Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ISU-ISU KONTEMPORER POTRET PRAKTIK BISNIS MASA KINI

Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Etika Bisnis Islam

Dosen Pengampu: Lilit Biati, SE.,MM

Disusun oleh:

1. Sulaiman (2013111059)
2. A. Farihul Umam (2013111001)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM BLOKAGUNG

TAHUN 2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah yang maha esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayahnya. Makalah ini dapat terselesaikan
dengan sebatas kemampuan dan pengetahuan yang saya miliki.

Semoga makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan


pengetahuan mengenai “Kliping isu-isu kontemporer”. Menyadari bahwa didalam
tugas ini terdapat kekurangan dan jauh dari apaa yang diharapkan.

Semoga makalah yang sederhana ini dapat dipahami dan dapat berguna
bagi siapapun yang membacanya. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-
kata yang kurang berkenan.

Banyuwangi, 09 Agustus 2022

ii
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang .................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. isu-isu kontemporer ........................................................................... 3

B. isu-isu kontemporer Islam dan HAM .................................................. 4

C. isu global kontemporer dalam hubungan InternasioL ........................ 4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di era globalisasi saat ini, banyak berbagai permasalahan kehidupan yang
terjadi. Segala kejadian yang terus menerus terjadi baik dari segi permasalahan
sosial yang berkaitan dengan agama, suku, dan kebudayaan. Isu-isu kontemporer
tersebut sebenarnya dalam islam tidaklah dikenal, namun seringkali dijadikan
sebagai problematika permasalahan dalam sosial, dikaitkan dengan islam karena
arti sebenarnya dari istilah yang termasuk dalam isu-isu kontemporer tersebut
merupakan hal yang terkadang bertolak belakang dari ajaran agama islam.
Berbagai isu-isu kontemporer yang awal mulanya timbul dari bangsa barat yang
hingga saat ini masih sering kita dengar, lihat dan saksikan diberbagai media yang
tidak jarang berupa buku, majalah, koran, televisi, radio dan media yang sekarang
sudah bebas untuk kita akses yaitu internet.
Jika dikaitkan Islam dan isu-isu kontemporer tidak jarang menimbulkan
banyak spekulasi yang bermunculan dari berbagai pihak baik dari ormas-ormas
islam yang menolak keras terhadap isu-isu kontemporer tersebut, maupun ulama-
ulama besar islam. Pemikiran yang bertolak belakang dengan islam malah
menimbulkan ke-antian terhadap negeri barat itu karena dianggap bahwa istilah-
istilah tersebut berasal dari tradisi-tradisi barat. Perkembangan islam di Indonesia
memiliki mata rantai yang cukup berliku. Sementara islam di nusantara ini
memiliki kompleksitas persoalan, dan dari sini islam hadir dengan membawa
wajah tatanan baru dalam masyarakat yang tidak terbentur dengan realitas sosial,
budaya, tatanan politik dan tradisi keagamaan. Dalam perkembangannya upaya
reaktualisasi diharapkan dapat menjawab problematika kemasyarakatan dan
sebagai manifestasi agama yang rahmatan lil „alamin Islam dinamis yanng
diharapkan mampu mengatasi masalah-masalah kontemporer yang terjadi
diberbagai wilayah Indonesiamisalnya Fundamentalisme Islam, Modernisme
versus Konservatisme, Islam dan HAM, Ahmadiyah, dll.

1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini.
1. Apa saja isu-isu kontemporer?
2. Bagaimana isu-isu kontemporer Islam dan HAM ?
3. Bagaimanakah isu global kontemporer dalam hubungan Internasional?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Isu-isu Kontemporer
Isu-isu global kontemporer adalah isu yang berkembang serta meluas
setelah Perang Dingin berakhir pada era 1990-an. Pengertian mengenai isu-isu
global kontemporer terkait erat dengan sifat dari isu-isu tersebut yang tidak lagi
didominasi oleh hubungan Timur-Barat, seperti, ancaman perang nuklir,
persaingan ideologi antara Demokrasi-Liberal dan Marxisme-Leninisme dan
diplomasi krisis. Masyarakat internasional kini dihadapkan pada isu-isu global
yang terkait dengan “Tatanan Dunia Baru” (New World Order). Isu-isu mengenai
persoalan-persoalan kesejahteraan ini berhubungan dengan Human Security antara
negara-negara maju (developed) dengan negara-negara berkembang (developing
countries) serta masalah lingkungan.
Isu-isu global kontemporer merupakan isu yang lahir sebagai bentuk baru
ancaman keamanan yang mengalami transformasi sejak berakhirnya Perang
Dingin menjadi suatu “Agenda Global Baru” (New Global Agenda). Ancaman
dalam bentuk baru ini bukan berupa “serangan militer” yang dilakukan oleh suatu
negara terhadap negara lain tetapi tindakan kejahatan yang dilakukan oleh non-
state actor dan ditujukan kepada state actor maupun individu atau warga negara
yang mengancam keamanan umat manusia (Human Security).
Ancaman tersebut dapat berupa tindakan terorisme atau kejahatan
transnasional yang terorganisir (Transnational Organized Crime/TOC),
kesejahteraan (kemiskinan), degradasi lingkungan, konflik etnis dan konflik
komunal yang berdimensi internasional, hutang luar negeri, dan sebagainya.
Berkembangnya isu-isu global merupakan akibat dari perkembangan ancaman dan
berbagai persoalan kontemporer yang bersifat nonkonvensional,
multidimensional, maupun transnasional tersebut. Meluasnya persoalan global
kontemporer ini juga didorong oleh perkembangan teknologi, terutama teknologi
informasi dalam era globalisasi pasca Perang Dingin. Dengan demikian, isu-isu
global kontemporer dengan sifat-sifat utamanya tersebut telah mengalami
transformasi yang menggeser persepsi mengenai ancaman keamanan yang bersifat
konvensional.

3
Berbeda dengan isu-isu global kontemporer yang berkembang setelah
Perang Dingin berakhir, ancaman keamanan konvensional sebelumnya telah
mendominasi isu-isu politik internasional selama era Perang Dingin dengan hanya
berorientasi terhadap ancaman militer atau perluasan ideologis dari persaingan
dua negara adidaya dalam sistem internasional. Persoalan-persoalan yang
dikategorikan sebagai isu ancaman nonmiliter/nontradisional di antaranya adalah:
1. Kesejahteraan ekonomi,
2. Delegasi Lingkungan
3. Organisasi kriminal transnasional,
4. Migrasi penduduk.

B. Islam dan Ham


Hak asasi manusia adalah hak dasar atau hak pokok manusia yang di bawa
dari sejak lahir sebagai anugrah dari Tuhan yang Maha Esa, bukan pemberian
manusia atau penguasa. Hak ini sifatnya sangat mendasar bagi hidup dan
kehidupan manusia yang bersifat kodrati. HAM dalam islam lebih dikenal dengan
istilah huquq al-insan ad-dhoruriyyah dan huquq Allah. Dalam islam huquq al-
insan ad-dhoruriyyah dan huquq Allah tidak dapat dipisahkan atau berjalan
sendiri-sendiri tanpa adanya keterkaitan satu dengan yang lainnya. Inilah yang
membedakan konsep Barat tentang HAM dengan konsep Islam.
Dalam Al-quran Allah menjamin hak-hak manusia, seperti:
1. Islam melarang umatnya untuk membunuh (QS. Al- An'am (6):151)
2. Melindungi hak hidup (QS. Al-Baqarah (2):195 ).
3. Hak merdeka beragama agama (QS. Yunus (10):99).
4. Memperoleh hak nya (QS. An-Nisa (4):2)
5. Hak memilh pekerjaan yang layak (QS. Al-Mulk (67):15)
6. Hak mendapatkan pelajaran (QS. At-Taubah (9):122).

C. Isu global kontemporer dalam hubungan Internasional


Hubungan internasional kontemporer merupakan ilmu yang tidak hanya
memperhatikan hubungan politik antar negara saja tetapi juga sejumlah subyek

4
lainya seperti hak asasi manusia, perubahan transnasional, organisasi
internasional, rezim internasional, lingkungan hidup dan lain sebagainya. Sejak
munculnya revolusi industri sampai sekarang, terdapat isu-isu baru yang menjadi
perhatian hubungan internasional. Salah satunya adalah isu lingkungan hidup
terkait dengan adanya polusi dan kerusakan lingkungan yang diakibatkan
pembakaran bahan bakar fosil seperti minyak, batu bara dan lain-lain oleh mesin-
mesin canggih. Hal itu mengakibatkan perubahan iklim dan pemanasan global
yang membuat suhu bumi dari waktu ke waktu semakin meningkat. Kemudian
pada pasca perang dingin kajian hubungan internasional mulai disibukkan dengan
perundingan kesepakatan global terkait dengan perubahan iklim yang sangat
signifikan. Menurut Syahperi dalam Pareira diakhir era perang dingin telah
membawa dunia kedalam suatu perubahan tatanan baru yang dicirikan oleh empat
perubahan mendasar yaitu:
1. Adanya perubahan dalam konstelasi politik global dari pola bipolar ke
multipolar.
2. Menguatnya saling ketergantungan antar negara dan saling keterkaitan
antar beragam masalah global di berbagai bidang.
3. Terjadinya peran aktor-aktor non pemerintah dalam hubungan
internasional.
4. Munculnya isu-isu global baru dalam Agenda Internasional.
Isu lingkungan hidup pertama kali diangkat sebagai agenda dalam hubungan
internasional pada tahun 1970-an. Hal itu ditandai dengan diselenggarakannya
konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang lingkungan hidup pada
tahun 1972 di Stockholm, Swedia. Konferensi ini bertujuan untuk menghasilkan
beberapa kesepakatan global dalam menghadapi abad ke-21. Setelah diadakannya
konferensi tersebut kemudian dibentuklah UNEP (United Nations Environmental
Programme). Setelah dibentuknya UNEP, berbagai konferensi tentang lingkungan
mulai sering dilakukan sejalan dengan meningkatnya kekhawatiran masyarakat
terhadap dampak persoalan lingkungan.

Beberapa konferensi seperti konferensi Nairobi telah diadakan dan


mempertegas hasil konferensi sebelumnya, tetapi persoalan lingkungan tetap
menjadi masalah dan perbaikan lingkungan belum tercapai sepenuhnya. Kondisi

5
lingkungan yang semakin memburuk membuat PBB merasa sangat berantakan.
Dinamika negosiasi sangat ditentukan oleh posisi kelompok- kelompok negara
dan bukan oleh setiap negara secara individu. Kelompok- kelompok tersebut
mempunyai kepentingan baik secara ekonomi maupun politik. 8 Dalam proses
disetujuinya Protokol Kyoto, tidak terlepas dari perdebatan antar kelompok-
kelompok negara dalam menetapkan kewajiban dan hak yang harus ditanggung
oleh negara anggota konvensi.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Islam dan isu-isu kontemporer merupakan dua hal yang berbeda, namun
jika dilihat dari cara pandang yang berbeda dari masing-masing pihak, maka akan
menimbulkan perspektif atau spekulasi yang berupa interpretasi berbeda pula.
Meskipun secara arti dan asal-usul bersumber memang bukan dari islam, tapi
tidak salah jika kita lebih teliti dan jeli dalam menaggapi isu-isu kontemporer
yang ada jika ingin mengaitkannya dengan islam.
Isu-isu global kontemporer merupakan isu yang lahir sebagai bentuk baru
ancaman keamanan yang mengalami transformasi sejak berakhirnya Perang
Dingin menjadi suatu “Agenda Global Baru” (New Global Agenda). Ancaman
dalam bentuk baru ini bukan berupa “serangan militer” yang dilakukan oleh suatu
negara terhadap negara lain tetapi tindakan kejahatan yang dilakukan oleh non
state actor dan ditujukan kepada state actor maupun individu atau warga negara
yang mengancam keamanan umat manusia (Human Security).

7
DAFTAR PUSTAKA

eprints.umm.ac.id/31353/1/jiptummpp-gdl-s1-2011-feniastria-21948-
BAB%2BI.pdf
www.academia.edu/38059039/MAKALAH_MAKALAH_ISU_ISU_KON
TEMPORER_docx

Anda mungkin juga menyukai