( K. C. CHOWDHURY, 2004 )
NIM : 4192111008
JURUSAN MATEMATIKA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur, kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat,
nikmat dan kekuatan, sehingga saya dapat menyelesaikan Critical Book Report untuk
memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Bilangan. Saya tidak lupa mengucapkan terima kasih
kepada orang tua yang mendukung saya lewat materi dan moril, dan teman-teman saya.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan Critical Book Report ini dapat
terselesaikan, berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang terkait. Maka dari itu
saya menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada Bapak Dr. Asrin
Lubis, M.Pd. Selaku Dosen Pengampu yang telah membimbing saya dan teman-teman yang
senantiasa sudah membantu.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
mengharapkan masukan atau saran dan kritik yang membangun guna perbaikan dan
penyempurnaan selanjutnya. Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak dan dapat menambah pengetahuan kita.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
IDENTITAS BUKU..............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan ..........................................................................................................1
A. Teori/Konsep..............................................................................................29
B. Program Pembangunan Indonesia..............................................................29
C. Analisis Mahasiswa....................................................................................30
iii
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................31
B. Saran...........................................................................................................31
A. Penyelesaian Soal.......................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA
iv
IDENTITAS BUKU
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya semua buku yang telah ditulis oleh para penulis memiliki
keunikan masing-masing, namun ada juga diantara mereka yang masih memiliki
kekurangan, hingga buku tersebut belum begitu sempurna untuk dipelajari, sehingga
dibutuhkan buku lain untuk melangkapai kekurangan buku yang satu tadi. Sehingga
kita seharusnya kita harus sangat berterimakasih kepada para penulis buku, karena
mereka telah memberikan ilmu mereka kepada kita.
Dengan mengkritik sebuah buku kita dapat memperoleh informasi dan
memperluas wawasan. Pembaca dapat mengkritik buku tersebut dengan mengetahui
keunggulan dan kelemahan yang terdapat dalam buku. Mengkritik sebuah buku
berarti menyampaikan informasi mengenai ketepatan buku bagi pembaca.
Didalamnya terdapat ulasan-ulasan mengenai isi buku yang disampaikan dari
berbagai sudut pandang. Ulasan ini dikaitkan dengan kebutuhan dan kepentingan bagi
pembaca yang dapat dijadikan acuan untuk memenuhinya. Dengan mengkritik buku,
kita dapat menambah wawasan lmu dan mengasah otak untuk dapat berpikir kritis
dalam menilai sebuah buku. Buku ini akan dikritik dengan cara membandingkan buku
satu dengan buku lainnya sehingga dapat mengetahui buku mana yang lebih layak
digunakan sebagai referensi yang menambah pengetahuan kita tentang konsep
bilangan asli, cacah, dan bulat dalam pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana metode pengarang dalam memaparkan setiap isi materi dari buku ?
2. Apa saja isi buku yang di review?
3. Apa saja keunggulan dan kelemahan buku yang di review?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui metode pengarang dalam menjelaskan setiap isi materi dari
buku.
2. Untuk mengetahui dan memahami isi materi dari buku.
3. Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan dari buku.
1
BAB II
RINGKASAN BUKU
Kemudian, a dikatakan kongruen dengan b modulo mjika dan hanya jika m∨a−bdan
ditulis sebagai
a ≡ b(mod m)
Secara umum a ≡ a(mod m) untuk setiap m>0 dan a ≡ 0(mod m) jika m∨a
a ≡ a(mod m)
Lalu m∨a – b
Atau, m∨b−a
b ≡ a(mod m).
a ≡ a(mod m)
2
memberi b ≡ a(mod m)
a ≡ b(mod m) ,
b ≡ c ( mod m ) ,
m∨(a−b)+(b−c )=a−c
Kemudian, a ≡ c (mod m)
a ≡ b(mod m) ,
b ≡ c (mod m) ,
a ≡ c (mod m).
Properti 2.2.a ≡ b(mod m) jika dan hanya jika a dan b memiliki sisa pokok yang sama
pembagian oleh m.
Sekarang, a ≡ b(mod m)
Atau b ≡ a(mod m)
Memberi b−a=m q3 (q 3 ∈ Z )
¿ m q2 +r .
b=m q2 +r
3
Dan b=m q2 +r , 0 ≤r < m
Atau, m∨a−b
(iii) ac ≡ bd (mod m)
∏ ai=∏ b i (mod m)
m
Properti 2.5 an≡bn(mod m) jika dan hanya jika
(
a≡b mod
( m, n) )
Bukti. Biarkan (m, n )=d , kemudian d|m, d|n
m1 , n1 ∈ Ζ
atau m∨(a−b)
4
atau m1|(a−b )n 1
atau a ≡ b(mod)
m
∴
(
a≡b mod
( m, n) )
m
Sebaliknya, biarkan
(
a≡b mod
( m, n) )
m
Kemudian,
(
a≡b mod
d ) [d =(m , n)]
atau m1|a−b
atau m1|(a−b )n 1
atau m|(a−b)n
∴ a≡bn(mod m).
¿ 10 ×10n +3 × 4 × 4 n+2 +5
5
¿ 10 ×10n +10 ×3 × 4 n+2−6 × 3× 4 n+2 +5
¿ 10 × f ( n )−6 ×3 × 4 n+2−45
¿ 9 ( f ( n )−2 × 4n +2−5 )
¿ 0 ( mod 9 )
f ( n )=0 ( mod 9 )
Demikian,
Kita catat bahwa setiap bilangan bulat dibagi oleh 6 akan memberikan kita sisa
0,1,2,3,4atau 5
6
Memberikan sisa 0 adalah [ 0 ] ={… .. ,−24 ,−18 ,−12 ,−6,0 ,6 , 12 ,18 , 24 ,… .. }
Memberikan sisa 5 adalah [ 5 ] = {… .. ,−19 ,−13 ,−7 ,−1 ,5 , 11, 17 ,23 ,29 , … .. }
Mengamati : [ 0 ] ∪ [ 1 ] ∪ [ 2 ] ∪ [ 3 ] ∪ [ 4 ] ∪ [ 5 ] =Z
i. Berisi elemen m
ii. Setiap emelem tidak sesuai mod m
i.e., x i ≢ x j ( mod m) jika i≠ j,
atau x i ≡ x j ( mod m ) jika dan hanya jika x i=x j
catatan: The csr mod m, {a, I, 2, ... , m - I} disebut csr paling sederhana(mod m)
Penambahan dan penggandaan kelas residu mod m adalah sebagai berikut:
Cq + Cr = Cq + r , if q + r < m
a) jika S = {xo' xi' ... , xm _ I}adalah sebuah csr (mod m) dan jika b ∈ Z maka
A = {axo + b, axl + b, ... , axm - 1 + b} adalah sebuah csr(mod m)
b) jika (m.n) = 1 and SI = {xO, x l, ... , Xm-1}adalah sebuah csr(mod m)
dan S2 = {yo,y1,…..yn-1} adalah sebuah csr(mod n)
lalu S = {nx1, + myj| i=0, I, ... , m-I,j=0, 1, ... , n-I} adalah sebuah csr(mod
mn)
bukti: (a)
(b)
8
atau á+ b́= a+´ bdaná . b́=á . b́ ,dimana á+ b́= a+´ bdan á . b́jika dan hanya jika a
≡ b(mod m)
Teorema 2.8. dalam Z m jika penambahan dan perkalian di definisikan diatas, maka Z
m adalah komunikatif dengan satu.
Bukti : a ≡ b(modm)
maka, d1 | a, d1 |m dan d2 | b, d2 | m
i.e., a = d2k3
atau d2 | a
lagi d2 |a dand2 |m
memberi d2 | (a, m) = d1
Mengurangi set modulo m dapat diperoleh dengan menghapus dari set residu lengkap
modulo m anggota yang relatif tidak prima terhadap m.
Set residu tereduksi karena itu terdiri dari jumlah sistem lengkap,yang relatif prima
untuk modulus.
9
Contoh 10. {I, 2, 3, ............ 40, 41, 42} adalah set residu mod 42 yang lengkap
{1, 5, 11, 13, 17, 19,23,25, 29, 31,41}
adalah berkurangnya sistem modulo residu 42.
Contoh 10. Pamerkan modul sistem residu lengkap 17 yang seluruhnya terdiri dari
kelipatan 3.
Juga temukan set residu tereduksi modulo 17.
Solusi: Set lengkap modulo residu 17 adalah
{0, 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10, 11, 12, 13, 14, 15, 16}
Sekarang angka-angka ini harus diubah dalam kelipatan 3
sehingga mereka dapat mewakili nomor modulo 17 yang sama;
Dan dengan demikian set yang diperlukan adalah
{0, 18,36,3,21,39,6,24,42,9,27,45, 12,30,48, I5,33}
Dan set residu tereduksi sama dengan set lengkap modulo residu 17 untuk 17 adalah
bilangan prima (dan setiap angka dalam himpunan residu lengkap adalah bilangan
prima ke 17).
Teorema 2.10. Jika m adalah prima, maka tunjukkan bahwa (a+ b)m ≡ a m + b m (mod
m)
Bukti:
produk r bilangan bulat berurutan selalu dapat dibagi oleh r!
Jadi koefisien dari setiap istilah ekspansi di atas adalah bilangan bulat.
∴m adalah prima, tidak ada faktor r! adalah pembagi itu,
Lagipula m∤ r, jadi m ∤ faktor r!
∴r!( m−1 ) ( m−2 ) …(m−r+ 1)
m
Karenanya, {
C r = m . ( m−1 ) . ( m−2) …
(m−r +1)
}
r!
10
Bukti: (Petunjuk: Ambil b + c + d + ... = p, gunakan teorema di atas dan ulangi yang
sama.
Teorema 2.12: Jika m ≡ 1 (mod pn), maka m p ≡ 1 (mod pn + I). dengan n > 0 dan p
adalah bilangan prima.
Bukti:,'. m ≡ 1 (mod pn + I), kita menulis m = 1+ λ pn, untuk beberapa bilangan bulat
λ
Lagi np ≥n + 1..
Sekarang, m p= (1+ λ pn ¿ p=…=…=1+α p n+1
[siswa diminta untuk menghitung secara detail dan mengisi langkah-langkah yang
hilang]
∴ m p ≡1 (mod pn+ 1 ¿
Teorema 2.13. Jika a ≡ b (mod m), a ≡ b (mod n), (m, n) = 1 maka a ≡ b (mod mn)
Bukti a ≡ b (mod m), a ≡ b (mod n) beri, m |a- b dan n |a- b
Jadi, a - b = mk = nl (untuk beberapa k, l).
∴(m, n) = 1 dan mk = nl memberi n |mk
:. kita punya n |k
Jadi, k = nt (untuk beberapa t).
∴a - b = mnt
dan ini memberi,
mn |a- b,
dengan kata lain a≡b (mod mn).
11
2.4.1 Persamaan Tak Tertentu Linier
−b
Bukti : Biarkan disana x 0 ∈ Z seperti ax 0=−b .Kemudian, x 0= ∈ Z berikan a∨b
a
Kondisi yang diperlukan dan cukup bahwa persamaan (1) akan memiliki solusi dalam
ax 0 +by 0=c
…( 2)
Biarkan, ( a , b )=d
∴ d∨a , d∨bberikan
d∨ax 0+ by 0=c
∴ d= ( a , b )∨c .
Bagian yang cukup: Biarkand= ( a , b )∨c .Untuk membuktikan bahwa (1) punya
solusi
12
d=ax ' +by '
a¿
ax +by=c
…( 1)
a≠ 0≠b;a,b,c∈Z
Misalkan satu solusi dari (1) diketahui, (di baris atas) katakan a ( x 0 , y 0 ) ;
ax +by=c …(2)
ax 0 +by 0=c }
Set (2) setara dengan
ax 0+ by 0=c
}
a ( x−x 0 ) +b ( y − y 0 )=0
…(3)
a ( x−x 0 ) +b ( y− y 0 ) =0
Atau a∨b ¿1
Atau a∨ y 0− y
(∴ ( a , b )=1)
13
Atau y 0− y=at ,
Atau y= y 0−at (t ∈ Z )
Teorema 2.28.Oleh karenaitu, di mana( x 0 , y 0 ) adalah solusi khusus (1) solusi umum
adalah x=x 0 +bt
y= y 0−at ,t ∈ Z .
2.4.2 JumlahSolusi
− y0 −x0
N= −([ a ]) ([
+1 −
b
+1 ])
− y0
¿− [ ] [ ]
a
−1−
−x
b
−1+1
y0 −x 0
¿− −([ ][ ] )
a
+
b
+1
− y0 x0 − y 0 −x 0 − y0 x0
Sekarang, [ a
−
b
≤] [ ] [ ] ([
a
+
b
+1 ≤
a
− +1
b ] )
[ ∴ [ α + β ] ≤ [ α ] + [ β ] +1 ≤ [ α + β ] + 1 ]
− y 0 x0 − y0 −x0 − y0 x0
Berikan ,− [ a
−
b
≥−] ([ ] [ ] ) ([
a
+
b
+1 ≥−
a
− +i
b ])
− y0 x0 − y0 xo
Atau − ([ a b ] )
− +1 ≤ N ≤−
a
−
b [ ]
−ax 0+ by 0 −ax 0 +by 0
Atau − ([ ab ] )
+ 1 ≤ N ≤−
ab ([ ])
14
−c −c
Atau − ([ ] )
ab
+1 ≤ N ≤−
ab [ ]
2. 5 KONGRUENSI ALJABAR
Kemudian f ( x ) ≡0 ( mod m ) … ( 1 )
Atau, m⃒f ( x )
Dalam persamaan biasa harus ada solusi tetapi dalam kongruensi mungkin
tidak ada solusi sama sekali.
dan b ≡ a(m)
¿ a0 + a1+ ( a+ λ m ) +a 2 ¿
15
Sekarang m⃒f ( a ) , m⃒mϕ ( λ ) memberi m⃒f (b)
∴ b adalah solusinya .
Misalkan : Jika satu solusi (1) dapat ditemukan maka banyak yang lain dapat
diperoleh, tetapi terkait dengan mod masing masing m.
Jika a dan a2 adalah solusi dari (1), maka inni akan dianggap berbeda jika dan hanya
jika a1≢a2 (mod m) .
Jadi, alih-alih mempertimbangkan jumlah solusi (1) pertimbangan yang tepat akan
menjadi jumlah kelas residu.
ax +b ≡ 0(mod m)
⋯∗¿
16
Teorema 2.31. Jika( a , m )=d ( ¿1), maka (¿)memiliki solusi
b
Jika dan hanya jikad∨b[i . e . , =d 3 ∈ Z ]
d
m a
Proof: d∨m, d∨a, kita memilikim=d d 1dana=d d 2 [i . e . , =d 1 , =d 2 ]
d d
d d 2 x +b ≡ 0 ¿)
b ≡ 0 ¿)
Atau d∨b
Jadi, d 2 x+ d3 ≡0 (d 1)
atau dd 2 x+ dd3 ≡0 (d d 1)
atau ay +b ≡ 0(m)
m m m
x 1 , x 1+ , x 1+ 2 , … , x1 +(d−1)
d d d
m
Dimana x 1 adalah solusinya, modulo unik , dari kongruensi linier
d
17
a b m
x+ ≡0(mod )
d d d
a b m
Jadi d2x1 + d3 ≡ 0 (mod dl) memberikan, x1 + ≡ 0 (mod )
d d d
m
u ≡ x1 + td1 (= x1 + t)
d
Jika t ∈ {a, 1,2, ..., d - I} maka u mengambil nilai d, tidak ada dua yang kongruen
modulo.
Jika t diberi nilai lain, u yang sesuai akan menjadi modul kongruen salah satu dari
nilai d ini.
[Dengan demikian kita memiliki: Kesesuaian linear dalam satu yang tidak diketahui
(*), di mana (a, m) = 1, memiliki tepat satu solusi x ≡ - ba φ (m )−1 (mod m).
Ketika (a, m) = d > 1, (*) memiliki solusi jika dan hanya jika d ǀ b, dalam hal ini (*)
memiliki d
Solusi.
Dan ∴ 92 ≡2(mod5),
18
11≡1( mod 5)
∴ 2 ≡ y (mod 5)
Atau y ≡2(mod 5)
y=2+5 n
∴ x=14−11n
Karenanya, x=14−11 n
Untuk semua integral n
y=2+5 n
y ≡2(mod 5)
5 x+ 3 y =52
5 x ≡ 52 ( m od 3 ) ,
5 ≡2(mod 3)
∴ 52 ≡1 ( mod 3 ) ,
Dan
Yaitu, 2 x ≡1 ( mod 3 ) ,
Atau 2 x ≡ 4( mod 3)
∴ x ≡ 2(mod 3)
19
Atau x ≡ 2+3 k
3 y=52−5 x=52−5(2+3 k )
¿ 42−15 k
Atau 3 y=42−15 k
Atau y=14−5 k
2x + 7y = 5 + 12z
Atau 7y + 2 (x - 6z) = 5
∴ 7 ≡1(mod 2)
20
Sekarang solusi yang sesuai untuk x adalah 5, 4, 3, 2, 1, 0 mod 6)
(5. I); (11. I); (4, 3); (10, 3); (3, 5); (9, 5);
(2, 7); (8, 7); (1,9); (7, 9); (0, 11); (6, 11).
21
Contoh 49. Selesaikan: 111 x=75 ¿)
Solusi : ∴ ( 111, 321 )=3 dan 3|75 maka konruensi yang diberikan memiliki 3 solusi.
Sekarang kongruensi yang diberikan berkurang menjadi
37 x ≡ 25(mod 107)
Sekarang kita memecahkan persamaan tak tentu
37 u+107 v=25 ,
Memecahkan persamaan ini kita dapatkan u=−8 , v=3. Maka
x ≡−8≡ 99 ( mod 107 ) adalah solusi dari (¿)
∴3 solusi yang diperlukan adalah
x ≡ 99,99+107=206,99+214=315 ( mod 321 )
x ≡ a(mod m)
x ≡ b( mod n)
Jika kondisi ini pas, kemudian (*) adalah satu-satunya solusi unik modula [m,n].
c ≡a (mod m)
c ≡b (mod n)
22
a ≡ b(mod (m, n))
Memiliki solusi
y ≡b (mod n),
a+ md ≡b (mod n),
Karena itux ≡ a+md, adalah solusi yang diberikan oleh system , karena nya diyakini
condisi yang diperoleh.
∴ x0 ≡ y 0 ( mod m)
x 0 ≡ y 0 (mod n)
Diberi m .n I x 0− y 0atau [ m ,n ] I x 0− y 0
Dan maksud disini bahwa diberikan kongruensi yang hanya memiliki satu solusi
modula [m,n].
x ≡ a1 (mod m1 )x ≡ a2 (mod m2 )
…….…
…….…
x ≡ an (mod mn )
23
Catatan: jika(m ¿ ¿ 1 ,m 2 )=1 ¿ kemudian kongruensi diatas selalu memiliki sebuah
solusi umum.
x ≡ 5(mod 8)
x ≡ 4 (mod 9)
x=5+8 tdan ini mengambil nilai kedua yang pertama kita dapat
5+8 t ≡ 4 (mod 9)
8 t ≡−1(mod 9)
∴ 8 x 8 ≡1 ( mod 9 )
t ≡−8≡ 1(mod 9)
Kita dapatt=1+9 r
x ≡ 5(mod 8)
x ≡ 4 (mod 9)
x ≡ 6(mod 10)
x ≡ 1(mod 15)
24
Solusi: kita dapat menggunakan system yang diberikan sebagai product bilangan
prima dan kita mendapatkan.
x ≡−2(mod 22)
x ≡−2(mod 3)
x ≡ 6(mod 2)
x ≡ 6(mod 5)
x ≡ 1(mod 3)
x ≡ 1(mod 5)
x ≡−2(mod 3)
x ≡ 6(mod 2)
x ≡ 6(mod 5)
x ≡ 1(mod 3)
x ≡ 1(mod 5)
BAB III
KEUNGGULAN BUKU
A. Kelengkapan Sub Topik Yang Diperlukan Untuk Menjelaskan Isi Topik Utama
25
Dalam Buku A First Course In Number Theory oleh K.C. Chowdhury membahas
tentang konsep teori bilangan, bilangan bulat, bilangan prima, bilangan ganjil,
bilangan cacah. Terdapat keterkaitan antara materi setiap bab dengan topik utama,
memiliki teknik penyajian materi yang menarik dan cover buku yang menarik.
Terdapat banyak definisi dan teorema dalam menjelaskan materi. Terdapat contoh dan
pembahasan soal. Dalam sub topik sangat berkaitan dengan topik utama buku ini
adanya materi kekongruenan ini berdampak pada pendidikan dan peradaban manusia
antara lain adanya rasa penasaran para ahli sehingga berusaha lebih mendalami tentang
kekongruenan, dari rasa penasaran tersebut tercipta teorema-teorema atau aksioma-
aksioma dan defenisi tentang kongruensi, perpaduan antara pendapat para ahli tersebut
tercipta suatu teori atau konsep tentang kongruensi, dan akan lebih mendorong orang
atau ahli dalam bidang tersebut untuk membuat sebuah buku yang memuat materi
tentang kongruensi, untuk mewariskannya kepada generasi yang akan datang.
26
E. Aspek Kelayakan Penyajian
Dalam penyajian buku ini sudah bagus mulai dari cover, isi, dan materi yang
di jelaskan. Buku ini juga sudah diakui secara international untuk dijadikan buku
pengajar untuk mahasiswa.
BAB IV
KELEMAHAN BUKU
A. Kelengkapan Sub Topik Yang Diperlukan Untuk Menjelaskan Isi Topik Utama
27
Dalam Buku The Whole Truth About Whole Number oleh Sylvia Forman dan
Agnes M.Rash membahas tentang konsep teori bilangan, materi kekongruenan.
Namun ada beberapa sub topik yang kurang jelas dalam menjelaskan isi topik utama
Dalam penyajian buku ini masih memiliki kelemahan yaitu dalam pembagian
sub topik yang mungkin kurang dimengerti dan adanya teorema-teorema yang kurang
di mengerti pembaca.
BAB V
IMPLIKASI TERHADAP
A. Teori / Konsep
28
Dalam Buku The Whole Truth About Whole Number Theory oleh Sylvia Forman dan
Agnes M.Rash membahas tentang adanya materi kekongruenan ini berdampak pada
pendidikan dan peradaban manusia antara lain :
1) Adanya rasa penasaran para ahli sehingga berusaha lebih mendalami tentang
kekongruenan.
2) Dari rasa penasaran tersebut tercipta teorema-teorema atau aksioma-aksioma
dan defenisi tentang kongruensi.
3) Perpaduan antara pendapat para ahli tersebut tercipta suatu teori atau konsep
tentang kongruensi.
4) Akan lebih mendorong orang atau ahli dalam bidang tersebut untuk membuat
sebuah buku yang memuat materi tentang kongruensi, untuk mewariskannya
kepada generasi yang akan datang.
C. Analisis mahasiswa
Dengan materi teori bilangan ini mahasiswa akan lebih memahami tntang
materi dan asal-usul bilangan tersebut. Mahasiswa akan dituntut untuk lebih
29
mempelajari materi kekongruenan ini, melalui tugas-tugas dari dosen pengampu.
Mahasiswa akan menganalisi setiap persoalan atau permasalahan mengenai teori
kekongruenan. Mahasiswa dituntut untuk bersikap lebih kritis dalam pembelajaran,
sehingga akan memperdalam ilmu tentang teori materi ini.
BAB VI
A. Kesimpulan
30
Sistem Bilangan adalah salah satu materi dalam Toeri Bilangan mengkaji
bilangan asli,bilangan cacah, fungsi aritmatika dan bilangan bulat dan bab II buku ini
memaparkan tentang adanya materi kekongruenan ini berdampak pada pendidikan
dan peradaban manusia antara lain :
1. Adanya rasa penasaran para ahli sehingga berusaha lebih mendalami tentang
kekongruenan.
2. Dari rasa penasaran tersebut tercipta teorema-teorema atau aksioma-aksioma
dan defenisi tentang kongruensi.
3. Perpaduan antara pendapat para ahli tersebut tercipta suatu teori atau konsep
tentang kongruensi.
4. Akan lebih mendorong orang atau ahli dalam bidang tersebut untuk membuat
sebuah buku yang memuat materi tentang kongruensi, untuk mewariskannya
kepada generasi yang akan datang.
Dalam buku ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Tentunya buku yang
lebih lengkap cakupan materinya dan menggunakan bahasa yang lebih mudah
dipahami, akan lebih dipilih oleh pembaca sebagai bahan belajar, karena materi –
materi yang dipaparkan sangat menarik dan mudah bagi pembaca atau mahasiswa/i
untuk memahaminya.
B. Saran
Untuk mendapatkan buku bagus yang dapat digunakan sebagai panduan
belajar atau sebagai buku referensi pembelajaran, kita harus secara kritis meninjau
buku itu. Kita harus menilai buku dari berbagai aspek, mulai dari cover buku hingga
isi buku. Apakah sebuah buku akan digunakan sebagai sumber belajar atau tidak juga
tergantung pada kritik buku. Oleh karena itu, mari kita dapat mengkritik buku secara
kritis dan terperinci sehingga kita memperoleh buku-buku superior sebagai pedoman
belajar.
BAB VII
LATIHAN SOAL
A. Penyelesaian Soal
31
Soal dari buku Teori Bilangan halaman 277 No. 5
Soal dari buku K.C. Chowdhury, Lat. 2. 10., soal no. 2 halaman 96
We get,
t=10+22 r
And,
32
Now to determine the common solution of
And,
33
KEPUSTAKAAN
Chowdhury, K. C. 2004. A First Course In Number Theory. New Delhi : Asian Books
Private Limited. Bab 2, Subbab 2.1., Subbab 2.2., dan Subbab 2.4. sd. 2.7.