Anda di halaman 1dari 25

CRITICAL BOOK REVIEW

Disusun Oleh:

KELOMPOK 1

1) Ahmad Taufik (5191131009)


2) Ali Anwar (5192131005)
3) Firdaus Amri (5181131008)
4) Lala Pratiwi (5191131004)
5) Muhammad Sulaiman (5193131024)

Dosen pengampuh : Fitriani Lubis, S.pd., M.Pd.


Mata kuliah : Pendidikan Bahasa Indonesia
Kelas : PTE-B reguler 2019

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

SEPTEMBER 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas dalam CBR :Bahasa Indonesia. sebagai
pemenuhan tugas dalam mengikuti perkuliahan,pada mata kuliah “Bahasa Indonesia”.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan tugas ini masih jauh dalam
kesempurnaan dan tentunya masih banyak kekurangan, untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya
tugastugas selanjutnya. Kami berharap semoga CBR ini bisa bermanfaat bagi pembaca
khusunya ke pada penulis.

Medan, 12 Desember 2020

Penulis

DAFTAR ISI

halaman

KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISIBAB I
PENDAHULUAN ........................................................................................... 1 .......ii

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1


1.2 Tujuan Penulisan ............................................................................................ 1
1.3 Manfaat Penulisan .......................................................................................... 1
1.4 Identitas Buku ................................................................................................ 2

BAB II RINGKASAN ISI BUKU ............................................................................. 3

2.1 Ringkasan Buku Utama (Drs. Sanggup Barus, M.Pd. dkk) ........................... 3

2.2 Ringkasan Buku Pembanding (Ahmad Bahtiar, M.Hum.

dan Fatimah, M.Pd.) ..............................................................................................


12

BAB III ANALISIS BUKU UTAMA DAN PEMBANDING .................................


19

3.1 Kelebihan dan Kekurangan Buku Drs. Sanggup Barus, M.Pd. dkk .............. 19

3.2 Kelebihan dan Kekurangan Buku Ahmad Bahtiar, M.Hum.

dan Fatimah, M.Pd. ........................................................................................ 19

BAB IV PENUTUP ....................................................................................................


21

4.1 Kesimpulan .................................................................................................... 21


4.2 Saran .............................................................................................................. 21

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................

22
ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada dasarnya critical book review merupakan kegiatan mengulas isi buku
dengan menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi dan analisis)
mengenai keunggulan dan kelemahan buku, apa yang menarik dari buku tersebut,
bagaimana isi buku tersebut bisa mempengaruhi cara berpikir dan menambah
pemahaman terhadap suatu bidang kajian tertentu. Mahasiswa dapat menguji
pikiran pengarang/penulis lewat sudut pandangnya dengan berdasarkan
pengetahuan & pengalaman yang dimiliki.

Melalui kegiatan critical book review mahasiswa di ajak untuk berfikir


kritis mengenai suatu permasalahan, menillai dan menganalisis suatu kajian secara
objektif serta mampu memandang suatu permasalahan dari sudut pandang yang
berbeda.

1.2 Tujuan Penulisan


1. Penyelesaian tugas mata kuliah Bahasa Indonesia program studi pendidikan teknik
bangunan
2. Menambah pemahaman mahasiswa mengenai materi atau isi buku yang di bahas
3. Meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk menyampaikan pendapat secara luas
4. Mendorong mahasiswa untuk berfikir kritis terhadap satu permasalahan.

1.3 Manfaat Penulisan


Bagi penulis, Critical Book Review yang saya sampaikan ini dapat
menjadi referensi dan pertimbangan dalam menulis karya-karya yang lain. Bagi
mahasiswa atau masyarakat umum, dapat menjadi sarana menambah wawasan
berpikir dan pembelajaran untuk mengemukakan pendapat secara ilmiah.

1
1.4 IDENTITAS BUKU

Buku Pertama

Judul Buku : PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

No. ISBN : 976-602-7938-06-9

Penulis : Drs. Sanggup Barus, M.Pd. dkk

Penerbit : Unimed Press

Tahun Terbit : 2014

Edisi : Revisi

Tebal Buku : 144 halaman

Buku Kedua

Judul Buku : Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi

No. ISBN : 978-602-0946-26-9 Penulis

: Ahmad Bahtiar, M.Hum.

Fatimah, M.Pd.

Penerbit : IN MEDIA

Tahun Terbit : 2014

Tebal Buku : 130 halaman

2
BAB II RINGKASAN ISI BUKU

2.1 Ringkasan Buku Drs. Sanggup Barus, M.Pd. dkk

Buku ini ditulis oleh, Drs. Sanggup Barus, M.Pd. dkk yang berjudul
Pendidikan Bahasa Indonesia. Buku ini diterbitkan oleh Unimed Press, 2014, buku
ini memiliki tebal 144 halaman dengan warna sampul orang.

Buku ini terdiri atas 7 BAB, yaitu :

BAB 1 membahas tentang BAHASA PENGEMBANG KEPRIBADIAN

BAB 2 membahas tentang BAHASA INDONESIA BAKU

DAN PEMAKAIANNYA DENGAN BAIK DAN BENAR

BAB 3 membahas tentang EJAAN BAHASA INDONESIA

BAB 4 membahas tentang DIKSI

BAB 5 membahas tentang KALIMAT EFEKTIF

BAB 6 membahas tentang PARAGRAF

BAB 7 membahas tentang PENULISAN KARYA ILMIAH

BAB 1

BAHASA PENGEMBANG KEPRIBADIAN

Harimurti Kridalaksana berpengertian bahwa bahasa adalah sistem lambing


berupa bunyi arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk
bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri. Personality Development
Through Positive Thinking, 2004, Amit Abraham mendefenisikan kepribadian
adalah pola-pola pemikiran, perasaan, dan prilaku yang tertanam dalam-dalam dan
relative permanen. Hubungan bahasa dengan pengembangan kepribadian yakni
dari sumpah pemuda pada 28 oktober 1928 dapat disimpulkan bahwa bahasa

3
Indonesia merupakan bahasa yang menunjukkan fungsi yang sangat besar dan
merupakan ciri khas Indonesia.

BAB 2

BAHASA INDONESIA BAKU DAN PEMAKAIANNYA

DENGAN BAIK DAN BENAR

Bahasa baku adalah bahasa yang menjadi pokok, yang menjadi dasar ukuran atau
bahasa yang telah dikodifikasi atau ditetapkan, diterima atau difungsikan sebagai
model oleh masyarakat secara luas. Bahasa nonbaku ialah ragam bahasa yang
berkode bahasa yang berbeda dengan kode bahasa baku, dan dipergunakan di
lingkungan tidak resmi.

Bahasa Indonesia baku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang bentuk
bahasanya telah dimodifikasi, diterima, dan difungsikan atau dipakai sebagai
model oleh masyarakat Indonesia secara luas. Bahasa Indonesia nonbaku
adalahsalah satu ragam bahasa Indonesia yang tidak dikodifikasi, tidak diterima,
dan tidak difungsikan sebagai model oleh masyarakat Indonesia secara luas, tetapi
dipakai oleh masyarakat secara khusus. Variasi bahasa yang ada dalam bahasa
Indonesia terjadi karena kehidupan pemakainya semakin lama semakin kompleks.
Fungsi bahasa indonesia baku pertama berfungsi sebagai pemersatu, kedua
sebagai penanda kepribadian, ketiga sebagai penambah wibawa, keempat
berfungsi sebagai kerangka acuan.

Konteks pemakaian bahasa indonesia baku pertama, dalam komunikasi resmi


( surat menyurat dll). Kedua dalam wawancara teknis (karangan ilmiah seperti
skripsi, tugas akhir dll). Ketiga pembicaraan di depan umum ( ceramah dll).
Keempat pembicaraan dengan orang yang dihormati (atasan dengan bawahan
dll).

4
Ciri-ciri bahasa Indonesia Baku adalah sebagai berikut :

• Pelafalan relatif bebas dari atau sedikit diwarnai oleh bahasa daerah atau dialek
• Bentuk kata Berawalan me- dan ber- dll ditulis dan diucapkan secara jelas dan
tetap dalam kalimat
• Konjungsi ditulis secara jelas dan tetap didalam kalimat
• Partikel –kah, -lah, dan –pun ditulis secara jelas dan tetap didalam kalimat
• Preposisi atau kata depan ditulis secara jelas dan tetap didalam kalimat
• Kata ganti atau polaritas tutur sapa ditulis secara jelas dan tetap didalam
kalimat.
Pemakaian bahasa Indonesia baku dan benar adalah pemakaian bahasa Indonesia
yang mengikuti kaidah bahasa yang dibakukan atau dianggap baku.

BAB 3

EJAAN BAHASA INDONESIA

Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana menggambarkan


lambanglambang bunyi bahasa dan bagaiamana hubungan lambing-lambang itu
dalam suatu bahasa. Ejaan ada dua macam yaitu : ejaan fometis adalah ejaan yang
menyatakan setiap bunyi bahasa dengan huruf, sedangkan ejaan fonemis adalah
ejaan yang menyatakan setiap fonem dengan satu lambing atau satu huruf.

Pemakaian Huruf :

• Abjad ( Huruf A-Z)


• Vokal (A, I , U, E, O)
• Konsonan (b c d f g h j k kh l m n ng ny)
• Diftong (ai, au, oi)
• Persukuan ( persukuan umum yaitu : v, vk, kv, kvk)
• Nama diri (nama orang , lembaga, sungai , gunung atau daerah).

Penulisan Huruf Kapital :

• Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama pada awal kalimat.

5
• Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama petikan langsung
• Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama yang berhubungan dengan
Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
• Huruf kapital digunakan sebagai huruf nama gelar kehormatan, keturunan dan
lainnya
• Huruf kapital digunakan sebagai huruf nama jabatan atau pangkat
• Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama orang
• Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa dan
negara
• Huruf kapital digunakan sebagai huruf nama tahun, bulan, hari raya, dan
peristiwa sejarah
• Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama khas dalam geografi
• Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama badan resmi atau
lembaga pemerintah
• Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama semua kata didalam
buku, majalah
• Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama dalam singkatan gelar, pangkat.
• Huruf miring dipakai untuk menuliskan nama sebuah buku, majalah, koran dll,
menegaskan atau mengkhususkan beberapa suku kata dan menuliskan nama
ilmiah atau bahasa asing.

Penulisan Kata :

• Kata dasar (pagar, rumah)


• Kata turunan (imbuhan , akhiran, sisipan)
• Kata ulang (lari-lari, sayur-mayur)
• Gabungan kata (duta besar, orang tua)
• Kata ganti ku, kau, mu dan nya (Bukuku, bukumu, bukunya tersimpan di
lemari)
• Kata depan Di, ke, dan dari (Kami percaya sepenuhnya kepadanya)

• Kata si dan sang (Harimau itu marah sekali kepada sang kancil )
• Partikel (-lah, -kah, -tah, pun dan per )
• Singkatan atau akronim (S.T untuk Sarjana Teknik )

6
• Angka dan bilangan (1 2 3 , I II III, dll).

Penulisan Unsur Serapan :

• Unsur asing yang belum sepenuhnya terserap kedalam bahasa Indonesia


(reshuffle)
• Unsur asing yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah
bahasa Indonesia (aa Belanda menjadi a).

Pemakaian Tanda Baca :

• Tanda titik (.)


• Tanda ellips (…)
• Tanda koma (,)
• Tanda Tanya (?)
• Tanda titik koma (;)
• Tanda Seru (!)
• Tanda titik dua (:)
• Tanda hubung (-)
• Tanda pisah (- )

BAB 4

DIKSI

Nama lain pilihan kata/ memilih kata adalah diksi. “Diksi berarti pilihan
kata yang tepat dan selaras (cocok penggunaannya) untuk mengungkapkan
gagasan sehingga memperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan)” (KBBI :
1994).

Harimurti (1984) dalam Kamus Linguistic, menyatakan bahwa diksi adalah


pilihan kata dan kejelasan lafal untuk memperoleh efek tertentu dalam berbicara
didalam umum atau karang-mengarang.

Persyaratan diksi :

7
Pemilihan kata sesuai dengan kaidah kelompok kata/frase, pilihan kata/diksi yang
sesuai dengan kaidah kelompok kata/frase, seharusnya pilihan kata/ diksi yang
tepat, seksama, lazim dan benar.

Pemilihan kata sesuai dengan kaidah makna kata.

1. Makna denotatif, adalah makna yang sesuai dengan apa adanya, makna yang
sesuai dengan hasil observasi, makna yang diberi batasan.
2. Makna asosiatif, berhubungan dengan masyarakat pemakai bahasa itu,
nilainilai yag ada pada masyarakat pemakai bahasa itu. Keenam makna berikut
dibawah ini termasuk makna asosiatif.
• Makna konotatif
• Makna stilistik
• Makna afektif
• Makna reflektif
• Makna kolokatif
• Makna interpretatif

Pilihan kata sesuai dengan kaidah lingkungan sosial kata :

• Tingkat sosial yang mengakibatkan terjadinya Sosiolek


• Daerah/geografi yang mengakibatkan terjadinya dialek
• Resmi/Formal dan tidak remi/nonformal yang mengakibatkan terjadinya
bahasa baku dan nonbaku.

BAB 5

KALIMAT EFEKTIF

Arifin dan Tasai (1989 : 111) mendefenisikan kalimat efektif sebagai


kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan pada
pikiran pembaca atau penulis.

Kalimat efektif adalah kalimat yang secara tepat mewakili pikiran dan
keinginan penulis yang disusun secara sadar untuk mencapai daya informasi yang
diinginkan penulis terhadap pembaca atau pembaca.

8
Persyaratan kalimat efektif :

1. Kesepadanan dan kesatuan antara struktur bahasa dengan cara atau jalan
pikiran yang logis dan masuk akal
2. Kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai
3. Penekanan untuk mengemukakan ide pokok
4. Kehematan dalam mempergunakan kata
5. Kevariasian dalam struktur kalimat.

BAB 6

PARAGRAF

Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan. Dalam
paragraf terkandung satu unit buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat
dalam paragraf tersebut, mulai dari kalimat mengenal, kalimat utama atau kalimat
topik, kalimat-kalimat penjelas sampai kepada kalimat penutup.

Macam-macam paragraf :

• Paragraf pembuka, berperan sebagai pengantar, untuk sampai kepada masalah


yang akan diuraikan
• Paragraf penghubung, masalah yang diuraikan terdapat dalam paragraf
penghubung
• Paragraf penutup, paragraph penutup mengahkhiri sebuah karangan, biasanya
paragraf ini berisi kesimpulan dari paragraph penghubung.

Syarat-syarat pembentukan paragraf :

• Kesatuan

9
Tiap paragraf hanya mengandung satu pikiran dan satu tema, yang fungsinya
mengembangan tema tersebu, oleh sebab itu dalam pengembangannya tidak boleh
terdapat unsure-unsur yang sama sekali tidak berhubungaan dedngan tema atau
pikiran tersebut.

• Koherensi

Memiliki syarat yang harus dipenuhi yaitu khoherensi dan kepaduan. satu
paragraph bukanlah merupakan kumpulan atau tumpukan kalimat yang
masingmasing berdiri sendiri atau terlepas, tetapi dibangun oleh kalimat yang
mempunyai hubungan timbale balik.

• Perincian dan urutan pikiran

Bagaimana cara meengembangkan pikiran utama menjadi sebuah pikiran utama


menjadi sebuah paragraf dan bagaimana hubungan antara pikiran utama dengan
pikiran-pikiran penjelas, dilihat dari urutan perinciannya.

BAB 7

PENULISAN KARYA ILMIAH

Karya ilmiah adalah karangan yang bersifat ilmu atau memenuhi syarat ilmu
pengetahuan. Ada empat prinsip utama tentang pengertian ilmiah. Pertama, karya
ilmiah bersifat objektif. Artinya, penulis tidak boleh memasukkan unsur
subjektifitasnya ke dalam karyanya. Kedua, segala sesuatu yang dikemukakan
penulis, harus berdasarkan data. Ketiga, penyimpulan penemuan di dalamnya
berpola induktif dan deduktif. Keempat, pembahasan datanya berdasarkan rasio.

Pemilihan Topik :

• Topik harus bermanfaat dan layak dibahas


• Topik cukup menarik
• Topik dikenal baik

• Bahan yang dipergunakan


• Tidak terlalu luas dan sempit.

10
Pembatasan topik, bertujuan agar penulisan suatu karya ilmiah oleh seorang
penulis tidak hanyut dalam suatu persoalan yang tidak ada habis-habisnya dan
dapat menulis dengan tujuan khusus. Judul harus sesuai topik beserta
jangkauannya, judul dalam bentuk frasa, singkat dan dinyatakan secara jelas.
Rumusan tema adalah rumusan mengenai masalah dan tujuannya menggarap topik
yang dibahas pada sebuah karya ilmiah. Pengumpulan bahan adalah langkah yang
dilakukan sebelum proses penulisan yang bertujuan untuk mempersiapkan
kebutuhan akan bahan yang mungkin akan diperlukan setelah sebuah topik dan
tema sudah dirumuskan.

Penyusunan kerangka makalah :

Contoh :

TEMA

PENDAHULUAN

Proses Penanganannya

• Pencegahannya
• Kendala-kendala
• Penanggulangannya

PENUTUP

Penulisan makalah :

• Penulisan pendahuluan
• Penulisan pembahasan
• Penulisan penutup.

Enumerasi adalah tata cara penomoran butir-butir pembicaraan dalam penulisan


makalah. Kutipan adalah fakta, ide, opini, atau pendapat yang dikutip dari sumber
tertulis untuk mendukung atau memperjelas argument, posisi, atau opini dalam
suatu karya ilmiah.

11
Contoh : “ Harimurti Kridalaksana berpengertian bahwa bahasa adalah sistem
lambing berupa bunyi arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial
untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri.”

Penulisan daftar rujukan :

1. Nama penulis ditulis tanpa gelar


2. Identitas buku rujukan diketik satu spasidan jarak dua spasi untuk identitas
buku berikutnya
3. Buku-buku rujukan didaftarkan secara alpabetis dan tidak diberi nomor urut
4. Urutan identitas setiap buku penulisannya dapat dijelaskan sebagai berikut :
5. Nama penulis. Tahun terbit. Judul buku. Nama kota tempat penerbitan; nama
penerbit. Judul harus digaris bawahi atau dicetak dengan huruf miring
6. Penulisan nama keluarga mendahului penulisan nama diri penulis dan
dipisahkan dengan tanda koma
7. Bila ditulis oleh dua penulis , sisipkan kata dan diantara kedua nama penulis
8. Bila ditulis lebih dari dua orang, yang ditulis nama pengarang pertama dan
ditambahi singkata dkk di belakangnya.

Contoh : Birn, R. 1993. Effective Use Of Market Research. London: Kogan Page

Revisi adalah kegiatan mengakaji ulang sebuah karya ilmiah yang sudah jadi baik
menambahi atau mengurangi konsep pada suatu karya ilmiah tersebut.

2.2 Ringkasan Buku Ahmad Bahtiar, M.Hum. dan Fatimah, M.Pd

Buku ini ditulis oleh, Ahmad Bahtiar, M.Hum. dan Fatimah, M.Pd. yang
berjudul Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Buku ini diterbitkan oleh IN
MEDIA, 2014, buku ini memiliki tebal 130 halaman.

Buku ini terdiri atas 10 BAB, yaitu :

BAB 1 membahas tentang SEJARAH DAN KEDUDUKAN

BAHASA INDONESIA

12
BAB 2 membahas tentang EJAAN

BAB 3 membahas tentang KALIMAT

BAB 4 membahas tentang PARAGRAF

BAB 5 membahas tentang PERENCANAAN KARANGAN

BAB 6 membahas tentang DIKSI

BAB 7 membahas tentang NOTASI ILMIAH

BAB 8 membahas tentang KONVENSI NASKAH

BAB 9 membahas tentang PLAGIASI

BAB 10 membahas tentang TRANSLITERASI HURUF ARAB-LATIN

BAB 1

SEJARAH DAN KEDUDUKAN BAHASA

Buku bahasa Indonesia yang ditulis oleh Ahmad Bahtiar, M. Hum. dan
Fatimah, M. Pd. Pada bab 1 ini terdapat dua sub bab yang terdiri dari “Sejarah”
dan “Kedudukan Bahasa Indonesia”. Pada materi sub bab “Sejarah” dijelaskan
mengenai tentang awal mula sejarah mengapa bahasa Indonesia bisa menjadi
bahasa resmi bangsa Indonesia, terdapat pula alasan mengapa bahasa Melayu
menjadi bahasa persatauan, yaitu bahasa Indonesia, yang kemudian di bab ini juga
dijelaskan mengenai beberapa peristiwa penting yang mengandung arti dalam
sejarah perkembangan bahasa Indonesia. Dimulai dari peristiwa pemerintahan
Hindia Belanda pada tahun 1901, hingga diresmikannya penggunaan Ejaan pada
16 Agustus 1972 oleh Presiden Republik Indonesia Soeharto.

Di sub bab “Kedudukan Bahasa Indonesia” dijelaskan bahwa Bahasa


Indonesia memiliki kedudukan yang penting bagi bangsa Indonesia yang tercemin
pada ikrar Sumpah Pemuda, 20 Oktober 1928, dan UUD 1945 Bab XV Pasal 36.
Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki fungsi sebagai :

13
1. Lambang kebanggaan nasional
2. Lambang identitas nasional
3. Alat perhubungan antarbudaya & latar budayanya
4. Alat pemersatu masyrakat yg berbeda latar budaya.

Selain bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki kedudukan sebagai


bahasa negara, berfungsi sebagai : bahasa resmi kenegaraan, bahasa pengantar
resmi di lembaga-lembaga pendidikan, sebagai bahasa resmi di dalam
perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan, dan sebagai bahasa yang resmi di
dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta
teknologi modern.

BAB 2

EJAAN

Di bab dua ini terdapat tiga sub bab, yang terdiri dari pengertian dan sejarah
ejaan, ruang lingkup EYD, dan cakupan EYD yang terdiri dari : pemakaian huruf,
penulisan huruf, penulisan kata, pemakaian tanda baca/pungtuasi, dan penulisan
unsur serapan. Ejaan berasal dari kosa kata bahasa Arab “hijs”. Yang menjadi eja
yang mendapat akhiran-an, dan menjadi ejaan sampai disempurnakan menjadi
EYD atau ejaan yang disempurnakan pada tahun 1947. Ejaan yang disempurnakan
ini (EYD) merupakan ejaan yang disempurnakan dari ejaan Republik atau ejaan
Soewandi.

Di bab ini juga dijelaskan mengenai ruang lingkup EYD mulai dari
pemakaian huruf, penulisan huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan ,
hingga pemakaian tanda baca. Dalam materi yang disampaikan pada bab ini sudah
lengkap dan juga sangat jelas, sehingga mahasiswa dapat memahami mengenai
ruang lingkup EYD khususnya mengenai penggunaan tanda baca.

BAB 3

14
KALIMAT

Kalimat ialah satuan bagian ujaran yang didahului dan diikuti oleh
kesenyapan sedangkan intonasinya menunjukkan bahwa bagian ujaran itu sudah
lengkap. Unsur sebuah kalimat yang terdiri dari subjek, predikat, objek, dan
keterangan ini dapat menjadi sebuah acuan atau patron dalam membuat sebuah
kalimat. Disini juga dijelaskan mengenai kalimat efektif dan ciri-cirinya yang
terdiri dari : kesepadanan, keparelan, ketegasan, kehematan, kecermatan,
kepaduan, dan juga kelogisan. Materi yang disampaikan sangatlah jelas dan
lengkap mengenai kalimat, unsur-unsur mengenai kalimat, dan juga kalimat
efektif, disini juga dikasih beberapa contoh mengenai materi yang dijelaskan
sehingga memudahkan mahasiswa dapat memahami materi yang dipaparkan di
buku tersebut.

BAB 4

PARAGRAF

Paragraf merupakan bagian karangan atau tulisan yang membentuk satu


kesatuan pikiran atau ide ataupun gagasan, yang dimana dalam setiap paragraf
dikendalikan oleh satu ide pokok. Kemudian pada materi juga menjelaskan empat
unsur dalam paragraf yang terdiri dari : kalimat utama, kalimat penjelas, kalimat
penegas dan kalimat transisi.

Jenis-jenis paragraf, yakni :

1. Paragraf deduktif : yaitu paragraf yang diawali kalimat topik kemudian diakhiri
oleh kalimat penjelas
2. Paragraf induktif : merupakan paragraf yang diawali kalimat penjelas dan
diakhiri oleh kalimat topik

3. Paragraf abduktif : adalah paragraf yang kalimat topiknya berada diawal dan
diakhir kalimat dengan fungsi diakhiri paragraf sebagai pengulang.

BAB 5

15
PERENCANAAN KARANGAN

Perencanaan karangan merupakan semua tahapan persiapan penulis.


Dalam merancang sebuah karangan terdapat tiga tahapan yaitu : pra-penulisan,
penulisan, dan pasca-penulisan (revisi). Selain tahapan dalam membuat sebuah
karangan, ada pula menjelaskan dari manfaat perencanaan karangan, penyusunan,
struktur, kerangka karangan formal dan lainnya. Langkah–langkah dalam
penyusunan karangan yang terdiri dari 4 hal yaitu : perumusan tema, inventarisasi
topik, evaluasi, pengulangan. Dan diakhiri oleh penentuan syarat kerangka yang
baik.

BAB 6

DIKSI

Diksi memiliki beberapa fungsi yaitu diantaranya untuk mencapai target


komunikasi yang efektif, membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (secara
resmi, resmi dan tidak resmi) sehingga menyenangkan pendengar ataupun
pembaca, diksi juga dapat melambangkan gagasan yang diekspresikan secara
verbal. Selain menjelaskan tentang pengertian dan juga fungsi dari diksi, terdapat
pula macam-macam hubungan makna, dan makna kata.

Materi yang dijelaskan sudah cukup lengkap dan dapat dipahami oleh para
pembaca khusunya bagi para mahasiswa, akan tetapi di dalam materi majas atau
gaya bahasa hanya dijelaskan beberapa majas dan tidak dijelaskan majas itu
termasuk kedalam majas jenis apa.

BAB 7

NOTASI ILMIAH

Di dalam suatu karya ilmiah diperlukan sebuah notasi ilmiah,dianataranya


berupa kutipan, agar karya ilmiah tersebut terlihat lebih ilmiah (terpercaya).
Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang, atau

16
ucapan seseorang yang terkenal, baik yang terdapat dalam buku-buku ataupun di
majalah. Ada beberapa cara untuk mengutip yaitu, pertama kutipan langsung yang
tidak lebih dari empat bari, kedua yaitu kutipan langsung yang lebih dari empat
baris, dan ketiga kutipan yang tidak langsung. Di buku ini dijelaskan bagaimana
cara mengutip dari sebuah sumber.

Catatan kaki adalah keterangan-keterangan atau teks karangan yang


ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan. Biasanya dalam
menulis sebuah karya ilmiah ataupun makalah, catatan kaki digunakan untuk
memberikan kredit dari sumber tersebut. Kemudian selanjutnya diakhiri oleh
bibliografi yaitu sebuah daftar yang berisi judul buku- buku, artikel-artikel yang
mempunyai hubungan dengan sebuah karangan.

BAB 8

KONVENSI NASKAH

Konvensi naskah adalah penulisan naskah karangan ilmiah berdasarkan


kebiasaan, aturan yang lazim, dan sudah disepakati. Aturan tersebut kemudian
disesuaikan dengan karakteristik masing-masing perguruan tinggi tersebut,
sehingga setiap kampus memiliki panduan untuk penulisan karya tulis bagi setiap
mahasiswanya. Adapun format yg digunakan mulai dari penggunaan kertas, batas
margin, spasi, bentuk, dan ukuran huruf.

Kemudian pada sub bab kedua hingga kelima menjelaskan tentang


pengorganisasian karangan, pemilihan judul yang baik untuk karya tulis ilmiah
yang ditulis, yang kemudian diberikan pelengkap seperti pendahuluan hingga
daftar pustaka, dan selanjutnya melakukan penyuntingan naskah untuk
menghasilkan suatu tulisan yang sempurna.

BAB 9

17
PLAGIASI

Plagiarisme adalah mencuri gagasan, kata-kata, kalimat, atau hasil


penelitian orang lain, dan menyajikannya seolah-seolah sebagai karya sendiri.
Plagiasi memiliki beberapa jenis seperti :

1. Plagiarisme penuh atau plagiarisme lengkap : yang dimana seorang penulis


menyalin sebuah konten dari sumber lain secara penuh.
2. Plagiarisme parsial : plagiarisme ini terjadi apabila ada seseorang
menggabungkan data dari dua atau tiga sumber yang berbeda dalam karyanya.
3. Mimimalis plagiarisme : plagiarisme minimalistik dilakukan ketika seseorang
memparafrase konten yg sama tetapi dalam aliran yang berbeda.
4. Plagiarisme mosaik : plagiarisme ini paling umum dilakukan oleh pelajar.
Contoh dari plagiarisme mosaik terjadi sebagian besar karena kurangnya
pengetahuan atau ketidaktahuan tentang plagiarisme, dan cara menghindarinya.

Pada bab ini juga dijelaskan mengenai sanksi terhadap seseorang yang
melakukan plagiasi, baik dari lulusan PT, Mahasiswa,
hingga
Dosen/peneliti/tenaga pendidikan. Di bab ini juag dijelaskan bagaimana cara
menghindari plagiasi. Pada materi yang disampaikan pada bab ini sudah sangat
lengkap dan juga jelas mulai dari pengertian plagiasi, hingga sampai cara
menghindari plagiasi sehingga suatu saat ketika kita hendak menulis ataupun
membuat karya ilmiah terhindar dari plagiasi.

BAB 10

TRANSLITERASI HURUF ARAB-LATIN

Transliterasi berasal dari bahasa Inggris transliteration yaitu pergantian


huruf demi huruf dari abjad yang satu ke abjad yang lainnya. Transliterasi ini
sendiri memiliki dua manfaat yaitu pertama untuk membantu umat Islam yang
belum memahami huruf Arab. Dan kedua, dalam bidang keagamaan khususnya
studi Islam.

18
Di materi ini juga dijelaskan secara lengkap mengenai pedoman dalam
transliterasi Arab-Latin mulai dari : konsonan, vocal (tunggal dan rangkap),
Maddah, Ta’marbutah, Syaddah, Kata sandang (di depan huruf syamsiah dan
qamariah), Hamzah, Penulisan kata, Huruf kapital, hingga Tajwid.

BAB III ANALISIS BUKU UTAMA DAN PEMBANDING

3.1 KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU Drs. Sanggup Barus, M.Pd.


dkk

❖ KELEBIHAN BUKU Drs. Sanggup Barus, M.Pd. dkk :


1. Memiliki sampul yang menarik dan elegan
2. Memiliki soal latihan yang dapat mengasah kemampuan mahasiswa
3. Memiliki daftar gambar yang dapat mempermudah mahasiswa.

❖ KELEMAHAN BUKU Drs. Sanggup Barus, M.Pd. dkk :


1. Materi yang disampaikan terlalu sedikit
2. Terdapat beberapa judul yang tidak berhubungan dengan sebelumnya
3. Ada beberapa kata yang sulit dimengerti.

3.2 KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU Ahmad Bahtiar, M.Hum.


Fatimah, M.Pd.

❖ KELEBIHAN BUKU James C. Sarros dan Rosetta J. Moors


1. Materi yang disampaikan pada buku ini sangat jelas dan juga mudah untuk
dipahami oleh para pembaca, khususnya untuk mahasiswa
2. Materi yang disampaikan menggunakan bahasa yang lugas dan mudah
dimengerti

19
3. Mampu memberikan informasi tentang cara menulis karya ilmiah yang
baik dan benar dan kelak akan berguna bagi mahasiswa untuk menghadapi
tugas akhir
4. Kertas yang digunakan menggunakan kualitas yang bagus, bukan dari
kertas yang berasal dari daur ulang sehingga kualitas yang dihasilkan tidak
bagus
5. Buku ini dilengkapi dengan catatan kaki yang lengkap dan sesuai dengan
penulisannya dengan aturan pencatatan kaki
6. Cover yang digunakan juga sangat bagus, yang dimana pada covernya
dominan pada warna merah dan putih yang mencerminkan negara kita
yaitu Indonesia, dan di covernya tersebut juga terdapat gambar buku-buku
dan toga, yang mencerminkan mahasiswa.

❖ KELEMAHAN BUKU James C. Sarros dan Rosetta J. Moors


1. Kurangnya contoh-contoh untuk memperdalam penjalasan yang dibahas
2. Bukunya terlalu tipis, tetapi materi yang disamapaikan sangat banyak yang
kemudian menyebabkan materi yang disampaikan menjadi singkat dan
tanpa dilengkapi detail-detail dari tiap bab maupun contoh dari tiap-tiap
materi tersebut
3. Penjelasan yang disampaikan kurang lengkap.

20
BAB IV PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Bahasa merupakan suatu hal yang penting dalam pelaksanaan kegiatan


kita sehari-hari, karena dengan bahasa kita dapat berkomunikasi dengan orang lain
baik itu secara lisan maupun tulisan. Bahasa Indonesia merupakan salah satu
contoh dari banyaknya bahasa yang ada didunia yang dijadikan sebagai pelajaran
yang wajib untuk dipelajari baik itu di negara Indonesia maupun di negara asing.
Akan tetapi dengan seiringnya perkembangan zaman, maka sekarang sudah
banyak muncul istilah-istilah baru di Indonesia, sehingga ada beberapa kata
serapan serta istilah yang berubah dan bertambah sehingga banyak kosa kata yang
harus direvisi. Oleh karena itu kita memperlukan sebuah buku bahasa Indonesia,
dan juga kamus bahasa Indonesia untuk mempelajarinya.

Bahasa Indonesia selain sebagai pengantar dalam dunia pendidikan juga


sebagai bahasa yang resmi dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan
ilmu pengetahuan dan serta teknologi modern. Konsekuensi tersebut menjadikan
bahasa Indonesia menjadi Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) di perguruan tinggi
dengan tujuan untuk tercapainya pemakaian bahasa Indonesia yang cermat, tepat,
dan juga efisien dalam berkomunikasi.

4.2 SARAN

Tidak banyak saran yang ingin saya berikan, semoga kedepannya penulis dapat
memperhatikan kembali bahasa yang digunakan menjadi lebih sederhana dan
mengurangi typo atau kesalahan dalam penulisan, serta lebih memperhatikan
penyusunan kalimat.

21
DAFTAR PUSTAKA

• Barus, Sanggup dkk. 2014. Pendidikan Bahasa Indonesia. Medan: Unimed


Press
• Bahtiar, Ahmad, M.Hum. Fatimah, M.Pd. 2014. Bahasa Indonesia Untuk
Perguruan Tinggi. IN MEDIA.

22

Anda mungkin juga menyukai