Anda di halaman 1dari 2

3.

3 Relasi Rekurensi tidak Homogen


Sekarang kita akan memproses analisis relasi rekurensi linier dengan koefisien
konstan dalam bentuk a n=hn + f (n), dimana h ( n ) =c 1 a n−1+ c2 an −2 +…+ c r an−r dan f (n)
merupakan fungsi dari n. Relasi dari a n=hn dikatakan bentuk homogen dari relasi tidak
homogen yang diberikan . jika a n=un merupakan solusi dari bentuk homogen dan jika a n=v n
adalah beberapa solusi dari relasi tidak homogen yang diberikan, maka dari prinsip
superposisi yang kita tahu merupakan a n=un + v n juga merupakan solusi dari relasi tidak
homogen yang sama. Jika un memiliki r yang tidak konstan maka un + v n juga memiliki r yang
tidak konstan. Jika r adalah kondisi awal berurutan dari relasi tidak homogen yang kita
ketahui, kondisi awal ini bisa digunakan untuk menetapkan system linier dari hasil r dalam
variable r yang diberikan suatu solusi yang unik. Dengan kata lain, jika un adalah solusi
umum dari bentuk homogen sebuah relasi rekurensi tidak homogen, jika v n adalah solusi
khusus relasi rekurensi tidak homogen, maka un + v n adalah solusi umum dari relasi tidak
homogen yang sama.
Contoh 3.3.1
n
Carilah solusi umum dari a n=5 an−1−6 an−2+ 6 ( 4 )

Penyelesaian :
n n
Solusi dari bentuk homogen adalah un =A ( 2 ) + B ( 3 ) , dimana A dan B adalah konstanta yang
n
bebas. Ini membenarkan bahwa v n=( 48 )( 4 ) adalah solusi utama dari relasi tidak homogen
yang diberikan. Oleh karena itu, solusi umum dari solusi di atas adalah a n=un + v n.
Kecuali dalam kasus homogen dimana tidak terdapat metode umum untuk memperoleh
sebuah solusi utama dalam permasalahan tidak homogen yang bebas. Namun, ada beberapa
langkah yang tersedia untuk kasus tertentu. Kita mempunyai dua kasus khusus : ( 1 ) f ( n )=nk ,
dimana k adalah bilangan bulat tidak negative, dan ( 2 ) f ( n ) =( q )n , dimana q adalah bilangan
rasional tidak sama dengan 1. Prinsip dari superposisi dikatakan jika ada kombinasi linier dari
2 bentu fungsi ini. Langkah-langkahnya sebagai berikut :

1. Jika f ( n )=c ( q )n (dimana c adalah konstanta) dan jika q bukan merupakan akar dari
persamaan karakteristik, maka pilihan untuk solusi utama adalah A ( q )n, dimana A adalah
n
konstanta yang diperoleh dengan mensubstitusi a n= A ( q ) ke dalam persamaan tidak
homogen. Jika q adalah akar dari persamaan karakteristik dengan k yang beragam,
pilihan untuk solusi khusus adalah A ( n )k ( q )n.
2. Jika f ( n )=c ( n )k dan 1 bukan akar dari persamaan karakteristik, polynomial di dalam n
pangkat k dari bentuk A0 + A 1 n+ A 2 n2 +…+ A k nk adalah pilihan untuk solusi utama. Jika
1 adalah akar dari t yang beragam, A0 nt + A 1 n t+ 1+ …+ A k nt +k adalah pilihan.

Contoh 3.3.2

Jika persamaan karakteristik dari relasi rekurensi tidak homogen adalah ( x−1 )2 ( x−2)¿,
Carilah pilihan adari solusi utama Ketika:
a) f ( n )=4 n3 +5 n
b) f ( n )=4 n
c) f ( n )=3n
Penyelesaian :
Akar dari persamaan karakteristik adalah 1 (dengan beragam 2), 2( dengan beragam), dan 3
( dengan beragam 2). Misalkan un merupakan solusi utama dari bentuk homogen dan v n
merupakanpilihan dari solusi utama. Maka:

un =c 1+ c 2 n+ c3 2n +c 4 3n +c 5 ∙n ∙ 3n

V n= An2 +Bn3 +Cn 4 + Dn5


V n= A ∙ 4 n
V n= A ∙ n2 ∙3 n

Contoh 3.3.3

Selesaikan a n=an −1 +12 n2 dimana a 0=5

Penyelesaian :
( 12 ) ( n )( n+ 1 )( 2 n+1 )
Kita melihat a n=a0 + dari contoh 3.3.4. Jadi,
6
a n=5+2 n(n+ 1)(2 n+1)

Anda mungkin juga menyukai