Disusun Oleh:
Kelompok 4
FAKULTAS EKONOMI
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan RahmatNya,
saya dapat menyelesaikan Critical Book Report untuk mata kuliah Bahasa Indonesia. Kami
juga ingin berterimakasih pada pihak-pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini,
terutama kepada Bapak M. Anggie Januarsyah Daulay , SS., M.Hum. sebagai dosen pengampu.
Critical Book Report ini berisi apa saja yang dibahas di dalam buku “Pendidikan
Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi” yang dipaparkan kelemahan dan kelebihan dari
buku tersebut.
Tujuan pembuatan Critical Book Report ini selain untuk memenuhi tugas mata
kuliah Bahasa Indonesia, juga sebagai referensi bagi siapapun yang membacanya. Untuk itu
kami mohon maaf apabila ada kekurangan dalam makalah ini, semoga bermanfaat bagi
siapapun yang membacanya.
Penyusun
i|Page
DAFTAR ISI
ii | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Critical Book Review sangat lah penting, karena bukan hanya sekedar laporan atau
tulisan tentang isi sebuah buku atau artikel, tetapi lebih menitik beratkan pada evaluasi
(penjelasan, interprestasi & analisis) mengenai keunggulan dan kelemahan buku atau
artikel tersebut dan apa yang menarik dari artikel tersebut, bagaimana isi buku tersebut
yang bisa mempengaruhi cara berpikir & dan menambah pemahaman terhadap suatu
bidang kajian tersebut dan lebih kritis menanggapinya. Dengan kata lain dengan Critical
Book Review akan menguji pikiran pengarang atau penulis berdasarkan sudut pandang,
berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki.
B. Rumusan Masalah
Alasan dibuatnya CBR ini adalah sebagai salah satu persyaratan penyelesaian tugas,
khususnya mata kuliah Perpajakan, serta untuk menambah wawasan yang luas akan
pengetahuan khususnya di bagian evaluasi dalam bidang pendidikan. Meningkatkan
daya kritis serta menguatkan materi Pengantar Ekonomi Makro.
C. Tujuan Makalah
1. Dapat menambah wawasan yang luas, khususnya tentang materi yang ada di Mata
Kuliah Pengantar Ekonomi Makro.
2. Penulis dapat lebih berpikir kritis lebih dari yang ia tahu.
3. Pembaca dapat mengetahui bahwa ada kekurangan dan kelebihan dari buku yang
dikritisi oleh penulis.
4. Untuk memenuhi tugas Critical Book Review Mata Kuliah Pengantar Ekonomi
Makro.
1|Page
BAB II
PEMBAHASAN
A. Identitas Buku
Judul buku : Pendidikan Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi
Penulis : Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd. , Achmad Yuhdi, S.Pd., M.Pd. ,
Frinawaty , Lestarina Barus, S.Pd., M.Pd. , Salmah Naelofaria, S.Pd., M.Pd. ,
Emasta Evayanti Simajuntak, S.Pd., M.Pd. , Muhammad Hafidz Assalam, S.S.,
M.A.
2|Page
bahasa Melayu Tinggi, di antaranya dengan menerbitkan karya sastra dalam
bahasa Melayu Tinggi oleh Balai Pustaka. Akan tetapi, bahasa Melayu Pasar
sudah terlanjur digunakan oleh banyak pedagang yang melintasi Indonesia.
Penamaan bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari
peristiwa ikrar Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928, dalam rangkaian
kegiatan Kongres Pemuda Kedua di Jakarta, Bukti ketiga ikrar Sumpah Pemuda
Berbunyi. “Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan,
bahasa Indonesia.”
2. Bahasa Daerah
Bahasa daerah adalah bahasa-bahasa suku bangsa di Indonesia. Bahasa ini
jumlahnya sangat banyak dan digunakan menyebar di seluruh daerah di
Indonesia. Bahasa daerah berfungsi sebagai :
1) Lambang kebanggaan daerab,
2) lambing identitas daerah,
3) alat perhubungan di dalam keluarga dan masyarakat daerah, dan
4) sarana pendukung budaya daerah dan bahasa Indonesia.
3. Bahasa Asing
Bahasa asing diartikan dengan bahasa-bahasa di Indonesia selain bahasa
Indonesia dan bahasa daerah. Bahasa asing mempunyai fungi sebagai alat
perhubungan antarbangsa dan sarana pemanfaatan ilmu pengetahuan dan
teknologi modem untuk pembangunan nasional. Sehubungan dengan fungsinya
sebagai akses untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi modem,
bahasa asing sesungguhnya hanya melengkapi fungsi bahasa Indonesia yang
juga dikembangkan agar menjadi sarana serupa.
3|Page
B. Kedudukan Bahasa Indonesia
Bagi bangsa Indonesia, bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang sangat
penting karena bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional dan bahasa
negara. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara ditetapkan pada 18
Agustus 1945, pada saat Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Dalam Undang-Undang Dasar 1945,
Bab XV, Pasal 36 dinyatakan bahwa bahasa negara ialah bahasa Indonesia.
C. Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional
1. Lambang Kebanggaan Kebangsaan
Di dalam fungsinya sebagai Lambang Kebangsaan, bahasa Indonesia
mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang mendasari rasa kebangsaan. Atas
dasar kebangaan ini, bahasa Indonesia harus tetap dijaga, pelihara dan
kembangkan serta rasa kebanggaan pemakainya senantiasa kita bina.
2. Lambang Indentitas Nasional
Bahasa Indonesia fungsinya sebagai indentitas Nasional, yang mengarah
pada penghargaan terhadap bahasa Indonesia selain bendera dan lambang
negara.
3. Alat Perhubungan Antarwarga, Antardaerah, Antarbudaya
Berkat adanya bahasa Indonesia masyarakat dapat berhubungan satu
dengan yang lain sedemikian rupa sehingga kesalahpahaman sebagai akibat
perbedaan latar belakang sosial budaya dan bahasa tidak perlu dikhawatirkan.
4. Alat Pemersatu Suku Budaya dan Bahasanya
Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu suku, budaya dan bahasa
maksudnya, bahasa Indonesia memungkinkan keserasian di antara suku-suku,
budaya dan bahasa di Nusantara, tanpa harus menghilangkan identitas kesukuan
dan kesetiaan kepada nilai-nilai social budaya serta latar belakang bahasa
daerah yang bersangkutan.
D. Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Negara
1. Lambang Resmi Kenegaraan
Bahasa Indonesia dipakai di dalam kegiatan-kegiatan resmi kenegaraan
seperti upacara, peristiwa dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan
maupun dalam bentuk tulisan. Salah satu kegiatan tersebut adalah penulisan
4|Page
dokumen dan putusan-putusan serta surat-surat yang dikeluarkan oleh
pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainnya, serta pidato-pidato
kenegaraan.
2. Bahasa Pengantar dalam Pendidikan
Bahasa Indonesia memiliki fungsi fital di dunia pendidikan di nusantara
ini, mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi di seluruh
Indonesia kecuali pada daerah-daerah tertentu yang masih menggunakan bahasa
daerah sebagai bahasa pengantarnya seperti Aceh, Batak, Sunda, Jawa, Madura,
Bali dan Makasar, akan tetapi hanya sampai tahun ke tiga pendidikan Sekolah
Dasar.
3. Alat Perhubungan pada Tingkat Nasional
Dalam hal ini bahasa Indonesia dipakai bukan saja sebagai alat
komunikasi timbal-balik antara pemerintah dan masyarakat luas, dan bukan saja
sebagai alat perhubungan antardaerah, dan antarsuku, melainkan juga sebagai
alat perhubungan di dalam masyarakat yang sama latar belakang sosial budaya
dan bahasanya.
4. Alat Pengembangan Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Di dalam hubungan ini, bahasa Indonesia adalah satu-satunya alat yang
memungkinkan kita membina dan mengembangkan kebudayaan nasional
sedemikian rupa sehingga bahasa Indonesia memiliki cir-ciri dan indentitasnya
sendiri, yang membedakanya dengan kebudayaan daerah.
E. Bahasa Indoneisa Baku
1. Pengertian Bahasa Baku dan Nonbaku
Istilah bahasa baku telah dikenal oleh masyarakat luas. Namun,
pengenalan istilah tidak menjamin bahwa mereka memahami secara
komprehensif konsep dan makna istilah itu. Hal ini terbukti bahwa masih
banyak orang atau masyarakat yang berpendapat bahwa bahasa baku sama
dengan bahasa yang baik dan benar.
Bahasa baku adalah bahasa yang menjadi pokok, yang menjadi dasar
ukuranm atau yang menjadi standar. Bahasa baku memakai kata-kata atau
ungkapan, struktur kalimat, ejaan, dan pengucapan yang biasa dipakai oleh
mereka yang berpendidikan, seperti pejabat, ahli, dosen, guru, ilmuwan,
5|Page
cendekiawan, dan sebagainya. Sedangkan bahasa nonbaku adalah bahasa yang
tidak menjadi pokok, yang tidak menjadi dasar ukuran, atau yang tidak menjadi
standar. Bahasa nonbaku biasanya memakai kata-kata atau ungkapan, struktur
kalimat, ejaan, dan pengucapan yang biasa dipakai oleh mereka yang kurang
berpendidikan dan yang biasa beraktivitas dalam lingkungan tidak resmi.
2. Fungsi Bahasa Indonesia Baku
1. Sebagai pemersatu.
2. Sebagai penanda kepribadian.
3. Sebagai penambah wibawa.
4. Sebagai kerangka acuan.
3. Konteks Pemakaian Bahasa Indonesia Baku
1. Dalam Komunikasi Resmi, yaitu dalam surat-menyurat resmi atua dinas,
pengumuman-pengumuman yang dikeluarkan secara resmi oleh instansi
resmi, perundang-undangan, penamaan, dan peristilahan resmi.
2. Dalam wacana teknis, yaitu dalam laporan hasil penelitian.
3. Dalam pembicaraan di depan umum, yaitu ceramah, kuliah, dan khotbah.
4. Dalam pembicaraan dengan orang yang dihormati, yaitu atasan dengan
bawahan di dalam kantor, siswa dan guru di kelas atau di sekolah, guru dan
kepala sekolah di pertemuan resmi, mahasiswa dan dosen di ruang
perkuliahan.
4. Ciri-ciri Bahasa Indonesia Baku
Secara umum bahasa Indonesia baku mempunyai tiga ciri, yaitu
1. Memiliki keunggulan wilayah dan waktu penggunaan,
2. kemantapan dinamis, dan
3. cendikia.
Secara lebih spesifik dapat juga disajikan 14 ciri bahasa Indonesia baku sebagai
hasil sinteis dari hasil penelitiab yang dilakukan oleh Harimurti Kridalaksana,
Anto M.Muliono, dan Suwito (Barus dkk., 2014 : 13-15), yakni sebagai berikut.
1. Pelafalan yang relatif bebas dari atau sedikit diwarnai bahasa daerah atau
dialek.
2. Bentuk kata yang berawalan me- dan ber-, dan lain sebagainya.
6|Page
3. Konjungsi sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku ditulis secara
jelas dan tetap di dalam kalimat.
4. Pertikel -kah, -lah, dan -pun sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia
baku ditulis secara jelas dan tetap di dalam kalimat.
5. Preposisi atau kata depan sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia
baku dituliskan secara jelas dan tetap di dalam kalimat.
6. Bentuk kata ulang atau reduplikasi sebagai bahagian morfologi bahasa
Indonesia baku dituliskan secara jelas dan tetap di dalam kalimat.
7. Kata ganti atau polaritas tutur sapa sebagai bahagian morfologi bahasa
Indonesia baku dituliskan secara jelas dan tetap di dalam kalimat.
8. Pola kelompok kata kerja aspek + agen + kata kerja sebagai bahagian
kalimat bahasa Indonesia baku di tulis dan diucapkan secara jelas dan tetap
di dalam kalimat.
9. Konstruksi dan bentuk sintesis sebagai bahagian kalimat bahasa Indonesia
baku di tulis atau diucapkan secara jelas dan tetap di dalam kalimat.
10. Fungsi gramatikal (subjek, predikat, objek) sebagai bahagian kalimat bahasa
Indonesia baku di tulis atau diucapkan secara jelas dan tetap di dalam
kalimat.
11. Struktur kalimat, baik tunggal maupun majemuk, ditulis atau diucapkan
secara jelas dan tetap sebagia bahagian kalimat bahasa Indonesia baku di
dalam kalimat.
12. Kosa kata sebagai bahagian semantik bahasa Indonesia baku di tulis atau
diucapkan secara jelas dan tetap di dalam kalimat.
13. Ejaan resmi sebagai bahagian kalimat bahasa Indonesia baku di tulis atau
diucapkan secara jelas dan tetap di dalam kalimat.
14. Peristilahan baku sebagai bahagian bahasa Indonesia baku dipakai sesuai
dengan Pedoman Peristilahan Penulisan Istilah yang dikeluarkan oleh
pemerintah malalui Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
7|Page
• Bab II (Penulisan Teks Akademik)
A. Pengertian Teks Akademik
Teks akademik atau yang sering juga disebut teks ilmiah adalah tulisan
yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil
pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut
metode tertentu dengan sistematika penulisan dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya/keilmiahannya.
Menurut Wiratno dalam (Wiratno,dkk, 2014:1-2) teks akademik atau
teks ilmiah dapat berwujud dalam berbagai jenis, misalnya buku, ulasan buku,
proposal penelitian, laporan penelitian, laporan praktikum, dan artikel ilmiah.
B. Perbedaan Teks Akademik dengan Teks Non-Akademik
Teks Akademik Teks Non-Akademik
Sederhana dalam hal struktur kalimat Rumit dalam struktur kalimat
Padat informasi Cenderung tidak padat informasi
Menyajikan fakta Dapat menyajikan fakta dan/atau opini
Didasarkan pada penelitian ilmiah Tidak didasarkan pada sebuah
yang telah dilakukan penelitian
Menggunakan ragam bahasa baku Dapat memilih menggunakan ragam
bahasa baku, non-baku, atau
kombinasi dari keduanya.
Data yang disajikan harus dapat diuji Data yang disajikan tidak harus diuji
berulangkali oleh pihak yang berbeda
dan mengeluarkan hasil yang sama
8|Page
D. Teks Akademik Dalam Berbagai Genre Makro
Genre makro adalah genre yang digunakan untuk menamai sebuah jenis
teks secara keseluruhan.
1. Ulasan buku
2. Proposal
3. Laporan penelitian
4. Artikel ilmiah
Teks ulasan adalah suatu ulasan yang isinya untuk menimbang atau menilai
karya yang dihasilkan oleh orang lain (Isnatun & Farida, 2013: 57). Ulasan jufa sering
diistilahkan dengan timbangan, resensi dan review. Ulasan buku atau timbangan buku
adalah tulisan yang berisi kritik terhadap buku yang dimaksud.
Menurut Isnatun & Farida, (2013: 57), tujuan pembuatan ulasan adalah sebagai berikut:
9|Page
5. Rangkuman, memuat simpulan yang ditulis oleh penulis yang ditujukan oleh
pembaca terhadap karya atau benda yang telah diulas.
10 | P a g e
B. Jenis-jenis Proposal
Secara umum, proposal dapat dibedakan menjadi beberapa jenis (Nurjamal dkk,
2011:177). Jenis tersebut antara lain adalah proposal kegiatan, proposal usaha &
bisnis, proposal penelitian dan pendidikan.
1) Proposal kegiatan,
Proposal kegiatan merupakan sebuah usulan atau rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan pada waktu dan momen tertentu dan biasanya diajukan kepda
pihak sponsor atau perorangan maupun kelembagaan untuk mendapatkan dana
bantuan agar kegiatan yang direncanakan dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Ciri-cirinya adalah:
• Berisi pedoma kerja aau peta perjalanan lengkap yang akan dinilai selama
melakukan kegiatan
• Panitia kegiatan telah memiliki gambaran menyeluruh dan lengkap mengenai
ruang lingkup dan urutan kegiatan maupun tenggang waktunya.
• Dirancang oleh kelompok panitia yang berencana menggelar acara
• Biasanya memiliki susunan panitia, bentuk kegiatan, waktu kegiatan dan
nama kegiatan.
11 | P a g e
h) Penutup, berisi acuan tentang harapan yang ingin dicapai dan meinta segala
pihak untuk dapat merasakan sesuatu.
Dengan demikian, dapat disimpulkan teknik proposal yang baik dan benar
adalah sebagai berikut:
12 | P a g e
2) Proposal usaha dan bisnis
Proposal usaha dan bisnis merupakan proposal yang dibuat dengan
tujuan untuk melakukan suatu usaha untuk menambah permodalan usaha
ataupun mengajukan krwdit, merger ataupun kerjasama dalam rangka
mengembangkan bisnis (Nurjamal 2011:179).
3) Proposal penelitian dan pendidikan
Proposal penelitian dan pendidikan adalah proposal yang dibuat dalam
rangka melakukan sebuah penelitian ilmiah ataupun kegiatan yang bernuansa
pendidikan seperti pengajuan beasiswa. Penelitian tersebut bisa berupa
penelitian berupa proyek penelitian berupa proyek penelitian yang dibiayai oleh
sponsor pemerintah atau peneliti mandiri dalam rangka penulian karya tulis
akademik, misalnya proyek akhir, skripasi, tugas akhir, KTI, dan sebagainya.
13 | P a g e
b) Metode yang dipilih (bila perlu), dan
c) Memberikan landasan ilmiah, mengapa perlakuan yang satu
dihipotesiskan (diduga) lebih baik daripada perlakuan yang lain.
3. Hipotesis
Fungsi utama hipotesa adalah sebagai dasar penelitian dan pengamatan
baru. Hipotesis harus didasari suatu landasan teori yang mantap sehingga
dapat terhindar dari hubungan-hubungan palsu. Teori dapat diangkat menajdi
hipotesa, dimana teori tersebut diuji kembali secara empiris dalam suatu
lingkungan tertentu.
4. Metode/metodologi penelitian, bab ini berisi:
a) Tempat dan waktu pelaksanaan penelitian
b) Alat dan bahan
c) Metode penelitian
d) Pelaksanaan penelitian
e) Pengamatan dan pengumpulan data.
5. Deskripsi Proposal Penelitian
a) Judul penelitian, berisi gambaran mengenai penelitian yang direncanakan
b) Pendahuluan, berisi argumentasi pentingnya dilakukan penelitian dan
uraian proses dalam mengidentifikasi masalah penelitian
c) Perumusan masalah, berisi uraian pendekatan atau konsep untuk
menjawab masalah yang diteliti, hipotesis yang akan diuj atau dugaan
yang akan dibuktikan.
d) Tinjauan Pustaka, berisi uraian teori, temuan dan bahan penelitian lain
yang diperoleh dari acuan pustaka, yang dijadikan landasan untuk
melakukan penelitian yang diusulkan dan mengacu pada daftar pustaka.
e) Tujuan penelitian, berisi pernyataan singkat mengenai tujuan penelitian
f) Kontribusi hasil penelitian, berisi uraian kontribusi penelitian dalam
pengembangan iptek, seni, pemecahan masalah pembangunan atau
pengembangan kelembagaan.
g) Jadwal pelaksanaan, memuat susunan kegiatan yang meliputi kegiatan
persiapan, pelaksanaan dan penyusunan laporan penelitian dalam bentuk
bar chart.
14 | P a g e
h) Daftar pustaka
i) Lampiran, berisi penyajian tael, grafik, gambar dan foto selama
penelitian.
Teks Laporan adalah sebuh teks yang mengandung klarifikasi mengenai suatu
objek tertentu yang berdasarkan kriteria tertentu. Teks laporan bersifat umum atau
universal. Teks laporan disebut juga teks klasifikasi karena teks tersebut memuat
klasifikasi mengenai jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu. Teks laporan
berkaitan dengan hubungan berjenjang antara sebuah kelas dan sub kelas yang ada di
dalam nya. Hubungan ini tersujud karena dalam teks laporan biasanya terdapat
klasifikasi yang menunjukkan jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu.
Teks laporan penelitian tidak hanya berisi uraian tentang langkah-langkah yang
dilalui oleh peneliti tetapi juga latar belakang permasalahan, kerangka berpikir,
dukungan teori dan sebagainya yang bersifat memperkuat makna penelitian yang
dilakukan. Tujuan penelitian dapat dibedakan menjadi 3 menurut pihak yang
memanfaatkan hasilnya, yaitu:
a. Para Ilmuwan
b. Pemerintah, biokrat atau pengambi kebijaksanaan yang lain
c. Masyarakat luas baik secara perseorangan maupun kelompok
a. Model pertama
Variasi 1:
Bab 1 Pendahuluan
15 | P a g e
Bab IV Laporan Penelitian
Variasi 2
Bab 1 Pendahuluan
b. Model Kedua
Bab I Pendahuluan (termuat juga di bagian ini kajian pustaka dan kerangka
berpikir)
16 | P a g e
D. Hubungan Genre Pada Teks Laporan Penelitian
17 | P a g e
1) Ringkasan, genre mikro yang digunakan adalah Ringkasan yang
memberikan ringkasan dari keseluruhan laporan kegiatan.
2) Pendahuluan, genre mikro yang digunakan adalah deskripsi dan atau
meliputi eksposisi.
3) Deskripsi Kegiatan, genre mikro yang digunakan adalah Deskripsi yang
menguraikan nama kegiatan, lokasi kegiatan, waktu kegiatan dan pelaksana
kegiatan.
4) Pelaksana Kegiatan, genre mikro yang digunakan adalah deskripsi dan atau
meliputi rekon, prosedur.
5) Penutup, genre mikro yang digunakan adalah deskripsi dan atau meliputi
eksposisi.
F. Langkah-Langkah Penulisan Teks Laporan
1. Langkah-langkah Penulisan Teks Laporan Penelitian
1) Penulisan Pendahuluan
Penulisan pendahuluan meliputi penulisan latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
2) Penulisan Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka
Bagian isi yang ditulis pada landasan teoretis adalah teori-teori yang
digunakan dalam menjelaskan atau mengkaji variable-variabel
penelitian.
3) Penulisan Metodologi Penelitian
Bagian yang ditulis pada metodologi penelitian adalah jenis penelitian
yang dilakukan, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik
analisis data dan pro (tahapan) penelitian.
4) Penulisan Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada bagian hasil penelitian, data disajikan dan dianalisis untuk
menemukan jawaban terhadap rumusan masalah yang terdapat pada
bagian pendahuluan, kemudian pada bagian pembahasan, hasil penelitian
untuk setiap variable dibahas secara satu per satu.
5) Penulisan Penutup
18 | P a g e
Isi pada bagian ini adalah simpulan dan saran (boleh juga diuraikan
implikasinya). Simpulan ditulis berdasarkan hasil penelitian dan saran
ditulis berdasarkan simpulan.
19 | P a g e
3) Sebagai sarana untuk melakukan pengawasan kepada peneliti dan pelaksana
kegiatan
4) Sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan mengenai sesuatu.
Artikel Ilmiah adalah tulisan yang berisi laporan sistematis mengenai hasil
kajian atau hasil penelitian yang disajikan bagi masyarakat ilmiah tertentu yang
merupakan audiens khusus dengan tujuan menyampaikan hasil kajian dan kontribusi
penulis artikel kepada mereka untuk dipikirkan, dikaji kembali, dan didiskusikan,
baik secara lisan maupun tertulis.
Struktur teks artikel penelitian maupun struktur teks artikel konsentual relatif
bervariasi. Namun, secara umum dapat dikatakan bahwa struktur teks. Artikel
penelitian adalah abstrak, pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi penelitian,
hasil penelitian dan pembahasan, dan simpulan. Struktur teks artikel konseptual
lebih bervariasi, tetapi yang sering dijumpai adalah abstrak, pendahuluan, tinjauan
pustaka, pembahasan, simpulan.
20 | P a g e
3) Tinjauan Pustaka, genre mikro yang diharapkan adalag Review atau
ulasan.
4) Metodologi Penelitian, genre mikro yang diharapkan adalah Rekon dan
atau meliputi deskripsi, prosedur, laporan, rekon.
5) Hasil, genre mikro yang diharapkan adalah deskripsi dan atau meliputi
laporan, rekon.
6) Pembahasan, genre mikro yang diharapkan adalah diskusi dan atau
meliputi eksplanasi.
7) Simpulan, genre mikro yang diharapkan adalah eksposisi dan atau
meliputi deskripsi.
21 | P a g e
6) Penyusunan kerangka artikel konseptual
Kelebihan : Dari sisi isi buku, buku ini sudah cukup lengkap dan dapat
menambah wawasan para pembacanya.
22 | P a g e
Kekurangan :
23 | P a g e
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu dan termasuk ke dalam rumpun
Asa Austronesia. Dalam hal ini, Bahasa Melayu itu sudah lama (berabad-abad)
digunakan sebagai lingua franca ‘bahasa perhubungan’ di nusantara ini pada
zaman Sriwijaya dan Majapahit. Bahasa Melayu Pasar sangat mudah
dimengerti, ekspresif, memiliki toleransi kesalahan yang sangat besar, dan
mudah menyerap istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang digunakan para
penggunanya. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa bahasa Melayu Pasar ada
pula bahasa Melayu Tinggi yang digunakan di kalangan keluarga kerajaan di
sekitar Sumatera, Malaya, dan Jawa. Bentuk bahasa Melayu Tinggi ini lebih
sulit daripada bahasa Melayu Pasar karena penggunaanya sangat halus, penuh
sindiran, dan tidak seekspresif bahasa Melayu Pasar. Pemerintah colonial
Belanda menganggap bahwa kelenturan bahasa Melayu Pasar dapat mengancam
keberadaan bahasa dan budaya. Pemerintah kolonial Belanda berusaha
meredamnya dengan mempromosikan bahasa Melayu Tinggi, di antaranya
dengan menerbitkan karya sastra dalam bahasa Melayu Tinggi oleh Balai
Pustaka. Akan tetapi, bahasa Melayu Pasar sudah terlanjur digunakan oleh
banyak pedagang yang melintasi Indonesia.
B. Saran
Saran yang dapat kami berikan kepada para pembaca yaitu agar makalah ini
dapat menjadi referensi atau rujukan bagi mahasiswa lainnya. Dan hasil analisa
ataupun review buku ini dapat menjadi penilaian untuk menciptakan makalah
yang lebih baik lagi agar memudahkan pembaca untuk memahaminya. Saran dan
kritik juga kami harapkan dari para pembaca guna mencapai kesempurnaan
dalam makalah critical book review ini.
24 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Lubis, Fitriani. Yuhdi, Ahmad. Barus, Frinawaty Lestarina. Naelofaria, Salmah.
Simajuntak, Emasta Evayanti. Assalam, Muhammad Hafidz. 2021. “Pendidikan Bahasa
Indonesia untuk Perguruan Tinggi”. Medan : Universitas Negeri Medan.
25 | P a g e