Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

SEJARAH BAHASA INDONESIA


Disusun guna memenuih tugas mata kuliah
BAHASA INDONESIA
Dosen pengampu :Rika Rahmawati,M.Pd.

Kelompok 1 :
Hanipah 1102221026
Siti Masitoh 1102221011
Ummu Salimah 1102221019
Tuti Handayani 1102221030
Ilham Syaputra 1101221149
Mochamad Maftuhi 1101221134
Ahmad Hanif Nur’aidzin 1101221026

SEMESTER 1
PROGRAM STUDY TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS BANTEN JAYA
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah tuhan Yang Maha Esa, karena
atas segala limpahan dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Rika Rahmawati,M.Pd.


sebagai dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak


kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa
yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Serang, 04 Oktober 2022

KELOMPOK 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................1
1. Latar belakang...........................................................................................1
2. Rumusan masalah......................................................................................1
3. Tujuan penulisan.......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
1. Sejarah bahasa Indonesia...........................................................................3
2. Peresmian nama bahasa Indonesia............................................................5
3. Peristiwa yang mempengaruhi perkembangan bahasa Indonesia.............6
4. Fungsi bahasa Indonesia............................................................................7
5. Arti Bahasa................................................................................................8
BAB III PENUTUP.............................................................................................13
1. Kesimpulan................................................................................................13
2. Saran .........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk social atau sering kali berkelompok yang
tidak dapat hidup sendiri sehingga memerlukan adanya suatu interaksi
antara individu dengan individu yang lain. Saat berkomunikasi kita sering
sekali menggunakan bahasa. Dimana bahasa merupakan alat komunikasi
yang sangat penting dalam kehidupan sehari hari yang digunakan untuk
mempermudah manusia untuk memahami dalam menyampaikan pikiran,
gagasan, ataupun perasaan.
Indonesia juga merupakan Negara yang memiliki banyak ragam
bahasa yang berbeda beda, sesuai dengan daerahnya hampir 300 indonesia
memiliki bahasa daerah yang beranekaragam.
Hal ini dikarenakan letak geografis Indonesia yang memiliki
banyak pulau,sehingga terdiri atasbanyak suku dan adat istiadat.Walaupun
memiliki banyak ragam bahasa daerah, Indonesia memiliki bahasa
persatuan, yaitu bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia yang lahir sebagai
identitas bangsa Indonesianya dan didalam sumpah pemuda juga terdapat
ikrar yang menjadi tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan
Indonesia “kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan
bahasa Indonesia ”
1. RUMUSAN MASALAH
2.1 Bagaimana sejarah asal mula bahasa indonesia
2.2 Bagamana bahasa Indonesia menjadi bahasa pemersatu bangsa
Indonesia
2.3 Bagaimana fungsi bahasa Indonesia

1
2. TUJUAN PENELITIAN
5.1 Untuk mengetahui sejarah bahasa Indonesia
5.2 Untuk mengetahui proses bahasa Indonesia menjadi Bahasa pemersatu
bangsa Indonesia
5.3 Untuk mengetahui fungsi bahasa Indonesia

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia Pada masa Kemerdekaan


Bahasa Indonesia itu berasal dari bahasa Melayu.Yaitu Pada zaman
Sriwijaya bahasa Melayu di pakai sebagai bahasa penghubung antar suku di
Nusantara dan sebagai bahasa yang di gunakan dalam perdagangan antara
pedagang dari dalam Nusantara dan dariluar Nusantara. Perkembangan dan
pertumbuhan Bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan-
peninggalan Bahasa melayu menyebar kepelosok Nusantara bersamaan
dengan menyebarnya agama Islam di wilayah Nusantara, dimana bahasa
melayu makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya karena
bahasa Melayu mudah di terima oleh masyarakat Nusantara sebagai bahasa
perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antarbangsa dan antar
kerajaan, oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam
perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi
bahasa Indonesia menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia.
(Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928). Padaabad ke-15 bahasa Indonesia
semakin berkembang karena dipakai oleh sultan Malaka akan tetapi
pengguanaanya sangat terbatas hanya dikalangan keluarga keajaan, sekitar
Sumatra, Jawa dan Sumenanjung Malaya.
Kemudian Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia pada masa
pascakemerdekaan bersangkutan dengan menyebarnya bahasa Melayu ke
pelosok Nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama Islam di wilayah
Nusantara. Serta semakin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya,
karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakatNusantara sebagai
bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa
dan antar kerajaan.
Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan
mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa

3
Indonesia karena itu para pemuda Indonesia yang mengangkat bahasa Melayu
menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh
bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928.
Yang mana, para pemuda dari berbagai Nusantara berkumpul dalam rapat,
para pemuda dan berikrar:
1) Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu,
Tanah Air Indonesia.
2) Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, Bangsa
Indonesia.
3) Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku menjunjung tinggi bahasa
persatuan, bahasa Indonesia.
Ikrar para pemuda ini di kenal dengan nama “Sumpah Pemuda”. Unsur
yang ketigadari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa
bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun
1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa Nasional.
Bahasa Indonesia di nyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada
tanggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 di
sahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.
Disebutkan dalam UUD 1945 juga telah di sebutkan bahwa “Bahasa
Negara Adalah Bahasa Indonesia (pasal36). Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, telah mengukuhkan
kedudukan dan fungsi bahasa indonesia secara konstitusional sebagaibahasa
negara.

4
2. Peresmian bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa
persatuan bangsa Indonesia. Dimana Bahasa Indonesia diresmikan
penggunaannya setelah Proklamasi Kemerekaan Indonesia tepatnya sehari
sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste,.
bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu dasar.
Bahasa indonesia mengalami perubahan akibat penggunaannya sebagai
bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses
pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan “Bahasa Indonesia” di awali
sejak di cantumkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928. Hingga saat ini,
bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan
kata-kata baru baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa
daerah maupun bahasa asing. Meskipun begitu bahasa Indonesia bukanlah
bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga indonesia
menggunakan salah satu dari banyaknya bahasa yang ada di Indonesia
sebagai bahasa Ibu Penutur. Meskipun demikian, bahasa Indonesia di
gunakan sangat luas di perguruan-perguruan, media massa, sastra, perangkat
lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sehingga
dapatlah dikatakan bahwa bahasa Indonesia di gunakan oleh semua warga
Indonesia.
Meskipun begitu Bahasa Melayu sering kali dipakai diwilayah Nusantara
serta makin berkembang dengan bertambah kukuh keberadaannya. dimana
perkembangnnya dipengaruhi oleh corak budaya daerah. Bahasa Melayu
menyerap kosa kata dari berbagai bahasa, terutama dari bahasa sanskerta,
Persia, Arab, dan bahasa Eropa. Bahasa Melayu pun dalam
perkembangannya muncul dalam berbagai variasi dan dialek.Perkembangan
bahasa Melayu diwilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong
tumbuhnya rasa persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia.
Bahasa indonesia manjadi alat komunikasi persaudaraan yang menjadi
bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia dalam sumpah pemuda 28
Oktober 1928. Untuk memperoleh bahasa nasionalnya, Bangsa Indonesia

5
harus berjuang dalam waktu yang cukup panjang melawan banyak penjajah
dan penuh dengan tantangan. Secara sejarah, bahasa Indonesia merupakan
salah satu dialek temporal dari bahasa Melayu yang struktur maupun
khazanahnya sebagian besar masih sama atau mirip dengan bahasa Melayu
Klasik dan bahasa Melayu Kuno. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa
Nasional merupakan usulan dari Muhammad Yamin, seorang politikus,
sastrawan, dan ahli sejarah.
Didalam pidatonya pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, Yamin
mengatakan : “Jika mengacu pada masa depan bahasa-bahasa yang ada di
Indonesia dan kesusastraannya, hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan
menjadi bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu”. Akan tetapi dari
dua bahasa itu, bahasa Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa
pergaulan atau bahasa persatuan. Secara Sosiologis kita bisa mengatakan
bahwa Bahasa Indonesia resmi di akui padaSumpah Pemuda tanggal 28
Oktober 1928. Hal ini juga sesuai dengan butir ketiga ikrar sumpah pemuda
yaitu “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasapersatuan,
bahasa Indonesia.” Dan Bahasa Indonesia diakui pada tanggal 18 Agustus
1945 atau setelah Kemerdekaan Indonesia.
3. Peristiwa Perkembangan bahasa Indonesia
1. Budi Otomo tahun 1908
Budi Utomo adalah orang yang mendirikan organisasi yang
bersifat kenasionalan yang pertama kali berdiri dan tempat terhidupnya
kaum terpelajar bangsa Indonesia, dengan syarat untuk masuk ke sekolah
Belanda diperingan. Pada kesempatan abad ke-20, bangsa Indonesia
bnyak menerima tuntutan dan keinginan akan penguasaan bahasa Belanda
karena sarat untuk melanjutkan menimbang ilmu pengetahuan salah
satuny dengan menguaasai bahasa Belanda yaitu menambang ilmu
pengetahuan barat.
2. Sarikat Islam

Sarekat Islam ini berdiri pada tahun 1912. Prtai ni bergerak di bidang
pedagang pedagangan, dibidang sosial dan politik. Sejakberdirinya, Sarekat

6
Islam yang bersifat non kooperatif dengan pemerintah Belanda dibidang
politik tidak pernah mempergunakan bahasa Belanda. Dimana mereka
menggunakan bahasa indonesia.

3. Balai Pustaka
Dipimpin oleh Dr.G.AJ.Hazue pada tahun 1908 balai pustaku ini
didirikan. Mulany abadan ini bernama Commissie Voor De Volkslectuur,
pada tahun 1917 yang namanya kini berubah menjadi balai pustaka.
Selain menerbitkan buku, balai pustaka juga menerbitkan majalah. Hasil
yang diperoleh dengan didirikannya balai pustaka sebagai berikut:
Memberikan kesempatan kepada pengarang bangsa Indonesia untuk
menulis cerita ciptanya dalam bahasa melayu selain itu kedudukan
4. Fungsi Bahasa Indonesia
Yang dimaksud dengan fungsi bahasa ialah nilai pemakaian bahasa yang
dirumuskan sebagai tugas pemakaian bahasa itu dalam kedudukan yang
diberikan kepadanya. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat komunikasi
bangsa Indonesia, juga bangsa lain yang menguasai bahasa Indonesia, baik
lisan maupun tulisan.Berbahasa indonesia memilliki fungsi funs tertentu yang
digunakan berdasarkan kebutuan pemakaiannya yakni sebagai
1. Alat ekspresi diri
Pada awalnya seseorang berbahasa untuk mengekspresikan
kehendaknya atau perasaan dan pikirannya pada sasaran yang tetap
yakni ibu bapaknya atau masyarakatnya di sekitar tempat tinggalnya
dalam perkembanganya seorang anak itu tidak lagi menggunakan
bahasa hanya untuk mengekspresikan kehendaknya tetapi untuk
bekomunikasi dengan lingkungan yang lebih luas disekitarnya.
2. Alat komunkasi
Ketika kita menggunakan bahasa sebagai alat untuk
berkomunikasi, kita sudah memiliki tujuan dan maksud tertentu.
Maksud dan tujuan kita ingin dipahami oleh orang lain. Ketika kita
ingin menyampaikan gagasan, pendapat, harapan, perasaan yang dapat
diterima oleh orang lain.

7
3. Alat intregasi dan adaptasi social
Selain alat komunikasi bahasa juga berfunsi sebagai alat intregasi
dan adaptasi social, sebagai bangsa Indonesia seharusnya kita merasa
bangga memiliki bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu, dengan
demikian berbagai seni, tradisi,religi,budaya, bahasa, dan adat istiadat
yang tersebar di seluruh wilayah berkaitan dengan seluruh wilayah
Nusantara terkait oleh bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia oleh
karena itu seharusnya kita merawat dan memelihara bahasa nasional
bahasa Indonesia.
4. Alat control social
Sebagai alat control social bahasa Indonesia sangaat efektif,
control soal ini dapat diterapkan pada diri kita sendiri atau kepada
masyarakat pemakainya. Berbagai penerapan informasi,dan pendidikan
disampaikan melalui bahasa dimana buku buku pelajaran disekolah
adalah salah satu contoh sebagai alat control social.
5. Arti Bahasa
Bahasa, masyarakat, dan budaya adalah tiga entitas yg erat
berpadu. Ketiadaan yang satu menyebabkan ketidakadaan yang lainnya.Di
dalam sebuah wadah masyarakat pasti hadir entitas bahasa. Demikian pula,
entites bahasa itu pasti akan hadir kalo masyarakat ada.
Budaya dan masyarakat adalah dua hal yang juga tidak dapat saling
terpisahkan. Dimana ada masyarakat di situ ada budaya, demikian
sebaliknya. Kendatipun pernyataanya di atas bisa saja tidak di setujui
banyak kalangan, setidaknya penulis mengimani hal itu.maka sangat di
harapkan pemahaman ihwal interrelasi bahasa, budaya dan masyarakat
seperti yg di sebutkan di depan itu dapat dipahami oleh pembaca budiman.
Nah, dalam kaitan dengan disampaikan di atas itu, sosak bahasa
lalu sering disebut penanda (prevoir) eksistensi budaya dari masyarakat
yang di bersangkutkan.Masyarakat yang maju budayanya pati juga
berkembang baik entita bahasanya. Bahasa yang baik juga dapat

8
menunjukan keberadaan masyarakat. Maka, bahasa sering pula disebut
cermin masyarakatnya.
Jadi, selain prevoir atau penanda keberadaan bagi budaya, bahasa
juga merupakan cermin (mirror) babgi keberadaan masyarakan. Itulah
sebabnya sering di katakan pula bahwa bahasa hampir pasti menunjukan
bahasanya. Pada bangsa yang maju, bahasanya juga maju, tertata dan
bermatabat.
Jika hal-ihwal kemajuan itu dikaitkan dengan dinamika dan
martabat bahasa, dapat dikatakanpula bahwa bangsa yang modern hampir
pasti memiliki dinamika dan martabat yang maju dan modern pula.
Pada umumnya, bahasa dalam masyarakat banyak di pahami oleh
sebagai sistem lambang. Sebagai sistem lambang atau sebagai sistem
simbol, entitas bahasa memiliki ciri kebermaknaan atau keberartian. Bila
mana tidak bermakna atau tidak berarti, maka bahasa itu tidak perlu lagi
digunakan warga masyarakatnya.
Maka dapat di lihat akhir akhir ini bahwa bahasa yang tidak
memiliki kemanfaatan dan kebermaknaan yang baik bagi warga
masyarakatnya segera di tinggalkan warga masyarakat penggunanya
sendiri.
Kalo sosok bahasa tidak dirawat atau malahan ditelenatarkan dan
ditinggalkan warga masyarakatnya, hampir dapat dipastikan bahwa bahasa
itu pada gilirannya akan berdinamika mundur atau involutif.
Gerakan involutif bahasa itu dapat digambarkan seperti hewan
manyapa limpan, atau mungkin juga kaki seribu, yang setiapkali
kepalanya di sentuh atau mungkin hanya ‘sungut’-nya saja, seluruh
tubuhnya ‘melingkar masuk’ (dalam bahasa dalam bahasa jawa disebut
‘melungker’). Nah, bahasa yg tidak dirawat dan dibiarkan berdinamika
akan menjadi entitas involutif demikian itu.
Dengan demikian, kalau dinamika bahasa itu mundur, tidak
bergerak kedepan atau dinamika progresif, maka tinggal menunggu waktu
saja entitas bahasa itu akan berubah menjadi bahasa yang hilang

9
martabatnya. Bahasa yang tidak lagi memiliki martabat karna dinamikanya
yang sama sekali tidak dinamis demikian itu, pada saatnya nanti akan
segera berubah menjadi bahasa yang mati.
Bahasa yang tidak dihidupi warga masyarakat pemiliknya akhirnya
akan berubah menjadi bahasa yang mati, menjadi bahasa ‘pathoic’.
Menghidupkan kembali bahasa yang sudah patois ibarat menegakan
kembali benang basah.Jadi, jauh lebih mudah merawat atu memelihara
bahasa daripada menghidupkanya kembali bahasa patois. Maka, demikian
pentik dimensi kebermaknaan dari sebuah bahasa itu. Setiap warga
masyarakat bahasa ikut bertanggung jawab atas dimensi kebermaknaan
dan kebermanfaatan sebuah bahasa
Dimensi berikutnya dari sebuah bahasa sebagai sistem lambang
adalah bahwa masyarakat penggunabahasa harus memahami sistem itu
dengan sebaik-baiknya.Kalo sistem lambang dari bahasa itu dipahami
warga masyarakatnya dengan baik, maka masyarakat tersebut pasti dapat
merawat dan mengembangkannya.
Bahasa yang tidak dipahami baik oleh warga masyarakatnya sudah
barang tentu akan menjadi bahasa yang statis karna tidak pernah dirawat
dan di kembangkan para penggunanya. Maka, adalah sangat penting
kehadiran kamus yang lengkap dalam sebuah bahasa itu. Alasannya,
dengan kamus itu sesungguhnya setiap warga masyarakat pengguna
bahasa akan dapat harus menggunakanya sekaligus mengembangkannya.
Dimensi lain yang di miliki sebuah bahasa adalah bahwa bahasa itu
memiliki ciri produktif. Dengan bentuk kebahasaan tertentu akan dapat
dilahirkan bentuk kebahasaan berikutnya, yang di dasarkan pada bentuk
kebahasaan yang sudah ada tersebut. Bahasa indonesia di kenal sebagai
bahasa yang produktif karna dari bentuk kebahasaan tertentu yang sudah
ada pada bahasa itu hampir selalu dapat dilahirkan bentuk-bentuk
kebahasaan berikutnya.
Hal demikian terjadi khususnya karna ada pengimbuhan atau
afiksasi. Sebuah kata dalam bahasa indonesia, terutama kata sifatnya

10
pokok (content words), hampir pasti dapat dibentuk kata baru dengan
afiksasi atau pengimbuhan kata itu. Berkenaan dengan ini, kita ambil
contoh kata sifat ‘baru; yang setelah di kenai afiksasi akan dapat menjadi
bentuk ‘pembaruan;n; ‘kebaruan; ‘diperbarui; ‘membarui; dan
seterusnya. Dari kata kerja ‘tidur’ akaan dapat di hadirkan pula kata baru
‘ditiduri; ‘ditidurkan; ‘meniduri; ‘menidurkan; ‘tertidur; ‘tidur-tiduran;
dan seterusnya.
Bahkan dalam hal-hal tertentu, terlebih-lebih untuk untuk bahasa
indonesia laras lisan, kata-kata yang bukan kata utama pun dapat di
bentuk kata baru bentuk seperti ‘dikemarikan’ atau ‘dikesankan;
misalnya, berasal dari bentuk ‘kemari’ dan ‘ke sana;
Dimensi yang harus dipahami pula dalam rangka merunut arti
bahasa seperti disebutkan di atas tadi, adalah bahwa entitas bahasa itu
bersifat unik,khas dan tidak dimiliki bahas-bahasa lainnya. Kalo dimiliki
bahasa-bahasa yang lainnya, hampir pasti wujudnya merupakan bentuk
sarapan, pasti bentuk kebahasaan itu telah melampaui beberapa tahapan
penyesuaian.
Berkenan dengan ini, mari kita ambil contoh kata bahasa indonesia
‘pedas; yang bahasa jawa hadir sebagai bahasa ‘pedes; sedangkan
bahasa sunda muncul sebagai ‘pedis;Jadi, pati dalam kata-kata yang
wujudnya berdekatan itu, ada proto bahasa yang menjadidasarnya.
Maka, hampir dapat di pastikan bahwa bahasa-bahasa demikian itu
pasti merupakan bahasa-bahasa berkerabat (cognates).Jadi, sekali lagi saya
tegaskan bahwa sistem lambang, bahasa itu unik dan khas.
Kaidah-kaidah kebahasaan dalam sebuah bahasa kadangkala dapat
juga ditemukan di dalam bahasa bahasa lainya yang ada di dunia
ini.Dengan demikian, dapat dikatakan pula selain memiliki ciri
keuniversalan atau keumuman.
Dalam kaitan dengan ‘arti bahasa’ ini, atau yang oleh beberapa
ahli bahasa tertentu hakikat bahasa, berikut ini ditunjukan pendapat

11
Anderson (1972) dan (Brown 1960) sebagaimana yang dapat dilihat
Tarigan (1993).
- Anderson (1972) menyebutkan delapan prinsip dasar yang
merupakan hakikat bahasa, yakni
1) Merupakan alat komunikasi
2) Bersifat kesemestaan
3) Bersifat kemanusiaan
4) Berkaitan dengan masyarakat dan budaya
5) Memiliki makna konvesional
6) Bersifat vocal
7) Merupakan simbol arbitrer
8) Merupakan sistem.
- Brown (1960) menyebutkan delapan prinsip bahasa yang
membentuk hakikat bahasa, yaitu
1) Merupakan kebiasaan
2) Bersipat berubah-ubah
3) Berhubungan dengan budaya
4) Merupakan alat komunikasi
5) Bersifat unik dan khas
6) Merupakan lambang arbitrrer
7) Bersifat vokal
8) Merupakan sistem.
Jadi, jelas sekali kelihatan bahwa kedua pendapat di atas bahwa
hampir sama. Ada beberapa ciri yang dapat membedakan, tetapi secara
umum dapat di katakan bahwa gagasan Anderson dan gagasan Brown ini
memiliki kesamaan.
Pahamilah baik-baik setiap unsur bahasa yang membentuk hakikat
kebahasaan itu supaya pemahaman anda tentang arti bahasa atau hakikat
akan menjadi semakin lengkap dan sempurna.

12
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi negara kesatuan republik
Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Dan Sampai saat ini,
bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup yang dan terus
berkembang dengan pengayaan kosakata baru, baik melalui penyerapan
dari bahasa daerah dan bahasa asing.
Pada abad ke 5 m bahasa Indonesia dibentuk resmi Oleh
kesultanan Malaka yang disebut bahasa Melayu tinggi dan pada zaman
Penjajahan Belanda pada awal abad ke 20 penjajah Belanda ingin
mengunakan bahasa Melayu untuk mempermudah komunikasi dengan
menggunakan bahasa Melayu tinggia resmi, dan bahasa indonesia
diresmikan Dalam sebuah ikrar sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober,
dan pada tanggal 18 Agustus 1945 ditandatangani lah UUD 1945 pasal 36
dimana telah ditetapkan bahwa bahasa Indonesia bahasa resmi negara

2. SARAN
Sebagai mana yang telah kita ketahui bahasa Indonesia sumbernya
adalah berasal dari bahasa Melayu, dimana kita sebagai bangsa negara
Indonesia harus menghargai dan menjunjung bahasa persatuan dan
menjaga nilai nilai sejarah, dan tetap menghormati bahasa Melayu, selain
itu kita harus menerapkan dengan memakai bahasa Indonesia dengan baik
dan benar semoga dengan penjabaran tadi mengenai sejarah bahasa
indonesia ini menjadi suatu langkah awal kita untuk menumbuhkan rasa
cinta tanah air di dalam diri warga Indonesia, serta mendorong tumbuhnya
rasa persaudaraan dan kesatuan bangsa dan Negara.

13
DAFTAR PUSTAKA

Kurniawan, khaerudin 2012. Bahasa Indonesia Keilmuan untuk Perguruan


Tinggi. Bandung: PT. Refika Aditama

Kristian, C.Dian. “sejarah bahasa indonesia”,


https://downstudocu.com/doc/20762733/makalah-sejarah-bahasa-indonesia

Rahrdi, R.Kunjana, 2009. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:


Erlangga

14

Anda mungkin juga menyukai