Anda di halaman 1dari 30

BAHASA INDONESIA

(Fitriani Lubis, S. P.d, M. Pd., dkk. 2022)

Nama Mahasiswa : Indah Isnada Nababan

NIM : 1202451005 (No. Absen 19)

Dosen Pengampu : Atika Wasilah, S. Pd. M. Pd.

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

KELAS REGULER A 2020

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MARET 2022
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan
rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report ini tepat pada waktunya.
Tulisan ini berisikan review buku bahan ajar Mata Kuliah Bahasa Indonesia. Adapun tulisan ini
dimuat untuk memenuhi tugas Critical Book Report Mata Kuliah Bahasa Indonesia.

Saya mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah membantu
saya dalam menyelesaikan tugas ini, dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya. Saya berharap Critical Book Report ini menjadi salah satu referensi bagi pembaca
ketika hendak membandingkan isi tentang buku Bahasa Indonesia.

Saya menyadari bahwa banyak kelemahan dan kekurangan dari tugas Critical Book
Report ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya seperti kesalahan pengetikan dan lain-
lain. Saya mohon maaf dan saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun, agar Critical
Book Report ini lebih baik dari segi susunan dan bentuk penyajiannya.

Akhir kata saya berharap Critical Book Report ini dapat memberikan manfaat bagi para
pembaca. Terima kasih.

Medan, 01 Maret 2022

Indah Isnada Nababan

1202451005

2
DAFTAR ISI

COVER................................................................................................................................. 1

KATA PENGANTAR..........................................................................................................2

DAFTAR ISI........................................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................4

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR.................................................................................. 4

B. Tujuan Penulisan CBR...............................................................................................4

C. Manfaat Penulisan CBR.............................................................................................4

D. Identitas Buku............................................................................................................ 5

BAB II ISI RINGKAS BUKU.............................................................................................7

BAB III PEMBAHASAN.................................................................................................... 23

A. Perbandingan Kedua Buku........................................................................................ 23

B. Analisis Pembahasan Kedua Buku............................................................................ 23

BAB IV PENUTUP.............................................................................................................. 29

A. Kesimpulan................................................................................................................ 29

B. Saran.......................................................................................................................... 29

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................30

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. RASIONALISASI PENTINGNYA CBR

Dalam menghadapi tantangan kehidupan modern saat ini, kreativitas sangat diperlukan
untuk mampu beradaptasi dengan berbagai tuntutan. Kreativitas sangat diperlukan dalam
hidup ini dengan beberapa alasan antara lain : pertama, kreativitas memberikan peluang bagi
individu untuk mengaktualisasikan dirinya, kedua, kreativitas memungkinkan orang dapat
menemukan berbagai alternatif dalam pemecahan masalah, ketiga, kreativitas dapat
memberikan kepuasan hidup, dan keempat, kreativitas memungkinkan manusia
meningkatkan kualitas hidupnya.

Keterampilan membuat Critical Book Report pada penulis dapat menguji kemampuan
dalam meringkas dan menganalisis isi bab sebuah buku, mengenal dan memberi nilai serta
mengkritik sebuah karya tulis yang dianalisis. Oleh karena itu, penulis membuat Critical
Book Report Mata Kuliah Bahasa Indonesia ini untuk mempermudah pembaca dalam
memilih buku referensi terkhusus pada pokok bahasan tentang Bahasa Indonesia.

B. TUJUAN PENULISAN CBR

Alasan dibuatnya Critical Book Report ini adalah untuk :

1. Penyelesaian tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia.

2. Untuk memperluas wawasan tentang Bahasa Indonesia.

3. Mengetahui isi bab dalam buku yang dikritik.

4. Memahami isi bab yang di ringkas dengan teori-teori yang ada maupun buku yang
sejenis.

C. MANFAAT CBR

Manfaat dari Critical Book Report ini adalah :

4
1. Menambah pengetahuan tentang Bahasa Indonesia.

2. Meningkatkan kemampuan menemukan inti sari suatu bab dalam sebuah buku.

3. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh setiap
bab dari buku utama.

D. IDENTITAS BUKU

1. Buku Utama

Judul : Bahasa Indonesia

Edisi :1

Penulis : Fitriani Lubis, S. Pd., M. Pd. Fitriani Lubis, S. Pd., M. Pd.


Muhammad Hafidz Assalam, S. S., M. A.Frinawaty L. Barus, S. Pd., M. Pd.
Salmah Naelofaria, S. Pd., M. Pd. Achmad Yuhdi, S. Pd., M. Pd. Emasta Evayanti
Simanjuntak, S. Pd., M. Pd. Dr. M. Oky F. Gafari, M. Hum. Trisnawati
Hutagalung, S. Pd., M. Pd.

Penerbit : CV. Daris Indonesia

Kota Terbit : Binjai

Tahun Terbit : 2022

ISBN : 978-623-5911-05-2

2. Buku Pembanding

5
Judul : Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi

Edisi :1

Penulis : Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan


Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

Penerbit : Ristekdikti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2016

ISBN : 978-602-70089-6-0

6
BAB II

ISI RINGKAS BUKU

BAB I : PENDAHULUAN

A. Asal-Usul Bahasa Indonesia dan Sejarahnya

1. Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu dan termasuk ke dalam rumpun
Bahasa Austronesia. Pada masa pemerintahan kolonial Belanda bahasa Melayu
dikenal sebagai bahasa sehari-hari yang sering dinamai dengan istilah Melayu Pasar.
Pemerintah Kolonial Belanda menganggap bahwa kelenturan bahasa Melayu Pasar
dapat mengancam keberadaan bahasa dan budaya. Pemerintah kolonial Belanda
berusaha meredamnya dengan mempromosikan bahasa Melayu Tinggi, di Balai
Pustaka. Akan tetapi, bahasa Melayu Pasar sudah terlanjur digunakan oleh banyak
pedagang yang melintasi Indonesia.

2. Bahasa Daerah

Bahasa daerah adalah bahasa-bahasa suku bangsa di Indonesia. Bahasa ini


jumlahnya sangat banyak dan digunakan menyebar di seluruh daerah di Indonesia.

3. Bahasa Asing

Bahasa asing diartikan dengan bahasa-bahasa di Indonesia selain bahasa


Indonesia dan bahasa daerah. Bahasa asing mempunyai fungsi sebagai alat
perhubungan antarbangsa dan sarana pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi
modern untuk pembangunan nasional.

B. Kedudukan Bahasa Indonesia

1. Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional Lambang Kebanggaan Kebangsaan

Di dalam fungsinya sebagai lambang kebanggaan kebangsaan, bahasa Indonesia


mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang mendasari rasa kebangsaan.
7
Lambang Identitas Nasional : Bahasa Indonesia fungsinya sebagai Identitas
Nasional, yang mengarah pada penghargaan terhadap bahasa Indonesia selain
bendera dan lambang negara. Bahasa Indonesia memiliki identitasnya hanya
apabila masyarakat pemakainya terutama kaum muda dan pelajar membina
dan mengembangkannya sedemikian rupa sehingga bersih dari unsur-unsur
bahasa lain.

Alat Perhubungan Antarwarga, Antardaerah, Antarbudaya : Bahasa Indonesia


memiliki peranan yang fital dimasyarakatnya umum dan nasional. Berkat
adanya bahasa Indonesia masyarakat dapat berhubungan satu dengan yang
lain sedemikian rupa sehingga kesalahpahaman sebagai akibat perbedaan latar
belakang sosial budaya dan bahasa tidak perli dikhawatirkan.

Alat Pemersatu Suku Budaya dan Bahasa : Bahasa Indonesia sebagai alat
pemersatu suku, budaya dan bahasa maksudnya, bahasa Indonesia
memungkinkan keserasian di antara suku-suku, budaya dan bahasa di
Nusantara, tanpa harus menghilangkan identitas kesukuan dan kesetiaan
kepada nilai-nilai sosial budaya serta latar belakang bahasa daerah yang
bersangkutan.

2. Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Negara

Bahasa Resmi Kenegaraan : Bahwa bahasa Indonesia dipakai di dalam


kegiatan-kegiatan resmi kenegaraan seperti upacara, peristiwa, dan kegiatan
kenegaraan, baik dalam bentuk lisan maupun dalam bentuk tulisan.

Bahasa pengantar dalam pendidikan : Bahasa Indonesia memiliki fungsi vital


di dunia pendidikan di nusantara ini mulai dari taman kanak-kanak sampai
dengan perguruan tinggi di seluruh Indonesia kecuali pada daerah-daerah
tertentu yang masih menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa pengantarnya
seperti Aceh, Batak, Sunda, Jawa, Madura, Bali dan Makassar.

Alat perhubungan pada tingkat nasional : Dalam hal ini bahasa Indonesia
dipakai bukan saja sebagai alat komunikasi timbal balik antara pemerintah dan

8
masyarakat luas dan bukan saja sebagai alat perhubungan antar daerah dan
antar suku melainkan juga sebagai alat perhubungan di dalam masyarakat
yang sama latar belakang sosial budaya dan bahasanya

Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi : Di dalam


hubungan ini bahasa Indonesia adalah satu-satunya alat yang memungkinkan
kita membina dan mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa
sehingga bahasa Indonesia memiliki ciri-ciri dan identitasnya sendiri yang
membedakannya dengan kebudayaan daerah

C. Bahasa Indonesia Baku

1. Pengertian Bahasa Baku dan Nonbaku

Istilah bahasa baku telah dikenal oleh masyarakat luas. Namun, pengenalan istilah
tidak menjamin bahwa mereka memahami secara komprehensif konsep dan makna
istilah itu. Hal ini terbukti bahwa masih banyak orang atau masyarakat yang
berpendapat bahwa bahasa baku sama dengan bahasa yang baik dan benar. Makna
kata baku sendiri tampaknya tidak dipahami secara benar, apalagi makna bahasa
baku.

Bahasa baku adalah bahasa yang menjadi pokok yang menjadi dasar ukuran atau
yang menjadi standar. Jadi bahasa Indonesia baku adalah ragam bahasa Indonesia
yang menjadi pokok yang menjadi dasar ukuran atau yang menjadi standar. Dengan
demikian bahasa non baku adalah bahasa yang tidak menjadi pokok yang tidak
menjadi dasar ukuran atau yang tidak menjadi standar. Bahasa baku adalah bentuk
bahasa yang biasa memakai kata-kata atau ungkapan struktur kalimat ejaan dan
pengucapan yang biasa dipakai oleh mereka yang berpendidikan seperti pejabat, ahli,
dosen, guru, ilmuwan, cendekiawan, dan sebagainya.

2. Fungsi Bahasa Indonesia Baku

Pertama, bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai pemersatu. Bahasa Indonesia


baku mempersatukan atau memper hubungkan penutur berbagai dialek bahasa itu.
Bahasa Indonesia baku mengikat ke bhinnekaan rumpun dan bahasa yang ada di
9
Indonesia dengan mengatasi batas-batas kedaerahan. Kedua, bawa bahasa Indonesia
baku berfungsi sebagai penanda kepribadian. Bahasa Indonesia baku merupakan ciri
khas yang membedakannya dengan bahasa-bahasa lainnya. Ketiga, Bahasa Indonesia
baku berfungsi sebagai penambah wibawa. Fungsi pembawa wibawa berkaitan
dengan usaha mencapai kesederajatan dengan peradaban lain yang dikagumi melalui
pemerolehan bahasa baku. Keempat, bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai
kerangka acuan. Bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai kerangka acuan bagi
pemakainya dengan adanya norma atau kaidah yang dikodifikasi secara jelas.

3. Konteks Pemakaian Bahasa Indonesia Baku

Bahasa Indonesia baku dipakai di dalam beberapa konteks. Pertama, dalam


komunikasi resmi yaitu dalam surat-menyurat resmi atau dinas pengumuman-
pengumuman yang dikeluarkan oleh instansi resmi perundang-undangan penamaan
dan peristilahan resmi. Kedua, dalam wacana teknis yaitu dalam laporan resmi dan
karya ilmiah berupa makalah skripsi tesis d disertasi dan laporan hasil penelitian.
Ketiga, dalam pembicaraan di depan umum yaitu ceramah kuliah dan khotbah.
Keempat, dalam pembicaraan dengan orang yang dihormati yaitu atasan dengan
bawahan di dalam kantor siswa dan guru di kelas atau di sekolah guru dan kepala
sekolah di pertemuan pertemuan resmi mahasiswa dan dosen di ruang perkuliahan.

4. Ciri-ciri Bahasa Indonesia Baku

Secara umum dapat diketahui bahwa bahasa Indonesia baku mempunyai tiga ciri
yaitu (1) memiliki keunggulan wilayah dan waktu penggunaan, (2) kemantapan
dinamis dan, (3) cendekia. Ciri cendekia berarti bahwa bahasa Indonesia baku
mencerminkan cara berpikir yang teratur logis dan sistematis.

BAB II : TEKS AKADEMIK

A. Pengertian Teks Akademik

Menurut KBBI teks berarti wacana tertulis. Teks akademik atau teks ilmiah dapat
berwujud dalam berbagai jenis misalnya buku ulasan buku proposal penelitian laporan
penelitian, laporan praktikum dan artikel ilmiah. Teks akademik atau yang sering juga
10
disebut teks ilmiah adalah tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan
didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu disusun
menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya atau keilmiah metode

B. Perbedaan Teks Akademik dengan Teks Non Akademik

Teks akademik atau yang sering juga disebut teks ilmiah berbeda dengan teks non
akademik atau teks non ilmiah. Teks akademik dan teks non akademik ditandai oleh ciri-ciri
tertentu. Untuk membedakan keduanya Anda harus menelusuri ciri-ciri tersebut. Dengan
memahami ciri-ciri teks akademik Anda akan merasa yakin bahwa jenis teks tersebut
memang penting bagi kehidupan akademik anda. Perbedaan antara teks akademik dan teks
non akademik perlu dijelaskan secara memadai dengan mengidentifikasi ciri-ciri yang ada.

C. Ciri-Ciri Teks Akademik

Pendapat tentang teks akademik yang berkembang selama ini adalah bahwa teks
akademik mempunyai ciri-ciri antara lain sederhana pada objektif dan logis. Akan tetapi
selama ini pula belum terdapat bukti-bukti empiris yang diajukan untuk memberikan
penjelasan yang memadai secara linguistik tentang pengertian sederhana pada objektif dan
logis tersebut.

D. Teks Akademik dalam Berbagai Genre Makro

Seperti telah dinyatakan terdahulu teks akademik atau teks ilmiah dapat terwujud dalam
berbagai jenis misalnya buku ulasan buku proposal penelitian laporan penelitian laporan
praktikum dan artikel ilmiah. Jenis-jenis tersebut merupakan genre makro yang masing-
masing didalamnya terkandung campuran dari berbagai genre mikro seperti deskripsi laporan
prosedur eksplanasi eksposisi dan diskusi. Genre makro adalah genre yang digunakan untuk
menamai sebuah jenis teks secara keseluruhan dan genre mikro adalah subgenresubgenre
yang lebih kecil yang terdapat di dalamnya dan dipayungi oleh genre makro tersebut.

1. Ulasan Buku

11
Dapat dikelompokkan menjadi buku ajar dan buku referensi. Buku referensi
adalah buku yang digunakan sebagai referensi atau bahan rujukan pada saat orang
menyusun karya ilmiah. Ulasan buku yang juga sering disebut dengan timbangan buku
adalah tulisan yang berisi tentang kritik terhadap buku yang dimaksud.

2. Proposal

Proposal merupakan tulisan yang berisi rancangan penelitian. Proposal dapat


berubah proposal penelitian atau proposal kegiatan. Proposal penelitian memiliki struktur
teks pendahuluan landasan teori dan tinjauan pustaka metodologi penelitian

3. Laporan Penelitian

Laporan dapat dikelompokkan menjadi laporan penelitian dan laporan kegiatan.


Laporan penelitian ditata dengan struktur teks deskripsi. Laporan penelitian mengacu
pada hasil penelitian.

4. Artikel Ilmiah

Artikel ilmiah dapat dikelompokkan menjadi artikel penelitian dan artikel


konseptual. Dalam hal ini, artikel penelitian adalah artikel yang disusun berdasarkan
sebuah laporan penelitian sedangkan artikel konseptual adalah artikel yang disusun
sebagai hasil pemikiran secara konseptual.

E. Orisinalitas

Menurut KBBI original berarti asli jadi teks akademik yang disusun bukan merupakan
teks hasil plagiasi atau copypaste dari teks-teks yang sudah ada. Di dunia akademik
orisinalitas menjadi salah satu tolak ukur kualitas penulis. Bahkan, plagiasi menjadi sebuah
dosa akademik yang sulit untuk diampuni. Maka dari itu, beberapa universitas sudah
menerapkan cek plagiasi bagi dosen dan mahasiswanya ketika hendak mempublikasikan
karya ilmiahnya.

BAB III : TEKS ULASAN

A. Pengertian Teks Ulasan Buku

12
Teks ulasan adalah suatu tulisan yang isinya untuk menimbang atau menilai karya yang
dihasilkan oleh orang lain. Ulasan sering juga diistilahkan dengan timbangan resensi dan
review. Orang yang mengulas sebuah karya disebut pengulas. Pengulas akan mengulas
sebuah karya yang sesuai dengan bidang keilmuan atau keahliannya. Jadi dapat disimpulkan
bahwa tidak boleh sembarangan orang dalam mengulas sebuah karya.

Ulasan buku atau timbangan buku adalah tulisan yang berisi tentang penilaian atau
kelebihan dan keunggulan terhadap buku yang diulas. Menurut isnatun dan Farida tujuan
pembuatan ulasan adalah sebagai berikut :

1. Menyajikan informasi conference atau menyeluruh tentang sebuah karya.

2. Memengaruhi penikmat karya untuk memikirkan merenungkan dan mendiskusikan


lebih jauh fenomena apa problema pada suatu karya.

3. Memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah sebuah karya layak dinikmati


atau tidak.

B. Struktur Teks Ulasan Buku

Struktur teks ulasan menurut direktorat jenderal pembelajaran dan kemahasiswaan (2016)
adalah sebagai berikut :

1. Identitas atau opsional

2. Orientasi

3. Tafsiran isi

4. Evaluasi

5. Rangkuman

Orientasi merupakan pengenalan terhadap keseluruhan teks ulasan. Fungsi dari


tahapan orientasi adalah menyampaikan informasi tentang buku yang diulas
memposisikan buku yang diulas dan menyatakan pendapat pengulas tentang buku.
Pada bagian tafsiran memaparkan penceritaan ulang tentang hal yang dilakukan oleh

13
penulis saat menulis buku dan ringkasan buku yang merupakan ulasan dari pengulas
buku.

Pada tahap evaluasi untuk memaparkan penilaian penulis terhadap karya yang
diulas bagian ini merupakan bagian yang paling penting dalam mengulas buku. Pada
bagian rangkuman penulis merumuskan kesimpulan yang ditujukan kepada pembaca
terhadap karya atau benda yang telah diulas. Ulasan berdasarkan hasil penilaian dan
penafsiran yang telah dilakukan sebelumnya. Pada bagian rangkuman penulis
berusaha menyimpulkan keseluruhan buku dengan memberikan pendapat apakah
buku yang diulas layak dibaca atau tidak.

C. Cara-Cara Merekonstruksi Teks Ulasan Buku

Merekonstruksi teks ulasan buku maksudnya adalah menuliskan kembali teks ulasan
yang telah ada dengan menggunakan bahasa sendiri. Berikut ini adalah hal-hal yang harus
diperhatikan ketika merekonstruksi teks ulasan buku adalah :

1. Membaca teks ulasan maksudnya adalah sebelum merekonstruksi suatu teks ulasan
yang pernah dibuat. Terlebih dahulu kita membaca keseluruhan teks ulasan tersebut
dengan komprehensif.

2. Apabila belum pernah membaca buku yang diulas dapat mencari informasi mengenai
buku tersebut. Informasi dapat diperoleh dari berbagai sumber.

3. Melihat struktur teks ulasan setelah membaca keseluruhan teks ulasan langkah
selanjutnya adalah mengidentifikasi apakah teks ulasan tersebut sudah memuat
struktur teks ulasan ( identitas, orientasi, tafsiran isi, evaluasi dan rangkuman).

4. Menuliskan kembali teks ulasan berdasarkan struktur teks ulasan.

D. Langkah-Langkah Operasional Penulisan Teks Ulasan Buku

1. Memilih buku yang diulas;

2. Membaca kritis;

3. Membuat ringkasan;
14
4. Menentukan kriteria penilaian;

5. Mencari buku pembanding dan referensi untuk rujukan;

6. Menulis laporan yang dimaksud.

BAB IV : TEKS PROPOSAL

A. Hakikat Proposal

Teks proposal secara singkat dapat dimaknai dengan rancangan atau gambaran dari suatu
kegiatan. Pada umumnya proposal merupakan tulisan informatif dan persuasif yang
mengedukasi dan meyakinkan pembaca. Proposal cenderung kepada sebuah rencana usulan
atau tawaran.

Hasnun menyatakan bahwa proposal merupakan rencana yang disusun untuk kegiatan
tertentu atau bisa juga dikemukakan rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja.
Proposal ditulis dan diajukan misalnya saat siswa akan mengadakan pameran atau studi
banding dll. Proposal juga sebaiknya disusun sesuai dengan gugus genre makro yang
menggunakan bahasa Indonesia baku baik dan benar. Tujuan penulisan proposal sebenarnya
dapat dilihat dari definisi atau pengertian nya yakni penulisan proposal dilakukan untuk
menyampaikan rencana kegiatan pada pihak terkait sehingga kegiatan tersebut dapat diterima
dengan tujuan mendapatkan dukungan mendapat izin memperoleh dana dan sponsor dan
sebagainya.

B. Jenis-Jenis Proposal

Secara umum proposal dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. (1) proposal kegiatan (2)
proposal usaha atau bisnis (3) proposal penelitian. Proposal kegiatan merupakan proposal
yang disusun sebelum melakukan suatu kegiatan. Proposal usaha atau bisnis adalah sebuah
proposal yang dibuat dengan tujuan untuk melakukan suatu usaha untuk menambah
permodalan usaha atau mengajukan kredit merger ataupun kerja sama dalam rangka
mengembangkan bisnis. Sementara proposal penelitian dan pendidikan adalah proposal yang
dibuat dalam rangka melakukan sebuah penelitian ilmiah ataupun kegiatan yang bernuansa
pendidikan seperti pengajuan beasiswa. Penelitian tersebut bisa berupa penelitian berupa

15
proyek penelitian yang dibiayai oleh sponsor, pemerintah atau peneliti mandiri dalam rangka
penulisan karya tulis akademik misalnya proyek, akhir skripsi, tugas akhir, KTI dan
sebagainya.

BAB V : TEKS LAPORAN

A. Pengertian Teks Laporan

Teks laporan adalah sebuah teks yang mengandung klarifikasi mengenai suatu objek
tertentu yang berdasarkan kriteria tertentu. Berbeda dengan teks deskripsi, teks laporan
bersifat umum atau universal. Sedangkan teks deskripsi lebih bersifat khusus dan mendetail.

Teks laporan disebut juga teks klasifikasi karena teks tersebut memuat klarifikasi
mengenai jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu. Teks laporan berkaitan dengan
hubungan berjenjang antara sebuah kelas dan subkelas yang ada di dalamnya. Hubungan itu
terwujud karena dalam teks laporan biasanya terdapat klarifikasi yang menunjukkan jenis-
jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu sebagaimana dinyatakan di atas.

B. Model Penulisan Teks Laporan Penelitian

Teks laporan penelitian adalah uraian tentang hal-hal yang berkaitan dengan proses
kegiatan penelitian. Secara garis besar tujuan penelitian dapat dibedakan menjadi tiga
menurut pihak yang dapat memanfaatkan hasilnya yaitu sebagai berikut :

1. Para ilmuwan;

2. Pemerintah;

3. Masyarakat luas baik secara perseorangan maupun kelompok.

C. Model Teks Laporan Kegiatan

Teks laporan kegiatan adalah teks yang disusun setelah kegiatan selesai dilaksanakan.
Teks laporan ini dibuat oleh sekelompok atau perorangan yang bertanggung jawab dalam
melaksanakan kegiatan tersebut. Teks laporan digunakan sebagai bahan pertanggungjawaban
kepada pemberi mandat atasan ataupun sponsor kegiatan tersebut.

16
D. Hubungan Genre Mikro pada Teks Laporan Penelitian

1. Abstrak

Abstrak merupakan bagian yang sangat penting dalam laporan penelitian.


Kenyataan itu tampak jelas pada definisi yang dikemukakan oleh American nasional
standardsinstitute dalam nurwardani dan kawan-kawan

2. Pendahuluan

Isi tahapan pendahuluan pada laporan penelitian dan pada proposal penelitian
pada dasarnya sama. Tahapan pendahuluan dan tahapan penutup pun relatif sama,
yaitu eksposisi dan dan meliputi deskripsi. Pendahuluan pada proposal penelitian
menggambarkan rencana yang akan dikerjakan sehingga modalitas dan waktu yang
akan datang banyak digunakan.

3. Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka

Tahapan landasan teori dan tinjauan pustaka berisi 2 hal. Yang pertama adalah
landasan teori yang berfungsi untuk menyampaikan ulasan teori yang digunakan
untuk memecahkan masalah yang diteliti dan yang kedua adalah tinjauan pustaka
yang berfungsi untuk menyatakan perbandingan antara penelitian Yang dilaporkan itu
dan penelitian-penelitian sebelumnya. Genre mikro yang digunakan adalah ulasan
atau review. Sama halnya dengan pembicaraan tentang penulisan teks ulasan dan
proposal, laporan penelitian juga adalah genre makro yang mengandung beberapa
genre mikro.

4. Metodologi Penelitian

Untuk mengungkapkan kenyataan pada tahapan metodologi penelitian


digambarkan di atas, genre mikro yang telah digunakan adalah deskripsi dan meliputi
laporan recount dan prosedur. Deskripsi digunakan untuk memaparkan lokasi
penelitian dan sifat-sifat khususan data.

5. Hasil Penelitian dan Pembahasan

17
Tahapan Hasil penelitian dan pembahasan terdiri atas dua hal yang berbeda Hasil
penelitian dan pembahasan pada laporan penelitian kedua hal itu dapat dijadikan satu
bab dengan nama Hasil penelitian dan pembahasan atau dijadikan 2 bab masing-
masing dengan nama Hasil penelitian dan pembahasan. Genre mikro yang digunakan
untuk mengungkapkan tahapan Hasil penelitian dan pembahasan adalah deskripsi
atau meliputi laporan dan diskusi atau meliputi eksplanasi.

6. Penutup

Penutup merupakan tahapan terakhir pada struktur teks laporan penelitian.


Tahapan ini biasanya mengandung dua unsur yaitu simpulan dan saran. Selain kedua
unsur itu implikasi penelitian juga sering dimasukkan ke dalam tahap tersebut.

E. Hubungan Genre Mikro pada Teks Laporan Kegiatan

Sesuai dengan pembicaraan terdahulu, teks laporan kegiatan adalah paparan hasil
pelaksanaan kegiatan yang dibuat berdasarkan proposal yang telah direncanakan sebelumnya.
Teks laporan kegiatan mengandung unsur-unsur yang saling berhubungan yaitu ringkasan
pendahuluan deskripsi kegiatan pelaksanaan kegiatan dan penutup. Unsur-unsur lain yang
ada meliputi halaman judul halaman pengesahan kata pengantar daftar isi daftar tabel daftar
gambar daftar pustaka dan lampiran.

Unsur-unsur itu dapat dirangkum ke dalam struktur teks laporan kegiatan dengan urutan
ringkasan pendahuluan deskripsi kegiatan pelaksanaan kegiatan penutup. Struktur teks yang
terdiri dari tahapan-tahapan tertentu itu direalisasikan oleh genre mikro sesuai dengan isi dan
fungsi retoris masing-masing. Apabila unsur-unsur inti dan unsur-unsur yang lain itu
dijadikan satu terbentuklah sistematika laporan kegiatan. Setiap lembaga pendidikan atau
badan termasuk organisasi mempunyai sistematika masing-masing tetapi unsur-unsur inti
yang membentuk struktur teks laporan kegiatan relatif sama.

F. Langkah-Langkah Penulisan Teks Laporan

1. Langkah-langkah penulisan teks laporan penelitian

Penulisan pendahuluan;

18
Penulisan landasan teori dan tinjauan pustaka;

Penulisan metodologi penelitian;

Penulisan Hasil penelitian dan pembahasan;

Penulisan penutup.

2. Langkah-langkah penulisan teks laporan kegiatan

Penulisan pendahuluan;

Penulisan deskripsi kegiatan;

Penulisan pelaksanaan kegiatan;

Penulisan penutup.

G. Manfaat Penulisan Teks Laporan

Teks laporan mempunyai banyak manfaat tidak hanya bagi peneliti atau pelaksana
kegiatan tetapi juga bagi pihak-pihak yang menerima laporan. Secara lebih khusus manfaat
penelitian dan manfaat kegiatan dapat dibaca pada bagian pendahuluan laporan. Bagi peneliti
laporan penelitian menjadi bukti bahwa dia sudah melakukan suatu penelitian atau sudah
menemukan sesuatu melalui penelitian yang telah dilakukannya.

Menurut nurwardani dkk, laporan penelitian dan laporan kegiatan mempunyai empat
fungsi yaitu (1) sebagai sumber informasi bagi pembaca atau orang yang berkepentingan
(2)sebagai bentuk pertanggungjawaban dari pelapor kepada atasan sponsor atau pembaca
bahwa penelitian kegiatan telah dilaksanakan (3) sebagai sarana untuk melakukan
pengawasan kepada peneliti dan pelaksana kegiatan dan (4) sebagai bahan pertimbangan
pengambilan keputusan mengenai sesuatu.

BAB VI : TEKS ARTIKEL ILMIAH

A. Pengertian Teks Artikel Ilmiah

19
Artikel ilmiah adalah tulisan yang berisi laporan sistematis mengenai hasil kajian atau
hasil penelitian yang disajikan bagi masyarakat ilmiah tertentu yang merupakan audiens
khusus dengan tujuan menyampaikan hasil kajian dan kontribusi penulis artikel kepada
mereka untuk dipikirkan dikaji kembali dan didiskusikan baik secara lisan maupun tertulis.

Kata artikel dapat dimaknai dengan karya tulis lengkap. Hal ini berarti bahwa artikel
adalah tulisan yang lengkap dengan unsur-unsur utamanya menurut suriamiharja dkk. Prinsip
utama tentang pengertian ilmiah. Pertama, teks artikel ilmiah bersifat objektif artinya penulis
tidak boleh memasukkan unsur subjektivitasnya ke dalam karyanya. Kedua, segala sesuatu
yang dikemukakan penulis harus berdasarkan data. Ketiga, penyimpulan penemuan di
dalamnya berpola induktif dan deduktif. Keempat, pembahasan datanya berdasarkan rasio.

B. Struktur Teks Artikel Ilmiah

Dalam pembicaraan terdahulu telah dinyatakan bahwa ada dua macam teks artikel ilmiah
yaitu teks artikel penelitian dan teks artikel konseptual. Teks artikel penelitian adalah teks
artikel yang penyusunannya berdasarkan suatu penelitian yang telah dilakukan. Sedangkan
teks artikel konseptual adalah teks artikel yang disusun sebagai hasil pemikiran secara
konseptual. Selain kedua macam artikel ilmiah itu ada juga jenis artikel ilmiah populer.
Artikel ilmiah populer adalah artikel yang penulisannya dengan gaya yang relatif informal.
Artikel semacam ini banyak yang dipublikasikan melalui surat kabar. Struktur teks artikel
ilmiah populer terbentuk essay.

C. Pentingnya Teks Artikel Ilmiah dan Publikasinya

Pentingnya teks artikel ilmiah dapat dirasakan melalui pengalaman penulisannya yang
dapat membantu dalam mengerjakan tugas-tugas penulisannya yang sejenis dengan artikel
ilmiah, misalnya paper esai atau makalah dengan lebih mudah. Artikel ilmiah baik artikel
penelitian maupun artikel konseptual dapat diterbitkan di berbagai forum dan media. Selain
dipublikasikan di jurnal jurnal ilmiah kedua macam artikel itu dapat disajikan di forum
seminar konferensi. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa artikel ilmiah untuk
jurnal masing-masing memiliki gaya selingkung yang berbeda. Hal ini menjadi ciri khas
penerbit jurnal ilmiah. Ciri khas inilah yang disebut gaya penerbit atau gaya selingkung yang
dalam bahasa Inggris disebut housestyle.
20
D. Langkah-Langkah Penulisan Teks Artikel Ilmiah

Langkah-langkah menulis teks artikel ilmiah penelitian dapat ditulis dengan mengikuti
struktur teks artikel penelitian yang sudah dijelaskan terdahulu setelah teks laporan penelitian
yang sudah tersedia. Dalam hal ini penulis harus dapat menulis atau membangun setiap
unsurnya secara singkat berdasarkan laporan penelitiannya. Penulisan teks artikel konseptual
dapat dibagi atas tiga tahap yaitu pra penulisan penulisan dan revisi.

Langkah-langkah yang ditempuh pada tahap prapenulisan adalah (1) pemilihan topik (2)
pembatasan topik (3) penentuan judul (4) perumusan tema (5) pengumpulan bahan dan (6)
penyusunan kerangka artikel konseptual. Langkah-langkah yang ditempuh pada tahap
penulisan adalah (1)penulisan pendahuluan (2) penulisan tinjauan pustaka (3) penulisan
pembahasan dan (4) penulisan penutup. Hal-hal yang biasa diuraikan atau ditulis pada bagian
pendahuluan adalah latar belakang masalah yang menyangkut pernyataan masalah
pentingnya masalah dan keterangan tentang cara membahas masalah itu. Pada bagian
pembahasan penulis membahas semua masalah dengan disertai pemecahannya ataupun
solusinya. Kemudian yang biasa disajikan pada bagian penutup adalah simpulan dan saran.

E. Penulisan Kutipan Daftar Rujukan dan Catatan Kaki

1. Penulisan Kutipan

Kutipan adalah fakta ide opini atau pendapat yang dikutip dari sumber tertulis
untuk mendukung atau memperjelas argumen posisi atau opini penulis dalam artikel
ilmiah. Dalam penulisan artikel ilmiah kutipan digunakan terutama dalam penulisan
pendahuluan dan penulisan tinjauan pustaka dalam penulis pendahuluannya biasanya
digunakan untuk menguraikan fenomena masalah teori atau pandangan yang
digunakan dan istilah khusus. Ada beberapa kata tertentu yang digunakan dalam
penulisan kutipan antara lain menyatakan menerangkan mengemukakan berpendapat
melaporkan menyarankan dan sebagainya.

2. Penulisan Daftar Rujukan

Ada 2 istilah yang dapat dipakai untuk menamai bagian karya tulis tempat
sejumlah rujukan didaftarkan yaitu daftar pustaka dan daftar rujukan. Kedua istilah
21
itu mempunyai konsep yang berbeda. Daftar pustaka adalah sejumlah rujukan yang
menjadi sumber kutipan dan yang memberi dukungan secara tidak langsung.
Sedangkan daftar rujukan adalah daftar semua sumber kutipan yang digunakan dalam
penulisan sebuah karya tulis.

3. Catatan Kaki

Catatan kaki adalah keterangan yang dicantumkan pada margin bawah pada
halaman buku atau biasanya dicetak dengan huruf yang lebih kecil daripada huruf di
teks guna menambahkan rujukan uraian di dalam naskah pokok. Hubungan antara
satuan dan kaki dan teks yang di beri penjelasan biasanya dinyatakan dengan nomor
penunjukan yang sama untuk teks dan catatan kakinya. Unsur-unsur catatan kaki
umumnya sama dengan data pustaka suatu daftar acuan yaitu (1) penulis (2) judul (3)
data pustaka berupa tempat dan tahun penerbitan serta (4) jilid dan nomor halaman.

22
BAB III

PEMBAHASAN

A. PERBANDINGAN KEDUA BUKU

Pada dasarnya, kedua buku ini, baik buku utama maupun buku pembanding sama-sama
memiliki keunikannya tersendiri. Menurut saya, kedua buku ini membahas tentang bahasa
Indonesia Untuk Perguruan Tinggi, hanya saja yang membedakannya adalah pada buku
utama lebih mendalami tentang asal-usul bahasa Indonesia dan sejarahnya, kedudukan
bahasa Indonesia, bahasa Indonesia baku dan nonbaku, teks akademik dan teks non
akademik, teks ulasan buku, teks proposal, teks laporan, dan teks artikel ilmiah.

Sedangkan pada buku pembanding, buku ini membahas tentang kedudukan dan fungsi
bahasa Indonesia, bahasa Indonesia baku dan non baku, mengeksplorasi teks akademik
dalam genre makro, mendesain proposal penelitian dan proposal kegiatan, melaporkan hasil
penelitian dan hasil kegiatan, dan mengaktualisasikan diri melalui artikel ilmiah.

B. ANALISIS PEMBAHASAN KEDUA BUKU

Pada buku utama, buku ini ditulis oleh Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd. Muhammad Hafidz
Assalam, S.S., M.A. Frinawaty L. Barus, S.Pd., M.Pd. Salmah Naelofaria, S.Pd., M.Pd.
Achmad Yuhdi, S.Pd., M.Pd. Emasta Evayanti Simanjuntak, S.Pd., M.Pd. Dr. M. Oky F.
Gafari, M.Hum. Trisnawati Hutagalung, S.Pd., M.Pd., dimana nama-nama tersebut adalah
sebagian besarnya berprofesi sebagai Dosen, dimana mereka saling bekerjasama dalam
menyusun buku Bahasa Indonesia ini. Saya pikir, para penulis dalam buku ini sangatlah
hebat dengan keterlibatannya dalam menyusun dan membuat sebuat buku ajar ini, yang
dimana sangat bermanfaat dalam membantu mahasiswa khususnya. Buku ini berisikan
berbagai sub-sub materi dalam perkuliahan pada mata kuliah Bahasa Indonesia. Buku ini
memberikan banyak informasi dan tentunya bermanfaat untuk pembaca pada umumnya, dan
untuk mahasiswa pada khususnya, karena buku ini adalah bahan ajar atau buku pegangan
untuk mahasiswa dalam mengikuti mata kuliah Bahasa Indonesia.

23
Sedangkan pada buku pembanding, buku ini merupakan buku bahan ajar mata kuliah
wajib yang dipersiapkan pemerintah untuk menjadi salah satu sumber nilai dan bahan dalam
penyelenggaraan program studi guna mengantarkan mahasiswa memantapkan
kepribadiannya sebagai bangsa Indonesia seutuhnya. Buku bahan ajar ini disusun dan istilah
oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Direktorat Jenderal pembelajaran dan
Kemahasiswaan, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, berkoordinasi dengan
Direktorat Jenderal Pajak kementerian keuangan buku bahan ajar bahasa Indonesia ini
merupakan “bahan ajar yang dinamis” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui dan
dimuktahir kan sesuai dengan dinamika kebutuhan dengan perubahan zaman, terakhir
diperkaya dengan muatan kesadaran pajak. Buku ini membahas tentang kedudukan dan
fungsi bahasa Indonesia, bahasa Indonesia baku dan non baku, mengeksplorasi teks
akademik dalam genre makro, mendesain proposal penelitian dan proposal kegiatan,
melaporkan hasil penelitian dan hasil kegiatan, dan mengaktualisasikan diri melalui artikel
ilmiah.

Jika dianalisis dari buku utama, buku ini juga berisikan tentang asal usul bahasa
Indonesia dan sejarahnya, teks akademik dan non akademik, teks ulasan, teks proposal, teks
laporan dan teks artikel ilmiah. Dalam buku ini juga memberikan penjelasan materi yang
jelas beserta contohnya dalam setiap bab materi yang ada, mulai dari penggunaan bahasa
baku dan non baku dijelaskan beserta contohnya, contoh penulisan teks akademik dan non
akademik, contoh penulisan teks ulasan buku dan film, contoh penulisan proposal penelitian,
contoh kerangka laporan kegiatan, contoh penulisan artikel ilmiah, disini penulis
menambahkan berbagai contoh yang sesuai dengan judul bab yang terdapat dalam buku ini.

Sedangkan pada buku pembanding, tidak membahas mengenai asal usul bahasa Indonesia
dan sejarahnya, dalam buku pembanding ini langsung memaparkan materi mengenai
kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia. Jika dibaca lebih lanjut, buku ini tidak memaparkan
banyak contoh-contoh materi seperti pada buku utama. Namun, ada sesuatu yang menjadikan
buku pembanding ini unik dikarenakan pada bab 1 memaparkan kerangka konseptual, visi
dan tujuan pembelajaran bahasa Indonesia, tidak hanya itu saja terdapat kompetensi dan
desain pembelajaran, yang dimana pembelajaran bahasa Indonesia di perguruan tinggi
merupakan proses pembentukan miniatur kehidupan bahasa negara di masyarakat. Dalam

24
pembelajaran bahasa Indonesia ini, kampus menjadi area utama pengembangan bahasa
Indonesia sebagai identitas negara dan ekspresi diri bangsa yang lebih bermartabat. Oleh
karena itu, partisipasi aktif civitas akademik diperlukan untuk menyusun strategi
pengembangan metode pembelajaran bahasa Indonesia. Pendekatan pembelajaran aktif
mendorong mahasiswa lebih banyak melakukan eksplorasi daripada hanya pasif menerima
informasi pengetahuan dari pengajar.

Jika dilihat dari segi penulisan isi buku dan dari cara penyampaian informasinya, menurut
saya cukup mudah dipahami dan dimengerti, dapat dilihat dari bagaimana pemaparan contoh-
contohnya saja, sudah bisa dinilai bahwa selain menyampaikan materi disertai contoh yang
ada, itu akan dinilai bahwa penyampaian materi ini sangatlah cukup mudah dipahami oleh
pembaca. Tentu saja, hal tersebut dikarenakan bahwa kepribadian dan wawasan para penulis
sudah tidak perlu diragukan lagi, karena sangatlah membantu pembaca dan mahasiswa
terkhususnya dalam menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar sesuai dengan
kaidah dan ketentuan yang sudah dijelaskan secara detail dalam buku ini.

Sedangkan jika dilihat dari segi penulisan isi buku pembanding ini, dan dari cara
penyampaian informasinya, menurut saya cukup mudah dipahami juga seperti bahasa yang
digunakan dalam buku utama. Hanya saja, jika yang membaca ini kurang pemahaman
mengenai kosakata bahasa Inggris, karena dalam buku pembanding ini, terdapat bahasa
Inggris. Jadi, bisa dikatakan bahwa wawasan dan pengetahuan para penulis yang menyusun
buku pembanding ini tidak perlu diragukan lagi karena dalam buku ini penggunaan buku
bahasa Indonesia menggunakan bahasa yang baik dan benar.

Pada buku utama, membaca buku ini akan sangat bermanfaat untuk pembaca
terkhususnya mahasiswa, karena kita bisa menemukan sebuah pemahaman yang baru
mengenai berbagai jenis teks penulisan, mulai dari teks akademik dan non akademik, teks
ulasan, teks proposal dan teks laporan serta teks artikel ilmiah. Bukan hanya itu saja, setelah
penyampaian materi, langsung diberikan pemaparan lebih lanjut mengenai implementasi
materi tersebut, dapat dilihat buktinya dari pengaplikasiannya pada contoh setiap sub materi.
Dapat kita lihat bahwa banyak contoh dari setiap jenis teks penulisan dalam bahasa Indonesia
yang terdapat dalam buku ini, dalam hal ini akan sangat membuat pembaca atau mahasiswa
lebih mudah memahami isi buku tersebut. Buku ini juga menyajikan tugas dan latihan pada
25
setiap akhir bab, dimana hal ini bertujuan untuk mengevaluasi apakah pembaca atau
mahasiswa sudah bisa memahami lebih dalam terkait materi tersebut. Terdapat berbagai
pertanyaan-pertanyaan seputar materi yang ada dan juga terdapat beberapa pertanyaan yang
mengharuskan kita untuk menganalisis beberapa teks yang dimuat di dalam buku atau jurnal
dari berbagai sumber, dimana ini akan sangat menambah wawasan para pembaca atau
mahasiswa dalam memahami isi materi tersebut.

Sedangkan dalam buku pembanding, sama halnya dengan buku utama bahwa dengan
membaca buku pembanding ini akan sangat memberikan dampak positif bagi pembaca dan
mahasiswa terkhususnya. Seperti pada bab 1 berisi uraian tentang berbagai genre makro yang
dijumpai di lingkungan akademik. Teks akademik atau teks ilmiah dapat berwujud dalam
berbagai jenis, misalnya buku, ulasan buku, proposal penelitian, laporan penelitian, laporan
praktikum dan artikel ilmiah. Jenis-jenis tersebut merupakan genre makro, yang masing-
masing didalamnya terkandung campuran dari beberapa genre mikro seperti deskripsi,
laporan, prosedur, eksplanasi, eksposisi, dan diskusi. Beragam genre mikro itu telah
mahasiswa pelajari. Jadi, saya dapat menyimpulkan bahwa pada bab ini mengajak mahasiswa
untuk mengeksplorasi bagaimana berbagai jenis teks akademik berproses di lingkungan
akademik mahasiswa dan mengapa mahasiswa memerlukan teks tersebut untuk
mengekspresikan diri.

Jika dilihat dari segi sampul buku ini cukup menarik, menariknya disini maksud saya
adalah disertai warna merah putih. Kita tahu bahwa Indonesia sangatlah khas akan warna
merah putih, hal ini akan sangat memikat perhatian pembaca karena dari sampulnya saja pun
sudah terlihat jelas akan ciri khas dari Indonesia itu sendiri. Bukan hanya itu saja, jika dilihat
dari segi penggunaan bahasa juga, memang bahasa yang digunakan adalah bahasa yang
formal, tetapi walaupun bahasanya formal, ini masih bisa dipahami oleh pembaca atau
mahasiswa dengan mudah, karena penggunaan bahasa formalnya masih dalam tahap wajar
dan mudah untuk dimengerti para pembaca atau mahasiswa. Dari hal tersebut, kita bisa
mendapat kesimpulan bahwa para penulis memang sangatlah antusias dalam menyusun buku
ini dengan penggunaan bahasa Indonesia dengan baik.

Sedangkan pada buku pembanding, jika dilihat dari segi sampul buku ini terlihat menarik
juga, karena banyak bentuk ilustrasi yang dipaparkan, contohnya bentuk Burung Garuda,
26
terlihat yang berjabat tangan, terlihat para pahlawan yang memperjuangkan Indonesia
khususnya mempertahankan bahasa nasional Indonesia, dari sampulnya yang menarik ini
saja sudah membuat pembaca tertarik untuk membacanya. Karena terlihat jelas bahwa pada
sampul buku ini sudah menunjukkan ciri khas Indonesia. Bukan hanya itu saja, menariknya
bagi saya pada bab 2, mahasiswa diajak untuk menjelajah dunia pustaka. Sebagai insan
akademik, mahasiswa tentu harus membaca karya-karya ilmiah antara lain buku. Pada saat
mahasiswa membaca buku, mahasiswa harus mencernanya dengan sesama agar mahasiswa
memahami isinya. Di pihak lain, mahasiswa perlu mengkomunikasikan pemahaman
mahasiswa itu, dalam berbagai bentuk misalnya ulasan buku. Jadi, saya dapat pengetahuan
baru bahwa mahasiswa diminta untuk mencermati bagaimana mengkomunikasikan hasil
membaca buku dalam bentuk ulasan buku.

Kita tahu bahwa dalam membuat sebuah karya pasti ada titik unggul dan lemahnya karya
tersebut. Namun, sejauh ini saya belum menemukan segi kekurangan dalam buku ini, baik
dari segi cover, penulisan maupun pembahasan serta contoh-contoh berbagai jenis teks
penulisan dalam buku ini karena saya merasa penyampaian materi ini masih mudah saya
pahami dan saya mengerti. Menurut saya, buku ini tidak terlalu menarik jika dibaca secara
berulang-ulang, dikarenakan buku bahan ajar bahasa Indonesia ini memang sudah dikemas
oleh para penulis untuk memudahkan pembaca maupun mahasiswa dalam memahami
penggunaan bahasa Indonesia. Juga sebenarnya tidak bosan untuk dibaca dan dipahami,
sehingga jika membacanya kembali hanya akan membuat para pembaca atau mahasiswa
mendapatkan evaluasi.

Jika saya lihat dari segi kekurangan, saya belum menemukan titik kelemahan pada buku
ini, karena sejauh ini saat saya membaca buku ini, saya mudah memahami penggunaan
bahasa Indonesia yang digunakan, hanya saja saya pikir jika buku ini dibaca secara berulang
hanya akan menimbulkan rasa kebosanan.

Buku ini sangat layak untuk dijadikan sebagai buku pegangan bagi para mahasiswa
karena buku ini akan memudahkan kita para pembaca atau mahasiswa dalam memahami
penggunaan bahasa Indonesia dan bisa dijadikan sumber bacaan bagi kita para mahasiswa.

27
Sama halnya dengan buku utama, buku pembanding ini juga sangat layak dijadikan
sebagai acuan dalam menambah wawasan pembaca pada umumnya dan mahasiswa pada
khususnya.

28
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Mata kuliah Bahasa Indonesia di perguruan tinggi merupakan pelajaran yang


mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam berbahasa Indonesia dengan baik dan benar,
karena penguasaan atas bahasa Indonesia dapat dijadikan ukuran nasionalisme seseorang
sebagai bangsa Indonesia. Selain itu, mata kuliah ini juga bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan mahasiswa untuk mengorganisir ide-ide dan konsep-konsep untuk
dikomunikasikan kepada pihak lain sehingga terjalin interaksi antara ide yang
berkesinambungan dan menghasilkan proses transfer ilmu dan pengelolaan pembelajaran
yang berjalan efektif. Pada prinsipnya, dalam perkuliahan mahasiswa diharapkan menguasai
konsep dan praktik menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam kegiatan
komunikasi lisan (berbicara dalam forum resmi) dan tulisan (menulis karya tulis ilmiah).

B. SARAN

Sebagai calon tenaga pendidik, harus mampu memahami penggunaan bahasa Indonesja
dengan baik dan benar. Menurut saya, sebaiknya kita lebih peka dalam menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar agar sesuai dengan kaidah yang diberlakukan. Di samping
mempertahankan kaidah bahasa Indonesia yang berlaku, juga sebagai bahasa kebangsaan kita
karena mampu menyatukan ribuan pulau dan etnis dari sabang sampai merauke.

29
DAFTAR PUSTAKA

Fitriani Lubis, S. Pd., M. Pd., dkk. 2022. Bahasa Indonesia. Binjai : CV. Daris Indonesia.
Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan. (2016). Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.
Jakarta: Ristekdikti.

30

Anda mungkin juga menyukai