Oleh Kelompok 5:
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta karunia-
Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini berjudul “Isu-Isu Global Tentang Konflik, Perdamaian Dan Pola
Kerjasama Internasional; Nilai Dan Visi; Hak Asasi Manusia; Etika, Nilai Dan
Gagasan”.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan
yang lebih luas kepada pembaca.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk sosial yang perlu menjalin komunikasi
atau interaksi dengan orang lian. Sama halnya dengan manusia, suatu negara
juga membutuhkan jalinan komunikasi atau interaksi dengan negara lainnya
dalam berbagai hal. Hubungan jalinan komunikasi ini dilakukan dalam
berbagai bentuk. Contohnya adalah memberikan bantuan kepada negara yang
sedang dilanda bencana. Secara garis besar, jalinan komunikasi atau inetraksi
ini lebih dikenal sebagai hubungan internasional.
Namun, disisi lain komunikais yang dilakukan oleh suatu negara dengan
negara lain tidak hanya untuk menjalin hubungan untuk perdamain dunia, ada
beberapa negara yang berhubungan dalam bentuk perselisihan, peperangan atau
yang biasa dikenal dengan konflik. Selain konlik, negara-negara interanasional
menjalin hubungan antar negara untuk menjaga perdamaian dunia, memenuhi
kebutuhan ekonomi, mengurus imigrasi, mengatasi masalah global serta
kemajuan budaya. Oleh karena itu, penulis mengangkat judul makalah tentang
“Isu-Isu Global Terkait Konlik, Perdamaian dan Pola Kerjasama
Internasional.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah malah ini yaitu:
1. Bagaimana isu-isu global tentang konflik, perdamaian dan pola kerjasama
internasional?
2. Bagaimana isu-isu global tentang hak asasi manusia?
3. Bagaimana nilai dasar dan etika suatu bangsa?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan masalah yaitu:
3
1. Untuk mengetahui isu-isu global tentang konflik, perdamaian dan pola
kerjasama internasional
2. Untuk mengetahui isu-isu global tentang hak asasi manusia
3. Untuk mengetahui nilai dasar dan etika suatu bangsa
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Masalah konflik yang terjadi pada abad ke 21 ada beberapa masalah
mendasyang berpotensi untuk mendorong terjadinya konflik bersenjata.
Masalah-masalah tersebut antara lain:
Ketegangan dilaut Cina Selatan antara cina, Filipina, Vietnam dan lainnya
juga disebabkan perebutan untuk mendapatkan dan menguasai sumber ladang
minyak baru. Asia tenggara terdapat beberapa sengketa yang menyangkut
sumber energi di lahan laut antara lain: teluk Thailand Timur antara Thailand,
Vietnam, dan Kamboja, Perairan Utara kepulauan Natuna, antara Vietnam
6
dengan Indonesia, Malaysia dan Cina, Perairan Offshore Brunai antara Brunai,
Malaysia, Cina, dan Vietnam, Teluk Tonkin antara Cina dan Vietnam. Blok
Ambalat antara Indonesia dan Malaysia.
Secara global dan regional Asia Pasifik dapat pula menjadi sumber konflik.
Asia Pasifik menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat tetapi juga
terdapat peningkatan persenjataan, kesenjangan-kesenjangan dan
pemberontakan serta bangkitnya Cina sebagai kekuatan besar kawasan Asia
Pasifik menjadi sumber konflik pada masa-masa yang akan datang.
7
Ada beberapa solusi atau upaya menurut Cipto Wardoyo yang harus
dilakukan demi mewujudkan perdamaian dunia, antara lain:
2) Kerjasama regional
Kerjasama regional merupakan kerjasama antar beberapa negara
dalam satu kawasan atau wilayah. Kerjasama ini terjadi karena
adanya satu kepentingan bersama di bidang politik ekonomi dan
8
pertahanan. Contohnya untuk kawasan Asia Tenggara ada ASEAN
dan di timur tengah ada Liga Arab.
Contoh kerja sama regional:
Kerja sama regional di bidang sosial dan budaya, contohnya
ASEAN
Kerja sama regional di bidang pendidikan, contohnya Organisasi
menteri pendidikan asia tenggara (SEAMEO) didirikan di
tahun 1974 yang anggotanya terdiri dari Indonesia, kamboja,
laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Kerja sama regional di bidang ekonomi, contohnya MEE
(Masyarakat Ekonomi Eropa) yang merupakan organisasi khusus
untuk negara di Eropa Barat. Didirikan pada tanggal 1 januari
1958 dengan tujuan melakukan perdagangan bebas antar negara
Eropa Barat, selain di eropa ada juga di Asia Tenggara dengan
nama AFTA dengan tujuan meningkatkan daya saing ekonomi
negara-negara ASEAN.
9
4) Kerjasama internasional
Kerjasama internasional adalah kerjasama antara semua negara
di seluruh dunia atau mayoritas negara di dunia dalam kepentingan
skala dunia. Kerjasama internasional dibentuk dalam beberapa
organisasi internasional di dunia ini dan meliputi semua bidang
seperti:
a) Kerjasama Internasional di Bidang ekonomi
WTO (World Trade Organization)
Non diskriminasi, liberasi perdagangan, stabilitas
hubungan perdagangan adalah prinsip dari organisasi
WTO. WTO dibangun untuk mendiskusikan dan
memecahkan masalah perdagangan antar Negara.
IMF (International Monetary Fund)
IMF merupakan organisasi yang memberikan dana
pinjaman kepada negara yang membutuhkan. Biasanya
negara yang meminjam adalah negara yang tidak stabil
mata uangnya dan tidak mampu untuk membayar hutang ke
negara lain. Tujuan IMF yaitu meningkatkan stabilitas
keuangan internasional.
OPEC (Organization Petrolium Exporting Countries)
Tahun 1960 5 negara pengekspor minyak terbesar di dunia
mendirikan OPEC di Caracas, Venezuela oleh lima negara
pengekspor minyak yaitu Saudi Arabia, Kuwait, Iran, Irak,
dan Venezuela tahun 1960.
b) Kerjasama Internasional di bidang Militer dan Pertahanan
SEATO
SEATO (South East Asia Treaty Organization), pakta
militer yang didirikan untuk mencegah bertumbuhnya
komunisme di kawasan Asia Tenggara.
ANZUS
ANZUS (Australia, New Zeland, and United States),
10
pakta militer yang didirikan untuk mencegah komunisme
di kawasan Australia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat.
NATO
NATO (North Atlantic Treaty Organization), adalah pakta
militer atlantik utara yang didirikan dengan tujuan:
o Menghilangkan persengketaan politik international
o Tidak menggunakan ancaman militer dalam
kalangan internasional
o Menyelesiakan persengketaan secara damai
o Membela negara anggota, yaitu bahwa apabila
terdapat ancaman suatu negara maka akan menjadi
ancaman seluruh NATO.
Konferensi Asia Afrika (KAA)
KAA merupakan organisasi nonblok yang didirikan pada
tanggal 18-24 April 1955 di bandung dan dihadiri 29 negara
dan kepala pemerintahan dari benua Afrika dan Asia. KAA
adalah menciptakan perdamaian dan ketentraman hidup
bangsa-bangsa yang ada dikawasan Asia Afrika.
11
bermarkas di Roma, Italia yang bertujuan untuk
meningkatkan taraf hidup manusia agar tidak kelaparan.
ILO
Organisasi buruh internasional yang memiliki kekpedulian
terhadap nasib buruh dan memfasilitasi suara-suara
pendapat mereka.
UNICEF
Organisasi yang berfokus pada kondisi anak di seluruh
dunia seperti anak jalanan dan anak kehilangan orang tua.
12
2) Mewujudkan ketertiban dan perdamaian dunia
3) Terjalinnya rasa saling menghormati dan menghargai masing-
masing ideologi negara
4) Menanggulangi hal-hal yang dapat merusak budaya
5) Meningkatkan penerapan iptek
6) Meningkatkan sektor pertahanan dan keamanan
13
mempengaruhi isu kemanusiaan sebelum Perang Dunia II, setelah dimasukkan ke dalam
Piagam PBB pada tahun 1945, mengenai adanya perlindungan hak asasi manusia yang
sistematis di dalam sistem internasional. Pasal 2 Deklarasi menyatakan, bahwa "sasaran
setiap asosiasi politik adalah pelestarian hak-hak manusia yang kodrati dan tidak dapat
dicabut. Hak-hak ini adalah hak atas Kebebasan (Liberty), Harta (Property), Keamanan
(Safety), dan Perlawanan Terhadap Penindasan (Resistance to Oppression).
Beberapa lembaga PBB yang bertanggungjawab dalam bidang hak asasi manusia
diantaranya adalah ECOSOC (United Nations Economic and Social Council) dan OHCHR
(Office of the High Comissioner for Human Right). Dewan Ekonomi dan Sosial merupakan
organ politik PBB yang mempunyai 54 anggota. Dalam bidang hak asasi manusia, dewan
ini bertugas membuat rekomendasi dalam rangka kebebasan asasi dan menyerahkan draf
konvensi kepada Majelis Umum. ECOSOC juga merupakan organisasi yang bertanggung
jawab untuk menerima laporan dari, mengkoordinasi kegiatan, dan menandatangani
persetujuan dengan badan-badan khusus PBB yang mempunyai kewenangan hak asasi
manusia tertentu seperti ILO (International Labor Organization), UNESCO dan WHO.
ECOSOC juga bertanggung jawab atas kegiatan koordinasi dengan LSM-LSM (Lembaga
Swadaya Masyarakat) atau NGO (Non-Governmental Organization).
Pembentukan OHCHR direkomendasikan oleh Komisi Persiapan PBB pada tahun
1945, untuk menangani isu-isu hak asasi manusia yang belum diselesaikan dan tidak dapat
diatasi selama penyusunan Piagam PBB. Pada sidangnya yang pertama dalam tahun 1946,
ECOSOC membentuk CHR, yang sekarang terdiri dari 43 orang yang dipilih dari anggota-
anggota PBB. Ketentuan mengenai batas-batas permasalahan yang ditangani CHR,
ditetapkan oleh ECOSOC pada tahun 1946.
14
2. Etika Global adalah Tanggung Jawab Global
Etika Global bermula dari asumsi bahwa sebagai manusia kita telah
terllibat dalam masyarakat global, entah kita mengetahuinya atau tidak; entah
kita menyukainya atau tidak. Dengan kata lain, etika global merupakan sebuah
tanggapan etis terhadap konteks global yang baru. Tanggapan etis ini dianggap
bermanfaat bagi keseluruhan, yaitu bagi manusia, alam dan keseluruhan yang
ada di planet ini, yang merupakan titik berangkat yang normatif. Dengan
memahami kenyataan global, kita dimungkinkan untuk menuju masa depan,
menuju apa yang secara ideal dicita-citakan bersama. Sebab pada dasarnya,
etika global mengacu pada sikap moral manusia yang paling mendasar.
15
untuk menopang etika global. Dengan kata lain, pada saat yang sama
etika global dapat dipandang oleh setiap agama dari dalam masing-
masing tradisi yang ada.
Dari ciri-ciri di atas, maka etika global memiliki empat dimensi aktual yang
menjadi realitas hidup global, yaitu:
16
Kesenjangan yang terjadi antara penguasa dan rakyat semakin meluas
mengakibatkan akses ekonomi semakin lemah. Atas nama investasi,
maka kaum borjuis menguasai perekonomian yang tak terkendali tanpa
memberikan penguatan pada ekonomi lokal yang dikelola secara
langsung oleh rakyat. Jika penguasa dengan “mesin politik” yang haus
kekuasaan tetap berlangsung, maka penguasa tidak lagi pro rakyat.
Akibatnya, penindasan dan eksploitasi atas nilai-nilai kemanusiaan tetap
berlangsung. Kesejahteraan hanya menjadi pemanis bibir pada saat
berkampanye untuk mencari kekuasaan. Politik seharusnya menjadi alat
untuk mengabdi pada kemanusiaan; mengupayakan perjuangan melawan
kemiskinan dan ketidakadilan global.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam masyarakat internasional antar negara terjadi interaksi yang dapat
menimbulkan konflik atau kerjasama. Konflik atau perang akan terjadi disuatu tempat dan
suatu waktu tergantung banyak faktor atau variabel baik yang internal dalam suatu negara,
maupun faktor eksternal yang menyangkut hubungan antar bangsa-bangsa yang sudah
pasti. Contoh konflik atau perang antar negara adalah sebagai berikut:
Perang dunia l
Perang dunia ll
Perang india-pakistan
Perang arab-israel
Konflik indonesia-malaysia
Konflik korea utara-korea selatan
Kerjasama internasional adalah kerja sama yang dilakukan antar negara dalam
rangka bertujuan pemenuhan kebutuhan rakyat dan kepentingan yang lain dengan
berpedoman pada politik luar negeri masing-masing. Bentuk kerja sama bisa di semua
bidang baik meliputi bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan lainnya.
Isu ham (hak asasi manusia) dan masalah kemanusiaan menandai ciri khas era
globalisasi, bersamaan dengan masalah-masalah kelaparan, degradasi lingkungan,
penipisan ozon dan lain-lain.
Nilai dasar dan etika suatu bangsa terdiri dari nilai moral global dan etika global
adalah tanggung jawab global
B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kata kesempurnaan. Dan penulis akan memperbaiki makalah
18
tersebut dengan berpedoman kepada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para
pembac
DAFTAR PUSTAKA
Diniyyah, Dian dkk. 2019. Isu-isu Global Tentang Konflik, Perdamaian, dan Pola Kerjasama
Internasional. Padang: Universitas Negeri Padang. Dalam
https://www.scribd.com/document/495963269/ISU-ISU-GLOBAL-TENTANG-
KONFLIK-PERDAMAIAN-DAN-POLA-KERJASAMA-INTERNASIONAL, diakses
pada 26 Mei 2022.
Morgenthau, Hans. 2010. Politik Antarbangsa. Terj, Maimoen, A. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
Indonesia.
Team Dosen Perspektif Global. 2006. Buku Ajar Perspektif Global. Pontianak: Universitas
Tanjungpura.
19