TAHUN 2022/2023
i
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah yang maha esa karena dengan
rahmat taufik serta hidayahnya, kami dapat menyusun dan menyelsaikan makalah ini. Tidak lupa
pula kami ucapkan terima kasih kepada bapak Drs. H. Baehaqi, M.Pd, selaku dosen pengampu
mata kuliah “Microteaching” yang telah memberikan tugas ini kepada kami serta membimbing
kami dalam menyelsaikan makalah ini.
Dengan adanya makalah ini kami berharap dapat bermanfaat bagi para pembaca guna
menambah wawasan tentang Konsep dan Aplikasi Keterampilan Memberi Penguatan pada mata
kuliah Microteaching. Begitu juga dengan kami, semoga kami juga dapat memahami makalah ini
dan dapat mengamalkannya. Maka dari itu kami menyadari adanya kekurangan kekurangan dalam
makalah ini. Oleh sebab itu kami mengharapkan saran-saran dan kritik dari para pembaca dan
bapak dosen guna memperbaiki makalah kami menjadi lebih baik lagi. Semoga para pembaca
dapat memahami isi makalah ini, dan kami mohon maaf jika ada kesalahan kata atau kalimat.
Penyusun,
ii
COVER ............................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
c. Tujuan....................................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
a. Kesimpulan............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Guru merupakan seorang pendidik yang berperan penting dalam dunia pendidikan.
Guru sebagai tenaga pendidik harus menciptakan suasana yang menyenangkan untuk
menarik minat siswa dan mendorong siswa untuk berkreativitas. Dalam Undang-
undang Nomor 14 tahun 2005, tentang guru dan dosen “pendidik profesional dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan
mengevalusi peserta didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar dan pendidikan menengah.” Guru memiliki peran yang sangat
penting dalam membantu perkembangan siswa untuk mewujudkan tujuan yang
diinginkan. Peningkatan mutu SDM terutama di bidang pendidikan merupakan suatu
kewajiban bagi tenaga pendidik. Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang
diatas bahwa guru merupakan pendidik profesional. Seorang tenaga pendidik harus
memiliki keterampilan dalam mengajar. Keteranpilan mengajar guru sangat
diperlukan untuk dapat menumbuhkan semangat belajar siswa, keefektifan proses
pembelajaran dapat dicapai dengan keterampilan guru yang menarik, sehingga siswa
dapat mengerti dengan materi yang disampaikan.
Keterampilan mengajar guru sangat bermacam-macam, mulai dari keterampilan
membuka dan menutup pembelajaran, keterampilan bertanya dasar, keterampilan
memberi penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan,
keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas,
dan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan. Keterampila-
keterampilan ini dapat digunakan tenaga pendidik dalam proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. Guru harus memiliki kreativitas dalam menciptakan
suasana kelas yang baik guna meningkatkan semangat dan minat siswa. Salah satu
keterampilan yang perlu dimiliki guru adalah keterampilan memberi penguatan.
Keterampilan ini sangat diperlukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa,
karena secara tidak langsung kita sering bersikap dingin sehingga dapat menimbulkan
pemikiran mereka merasa tidak dihargai. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini,
penulis akan membahas mengenai keterampilan memberi penguatan untuk
meningkatkan semangat, dan motivasi kepada siswa dalam proses pembelajaran.
1
b. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari keterampilan penguatan?
2. Apa saja jenis penguatan keterampilan dalam pembelajaran?
3. Apa saja tujuan memberi keterampilan penguatan?
4. Bagaimana prinsip keterampilan penguatan?
5. Bagaimana cara memberi penguatan?
c. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari keterampilan penguatan
2. Untuk mengetahui jenis penguatan keterampilan dalam pembelajaran
3. Untuk mengetahui tujuan memberi keterampilan penguatan
4. Untuk mengetahui prinsip keterampilan penguatan
5. Untuk mengetahui cara memberi penguatan
2
BAB 2
PEMBAHASAN
• Pengertian keterampilan
Keterampilan berasal dari kata terampil yang berarti cakap dalam menyelesaikan tugas,
mampu dan cekatan. Keterampilan merupakan kemampuan manusia dalam menggunakan
pikiran, ide serta kreatifitas, mengubah atau membuat sesuatu menjadi nilai lebih sehingga
sesuatu tersebut memiliki nilai yang lebih bermakna.
• Pengertian Penguatan
Menurut Winataputra, Penguatan merupakan respon yang diberikan terhadap perilaku atau
perbuatan seseorang yang dianggap baik, yang dapat membuat terulangnya atau
meningkatnya perilaku atau perbuatan yang dianggap baik tersebut. Dalam kegiatan
pembelajaran, penguatan mempunyai peran penting dalam meningkatkan keefektifan
kegiatan pembelajaran. Pujian atau respon positif seorang guru terhadap perilaku siswa yang
positif akan membuat siswa merasa senang karena dianggap mempunyai kemampuan.
3
meningkatkan usahanya. Sudah menjadi fitrah manusia, bahwa ia ingin dihormati, dihargai,
dipuji, dan disanjung-sanjung, tentu saja semuanya ini dalam batas-batas yang wajar.1
Dapat penulis simpulkan bahwa penguatan adalah segala bentuk respon positif yang
diberikan oleh guru baik yang bersifat verbal ataupun nonverbal terhadap tingkah laku siswa
yang baik sehingga menyebabkan siswa tersebut terdorong untuk mengulangi atau
meningkatkan perilaku yang baik tersebut
2. Penguatan non-verbal
Penguatan ini berupa mimik dan gerakan-gerakan badan (gesture) seperti ekspresi
wajah yang manis dan bangga, senyuman, kerlingan mata, anggukan kepala, acungan
jempol, dan tepukan tangan.
1 Zainal Asril, Micro Teaching, Disertasi dengan Pedoman Pengalaman Lapangan, hlm. 77.
2 Hasibuan, J.J, Dip. Ed, dan Moedjiono. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya : 2008
4
b. Penguatan dengan cara mendekati
Yaitu berupa mendekatnya guru kepada siswa untuk menyatakan perhatian dan
kesenangannya terhadap pekerjaannya, tingkah laku atau penampilan siswa.
Penguatan yang demikian dapat berupa menepuk-nepuk bahu, atau pundak siswa,
menjabat tangan siswa, atau mengangkat tangan siswa yang menang pertandingan.
Penguatan jenis ini dapat berupa komentar tertulis pada buku siswa, kartu bergambar,
bintang plastik, lencana, dan hadiah berupa benda. Yang terakhir ini, sebaiknya tidak
terlalu sering digunakan, agar tidak terebentuk kebiasaan siswa yang selalu berharap
imbalan.
Dengan kedua bentuk penguatan itu dimaksudkan untuk bisa mendorong siswa agar mau
belajar lebih giat lagi dan lebih bermakna. Dalam rangka pengelolaan kelas, dikenal
penguatan positif dan penguatan negatif. Penguatan positif bertujuan untuk mempertahankan
dan memelihara perilaku positif, berupa pemberian penghargaan untuk merespon perilaku
siswa yang sesuai dengan harapan guru sehingga ia tetap merasa senang mengikuti pelajaran
di kelas. Uraian di atas merupakan penguatan yang bersifat positif.
3 Dr. Hj. Helmiati, M.Ag, Microteaching, Mepatih Keteramoilan Dasar Mengajar, Yogyakarta, 2013. hlm. 74-77
5
3. Tujuan memberi penguatan
Penggunaan penguatan dalam kelas dapat mencapai kurang lebih empat tujuan, yaitu:
e. Mengontrol dan memodifikasi tingkah laku siswa yang kurang positif, serta mendorong
munculnya tingkah laku yang produktif.4
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam penggunaan penguatan adalah sebagai berikut:
Sikap dan gaya guru, termasuk suara, mimik, dan gerak badan, akan menunjukkan
adanya kehangatan dan keantusiasan dalam memberikan penguatan, dengan demikian tidak
terjadi kesan bahwa guru tidak ikhlas dalam memberikan penguatan karena tidak disertai
kehangatan dan keantusiasan.
4 Muzakkir, Microteaching Teori dan Aplikasinya dalam Pembelajaran, (Makassar: Alauddin University Press, 2012), h. 156
6
b. Kebermaknaan.
Penguatan hendaknya diberikan sesuai denga tingkah laku dan penampilan siswa
sehingga ia mengerti dan yakin bahwa ia patut diberi penguatan, dengan demikian penguatan
itu bermakna baginya, yang jelas jangan sampai terjadi sebaliknya.
c. Penguatan harus bervariasi, baik yang verbal maupun non verbal. Penguatan tidak selalu
dengan kata-kata yang sama, tetapi menyesuaikan dengan kondisi dan kualitas jawaban
siswa. Penguatan non verbal dapat berupa anggukan, senyum, sentuhan, bahasa tubuh, dan
gerakan tangan.
Walaupun teguran dan hukuman masih bisa digunakan, respons negatif yang diberikan
guru komentar, bercanda menghina, ejekan yang kasar perlu dihindari karena akan
mematahkan semangat siswa untuk mengembangkan dirinya. Misalnya, jika seorang siswa
tidak dapat memberikan jawaban yang diharapkan guru, guru jangan langsung
menyalahkannya, tetapi bisa melontarkan pertanyaan kepada siswa lain.
a. Sasaran penguatan
Sasaran penguatan yang diberikan oleh guru harus jelas. Misalnya memberikan penguatan
kepada siswa tertentu, kepada kelompok siswa, ataupun kepada seluruh siswa secara utuh,
misalnya : “Wah Ibu bangga benar dengan kedisiplinan kelas II ini”.
Agar dampak positif yang diharapkan tidak menurun bahkan hilang, penguatan haruslah
diberikan segera setelah siswa menunjukkan respon yang diharapkan. Dengan perkataan lain,
tidak ada waktu tunggu antara respon yang ditunjukkan dengan penguatan yang diberikan.
Pemberian penguatan haruslah dilakukan dengan variasi yang kaya hingga dampaknya cukup
tinggi bagi siswa yang menerimanya.
7
Penguatan verbal dengan kata-kata yang sama, misalnya : bagus, bagus, bagus, akan
kehilangan makna, hingga tidak berarti apa-apa bagi siswa. Oleh karena itu, guru hendaknya
berusaha mencari variasi baru dalam memberi penguatan.5
6) Ada kategori tingkah laku (tepat, tidak tepat, verbal, fisik, dan tertulis),
7) Tugas mandiri (perkembangan pada pengarahan diri sendiri, mengelola tingkah laku
sendiri, dan mengambil inisiatif kegiatan sendiri).
5 Sanjaya, wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana
8
BAB 3
PENUTUP
a. Kesimpulan
Penguatan (reinforcement) meruapakan segala bentuk respons, apakah respons itu bersifat
verbal ataupun non verbal, yang demikian, merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku
guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan memberikan informasi atau umpan balik
(feed back) bagi si penerima atas perbuatannya sebagai suatu dorongan atau koreksi.
Penguatan adalah respon yang diberikan oleh guru terhadap perilaku siswa yang baik, yang
menyebabkan siswa terdorong untuk mengulangi atau meningkatan perilaku yang baik
tersebut. Penguatan diberikan dengan tujuan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar,
mengontrol dan memotivasi perilaku yang negatif, menumbuhkan rasa percaya diri, serta
memelihara suasana kelas yang kondusif. Penguatan dapat dibagi menjadi penguatan dapat
dibagi menjadi penguatan verbal dan non-verbal. Penguatan verbal diberikan dalam bentuk
kata-kata/kalimat pujian, sentuhan, kegiatan yang menyenangkan, serta benda atau simbol.
Penguatan dapat juga diberikan dalam bentuk penguatan tak penuh, jika respon/perilaku
siswa tidak sepenuhnya memenuhi harapan.
9
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, J.J, Dip. Ed, dan Moedjiono. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya : 2008
Zainal Asril, Micro Teaching, Disertasi dengan Pedoman Pengalaman Lapangan, hlm. 77.
10