Anda di halaman 1dari 14

FUNGSI ALJABAR DAN FUNGSI TRANSENDEN Dalam sistem koordinat kartesius fungsi dapat dibagi menjadi Fungsi Aljabar

dan Fungsi Transenden. Fungsi f disebut fungsi aljabar jika f dapat dinyatakan sebagai jumlahan, selisih, hasil kali, hasil bagi, pangkat, ataupun akar fungsi-fungsi suku banyak. Sebagai contoh, fungsi f dengan rumus: f ( x) = 3x x 2 ( x + 1) 2 3 x2 +1

merupakan fungsi aljabar. Fungsi yang bukan fungsi aljabar disebut fungsi transenden. Beberapa contoh fungsi transenden adalah fungsi trigonometri, fungsi logaritma, dsb. 1. FUNGSI ALJABAR a. Fungsi Suku Banyak (Polinom) Yaitu fungsi yang mengandung banyak suku dalam variabel bebasnya .Fungsi suku banyak berderajat n mempunyai persamaan f(x) = Pn(x) = a0 + a1x + . . . + an xn dengan n bilangan bulat tak negatif , a1, . . . , an bilangan-bilangan real dan an 0. (a). Fungsi konstan: f ( x ) = c . Grafik fungsi ini berupa garis lurus sejajar sumbu X.
3 a0 0 1
Gambar 2.2.1

f(x) = 3 f(x) = a0 X f(x) = 1

(b). Fungsi linear: f(x)= mx + n Grafik fungsi ini berupa garis lurus dengan gradien m dan melalui titik (0, n) .
y=x+2 2 2 y=x y = x 3 3
Gambar 2.2.2

(c). Fungsi kuadrat: f ( x) = ax 2 + bx + c, a 0 .

y= x

Grafik fungsi kuadrat berupa parabola. Diskriminan: D = b 2 4ac . Secara umum, grafik fungsi kuadrat ini dapat digambarkan sebagai berikut:
D>0 a>0 D>0 a<0
(a) (b)

D=0 D=0 a<0


(c) (d)

a>0

D<0 D<0 a<0


(e) Gambar 2.2.3 (f)

a>0

Perhatikan pula gambar berikut ini.


y = x2 y = x2

X 4 y = 4x x2

Gambar 2.2.4

(d). Fungsi kubik: f ( x) = a3 x 3 + a 2 x 2 + a1 x + a0 , a3 0 .

y = x3

y = (x 3 1)

1 1

Gambar 2.2.5

b. Fungsi Pecah (rasional) Jika suatu fungsi aljabar dapat dinyatakan sebagai pembagian 2 (dua) fungsi polinom, maka fungsi aljabar tersebut disebut fungsi aljabar rasional Fungsi f(x) yang dapat dinyatakan sebagai hasil bagi dua fungsi suku banyak f ( x) = a0 + a1 x + ... + a n x n b0 + b1 x + ... + bm x m x x 1

disebut fungsi pecah. Grafik beberapa fungsi pecah sederhana, seperti: f(x) = diperlihatkan dalam gambar berikut. x x 1
y = 1/x

1 x

dan

f ( x) =

y= y=1

x=1

c. Fungsi Irasional Beberapa contoh fungsi berikut ini.

Gambar 2.2.6

irasional beserta grafiknya diperlihatkan pada gambar

y= x
(a )

a a a

(b )

Gambar 2.2.7

(c )

y = a x

2. FUNGSI TRANSENDEN Fungsi transenden meliputi: Fungsi Trigonometri, Fungsi Siklometri, Fungsi Eksponen, dan Fungsi Logaritma. a. Fungsi trigonometri Ditinjau titik sebarang P(x,y) pada bidang koordinat seperti terlihat dalam gambar berikut ini.

x r Q

P(x,y) y

Gambar 2.2.8

Apabila r menyatakan jarak titik P ke O dan menyatakan besar sudut antara OP dengan sumbu X (arah berlawanan dengan jarum jam), maka berturut-turut didefinisikan sebagai berikut: sin = y/r tan = y/x sec = r/x sin cos 1 cos cos = x/r cot = x/y csc = r/y cos sin 1 sin 1 + tan2 = sec2 1 + cos2 = csc2

Dari definisi mudah ditunjukkan hubungan-hubungan berikut: tan = sec = dan: sin2 + cos2 = 1 , cos = , csc =

Berbeda halnya dengan geometri yang biasanya besar sudut diukur dalam derajat, maka dalam kalkulus besar sudut dinyatakan dalam radian. Besar sudut satu radian sama dengan besar sudut pusat juring lingkaran OPQ yang panjang busurnya sama dengan jari-jari lingkaran (perhatikan Gambar 2.2.9).
Q r O r P

Gambar 2.2.9 Besar sudut POQ 1 radian

Oleh karena itu,

2 radian = 360o

atau

180 derajat. 1 radian =

Selanjutnya, dapat dibentuk fungsi-fungsi trigonometri. Beberapa grafik fungsi trigonometri dapat digambarkan sebagai berikut (lihat Gambar 2.2.10 dan Gambar 2.2.11):

y = cos x y = sin x Untuk x 2, grafik y = sin x dan y = cos x berpotongan di x = /4 dan x = 5/4.

Gambar 2.2.10 (a) Grafik

Gambar 2.2.10 (b) Grafik

Gambar 2.2.11 (a) Grafik

y = tan x

Gambar 2.2.11 (b) Grafik

y = cot x

Gambar 2.2.11 (c) Grafik

y = sec x

Gambar 2.2.11 (d) Grafik

y = csc x

b. Fungsi Siklometri Untuk domain tertentu invers fungsi trigonometri juga merupakan fungsi. Invers fungsi trigonometri dikenal dengan nama fungsi siklometri. Invers fungsi sinus ditulis dengan sin 1 atau arcsin. c. Logaritma Sifat satu kesatu yang mengakibatkan fungsi f ( x) = a x untuk a > 0 dan a 1 mempunyai invers, yang dinamakan fungsi logaritma dengan bilangan dasar a, dan ditulis y= f
1

( x) = a log x
1

berdasarkan sifat invers y = f

( x) x = f ( y ) diperoleh definisi logaritma berikut.

y = a log x x = a y , a > 0, a 1 Sesuai dengan daerah asal dan daerah eksponen, untuk y = a log x berlaku kondisi a > 0 dan y R . Karena grafik fungsi dan inversnya simetri terhadap garis y = x, maka grafik fungsi logaritma diperoleh dengan mencerminkan kurva f (x) = ax terhadap garis y = x. (1). Logaritma Natural Logaritma natural adalah logaritma yang berbasis e, dimana e adalah 2.718281828459... (dan seterusnya). Logaritma natural terdefinisikan untuk semua bilangan real positif x dan dapat juga didefinisikan untuk bilangan kompleks yang bukan 0. Aturan pangkat, tidak dapat memberikan fungsi yang antiturunannya adalah 1/x. Tetapi, dengan menggunakan Teorema Dasar Kalkulus kitadapat mendefinisikan fungsi melalui integral yang turunannya adalah 1/x.Fungsi ini kita sebut logaritma natural dari x, ditulis ln x. Dapat dibuktikan, tapi tidak diberikan pada kuliah ini, bahwa fungsi ini sama dengan fungsi logaritma berbasis e yang telah kita kenal di SMA. Fungsi logaritma natural didefinisikan sebagai : 1 ln x = dt , x > 0 t 1 ln x = e log x
x

Notasi

Ahli matematika biasanya menggunakan "ln(x)" atau "log(x)" untuk menotasikan loge(x), atau logaritma natural dari x, dan menggunakan "log10(x)" untuk menotasikan logaritma berbasis 10 dari x. Insinyur, ahli biologi, dan orang dalam bidang-bidang lain, hanya menggunakan "ln(x)" atau kadang-kadang (untuk supaya lebih jelas) "loge(x)" untuk menotasikan logaritma natural dari x, dan "log(x)" digunakan untuk logaritma berbasis 10, log10(x) atau, dalam konteks teknik komputer, log2(x). Kebanyakan bahasa komputer, termasuk C, C++, Fortran, dan BASIC, "log" atau "LOG" berarti logaritma natural. Pada kalkulator, tombol ln berarti logaritma natural, sedangkan tombol log adalah untuk logaritma berbasis 10. Sifat-sifat logaritma natural Pada contoh sebelumnya telah kita lihat bahwa turunan dari ln5x sama dengan turunan dari lnx yaitu 1/x. Fakta ini berguna untuk membuktikan teorema berikut. Teorema Jika a dan b > 0 dan r bilangan rasional, maka ln 1 = 0 ln ab = ln a + ln b ln a = ln a ln b b

ln a r = r ln a Ln sebagai invers fungsi eksponensial natural Fungsi ln adalah invers dari fungsi eksponensial: e ln( x ) = x untuk semua x yang positif dan ln e x = x

( )

untuk semua x yang real.

Logaritma dapat didefinisikan untuk basis lainnya, asal positif, tidak hanya e, dan biasanya berguna untuk memecahkan persamaan yang variabel tidak diketahuinya merupakan pangkat dari variabel lain. Mengapa disebut "natural" Sekilas, tampaknya yang lebih "natural" tentunya adalah logaritma yang berbasis 10, karena basis angka yang digunakan umumnya juga 10. Namun, ada dua alasan mengapa ln(x) disebut logaritma natural: pertama, persamaan-persamaan yang variable tak diketahuinya merupakan pangkat dari e jauh lebih sering dijumpai dibanding yang merupakan pangkat dari 10 (karena sifat-sifat "natural" dari fungsi eksponensial yang dapat menggambarkan growth/pertumbuhan dan decay/penurunan), dan kedua, karena logaritma natural dapat didefinisikan dengan mudah menggunakan integral yang dasar atau Deret Taylor (lihat penjelasan di bawah), dan logaritma berbasis lainnya tidak dapat didefinisikan seperti ini. Sebagai contoh, lihat turunan dibawah ini: d 1 log b ( x ) = dx x ln b Jika basis b adalah e maka turunan yang didapat adalah 1/x dan jika x=1, kemiringan kurva adalah 1. (2). Logaritma Umum Sifat-sifat logaritma : 1. b log 1 = 0 2. b log b = 1 3. b log ac = b log a + b log c
b 4. log

a b = log a b log c c

5. b log a r = r b log a
b 6. log a = c c

log a log b

Turunan logaritma natural Dengan menggunakan Teorema Dasar Kalkulus kita peroleh bahwa

d 1 d 1 t dt = dx ln x = x , x > 0 dx 1 Secara umum, dengan menggunakan Dalil Rantai kita peroleh bahwa: d 1 d ln u ( x ) = u( x ) dx u ( x ) dx

d.

Eksponen

a. Fungsi Eksponensial Natural Fungsi eksponensial natural, y=exp(x), adalah inverse dari logaritma natural.x=exp(y) y=ln x. Bilangan basis fungsi ini, ditulis e=exp(1) sehingga ln e=1. Ekspansi desimal bilangan iniadalah e2,71828182845

Dengan demikian,

t dt = 1
1

Dari definisi langsung diperoleh bahwa 1. exp(ln x)=x, bila x>0. 2. ln(exp(x)) =x. Perlu dicatat, bahwa e adalah bilangan transenden (dibuktikan oleh Euler), yaitu tidak ada polinom p(x) sehingga p(e)=0. Kita dapat mengkonfirmasikan (saat ini untuk bilangan rasional r), bahwa y=exp(x) adalah sebuah fungsi eksponesial. er=exp(ln er)= exp(rln e)=

exp(r) Sejauh ini kita telah mendefinisikan bilangan pangkat dengan pangkat rasional. Untuk x irrasional, kita kembali pada definisi fungsi eksponesial, yaitu e x = exp( x ) Jadi, untuk selanjutnya. 1. e ln x = x , untuk x>0. 2. ln e x = x , untuk tiap x. Turunan dari exp(x) Misalkan y=ex. Karena ln x dan exp(x) saling inverse, maka x=ln y. Apabila kedua sisi didiferensialkan, dengan menggunakan Aturan Rantai, diperoleh bahwa 1=(1/y)Dxy atau Dxy =y . Teorema d x e = ex dx Sebagai akibat kita peroleh Teorema

( )

[ ]

dx = e x + C Fungsi Logaritma dan Eksponesial Umum Kita telah berhasil mendefinisikan e x untuk tiap bilangan real x, termasuk e . Namun

b.

bagaimana dengan e ? Kita akan memanfaatkan hubungan x=exp(ln x). Definisi Jika a > 0 dan adalah sebarang bilangan real, maka a x = e x ln a Dengan demikian, kita peroleh bahwa ln a x = ln e x ln a = x ln a Catatan: definisi di atas memungkin kita untuk memperluas aturan ln a r = ln e r ln a = r ln a yang sebelumnya hanya berlakuuntuk r rasional. Sifat-sifat a x Sifat-sifat Fungsi Eksponen Diberikan a > 0, b > 0, dan x, y sebarang bilangan real. 1. a x a y = a x + y 2. a x

( )

( )

( )

= a xy

ax a 3. = x b b

4.

ax = a x y y a

5. ( ab ) x = a x b x Teorema fungsi eksponensial D x a x = a x ln a

dx =

1 + C, a 0 ln a x

Fungsi log a x Pada bagian ini kita akan membangun fungsi logaritma berbasis bilangan positif a1, logax. Fungsi ini didefinisikan sebagai inverse dari fungsi eksponensial a x . Definisi
y Misalkan a > 0, a 1 , maka y = log a x x = a

Catatan: ln = log a x Hubungannya dengan logaritma biasa dapat diperoleh secara berikut. Misalkan y = log a x sehingga x = a y .

ln x = ln a y = y ln a sehingga log a x =

ln a ln x

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN : 1. Fs. Logaritma

Jawab :

2. Fs Eksponen

3. Fs. Rasional f 0x = x +1 adalah fungsi rasional. x 3x + 5


2

4. Fs. Irasional f ( x) = x 2 + 3 x3 x ; g ( x) = 2x 1 x 1
2

x x 2 + 6 semuanya adalah fungsi irrasional.

Anda mungkin juga menyukai