OLEH
SARI RAHMAH
2201111597
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kami tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari
penulisan ini ialah untuk memenuhi tugas dosen pada mata kuliah PENDIDIKAN
PANCASILA Selain itu, juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang “kasus Bom bali
tahun 2002” bagi para pembaca dan juga penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen bidang studi ini yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membagi sebagian pengetahuan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Kami menyadari bahwa ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini. Kami berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Peristiwa pengeboman yang terjadi di Bali pada tahun 2002 merupakan sebuah peritiwa
yang menjadi sorotan dunia, dengan data korban yang mencapai 202orang meninggal dunia,
dan tak kurang dari 200 orangmengalami luka-luka yang mengakibatkan harusmendapatkan
perawatan dari rumah sakit1. di tambahdengan sebelum peristiwa Bom Bali terdapat
peristiwapembajakan pesawat terbang yang kemudianditabrakkan ke menara World Trade
Center yang ada diAmerika membuat segala hal yang berbau terorismemenjadi perhatian
dunia. Dalam kasus Bom Bali 2002 di dakwakanbeberapa pelaku teror yang menjadi otak
daripengeboman di Bali, salah satunya adalah ImamSamudera, dimana imam samudera
menjadi pelakuyang mendapatkan hukuman mati selain Amrozi danAli Ghuforn. Sebelum di
eksekusi mati, Imam Samudera telahmenuliskan sebuah buku yang berjudul “ Aku
MelawanTeroris ” dalam bukunya tersebut, terdapat sebuahstatemen yang berbunyi “apakah
aku menyesal ? Tidakada penyesalan terhadap suatu amalan yang kukerjakanatas dasar
keyakinan setelah mempelajari ilmunyasecara mendalam dengan manhaj Salafush
Shalih.Yang aku sesali adalah mereka yang tewas dengan tanpa di sengaja, padahal mereka
bukan target kami.Untuk itu aku mohon maaf kepada semua keluargayang kehilangan
anggotanya akibat jihad kami, dan akubertaubat kepada allah yang maha pengampun
lagimaha penyayang ” Statement tersebut menimbulkan persepsi negatifyang memandang
apa yang telah di lakukakan olehImam Samudera bukanlah suatu kesalahan.
Sehinggamemunculkan banyak pertanyaan, terutama tentangbagaimana bisa ada sebuah
pandangan bahwamembunuh atau melukai orang lain adalah suatuperbuatan yang tidak
dilarang bahkan dianjurkan oleh ajaran islam. selain itu dengan keadaan Indonesiayang
merupakan negara dengan pendudukmayoritas beragama islam, tentu menjadikanperistiwa
Bom Bali 2002 menjadi suatu hal yangmenarik untuk di teliti. Bangsa Indonesia merupakan
negara denganpenuh keragaman, selain itu berkembang pulakeyakinan-keyakinan lain yang
juga di anut olehmasyarakat Indonesia, dengan kata lain orangislam di Indonesia memiliki
keyakinannyamasing-masing. Selain itu, terjadinya peristiwa Bom Balipada tahun 2002
banyak dikaitkan denganperistiwa yang dilakukan oleh kelompok militanyang berasal dari
timur tengah pada tahun 2001,yakni peristiwa pembajakan pesawat yangdilakukan oleh 19
teroris, yang menimbulkankerusakan hingga mengakibatkan tidak kurangdari 2.996 jiwa
meninggal dunia2.3 tahun setelah peristiwa pembajakan yang terjadi di Amerika, sebuah
kelompok militantimur tengah yakni Al-Qaeda yang dipimpin olehOsama bin Laden secara
langsung mengakuibahwa aksi pembajakan yang terjadi hinggamenewaskan ribuan orang
tersebut adalah aksidari kelompoknya, secara tidak langsung Osamabin Laden mengatakan
bahwa apa yang telahdilakukan oleh kelompoknya merupakan suatuhal yang benar meskipun
telah terbuktimenghilangkan nyawa banyak orang. Hal yangsama juga di tunjukkan oleh para
pelaku terorBom Bali, dimana bisa dilihat dari pernyataanyang disampaikan oleh Imam
Samudera melaluibukunya, bahwa ia tidak merasa bersalah atas apayang telah dilakukannya.
Kesamaan sebuah bentuk sikap yangditunjukkan oleh para pelaku gerakan radikal,baik dalam
peristiwa 11 September di Amerika ataupun pada peristiwa Bom Bali 2002 berupa sebuah
sikap siap mati syahid. Memunculkan sebuah asumsi terdapat paham yang sama, yang
menjadi pemicu terjadinya gerakan radikal yang ada di Amerika Serikat ataupun di
Indonesia. Dari karakteristik diatas, penulis tertarik untuk meneliti terkait untuk meneliti
tentang Bom Bali 2002,dimana selain peristiwa tersebut menjadi sebuah peristiwa
internasional, banyak hal pula yang belumbisa di ungkap mengenai peristiwa Bom Bali 2002.
Untuk memfokuskan dalam penelitian ini, peneliti membatasi terkait hal-hal yang akan di
teliti, yaknimengenai apa yang tertuliskan pada rumusan masalah,dan secara temporal akan
terbatas dari tahun 2000 hingga 2010 sebagai pembatas mengenai bahasantentang dampak
dari Bom Bali 2002. Selain itu,penelitian ini akan menitikberatkan pada apa danbagaimana
kontribusi paham yang dianut oleh parapelaku Bom Bali 2002. Berdasarkan latar belakang
tersebut, peneliti merumuskan masalah yakni, Aspek pertama yan gperlu di gali adalah
apakah latar belakang dan tujuandari peristiwa bom Bali, hal ini bisa digali melaluistudi
pustaka dari buku yang di tulis oleh Ali Imron,yakni Ali Imron sang Pengebom. Karena
dengan halini akan dapat mengetahui bagaimana jalannya prosesdan bagaimana dampak dari
peristiwa pengebomantersebut yang akan menjadi rumusan masalah yangkedua. dan yang
ketiga dengan sebuah asumsi berupaperasaan tidak bersalah dengan tindakan membunuhakan
mengarahkan penelitian pada apa paham yang dianut oleh para pelaku Bom Bali 2002.
BAB II
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
Peristiwa Bom Bali telah terjadi hampir 2 dekade silam, sebanyak 202 orang
menjadikorban meninggal, dan tidak kurang dari 200orang harus menerima perawatan di
rumah sakit.Sebuah peristiwa yang membuat dunia terpukul,terutama Indonesia yang
mayoritasmasyarakatnya adalah muslim. Tentu sebuahpencorengan nama untuk negara
karena parapelaku mengatakan bahwa dirinya mengatakanatas nama agama islam, yang
justru apa yangdiajarkan oleh islam adalah kebalikan dari apayang terjadi. 3 pelaku telah
dieksekusi mati danmenjadi pemberitaan utama di media kabar,bahkan media dari luar
Indonesia juga ikutmengikuti perkembangan kasus ini. Sebelumdieksekusi salah satu pelaku
yakni ImamSamudera menuliskan sebuah buku yang didalamnya terdapat sebuah statement
yang iamembenarkan apa yang telah dilakukannya.Ketidakpuasan akan sebuah kondisi yang
terjadidi Indonesia menjadikan para pelaku inginmerubah tatanan sistem yang ada, seperti
halnyabanyak terjadinya pencurian, ketidakadilan yangditerima oleh masyarakat,
pembunuhan, pergaulan bebas. Kondisi seperti inilah yangmelatarbelakangi para pelaku
untuk melakukanpengeboman, disamping tujuan mereka sebenarnyaadalah untuk membalas
perlakuan kaum kafir atau yangdisebutkan dalam buku Ali Imron adalah Amerika,karena
perlakuan Israel kepada Palestina, sedangkananggapan mereka Amerika membantu Israel
dalamperang dengan muslim Palestina. Ideologi Takfiri begitu para peneliti dari
BNPT(Badan Nasional Penanggulangan Teroris)menyebutnya, sebuah pemahaman yang
dianut olehsebagian orang islam dengan dalil bahwa apa yangdipahami oleh kelompoknya
adalah yang paling benar,selain itu bagi mereka kelompok ataupun individudiluar
kelompoknya adalah orang-orang kafir (orangorangyang salah, yang tersesat dari ajaran
yangsesungguhnya). Pemahaman ini telah terjadi dandiyakini ada sejak jaman khalifah Ali
bin Abi Thalib,dimana saat terjadi perang siffin dengan kelompokMuawiyah bin Abi Sufyan,
sebagian orang darikelompok Ali bin Abi Thalib tidak dapat menerimahasil abritase dari
perang tersebut, dan keluar darikelompok Ali bin Abi Thalib yang kemudian memilihuntuk
melawan kelompok Ali dan kelompokMuawiyah. Yang kemudian kelompok ini
dikenaldengan kelompok khawarij. Dalam perkembangannyapaham khawarij telah tiada,
namun kembali dipopulerkan oleh Sayyid Qutub dan dilembagakan olehkelompok Jamaah al-
Takfir wa al-hijrah di Mesirdengan sebutan “Jahiliyah Modern”. Meskipun yangpertama kali
memunculkan istilah jahiliyah Modernadalah Abul A’la Maududi, namun Sayyid
Qutublahyang mengembangkan konsepnya. Dan Meskipunterdapat perbedaan dalam segi
nama, namunsebenarnya inti dari jahiliyah modern adalahmengkafirkan dan merasa apa yang
dipahaminya adalahislam yang paling benar. Pada intinya paham Ideologi Takfiri juga
telahberperan besar terhadap adanya aksi pengeboman yangterjadi di Bali pada tahun 2002,
hal ini dikarenakan, pola pikir para pelaku juga banyak di pengaruhi oleh Ideologi Takfiri.
DAFTRA PUSTAKA
Aminuddin Kasdi. Memahami Sejarah. (Surabaya : Unesa University Press 2005). Hal 10
Hasibullah Sastrawi. Ibroh dari Kehidupan Teroris dan Korbannya. (Jakarta :Aliansi
IndonesiaDamai. 2018)
Ali Imron. Ali Imron Sang Pengebom. (Jakarta Selatan: Republika. 2007)