Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“MENGENAL PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA”

DISUSUN OLEH :

1. Theresia Ivana (172600069)


2. Stevani Febrianti Tampubolon (202600069)
3. Tio Maria Siburian (202600078)
4. Lovelyn Permata Dona Br Damanik (202600090)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


ANGKATAN 2020/2011
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik.

Penulis mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat-Nya, penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai dengan judul “Mengenal
Perkembangan Bahasa Indonesia” .

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen
Bahasa Indonesia kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Medan, 3 Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................... i

DAFTAR ISI.............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang.................................................................................... 1

1.2 Rumusan masalah............................................................................... 2

1.3 Manfaat............................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................... 3

2.1 Mengapa Bahasa Melayu Riau Diangkat Menjadi


Bahasa Indonesia................................................................................ 3

2.2 Kedudukan Bahasa Indonesia............................................................. 4

2.3 Fungsi Bahasa Indonesia.................................................................... 5

2.4 Peristiwa-peristiwa Penting yang Berkaitan dengan


Perkembangan Bahasa Melayu/Indonesia.......................................... 7

BAB III PENUTUP................................................................................... 8

3.1 Kesimpulan.......................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa Negara di Negara


Kesatuan Republik Indonesia ini memiliki fungsi yang sangat dominan dalam
segala aspek di dalam kehidupan bermasyarakat. Bahasa Indonesia harus
dipelajari, dikembangkan, dan dioptimalkan penggunaannya maupun fungsinya.
Di Indonesia sendiri memiliki beragam bahasa daerah yang berbeda di setiap
sukunya. Namun, bahasa yang resmi yang dipakai adalah Bahasa Indonesia.
Sejarah terbentuknya bahasa Indonesia sendiri memiliki perjalanan yang lebih
panjang dari pada sejarah kemerdekaan bangsa ini. Banyak sekali faktor internal
dan eksternal yang mempengaruhi terbentuknya bahasa yang sangat dijunjung
tinggi ini. Bahasa dianggap sebagai warisan budaya mengingat perjuangan
nasionalisme sebagai pemersatu tanah air. Kita sebagai warga negara Indonesia
juga perlu tau bagaimana terbentuknya Bahasa Indonesia itu.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis membuat makalah dengan judul “


Mengenal Perkembangan Bahasa Indonesia”

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Mengapa Bahasa Melayu Riau diangkat menjadi Bahasa Indonesia?


2. Bagaimana kedudukan Bahasa Indonesia ?
3. Apa saja fungsi Bahasa Indonesia?

1.3 Manfaat

Manfaat dibuat makalah ini adalah:

1. Mahasiswa dapat mengerti proses perkembangan Bahasa Indonesia


2. Untuk mengetahui bagaimana kedudukan Bahasa Indonesia
3. Untuk mengetahui lebih fungsi Bahasa Indonesia
4. Untuk mengetahui peristiwa penting yang berkaitan dengan perkembangan
Bahasa Indonesia

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Mengapa Bahasa Melayu Riau Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia

2
Mengapa bahasa Melayu yang dijadikan bahasa nasional? Mengapa bukan bahasa
Jawa, misalnya yang jumlah pemakaiannya hampir separuh penduduk Indonesia, juga
bahasa yang kesusastraannya sudah maju jika dibandingkan dengan Bahasa Melayu?
Mengapa pula bukan Bahasa Sunda, yang dipakai oleh lebih dari dua puluh lima juta
orang, bahasa yang kesusastraannya juga sudah maju?
Slametmulyana mengemukakan empat faktor yang menjadi penyebab bahasa Melayu
Riau diangkat menjadi bahasa Indonesia, yaitu sebagai berikut :
- Pertama, bahasa Melayu Riau sudah merupakan lingua franca di Indonesia,
bahasa perhubungan, dan bahasa perdagangan. Setelah Sriwijaya mengalami
kemunduran, kegiatan perdagangan berpindah ke Malaka. Malaka, pada masa
jayanya, selain menjadi pusat perdagangan juga menjadi pusat pengembangan
agama Islam. Dengan bantuan para pedagang dan penyebar agama, bahasa
Melayu disebarkan ke seluruh nusantara, terutama daerah pantai dan kota kota
pelabuhan. Bahasa Melayu sudah menjadi bahasa perhubungan antar individu
sebagian besar penduduk Indonesia.
- Kedua, bahasa Melayu Riau mempunyai sistem yang sederhana jika ditinjau dari
segi fonologi (bunyi-bunyi bahasa), morfologi (bentuk-bentuk kata), dan sintaksis
(bentuk-bentuk kalimat). Karena sistemnya yang sederhana itu, bahasa Melayu
mudah dipelajari. Dalam bahasa ini tidak dikenal tingkatan bahasa seperti dalam
bahasa Jawa atau perbedaan bahasa yang kasar dan halus seperti dalam bahasa
Sunda.
- Ketiga, faktor psikologis, yaitu suku bahasa Jawa, Sunda, dan suku-suku lainnya
dengan suka rela menerima bahasa Melayu Riau menjadi bahasa Indonesia
sebagai bahasa nasional. Hal itu berarti bahwa kita mengabaikan semangat dan
rasa kesukuan karena sadar akan perlunya kesatuan dan persatuan.
- Keempat, kesanggupan bahasa itu sendiri untuk dapat dipakai menjadi bahasa
kebudayaan dalam arti yang luas. Kenyataan membuktikan bahwa bahasa
Indonesia adalah bahasa yang dapat dipakai untuk merumuskan pendapat secara
tepat dan mengutarakan perasaan secara jelas.

Bahasa Melayu adalah bahasa yang dinamis, dan dengan kedinamisannya itu bahasa
Melayu terus mengembangkan diri dengan menerima dan/atau menyerap kosakata
dari bahasa asing maupun lokal.Jadi, bahasa Indonesia terbukti mampu
mengakomodasi kata-kata dari banyak bahasa, yaitu Arab, Belanda, Inggris, Latin,
Perancis, Sansekerta, Spanyol, Tionghoa, Yunani dan lain lain.
Pengguna bahasa Melayu bukan hanya terbatas di Republik Indonesia. Pada tahun
1945, pengguna bahasa Melayu selain Republik Indonesia masih dijajah Inggris.
Malaysia, Brunei, dan Singapura masih dijajah Inggris. Pada saat itu, dengan
menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan, diharapkan di negara-negara
kawasan seperti Malaysia, Brunei, dan Singapura bisa ditumbuhkan semangat
patriotik dan nasionalisme negara-negara jiran di Asia Tenggara. Penguasaan bahasa
Melayu telah menyebar hingga ke pelosok Indonesia. Perkembangan ini menjadi
model interaksi antar daerah sehingga tidak mudah dilepaskan dari hakikat bahasa
Indonesia.Bahasa Melayu tidak memiliki struktur atau tingkatan kalimat yang

3
sulit. Struktur kalimat dalam bahasa Melayu ini yang nantinya mengangkat pola
kalimat SPOK dalam bahasa Indonesia.

2.2 Kedudukan Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting, antara lain, bersumber
pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi : Kami putra putri Indonesia
menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ini berarti bahwa bahasa Indonesia
berkedudukan sebagai bahasa nasional; kedudukannya berada di atas bahasa-bahasa
daerah. Selain itu, di dalam Undang-Undang Dasar 1945 tercantum pasal khusus (Bab
XV, Pasal 36) mengenai kedudukan bahasa Indonesia, yang menyatakan bahwa
bahasa negara ialah Bahasa Indonesia.Dengan kata lain, ada dua macam kedudukan
bahasa Indonesia. Pertama, Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional,
sesuai dengan sumpah pemuda 1928 dan kedua, bahasa Indonesia berkedudukan
sebagai bahasa negara, sesuai dengan undang undang dasar 1945. Dalam
kedudukannya bahasa Indonesia harus benar-benar dipahami oleh semua kalangan
terutama kaum muda dan pelajar, agar jiwa patriotisme dan nasionalisme mereka terus
terjaga, hal ini berkenan dengan keadaan saat ini yang semakin hari semakin krisis
akan jiwa nasionalisme tersebut. Kaum muda dan pelajar lebih bangga akan bahasa
asing seperti bahasa inggris,mandarin,arab dan lainnya,yang menyampingkan bahasa
nasional dan negara kita. Dalam hasil penelitian tentang kedudukan dan fungsi bahasa
Indonesia dalam kegiatan belajar mengajar terlihat jika sebagian besar pelajar tidak
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar mereka lebih sering
menggunakan bahasa daerah dengan campuran bahasa asing yang sudah jelas merusak
tatanan kebahasaan yang telah dibakukan di Indonesia.

2.3 Fungsi Bahasa Indonesia

A. Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, fungsi bahasa Indonesia adalah


sebagai:

4
1. Lambang kebanggaan kebangsaan,

2. Lambang identitas nasional,

3. Alat penghubung antar warga, antar daerah, dan antar budaya,

4. Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.

1. Lambang Kebanggaan Kebangsaan

Fungsi bahasa Indonesia sebagai Lambang Kebanggaan Kebangsaan adalah,


bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang mendasari rasa
kebangsaan. Atas dasar kebanggaan ini, bahasa Indonesia harus terus dijaga, pelihara
dan kembangkan serta rasa kebanggaan pemakainya senantiasa dibina.

2. Lambang Indentitas Nasional

Fungsi bahasa Indonesia sebagai Identitas Nasional adalah yang mengarah pada
penghargaan terhadap bahasa Indonesia selain bendera dan lambang negara. Di dalam
fungsinya, bahasa Indonesia tentulah harus memiliki identitasnya sendiri sehingga
serasi dengan lambang kebangsaan yang lain.

Bahasa Indonesia memiliki identitasnya hanya apabila masyarakat pemakainya,


terutama kaum muda dan pelajar membina dan mengembangkannya sedemikian rupa
sehingga bersih dari unsur-unsur bahasa lain.

3. Alat Perhubungan Antarwarga, Antardaerah, Antarbudaya

Bahasa Indonesia memiliki peranan yang vital di masyarakat umum dan


nasional. Berkat adanya bahasa Indonesia, masyarakat dapat berhubungan satu dengan
yang lain sedemikian rupa sehingga kesalahpahaman sebagai akibat perbedaan latar
belakang sosial budaya dan bahasa tidak perlu dikawatirkan.

Masyarakat dapat bepergian ke seluruh pelosok tanah air dengan hanya


memanfaatkan bahasa Indonesia sebagai satu-satunya alat komunikasi.

4. Alat Pemersatu Suku Budaya dan Bahasanya

5
Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu suku, budaya dan bahasa maksudnya
adalah bahwa bahasa Indonesia memungkinkan keserasian di antara suku-suku,
budaya dan bahasa di Nusantara, tanpa harus menghilangkan indentitas kesukuan dan
kesetiaan kepada nilai-nilai sosial budaya serta latar belakang bahasa daerah yang
bersangkutan. lebih dari itu, dengan bahasa nasional itu masyarakat dapat meletakkan
kepentingan nasional jauh di atas kepentingan daerah atau golongan.

B. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara memiliki fungsi di


antaranya:
1. Bahasa resmi kenegaraan,

2. Bahasa pengantar dalam pendidikan,

3. Alat penghubung pada tingkat nasional,

4. Alat pengembangan kebudayaan, pengetahuan,dan ilmu teknologi.

1. Bahasa Resmi Kenegaraan

Maksud dari Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan adalah, bahwa
bahasa Indonesia dipakai di dalam kegiatan-kegiatan resmi kenegaraan seperti
upacara, peristiwa dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun dalam
bentuk tulisan.

Salah satu kegiatan tersebut adalah penulisan dokumen dan putusan-putusan serta
surat-surat yang dikeluarkan oleh pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainnya,
serta pidato-pidato kenegaraan.

2. Bahasa Pengantar dalam Pendidikan

Fungsi bahasa Indonesia sangat vital bagi pendidikan di nusantara ini. Mulai dari
taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Kecuali
pada daerah-daerah tertentu yang masih menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa
pengantarnya seperti Aceh, Batak, Sunda, Jawa, Madura, Bali dan Makassar, akan
tetapi hanya sampai tahun ke tiga pendidikan Sekolah Dasar.

3. Alat Perhubungan pada Tingkat Nasional

Dalam hal ini fungsi bahasa Indonesia dipakai bukan saja sebagai alat komunikasi
timbal-balik antara pemerintah dan masyarakat luas, dan bukan saja sebagai alat
6
perhubungan antar daerah, dan antar suku, melainkan juga sebagai alat perhubungan
di dalam masyarakat yang sama latar belakang sosial budaya dan bahasanya.

4. Alat Pengembangan Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Di dalam hubungan ini, fungsi bahasa Indonesia adalah satu-satunya alat yang
memungkinkan masyarakat membina dan mengembangkan kebudayaan nasional
sedemikian rupa sehingga bahasa Indonesia memiliki ciri-ciri dan identitasnya sendiri,
yang membedakannya dengan kebudayaan daerah.

2.4 Peristiwa-peristiwa Penting yang Berkaitan dengan Perkembangan


Bahasa Melayu/Indonesia

1. Tahun 1901 disusunlah ejaan resmi bahasa Melayu oleh Ch. A. Van Ophuijsen
yang dibantu oleh Moehammad Taib Soetan Ibrahim dan Nawawi Soetan
Ma’moer. Ejaan ini dimuat dalam Kitab Logat Melayu.
2. Tahun 1908 pemerintah kolonial Belanda mendirikan badan penerbit buku
bacaan yang kemudian diberi nama yaitu Commissie voor de Volkslectuur atau
Taman Bacaan Rakyat. Pada tahun 1917 diubah menjadi Balai Pustaka. Badan
penerbit tersebut menerbitkan berbagai macam novel, seperti Siti Nurbaya,
buku penuntun bercocok tanam, dan lain sebagainya yang membantu dalam
penyebaran bahasa Melayu.
3. Tanggal 16 Juni 1927 Jahja Datoek Kajo menggunakan bahasa Indonesia di
dalam pidatonya. Hal ini merupakan pertamakalinya dalam sidang Volksraad
(dewan rakyat), terdapat seseorang yang berpidato dengan memakai bahasa
Indonesia.
4. Tanggal 28 Oktober 1928 Muhammad Yamin secara resmi mengusulkan
supaya bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa persatuan Indonesia.
5. Tahun 1933 terbit majalah Pujangga Baru yang diasuh oleh Armijn Pane, Amir
Hamzah dan Sutan Takdir Alisyahbana. Pengasuh majalah ini adalah sastrawan
yang banyak memberi sumbangan terhadap perkembangan bahasa dan sastra
Indonesia. Pada masa Pujangga Baru ini bahasa yang digunakan untuk menulis
karya sastra adalah bahasa Indonesia yang dipergunakan oleh masyarakat dan
tidak lagi dengan batasan-batasan yang pernah dilakukan oleh Balai Pustaka.
6. Tahun 1936 Sutan Takdir Alisyahbana menyusun Tatabahasa Baru Bahasa
Indonesia.
7. Tanggal 25-28 Juni 1938, dalam rangka memperingati sepuluh tahun Sumpah
Pemuda, diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia I di Solo, Jawa Tengah.
Kongres ini dihadiri oleh bahasawan dan budayawan terkemuka pada saat itu,
seperti Ki Hajar Dewantara, Prof. Dr. Poerbatjaraka dan Prof. Dr. Hoesein
Djajadiningrat. Dalam kongres tersebut dihasilkan beberapa keputusan yang
7
sangat besar artinya bagi pertumbuhan dan perkembangan bahasa Indonesia.
Keputusan tersebut, antara lain: mengganti Ejaan van Ophuysen, mendirikan
Institut Bahasa Indonesia, dan menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa
pengantar dalam Badan Perwakilan.
8. Tahun 1942-1945 (masa pendudukan Jepang), Jepang melarang pemakaian
bahasa Belanda yang dianggapnya sebagai bahasa musuh. Penguasa Jepang
terpaksa menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi untuk
kepentingan penyelenggaraan administrasi pemerintahan dan sebagai bahasa
pengantar di lembaga pendidikan, sebab bahasa Jepang belum banyak
dimengerti oleh bangsa Indonesia. Hal yang demikian menyebabkan bahasa
Indonesia mempunyai peran yang semakin penting.
9. Tanggal 18 Agustus 1945 bahasa Indonesia dinyatakan secara resmi sebagai
bahasa negara sesuai dengan bunyi UUD 1945, Bab XV pasal 36: "Bahasa
negara adalah bahasa Indonesia".
10. Tanggal 19 Maret 1947 melalui SK No. 264/Bhg. A/47, Menteri Pendidikan
Pengajaran dan Kebudayaan Mr. Soewandi meresmikan penggunaan ejaan
Republik sebagai pengganti dari ejaan Van Ophuijsen yang sebelumnya
berlaku.
11. Tahun 1948 terbentuk sebuah lembaga yang menangani pembinaan bahasa
dengan nama Balai Bahasa. Lembaga ini, pada tahun 1968, diubah namanya
menjadi Lembaga Bahasa Nasional dan pada tahun 1972 diubah menjadi Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa yang selanjutnya lebih dikenal dengan
sebutan Pusat Bahasa.
12. Tanggal 28 Oktober - 2 November 1954 dilaksanakan Kongres Bahasa
Indonesia II di Medan. Kongres Bahasa Indonesia II ini adalah perwujudan
mengenai tekad bangsa Indonesia untuk tetap terus menyempurnakan bahasa
Indonesia yang diangkat menjadi bahasa kebangsaan serta ditetapkan menjadi
bahasa negara Indonesia.
13. Tanggal 16 Agustus 1972 Presiden Republik Indonesia pada masa itu yaitu
Presiden Soeharto meresmikan penggunaan EYD atau Ejaan Bahasa Indonesia
yang Disempurnakan melalui pidato kenegaraan di depan sidang DPR yang
dikuatkan pula dengan Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972..
14. Pada tanggal 31 Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada masa
itu menetapkan mengenai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan serta Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi diberlakukan
di Indonesia (Wawasan Nusantara).
15. Tanggal 28 Oktober - 2 November 1978 dilaksanakan Kongres Bahasa
Indonesia III di Jakarta. Kongres tersebut untuk memperingati hari Sumpah
Pemuda ke-50. Selain telah memperlihatkan kemajuan, perkembangan, dan
pertumbuhan bahasa Indonesia, juga telah berusaha untuk memantapkan
kedudukan serta fungsi bahasa Indonesia itu sendiri.
16. Tanggal 21 - 26 November 1983 dilaksanakan Kongres Bahasa Indonesia IV di
Jakarta. Kongres ini dilaksanakan dalam rangka memperingati hari Sumpah
Pemuda yang ke-55. Dalam putusannya disebutkan bahwa pembinaan dan
pengembangan bahasa Indonesia harus lebih ditingkatkan agar amanat yang
tercantum di dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara, yang mewajibkan

8
kepada seluruh warga negara Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia
dengan baik dan benar, dapat tercapai semaksimal mungkin.
17. Tanggal 28 Oktober - 3 November 1988 dilaksanakan Kongres Bahasa
Indonesia V di Jakarta. Kongres Bahasa Indonesia V ini dihadiri oleh sekitar
700s pakar bahasa Indonesia dari seluruh Indonesia serta terdapat peserta tamu
dari berbagai negara sahabat. Kongres tersebut ditandatangani dengan
dipersembahkannya karya dari Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
kepada para pencinta bahasa Indonesia di Nusantara, yaitu Kamus Besar
Bahasa Indonesia serta Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
18. Tanggal 28 Oktober - 2 November 1993 dilaksanakan Kongres Bahasa
Indonesia VI di Jakarta. Pesertanya yaitu 770 pakar bahasa dari Indonesia dan
terdapat 53 peserta tamu dari mancanegara meliputi Amerika Serikat, Rusia,
Australia, Brunei Darussalam, Jerman, Hongkong, Italia, India, Jepang, Korea
Selatan dan Singapura. Kongres ini mengusulkan supaya Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa untuk lebih ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga
Bahasa Indonesia, dan mengusulkan agar disusun Undang-Undang Bahasa
Indonesia.
19. Tanggal 26 - 30 Oktober 1998 dilaksanakan Kongres Bahasa Indonesia VII di
Hotel Indonesia, Jakarta. Dengan diselenggarakannya kongres tersebut guna
mengusulkan dibentuknya Badan Pertimbangan Bahasa.
20. Tanggal 28 Oktober - 1 November 2008 dilaksanakan Kongres Bahasa
Indonesia IX di Jakarta. Kongres ini dilaksanakan tidak lepas dari peringatan
100 tahun kebangkitan nasional, 80 tahun Sumpah Pemuda, dan 60 tahun
berdirinya Pusat Bahasa. Sehingga pada tahun tersebut juga dicanangkan
sebagai Tahun Bahasa. Dalam kongres ini dibahas 5 hal utama, yaitu bahasa
Indonesia, bahasa daerah, penggunaan bahasa asing, pengajaran bahasa dan
sastra, serta bahasa media massa.

BAB III
PENUTUP

9
3.1 Kesimpulan
1. Bahasa Indonesia adalah bahasa ibu dan bahasa pemersatu yang
seharusnya dijunjung tinggi di dalam kehidupan bermasyarakat
di Indonesia. Bahasa Indonesia telah menjadi sumpah nya
seluruh masyarakat Indonesia bahwa bahasa Indonesia akan
menjadi bahasa baku bangsa dan menjadi bahasa pemersatu
bangsa.
2. Setiap warga negara memiliki kewajiban menggunakan bahasa
Indonesia di negara Indonesia. Kemampuan menggunakan
bahasa asing harus dijadikan bahasa pendamping tatkala
seseorang ingin melakukan interaksi atau komunikasi nasional
dalam kehidupan berbangsa seperti pidato kebangsaan di negara
lain maupun melakukan pertemuan dengan negara lain.

DAFTAR PUSTAKA
Cermat Berbahasa Indonesia di Perguruan Tinggi/Salliyanti [et.al.]-Edisi2-Cetakan ke
2-Medan: USU Press.2019

10
http://www.markijar.com/2017/05/20-peristiwa-penting-dalam-perkembangan.htm
https://www.merdeka.com/jatim/fungsi-bahasa-indonesia-sebagai-bahasa-pemersatu-
bangsa-ketahui-sejarahnya-kln.html?page=13
https://johnsonpunya.wordpress.com/2012/02/18/mengapa-bahasa-melayu-riau-yang-
dijadikan-bahasa-nasional/
https://www.kompasiana,com/eganurfadillah5648/5bf6614c112fe709c530512/
kedudukan-dan-fungsi-bahasa-indonesia?page=all

11

Anda mungkin juga menyukai