Anda di halaman 1dari 16

Tugas Mandiri Dosen Pembimbing

Peendidikan pancasila Hazqon fuadi NST,M.IP

KASUS TRORISME BOM BALI TAHUN 2002

OLEH
SARI RAHMAH
2201111597

USAHA PERJALANAN WISATA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS RIAU
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kami tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari
penulisan ini ialah untuk memenuhi tugas dosen pada mata kuliah PENDIDIKAN
PANCASILA Selain itu, juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang “kasus Bom bali
tahun 2002” bagi para pembaca dan juga penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen bidang studi ini yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membagi sebagian pengetahuan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Kami menyadari bahwa ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini. Kami berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.

                                                                              Pekanbabaru, 02 November 2022

                                                                                 Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

Peristiwa pengeboman yang terjadi di Bali pada tahun 2002 merupakan sebuah peritiwa
yang menjadi sorotan dunia, dengan data korban yang mencapai 202orang meninggal dunia,
dan tak kurang dari 200 orangmengalami luka-luka yang mengakibatkan harusmendapatkan
perawatan dari rumah sakit1. di tambahdengan sebelum peristiwa Bom Bali terdapat
peristiwapembajakan pesawat terbang yang kemudianditabrakkan ke menara World Trade
Center yang ada diAmerika membuat segala hal yang berbau terorismemenjadi perhatian
dunia. Dalam kasus Bom Bali 2002 di dakwakanbeberapa pelaku teror yang menjadi otak
daripengeboman di Bali, salah satunya adalah ImamSamudera, dimana imam samudera
menjadi pelakuyang mendapatkan hukuman mati selain Amrozi danAli Ghuforn. Sebelum di
eksekusi mati, Imam Samudera telahmenuliskan sebuah buku yang berjudul “ Aku
MelawanTeroris ” dalam bukunya tersebut, terdapat sebuahstatemen yang berbunyi “apakah
aku menyesal ? Tidakada penyesalan terhadap suatu amalan yang kukerjakanatas dasar
keyakinan setelah mempelajari ilmunyasecara mendalam dengan manhaj Salafush
Shalih.Yang aku sesali adalah mereka yang tewas dengan tanpa di sengaja, padahal mereka
bukan target kami.Untuk itu aku mohon maaf kepada semua keluargayang kehilangan
anggotanya akibat jihad kami, dan akubertaubat kepada allah yang maha pengampun
lagimaha penyayang ” Statement tersebut menimbulkan persepsi negatifyang memandang
apa yang telah di lakukakan olehImam Samudera bukanlah suatu kesalahan.
Sehinggamemunculkan banyak pertanyaan, terutama tentangbagaimana bisa ada sebuah
pandangan bahwamembunuh atau melukai orang lain adalah suatuperbuatan yang tidak
dilarang bahkan dianjurkan oleh ajaran islam. selain itu dengan keadaan Indonesiayang
merupakan negara dengan pendudukmayoritas beragama islam, tentu menjadikanperistiwa
Bom Bali 2002 menjadi suatu hal yangmenarik untuk di teliti. Bangsa Indonesia merupakan
negara denganpenuh keragaman, selain itu berkembang pulakeyakinan-keyakinan lain yang
juga di anut olehmasyarakat Indonesia, dengan kata lain orangislam di Indonesia memiliki
keyakinannyamasing-masing. Selain itu, terjadinya peristiwa Bom Balipada tahun 2002
banyak dikaitkan denganperistiwa yang dilakukan oleh kelompok militanyang berasal dari
timur tengah pada tahun 2001,yakni peristiwa pembajakan pesawat yangdilakukan oleh 19
teroris, yang menimbulkankerusakan hingga mengakibatkan tidak kurangdari 2.996 jiwa
meninggal dunia2.3 tahun setelah peristiwa pembajakan yang terjadi di Amerika, sebuah
kelompok militantimur tengah yakni Al-Qaeda yang dipimpin olehOsama bin Laden secara
langsung mengakuibahwa aksi pembajakan yang terjadi hinggamenewaskan ribuan orang
tersebut adalah aksidari kelompoknya, secara tidak langsung Osamabin Laden mengatakan
bahwa apa yang telahdilakukan oleh kelompoknya merupakan suatuhal yang benar meskipun
telah terbuktimenghilangkan nyawa banyak orang. Hal yangsama juga di tunjukkan oleh para
pelaku terorBom Bali, dimana bisa dilihat dari pernyataanyang disampaikan oleh Imam
Samudera melaluibukunya, bahwa ia tidak merasa bersalah atas apayang telah dilakukannya.
Kesamaan sebuah bentuk sikap yangditunjukkan oleh para pelaku gerakan radikal,baik dalam
peristiwa 11 September di Amerika ataupun pada peristiwa Bom Bali 2002 berupa sebuah
sikap siap mati syahid. Memunculkan sebuah asumsi terdapat paham yang sama, yang
menjadi pemicu terjadinya gerakan radikal yang ada di Amerika Serikat ataupun di
Indonesia. Dari karakteristik diatas, penulis tertarik untuk meneliti terkait untuk meneliti
tentang Bom Bali 2002,dimana selain peristiwa tersebut menjadi sebuah peristiwa
internasional, banyak hal pula yang belumbisa di ungkap mengenai peristiwa Bom Bali 2002.
Untuk memfokuskan dalam penelitian ini, peneliti membatasi terkait hal-hal yang akan di
teliti, yaknimengenai apa yang tertuliskan pada rumusan masalah,dan secara temporal akan
terbatas dari tahun 2000 hingga 2010 sebagai pembatas mengenai bahasantentang dampak
dari Bom Bali 2002. Selain itu,penelitian ini akan menitikberatkan pada apa danbagaimana
kontribusi paham yang dianut oleh parapelaku Bom Bali 2002. Berdasarkan latar belakang
tersebut, peneliti merumuskan masalah yakni, Aspek pertama yan gperlu di gali adalah
apakah latar belakang dan tujuandari peristiwa bom Bali, hal ini bisa digali melaluistudi
pustaka dari buku yang di tulis oleh Ali Imron,yakni Ali Imron sang Pengebom. Karena
dengan halini akan dapat mengetahui bagaimana jalannya prosesdan bagaimana dampak dari
peristiwa pengebomantersebut yang akan menjadi rumusan masalah yangkedua. dan yang
ketiga dengan sebuah asumsi berupaperasaan tidak bersalah dengan tindakan membunuhakan
mengarahkan penelitian pada apa paham yang dianut oleh para pelaku Bom Bali 2002.
BAB II
PEMBAHASAN

A.Latar Belakang Peristiwa Bom Bali 2002.


Ada banyak hal yang mendorong seorang AliImron, Amrozi, Imam Samudera, Ali Ghufron
dan parapelaku pengeboman lainnya dalam menjalankanaksinya, entah karena background
pendidikan yangdimiliki oleh masing-masing individu, keadaan yangdialami oleh individu
atau mungkin hal yang lain yangmenjadikan mereka memilih jalan untuk mengebom. Awal
tahun 2000 menjadi tahun dimana globalisasiberkembang, disamping perkembangan
globalisasimuncul pula perkembangan globalisme. Dimana pahamtersebut bisa
mempengaruhi banyak orang ataumungkin bahkan mempengaruhi suatu negara. Sepertiyang
kita ketahui bersama awal tahun 2000 jugamenjadi sebuah perbincangan dunia dan dengan
mudahberkembang di masyarakat Indonesia mengenai sebuahkondisi yang dialami oleh
penduduk palestina. Dimanadalam video-video yang beredar banyak
menampilkankesengsaraan rakyat Palestina yang sedang perangdengan Israel. Akibat
peredaran video tersebut banyak orang,terutama orang muslim yang berempati dan
melakukanbanyak hal agar bisa membantu rakyat palestina.Bahkan terdapat pula sebagian
orang yang berempatihingga melakukan hal yang ekstrimis, seperti denganmelakukan
pengeboman yang ditujukan kepada orangorangyang dianggap telah membantu perang
denganmasyarakat muslim. Dalam kasus Bom Bali 2002, salah satu pelakuyakni Ali Imron
juga seorang muslim yang memiliki empati yang besar kepada sesama musslim, AliImron
mengatakan alasan mengapa dirinyamelakukan pengeboman7. Kondisi bangsaIndonesia yang
saat itu sedang tidak stabilmenjadi sebuah alasan mengapa Ali Imronmelakukan
pengeboman. Tidak adanya Imamah,yakni sebuah pusat pengendali negara Islam
yangmengatur seluruh aspek kehidupan bernegara.Kondisi sering terjadinya perpecahan antar
umatmuslim, tidak adanya keadilan yang sebenarnya,kesenjangan ekonomi yang sangat
tinggi, danmasyarakat yang merasa belum mendapatkanhaknya secara layak. Kondisi-kondisi
tersebutyang menjadikan Ali Imron melakukan pengeboman. Dengan kata lain Ali Imron
tidakpuas dengan pemerintahan yang ada pada saat itu.selain itu terjadinya transisi media
yang ada diIndonesia pada saat itu, yang awalnya segalapemberitaan media diatur oleh
pemerintaha, danmulai berubah menjadi keterbukaan, pemberitaanmedia tersebut menjadikan
kondisi negara yangbisa diketahui dengan mudah oleh rakyatnya, halini juga menjadi
perhatian oleh Ali Imron,keadaan negara yang rakyat banyak mengalamihal-hal yang tidak
terpuji seperti pelacuran,pergaulan bebas, perzinaan, pembunuhan danpenganiayaan,
pemerkosaan, perampokan danyang lainnya menjadi alasan seorang Ali Imronmelakukan
pengeboman. Selain unsur ekstern yang mayoritas berasaldari keadaan pemerintah, ada pula
unsur inter,dimana hampir seluruh pelaku yang terlibat dalamBom Bali pernah menempuh
pendidikan militeryang ada di Afghanistan, sosok seperti AliGhufron, Ali Imron, Imam
Samudera, UmarPatek, Dulamtin, dan yang lainnya, merupakanorang-orang yang memiliki
empati tinggi dengankondisi rakyat Palestina, oleh karenanya merekadengan sukarela
memilih untuk bergabung danmendapatkan pelatihan militer di Afghanistan yang bernama
Akademi Militer Mujahiddin Afghanistan. Sebagai lulusan Akademi Militer Mujahiddin
Afghanistan mereka merasa bahwa ilmu yang telah didapatkannya harusdipraktekkan, oleh
karenanya merekamenciptakan dan mencari jalan jihad merekasendiri. Dengan ilmu yang
dimiliki dan perasaanharus mengimplementasikan ilmunya merekamulai membangun cara
jihad mereka sendiri.Kondisi perang yang dialami oleh masyarakat muslim menjadi sebuah
alasan untuk melakuka npengeboman. Seperti perang antara Israel dengan Palestina, perang
Somalia, perang Kashmir, danyang lainnya. Dengan mereka melakukan pengeboman harapan
mereka dapat menjadi perhatianoleh kaum kafir agar tidak lagi memerangi kaummuslim.
Namun tentu saja pengeboman yang mereka lakukan tidak langsung kepada para pelaku
perangmelainkan kepada orang atau simbol-simbol yang dianggap mewakili orang-orang
kafir. Apa yang terjadi terhadap Ali Imron bisa dikatakan sebagai dampakadanya globalisasi
yang kemudian membuatnyaberemapti dan membantu muslim dengan caramembalas apa
yang telah diterima muslim Afghanistan.
B.Tujuan Pengeboman
Setiap tindakan manusia tentu memiliki alasanuntuk dikerjakan, berharap ada suatu
hal/kondisi/pengaruh dari telah apa yang dilakukannya.Sebagaimana yang terjadi dalam
peristiwa Bom Bali 2002, para pelaku mengharapkan sebuah tujuan mereka bisa tercapai
dengan cara melakukan pengeboman diBali, salah satu pelaku pengeboman dan orang yang
mengatur skenario pengeboman yakni Ali Imron,mengatakan bahwa Bom Bali adalah
balasan terhadap penyerangan yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan sekutunya terhadap
kaum muslimin Afghanistan dan Somalia, selain itu ditambahkan juga bahwa tujuan
melakukan pengeboman di Bali adalah untuk membalas dan melawan kezaliman Amerika
Serikat dansekutunya. Hal ini bukanlah bukan tanpa alasantertentu, mereka yang pernah
menimba ilmu diAfghanistan, terus mendapatkan kabar tentang keadaanmuslim yang ada di
Afghanistan. Mereka menganggapbahwa serangan-serangan yang diterima olehmasyarakat
Afghanistan di dukung oleh Amerika,karena Amerika menjadi satu-satunya negara
Adidayayang masih berkuasa, setelah runtuhnya Uni Soviet.para pelaku juga meyakini bahwa
Amerika menjadisekutu dari Israel, yang menjadi pelaku utama dalampenyerangan-
penyerangan ke Afghanistan. Bali menjadi daerah di Indonesia yang banyakdikunjungi oleh
turis mancanegara, hal ini yangmenjadi salah satu alasan mengapa bali digunakansebagai
tempat peledakan, mereka menganggap para turis tersebut adalah orang Amerika, dan mereka
adalah orang-orang kafir. Sesuai dengan tujuannya, merekamenganggap apabila telah
melakukan pengeboman,mereka merasa musuh umat islam akan ketakutan, danakan
menghentikan kezalimannya kepada umat islam,terutama yang ada di Afghanistan. Bali juga
dianggapsebagai simbol berkuasanya Amerika di Indonesia, olehkarenanya jika mereka tidak
bisa berperang langsungdengan tentara-tentara kafir maka mereka akanmenyerang apapun
yang dianggap sebagai simbol darikekuasaan orang-orang kafir.
C. Kronologis Bom Bali 2002
Diawali pada tahun 2000, terjadi permasalahan ketika munculnya Majelis Mujahidin
Indonesia Sebagaian besar teman-teman sepemahaman tidak setuju jika teman-teman mereka
bergabungdengan Majelis Mujahidin Indonesia, dan sebagian lainmenyetujuinya. Ketika
permasalahan ini belom selesai,namun justru Ali Ghufron menyampaikan beritatentang
perencanaan pengeboman di Bali Hal inidisampaikan oleh Ali Imron dalam bukunya “Ali
ImronSang Pengebom” namun hal ini tidak ada pembahasan keberlanjutan, dan dianggap
rencana tersebut tidak jadidilaksanakan. Hingga pada sekitar Juli tahun 2002 AliImron
kembali mendengar bahwa akan ada pembahasan mengenai pelaksanaan pengeboman di Bali
yang disampaikan oleh Amrozi.
Pada pertengahan Agustus 2002, terjadipertemuan di Solo dan juga telah direncanakan
bahwapertemuan ini akan membahas tentang pengeboman diBali, saat pertemuan di Solo
diadakan di kediamanAbdul Matin, dan dihadiri oleh Ali Ghufron, UmarPatek, Sawad, Idris,
Amrozi, Imam Samudera, AbdulGhani, dan Ali Imron Pertemuan tersebut dipimpinoleh
Imam Samudera ketika membahas mengenaiperencanaan pengeboman di Bali, ia pula
yangsekaligus membagi mengenai penugasan orang-orangyang akan terlibat dalam
pengeboman tersebut. Pembagiannya tugas yang dilakukan oleh ImamSamudera Pembagian
tugasnya terbagi secara 3 garisbesar, dimana Abdul Matin, Abdul Ghani, Umar Patek,dan
Sawad bertugas meracik dan merakit bom sertamenyiapkan perlengkapan bom, kemudian
Amrozi dibantu Ali Imron bertugas membeli pupuk, membelimobil yang akan diledakkan,
dan mengurusi masalahtransportasi, dan Idris bertugas sebagai pembawa uangdan bagian
akomodasi ketika di Bali, juga bersamaAmrozi mengurusi masalah trasportasi. Tidak hanya
pembagian tugas, tetapi para pelaku jugatelah memahami dan bagaimana menjalankan
suatuaksi dengan pengetahuan yang bisa dikatakan telahmodern, seperti strategi yang
dilakukan oleh mereka,diantaranya yaitu, siasat ketika membeli mobil yangbernomor polisi
Bali, Amrozi harus membeli denganmenggunakan identitas palsu. Semua identitas mobil
harus dihilangkan dengan cara digerinda atau cara yang lain. Dalam pelaksanaan
pengeboman nanti, bom rompiharus diledakkan lebih dulu untuk memancing sasaranagar
lebih mendekat ke bom mobil yang akandiledakkan. Dan pada saat pelaksanaan
pengeboman,yang masih tinggal di Bali hanya akan melakukan bombunuh diri saja. Hal-hal
seperti itu mereka pelajariketika di Akademi Militer Mujahidin Afghanistan.Dimana saat
disana mereka mendapatkan beberapapengetahuan yang akan mereka gunakan
ketikamelakukan aksi jihad melawan orang kafir nantinya,pengetahuan-pengetahuan tersebut
antara lain, Materiagama yang diajar oleh ustadz Mustaqim, untukpengetahuan perang
mereka di berikan materi Tactic dan Field Engineering yang diajar oleh ustadz Mustofa alias
Abu Tholut. Selain itu ada pulamateri Map Reading yang diajar oleh ustadzNu’aim, beberapa
materi tidak hanya diajar olehsatu orang, seperti pada materi Field Engineeringyang diajar
oleh ustadz Mughirah dan Abu Tholutdan ustadz Arqam. Sebagai materi pendamping mereka
juga mendapatkan materi weapon Training dan Baris-berbaris yang diajar oleh ustadz
Sulaiman alias Nasir Abbas. Selain itu adapula ustadz Haris yang mengajarkan materi tactic.
Pada 8 September 2002, Imam Samudera,Abdul Matin, dan Idris menjemput Amrozi
diLamongan, hal ini dimaksudkan untuk mengajakAmrozi mengantar Imam Samudera dan
AbdulMatin ke Bali dengan tujuan mereka akan menjadi2 orang pertama yang akan tinggal di
Bali untukmengawali persiapan. Selain itu juga bertujuanuntuk melihat keadaan tempat yang
akandijadikan sebagai tempat peledakan Bom. Disin ibisa terlihat bagaimana pentingnya
sosok Imam Samudera sebagai pemimpin dalam aksi pengeboman, hal ini juga sesuai dengan
salah satu alasan yang dapat mempengaruhi seseorang untuk menjadi teroris yakni hubungan
guru dengan murid, disini sosok Imam Samudera ditempatkan sebagai guru meskipun tidak
pernah menjadi sosok pengajar sekalipun, hal ini dikarenakan Imam Samudera telah lebih
lama berkecimpung dalam dunia teroris.
Sekitar akhir September Dr Azhari danNoordin M. Top datang ke rumah Amrozi, dalam
perencanaan Dr Azhari dan Noordin M.Top bukanlah orang yang direncanakan ikut dalam
aksi pengeboman, rencana dari Dr Azhari dan Noordin M. Top sendiri hanya ingin menemui
Ali Ghufron, namun ketika bertemu dengan Ali Ghufron saat itu juga Ali Ghufron berfikiran
untuk menjadikan mereka berdua sebagai salah satu orang yang ikut terlibat. Dr Azhari
sendiri menjadi orang yang ahli dalam bidang pembuatan bom, oleh karenanya Ali Ghufron
menempatkan Dr Azhari untuk membantu dalam pembuatan bom. Sedangkan Noordin M.
Top sendiri orang yang ahli dalam bidang lapangan, dan ia menjadi orang yang membantu
mengatur strategi dalam eksekusi pengeboman. Secara logika seharusnya mereka berdua bisa
saja mengatakan tidak untuk ikut serta dalam mengambil bagian dari aksi pengeboman di
Bali, namun karena pemahaman yang telah mereka pegang teguh, mereka dengan senang hati
ikut serta dalam aksi tersebut. 4 Oktober 2002, Abdul Matin dan DrAzhari menuju ke rumah
Amrozi dengan maksud akan berangkat bersama ke Bali, sekaligus Amrozi melaksanakan
tugasnya untuk menyediakan mobil yangakan di gunakan sebagai media bom. Kemudian
Abdul Matin, Ali Ghufron, Dr Azhari, dan Ali Imron berangkat menuju Bali dengan
menggunakan mobil,dan Amrozi bersama Mubarok berangkat dengan mobi lyang akan
diledakkan. Sejak 5 Oktober sebagian daripara pelaku telah berada di Bali, dan sebagiannya
lagi seperti Imam Samudera dan Idris berangkat ke Bali setelah itu, di Bali para pelaku
mengontrak sebuah rumah yang terletak di Jalan Pulau Menjangan no 18 Denpasar. Dan
semenjak itu segala sesuatu persiapan pengeboman dilakukan di rumah kontrakan tersebut.
Pada 12 Oktober 2002, diawali pada pukul 10.00WITA, para pelaku sedang mempersiapkan
bom yangakan diledakkan, salah satunya adalah Ali Imron yangsaat itu sedang memasang
dan menyesuaikan sepedamotor yang akan digunakan untuk mengantarkan bom,dimana
modifikasi motor ini digunakan sebagaisuksesor skenario pengeboman yang akan dilakukan
diKonsulat Amerika Serikat, dimana dalam modifikasimotor itu diberikan tombol agar
seolah-olah motorsedang mogok, agar tidak menarik perhatian petugaskeamanan di Konsulat
Amerika yang ada di BaliKemudian sekitar pukul 13.00 WITA, salah satu pelakuyakni Idris
datang ke rumah kontrakan dengan Jimmidan Iqbal yang akan menjadi orang yang bunuh
diridengan meledakkan bom. Bom yang digunakan sendiriterdiri dari tiga bom, yakni bom
mobil, bom rompi, danbom jinjing. Dalam bom mobil terdapat 12 detonator,yang terdiri dari
7 detonator elektrik dan 5 non elektrik.Sedangkan dalam bom rompi dan bom jinjing
masingmasingterdiri dari 3 detonator elektrikPada pukul20.30 WITA, Ali Imron telah bersiap
dengan bomjinjing yang akan diledakkan di depan Kantor KonsulatAmerika, sesampainya di
depan kantor Ali Imronmenjalankan skenarionya dengan memogokkanmotornya melalui
tombol yang sudah dimodifikasi,dikarenakan saat itu di depan kantor terdapat polisiyang
terlalu banyak, Ali Imron mengubah rencana yang seharusnya bom diletakkan di pagar depan
Konsulat Amerika, akhirnya diletakkan di trotoar jalan yangberada di sebelah kanan Konsulat
Amerika, sebelummeninggalkan bom yang telah aktif tersebut, agar tidakada orang yang
melihat dan memastikan isi kotaksampah tersebut, Ali Imron memberi kotoran manusiadan
melumurinya pada kotak sampah tersebut. Dansegera menuju rumah kontrakan untuk
menjemputJimmi dan Iqbal yang akan menjadi pelaku yang bunuhdiri dengan bom. Sekitar
pukul 22.30 WITA mobil yangdikendarai oleh Ali Imron dengan Jimmi dan Iqbalberangkat
lewat jalan satelit lalu ke kiri lewat jalan kawe, kemudian mobil berjalan lurus hingga
dipertigaan jalan Imam Bonjol, kemudian belok kekiri hingga akhirnya belok ke kanan ke
arah jalanLegian. Dan setelah sampai di pertigaan jalanLegian Kuta, Ali Imron meninggalkan
mobil danmenyerahkan kepada Jimmi untuk mengendaraimobil yang akan diledakkan, dan
Ali Imronberjalan ke pertigaan untuk menemui Idris yangtelah menunggu dengan
mengendarai sepedamotor. Di awali bom rompi yang dibawa olehIqbal yang diledakkan oleh
Iqbal di Paddy’s Pub,yang sesaat setelahnya disusul dengan bom mobilyang diledakkan di
depan Sari Club 17
D. Dampak Bom Bali 2002 .
Dalam hukum sebab akibat, suatu perbuatanpasti memunculkan efek atau akibat dari apa
yangterlah terjadi, entah akibat tersebut nantinya akan diterima oleh sang pembuat perbuatan,
ataupunorang lain. Dalam kasus bom Bali sendiri tentu memberikan dampak, terlebih suatu
tragediseperti Bom Bali telah menjadi peristiwa Nasional bahkan bisa dikatakan
Internasional, karenaorang-orang yang menjadi korban juga berasaldari luar Indonesia.
Peristiwa Bom Bali ini memberikandampak langsung dan tidak langsung, adanyakorban, baik
korban meninggal ataupun korbanyang menerima perawatan, kerusakan infrastruktudan
sarana umum menjadi dampak langsungterjadinya peristiwa Bom Bali. Sedangkandampak
tidak langsung seperti terjadinyakeberangkatan besar-besaran dari Bali yangdilakukan oleh
para wisatawan, baik wisatawandalam negeri ataupun luar negeri. Tidak hanya itudampak
juga dirasakan dari menurunnyakunjungan wisatawan mancanegara ke Bali. Mengutip dari
penelitian Ni Luh DamaitriNusabangsa yang berjudul “Pemulihan SosioEkonomiBali Pasca
Bom Bali I dan II MelaluiBali Rehabilitation Fund (2003-2006)” data dariDinas Pariwisata
Provinsi Bali, menyatakanbahwa terjadi penurunan kunjungan wisatawanmancanegara ke
Bali sejumlah 69.647 orang yangterjadi pada bulan Oktober, dan kembalimengalami
penurunan pada bulan Novembersebanyak 49.603 orang Terjadinya penurunan jumlah
kunjunganwisatawan ke Bali tentu akan berdampak pada perekonomian masyarakat Bali,
utamanya masyarakatyang menggantungkan kehidupannya di sektor wisata.Selain
memberikan dampak pada sektor pariwisata,dampak Bom Bali juga menjadikan
keseriusanpemerintah Indonesia dalam menangani permasalahan terorisme yang ada di
Indonesia, dimana sebelumperistiwa Bom Bali I, telah terjadi beberapa teror bom,seperti
Bom Kedubes Malaysia, Bom Malam Natal,Bom Plaza Atrium Senen Jakarta. Namun
peristiwaBom Bali yang justru memberikan efek keseriusan pemerintah dalam menangani
terorisme. Mengutipdalam Hukum Online. 6 hari setelah terjadinyaBom Bali yakni pada
tanggal 18 Oktober 2002 Presiden Megawati menandatangani (Perppu) PeraturanPemerintah
Pengganti Undang-Undang nomor 1 tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Terorisme.Kemudian pada tanggal 22 Oktober 2002 kembaliPresiden Megawati
menandatangani Intruksi Presidennomor 4 tahun 2002 yang mana tentang pemberianmandat
kepada menteri Koordinator Politik Hukum danHAM untuk membuat strategi kebijakan
nasional dalammenangani terorisme.
E. Penganut Paham Takfiri (Paham Yang dianut Pelaku Teror Bom Bali 2002)
Sebagaimana asumsi peneliti diawal, bahwapaham yang dianut para pelaku pengeboman
jugaberperan besar dalam pelaksanaan pengeboman,dimana sebuah paham menjadi dasar
pemikiranseseorang dalam aktifitasnya, terlebih lagi apabilaorang tersebut telah
memahaminya secara mendalam,maka bisa dikatakan hampir semua yang dilakukannyaakan
didasarkan pada bagaimana yang dikatakan oleh paham yang dianutnya. Begitu pula dalam
peristiwaBom Bali, para teroris yang melakukan gerakan radikal berupa pengeboman yang
dilakukan di Paddy’sClub, mereka tidak bergerak tanpa alasan, tapi adasuatu keyakinan yang
menyebabkan merekamelakukan aksi pengeboman tersebut. Paham takfiri begitulah
sebutannya,mengutip dari hasil pengembangan yangdilakukan oleh para peneliti dari BNPT
(BadanNasional Penanggulangan Teroris) , pahamtakfiri ini sesungguhnya muncul karena
adanyasebuah justifikasi sepihak yang dilakukan olehkelompok keagamaan tertentu yang
mengatakanbahwa apa yang dipahaminya adalah yang palingbenar, sesuai dengan
keyakinannya. Paham inilahyang dianut oleh para teroris, termasuk parapelaku yang
melakukan aksi terorisme di Balipada tahun 2002. Para pelaku tersebut berbaiat dibawah
pimpinan ustadz Abdullah Sungkar yangmerupakan pemimpin jamaah islamiyah yang adadi
Malaysia, yang juga terhubung dengan SyaikhAbdur Robbi Rosul Sayyaf pimpinan
TandzimIttihad Islami Afghanistan yang menaungi banyakpemuda dari berbagai negara
dalam rangkamenyiapkan dan memberi bekal berupapengetahuan tentang perang. Selain itu,
parapelaku bom Bali 2002 terdorong oleh fatwa yangdikeluarkan oleh Osama bin Laden
yangmengharuskan untuk memerangi Amerika dansekutunya21. Pada bagian ini akan
dibahasmengenai sebagian kecil dari peristiwa Bom Bali,yakni mengenai paham yang dianut
oleh parapelaku Bom Bali dan bagaimana perkembangancara historisitas paham tersebut.
Takfiri dan Radikalisme Dalam buku Mengurai Benang KusutTakfiri (2018) takfiri berasal
dari kata kafir yangarti generalnya adalah menutupi. Dalam bahasaarab petani dinamakan
kafir dengan kata jamakkuffar, penyebutan ini karena salah satu pekerjaandari petani adalah
menutupi benih dalam tanahsaat menanamnya. Dalam artian terminologi kata kafir kemudian
merujuk kepada penyebutan untuk orang-orang yang mentupi kebenaran allah.Sedangkan
radikalisme berasal dari kata radixyang berarti akarOrang yang berpaham radikalakan
menginginkan perubahan terhadap situasiyang yang ada dengan merubah sistem sampaiakar-
akarnya. Dengan demikian takfiri dapat diartikansebagai menutupi atau menghapuskan,
sedangkanradikalisme berarti suatu sikap dan paham yangmenginginkan perubahan terhadap
suatu sistematau kondisi dengan cara merubah sistem atau kondisi sebelumnya secara total.
Secara bahasa Takfiridan Radikalisme memiliki artian yang sangat jauh darikesamaan,
bahkan secara bahasa dapat dikatakankeduanya tidak ada hubungan apapun. Namun apa
yangdianut oleh para kelompok berpaham takfiri cenderungakan menimbulkan tindakan yang
bergerak dengankekerasan atau radikal. Terdapat 3 kecenderungan umum dalampaham
radikal yang pertama raadikalisme merupakan respon terhadap kondisi yang
sedangberlangsung. Respon tersebut biasa berbentuk evaluasi,penolakan atau bahkan
mungkin suatu perlawanan. Haltersebut muncul karena mereka merasa bahwa apa
yangsedang berlangsung pada saat itu adalah suatukesalahan. Hal ini pula dikarenakan
mereka merasahanya apa yang dipahaminya yang benar, dan yangterbaik. Dengan kalimat
diatas dapat kita hubungkandengan paham takfiri, yang dimana paham ini munculkarena
mereka merasa apa yang dipahaminyamerupakan hal yang paling benar, dengan
perasaantidak sepakat membuat munculnya suatu evaluasi,penolakan, hingga munculnya
sebuah perlawanan.Dalam kasus Bom Bali, hal ini terbukti denganpernyataan salah satu
pelaku Bom Bali yakni Ali Imronyang mengatakan dalam bukunya “Ali Imron
SangPengebom”, bahwa salah satu alasan dia melakukanpengeboman adalah karena tidak
puas denganpemerintahan yang ada, hal ini sendiri dikarenakanpengamatannya dengan
keadaan Indonesia pada saat ituyang mengalami banyak permasalahan seperti,pelacuran,
minuman dan makanan haram, perjudian,pembunuhan, dan perampokan. Dimana kasus-
kasustersebut dalam pemahaman Ali Imron adalah suatu halyang salah.Yang kedua
Radikalisme tidak hanya berhenti denganupaya penolakan, tetapi mereka akan terus
berusahamengganti tatanan yang ada dengan tatanan yang lain.Hal in dikarenakan orang yang
berpaham radikalmemiliki sudut pandang terhadap dunianya sendiri atau memiliki world
view sendiri. Dan sudut pandangnya ini yang terus diupayakan untuk menjadi sudut
pandangyang dijadikan pondasi di daerah yang ditempatinya.Dan yang terakhir paham
radikalisme cenderung akan dipegang secara teguh oleh para pengikutnya, dan
untukmembenarkan apa yang diyakininya, orang yangberpaham radikalisme akan
mengatasnamakan nilainilaiideal tertentu, seperti agama, kerakyatan ataukemanusiaan.
Dalam kasus Bom Bali hal ini bisaterlihat dari statement yang diberikan oleh Ali
Ghufronyang mengatakan “kita harus meningkatkan takwa,menambah amal kebaikan,
mengobarkan semangatjihad, dan kita harus memulai jihad melawan Amerika dan
sekutunya” hal ini disampaikan oleh AliGhufron kepada teman-temannya saat pertemuandi
Solo, hal tersebut tertuangkan dalam buku “AliImron Sang Pengebom” Paham takfiri muncul
ke publik dipopulerkan oleh aliran Al- Ikhwan Al- Muslimindi Mesir yang merupakan sekte
dari alirankhawarijAliran atau kelompok khawarij inimuncul saat peristiwa arbitrase antara
Ali bin AbiThalib dengan Muawiyah bin Abi Sufyan, yangdimana hasil dari arbitrase sendiri
dirasamerugikan kelompok Ali sedangkan kelompokAli merasa sudah hampir menang.
Kelompokyang tidak bisa menerima hasil arbitrase ini yangkemudian mereka membentuk
kelompok sendiriyang tidak pro dengan kelompok yang ada padasaat itu, baik dari golongan
kelompok Ali bin AbiThalib, ataupun kelompok Muawiyah bin Sufyan.Dengan kata lain,
kelompok khawarij inikemudian mengkafirkan dan memerangi keduakelompok tersebut.
dalam perkembangannyakelompok khawarij kemudian berkembang danmenjadi beberapa
golongan, seperti yang sayakutip dari bacaanmadani.com terdapat 2 golonganutama dalam
aliran khawarij yakni Al-Azariqohdari pimpinan Nafi Ibnu Al-Azraq, dan AlIbadiahdengan
pemimpin Abdullah Ibnu Ibad,golongan lain yang diyakini juga sebagai salahsatu golongan
yang berkembang berdasarkanaliran khawarij adalah wahabi yang didirikan olehAbdullah bin
Wahhab Al-Rasyidi, dimanasebelum mendirikan wahabi Abdullah binWahhab merupakan
salah satu anggota darikelompok khawarij Penyebutan bahwa paham takfiri berakar pada
aliran khawarij ini disebabkan terdapatsebuah kesamaan, yakni aliran khawarijmengkafirkan
semua aliran atau kelompok laindiluar kelompoknya yang ada di Timur tengahpada saat itu,
jargon yang terus didengungkanialah la hukma illa lillahi (tiada hukum selainberhukum
kepada allah) ditambah pula dengandalil Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 44 yangartinya
“Barangsiapa tidak memutuskan denganapa yang diturunkan Allah, maka mereka
itulahorang-orang kafir. Pemaknaan yang sempit yang kemudian dijadikan dasar mereka
untuk mengkafirkan orang lain. Yang juga dengan katalain aliran khawarij merasa kelompok
dangolongannya adalah yang paling benar. Pengkafiran ini sendiri dilakukan agarmereka bisa
mengatakan bahwa orang-orang yangmenganut aliran lain atau yang berasal darikelompok
lain merupakan orang-orang kafir,yang dimana pandangan mereka dengan orangkafir adalah
mereka orang yang halal darahnya.Yang kemudian dengan atas dalil dalam Alqur’anmereka
merasa wajib memeranginya hinggasampai ketahap boleh untuk dibunuh.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Peristiwa Bom Bali telah terjadi hampir 2 dekade silam, sebanyak 202 orang
menjadikorban meninggal, dan tidak kurang dari 200orang harus menerima perawatan di
rumah sakit.Sebuah peristiwa yang membuat dunia terpukul,terutama Indonesia yang
mayoritasmasyarakatnya adalah muslim. Tentu sebuahpencorengan nama untuk negara
karena parapelaku mengatakan bahwa dirinya mengatakanatas nama agama islam, yang
justru apa yangdiajarkan oleh islam adalah kebalikan dari apayang terjadi. 3 pelaku telah
dieksekusi mati danmenjadi pemberitaan utama di media kabar,bahkan media dari luar
Indonesia juga ikutmengikuti perkembangan kasus ini. Sebelumdieksekusi salah satu pelaku
yakni ImamSamudera menuliskan sebuah buku yang didalamnya terdapat sebuah statement
yang iamembenarkan apa yang telah dilakukannya.Ketidakpuasan akan sebuah kondisi yang
terjadidi Indonesia menjadikan para pelaku inginmerubah tatanan sistem yang ada, seperti
halnyabanyak terjadinya pencurian, ketidakadilan yangditerima oleh masyarakat,
pembunuhan, pergaulan bebas. Kondisi seperti inilah yangmelatarbelakangi para pelaku
untuk melakukanpengeboman, disamping tujuan mereka sebenarnyaadalah untuk membalas
perlakuan kaum kafir atau yangdisebutkan dalam buku Ali Imron adalah Amerika,karena
perlakuan Israel kepada Palestina, sedangkananggapan mereka Amerika membantu Israel
dalamperang dengan muslim Palestina. Ideologi Takfiri begitu para peneliti dari
BNPT(Badan Nasional Penanggulangan Teroris)menyebutnya, sebuah pemahaman yang
dianut olehsebagian orang islam dengan dalil bahwa apa yangdipahami oleh kelompoknya
adalah yang paling benar,selain itu bagi mereka kelompok ataupun individudiluar
kelompoknya adalah orang-orang kafir (orangorangyang salah, yang tersesat dari ajaran
yangsesungguhnya). Pemahaman ini telah terjadi dandiyakini ada sejak jaman khalifah Ali
bin Abi Thalib,dimana saat terjadi perang siffin dengan kelompokMuawiyah bin Abi Sufyan,
sebagian orang darikelompok Ali bin Abi Thalib tidak dapat menerimahasil abritase dari
perang tersebut, dan keluar darikelompok Ali bin Abi Thalib yang kemudian memilihuntuk
melawan kelompok Ali dan kelompokMuawiyah. Yang kemudian kelompok ini
dikenaldengan kelompok khawarij. Dalam perkembangannyapaham khawarij telah tiada,
namun kembali dipopulerkan oleh Sayyid Qutub dan dilembagakan olehkelompok Jamaah al-
Takfir wa al-hijrah di Mesirdengan sebutan “Jahiliyah Modern”. Meskipun yangpertama kali
memunculkan istilah jahiliyah Modernadalah Abul A’la Maududi, namun Sayyid
Qutublahyang mengembangkan konsepnya. Dan Meskipunterdapat perbedaan dalam segi
nama, namunsebenarnya inti dari jahiliyah modern adalahmengkafirkan dan merasa apa yang
dipahaminya adalahislam yang paling benar. Pada intinya paham Ideologi Takfiri juga
telahberperan besar terhadap adanya aksi pengeboman yangterjadi di Bali pada tahun 2002,
hal ini dikarenakan, pola pikir para pelaku juga banyak di pengaruhi oleh Ideologi Takfiri.
DAFTRA PUSTAKA

Aminuddin Kasdi. Memahami Sejarah. (Surabaya : Unesa University Press 2005). Hal 10

Hasibullah Sastrawi. Ibroh dari Kehidupan Teroris dan Korbannya. (Jakarta :Aliansi
IndonesiaDamai. 2018)

Badan Nasional Penanggulangan Teroris. MenguraiBenang Kusut Takfiri. (Yogyakarta :


CahayaInsani. 2018)

Ali Imron. Ali Imron Sang Pengebom. (Jakarta Selatan: Republika. 2007)

Imam Samudera. Aku Melawan Teroris. (SoftFile/Klipping)

Anda mungkin juga menyukai