Anda di halaman 1dari 17

Nama : Ira Gita Girsang

NIM : 4172111031
Kelas : Pendidikan Matematika B 2017
Mata Kuliah : Struktur Aljabar

TUGAS DARING IV
1) Berikan contoh lain terkait dengan grup factor dan buktikan
Contoh :
Misalkan (6,+) = Z6 = {0,1,2,3,4,5} adalah suatu grup dan H ={0,2,4}adalah merupakan subgrup
dari 6. Tentukan
a. Apakah H termasuk subgrup normal dari G atau bukan
b. Tentukan grup Faktor dari G oleh H yaitu (G/H)
Penyelesaian :
a. (G, +), Z6 = {0,1,2,3,4,5}, generatornya 0,1,2,3,4, dan 5
Koset kiri
0 + H = 0 + (0,2,4) = (0,2,4)
1 + H = 1 + (0,2,4) = (1,3,5)
2 + H = 2 + (0,2,4) = (2,4,0)
3 + H = 3 + (0,2,4) = (3,5,1)
4 + H = 4 + (0,2,4) = (4,0,2)
5 + H = 5 + (0,2,4) = (5,1,3)
Koset kanan
H + 0 = (0,2,4) + 0 = (0,2,4)
H + 1 = (0,2,4) + 1 = (1,3,5)
H + 2 = (0,2,4) + 2 = (2,4,0)
H + 3 = (0,2,4) + 3 = (3,5,1)
H + 4 = (0,2,4) + 4 = (4,0,2)
H + 5 = (0,2,4) + 5 = (5,1,3)
Sehingga :
0 + H = H + 0 = (0,2,4)
1 + H = H + 1 = (1,3,5)
2 + H = H + 2 = (2,4,0)
3 + H = H + 3 = (3,5,1)
H + 4 = H + 4 = (4,0,2)
H + 5 = H + 5 = (5,1,3)
Koset kiri = koset kanan
Sehingga subgrup dari H = (0,2,4) merupakan subgrup normal dari G

b. Karena subgrup dari H = (0,2,4) merupakan subgrup G , maka :


[G] 6
Ind [G/H] = Ind [G:H] = = =2
[H] 3
Unsur- unsur dari Grup faktor tersebut adalah 2
Misalkan kita ambil koset kiri :
0 + H = (0,2,4)
1 + H = (1,3,5)
2 + H = (2,4,0)
3 + H = (3,5,1)
H + 4 = (4,0,2)
H + 5 = (5,1,3)
Maka
0 + H = 2 + H = 4 + H = (0,2,4)
1 + H = 3 + H = 5 + H = (1,3,5)
Unsur- unsur dari grup faktor tersebut adalah 2 :
0 + H = (0,2,4) = H
1 + H = (1,3,5)
Sehingga G/H = (H, 1+H)

2) SOAL LATIHAN II-5 NO. 1,2,5,6,11,12


No. 1
G = { 0 , 1 ,2,3,4,5 } dengan operasi penjumlahan modulo 6. Dari contoh sebelumnya, telah
ditunjukkan bahwa G merupakan grup siklik. Tentukan : Semua subgrup dari G, dari subgrup yang
ada dan tentukan pula koset kanannya, kemudian hitung indeks dari koset kanan dalam G tersebut
Penyelesaian :
(G,+) = { 0 , 1 ,2,3,4,5 } generatornya 0,1,2,3,4,5
Berdasarkan akibat teroema B-4 diperoleh subgrup Z6 adalah
<1> = { 0 , 1 ,2,3,4,5 } = G1
<2> = { 0 , 2,4 }=¿G2
<3> = { 0,3 }=¿G3
<6> = { 0 }=¿G4
Koset kanan dalam G1 dalam G adalah
G1 + 0 = { 0 , 1 ,2,3,4,5 }
G1 + 1= { 1 , 2,3,4,5,0 }
G1 + 2 = { 2,3,4,5,0,1 }
G1 + 3 = { 3,4,5,0,1,2 }
G1 + 4 = { 4,5,0,1,2,3 }
G1 + 5 = { 5,0 , 1, 2,3,4 }
Ada satu koset kanan yaitu G1 + 0. Jadi I6 ( G1) = 1
Koset kanan dalam G2 dalam G adalah
G2 + 0 = { 0,2,4 }
G2 + 1 = { 1,3,5 }
G2 + 2 = { 2,4,0 }
G2 + 3 = { 3,5,1 }
G2 + 4 = { 4,0,2 }
G2 + 5 = { 5,1,3 }
Ada dua koset kanan yaitu G2 + 0 dan G2 + 1 Jadi I6 ( G2) = 2
Koset kanan dalam G3 dalam G adalah
G3 + 0 = { 0,3 }
G3 + 1 = { 1,4 }
G3 + 2 = { 2,5 }
G3 + 3 = { 3,0 }
G3 + 4 = { 4,1 }
G3 + 5 = { 5,2 }
Ada tiga koset kanan yaitu G3 + 0 , G3 + 1 dan G3 + 2. Jadi I6 ( G3) = 3

No. 2
Perhatikan grup permutasi S3 =.{ ρ1 , ρ2 , ρ3 , μ1 , μ2 , μ3 }Tentukan subgrup dari S3 yaitu H dan K yang
masing masing beranggotakan 3 unsur dan 4 unsur jika ada . Kemudian cari semua koset kanan dan
kiri dari H ke K dan tentukan indeksnya
Penyelesaian :
Diperoleh hanya subgrup H = { ρ1 , ρ2 , ρ3 } . ada 2 buah koset kanan dari H dalam S3 yaitu H
ρ1 dan H μ1 dan ada 2 koset kiri dalam S3 yaitu ρ1 H dan μ1 H
Indeks dari H dalam G(I6 (H)) = 2 untuk k tidak dapat dibentuk grup drngan anggota 4 unsur.

No.5
Misalkan H ≤ G , untuk soal berikut ini, buktikan atau berikan contoh penyangkalnya:
a. Jika aH = bH maka Ha = Hb , ∀ a,b ∈ G
b. Jika Ha = Hb maka b ∈ Ha, ∀ a,b ∈ G
c. Jika aH = bH maka Ha−1 = Hb−1 , ∀ a,b ∈ G
d. Jika aH = bH maka a 2H = b 2H , ∀ a,b ∈ G
Penyelesaian :
a. Misal a = ρ0 , b= μ2 . Maka H = < ρ0 , μ2 >

H= (11 22 33 ) (13 2 3
2 1 )
1 2 3
= (
3 2 1)
= μ2
Jadi Ha = ( μ2, ρ0 ¿

=(13 2 3
2 1 ) (11 2 3
2 3 )
1 2 3
=(
3 2 1)
= μ2
Hb = ( μ2, μ2 ¿
=(13 2 3
2 1 ) (13 2 3
2 1 )
1 2 3
=(
1 2 3)
= ρ0
Jadi Ha ≠ Hb , ∀ a,b ∈ G

b. Diketahui H ≤ G dan Ha = Hb maka b ∈ Ha, ∀ a,b ∈ G


Maka Ha = { ha∨h ∈ H }
Hb = { hb∨h ∈ H }
Akan ditunjukkan bahwa b ∈ H a
Ambil sebarang a ∈ H a berarti ∃h 1 ∈ H ∋ β(h1) = a
Ambil sebarang b ∈ H b berarti ∃h 2 ∈ H ∋ β(h2 ) = b
a = β(h1) → a = h1 a
b = β(h2 ) → b = h2 b
Karena Ha = Hb maka h1 a = h2 b
h1 a h2 = h2 h2−1 b
h 1 h2 = b
Karena h1 h2 ∈ H maka b = h1 sehingga b = Ha (terbukti)

c. Akan ditunjukkan Ha−1 = Hb−1 , ∀ a,b ∈ G


Ambil sebarang a ∈ aH (karena aH= Ha = H)
Akan ditunjukkan ∃h ∈ H ∋ β(h ) = a
Ambil sembarang b ∈ βh
Akan ditunjukkan ∃h ∈ H ∋ β(h ) = b
a = β(h ) → a = ah
a.a = a−1.a .h
a.a=h.a
a.a.a−1=h . a−1
a = h a−1
b = β(h ) → b = bh
b.b = b−1.b .h
b.b=h.b
b.b.b−1=h . b−1
b = h b−1
Karena ∀ a,b ∈aH , ∃ a=h a−1 ∈ H ∋ β ( H )=a
∀ a,b ∈bH , ∃b=h b−1 ∈ H ∋ b ( H )=b
Sehingga terbukti aH=bH , maka a 2H = b 2H , ∀ a,b ∈ G
d. Misalkan H = < R0 , V >
Dimana a = R90
b=D
aH = ( R90 ¿ H={ R90 , D }
bH = (D)H = { D , R90 }
aH=bH
a 2H = ( a.a ) H = ( R(80))H = { R80 , H }
b 2H =(b.b) H = ( R0 ¿ H={ R 0 , V }
a 2H ≠ b 2H
Jadi , jika aH = bH maka a 2H ≠ b 2H , ∀ a,b ∈ G
No. 6
Misalkan H dan K masing masing subgroup dari grup G . Didefinisikan suatu relasi R dengan ,
Buktikan bahwa a R b ∀ jika dan hanya jika a=hbk, untuk h ∈ H dan suatu k ∈ K , Buktikan bahwa
R merupakan relasi ekuivalen.
Penyelesaian :
(i) Akan ditunjujjan berklaku sifat reflektf atau a R a
Ambil sebarang a ∈G sehigga :
a=h a k
a . a−1=( h a k ) . a−1
e=h k e
e=h k
( Karena H ≤ G dan K≤ G)
Dengan sifat ketinggian identitas maka e=hk ∈ H dan K Reflektif
(ii) Berlaku sifat simetris atau a R b → b R a
Ambil Sembarang a , b ∈G dengan a R b . a R b membuat defenisi jika dan hanya jika a=h b k,
untuk suatu h ∈ H dan k ∈ H , Karena H K ∈ G
Maka : a−1=(h b k )−1 ∈ HK (Sifat invers)
1 1
Sehingga : =
a hbk
h b k . a ∈ H atau b R a(Sifat Simetris)
(iii) Berlaku sifat transitif atau a R b dan b R a maka a R c
a R b menurut defenisi a=hbk
b R cmenurut defenisi b=hck
Karena H K ∈ G dipenuhi sifat tertutup atau a=hbk ; b=hck , maka :
a=hbk
a=h( hck) k
a=hhckk , misal kh=I ∈ H
kk =m∈ H
Sehingga terbukti a R bdan b R cmaka a R c. Dengan dipenuhi ketiga sifat tersebut maka relasi
R merupakan relasi ekuivalen.

No.11
Buktikan jika H subgro up dari grup siklik G maka G/H adalah grup siklik.
Penyelesaian :
G/H adalah suatu grup siklik jika H subgroup dari G dan dipenuhi koset kanan = koset kiri
Dengannoperasi yang sama pada G . Hal ini dapat terjadi karena H subgroup dari grup siklik.
Misalkan (G , ⟨ a ⟩ ) merupakan grup siklik dan H ≤G
Akan ditunjukkan bahwa H merupakan grup siklik ( G , ⟨ a ⟩ ) karena H ≤G, maka elemen elemen
dalam H pasti berbentuk a pdengan P ∈ Z
Jika ap ∈ Gmaka a p ∈ H
 Jika H={e } maka p a H pasti memuat unsur yang membentuk a p dengan P>0
Andaikan m bilangan bulat positif terkecil sehingga a m ∈ H
 Ambil sembarang b ∈ H maka b=a n untuk n ∈ Z dengan algoritma pembagian
Maka ∃ a ,r ∈ Z ∋ N=qm+rdengan 0 ≤ r ≤ m atau b=a n=aqm . ar ∈ H
a r=a n−am
a r=a n (m )−a ∈ H
Jadi, a r ∈ H dengan 0 ≤ r ≤ m
No. 12
Berapakah order dari grup faktor Z60/<15>
Peyelesaian:
Z60 merupakan grup dengan operasi penjumlahan modulo 60 dan <15> merupakan subgrup dari Z 60,
dimana <15>={ 0,15,30,45 } maka ordernya 4. Order dari grup faktor Z60 adalah 60/4= 15, yaitu:
Z60/<15>=¿

3) Berikan contoh lin dari homomorfisma dan isomorfisma dan buktikan serta kernel
a.Homorfisma
Diberikan G grup bilangan real tanpa nol terhadap operasi perkalian dan G = G, φ (X) = X2,∀ X ∈
G
Apakah φ homomorfisma ? Jika ya, tentukan Kornelnya
Penyelesaian :
Ambil sembarang x, y ∈ G sehingga
X → φ (x) = x2
Y → φ (y) = y2
x × y→ φ (x × y) = (x × y)2
= x2× y2 = φ (x) × φ(y)
Berarti φ homomorfisma.
Elemen identitas dari G', yaitu e' adalah 1,
Sehingga kernel dariφ adalah
Ke = {x∈ G | φ (x) = e'}
Ke = {x∈ G | x2 = 1}
Ke = {-1,1}
Jadi, kernel dari φ adalah {-1,1}
b. Isomorfisma
Misalkan G grup bilangan bulat dengan operasi penjumlahan dan G' = G. Untuk bilangan bulat x∈
G, didefinisikan pemetaan : G → G' dengan φ (a) = 2a tunjukkan bahwa φisomorfisma
Penyelesaian:
Untuk menunjukkan bahwa φ isomorfisma (homomorfisma yang bijektif), maka harus ditunjukkan
bahwa φ monomorfisma (homomorfisma yang surjektif). Langkah pertama, kit akan menunjukkan
bahwa φ monomorfisma.
Ambil sembarang x, y ∈ G
Jika φ (x) = φ (y) maka diperoleh
2x = 2y ↔ x = y
Jadi φ (x) = φ (y) → x = y
Ini berarti φ injektif (monomorfisma)
Langkah kedua, kita akan menunjukkan bahwa φ epimorfisma.
1 '
Ambil sembarang x' ∈ G'. Pilih x ∈ G sehingga φ (x) = x'. Ambil juga x = x , maka φ (x) = 2
2

1 1
{ x '} = x'. Jadi untuk semua x' ∈ G', ada x ∈ G dengan x = x ' ∈ φ (x) = x'.
2 2
Ini berarti φsurjektif (epimorfisma)
Dari kedua ini terbukti bahwa φ isomorfisma

4) SOAL LATIHAN II-6 NO. 1 S/D 7 NO 9, 12 , 14


No . 1
Misalkan F adalah grup aditif dari semua fungsi dari R ke R dengan 𝝓 (f) = 3f
Penyelesaian:
F adalah grup dari semua fungsi dari R→R dengan operasi penjumlahan F { f ∈ f . f . R→ R }
𝝓= f→ f dengan 𝝓 (f) = 3f, ∀ f ∈ F
𝝓 homomorf artinya 𝝓 pemetaan dari 𝝓 (f+g) = 𝝓 (f) + 𝝓 (g), ∀ fg ∈ f
Akan dibuktikan 𝝓 homomorf f, ambil sebarang f, g∈ F
𝝓 (f) = 3f dan (g) = 3g, sehingga;
𝝓 (fg) = 𝝓 (f + g)
= 3 (f + g)
= 3f + 3g
= 𝝓 (f) + 𝝓 (g)
𝝓 (fg) = 𝝓 (f + g)
= 𝝓f + 𝝓g (terbukti)
Jadi, 𝝓 merupakan pemetaan homomorf

No. 2
G merupakan grup, : G → G dengan 𝝓(g) = g-1, ∀ g ∈ G, Apakah 𝝓 merupakan pemetaan
homomorf.
Penyelesaian:
: G → G (G grup) dengan 𝝓g = g-1, ∀ g ∈ G
Akan dibuktikan 𝝓 homomorf. Ambil sebarang gh ∈ G, (G) = g-1 dan 𝝓 (h) = h-1, sehingga;
𝝓 (gh) = 𝝓 (g + h)
= (g) + 𝝓(h)
= ( g -1 + h-1)
= 𝝓 (g) + 𝝓 (h)
𝝓 (gh) = 𝝓 ( g + h )
= 𝝓 (g) + 𝝓 (h) (terbukti)

No. 3
Andaikan G grup bilangan bulat dengan operasi penjumlahan. Bangun pemetaan : G → G sebagai
berikut : γ (x) = 2x ∀ x ∈ G. Apakah γ merupakan pemetaan yang Automorfisma.
Penyelesaian :
G grup bilangan bulat dengan operasi penjumlahan
γ : G → G ; γ (x) = 2x, ∀ x ∈ G.
γ merupakan pemetaan yang automorfisma jika γ merupakan pemetaan dan γ merupakan pemetaan
bijektif.
 Akan ditunjukkan γ merupakan pemetaan
γ : G → G; γ (x) = 2x, ∀ x ∈ G.
Ambil sebarang xy ∈ G dengan x = y maka 2x = 2y atau γ (x) = γ (y)
Terbukti bahwa γ merupakan pemetaan
 Pemetaan akan ditunjukkan γ pemetaan bijektif
 Akan ditunjukkan γ injektif
Ambil sebarang x, y ∈G dengan γ (x) = γ (y) atau 2x = 2y
Dari 2x = 2y maka x = y
Terbukti bahwa γ injektif
 Akan ditunjukkan γ surjektif

Ambil sebarang y ∈ G. Pilih x = y ∈ G → γ (x) = 2x = 2 ( 2y ) = y


y
Jadi ∀ y ∈ G ∃ x = y ∈ G ∃ γ (x) = y
2
Terbukti bahwa γ surjektif
Jadi, terbukti bahwa γ merupakan pemetaan bijektif
Dengan Demikian , γ Merupakan homomorf , ,Karena Pemetaan dari G ke G , maka γ merupakan
endomorfrisma dank arena endomorfrisma yang bijektif maka γ merupakan automorfisma.

No.4
G adalah suatu grup, : G → G didefenisikan untuk g ϵ G, berlaku βg(x) = g−1 x g, ∀ x ∈ G.
Buktikan bahwa βautomorfisma.
Penyelesaian :
G adalah suatu grup, : G → G
g ∈G, β(x) = g−1 x g, ∀ x ∈ G
βautomorfisma jika βmerupakan pemetaan dan β pemetaan bijektif
 Akan ditunjukkan β merupakan pemetaan
P : G → G dengan β(x) = g−1 x g, ∀ x ∈G
Ambil sembarang x, y ∈G dengan x = y maka g−1 . g atau β (x)= β ( y )
Terbukti β merupakan pemetaan
 Akan ditunjukkan β surjektif
Ambil sembarang y ∈G , pilih x = g yg−1 G. G ∋ P (x) = g−1 x g
Atau β (g yg−1) = g−1 ( g yg−1) g
= y−1 g yg−1 g
= eye
= y surjektif
Dari * dan ** terbukti bahwa β bijektif
 Akan ditunjukkan β merupakan homomorf
Ambil sebarang x, y ∈ G
β (x,y) = β (x + y) = ¿ * g + g−1 y g)
= g−1 x g + g−1 y g
= β (x) + β(y
Jadi terbukti pemetaan homorf
∴ f merupakan pemetaan automorfisma
No. 5
G adalah grup, g ∈ G dan ∅ g : G → G dengan ∅ g(x) = gx, ∀ x ∈G, untuk g ∈ G yang bagaimana
∅ g merupakan pemetaan homomorf.
Penyelesaian :
∅ g : G → G (G grup, g ∈ G) dari ∅ g(x) = gx , ∀ x ∈G untuk g ∈ G
∅ g merupakan pemetaan homomorf kesamaan dengan menjadikan ∅ g
 Andaikan ∅ g homomorf
Ambil sembarang g, h ∈ G
Akan ditunjukkan ∅ g (g + h) = ∅ g(g) + ∅ g (h)
= (g + h) x
= g(x) + h(x)
= ∅ g(g) + ∅ g(h)
Sehingga ∅ g merupakan pemetaan homomorf untuk g ∈ G dimana g dioperasikan ∀ x ∈G
No. 6
G adalah grup, g ∈ G dan ∅ g : G → G dengan ∅ gx = gx g−1 , ∀ x ∈G, untuk g ∈ G yang bagaimana
∅ g merupakan pemetaan homomorf.
Penyelesaian :
Andaikan ∅ g merupakan pemetaan homomorf
Berarti ∅ g (x + y) = ∅ g (x) + ∅ g (y)
∅ g (x + y) = gx g−1 + gy g−1
∅ g (x) + ∅ g (y) = gx g−1 + g g−1 y
gx g−1 + gy g−1 = ex + ey
ex + ey = x + y
x+y=x+y
Jadi untuk g ∈ G supaya ∅ g merupakan pemetaan homomorf. Jika g dioperasikan dengan g−1
dimana g−1 ∈ G meghasilkan unsur identitas.

No. 7
G adalah grup dari semua bilangan real dengan operasi penjumlahan biasa,G ' adalah grup dari
semua bilangan real positif dengan operasi perkalian biasa. Jika γ :G→ G' dengan γ ( x ) =2x ∀ x ∈G
maka buktikan bahwa γ merupakan pemetaan isomorf.
Penyelesaian :
G merupakan pemetaan isomorf jika g bijektif dan iosomorf
- Akan ditunjukkan bahwa γ merupakan fungsi injektif .
Ambil sebarang x , y ∈G dengan γ ( x ) =γ ( y) atau 2 x =2 y
Dari 2 x =2 y maka x= y (terbukti)
- Akan ditunjukkan γ surjektif
Ambil sebarang y ∈G (kodomain) pilih x=log 2 y , y ∈G
log 2 y
γ ( x ) =2x atau γ ( log 2 y )=2 =y
Jadi ∀ g ∈ G ,∃ x=log 2 y ∈ G∃ γ ( x )∘ y (terbukti)
- Akan ditunjukkan γ isomorph f ( γ ( x + y ) )=γ ( x )+ γ ( y)
Ambil sebarang x , y ∈G sehingga
γ ( x+ y ) =2( x+ y )
¿ 2 x +2 y
¿ γ ( x ) + γ ( y ) (terbukti)
Jadi terbukti bahwa γ merupakan pemetan isomorf

No. 9
Tunjukkan bahwa jika G ,G' , G ¿ merupakan grup dari ∅ :G→ G' dan ρ :G' → G ¿ merupakan
homomorf maka komposisi ρ ∅ :G → G ¿ merupakan homomorf.
Penyelesaian :
Diketahui ∅ :G→ G' adalah pemetaan homomorf, maka berdasarka definisi diperoleh:
∀ a , b ∈G berlaku ∅ (a ∘ b)∈ G maka ∅ ( a ∘b )=∅ ( a )∗∅ (b)
ρ :G' → G ¿ adalah pemetaan homomorf maka menurut definisi diperoleh:
∀ a , b ∈G berlaku ρ( a∘ b)∈ G maka ρ ( a ∘b )=ρ ( a )∗ρ(b)
Akan ditunjukkan ρ ∅ :G → G ¿ merupakan homomorf maka menurut definisi berlaku
∀ a , b ∈G berlaku ρ ∅ (a ∘ b)∈ G maka ρ ∅ ( a ∘b )=ρ ∅ ( a )∗ρ ∅ (b)
Bukti:
ρ ∅ ( a ∘b )=ρ( ∅ ( a ∘b ))
¿ ρ(∅ ( a )∗∅ ( b ) )
¿ ρ ∅ ( a )∗ρ ∅(b) (terbukti)
jadi terbukti ρ ∅ :G → G ¿ merupakan homomorf.

No. 12
Buktikan bahwa jika G grup abelian dan G isomorph dengan G ' maka G' juga grup abelian.
Penyelesian :
Misalkan ∅ :G→ G ' (isomorf)
- Jika G adalah abelian, amka xy= yx untuk x , y ∈G
Misalkan ada dua elemen G' yaitu c dan d
Karena ∅ isomorf maka c=∅ (a) dan d=∅ (b) untuk a , b ∈G. Karenanya
cd =∅ (a) ∅ (b)
¿ ∅ (ab)
¿ ∅ (ba)
¿ ∅ (b) ∅ (a)
¿ dc
maka ini artinya G ' abelian
- Jika G' abelian maka ada xy= yx untuk xy ∈G' . Misalkan ada dua elemen G yaitu a dan b.
karena ∅ merupakan pemetaan makac=∅ (a) dan d=∅ (b) untuk a , b ∈G' . Karenanya
∅ ( ab ) =∅ (a)∅(b)
¿ cd
¿ dc
¿ ∅ (b) ∅ (a)
¿ ∅ (ba)
Karena ∅ isomorf maka dapat disimpulkan ab=ba sehingga G juga abelian
No. 14
Misalkan G adalah grup , g ∈G tunjukkan bahwa pemetaan i g sehingga i g ( x )=gx g−1 , x ∈G
merupakan isomorph dari G ke dirinya sendiri (i g Automorfisma).
Penyelesaian :
Akan ditunjukan i g pemetaan isomorph
- Akan ditunjukkan bahwa i g homomorf
Ambil sebarang x , y ∈G maka i g ( x+ y )=g ( x+ y ) g−1
¿ gx g−1 + gy g−1
¿ i g ( x )+i g ( y) (terbukti)
- Akan ditunjukkan i g injektif
 i g injektif
Ambil sebarang x , y ∈G
Maka i g ( x )=i g ( y )
gx g−1=gy g−1
x= y (terbukti)
 i g surjektif
xy ∈G ∃ x= y ∈G → y ( x )= y
i g ( x )=i g ( y ) y=x
¿ gy g−1
¿ g g−1 y
¿ ey
¿ y (terbukti)
- akan ditunjukkan i g :G→ G , ∀ x ∈ G
i g ( x )=gx g−1
¿ g g−1 x
¿ ex
¿ x (terbukti)
dari ketiga bukti diatas terbukti bahwa i gautomorfisma.

Anda mungkin juga menyukai