TEOREMA 2.2.2
Jika g( x ) adalah fungsi pembangkitan untuk a r dan h(x ) adalah fungsi pembangkitan untuk b r
maka:
(a) Ag(x)+ Bh(x) adalah fungsi pembangkit untuk A ar + B b r .
(b)(1−x )g ( x) adalah fungsi pembangkit untuk a r−a r−1 .
(c) (1+ x + x 2+ …) g ¿) adalah fungsi pembangkitan untuk ( a 0+ a1 +a2 +· ··+ a3 ) .
(d)g( x )h (x) adalah fungsi pembangkitan untuk (a 0 b r +a1 br −1+ a2 br−2 +· ··+a r b0 ).
(e) xg ' ( x) adalah fungsi pembangkit untuk r ar , di mana g '( x ) adalah turunan dari g( x )
terhadap x.
Ketika simbolx adalah bilangan real dengan nilai absolut kurang dari 1, dapat dibuktikan bahwa
(1−x )(1+ x+ x2 + x 2 +.. .)=1. (Untuk pembuktian, lihat pembahasan konvergensi deret geometri
di buku pengantar kalkulus. Dalam buku ini kita lebih tertarik pada koefisien dari pangkat x yang
dianggap sebagai simbol daripada dengan masalah konvergensi.) Jadi kami menulis
1
g ( x )=1+ x+ x 2 + x 3 +…= =( 1−x )−1
1−x
1 n (
n
h ( x )=(g ( x ) ) =( )1− x
= 1−x )
−n