Polinomial atau yang biasa disebut juga sebagai Suku banyak adalah sebuah bentuk dari suku-suku
dengan nilai banyak yang disusun dari perubah variabel serta konstanta. Operasi yang dipakai hanya
penjumlahan, pengurangan, perkalian serta pangkat bilangan bulat tidak negatif.
Adapun bentuk umum dari Polinomial ini, yaitu:
Keterangan:
Pangkat tertinggi dari x merupakan derajat polinomial. Sementara suku yang tidak mengandung
variable (a) disebut sebagai suku tetap (konstan).
3x
x–2
-6y2 – (½)x
512v5+ 99w5
5 (Konstanta adalah koefisien yang variabelnya memiliki pangkat 0, sehingga angka adalah
polinomial.)
Variabel (adalah nilai yang bisa berubah, seperti x, y, z dalam suatu persamaan; boleh
mempunyai lebih dari 1 variabel)
Eksponen atau pangkat adalah pangkat dari variabel; bisa juga disebut sebagai derajat dari
suatu polinomial.
Syarat Polinomial
Nilai Polinomial
Pembagian Polinomial
Penjumlahan, Pengurangan dan Perkalian Polinomial
Teorema
o Teorema Sisa
o Teorema Faktor
Pembagian Istimewa
Syarat Polinomial
Terdapat juga beberapa syarat sehingga sebuah persamaan bisa disebut sebagai ‘polinomial’,
diantaranya ialah sebagai berikut:
Berikut adalah beberapa bentuk yang tidak termasuk ke dalam bentuk polinomial, diantaranya ialah
sebagai berikut:
3xy-2 sebab pangkatnya negatif. Eksponen atau pangkat hanya boleh {0,1,2…}.
2/(x+2) sebab membagi dengan variabel tidak diperkenankan (pangkat penyebut yaitu
negatif).
Berikut adalah hal yang diperbolehkan atau termasuk dalam bentuk polinomial, perhatikan baik-
baik:
√x2 boleh, sebab sesudag dijabarkan hasilnya tidak terdapat pangkat pecahan.
½ x5 – (cos∏)x3 – (tan 60°)x – 1 boleh sebab fungsi trigonometri merupakan konstanta, serta
tidak terdapat variabel di dalamnya
di mana tidak terdapat variabel sebagai penyebut atau variabel berpangkat negatif
Nilai Polinomial
Nilai polinomial f(x) untuk x=k atau f(k) dapat kita cari dengan menggunakan metode substitusi atau
dengan skema Horner. Berikut rinciannya:
Cara subtitusi:
Dengan mensubtitusikan x = k ke dalam polinomial, sehingga akan menjadi:
Pembagian Polinomial
Secara umum, pembagian dalam polinomial dapat dituliskan seperti di bawah ini:
Keterangan:
Pembagian suku banyak atau polinomial f(x) oleh (x-k) bisa kita lakukan dengan menggunakan cara
atau metode horner.
Cara ini bisa kita pakai untuk pembagi berderajat 1 atau pembagi yang bisa difaktorkan menjadi
pembagi-pembagi berderajat 1.
Caranya ialah seabgai berikut:
Tulis koefisiennya saja → harus runtut atau urut mulai dari koefisien xn, xn – 1, … sampai
konstanta (apabila terdapat variabel yang tidak ada, maka koefisiennya ditulis 0)
Sebagai contoh: untuk 4x3 – 1, koefisien-koefisiennya yaitu 4, 0, 0, dan -1 (untuk x3, x2, x, dan
konstanta)
Apabila koefisien derajat tertinggi P(x) ≠ 1, maka hasil baginya harus kita bagi kembali
dengan koefisien derajat tertinggi P(x).
o Apabila pembagi bisa difaktorkan menjadi P1 serta P2, maka S(x) = P1.S2 + S1
o Apabila pembagi bisa difaktorkan menjadi P1, P2, P3, maka S(x) = P1.P2.S3 + P1.S2 + S1
o Apabila pembagi dapat difaktorkan menjadi P1, P2, P3, P4, maka S(x) = P1.P2.P3.S4 +
P1.P2.S3 + P1.S2 + S1
Soal 1.
Jawab:
P1: 2x + 1 = 0 → x = –½
P2: x – 1 = 0 → x = 1
Cara Hornernya:
H(x) = 1.x – 1 = x – 1
H(x) berderajat 3 – 2 = 1
S(x) berderajat 2 – 1 = 1
Maka:
Samakan koefisien ruas kiri dan juga ruas kanan, sehingga menjadi:
x3 → 2 = 2a → a = 2/2 = 1
x2 → –3 = 2b – a → 2b = –3 + a = –3 + 1 = –2 → b = –2/2 = –1
x → 1 = –b – a + c → c = 1 + b + a = 1 – 1 + 1 → c = 1
Konstanta → 5 = –b + d → d = 5 + b = 5 – 1 → d = 4
H(x) = ax + b = 1.x – 1 = x – 1
S(x) = cx + d = 1.x + 4 = x + 4
Berikut ini akan kami berikan contoh soal polinomial pada opersai penjumlahan, pengurangan, dan
juga pengurangan. Perhatikan baik-baik ya!!
Contoh soal:
f(x) = 2x3 – x2 + 5x – 10
g(x) = 3x2 – 2x + 8
Maka tentukanlah:
a) f(x) + g(x)
b) f(x) – g(x)
c) f(x) x g(x)
Jawab:
Teorema
Teorema ini digunakan untuk menentukan akar persamaan dari pangkat lebih dari dua. Teorema
terbagi menjadi dua macam, yakni teorema sisa dan teorema faktor. Berikut penjelasannya.
Teorema Sisa
Misalnya f(x) dibagi dengan p(x) dengan hasil bagi h(x) serta sisa h(x), maka akan kita dapatkan
hubungan:
H(x) berderajat (n – m)
1.
1. Apabila f(x) berderajat n dibagi dengan (x -k) maka sisanya adaah S = f(k). Sisa
dari f(k) yaitu nilai suku banyak untuk x = k.
2. Apabila f(x) berderajat n dibagi dengan (ax + b) maka sisanya adalah S = f (-b/a). Sisa
dari f (-b/a) merupakan nilai untuk x = -b/a.
3. Pembagi berderajat m ≥ 2 yang bisa difaktorkan maka sisa berderajatnya adalah (m
– 1).
s(x) = mx + n
Untuk lebih memahami uraian di atas, berikut akan kami berikan contoh soalnya:
Cohtoh soal
Soal 1.
Suatu suku banyak apabila dibagi oleh x + 2 bersisa -13 serta apabila dibagi x – 3 sisanya 7. Tentukan
sisanya apabila suku banyak tersebut dibagi x2 – x – 6!
Jawab:
Cara 1:
k(x) = x2 – x – 6
k(x) = (x + 2) (x – 3)
Kita ketahui jika dibagi oleh x + 2 maka akan bersisa -13 serta apabila dibagi x – 3 sisanya akan
menjadi 7
s(x) = mx + n
s(-2) = -2m + n = -13
s(3) = 3m + n = 7
-2m + n = -13
3m + n = 7
-5m = -20
m=4
12 + n = 7
n = -5
S = f(k) = 8x3 – 2x + 5
S = -67
Teorema Faktor
Sebuah suku banyak F(x) memiliki faktor (x – k) apabila F(k) = 0 (sisanya apabila dibagi dengan (x – k)
hasilnya 0)
Catatan: apabila (x – k) merupakan faktor dari F(x) maka k disebut sebagai akar dari F(x)
Tips
1. Untuk mencari akar dari sebuah suku banyak dengan cara Horner, bisa kita gunakan dengan
cara mencoba-coba dengan angka dari faktor-faktor konstanta dibagi faktor-faktor koefisien
pangkat tertinggi yang akan nantinya akan memberikan sisa = 0.
Sebagai contoh:
Untuk x3 – 2x2 – x + 2 = 0, faktor-faktor konstantanya adalah: ±1, ±2. Faktor-faktor koefisien
pangkat tertinggi adalah: ±1.
Sehingga, angka-angka yang perlu untuk dicoba yaitu: ±1 dan ±2 untuk 4x3 – 2x2 – x + 2 = 0.
Faktor-faktor konstantanya: ±1, ±2, faktor-faktor koefisien pangkat tertinggi: ±1, ±2, ±4.
Sehingga, angka-angka yang perlu dicoba: ±1, ±2, ±1/2, ±1/4
2. Apabila jumlah koefisien suku banyak = 0, maka pasti salah satu akarnya merupakan x = 1.
3. Apabila jumlah koefisien suku di posisi genap = jumlah koefisien suku di posisi ganjil, maka
pasti salah satu akarnya merupakan x = –1.
Jawab:
x = 1 x = 2 x = –1
Maka dari itu, dapat kita ketahui himpunan penyelesaiannya: {–1, 1, 2}.
Dengan sifat-sifat:
Dengan sifat-sifat:
ax5 + bx4 + cx3 + dx + e = 0 akan mempunyai akar-akar x1, x2, x3, x4, x5
Dengan sifat-sifat:
Jumlah 2 akar: x1.x2 + x1.x3 + x1.x4 + x2.x3 + x2.x4 + x3.x4 + x4.x5 =c/a
Dari kedua persamaan tersebut, kita bisa menurunkan rumus yang sama untuk persamaan
berderajat 6 dan begitu juga seterusnya. (Amati pola: –b/a, c/a, –d/a , e/a, …).
Pembagian Istimewa
Soal 1.
Polinomial f(x) ÷ (x – 2) sisanya 24 serta f(x) ÷ (x + 5) sisanya 10. Maka f(x) tersebut dibagi x2 + 3x – 10
sisanya yaitu…
a. x + 34
b. x – 34
c. x + 10
d. 2x + 20
e. 2x – 20
Jawab:
Diketahui:
f(x) = H(x)(x – 2) + 24
sisa px + q = 2x + 20
Jawaban: D
Soal 2.
Jawab:
Ingat rumus: P(x) = H(x) + (px + q), sehingga sisanya (px + q), maka:
x=2
f(2) = 2p + q
24 – 3(2)3 – 5(2)2 + 2 – 6 = 2p + q
16 – 24 – 20 + 2 – 6 = 2p + q
-32 = 2p + q … (i)
x = -1
f(-1) = -p + q
(-1) – 3(-1)3 – 5(-1)2 + (-1) – 6 = -p + q
1 + 4 – 5 – 1 – 6 = -p + q
-8 = -p + q …(ii)
-32 =2p +q
-8 =-p +q
-24 =3p
p = -8
Jawaban: D
Soal 3.
Diketahui g(x) = 2x3 + ax2 + bx + 6 dan h(x) = x2 + x – 6 merupakan faktor dari g(x). Nilai a yang
memenuhi yaitu…
a. -3
b. -1
c. 1
d. 2
e. 5
Jawab:
x2 + x – 6 = 0
(x + 3)(x – 2) = 0
x = -3 dan x = 2
g(-3) = 0
2x3 + ax2 + bx + 6 = 0
2(-3)3 + a(-3)2 + b(-3) + 6 = 0
-54 + 9a – 3b + 6 = 0
9a – 3b = 48 … (i)
g(2) = 0
2x3 + ax2 + bx + 6 = 0
2(2)3 + a(2)2 + b(2) + 6 = 0
16 + 4a + 2b + 6 = 0
4a + 2b = – 22
2a + b = – 11 … (ii)
15a =15
a=1
Jawaban: C
Soal 4.
Apabila f(x) dibagi oleh x2 – 2 dan x2 – 3x masing-masing memiliki sisa 2x + 1 dan 5x + 2 maka f(x)
dibagi oleh x2 – 5x + 6 memiliki sisa…
a. 22x – 39
b. 12x + 19
c. 12x – 19
d. -12x + 29
e. -22x + 49
Jawab:
Substitusikan p = 12 dalam 2p + q = 5
2(12) + q = 5
24 + q = 5
q = -19
Jawaban: C.
Soal 5.
a. -4
b. -2
c. 0
d. 2
e. 4
Jawab:
Dibagi (x + 1) sisanya 1
Dibagi (x – 2) sisanya 43
Sehingga, a + b = 3 + 1 = 4
Jawaban: E
Soal 6.
Salah satu faktor dari (2x³ -5x² – px =3) merupakan (x + 1). Faktor lain dari suku banyak tersebut
ialah…
a. (x – 2) dan (x – 3)
b. (x + 2) dan (2x – 1)
c. (x + 3) dan (x + 2)
d. (2x + 1) dan (x – 2)
e. (2x – 1) dan (x – 3)
Jawab:
f(-1) = 0
2(-1)³ – 5(-1)³ – p(-1) + 3 = 0
-2 – 5 + p + 3 = 0
p=4
Jawaban: E
Soal 7.
Ada Dua polinomial x³ -4x³ – 5x + m dan x2 -3x – 2 ÷ x + 1 akan memiliki sisa sama, maka nilai 2m + 5
=…
a. 17
b. 18
c. 24
d. 27
e. 30
Jawab:
Jawaban: A
Soal 8.
Dalam f(x) ÷ (x – 1) sisa 3, sementara ÷ (x – 2) sisa 4. Apabila dibagi dengan x2 -3x + 2 maka sisanya
adalah…
a. –x – 2
b. x+2
c. x–2
d. 2x + 1
e. 4x – 1
Jawab:
f(2) = 4
2a + b = 4 … (ii)
Jawaban: B
Soal 9.
a. 2
b. 3
c. 4
d. 5
e. 6
Jawab:
Jawaban: B
Soal 10.
polinomia : x3 -4x + px +6 dan z2 +3x -2 dibagi (x + 1) mempunyai sisa yang sama maka nilai p adalah
…
a. 7
b. 5
c. 3
d. -5
e. -7
Jawab: