Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH

“SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA”

Dosen Pengampu:
Otang Kurniawan, M.Pd

Oleh
Kelompok 1:

Muhammad Imam Qaum Lumenta (2201125556)

Tabhina Fatimah Nara Putri (2201125557)

Vivi Febri (2201111596)

JURUSAN USAHA PERJALANAN WISATA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS RIAU
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kami tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan ini ialah untuk memenuhi tugas dosen pada mata
kuliah Bahasa Indonesia Selain itu, juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang “Sejarah dan Perkembangan Bahasa Indonesia” bagi para pembaca dan
juga penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen bidang studi ini yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuan sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Kami menyadari bahwa ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang memerlukan.

                                                                                  Pekanbaru, 25 Agustus 2022

                                                                                    Penulis
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR.............................................................................................2

BAB I. PENDAHULUAN......................................................................................4

1.1. Latar Belakang..........................................................................................4

1.2. Rumusan masalah......................................................................................5

1.3. Tujuan........................................................................................................5

BAB II. PEMBAHASAN.......................................................................................6

2.1. Sejarah Bahasa Indonesia..........................................................................6

2.1.1. Sejarah Bahasa Indonesia Sebelum Kemerdekaan............................6

2.1.2. Sejarah perkembangan Bahasa Indonesia Setelah Kemerdekaan......7

2.2. Peresmian Bahasa Indonesia.....................................................................9

2.3. Fungsi dan Kedudukan Bahasa...............................................................10

BAB III. PENUTUP.............................................................................................13

3.1. Kesimpulan..............................................................................................13

3.2. Saran........................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Indonesia adalah negara yang memiliki beraneka ragam suku, budaya, dan
bahasa. Membahas tentang bahasa, Bahasa Indonesia adalah alat komunikasi
umum yang paling penting dalam mempersatukan seluruh rakyat bangsa
Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan bahasa Melayu yang dijadikan sebagai
bahasa resmi dan bahasa persatuan Republik Indonesia. Melalui perjalanan
sejarah yang panjang, bahasa Indonesia telah mencapai perkembangan yang luar
biasa, baik dari segi jumlah pemakainya, maknanya maupun darisegi kosa kata
dan segi tata bahasanya.
Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang disampaikan seseorang
kepada orang lain agar bisa mengetahui apa yang menjadi maksud dan tujuannya.
Pentingnya bahasa sebagai identitas manusia, tidak bisa dilepaskan dari adanya
pengakuan manusia terhadap pemakaian bahasa dalam kehidupan bermasyarakat
sehari-hari. Untuk menjalankan tugas kemanusiaan, manusia hanya punya satu
alat, yakni bahasa. Dengan bahasa, manusia dapat mengungkapkan apa yang ada
di benak mereka. Sesuatu yang sudah dirasakan sama dan serupa dengannya,
belum tentu terasa serupa, karena belum terungkap dan diungkapkan. Hanya
dengan bahasa, manusia dapat membuat sesuatu terasa nyata dan terungkap. Era
globalisasi dewasa ini mendorong perkembangan bahasa secara pesat, terutama
bahasa yang datang dari luar atau bahasa Inggris. Bahasa Inggris merupakan
bahasa internasional yang digunakan sebagai pengantar dalam berkomunikasi
antar bangsa.
Dengan ditetapkannya Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional
(Lingua Franca), maka orang akan cenderung memilih untuk menguasai Bahasa
Inggris agar mereka tidak kalah dalam persaingan di kancah internasional
sehingga tidak buta akan informasi dunia. Tak dipungkiri memang pentingnya
mempelajari bahasa asing, tapi alangkah jauh lebih baik bila kita tetap menjaga,
melestarikan dan membudayakan Bahasa Indonesia. Karena seperti yang kita
ketahui, bahasa merupakan idenditas suatu bangsa. Untuk memperdalam
mengenai Bahasa Indonesia, kita perlu mengetahui bagaimana perkembangannya
sampai saat ini sehingga kita tahu mengenai bahasa pemersatu dari berbagai suku
dan adat-istiadat yang beraneka ragam yang ada di Indonesia, yang termasuk kita
di dalamnya. Maka dari itu melalui makalah ini penulis ingin menyampaikan
sejarah tentang perkembangan bahasa Indonesia.

I.2. Rumusan masalah


1. Bagaimana sejarah perkembangan bahasa indonesia?
2. Bagaimana peresmian bahasa indonesia?
3. Bagaimana kedudukan dan fungsi bahasa indonesia?

I.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan bahasa Indonesia
2. Untuk mengetahui peresmian bahasa indonesia
3. Untuk mengetahui kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Bahasa Indonesia


2.1.1. Sejarah Bahasa Indonesia Sebelum Kemerdekaan
Perkembangan bahasa indonesia sebelum merdeka Pada dasarnya Bahasa
Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu
dipakai sebagai bahasa penghubung antar suku di Nusantara dan sebagai bahasa
yang di gunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam Nusantara dan
dari luar Nusantara. Perkembangan dan pertumbuhan Bahasa Melayu tampak,
lebih jelas dari berbagai peninggalan-peninggalan misalnya:
a. Tulisan yang terdapat pada batu Nisan di Minye Tujoh, Aceh ada tahun
1380
b. Prasati dudukan Bukit, di Palembang pada tahun 683.
c. Prasasti Talang Tuo, di Palembang pada tahun 684.
d. Prasasti kota kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
e. Prasasti karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.
Dan pada saat itu Bahasa Melayu telah berfungsi sebagai:
a. Bahasa kebudayaan yaitu bahasa buku-buku yang berisi aturan-aturan
hidup dan sastra.
b. Bahasa perhubungan (Lingua Franca) antar suku di Indonesia.
c. Bahasa perdagangan antara suku yang ada di Nusantara dan di luar
Nusantara.
d. Bahasa resmi kerajaan.
Bahasa Melayu menyebar ke pelosok Nusantara bersamaan dengan
menyebarnya agama Islam di wilayah Nusantara, serta makin berkembang dan
bertambah kokoh keberadaannya karena bahasa Melayu mudah di terima oleh
masyarakat Nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar
pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan. Perkembangan bahasa Melayu di
wilayah Nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan
dan rasa persatuan bangsa Indonesia, oleh karena itu para pemuda Indonesia yang
tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa
Melayu menjadi Bahasa Indonesia menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa
Indonesia. (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928).

2.1.2. Sejarah perkembangan Bahasa Indonesia Setelah Kemerdekaan


Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada saat itu,
persatuan pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam rapat, para
pemuda berikrar :
1. Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertanah air yang satu, tanah air
Indonesia.
2. Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, Bangsa
Indonesia.
3. Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku menjunjung tinggi bahasa
persatuan, Bahasa Indonesia.
Ikrar para pemuda ini di kenal dengan nama “Sumpah Pemuda”. Unsur
yang ke tiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekat bahwa bahasa
indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa indonesia. Pada tahun 1928 bahasa
indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional. Bahasa indonesia
di nyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945,
karena pada saat ituUndang-Undang Dasar 1945 di sahkan sebagai Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 di sebutkan
bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonsia, (pasal 36). Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17Agustus 1945, telah
mengukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa indonesia secara konstitusional
sebagai bahasa negara, kini bahasa indonesia. Kini bahsa indonesia di pakai oleh
berbagai lapisan masyarakat indonesia.
Dengan sangat jelas bahasa Indonesia pertama kali digunakan ataupun
diikrarkan sebagai bahasa pemersatu pada butir ketiga. Bahasa Indonesia
kemudian mulai diterima oleh masyarakat Indonesia. Dengan diterimanya bahasa
Indonesia, secara harfiah bahasa ini menjadi bahasa pemersatu Indonesia.
Diterimanya bahasa Indonesia juga dapat tercermin dari diadakannya Kongres
Bahasa Indonesia (KBI) pada tanggal 25-28 Juni 1938 di Solo.
Perkembangan bahasa Indonesia lisan maupun tulisan berkembang mulai
pada saat terbentuknya, yaitu pada 28 Oktober 1928, bersamaan dengan momen
Sumpah Pemuda. Setelah terbentuk, bahasa Indonesia terus berkembang seiring
berlakunya ejaan Van Ophuijsen, Soewandi, Melindo bahkan hingga ke Ejaan
yang Disempurnakan (EYD). beberapa contoh sederhana bagaimana bahasa
Indonesia dengan pesat mengalami perkembangan. Bahasa Indonesia yang telah
dikenal oleh khalayak umum merupakan bahasa Melayu yang menjadi lingua
franca atau bahasa perhubungan di Nusantara kala itu. Bahasa Melayu telah ada
dan digunakan terlebih dahulu. Keberadaan bahasa Melayu pun dapat ditilik
dalam saat persiapan Kongres Pemuda tahun 1926, para pemuda masih
mempermasalahkan tentang sebutan bahasa persatuan Indonesia. Kemudian M.
Tabrani mengusulkan bahasa Melayu diganti dengan istilah bahasa Indonesia dan
hal ini pun disetujui bersama pada 2 Mei 1926.
Bahasa resmi negara. Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi yang
digunakan selama 54 sejak ditetapkan dalam pasal 36 UUD 1945 pada tanggal 18
Agustus. Hal ini ditandai dengan pembacaan teks proklamasi oleh Ir. Soekarno
dan Drs. Moh. Hatta yang membuat fase awal bahasa Indonesi sebagai bahasa
pemersatu menjadi bahasa resmi negara. Adapun pergantian ejaan dari ejaan Van
Ophuijsen (dari masa jajahan Belanda) menjadi ejaan Suwandi karena dianggap
lebih menunjukan rasa nasionalisme yang tinggi.
Bahasa internasional. Bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional
merupkan fase lanjutan dari dua fase yang ada. Hal ini telah dicanangkan dan
dilakukan terbukti dengan adanya Kongres Internasional IX Bahasa Indonesia
yang mengambil tempat di Jakarta pada tanggan 28 Oktober hingga 1 November
2018. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan
Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan juga ikut mendukung bahasa Indonesia
menjadi bahasa internasional, khususnya pasal 44 ayat 1. Salah satu bukti dari
tindak lanjut untuk fase ini adalah adanya tenaga dan buku-buku Bahasa Indonesia
bagi Penutur Asing.
2.2. Peresmian Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi republik idonesia dan bahasa
persatuan bangsa indonesia. Bahasa Indonesia di resmikan penggunaannya
setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya,
bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi, Di Timor Leste, Bahasa Indonesia
berposisi sebagai bahasa kerja, Dari sudut pandang linguistik,bahasa indonesia
adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu. Dasar yang di pakai adalah
Bahasa Melayu-Riau dari abad-19.
Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaannya
sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses
pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan “Bahasa Indonesia” di awali sejak
di canangkannya Sumpah Pemuda,28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan
“Imperialisme Bahasa” apabila nama bahasa Melayu tetap di gunakan.
Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian
bahsa Melayu yang di gunakandi Riau maupun di Semenanjung Malaya. Hingga
saat ini bahasa indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang harus menghasilkan
kata-kata baru, baik melalui menciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah
dan bahasa asing.meskipun di pahami dan di tuturkan lebih dari 90% warga
indonesia, bahasa indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya.
Sebagian besar warga indonesia menggunakan sakah satu dari 748 bahasa yang
ada di indoneia sebagai bahasa ibu. Penutur bahasa indonesia kerap kali
menggunakan versi sehari hari (kolokial) atau mencampur adukan dengan Dialek
Melayu lainnya atau bahsa ibunya.
Meskipun demikian, bahasa indonesia di gunakan sangat luas di
perguruan-pergueuan. Di media massa, perangkat lunak, surat-menyurat resmi,
dan berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah di katakan bahwa bahasa
indonesia di gunakan oleh semua warga indonesia. Bahasa Melayu di pakai di
mana-mana di wilayah nusantara serta makin berkembang dan bertambah kukuh
keberadaannya. Bahasa Melayu yang di pakai di daerah-daerah di wilayah
nusantara dalam pertumbuhan di pengaruhi oleh corak budaya daerah. Bahasa
melayu menyerap kosakata dari begbagai bahasa, terutama dari bahasa sansakerta,
bahasa Persia, bahasa Arab, dan bahasa-bahasa Eropa.
Bahasa Melayu pun dalam perkembangannya muncul dalam berbagai
variasi dan dialek. Perkembangan Bahasa Melayu di berbagai wilayah nusantara
mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan persatuan
bangsa indonesia. Komikasi rasa persaudaraan dan persatuan bangsa indonesia.
Komunikasi antar perkumpulan yang bangkit pada masa itu ,engguaka bahasa
Melayu menjadi bahasa indoesia, yang menjadi bahasa persatua untuk seluruh
bangsa indonesia dalam sumpah pemuda 28 oktober 1928 untuk indonesia harus
berjuang dalam waktu ang cukup panjang dan penuh dengan tantangan.
Ada empat faktor yang menyebabkan bahasa Melayu di angkat menjadi
bahasa Indonesia, yaitu :
1. Bahasa Melayu adalah merupakan Lingua Franca di indonesia, bahasa
perhubungan dan bahasa perdagangan.
2. Sistem Bahasa Melayu sederhana, mudah di pelajari karena dalam
bahasa melayu tidak di kenal tingkatan bahasa (bahasa kasar dan bahasa
halus).
3. Suku Jawa, Suku Sunda, dan suku-suku yang lainnya dengan sukarela
menerima bahasa melayu menjadi bahasa indonesia sebagai bahasa
nasional.
4. Bahasa melayu mempunyai kesanggupan untuk di pakai sebagai bahasa
kebudayaan dalam arti yang luas.

2.3. Fungsi dan Kedudukan Bahasa


Secara umum bahasa Indonesia memiliki fungsi sebagai alat komunikasi,
baik secara lisan maupun secara tulisan, menurut Santoso, dkk. (2004)
berpendapat bahwa bahasa sebagai alat komunikasi memiliki fungsi sebagai
berikut:
a) Fungsi informasi
b) Fungsi ekspresi diri
c) Fungsi adaptasi dan integrasi
d) Fungsi kontrol sosial
Fungsi Bahasa Indonesia Dasar Jiwa Nasionalisme. Menurut buku Arifin
(2008) kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional memiliki fungsi,
diantaranya:
a. Lambang Kebanggaan Kebangsaan Di dalam fungsinya sebagai Lambang
Kebangaan Kebangsaan, bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai sosial
budaya yang mendasari rasa kebangsaan. Atas dasar kebangaan ini, bahasa
Indonesia harus terus dijaga, pelihara dan kembangkan serta rasa
kebanggan pemakainya senantiasa kita bina.
b. Lambang Indentitas Nasional Bahasa Indonesia fungsinya sebagai
Indentitas Nasional, yang mengarah pada penghargaan terhadap bahasa
Indonesia selain bendera dan lambang negara. Di dalam fungsinya bahasa
Indonesia tentulah harus memiliki indentitasnya sendiri, sehingga serasi
dengan lambang kebangsaan yang lain. Bahasa Indonesia memiliki
indentitasnya hanya apabila masyarakat pemakainya terutama kaum muda
dan pelajar membina dan mengembangkanya sedemikian rupa sehingga
bersih dari unsur-unsur bahasa lain.
c. Alat Perhubungan Antarwarga, Antardaerah, Antarbudaya Bahasa
Indonesia memiliki peranan yang fital dimasyarakat umum dan nasional.
Berkat adanya bahasa Indonesia masyarakat dapat berhubungan satu
dengan yang lain sedemikian rupa sehingga kesalahpahaman sebagai
akibat perbedaan latar belakang sosial budaya dan bahasa tidak perlu
dikawatirkan. Masyarakat dapat berpergian ke seluruh plosok tanah air
dengan hanya memanfaatkan bahasa Indonesia sebagai satusatunya alat
komunikasi.
d. Alat Pemersatu Suku Budaya dan Bahasanya. Bahasa Indonesia sebagai
alat pemersatu suku, budaya dan bahasa maksudnya, bahasa Indonesia
memungkinkan keserasian di antara suku-suku, budaya dan bahasa di
Nusantara, tanpa harus menghilangkan indentitas kesukuan dan kesetiaan
kepada nilai-nilai sosial budaya serta latar belakang bahasa daerah yang
bersangkutan. Lebih dari itu, dengan bahasa nasional itu masyarakat dapat
meletakkan kepentingan nasional jauh di atas kepentinggan daerah atau
golongan.
Sedangkan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara memiliki
fungsi diantaranya:
a. Bahasa Resmi Kenegaraan Maksud dari Bahasa Indonesia sebagai
bahasa resmi kenegaraan, bahwa bahasa Indonesia dipakai di dalam
kegiatan-kegiatan resmi kenegaraan seperti upacara, peristiwa dan
kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun dalam bentuk
tulisan. Salah satu kegiatan tersebut adalah penulisan dokumen dan
putusan-putusan serta surat-surat yang dikeluarkan oleh pemerintah dan
badan-badan kenegaraan lainya, serta pidato pidato kenegaraan.
b. Bahasa Pengantar dalam Pendidikan Bahasa Indonesia memiliki fungsi
fital di dunia pendidikan di nusantara ini, mulai dari taman kanak-kanak
sampai dengan perguruan tinggi di seluruh Indonesia, kecuali pada daerah-
daerah tertentu yang masih menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa
pengantarnya seperti Aceh, Batak, Sunda, Jawa, Madura, Bali dan
Makasar, akan tetapi hanya sampai tahun ke tiga pendidikan Sekolah
Dasar.
c. Alat Perhubungan pada Tingkat Nasional Dalam hal ini bahasa
Indonesia dipakai bukan saja sebagai alat komunikasi timbal-balik antara
pemerintah dan masyarakat luas, dan bukan saja sebagai alat perhubungan
antardaerah, dan antarsuku, melainkan juga sebagai alat perhubungan di
dalam masyarakat yang sama latar belakang sosial budaya dan bahasanya.
d. Alat Pengembangan Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Di dalam hubungan ini, bahasa Indonesia adalah satu-satunya alat yang
memungkinkan kita membina dan mengembangkan kebudayaan nasional
sedemikian rupa sehingga bahasa Indonesia memiliki ciri-ciri dan
indentitasnya sendiri, yang membedakanya dengan kebudayaan daerah.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa Melayu yang telah berada di
Indonesia sejak tahun 680 membuat Indonesia menjadi lebih kokoh. Dengan
berkembangnya zaman dan proses akulturasi, bahasa Indonesia tetap menjaga
keutuhannya. Diawali dengan bahasa pemersatu yang menyatukan setiap suku.
Kemudian menjadi bahasa negara yang berpuluh tahun berlangsung dan kini, di
era moderen, bahasa Indonesia mulai dikenal di belahan bumi lain. Dengan
identitas yang berbeda, warga asing mulai mengucapkan bahasa Indoenesia.
Bahasa Indonesia menyatukan, menjadi identitas, dan menjadi kebanggan
Indonesia. Bahasa Indonesia diharapkan terus merekatkan setiap suku bangsa.

3.2. Saran
Dengan adanya bahasa Indonesia diharapkan dalam mata kuliah ini kita
dapat menerapkan penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, serta
mengikuti perkembangan bahasa yang berkembang dari dulu hingga sekarang.
DAFTAR PUSTAKA

Agung Nungroho. 2015. Pemahaman Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia


Sebagai Dasar Jiwa Nasionalisme. Prosiding Seminar Nasional Bulan
Bahasa.

Arifin, dkk. 2010. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: AKAPRESS.


kamus Besar Bahasa Indonesia.

https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/article/download/2785/1477 diakses pada


tanggal 24 Agustus 2022

http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/aksis/article/download/7346/5257 diakses
pada tanggal 25 Austus 2022

Anda mungkin juga menyukai