))
(x, r(x))

0 0
a
x x
b x x

cincin
(b) (c)
Gambar 4.8: (a) Bidang datar; (b) benda putar dengan lubang di dalam; (c) bidang
potong berupa cincin.

Contoh 4.9 Daerah yang dibatasi oleh parabola y = x2 + 1 dan garis y = x + 3


diputar terhadap sumbu x untuk menghasilkan suatu benda putar. Cari volume benda
putar tersebut.

Penyelesaian. Pertama kali digambar daerah yang diberikan dan suatu ruas garis
yang memotong daerah serta tegak lurus terhadap sumbu putar (sumbu x). Jari-jari
untuk cincin yang ditentukan oleh ruas garis yaitu R (x) = x + 3 dan r (x) = x2 + 1.
Volume benda putar yaitu
Z 1
2
V = ( x + 3)2 x2 + 1 dx
2
Z 1
= 8 6x x2 x4 dx
2
1
1 3 1 5
= 8x 3x2 x x
3 5 2
117
= :
5
Bab 4. Aplikasi Integral 74

Daerah terbatas dan pelabelan untuk metode cincin adalah seperti berikut:

y
y
(-2,5)
(-2,5)
y = -x + 3 R(x) = -x + 3 (1,2)
R(x) = -x + 3

2
r(x) = x2 + 1
r(x) = x + 1 (1,2)

y = x2 + 1 x
-2 x
0 x
interval integrasi 1 x

bidang potong: cincin


jari-jari luar: R(x) = -x + 3
2
jari-jari dalam: r(x) = x + 1

Berikutnya, untuk mencari volume suatu benda putar yang dibentuk oleh putaran
suatu daerah terhadap sumbu y, kita menggunakan prosedur yang sama seperti dalam
Contoh 4.9, tetapi diintegralkan terhadap y. Dalam kasus ini, bidang potong atau
cincin tegak lurus terhadap sumbu y (sumbu putar), serta jari-jari dalam dan luar
untuk cincin adalah adalah fungsi dari y.

Contoh 4.10 Daerah yang dibatasi oleh parabola y = x2 dan garis y = 2x dalam
kuadran satu diputar terhadap sumbu y untuk menghasilkan suatu benda putar. Cari
volume benda putar tersebut.

Penyelesaian. Pertama kali digambar daerah yang diberikan dan suatu ruas garis
yang memotong daerah serta tegak lurus terhadap sumbu putar (sumbu y). Jari-jari
p
untuk cincin yang ditentukan oleh ruas garis yaitu R (y) = y dan r (y) = 12 y. Volume
benda putar yaitu
Z 4 !
p 2 1 2
V = ( y) y dy
0 2
Z 4
1 2
= y y dy
0 4
4
1 2 1 3
= y y
2 12 0
8
= :
3
Bab 4. Aplikasi Integral 75

Daerah terbatas dan pelabelan untuk metode cincin adalah seperti berikut:

y y y
r( y) =
2 R( y) = y

R( y) = y 4
(2,4)
4
y
r( y) =
2 y
interval integrasi

y
y
y = 2x atau x=
y 2
x=
2
x= y
y = x2 atau

x= y
0
x 2
0 2 x

4.2.3 Metode Kulit Silindris


Dalam dua bahasan sebelumnya, bidang potong yang diperhatikan adalah bidang datar
yang diperoleh dengan cara mengiris benda putar menggunakan bidang yang tegak
lurus terhadap sumbu putar. Dalam bahasan ini kita akan menggunakan cara yang
berbeda ketika mengiris benda putar.

sumbu putar

sumbu putar y = f(x)

y = f(x)

ck
xk tinggi
a persegi panjang
= f(ck)
b
x xk-1
a ck b
∆ xk
x-L xk-1 xk x
(a) (b)
Gambar 4.9: Ketika suatu daerah terbatas (a) diputar terhadap garis tegak x = L, di-
hasilkan suatu benda putar yang dapat diiris menjadi kulit-kulit silindris.
Suatu kulit ditunjukkan dalam (b).
Bab 4. Aplikasi Integral 76

Sekarang diperhatikan daerah yang dibatasi oleh kurva fungsi kontinu tak negatif y =
f (x) dan sumbu x pada interval tertutup terbatas [a; b] yang terletak di sebelah kanan
garis tegak x = L, lihat Gambar 4.9(a). Diasumsikan a L, sehingga garis tegak
dimungkinkan menyentuh daerah terbatas, tetapi tidak melewatinya. Benda putar
dengan cara memutar daerah terbatas terhadap garis tegak L.

Diambil P adalah suatu partisi pada interval [a; b] dengan titik-titik a = x0 < x1 <
< xn = b, dan diambil ck adalah titik tengah dari interval bagian ke -k [xk 1 ; xk ].
Daerah dalam Gambar 4.9(a) dihampiri dengan persegi panjang- persegi panjang ber-
dasarkan partisi dari [a; b]. Persegi panjang pada suatu interval bagian [xk 1 ; xk ] mem-
punyai tinggi f (ck ) dan lebar xk = xk xk 1 . Jika persegi panjang tersebut diputar
terhadap garis tegak x = L, maka diperoleh suatu kulit silindris, seperti dalam Gambar
4.9(b). Rumus untuk volume kulit silindris yaitu
Vk = 2 rata-rata jari-jari kulit tinggi kulit ketebalan kulit
= 2 (ck L) f (ck ) xk .
Selanjutnya volume benda putar dihampiri dengan menjumlahkan volume dari kulit-
kulit yang dihasilkan oleh n persegi panjang berdasarkan pada P :
n
X
V Vk :
k=1
Berdasarkan jumlahan tak hingga diperoleh volume benda putar sebagai suatu integral
tentu:
Z b Z b
V =2 (jari-jari kulit) (tinggi kulit) dx = 2 (x L) f (x) dx:
a a
Kita merujuk variabel integrasi, dalam kasus ini adalah x, sebagai variabel ketebalan.
Metode untuk menghitung volume benda putar tersebut dinamakan metode kulit
silindris (sylindrical shell ).
p
Contoh 4.11 Suatu daerah yang dibatasi oleh kurva y = x, sumbu x, dan garis
x = 4 diputar terhadap sumbu y untuk menghasilkan suatu benda putar. Cari volume
benda putar tersebut.
Penyelesaian. Pertama kali digambar daerah dan ruas garis yang memotong daerah
dan sejajar dengan sumbu putar. Selanjutnya dilabelkan tinggi ruas garis (kulit) dan
jaraknya ke sumbu putar (jari-jari kulit). Daerah terbatas dan pelabelan untuk metode
kulit silindris adalah seperti berikut:
y y
jari-jari kulit jari-jari kulit
y= x
x
2 y= x (4,2) 2 x = tinggi kulit
x x
tinggi
kulit
f (x) = x 4
0 x
x interval
0 x 4 integrasi
-4
interval integrasi
Bab 4. Aplikasi Integral 77

Variabel ketebalan kulit yaitu x, sehingga batas integrasi untuk metode rumus kulit
yaitu a = 0 dan b = 4. Jadi, volume benda putar yaitu
Z 4 Z 4
p
V = 2 (jari-jari kulit) (tinggi kulit) dx = 2 (x) x dx
0 0
Z 4 4
3 2 5 128
= 2 x dx = 2
2 x2 = :
0 5 0 5

Berikutnya, jika sumbu putarnya adalah mendatar, maka kita mengganti x dengan y.

p
Contoh 4.12 Daerah yang dibatasi oleh kurva y = x, sumbu x, dan garis x = 4
diputar terhadap sumbu x untuk menghasilkan suatu benda putar. Cari volume benda
putar tersebut.

Penyelesaian. Pertama kali digambar daerah dan ruas garis yang memotong daerah
dan sejajar dengan sumbu putar. Selanjutnya dilabelkan tinggi ruas garis (kulit) dan
jaraknya ke sumbu putar (jari-jari kulit). Daerah terbatas dan pelabelan untuk metode
kulit silindris adalah seperti berikut:

y
tinggi kulit

y 2
4 –y2

y y= x
tinggi kulit = 4 –y2
interval integrasi

2 (4,2)
x = y2
0
y y
y = jari-jari kulit
x 4
x
0 4
jari-jari kulit

Dalam kasus ini, variabel ketebalan kulit yaitu y, sehingga batas integrasi untuk metode
rumus kulit yaitu a = 0 dan b = 2 (sepanjang sumbu y). Volume benda putar yaitu
Z 2 Z 2
V = 2 (jari-jari kulit) (tinggi kulit) dy = 2 (y) 4 y2 dx
0 0
Z 2 2
1 4
= 2 4y y3 dy = 2 2y 2 y =8 :
0 4 0

Sekarang diperhatikan suatu bidang datar yang dibatasi oleh dua kurva fungsi kontinu
tak negatif y = f (x) dan y = g (x) pada interval tertutup terbatas [a; b] yang terletak
di sebelah kanan garis tegak x = L, lihat Gambar 4.10. Selanjutnya bidang datar
Bab 4. Aplikasi Integral 78

diputar terhadap garis tegak L. Berdasarkan metode kulit silindris, dalam kasus ini
dipunyai bahwa
jari-jari kulit: x L
tinggi kulit: f (x) g (x)
Jadi, rumus volume untuk benda putar yaitu
Z b
V =2 (x L) [f (x) g (x)] dx:
a
Jika sumbu putarnya adalah mendatar, maka kita mengganti x dengan y.

sumbu sumbu
putar putar

jari-jari kulit

x-L
tinggi kulit
h(x) = f(x) - g(x)

y = f(x)

y = f(x)
a
a y = g(x)
x x
b x
b
x=L interval integrasi
x y = g(x)
(a) (b)
Gambar 4.10: Ketika suatu daerah yang dibatasi dua kurva (a) diputar terhadap garis
tegak x = L, dihasilkan suatu benda putar yang dapat diiris menjadi
kulit-kulit silindris. Suatu kulit ditunjukkan dalam (b).

Contoh 4.13 Tentukanpvolume benda putar yang diperoleh dengan memutar daerah
yang dibatasi oleh y = 2 x 1 dan y = x 1 terhadap garis x = 6.
Penyelesaian. Daerah terbatas dan pelabelan untuk metode kulit silindris adalah
seperti berikut:
sumbu putar
y
(5,4)
4

y = 2 x −1
y=x-1

tinggi kulit

= 2 x − 1 − (x − 1) jari-jari kulit
=6-x

x
0 1 x 5 6

interval integrasi x=6


Bab 4. Aplikasi Integral 79

Volume benda putar yaitu


Z 5
V = 2 (jari-jari kulit) (tinggi kulit) dx
1
Z 5
p
= 2 (6 x) 2 x 1 (x 1) dx
1
Z 5
p
= 2 (6 x) 2 x 1 x + 1 dx
1
Z 5
p p
= 2 x2 7x + 6 + 12 x 1 2x x 1 dx
1
5
1 3 7 2 3 4 3 4 5
= 2 x x + 6x + 8 (x 1) 2 (x 1) 2 (x 1) 2
3 2 3 5 1
136 272
= 2 = :
15 15

SOAL-SOAL UNTUK SUBBAB 4.2


Dalam masalah 1 4, cari volume benda putar yang dibangkitkan oleh perputaran
daerah terbatas terhadap sumbu yang diberikan.
1. terhadap sumbu x 2. terhadap sumbu y
y
y 2

1 x + 2y = 2
2x = 3y
x x
0 2 0 3
3. terhadap sumbu y 4. terhadap sumbu x
y y
y = sin(x)cos(x)
1
1
x = tan (14 πy )

x
0
x
0 1
2 π

Volume dengan Metode Cakram


Dalam masalah 5 10, cari volume benda putar yang dihasilkan ketika daerah yang
dibatasi oleh garis dan kurva diputar terhadap sumbu x.
5. y=x 2 6. y = x3 , y = 0, x = 2
p , y = 0, x = 2
7. 2
y = p9 x , y = 0 8. y = x x2 , y = 0
9. y = cos(x), 0 x 21 , y = 0, x = 0
10. y = sec(x), y = 0, x = 14 , x = 14
Bab 4. Aplikasi Integral 80

Dalam masalah 11 15, cari volume benda putar yang dihasilkan ketika daerah yang
dibatasi garis dan kurva diputar terhadap sumbu y.
p 2 3
11. x = p 5y , x = 0, y = 1, y = 1 12. x = y 2 , x = 0, y = 2
2y 2
13. x = 2 , x = 0, y = 1 14. x = , x = 0, y = 0, y = 3
y +1
p y+1
15. x = 2 sin (2y), 0 y 12 , x = 0

Volume dengan Metode Cincin


Dalam masalah 16 17, cari volume benda putar yang dibangkitkan oleh perputaran
daerah terbatas terhadap sumbu yang diberikan.
16. terhadap sumbu x 17. terhadap sumbu y
y y
1 y=1 1
4 π x = tan(y)

x
− 12 π 0 1
2 π 0 1
x

Dalam masalah 18 23, cari volume benda putar yang dihasilkan ketika daerah yang
dibatasi oleh garis dan kurva diputar terhadap sumbu x.p
18. y = x, y = 1, x = 0 19. y = 2 x, y = 2, x = 0
2
20. y = x + 1, y = p x+3 21. y = 4 x2 , y = 2 x
1 1
22. y = sec(x), y = 2, 4 x 4
23. y = sec(x), y = tan(x), x = 0, x = 1

Dalam masalah 24 27, cari volume benda putar yang dihasilkan ketika setiap daerah
terbatas diputar terhadap sumbu y.

24. Daerah dibatasi oleh segitiga dengan titik-titik koordinat (1; 0), (2; 1), dan (1; 1).

25. Daerah dibatasi oleh segitiga dengan titik-titik koordinat (0; 1), (1; 0), dan (1; 1).

26. Daerah dalam kuadran I terbatas atas oleh parabola y = x2 , terbatas bawah oleh
sumbu x, dan terbatas kanan oleh garis x = 2.

27. Daerah dalam kuadran


p x2 + y 2 = 3, terbatas kanan
I terbatas kiri oleh lingkaran p
oleh garis x = 3, dan terbatas atas oleh garis y = 3.

Dalam masalah 28 29, cari volume benda putar yang dibangkitkan oleh perputaran
daerah terbatas terhadap sumbu yang diberikan.

28. Daerah dalam kuadran I terbatas atas oleh parabola y = x2 , terbatas bawah oleh
sumbu x, dan terbatas kanan oleh garis x = 1, terhadap garis x = 1.

29. Daerah dalam kuadran II terbatas atas oleh kurva y = x3 , terbatas bawah oleh
sumbu x, dan terbatas kiri oleh garis x = 1, terhadap garis x = 2.
Bab 4. Aplikasi Integral 81

Volume dengan Metode Kulit Silindris


Dalam masalah 30 35, cari volume benda putar yang dibangkitkan oleh perputaran
daerah terbatas terhadap sumbu yang diberikan.
30. 31.
y y

2 y = 2 − 14 x 2
y = 1+ x1
4
2

x x
0 2 0 2
32. 33.
y y
y= 3
y= 2 3
2

x = y2 x = 3 - y2

x x
0 2 0 3
34. 35.
y y
9x
y=
x3 + 9
2 y = x2 + 1 5

1 x= 3

x x
0 3 0 3

Dalam masalah 36 41, cari volume benda putar yang dihasilkan ketika daerah yang
dibatasi oleh garis dan kurva diputar terhadap sumbu y.
36. y = x, y = 12 x, x = 2 37. y = 2x, y = 12 x, x = 1
2 2 p
38. y = 2 x , y = x , x = 0 39. y = 2x 1, y = x, x = 0
40. y = x2 , y = 2 x, x = 0, untuk x 0
3
41. y = p , y = 0, x = 1, x = 4
2 x
Bab 4. Aplikasi Integral 82

Dalam masalah 42 49, cari volume benda putar yang dihasilkan ketika daerah yang
dibatasi oleh garis dan kurva diputar terhadap sumbu x.
p
42. x = y, x = y, y = 2 43. x = y 2 , x = y, y = 2, y 0
2
44. x = 2y y , x = 0 45. x = 2y y 2 , x = y
46. y = jxj, y = 1 47. y = x, y = 2x, y = 2
p p
48. y = x, y = 0, y = x 2 49. y = x, y = 0, y = 2 x

50. Cari volume benda putar yang dibangkitkan oleh perputaran daerah di kuadran I
yang dibatasi oleh garis x = 0 dan kurva x = 12 y 2 y 3 terhadap
a. sumbu x b. garis y = 1
8 2
c. garis y = 5 d. garis y = 5

51. Cari volume benda putar yang dibangkitkan oleh perputaran daerah yang dibatasi
oleh kurva x = 12 y 2 dan kurva x = 14 y 4 21 y 2 , untuk y 0, terhadap
a. sumbu x b. garis y = 2
5
c. garis y = 5 d. garis y = 8

Perbandingan Metode Cincin dan Kulit


Masalah 52 53 merupakan contoh apakah metode cincin dan metode kulit dapat
digunakan dengan tepat untuk menghitung volume benda putar.

52. Hitung volume benda putar yang dihasilkan ketika daerah yang dibatasi oleh garis
y = x dan parabola y = x2 diputar terhadap setiap sumbu koordinat menggu-
nakan
a. metode kulit b. metode cincin

53. Hitung volume benda putar yang dihasilkan ketika daerah segitiga yang dibatasi
oleh garis-garis 2y = x + 4, y = x, dan x = 0 diputar terhadap
a. sumbu x menggunakan metode cincin
b. sumbu y menggunakan metode kulit
c. garis x = 4 menggunakan metode kulit
d. garis y = 8 menggunakan metode cincin

Pilihan Metode Cakram, Cincin, atau Kulit


Dalam masalah 54 49, cari volume benda putar yang dibangkitkan oleh perputaran
daerah terbatas terhadap sumbu yang diberikan.
p
54. Daerah yang dibatasi oleh y = x dan garis-garis y = 2 dan x = 0 diputar
terhadap
a. sumbu x b. sumbu y
c. garis y = 2 d. garis x = 4
55. Daerah segitiga yang dibatasi oleh garis y = 2x, y = 0, dan x = 1 diputar terhadap
a. garis x = 1 b. garis x = 2

56. Daerah yang dibatasi oleh parabola y = x2 dan garis y = 1 diputar terhadap
a. garis y = 1 b. garis y = 1
c. garis y = 2 d. garis y = 2
Bab 4. Aplikasi Integral 83

57. Daerah segitiga dengan titik-titik koordinat (0; 0), (b; 0), (0; h) diputar terhadap
a. sumbu x b. sumbu y

58. Daerah segitiga dengan titik-titik koordinat (1; 1), (1; 2), (2; 2) diputar terhadap
a. sumbu x b. sumbu y
10
c. garis x = 3 d. garis y = 1
p
59. Daerah dibatasi oleh y = x, y = 2, x = 0 diputar terhadap
a. sumbu x b. sumbu y
c. garis x = 4 d. garis y = 2

60. Daerah di kuadran I yang dibatasi oleh kurva x = y y 3 dan sumbu y diputar
terhadap
a. sumbu x b. garis y = 1

61. Daerah di kuadran I yang dibatasi oleh kurva x = y y 3 , x = 1, dan y = 1 diputar


terhadap
a. sumbu x b. sumbu y
c. garis x = 1 d. garis y = 1
p
62. Daerah yang dibatasi oleh y = x dan y = 18 x2 diputar terhadap
a. sumbu x b. sumbu y

63. Daerah yang dibatasi oleh y = 2x x2 dan y = x diputar terhadap


a. sumbu y b. garis x = 1

64. Daerah yang dibatasi oleh sumbu x dan parabola-parabola x = y 2 dan x = 3y 2 2


diputar terhadap sumbu x.

65. Daerah yang dibatasi oleh garis x = 1, parabola y = x2 , dan kurva y = x4


diputar terhadap sumbu y.

4.3 Panjang Kurva


Pada subbab ini kita akan mencari panjang suatu kurva mulus (smooth curve). Suatu
kurva mulus adalah gra…k dari suatu fungsi kontinu yang derivatifnya juga kontinu
(gra…k tidak mempunyai titik-titik sudut). Kurva-kurva yang diamati adalah kurva
yang muncul dalam persamaan Kartesius, persamaan parameter, dan persamaan kutub.

4.3.1 Persamaan Kartesius


Diperhatikan suatu fungsi y = f (x) yang kontinu terdiferensial pada interval tertutup
[a; b]. Panjang kurva dari titik A ke titik B dapat dihampiri dengan pertama kali
membagi interval menjadi n interval bagian dengan lebar x. Dimisalkan titik-titik
diskrit dalam interval yaitu a = x0 < x1 < ::: < xk < ::: < xn 1 < xn = b. Setiap titik
pada kurva yang berkorespondensi dengan titik diskrit xk dinotasikan dengan Pk . Kita
dapat menghampiri kurva AB dengan serangkaian garis-garis yang menghubungkan
titik-titik yang berurutan pada kurva.
Bab 4. Aplikasi Integral 84

y
Pk-1
∆Sk
∆yk
y = f(x) Pk
∆xk
A
Pk-1 B
Pk

x
a = x0 xk-1 xk b = xn
Gambar 4.11: Kurva pada suatu interval bagian dihampiri dengan ruas garis.

Sekarang diperhatikan suatu potongan kecil kurva dari xk 1 sampai xk , lihat Gambar
4.11. Untuk kurva Pk 1 Pk , dengan Pk 1 = (xk 1 ; yk 1 ) dan Pk = (xk ; yk ), dide…nisikan
xk = xk xk 1 = x dan yk = yk yk 1 = f (xk ) f (xk 1 ). Karena itu, panjang
ruas garis Pk 1 Pk yaitu
q q
Sk = ( xk ) + ( yk ) = ( x)2 + ( yk )2 :
2 2

Berdasarkan Teorema Nilai Rata-rata, pada interval [xk 1 ; xk 1 ] terdapat suatu titik
xk sedemikian sehingga

f (xk ) f (xk 1) = f 0 (xk ) (xk xk 1)


0
yk = f (xk ) x:

Oleh karena itu, panjang ruas garis Pk 1 Pk dapat dituliskan kembali menjadi
q q
2 2
Sk = ( x)2 + f 0 xk x = ( x)2 + f 0 xk ( x)2
q
2
= 1 + f 0 xk x:

Sekarang panjang kurva AB dihampiri oleh jumlahan panjang ruas garis-ruas garis
dimulai dari titik A = P0 , kemudian P1 , dan seterusnya, berakhir di titik B = Pn .
Dengan kata lain,
X n
S Sk
k=1

dan kita bisa memperoleh panjang sebenarnya dengan mengambil nilai n sangat besar.
Dengan kata lain, panjang sebenarnya untuk kurva AB yaitu
n
X q
2
S = lim Sk = lim 1 + f 0 xk x
n!1 n!1
k=1
Z b q
= 1 + [f 0 (x)]2 dx
a
Bab 4. Aplikasi Integral 85

berdasarkan jumlahan tak hingga di Subbab 2.1. Notasi yang lebih sesuai yaitu
Z bs
dy 2
S= 1+ dx: (4.4)
a dx

Contoh 4.14 Cari panjang kurva


p
4 2 3
y= x2 1, 0 x 1:
3
Penyelesaian. Dalam kasus ini digunakan persamaan (4.4) dengan a = 0, b = 1, dan
p
4 2 3
y = x2 1
3
p
dy 4 2 3 1 p 1
= x 2 = 2 2x 2
dx 3 2
2 p
dy 1 2
= 2 2x 2 = 8x:
dx

Panjang kurva dari x = 0 sampai x = 1 yaitu


s
Z 1 Z 1
dy 2 p
S = 1+ dx = 1 + 8x dx
0 dx 0
1
2 1 3 13
= (1 + 8x) 2 = :
3 8 0 6

dy
Perlakuan untuk Ketakkontinuan dalam
dx
dy dx
Diandaikan bahwa di suatu titik pada kurva adalah tidak ada, tetapi mungkin
dx dy
ada. Dalam kasus ini kita akan bisa mencari panjang kurva dengan menyatakan x
sebagai fungsi dari y. Dengan cara yang serupa untuk mendapatkan rumus (4.4), kita
juga dapat menurunkan suatu rumus panjang kurva x = g (y) untuk y 2 [c; d]. Rumus
tersebut yaitu
Z ds
dx 2
S= 1+ dy: (4.5)
c dy

Contoh 4.15 Cari panjang kurva


2
x 3
y= , 0 x 2:
2
Penyelesaian. Derivatif
1
1
dy 2 x 3 1 1 2 3
= =
dx 3 2 2 3 x
Bab 4. Aplikasi Integral 86

tidak terde…nisi di x = 0, sehingga kita tidak bisa mencari panjang kurva menggu-
nakan rumus (4.4). Oleh karena itu, kita menuliskan kembali persamaan kurva dengan
menyatakan x sebagai fungsi dari y:
2
x 3
y =
2
3 x
y2 =
2
3
x = 2y 2 :

Dari situ kita melihat bahwa panjang kurva yang ingin dicari adalah panjang kurva
3
x = 2y 2 dari y = 0 sampai y = 1. Derivatif

dx 3 1 1
=2 y 2 = 3y 2
dy 2

kontinu pada interval [0; 1]. Oleh karena itu kita bisa menggunakan rumus (4.5) untuk
mencari panjang kurva:
s
Z d Z 1r
dx 2 1 2
S = 1+ dy = 1 + 3y 2 dy
c dy 0
Z 1p 1
1 2 3
= 1 + 9y dy = (1 + 9y) 2
0 9 3 0
2 p
= 10 10 1 :
27

4.3.2 Persamaan Parameter


Dalam bagian ini kita akan mencari panjang suatu kurva paramater yang diberikan
oleh persamaan
x = F (t) dan y = G (t) , a t b:
Diasumsikan bahwa fungsi F dan G mempunyai derivatif yang kontinu pada interval
[a; b] dan derivatif-derivatif tersebut tidak secara serempak sama dengan nol. Kita juga
mengasumsikan bahwa kurva parameter bergerak berdasarkan kenaikan t dari a sampai
b dan melewati titik tepat satu kali. Sementara itu, untuk tujuan penurunan rumus,
kita akan mengasumsikan bahwa kurva bergerak dari kiri ke kanan ketika nilai t naik.
Ini ekivalen dengan mengatakan bahwa
dx
> 0 untuk a t b:
dt

Persamaan umum untuk panjang suatu kurva parameter diturunkan dari rumus pan-
jang kurva ketika kurva diberikan oleh persamaan sederhana y = f (x) atau x = g (y).
Di sini perlu untuk diketahui bahwa
dx dy
dx = F 0 (t) dt = dt dan dy = G0 (t) dt = dt.
dt dt
Bab 4. Aplikasi Integral 87

Selanjutnya dari rumus (4.4) diperoleh


v 0 1
u dy 2
Z buu
S = u1 + B dt C dx dt
t @ dx A
a dt
v dt
u 2
u dx dy 2
Z buu dt +
u dt dx
= u 2 dt
a t dx dt
dt
s
Z b
1 dx 2 dy 2 dx
= + dt:
a dx dt dt dt
dt

Berdasarkan asumsi yang sudah diberikan, kita bisa menghapus dua derivatif di luar
akar kuadrat dan karena itu rumus panjang kurva parameter menjadi
Z bs
dx 2 dy 2
S= + dt: (4.6)
a dt dt

Contoh 4.16 Cari panjang kurva parameter yang diberikan oleh persamaan-persamaan
parameter:
x = 3 sin (t) dan y = 3 cos (t) , 0 t 2 .

Penyelesaian. Kita mengetahui bahwa kurva yang diberikan adalah lingkaran berjari-
jari 3 dengan pusat di titik asal O (0; 0). Kita juga mengetahui bahwa kurva melintasi
titik tepat satu kali ketika t berubah dari 0 sampai 2 . Jadi kita dapat menggunakan
rumus yang telah diperoleh sebelumnya. Pertama kali dicari
dx dy
= 3 cos (t) dan = 3 sin (t) ;
dt dt
dan selanjutnya
2 2
dx dy
+ = 9 cos2 (t) + 9 sin2 (t) = 9:
dt dt
Jadi Z 2 p
S= 9 dt = [3t]20 = 6 :
0

Contoh 4.17 Cari panjang astroida

x = cos3 (t) dan y = sin3 (t) , 0 t 2 .


Bab 4. Aplikasi Integral 88

Penyelesaian. Kurva astroida adalah seperti berikut:

y
1 t = 12 π

t =π t = 0, t = 2π
x
-1 0 1

-1 t = 32 π

Karena kurva simetris terhadap sumbu-sumbu koordinat, maka panjang kurva sama
dengan empat kali panjang kurva di kuadran I. Dihitung
2
dx 2
= 3 cos2 (t) ( sin (t)) = 9 cos4 (t) sin2 (t)
dt
2
dy 2
= 3 sin2 (t) (cos (t)) = 9 sin4 (t) cos2 (t)
dt
s
2 2 q
dx dy
+ = 9 cos2 (t) sin2 (t) cos2 (t) + sin2 (t)
dt dt
q
= 9 cos2 (t) sin2 (t) = 3 jcos (t) sin (t)j
= 3 cos (t) sin (t) :

Oleh karena itu


Z 1
2
panjang kurva di kuadran I = 3 cos (t) sin (t) dt
0
Z 1
3 2
= sin (2t) dt
2 0
1
3 2 3
= cos (2t) = :
4 0 2

Jadi, panjang astroida yaitu


3
S=4 = 6:
2

4.3.3 Persamaan Kutub


Dalam bagian ini kita akan mencari panjang kurva yang diberikan oleh persamaan
kutub:
r = f ( ),
Bab 4. Aplikasi Integral 89

dimana kita mengasumsikan bahwa kurva melintasi titik tepat satu kali. Pertama kali
kita menuliskan persamaan kurva dalam persamaan-persamaan parameter:

x = r cos ( ) = f ( ) cos ( ) dan y = r sin ( ) = f ( ) sin ( ) :

Berikutnya kita mencari


dx dr
= f 0 ( ) cos ( ) f ( ) sin ( ) =
cos ( ) r sin ( )
d d
dy dr
= f 0 ( ) sin ( ) + f ( ) cos ( ) = sin ( ) + r cos ( )
d d
2 2 2 2
dx dy dr dr
+ = cos ( ) r sin ( ) + sin ( ) + r cos ( )
d d d d
2
dr dr
= cos2 ( ) 2r cos ( ) sin ( ) + r2 sin2 ( )
d d
2
dr dr
+ sin2 ( ) + 2r cos ( ) sin ( ) + r2 cos2 ( )
d d
2
dr
= cos2 ( ) + sin2 ( ) + r2 cos2 ( ) + sin2 ( )
d
2
dr
= r2 + :
d

Jadi, berdasarkan rumus (4.6) diperoleh rumus panjang suatu kurva kutub yaitu
Z s
2
dr 2
S= r + d :
d

Contoh 4.18 Cari panjang kurva kardioda

r=1 cos ( ) :

Penyelesaian. Pertama kali kita menggambar kardioda untuk menentukan batas in-
tegrasi:
y
r = 1− cos(θ )
P ( r ,θ )
r 1
θ
x
2 0

Titik P (r; ) melintasi kurva tepat satu kali dan berlawanan arah dengan jarum jam
ketika berubah dari 0 sampai 2 , sehingga nilai-nilai tersebut diambil untuk dan
Bab 4. Aplikasi Integral 90

. Dihitung
dr
= sin ( )
d
2
dr
r2 + = [1 cos ( )]2 + sin2 ( )
d
= 1 2 cos ( ) + cos2 ( ) + sin2 ( )
= 2 2 cos ( )

dan
Z 2 p Z 2 p
S = 2 2 cos ( ) d = 2 [1 cos ( )] d
0 0
Z s Z 2 s
2
1 1
= 2 2 sin2 d = 4 sin2 d
0 2 0 2
Z 2 Z 2
1 1
= 2 sin d = 2 sin d
0 2 0 2
2
1
= 4 cos = 4 + 4 = 8:
2 0

SOAL-SOAL UNTUK SUBBAB 4.3


Dalam masalah 1 10, cari panjang kurva yang diberikan dalam persamaan kartesius.
3
1
1. y = 3 x2 + 2 2
dari x = 0 sampai x = 3
3
2. y = x 2 dari x = 0 sampai x = 4
1
3. x = 31 y 3 + dari y = 1 sampai y = 3
4y
2
dx
[Petunjuk: 1 + adalah suatu kuadrat sempurna.]
dy
3 1
4. x = 13 y 2 y 2 dari y = 1 sampai y = 9
2
dx
[Petunjuk: 1 + adalah suatu kuadrat sempurna.]
dy
1
5. x = 14 y 4 + dari y = 1 sampai y = 2
8y 2
2
dx
[Petunjuk: 1 + adalah suatu kuadrat sempurna.]
dy
1
6. x = 16 y 3 + dari y = 2 sampai y = 3
2y
2
dx
[Petunjuk: 1 + adalah suatu kuadrat sempurna.]
dy
Bab 4. Aplikasi Integral 91

4
3 23
7. y = 43 x 3 8x + 5 dari x = 1 sampai x = 8
1
8. y = 31 x3 + x2 + x + dari x = 0 sampai x = 2
4x + 4
3
2
9. y = 3 (x + 2) 2 dari x = 0 sampai x = 3
3
2
10. y = x2 + 3
2
dari x = 2 sampai x = 5

11. (3y 1)2 = x3 dari x = 0 sampai x = 2


5
12. y = 54 x 4 dari x = 0 sampai x = 1
2
13. y = (x 1) 3 dari x = 1 sampai x = 9
[Petunjuk: Selesaikan x sebagai fungsi dari y.]

1 3 1
14. y = 12 x + dari x = 1 sampai x = 3
x
y4 + 3
15. x = dari y = 3 sampai y = 6
6y
p p
16. y = 31 x x x dari x = 1 sampai x = 100
5
3 13
17. y = 53 x 3 4x dari x = 1 sampai x = 8

18. 8x = 2y 4 + y 2 dari x = 1 sampai x = 2


Z y
p
19. x = sec4 (t) 1 dt dari y = 41 sampai y = 1
4
0
Z xp
20. y = 3t4 1 dt dari x = 2 sampai x = 1
2
Z xp
21. y = t2 + 2t dt dari x = 0 sampai x = 10
0
Z x
p
22. y = 2 t2 + t dt dari x = 2 sampai x = 6
1
Z 2x p
23. y = t 4 +t 2 dt dari x = 1 sampai x = 3
1
Z yp
p
24. x = t 1 dt dari y = 1 sampai y = 4
1
Z x2 p 2
25. y = t+1 dt dari x = 0 sampai x = 1
1

Dalam masalah 26 41, cari panjang kurva parameter yang diberikan.


2
26. x = 1 t, y = 2 + 3t, 3 t 1

27. x = cos (t), y = t + sin (t), 0 t


Bab 4. Aplikasi Integral 92

p
28. x = t3 , y = 32 t2 , 0 t 3
3
29. x = 12 t2 , y = 1
3 (2t + 1) 2 , 0 t 4
3
1
30. x = 3 (2t + 3) 2 , y = t + 21 t2 , 0 t 3
1
31. x = 8 cos (t) + 8t sin (t), y = 8 sin (t) 8t cos (t), 0 t 2

32. x = 1 + 3t2 , y = 4 + 2t3 , 0 t 1


3
33. x = t t2 , y = 43 t 2 , 1 t 2
[Petunjuk: Selesaikan masalah integrasi dengan substitusi trigonometri.]

34. x = et + e t , y = 5 2t, 0 t 3

35. x = et cos (t), y = et sin (t), 0 t


1 1 3
36. x = cos (t) + ln tan 2t , y = sin (t), 4 t 4
1
37. x = et t, y = 4e 2 t , 8 t 3
p p
38. x = 3t t3 , y = 3t2 , 3 t 3
1
39. x = sin2 (t), y = cos2 (t), 0 t 2

40. x = cos2 (t), y = cos (t), 0 t


[Petunjuk: Selesaikan masalah integrasi dengan substitusi u = cos (t) dan selan-
jutnya menggunakan substitusi trigonometri.]

Dalam masalah 41 50, cari integral tentu untuk panjang kurva parameter, tetapi tidak
perlu dihitung integralnya.

41. x = 20t, y = 32t 16t2 , 0 t 2


1
42. x = , y = t2 , 1 t 5
t
p
43. x = 2t + 1, y = t, 1 t 2
3
44. x = t2 t, y = 43 t 2 , 0 t 1

45. x = 31 t3 , y = 21 t2 , 0 t 1

46. x = 1 + et , y = t2 , 3 t 3

47. x = t + cos (t), y = t sin (t), 0 t 2


p
48. x = ln (t), y = t + 1, 1 t 5

49. x = t et , y = t + et , 6 t 6
t
50. x = , y = ln (1 + t), 0 t 2
1+t

Dalam masalah 51 70, cari panjang kurva kutub yang diberikan.


Bab 4. Aplikasi Integral 93

p
51. spiral r = , 0 5
2
52. spiral r = , 0 2
4
53. spiral r = , 0 2
e
54. spiral r = p , 0
2
55. spiral r = e2 , 0 2

56. lingkaran r = cos ( ), 0 2

57. lingkaran r = 3 sin ( ), 0 2

58. kardioda r = 1 + cos ( ), 0 2

59. kardioda r = 2 + 2 cos ( ), 0 2


1
60. kurva r = a sin2 2 , 0 2 , a>0
1
61. kurva r = a sin3 3 , 0 3 , a>0
6 1
62. ruas parabolik r = , 0 2
1 + cos ( )
2 1
63. ruas parabolik r = , 2
1+ cos ( )
1 1
64. kurva r = cos2 2 , 0 2
1 1
65. kurva r = cos3 3 , 0 4

66. kurva r = cos4 41 , 0 1


2
p p
67. kurva r = 1 + sin (2 ), 0 2
p p
68. kurva r = 1 + cos (2 ), 0 2

69. mawar berdaun empat r = 3 sin (2 ), 0 2

70. mawar berdaun tiga r = 4 sin (3 ), 0


Daftar Pustaka

[1] Dawkins, P. (20072), Calculus II, naskah, Lamar University.

[2] Pearson Education, 2005, Pearson Education,


Inc.http://artandweb.net/libros/Calculo%20Thomas%2011/CH%206/

[3] Keisler, H. J. (2000), Elementary Calculus: An In…nitesimal Approach, 2nd Edition,


University of Wisconsin.

[4] Larson, R., R. Hostetler, B. H. Edwards, 2007, Calculus: Early Transcendental


Functions, 4th Edition, Houghton Mi- in Company.

94

Anda mungkin juga menyukai