Anda di halaman 1dari 12

i

PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA


Dosen Pengampu : Siti Nurfitriani, M.Pd

Disusun Oleh :

1. Syamil Dzikra Avicenna 11220700000123


2. Tri Alinda Putri 11220700000124
3. Isac Hanif Riyanto 11220700000198
4. Najwa Aliyya 11220700000210

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan syukur kepada Allah SWT, yang senantiasa
memberikan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya kepada kita semua. Sholawat serta
salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi dan Rasul kita, Nabi Muhammad ‫ﷺ‬,
pada segenap keluarga, para sahabatnya serta umatnya sepanjang zaman.
Dengan taufiq dan hidayah Allah SWT, kami bersyukur telah menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “Perkembangan Bahasa Indonesia”.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Ibu Siti Nurfitriani, M.Pd selaku dosen mata kuliah Bahasa
Indonesia.
2. Rekan-rekan kelompok yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata
sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, dan penulisannya. Oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, guna menjadi
acuan dalam bekal pengalaman bagi kami agar menjadi lebih baik lagi di masa yang
akan datang.
Harapan kami, semoga makalah ini dapat membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.

Tangerang Selatan, 14 September 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 1
1.3 Tujuan ................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3
2.1 Mengapa Bahasa Melayu Menjadi Bahasa Nasional............................... 3
2.2 Peristiwa Penting Dalam Perkembangan Bahasa Indonesia .................... 4
2.3. Fungsi Bahasa Indonesia ........................................................................ 5
Dari segi kedudukannya sebagai bahasa nasional ......................................... 5
Dari segi kedudukannya sebagai bahasa negara, ........................................... 5
2.4. Bagaimana Perkembangan Bahasa Indonesia pada Masa Kini ................ 6
Ejaan Van Ophuijsen .................................................................................... 6
Ejaan Soewandi............................................................................................ 6
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 7
3.1. KESIMPULAN ........................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia memerlukan interaksi dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa adanya
interaksi, manusia tidak dapat hidup karena manusia termasuk makhluk sosial. Alat
dalam berinteraksi tentunya adalah bahasa. Bahasa digunakan untuk mempermudah
penyampaian pikiran, gagasan, ataupun perasaan.

Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak sekali bahasa daerah


yang dikenal karena keberagamannya. Hal ini disebabkan oleh kondisi geografis
Indonesia yang memiliki banyak pulau, serta terdiri atas banyak suku, adat istiadat,
serta agama. Meskipun ada banyak sekali perbedaan di antara masyarakatnya,
masyarakat Indonesia dapat berkomunikasi dengan baik satu sama lain. Ini karena
Indonesia memiliki bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia.

Bahasa merupakan identitas suatu bangsa. Sebagai masyarakat Indonesia,


kita wajib melestarikan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Mengingat
pentingnya peranan bahasa Indonesia, kita perlu mengetahui sejarah perkembangan
bahasa Indonesia, dan mengetahui asal-usul terbentuknya bahasa Indonesia. Maka
dari itu, melalui makalah ini kami akan menyampaikan sejarah bahasa Indonesia
beserta perkembangannya.

1.2 Rumusan Masalah


Dari pemaparan latar belakang di atas, dapat diketahui beberapa rumusan
masalah sebagai berikut :

1. Mengapa bahasa Melayu menjadi bahasa Nasional?


2. Apa peristiwa-peristiwa penting dalam perkembangan bahasa
Indonesia?
3. Apa fungsi bahasa Indonesia pada masa kini?
4. Bagaimana perkembangan bahasa Indonesia pada masa kini?

1
2

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dilakukannya penulisan
makalah ini yaitu untuk :
1. Mengetahui alasan bahasa Melayu menjadi bahasa Nasional
2. Mengetahui peristiwa-peristiwa penting perkembangan Bahasa
Indonesia.
3. Mengetahui fungsi ahasa Indonesia.
4. Mengetahui perkembangan Bahasa Indonesia pada masa kini.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Mengapa Bahasa Melayu Menjadi Bahasa Nasional


(Arifin, 2006) Bahasa Melayu merupakan bahasa yang menempati tempat
khusus di Nusantara. Keistimewaan ini karena sebarannya yang sangat luas di Asia,
khususnya di Asia Tenggara, menjadikannya salah satu dari lima bahasa dengan
jumlah penutur terbanyak di dunia. Bahasa Melayu telah lama dikenal dan berperan
khusus sebagai bahasa komunikasi yang tersebar luas di Nusantara.
Faktor lain yang paling menentukan adalah kewenangannya sebagai bahasa
diplomatik utama dan satu-satunya bahasa yang digunakan oleh pemerintah
tradisional nusantara. Dalam hal ini raja-raja nusantara di masa lalu sangat setia
dengan hanya menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa diplomasi, baik dalam
hubungan diplomatik antara mereka sendiri (penguasa nusantara) maupun dengan
penguasa atau pengusaha dari negeri asing.
Bahasa Melayu berperan sebagai penyumbang awalan, sisipan, dan akhiran;
sebagai kontributor ide orisinal tentang aturan ejaan; dan sebagai penyumbang
kosakata bahasa Indonesia
Pemilihan bahasa Melayu yang kemudian diubah menjadi bahasa Indonesia
terjadi pada Kongres Pemuda Indonesia I yang diselenggarakan di Jakarta pada
tanggal 2 Mei 1926.
Dua tahun kemudian, hasil kongres pertama ditegaskan kembali pada
Kongres Pemuda Indonesia Kedua, di Jakarta pada 28 Oktober 1928. Kasus
tersebut kemudian dikenal sebagai Sumpah Pemuda II yang salah satunya berbunyi:
"Menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia". Dalam hal Sumpah pemuda
itulah bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa persatuan atau bahasa nasional
Indonesia.

3
4

2.2 Peristiwa Penting Dalam Perkembangan Bahasa Indonesia


Cikal bakal ejaan bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu yang
ditetapkan pada tahun 1901. Pada tahun inilah Ch. A. van Ophuijsen membuat ejaan
resmi Bahasa Melayu yang dimuat dalam Kitab Logat Melayu.

Sebuah badan penerbit buku-buku bacaan yang diberi nama Commissie voor
de Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat) didirikan pemerintah pada tahun 1908.
badan penerbit ini berubah menjadi Balai Pustaka pada tahun 1917. Balai Pustaka
ini menerbitkan buku-buku novel seperti Siti Nurbaya dan Salah Asuhan, buku-
buku penuntun bercocok tanam, penuntun memelihara kesehatan, dll

Bahasa Indonesia dianggap lahir atau diterima keberadaannya pada Sumpah


Pemuda 28 Oktober 1928 yang menyebut sebagai bahasa persatuan. Namun, secara
resmi, bahasa Indonesia baru diakui keberadaannya pada tanggal 18 Agustus 1945.
Undang-Undang Dasar RI 1945 Pasal 36 menyebut bahasa Indonesia sebagai
bahasa resmi.

Sebuah angkatan sastrawan muda yang dipelopori oleh Sutan Takdir


Alisyahbana, Sanusi Pane, Armijn Pane, dll. berusaha melawan kebijakan yang
dibuat oleh badan penerbit yang sudah ada, yaitu Balai Pustaka. Kelompok
sastrawan ini dikenal dengan nama Pujangga Baru. Nama Pujangga Baru berasal
dari nama sebuah majalah yang terbit pada tahun 1933.

Kongres Bahasa Indonesia I dilakukan di Solo pada 25-28 Juni 1938. Hasil
kongres ini secara umum menyimpulkan bahwa usaha pembinaan dan
pengembangan bahasa Indonesia dilakukan secara sadar oleh cendekiawan dan
budayawan Indonesia saat itu.

Kemerdekaan Indonesia juga menetapkan bahasa indonesia sebagai bahasa


negara. Hal ini sebagaimana dituangkan dalam Undang-Undang Dasar RI 1945
Pasal 36. Undang-Undang Dasar 1945 ini ditandatangani sehari setelah Proklamasi
Kemerdekaan, tepatnya tanggal 18 Agustus 1945.
5

2.3. Fungsi Bahasa Indonesia


(Arifin, 2006) Dari segi kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa
Indonesia berfungsi :

1. Sebagai lambang kebanggaan bangsa; Bahasa Indonesia mencerminkan


nilai-nilai kebanggaan akan bangsa kita. Bahasa Indonesia diperlihara
dan dikembangkankan serta rasa kebanggan pemakainya selalu dibina.
2. Sebagai lambang identitas nasional; Bahasa Indonesia di junjung
bersamaan dengan bendera dan lambang negara.
3. Sebagai bahasa nasional; yaitu sebagai alat penghubung antarwarga,
antardaerah, dan antarsuku bangsa. Dengan cara memanfaatkan Bahasa
nasional sebagai Bahasa utama saat berkomunikasi.

Dari segi kedudukannya sebagai bahasa negara, fungsi bahasa Indonesia :

1. Bahasa resmi kenegaraan; Bahasa Indonesia digunakan dalam segara


upacara, peristiwa, dan kegiataan kenegaraan baik dalam bentuk lisan
maupun tulisan. Termasuk dalam penulisan seluruh dokumen dan
putusan - putusan dari pemerintah.
2. Sebagai Bahasa pengantar dalam Lembaga pendidikan; Mulai dari
taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi menggunakan Bahasa
Indonesia.
3. Sebagai alat perhubungan pada tingkat nasional; untuk kepentingan
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional dan untuk
kepentingan pelaksanaan pemerintahan.
4. Sebagai alat pengembangan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan
dan teknologi; Bahasa Indonesia memungkinkan kita untuk membina
dan mengembangkan kebudayaan nasional sehingga memiliki ciri-ciri
dan identitasnya sendiri. (Halim; 1979 : 4-56. Moelion 1980: 15-31)
6

2.4. Bagaimana Perkembangan Bahasa Indonesia pada Masa Kini


Bahasa Indonesia mulai berkembang pada saat sebelum kemerdekaan,
tepatnya 28 Oktober 1928 dengan peristiwa sumpah pemuda. Sejak saat itu bahasa
terus berkembang seiring berlakunya ejaan pada Bahasa Indonesia.

Ejaan Van Ophuijsen adalah ejaan yang digunakan untuk Bahasa Melayu dan
Bahasa Indonesia pada zaman kolonialisme Belanda. Tiga ciri dalam Ejaan van
Ophuijsen, yaitu:

a. Penggunaan huruf j dibaca /y/


b. Penggunaan huruf oe dibaca /u/ dan
c. Penggunaan tanda diakritik meliputi tanda koma (,), ain (‘), dan trema (¨).

Ejaan Soewandi disebut juga sebagai Ejaan Republik berlaku sejak 19 Maret
1947. Ciri dari Ejaan Soewandi yaitu :

1. Penggantian huruf oe menjadi u


2. Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2
3. Tidak dibedakan antara penulisan di sebagai awalan dan di sebagai kata
depan.

Ejaan Melindo berlaku pada tahun 1959. Keputusan ini terdapat dalam
Perjanjian Persahabatan Indonesia dan Malaysia. Tetapi sistem ini tidak diterapkan.
Pada tanggal 16 Agustus 1972, H. M. Soeharto dalam pidato kenegaraan
menyatakan bahwa Ejaan Republik (Ejaan Soewandi) diganti dengan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD), berdasar Keputusan Presiden No. 57 Tahun 1972.

Setelah banyak pertimbangan akhirnya lahir pula Permendiknas no.46


Tahun 2009 Tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang dipergunakan
bagi seluruh masyarakat. Hingga pada tahun 2015 muncul Pasal 1 Permendikbud
Nomor 50 Tahun 2015 yang mana EYD telah diganti dengan PUEBI. Serta yang
paling terkini yaitu peluncuran EYD Edisi V yang dilakukan pada 18 Agustus 2022
oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Melayu merupakan bahasa yang mendapatkan tempat khusus di nusantara


karena menjadi salah satu dari lima bahasa dengan penutur terbanyak. Bahasa
Melayu juga dikenal sebagai Bahasa komunikasi yang tersebar luas di nusantara.
Faktor lainnya yaitu kewenangannya sebagai bahasa diplomatik pertama. Dengan
strukturnya bahasa Melayu juga menjadi penyumbang awalan, sisipan, dan akhiran.
Bahasa Melayu kemudian diubah menjadi bahasa Indonesia pada Kongres Pemuda
1 dan akhirnya ditegaskan kembali pada Kongres Pemuda 2 dengan menggantinya
sebagai bahasa Indonesia.

Cikal bakal bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu ditemukan pada
tahun 1901 oleh Ch. a Van Ophuijsen. Bahasa Indonesia dianggap lahir atau
diterima keberadaannya pada Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Namun
keberadaannya baru diakui 18 Agustus 1945 sebagai bahasa persatuan. Juga bahasa
Indonesia ditetapkan sebagai bahasa negara yang dituangkan pada undang-undang
Dasar RI 1945 pasal 36.

Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, yaitu sebagai lambang


kebanggaan bangsa, sebagai lambang identitas nasional dan lambang bahasa
nasional. Sebagai bahasa negara yaitu, sebagai bahasa resmi kenegaraan, sebagai
bahasa pengantar dalam lembaga pendidikan, sebagai alat Perhubungan pada
tingkat nasional, serta alat pengembangan Kebudayaan Nasional ilmu pengetahuan
dan teknologi.

Bahasa Indonesia mulai berkembang setelah kemerdekaan. Terdapat


beberapa perkembangan ejaan pada bahasa Indonesia, seperti ejaan Van ophuijsen,
ejaan Soewandi atau ejaan Republik, ejaan Melindo, Ejaan Yang Disempurnakan
serta Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia dan akhirnya kembali kepada Ejaan
Yang Disempurnakan edisi 5 yang diresmikan 18 Agustus 2022

7
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, E. Z. (2006). Cermat Berbahasa Indonesia. Akademika Publisher.

Gani, R. A. (2010). Disiplin Berbahasa Indonesia. PTIK Press.

Tim penyusun. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pusat Bahasa.

Walilo, G. L. T. (n.d.). Sejarah dan Perkembangan Bahasa Indonesia. Dikutip dari

laman https://balaibahasapapua.kemdikbud.go.id/

Anda mungkin juga menyukai