Anda di halaman 1dari 8

Turunan Parsial

Kita sering mendengar turunan parsial dalam pelajaran matematika tingkat lanjut. Apa arti
sederhana dari turunan parsial. Untuk lebih mudah mengerti, kita bahas dari kata ‘parsial’
terlebih dahulu. Parsial secara umum berasal dari kata part dalam bahasa Inggris yang artinya
bagian.
Jadi, turunan parsial adalah sebuah perubahan nilai dari suatu fungsi yang mempunyai 2
variabel atau lebih secara sebagian atau tidak seluruhnya dan diturunkan satu-satu. Jika pada
fungsi z = f(x,y) kita turunkan terhadap variabel x maka y akan dianggap sebagai konstanta
dan bisa disebut kita mencari turunan parsial z terhadap x, kita tulis :

Dan jika kita turunkan terhadap variabel y maka x akan dianggap sebagai konstanta dan bisa
disebut kita mencari turunan parsial z terhadap y, kita tulis :

Jika ingin mendapatkan turunan kedua, tinggal diperluas :

Contoh:

Fadhil Assariy
Software yang paling sering & biasa digunakan untuk menyelesaikan matematika lanjut
seperti turunan parsial bernama Maple. Maple merupakan software dikembangkan oleh
Waterloo Maple Inc untuk menyelesaikan masalah matematika. Maple berjalan pada sistem
operasi keluarga Windows dan cukup mudah untuk digunakan. Dengan kemampuan kerja
yang cukup handal untuk menangani berbagai komputasi analitis dan numerik. kita dapat
secara langsung menggunakan Maple, jika kita ingin mengetahui secara langsung hasilnya,
tanpa melihat proses. pengerjaannya

Contoh soal:
1. Cari turunan parsial pertama fungsi f ( x, y )  x 2  y 2 terhadap tiap peubah bebasnya...
” Penyelesaian ”
Untuk mencari f x ( x, y) kita anggap y sebagai konstanta dan kita mendeferensialkan fungsi
ini terhadap x didapat

f ( x, y )  x2  y2
1
f x ( x, y )  ( x 2  y 2 ) 2 ( 2 x )
1
1 1
 ( x 2  y 2 ) 2 (2 x)
2
1
1 
= ( x 2  y 2 ) 2 (2 x)
2
1

= x( x 2  y 2 ) 2

Untuk mencari f y ( x, y ) Kita anggap x sebagai konstanta kita mendefersialkan fungsi ini

terhadap y didapat

f ( x, y )  x2  y2
1
f y ( x, y)  ( x  y ) (2 y)
2 2 2

1
1 2 1
 ( x  y 2 ) 2 (2 y )
2
1
1 
= ( x 2  y 2 ) 2 (2 y )
2
1

=  y( x  y )
2 2 2

Fadhil Assariy
2. Carilah turuna parsial pertama fungsi f ( x, y )  2 sin x cos y yang diberikan terhadap
peubah bebaasnya
” Penyelesaian ”
 Untuk mencari f x ( x, y) kita anggap y sebagai konstanta dan kita
diferensialkan fungsi ini terhadap x didapat
z  
 2 sin x cos y  2 sin x(cos y )
x x x
 
= 2 sin x . – sin y y + 2 cos x (x ) .cos y
x x
= 2 cos x. cos y
Jadi f x ( x, y) = 2 cos x. cos y

 Untuk mencari f y ( x, y ) kita anggap x sebagai konstanta dan kita

diferensialkan fungsi ini terhadap y didapat


z  
 2 sin x cos y  2 sin x(cos y )
y y y
 
= 2 sin x . – sin y y + 2 cos x (x ) .cos y
x x
= - 2 sin x. sin y
Jadi f y ( x, y ) = - 2 sin x. sin y

2x  y
3. Jika f ( x, y )  ,tentukan f x (3,2) dan f x (3,2)
xy
” Penyelesaian ”
2x  y
f ( x, y ) 
xy
 Untuk mencari f x ( x, y) kita anggap y sebagai konstanta dan kita
dierensialkan ungsi ini terhadap x didapat
 
xy (2 x  y )  xy(2 x  y )
f x (3,2) = x x
( xy) 2

xy.(2)  ( y ).2 x  y
=
( xy) 2

(3)( 2).2  (2).( 2(3)  (2)


=
36

Fadhil Assariy
 12  16
=
36
4 1
= 
36 9

 Untuk mencari f y ( x, y ) kita anggap sebagai konstanta dan kita diferensialkan

fungsi ini terhadap y didapat


 
xy (2 x  y )  xy(2 x  y )
y y
f y (3,2) =
( xy) 2
xy.(1)  ( x).2 x  y
=
( xy) 2

(3)( 2).  1  (3).( 2(3)  (2)


=
36
6  24
=
36
 18 1
= 
36 2

4. Perlihatkan bahwa fungsi f ( x, y)  x 3 y  xy3 adalah fungsi harmonik


” Penyelesaian ”
f
  x 3 y  xy3
x 2
' f
 3x 2 y  1y 3
x 2

' ' f
 6 xy
x 2

f
  x 3 y  xy 3
y 2

' f
 x 3 1  x3 y 2
y 2

Fadhil Assariy
' ' f
 6 xy
y 2

2 f 2 f
Disebut harmonik jika + = 0,
x 2 y 2
Jadi fungsi diatas terbukti harmonik karena 6 xy  6 xy  0

5. Jika f ( x, y, z )  3x 2 y  xyz  y 2 z 2 .Carilah f x ( x, y, z ) dan f y (0,1,2)

” Penyelesaian”
 f ( x, y, z )  3x 2 y  xyz  y 2 z 2
f x ( x, y, z ) = 6 xy  yz  0
= 6 xy  yz

 f ( x, y, z )  3x 2 y  xyz  y 2 z 2
f y (0,1,2) = 6 xy  xz  2 y 2 z

= 6(0).1  0(2)  2(1).2(2)


=8

6. Carilah dan jika f(x,y) = .


PENYELESAIAN
Untuk mencari kita perlakukan y sebagai konstantadan didiferensiasikan
terhadap x, didapat:
= 2xy + 0
Jadi,
=2.1.2=4
Secara serupa,
=
Sehingga,
= = 37

Jika z = f(x,y), kita gunakan cara penulisan ini.

Fadhil Assariy
= = = =
= =
Lambang adalah lambang khas dalam matematika dan disebut tanda turunan
parsial. Lambang-lambang dan menyatakan operator linear, sama seperti operator
linear dan yang kita jumpai di Bab 2.

7. Jika z = x2 sin (xy2), carilah dan


Penyelesaian :
= x2 [sin (xy2)] + sin (xy2) (x2)
= x2 cos (xy2) (xy2) + sin (xy2) . 2x
= x2 cos (xy2) . y2 + 2x sin (xy2)
= x2 y2 cos (xy2) + 2x sin (xy2)
= x2 cos (xy2) . 2xy
= 2x3y cos (xy2)

Interpretasi geometri dan fisik Tinjau permukaan yang persamaannya z = f (x,y).


Bidang y = y0memotong permukaan ini pada kurva bidang QPR (gambar1) dan nilai fx(x0,y0)
adalah kemiringan garis singgung pada kurva ini di p (x0,y0), fx(x0,y0)). Secara serupa, bidang
x = x0 memotong kurva pada bidang LPM (gambar 2) dan fy(x0,y0) adalah kemiringan garis
singgung pada kurva ini di titik p.
Turunan parsial boleh juga di interpretasikan sebagai laju perubahan (sesaat).
Andaikan bahwa dawai biola di ikat di titik A dan B dan bergetar pada bidang –xz. Gambar 3
memperlihatkan posisi dawai pada suatu waktu tertentu t. Jika z = f (x,t) menyatakan tinggi
dawai di titik p dengan absis x pada waktu t, maka dalah kemiringan dawai di p dan adalah
laju perubahan ketinggian p di sepanjang garis vertikal yang di tunjukkan. Dengan kata
lain adalah kecepatan vertikal p.

8. Permukaan z = f (x,y) = dan bidang y = 1 saling memotong dalam kurva seperti pada
gambar 1. Carilah persamaan parameter untuk garis singgung di ( , 1, 2).
Penyelesaian :
fx (x,y) = ( 2x2 – y2)-1/2 (-4x)
Dengan demikian fx ( , 1) = - . Bilangan ini adalah kemiringan garis singgung pada
kurva di ( , 1, 2), yaitu - /1 adalah hasil bagi kenaikan terhadap jarak mendatar sepanjang

Fadhil Assariy
garis singgung tersebut. Maka, sebagai akibatnya, garis ini mempunyai vektor arah (1, 0, - )
dan, oleh karena garis ini melalui ( , 1, 2)
x = + t, y = 1, z = 2 -
menyediakan persamaan parameter yang di syaratkan.

9. Volume suatu gas tertentu dihubungkan terhadap suhunya T dan tekanannya P menurut
hukum gas PV = 10T, dengan V diukur dalam inci kubik, P dalam pon per inci kuadrat, dan
T dalam derajat Kelvin. Jika V dijaga tetap konstan pada 50, berapakah laju perubahan
tekanan terhadap suhu ketika T = 200?
Penyelesaian:
Karena

Jadi,
Jadi tekanan bertambah besar pada laju pon per inci kuadrat per derajat Kelvin.
Turunan Parsial Lebih Tinggi
Bila turunan parsial pertama masih merupakan fungsi, maka masih dapat dicari
turunan parsial yang lebih tinggi. Secara umum, karena turunan parsial suatu
fungsi x dan y adalah fungsi lain dari dua variabel yang sama ini, turunan tersebut dapat
didiferensiasikan secara parsial terhadap x atau y, menghasilkan empat buah turunan parsial
kedua fungsi f. Turunan parsial kedua dinotasikan sebagai:

10. Carilah keempat turunan parsial kedua dari

Penyelesaian:
Perhatikan bahwa dalam contoh 5 , yang biasanya dijumpai pada fungsi dua
variabel dalam suatu matakuliah tingkat pertama. Turunan parsial tingkat tiga dan lebih tinggi
didefinisikan dengan cara yang sama dan cara penulisannya pun serupa . Sedangkan turunan
parsial ketiga dari fungsi f (x; y) adalah

Fadhil Assariy
Jika f suatu fungsi dua variabel x dan y,turunan parsial ketiga f yang diperoleh dengan
mendiferensiasikan f secara parsial, pertama kali terhadap x dan kemudian kedua kali
terhadap y,akan ditunjukkan oleh

Perhatikan bahwa dalam contoh 5, ,yang biasanya dijumpai pada kasus fungsi
dua variabel dalam suatu mata kuliah tingkat pertama.Kriteria untuk ini akan diberikan pada
Subbab 12.3.(Teorema C).
Turunan Parsial tingkat tiga dan lebih tinggi didefinisikan dengan cara yang sama
dan cara penulisannya pun serupa.Jadi,jika , suatu fungsi dua variabel dan ,turunan parsial
ketiga yang diperoleh dengan mendiferensiasikan secara parsial,pertama kali terhadap dan
kemudian kedua kali terhadap ,akan ditunjukan oleh
Seluruhnya,terdapat delapan turunan parsial ketiga.
Lebih Daripada Dua Variabel Misalkan suatu fungsi tiga variabel , dan .Turunan
parsial terhadap di ( , , ) dinyatakan oleh atau dan didefinisikan oleh
Jadi, dapat diperoleh dengan memperlakukan dansebagai konstanta dan melakukan
diferensiasi terhadap .
Turunan Parsial terhadap dan didefinisikan dengan cara yang serupa.Turunan parsial
fungsi empat variabel atau lebih didefinisikan secara serupa(lihat Soal 49).Turunan-turunan
parsial seperti dan yang melibatkan diferensiasi terhadap lebih dari satu variabel
disebut turunan parsial sempurna.

Fadhil Assariy

Anda mungkin juga menyukai