Anda di halaman 1dari 3

3.4.

Relasi Rekurensi Dan Fungsi Pembangkit

Dalam banyak contoh, suku ke-n an dalam relasi perulangan dapat diperoleh sebagai
koefisien xn dalam ekspansi deret pangkat dari suatu fungsi g(x) yang dapat dianggap sebagai
fungsi pembangkit untuk relasi perulangan yang diberikan. Seringkali persamaan fungsional
untuk g (x) dapat diselesaikan secara aljabar dan kemudian an diperoleh dengan menyatakan g
(x) sebagai deret pangkat. Dengan kata lain, relasi perulangan diselesaikan dengan menggunakan
fungsi pembangkit terkait.

Contoh 3.4.1

Selesaikan relasi perulangan an = 2an – 1 dengan menggunakan fungsi pembangkit terkait.

solusi: Misal g (x) = a0 + a1x + · · · + anxn + · · · menjadi fungsi pembangkit yang terkait.
Mengalikan kedua sisi relasi perulangan dengan xn, kita mendapatkan anxn = 2an – 1xn, di mana
n = 0, 1, 2,. . . . Jadi

a1x = 2a0x

a2x2 = 2a1x2

anxn = 2an-1xn

Saat menjumlahkan kita melihat bahwa g(x) - a0 = 2xg (x), yang merupakan persamaan
fungsional untuk g(x), dan persamaan ini dapat diselesaikan untuk g (x). Kami mendapatkan g(x)
= a0 / (1 - 2x). Jadi an = a02n, yang merupakan koefisien xn pada muai deret pangkat g(x)

Contoh 3.4.2

Selesaikan an = 2an – 1 - (n / 3), di mana a0 = 1.

Solusi. Karena a0 = 1, fungsi pembangkit yang terkait adalah

g (x) = 1 + a1x + a2x2 + · · ·

Dengan menempatkan n = 1, 2, 3,. . . dalam anxn = 2an – 1xn - (n / 3) xn, kita punya

selesaikan an = 2an – 1 - (n / 3), di mana a0 = 1.

Solusi. Karena a0 = 1, fungsi pembangkit yang terkait adalah


g (x) = 1 + a1x + a2x2 + · · ·

Dengan menempatkan n = 1, 2, 3,. . . dalam anxn = 2an – 1xn - (n / 3) xn maka kita peroleh

a1x = 2x - 1/3x

a2x2 = 2a1x2 - 2/3 x2

Jadi, saat menambahkan persamaan ini, kami punya

g(x) - 1 = 2xg(x) - x/3 (1 + 3x +3x2 + ...)

(1 - 2x)g(x) = 1 - x/3f(x)

f(x) = 1 + (1 + 1)x + (1 + 1 + 1)x2 + ... = 1/(1 - x)2

[Ingatlah bahwa jika u (x) adalah fungsi pembangkit biasa untuk pr, maka u (x) /(1 - x) adalah
fungsi pembangkit biasa untuk qr = p1 + p2 + · · · + pr. Dalam kasus ini 1/(1 - x)2 adalah fungsi
pembangkitan untuk pr = 1. Jadi 1/(1 - x) 2 adalah fungsi pembangkitan untuk qr = 1 + 1 + · · · +
1 = r.] Jadi dari persamaan fungsional untuk g (x) kita dapatkan

3−7 x +3 x 2
g ( x )=
3 ( 1−x )2 (1−2 x )

Sekarang fungsi di sisi kanan dapat diperluas dengan metode pecahan parsial. Kami kemudian
memiliki

Contoh 3.4.3

Tentukan fungsi pembangkit untuk relasi perulangan an = c1an – 1 + c2an – 2 dengan a0 = A0


dan a1, = A1.

Solusi. Fungsi pembangkitnya adalah g (x) = a0 + a1x + a2x2 + · · ·

Menempatkan n = 2, 3, 4,. . . dalam anxn = c1an – 1xn + c2an – 2xn, kita punya
Selain itu, kami punya g (x) - A0 - A1x = (c1x) [g (x) - A0] + (c2x2) g (x). Jadi, g (x) = u
(x) / v (x), di mana u (x) = (A0 + A1x) - (A0) (c1x) dan v (x) = 1 - c1x - c2x2. Perhatikan
hubungan antara koefisien penyebut v (x) dan koefisien dari fungsi karakteristik p (x) = x2 - c1x
- c2. Kita dapat menggeneralisasi pengamatan ini untuk hubungan pengulangan homogen linier
orde r dengan koefisien konstan.

Teori 3.4.1

Jika p (x) dan g (x) adalah fungsi karakteristik dan fungsi pembangkitan dari hubungan
rekurensi homogen linier dengan koefisien konstan an = c1an_1 + c2an-2 + · · · + cran-r dengan
kondisi awal berurutan ai, = Ai , (i = 0, 1, 2,..., r - 1), lalu p (x) = xr - c1xr – 1 - c2xr – 2 - · · · -
cr dan g (x) = u (x) / v (x), di mana penyebutnya adalah 1 - cxx - c2x2 - · · · –crxr dan
pembilangnya adalah

Contoh 3.4.4 Jika p (x) = x3 - 9x2 + 26x - 24, temukan g (x).

Solusi. Fungsi pembangkit g (x) adalah u (x) / v (x), dimana

v (x) = 1 - 9x + 26x2 - 24x3

u (x) = (A0 + A1x + A2x2) - (9x) (A0 + A1x) + (26x2) (A0)

Anda mungkin juga menyukai