Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN DALAM PENDIDIKAN II

Tentang

“Guru sebagai Motivator”

Oleh Kelompok I :

Andini Sugiarti (20129006)

Azizah Rahmi Yudita (20129251)

Fauziah Azzahra (20129030)

M. Tegar Fadillah (20129161)

Rafika (20129191)

Dosen Pengampu : Masniladevi, S.Pd., M.Pd.

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
kepada kita semua sehingga kita dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul “Guru sebagai
Motivator” ini tepat pada waktunya. Shalawat beriringkan salam tidak lupa kita sampaikan
kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW dimana beliau telah membawa umatnya
dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Pengembangan Kepribadian dalam Pendidikan II. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga penulis.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membagikan
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Meskipun kami
menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan sangat kami hargai demi kesempurnaan makalah ini.

Bukittinggi, Maret 2022

Penulis

Kelompok I

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................3
A. Latar Belakang.................................................................................................3
B. Rumusan Masalah............................................................................................3
C. Tujuan..............................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................5
A. Guru sebagai Motivator...................................................................................5
B. Peranan Guru sebagai Motivator......................................................................5
C. Jenis-jenis Motivasi Siswa...............................................................................6
D. Fungsi Motivasi dalam Kegiatan Pembelajaran...............................................7
E. Bentuk-bentuk Motivasi...................................................................................8
F. Menjadi Seorang Guru Motivator....................................................................9
BAB III PENUTUP...............................................................................................11
A. Kesimpulan....................................................................................................11
B. Saran...............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Guru adalah seorang pemegang kendali dalam sebuah proses belajar-mengajar


yang dilakukan disekolah. Guru berperan sebagai pendidik, dan pengajar para peserta
didik di sekolah dengan memberikan ilmu yang dimilikinya kepada peserta didik yang
mereka ajar. Oleh karena itu, guru harus bisa menciptakan proses pembelajaran yang
menyenangkan sehingga semua peserta didik dapat betah belajar di sekolah, dengan
begitu ilmu pengetahuan yang diberikan oleh guru dapat dipahami dan diamalkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Dalam menciptakan proses belajar yang menyenangkan, guru harus mampu
merancang inovasi dalam pembelajaran tersebut. Masih banyak terjadi problema dimana
guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan cara konvensional tanpa adanya
kreativitas atau inovasi, bahkan masih ada guru yang tidak pernah memberikan
sedikitpun apresiasi kepada peserta didik yang memiliki prestasi sehingga peserta didik
menjadi kehilangan motivasi dalam belajar di sekolah.
Agar para peserta didik dapat termotivasi dalam belajar di sekolah tentu saja
seorang guru dituntut untuk memperluas pengetahuan yang berkaitan dengan psikologi
pendidikan dan mengasah keterampilan mengajar melalui berbagai referensi dan sumber
belajar dalam memahami keunikan setiap individu dari peserta didik.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu guru sebagai motivator?


2. Bagaimanakah peranan guru sebagai motivator?
3. Apa fungsi motivasi dalam kegiatan pembelajaran?
4. Bagaimanakah bentuk-bentuk dari motivasi?
5. Bagaimana cara untuk menjadi seorang guru motivator?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui maksud dari guru sebagai motivator.

3
2. Untuk mengetahui peranan guru sebagai motivator.
3. Untuk mengetahui fungsi motivasi dalam kegiatan pembelajaran.
4. Untuk mengetahui bentuk-bentuk dari motivasi.
5. Untuk mengetahui cara menjadi seorang guru motivator.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Guru sebagai Motivator

Motivator adalah orang yang memiliki profesi atau pencaharian dari memberikan
motivasi kepada orang lain. KBBI mendefinisikan motivator adalah orang (perangsang)
yang menyebabkan motivasi orang lain untuk melaksanakan sesuatu, pendorong, dan
penggerak. Guru sebagai motivator artinya guru memiliki peran sebagai pendorong siswa
dalam rangka meningkatkan kegairahan dan pengembangan kegiatan belajar siswa.
Seringkali terjadi adanya siswa yang kurang berprestasi yang bukan disebabkan karena
kemampuan yang rendah, akan tetapi disebabkan karena tidak adanya motivasi belajar
dari siswa itu sehingga ia tidak mau berusaha untuk mengerahkan seluruh
memampuannya. Dalam hal itu, guru sebagai motivator harus mengetahui motif-motif
yang menyebabkan daya belajar siswa yang rendah yang menyebabkan menurunnya
prestasi belajarnya. Disitulah guru harus memiliki kemampuan untuk merangsang dan
memberikan dorongan untuk membangkitkan kembali semangat belajar siswa tersebut.

B. Peranan Guru sebagai Motivator

Pembelajaran yang baik hendaknya memberikan motivasi pada diri siswa


sehingga motivasi siswa dapat timbul tanpa perlu adanya dorongan dari luar. Namun
pada kenyataannya, siswa malah menjadi jenuh, bosan, dan tidak memiliki semangat
dalam belajar.
Pada keadaan itulah guru memiliki keharusan dalam memberikan motivasi dan
memberikan respon positif agar membangkitkan kembali semangat siswa tersebut.
Sebagai motivator, guru hendaknya memiliki sikap antara lain :
a. Bersikap terbuka, maksudnya adalah seorang guru harus mampu mendorong
siswanya agar berani dalam mengungkapkan pendapat. Guru harus bisa untuk
menerima kelebihan serta kekurangan dari tiap siswanya. Guru harus berusaha
memahami kemungkinan terdapatnya masalah pribadi dari siswa dengan
menunjukkan perhatian terhadap segala masalah yang dihadapi oleh siswa.

5
b. Membantu siswa agar memahami potensi yang ada pada dirinya. Guru harus
menyesuaikan dengan karakter bawaan setiap siswa. Dalam hal ini, motivasi
sangat dibutuhkan untuk mengembangkan potensi dalam diri siswa tersebut agar
meraih prestasi yang membanggakan. Dengan begitu, siswa akan memiliki rasa
percaya diri dan keberanian dalam membuat keputusan.
c. Menciptakan hubungan yang serasi dalam interaksi belajar mengajar. Hal ini
dapat ditunjukan dengan cara menangani perilaku siswa yang tidak diinginkan
secara positif, menunjukkan kegairahan dalam belajar, mampu mengendalikan
empsi, dan mampu bersifat proporsional sehingga masalah pribadi dari guru itu
sebdiri dapat didudukan pada tempatnya.
d. Menanamkan pada siswa bahwa belajar ditujukan untuk mendapatakn prestasi
yang tinggi atau mudah memperoleh pekerjaan.

C. Jenis-jenis Motivasi Siswa

Secara umum, motivasi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu motivasi intrinsik dan
motivasi ekstrinsik.
a. Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang tercakup dalam situasi belajar
yang bersumber dari kebutuhan dan tujuan-tujuan siswa sendiri. (Hamalik,
2004:46). Sedangkan menurut Sardiman (2006:78) motivasi intrinsik adalah
motif-motif yang menjadi aktif dan berfungsi tidak perlu dirangsang dari luar
karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
Dengan kata lain, individu terdorong untuk bertingkah kau kea rah tujuan tertentu
tanpa adanya faktor pendorong dair laur.
Siswa yang termotivasi secara intrinsik dapat terlihat dari kegiatannya
yang rajin dan tekun dalam mengerjakan tugas belajar karena mereka ingin
mencapai tujuan yang sebenarnya.
Untuk memnuhi kebutuhan dasar siswa, guru memanfaatkan dorongan
keingintahuan siswa yang bersifat alamiah dengan jalan menyajikan materi yang
cocok dan bermakna bagi siswa. Menurut Usman (2005L56) motivasi intrinsik

6
timbul sebagai akibat dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan
dari orang lain tetapi atas kemauan sendiri.
Dengan kata lain, motivasi intrinisk bersumber pada kebutuhan yang
berisikan keharusan untuk menjadi orang yang terdidik dan berpengetahuan.
Motivasi intrinsik muncul karena kesadaran diri sendiri, bukan karena ingin
mendapatkan pujian dari orang lain.
Guru dapat menggunakan beberapa strategi dalam pembelajaran agar
siswa termotivasi secara intrinsik, yaitu :
1. Mengaitkan tujuan belajar dengan tuuan siswa.
2. Memberi kebebasan kepada siswa untuk memperluas kegiatan dan materi
belajar selama masih dalam batas daerah belajar.
3. Memberikan waktu ekstra bagi siswa untuk mengembangkan tugas-tugas
mereka.
4. Memberikan penghargaan atas pekerjaan siswa.
b. Motivasi Ekstrinsik
Menurut Sardiman (2006:80), motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang
aktif dan berfungsinya karena ada rangsangan atau dorongan dari luar. Bedanya
dengan motivasi intrinsik, dalam motivasi ekstrinsik keinginan siswa untuk
belajar sangat dipengaruhi oleh adanya dorongan atau rangsangan dari luar.
Dimana dorongan tersebut dapat berupa pujian, celaan, hadiah, hukuman, maupun
teguran.
Motivasi ekstrinsik dapat berubah menjadi motivasi intrinsik jika siswa
menyadari pentingnya belajar. Motivasi ekstrinsik juga sangat diperlukan oleh
siswa dalam pembelajaran karena adanya kemungkinan perubahan keadaan siswa
dan juga faktor lain seperti kurang menariknya proses belajar mengajar bagi siswa
(Dimyanti, 2006:89).

D. Fungsi Motivasi dalam Kegiatan Pembelajaran

Motivasi mempunyai fungsi yang sangat penting dalam suatu kegiatan, yang
nantinya akan mempengaruhi kekuatan dari kegiatan tersebut.
Menurut Sardiman (2018:25), fungsi motivasi ada 3 (tiga), yaitu :

7
a. Mendorong manusia untuk berbuat, yaitu sebagai penggerak dari setiap kegiatan
yang akan dikerjakan.
b. Menentukan arah perbuatan, yaitu kearah tujuan yang ingin dicapai.
c. Menyeleksi atau menentukan perbuatan-perbuatan yang harus dikerjakan guna
mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi
tujuan.
Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi.
Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Dengan kata lain, dengan
adanya usaha yang tekun dan didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar
akan melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat
menentukan pencapaian prestasi belajarnya.

E. Bentuk-bentuk Motivasi

Merujuk pada pemikiran Wina Senjaya (2008), beberapa bentuk untuk


meningkatkan motivasi belajar siswa adalah :
a. Memperjelas tujuan yang ingin dicapai
Tujuan yang jelas akan membuat siswa mengerti ke arah mana ia ingin
dibawa. Pemahaman siswa tentang tujuan pembelajaran dapat menumbuhkan
minat siswa untuk belajar. Semakin jelas tujuan yang ingin dicapai, maka akan
semakin kuatlah motivasi belajar siswa.
b. Membangkitkan minat siswa
Siswa akan terdorong untuk belajar jika mereka memiliki minat. Oleh
sebab itu, mengembangkan minat belajar siswa merupakan salah satu teknik
dalam mengembangkan motivasi belajar.
c. Menciptakan suasana yang menyenangkan
Siswa akan dapat belajar dengan baik jika terdapat suasana yang
menyenangkan. Oleh karena itu, guru sebaiknya mengusahakan agar kelas dalam
belajar terbebas dari rasa tegang, contohnya guru dapat memberikan lelucon atau
bercerita agar menghibur siswa dikala belajar.

8
d. Memberikan pujian
Motivasi akan tumbuh apabila siswa merasa dihargai. Memberikan pujian
adalah salah satu cara untuk menghargai siswa. Pujian tidak selalu harus
menggunakan kata-kata. Dalam belajar, seorang guru dapat memberikan pujian
kepada siswa dengan memberikan tepuk tangan, senyuman, atau anggukan.
e. Memberi penilaian
Siswa umumnya belajar karena ingin memperoleh nilai yang bagus. Oleh
karena itu, penilaian harus dilakukan agar siswa dapat mengetahui hasil
belajarnya. Memberikan penilaian juga dapat menimbulkan persaingan yang sehat
antar siswa dimana mereka tidak akan mau kalah dalam penilaian dengan siswa
lain.
f. Memberikan komentar
Siswa membutuhkan penghargaan. Penghargaan bisa dilakukan dengan
memberikan komentar positif. Komentar yang positif dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa.

F. Menjadi Seorang Guru Motivator

Memotivasi siswa merupakan aktivitas langkah awal yang harus dilakukan oleh
seorang guru dalam proses belajar mengajar. Jika guru telah mampu membangun
motivasi siswa saat pembelajaran, maka guru telah mempu untuk membangun
kemudahan bagi siswa. Memotivasi siswa tidaklah mudah. Memotivasi siswa tidak hanya
menggerakkan siswa agar aktif dalam pelajaran, tetapi juga mengarahkan dan menjadiakn
siswa terdorong dan terinspirasi untuk belajar secara terus-menerus di mana pun dan
kapan pun.
Untuk meyakinkan diri bahwa memotivasi siswa agar terus belajar merupakan
tugas dan kewajiban guru. Para pakar behavioristic mengemukakan bahwa motivasi
ditentukan oleh lingkungan. Guru bisa menciptakan lingkungan yang sangat berperan di
dalam proses belajar. Oleh karena itu, meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran
merupakan tugas yang sangat penting bagi guru.
Yang menjadi persoalan sekarang ialah bagaimana caranya melakukan berbagai
usaha untuk membangun dan mengembangkan motivasi siswa semasa belajar? Para pakar

9
humanistik, misalnya seorang pakar psikologi bernama Carl Rogers (1999),
mengemukakan bahwa pada dasarnya di dalam diri setiap manusia ada keinginan yang
sangat kuat untuk belajar yang bersifat instan. Jadi, di dalam diri siswa keinginan itu
sudah ada. Guru hanya mengembangkan atau memupuk keinginan itu sehingga keinginan
belajar itu dapat direalisasikan dalam bentuk prestai yang maksimum.
Jika guru menginginkan proses belajar dapat berjalan optimal, maka guru sudah
sewajarnya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang komprehensif tentang
lingkungan dan diri siswa. Meskipun demikian, guru juga harus menyadari bahwa
pemahaman komprehensif tidak cukup, guru harus mempunya prinsip dan teknik khusus
dalam memotivasi siswa dalam pembelajaran.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Guru sebagai motivator artinya guru memiliki peran sebagai pendorong siswa
dalam rangka meningkatkan kegairahan dan pengembangan kegiatan belajar siswa.
Dalam hal itu, guru sebagai motivator harus mengetahui motif-motif yang menyebabkan
daya belajar siswa yang rendah yang menyebabkan menurunnya prestasi belajarnya.
Peranan guru dalam memotivasi siswa adalah dengan bersikap terbuka, memahami
potensi dalam diri siswa, dan menciptakan hubungan yang serasi dalam interaksi belajar
mengajar. Jenis-jenis motivasi siswa terdiri atas motivasi intrinsik dan motivasi
ekstrinsik. Dan bentuk-bentuk motivasi pada siswa adalah memperjelas tujuan,
mengembangkan nilai siswa, memberikan pujian, dan memberikan penilaian.

B. Saran

Sebagai calon seorang guru, para mahasiswa hendaknya memahami tentang


motivasi dan harus tahu bagaimana teknik dan cara untuk memberikan motivasi agar
dapat diaplikasikan kepada siswa-siswa yang akan mereka ajar di kemudian hari.

11
DAFTAR PUSTAKA

Elly Manizar. 2015. PERAN GURU SEBAGAI MOTIVATOR DALAM BELAJAR. Jurnal
Keguruan dan Ilmu Tarbiyah.

Muhammad Anwar H.M. 2018. Menjadi Guru Profesional. Jakarta : Pramedia Group.

Hamzah Umasugi. 2020. Guru Sebagai Motivator. Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan.

https://bimba-aiueo.com/guru-sebagai-motivator/

12

Anda mungkin juga menyukai