Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Pertama sekali penulis mengucapkan rasa syukur pada Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan dan kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah bidang studi
Matematika dengan judul Integral.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut
membantu menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada dosen bidang studi
Matematika yang telah memberikan teori-teori dan pengalaman dalam bidang studi
matematika, sehingga banyaknya masukan-masukan yang penulis terima.
Walaupun penulis sudah berusaha sesuai dengan pengetahuan, pengalaman atau
kemampuan penulis, namun penulis masih merasakan adanya kekurangan-kekurangan,
sehingga saran-saran atau masukan-masukan sangat penulis harapkan. Mudah-
mudahan makalah ini bermanfaat bagi pembaca terutama penulis.
Depok, 03 Juli 2012
Penulis
INTEGRAL
I
A. Anti Turunan (Integral Tak-tentu)
Matematika mempunyai banyak pasangan operasi balikan: penambahan dan pengurangan, perkalian
dan pembagian, pemangkatan dan penarikan akar, serta penarikan logaritma dan penghitungan
logaritma.
Definisi :
Fungsi F dikatakan anti turunan dari fungsi f pada selang I jika F(x) = f(x) untuk semua x di I.
Notasi : F(x) =

f(x) dx
Integral tak tentu adalah Anti/Invers/Kebalikan turunan.
Contoh : c x dx x +

3 2
3
1
c x dx x +

4 3
4
Integral tak tentu adalah operator linear, yaitu bersifat :
1.

dx x kf ) ( =

dx x f k ) (
2.

+ dx x g x f )] ( ) ( [ =

dx x f ) (
+

dx x g ) (
Rumus-rumus Dasar Integral Tak Tentu
1. c x
n
dx x
n n
+
+

1
1
1
, n - 1 2.

+ c x xdx cos sin


3.

+ c x xdx sin cos 4. c x dx


x
+

ln
1
5. c e dx e
x x
+

6.
c
a
a
dx a
x
x
+

ln
7.
+

c x
x
dx
1
2
sin
1
8.
+
+

c x tgn
x
dx
1
2
1
9.
+

c x
x x
dx
1
2
sec
1
10.

+ c tgnx xdx
2
sec
11.

+ c ctgx xdx ec
2
cos 12.

+ c x xtgnxdx sec sec


13.

+ c ecx ecxctgxdx cos cos


Contoh :
c x x dx x x + + +

sin 5
2
1
) cos 5 2 (
4 3
I
B. INTEGRAL TENTU
Definisi :
Misal f fungsi yang didefinisikan pada [a,b], f dikatakan terintegralkan pada [a,b] jika

n
i
i i
P
x x f
1
0
) ( lim
ada, selanjutnya

b
a
dx x f ) ( disebut Integral Tentu (Integral Riemann) f dari a
ke b, dan didefinisikan

b
a
dx x f ) ( =

n
i
i i
P
x x f
1
0
) ( lim
.

b
a
dx x f ) ( menyatakan luas daerah yang tercakup diantara kurva y = f(x) dan sumbu x dalam
selang [a,b], jika

b
a
dx x f ) ( bertanda negatif maka menyatakan luas daerah yang berada dibawah
sumbu x.
Definisi :

a
a
dx x f ) ( = 0

b
a
dx x f ) ( = -

a
b
dx x f ) ( , a > b
Teorema Dasar Kalkulus
Teorema Dasar Kalkulus memberikan kemudahan untuk menghitung Integral Tentu, berikut teorema
tersebut :
Misal f kontinu pada [a,b] dan F sebarang anti turunan f, maka

b
a
dx x f ) ( = F(b) F(a)
Selanjutnya ditulis F(b) F(a) =
b
a
x F )] ( [
I
Contoh :
1. Perlihatkan bahwa jika r Q dan r -1, maka
1 1
1 1
+

+ +

r
a
r
b
dx x
r r b
a
r
Jawab :
Karena F(x) =
1
1
+
+
r
x
r
suatu anti turunan dari f(x) = x
r
, maka menurut TDK,
1 1
) ( ) (
1 1
+

+

+ +

r
a
r
b
a F b F dx x
r r b
a
r
Integral tentu sebagai operator linear, yaitu bersifat :
Misal f dan g terintegralkan pada [a,b] dan k suatu konstanta, maka kf dan
f + g terintegralkan, dengan
1.


b
a
dx x kf ) ( k

b
a
dx x f ) (
2. dx x g x f
b
a
)] ( ) ( [

+ =

b
a
dx x f ) ( +

b
a
dx x g ) (
Contoh :
Hitung dx x x ) 6 4 (
2
1
2

Jawab :
dx x dx x dx x x



2
1
2
2
1
2
1
2
6 4 ) 6 4 ( = 4
2
1
3
2
1
2
3
6
2

1
1
]
1

1
1
]
1

x x
= 4
,
_

,
_

3
1
3
8
6
2
1
2
4
= 12
I
Sifat-Sifat Integral Tentu
1. Sifat Penambahan Selang
Teorema :
Jika f terintegralkan pada suatu selang yang mengandung tiga titik a, b dan c, maka
dx x f
c
a

) ( = dx x f
b
a

) ( + dx x f
c
b

) ( bagaimanapun urutan a, b dan c.


Contoh :
1. dx x dx x dx x

+
2
1
2
1
0
2
2
0
2
2. dx x dx x dx x

+
2
3
2
3
0
2
2
0
2
3. dx x dx x dx x

+
2
1
2
1
0
2
2
0
2
2. Sifat Simetri
Teorema :
Jika f fungsi genap [f(-x) = f(x)] , maka dx x f
a
a

) ( = 2 dx x f
a

0
) ( dan
Jika f fungsi ganjil [f(-x) = - f(x)], maka dx x f
a
a

) ( = 0.
Contoh :
1.

,
_

,
_


0
4
cos 2
4
cos dx
x
dx
x
2 4
4
1
.
4
cos 8
0

,
_

dx
x

2. dx
x
x

+
5
5
2
5
4
= 0
C. TEKNIK-TEKNIK PENGINTEGRALAN
1. Teknik Subtitusi
a. Subtitusi Dalam Integral Tak Tentu
Teorema :
I
Misal g fungsi yang terdiferensialkan dan F suatu anti turunan dari f, jika u = g(x) maka

f(g(x))g(x) dx =

f(u) du = F(u) + c = F(g(x)) + c


Contoh :
Hitunglah dx
x
x

sin
.
Jawab : Misalkan u = x = x
1/2
sehingga du =
2 / 1
2
1

x dx maka
dx
x
x

sin
= 2 dx x x

,
_

2 / 1
2
1
sin = 2

udu sin = 2cosu + c = 2cos x + c


b. Subtitusi Dalam Integral Tentu.
Teorema :
Misal g mempunyai turunan kontinu pada [a,b] dan f kontinu pada daerah nilai g, maka
du u f dx x g x g f
b g
a g
b
a


) (
) (
) ( ) ( ' )) ( (
Contoh : Hitung

+ +
+
1
0
2
) 6 2 (
1
dx
x x
x
Jawab :
Misal u = x
2
+2x+6 sehingga du = 2x+2 dx = 2(x+1)dx perhatikan u = 6 jika x = 0 dan u = jika x = 1,
jadi

+ +
+
1
0
2
) 6 2 (
1
dx
x x
x
=

+ +
+
1
0
2
) 6 2 (
) 1 ( 2
2
1
dx
x x
x
=
[ ] ) 6 ln 9 (ln
2
1
ln
2
1
2
1
9
6
9
6

u
u
du
=
,
_

2
3
ln
2
1
2. Pengintegralan Bentuk-Bentuk Trigonometri
a.

sin
n
x dx,

cos
n
x dx
Jika n bilangan bulat positif ganjil, maka keluarkan faktor sin x atau cos x dan kemudian gunakan
kesamaan sin
2
x + cos
2
x = 1.
Jika n bilangan bulat positif genap, maka gunakan rumus setengah sudut
I
sin
2
x =
2
2 cos 1 x
, cos
2
x =
2
2 cos 1 x +
Contoh :
1.

cos
4
x dx =


,
_

+
dx
x
2
2
2 cos 1
=

4
1
(1 + 2 cos 2x + cos
2
2x) dx
=

4
1
dx +

4
1
cos 2x (2) dx +

8
1
(1 + cos 4x) dx
=
8
3
x +
4
1
sin 2x +
32
1
sin 4x + c
b.

sin
m
x cos
n
x dx
Jika m atau n bilangan bulat positif ganjil dan eksponen lain sembarang, maka keluarkan faktor
sin x atau cos x yang berpangkat ganjil tersebut kemudian gunakan kesamaan sin
2
x + cos
2
x =
1. Jika m dan n bilangan bulat positif genap, maka gunakan rumus setengah sudut.
Contoh :
Tentukan : 1.

sin
3
x cos
4
x dx 2.

sin
2
x cos
4
x dx
c.

tg
n
x dx,

cotg
n
x dx.
Keluarkan faktor tg
2
x = sec
2
x 1 dalam kasus tg atau faktor cotg
2
x = cosec
2
x 1 dalam
kasus cotg.
Contoh :

cotg
4
x dx =

cotg
2
x (cosec
2
x 1) dx =

cotg
2
x cosec
2
x dx

cotg
2
x dx = -

cotg
2
x d(cotg x) -

(cosec
2
x 1) dx = -
3
1
cotg
3
x + cotg x + x + c
d.

tg
m
x sec
n
x dx,

cotg
m
x cosec
n
x dx
Jika n genap dan m sembarang, maka keluarkan faktor sec
2
x atau
cosec
2
x.
Jika m ganjil dan n sembarang, keluarkan faktor tg x.sec x.
Contoh :
I
Tentukan : 1.

tg
3/2
x sec
4
x dx 2.

tg
3
x sec
1/2
x dx
e.

sin mx cos nx dx,

sin mx sin nx dx,

cos mx cos nx dx.


Gunakan kesamaan :
sin mx cos nx = [sin (m+n)x + sin (m n)x]
sin mx sin nx = -[cos (m+n)x - cos (m n)x]
cos mx cos nx = [cos (m+n)x + cos (m n)x]
Contoh :

sin 2x cos 3x dx = 1/2

sin 5x + sin (-x) dx


= 1/10

sin 5x d(5x)

sin x dx = - 1/10 cos 5x + cos x + c.


3. Pengintegralan Parsial
Pengintegralan parsial (sebagian) dapat dilakukan jika pengintegralan dengan teknik subtitusi
tidak memberikan hasil, dan dengan catatan bagian sisa pengintegralan lebih sederhana dari
integral mula-mula.

vdu uv udv

Contoh :
1.

dx xe
x
Misalkan u = x, dv = e
x
dx maka du = dx , v = e
x

dx xe
x
= dx e xe
x x

= xe
x
e
x
+ c


4. Integral Fungsi Akar (Subtitusi yang Merasionalkan).
a. Fungsi Integran yang memuat bentuk
n
b ax +
Penyelesaian dengan menggunakan subtitusi : u =
n
b ax +
Contoh : Hitung

dx x x
3
4
Jawab : Misalkan u =

dx x x
3
4 maka
3
u
= x 4 dan 3
2
u
du = dx
Shg

dx x x
3
4 =

+ + + c x x du u u u
3
4
7
3
2 3
) 4 ( ) 4 (
7
3
3 . ) 4 (
b. Integran yang memuat bentuk
2 2 2 2 2 2
, , a x x a x a +
Gunakan berturut-turut subtitusi : x = a sin t, x = a tg t dan x = a sec t.
I
Contoh :
1. Tentukan


dx
x
x
2
2
4
Jawab :
Misalkan x = 2 sin t maka dx = 2 cos t dt dan
2
4 x
= 2 cos t , shg


dx
x
x
2
2
4
=

tdt ctg dt t
t
t
2
2
) cos 2 (
sin 4
cos 2
= - ctg t t + c
=
c
x
x
x
+
,
_


2
sin
4
1
2
5. Integral Fungsi Rasional
Fungsi Rasional merupakan fungsi hasil bagi dua fungsi Polinom yang ditulis :
) (
) (
) (
x Q
x P
x F
, P(x) dan Q(x) fungsi fungsi Polinom dengan Q(x) 0
Fungsi Rasional dibedakan atas :
a. Fungsi Rasional Sejati yaitu fungsi rasional dimana derajat fungsi polinom pada pembilang
lebih kecil dari pada derajat fungsi polinom pada penyebut.
b. Fungsi Rasional Tak Sejati yaitu fungsi rasional dimana derajat fungsi polinom pada
pembilang lebih besar dari atau sama dengan derajat fungsi polinom pada penyebut.
Fungsi Rasional Tak Sejati dapat ditulis sebagai penjumlahan fungsi polinom dengan Fungsi
Rasional Sejati dengan jalan membagi fungsi pembilang dengan fungsi penyebut.
Permasalahan mengintegralkan fungsi rasional terletak pada bagaimana mengintegralkan fungsi
rasional sejati. Suatu fakta, bahwa fungsi rasional sejati dapat ditulis sebagai jumlah dari fungsi
rasional sejati yang lebih sederhana
Contoh :
1
3
1
2
1
1 5
2
+
+

x x
x
x
a. Penjabaran Fungsi Rasional atas Faktor Linear yang Berbeda
Contoh :
Tentukan

+
dx
x x x
x
3 2
3 5
2 3
Jawab :
I
3 1 ) 3 )( 1 (
3 5
3 2
3 5
2 3

+
+
+
+
+


+
x
C
x
B
x
A
x x x
x
x x x
x
maka 5x + 3 = A(x+1)(x-3) + Bx(x-3) + Cx(x+1)
dengan menyamakan koefisien pada kedua polinom diruas kiri dan ruas kanan maka diperoleh :
A = -1 , B =
2
1
, dan C =
2
3
sehingga


+
dx
x x x
x
3 2
3 5
2 3
=

+
+

dx
x
dx
x x
dx
3
2
3
1
2
1
= - ln c x x x + + + 3 ln
2
3
1 ln
2
1
b. Penjabaran Fungsi Rasional atas Faktor Linear yang Berulang
Contoh :
Tentukan

dx
x
x
2
) 3 (
Jawab :
2 2
) 3 (
3
) 3 (
+

x
B
x
A
x
x
maka x = A(x-3) + B
dengan menyamakan koefisien pada kedua polinom diruas kiri dan ruas kanan
diperoleh : A = 1 dan B = 3 sehingga
c
x
x dx
x
dx
x
dx
x
x
+


3
3
3 ln
) 3 (
3
3
1
) 3 (
2 2
Yang perlu diperhatikan untuk tiap faktor
k
b ax ) ( + dalam penyebut, maka ada sebanyak k
suku penjabarannya, yaitu :
k
k
b ax
A
b ax
A
b ax
A
) (
...
) (
2
2 1
+
+ +
+
+
+
I
c. Penjabaran Fungsi Rasional atas Faktor Kuadrat yang Berbeda
Contoh :
Tentukan
+ +
+
dx
x x
x x
) 1 )( 1 4 (
1 3 6
2
2
Jawab :
1
1 4
) 1 )( 1 4 (
1 3 6
2 2
2
+
+
+
+

+ +
+
x
C Bx
x
A
x x
x x
Selanjutnya tentukan A, B dan C seperti cara diatas dan kemudian hitung integral setiap
sukunya.
D. PENGGUNAAN INTEGRAL TERTENTU
1. Luas Daerah Bidang Rata
a. Daerah Antara Kurva dan Sumbu Koordinat.
Perhatikan gambar daerah rata dibawah ini
Daerah R dibatasi oleh grafik-grafik y = f(x), x = a, x =
b dan y = 0, luasnya A(R) ditentukan oleh :
A(R) =
dx x f
b
a

) (
Jika gambar terletak dibawah sumbu X maka
integral diatas bernilai negatif,
karena luas daerah tidak mungkin bilangan negatif maka nilai integral tersebut dimutlakkan.
Perhatikan pula gambar daerah rata berikut ini :
I
Daerah R dibatasi oleh grafik-grafik x = f(y), y = c, y = d dan x = 0, luasnya A(R) ditentukan oleh :
A(R) = dy y f
d
c

) (
Jika gambar terletak disebelah kiri sumbu Y maka integral diatas bernilai negatif, karena luas
daerah tidak mungkin bilangan negatif maka nilai integral tersebut dimutlakkan.
Contoh :
Tentukan luas daerah yang dibatasi oleh
fungsi :

Untuk menghitung luas daerah rata ikuti pola berfikir sebagai berikut :
1. Gambar daerah yang bersangkutan
2. Potong daerah menjadi jalur-jalur dan beri nomor pada satu jalur tertentu
3. Hampiri luas jalur tertentu tersebut dengan luas persegi panjang
4. Jumlahkan luas jalur-jalur pada daerah tersebut
5. Ambil limit dari jumlah diatas dengan lebar jalur menuju 0, maka diperoleh integral tertentu.
b. Daerah antara 2 Kurva
Perhatikan kurva-kurva y = f(x) dan y = g(x) dengan g(x) f(x) pada selang [a,b], sebagai gambar
berikut :
x x g x f A )) ( ) ( (
A =


b
a
dx x g x f )) ( ) ( (
I

Kita gunakan cara : potong, aproksimasikan, dan integralkan.
PENUTUP
Kesimpulan :
Integral Tak Tentu suatu operator Anti Turunan Fungsi
Integral Tentu sebagai Limit Jumlah Riemann yang mendeskripsikan jumlah dari luas
persegi panjang-persegi panjang.
Teorema Dasar Kalkulus memberikan kemudahan dalam menghitung Integral Tentu
Beberapa sifat Integral Tentu antaranya : sifat linear, sifat penambahan selang dan sifat
simetri.
Beberapa teknik-teknik pengintegralan untuk menghitung Intagral Tak Tentu/Integral
Tentu antaranya : teknik subtitusi, teknik parsial, subtitusi trigonometri dan subtitusi
yang merasionalkan.
Integral Tentu dapat digunakan untuk mencari Luas Daerah.
I

Anda mungkin juga menyukai