DISUSUN :
KELOMPOK 2
JURUSAN BIOLOGI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Teori
Keterampilan Memberikan Penguatan, Keterampilan Melakukan Variasi,
Keterampilan Menjelaskan, Keterampilan Membuka Dan Menutup” untuk
memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Microteaching dengan baik.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Drs. Hudson Sidabutar, M.Si
selaku dosen pengampu mata kuliah Microteaching karena atas bimbingannya kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 1
a. Latar Belakang......................................................................................................................... 1
b. Rumusan Masalah .................................................................................................................. 1
c. Tujuan ......................................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................... 3
1. Teori keterampilan memberikaan penguatan..........................................................3
2. Teori keterampilan melakukan variasi........................................................................7
3. Teori keterampilan menjelaskan.................................................................................. 11
4. Teori keterampilan membuka dan menutup...........................................................15
BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 20
a. Kesimpulan ............................................................................................................................ 20
b. Saran ......................................................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 22
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagaamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.Pendidikan merupakan hal
yang sangat penting dalam kehidupan karena semakin berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi yang canggih.Sehingga berpengaruh di segala bidang
pendidikan dan kehidupan, termasuk bidang pendidikan lainnya.
Sanjaya (2005:169) mengatakan pembelajaran adalah proses interaksi
antara siswa dengan lingkungannya. Guru perlu membangun interaksi secara penuh
dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk berinteraksi
dengan lingkungannya. Kesalahan yang sering terjadi selama proses pembelajaran
berlangsung guru hanya menggunakan pola interaksi satu arah, yaitu dari guru ke
siswa. Pola interaksi yang demikian, bukan dapat membuat iklim pembelajaran
menjadi statis akan tetapi dapat memasung kreativitas siswa.
Pada umumnya saat proses pembelajaran berlangsung guru dituntut untuk
memiliki sejumlah keterampilan dalam mengajar peserta didiknya, seperti: terampil
membuka pelajaran, terampil menutup pelajaran, terampil menjelaskan, terampil
variasi gaya mengajar, terampil bertanya dan memberi penguatan, dan terampil
membimbing diskusi kelompok kecil. Semua keterampilan itu harus bisa dilakukan
oleh seorang guru di dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari tentunya sesuai
dengan prosedur minimal (standar proses) yang telah ditetapkan, atau bahkan akan
lebih baik bila guru berkreativitas dan berinovasi lebih sesuai tuntutan
perkembangan zaman.
Namun demikian, masih banyak guru dalam pembelajaran sering tidak
melakukan usaha membuka dan menutup pelajaran tersebut. Hal ini dapat
menyebabkan mental siswa tidak siap untuk menerima pelajaran dan perhatian
siswa belum terpusat pada hal-hal yang akan dipelajari. Sebagai akibatnya adalah
siswa akan merasa bahwa pelajaran yang diterimanya membosankan, tidak
1
bermakna baginya, sukar dipahami, dan mereka akan tidak berusaha keras untuk
memahaminya.
Ada berbagai alasan mengapa guru tidak melakukan kegiatan membuka dan
menutup pelajaran antara lain karena lupa, tidak ada waktu, atau memang belum
mempunyai keterampilan untuk melaksanakannya. Karena pentingnya fungsi
membuka dan menutup pelajaran ini dalam pembelajaran, maka sangat perlu bagi
setiap guru untuk memperoleh pengalaman serta latihan yang intensif dalam
membuka dan menutup pelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa teori keterampilan memberikan penguatan?
2. Apa teori keterampilan melakukan variasi?
3. Apa teori keterampilan menjelaskan?
4. Apa teori keterampilan membuka dan menutup?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui keterampilan memberikan penguatan
2. Untuk mengetahui keterampilan melakukan variasi
3. Untuk mengetahui keterampilan menjelaskan
4. Untuk mengetahui ketarampilan membuka dan menutup
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B. Beberapa hal yang harus diperhatikan guru dalam memberi
penguatan, yaitu:
1) Penguatan harus diberikan dengan sungguh-sungguh
2) Penguatan yang diberikan harus memiliki makna yang sesuai dengan
kompetensi yang diberi penguatan
3) Hindarkan respon negatif terhadap jawaban peserta didik
4) Penguatan harus dilakukan segera setelah suatu kompetensi ditampilkan
5) Penguatan yang diberikan hendaknya bervariasi
Tujuan akhir dari pemberian penguatan adalah agar anak didik dapat lebih
meningkatkan perhatiannya terhadap pelajaran sekaligus membina tingkah laku
yang produktif dalam melakukan aktifitas belajar. Dengan pemberian penguatan
yang diberikan oleh guru, baik secara simbolik, materi maupun dalam bentuk
penguatan akan dapat merangsang anak didik untuk lebih meningkatkan
keaktifannya dalam belajar sekaligus berupaya membina tingkah lakunya kearah
yang lebih posistif.
4
jawaban siswa kurang sempurna, guru mengatakan “hampir tepat” dan lain
sebagainya yang menunjukkan jawaban siswa tersebut masih perlu
penyempurnaan.
b) Penguatan Gestural
5
terjadi kesan bahwa guru tidak ikhlas dalam memberikan penguatan
karna tidak disertai dengan kehangatan dan kentusiasan.
2. Kebermaknaan Penguatan hendaknya diberikan sesuai dengan tingkah
laku dan penampilan anak didik sehingga ia mengerti dan yakin bahwa ia
patut diberi penghargaan. Oleh karna itu, kebermaknaan pemberian
penguatan hanya mungkin apabila diberikan dalam kontek yang relevan.
3. Menghindari penggunaan repon yang negatif Walaupun teguran, sanksi
masih bisa digunakan, respon negatif yang diberikan oleh guru berupa
komentar, bercanda, menghina, ejekan yang kasar perlu dihindari karna
akan mematahkan semangat murid untuk mengembangkan dirinya.
6
2. TEORI PEGUATAN MELAKUKAN VARIASI
a. Pengertian Keterampilan Variasi
7
tujuan. oleh karena itu sesuai definisi tersebut didalam belajar guru dapat
mengamati perbedaan prestasi siswa yang satu dengan yang lainnya hasil
pengamatan niscaya akan menunjukan bahwa semakin tinggi prestasi
yang dicapai seorang siswa salah satunya terkait dengan besarnya
motivasi yang ia miliki
3. Menjaga Wibawa Guru
Guru hendaklah menyadari bahwa kehadiranya sewaktu mengajar tidak
seluruh siswa menyenanginya. Faktor ketidaksenangan siswa terhadap
guru umumnya terjadi sebagai reaksi terhadap prilaku guru selama
memgajar. Untuk menghindari berbagai kejadian yang dapat merendahkan
wibawa guru salah satunya guru harus mampu mengajar dengan penuh
percaya diri memiliki kesiapan mental dan intelektual memiliki kekayaan
metode keluasan tehnik dan sebagainya. Dengan kata lain guru harus
memiliki bentuk dan model pengajaran yang bervariasi.
4. Mendorong Kelengkapan Fasilitas
Pengajaran Aspek lain yang sangat penting bagi kemampuan guru
memiliki variasi mengajar bergantung dari ketersediaan fasilitas yang ada
dikelas/sekolah. Sebab sangat disadari bahwa fasilitas merupakan
kelengkapan belajar yang harus ada disekolah fungsi fasilitas antara lain
sebagai alat bantu, peraga dan sumber belajar.
C. Jenis-jenis Variasi
Minimal ada tiga jenis variasi stimulus yang dapat dilakukan guru, yaitu:
1. Variasi pada waktu bertatap muka atau melaksanakan proses
pembelajaran.
2. Variasi dalam mengunakan media/alat bantu pembelajaran.
3. Varisasi dalam melakukan pola interaksi.
D. Teknik-teknik Variasi
1. Variasi pada Waktu Melaksanakan Proses Pembelajaran Untuk menjaga
agar proses pembelajaran tetap kondusif, ada beberapa teknik yang dapat
dilakukan.
8
a. Penggunaan variasi suara (teacher voice)
Dalam suatu proses pembelajaran bisa terjadi kurangnya perhatian
siswa disebabkan oleh guru, mungkin terlalu lemah sehingga suaranya
tak bisa ditagkap oleh seluruh siswa atau pengucapan kalimat yang
kurang jelas (ngosom).
b. Pemusatan perhatian
Memusatkan perhatian siswa pada hal-hal yang dianggap penting
dapat dilakukan oleh guru untuk memfokuskan perhatian siswa.
Misalnya, dengan mengajak siswa untuk memperhatikan sesuatu
bersama-sama melalui kalimat: “ Coba anda perhatikan dengan
saksamabagian ini. . .!” focising diperlukan untuk minta perhatian
khusus dari siswa terhadap hal-hal yang spesifik.
c. Kebisuan Guru (teacher slience)
Ada kalanya guru dituntut untuk tidak berkata apa-apa. Teknik ini bisa
digunakan untuk menarik perhatian siswa. Teknik ini dilakukan
manakala siswa dalam keadaan ribut, kemudian cobalah diam sambil
menatap mereka satu persatu, pasti mereka akan diam dengan
kebisuan guru dapat menarik perhatian siswa
d. Mengadakan kontak pandang (eye contact)
Setiap siswa membutuhkan perhatian dan penghargaan. Guru yang
baik akan memberikan perhatian kepada siswa melalui kontak mata
yang terjaga terus-menerus dapat menumbuhkan kepercayaan dari diri
siswa. Pandang setiap mata siswa dengan penuh perhatian sebagai
tanda bahwa kita memperhatikan mereka bahwa apa yang dikatakan
akan sangat bermanfaat untuk mereka, bahwa kontak mata dapat
menjadi magnet untuk menarik perhatian setiap siswa.
e. Gerak guru teacher (teacher movement).
Gerakan-gerakan guru didalam kelas dapat menjadi daya tarik
tersendiri untuk merebut perhatian siswa. Guru yang baik akan
terampil mengekpresikan wajah sesuai dengan pesan yang ingin
disampaikan.
9
a) Dengan menggunakan variasi media yang dapat dilihat (visual) seperti
menggunakan gambar, slide, foto, bagan, dan lain-lain.
b) Variasi alat atau media yag bisa didengar (auditif) seperti
menggunakan radio, musik, deklamasi, puisi, dan lain sebagainya.
c) Variasi alat atau bahan yang dapat diraba, dimanipulasi, dan
digerakkan (motorik). Pemanfaatan media semacam ini dapat menarik
perhatian siswa, sebab siswa dapat secara langsung membentuk dan
memperagakan kegiatannya, baik secara perorangan ataupun secara
kelompok. Yang termasuk kedalam alat dan media ini adalah berbagai
macam peragaan, model, dan lain sebagainya.
10
c) Sejalan dengan prinsip 1 dan 2, komponen variasi tertentu memerlukan
susunan perencanaan yang baik. Artinya secara eksplisit dicantumkan dalam
rencana pelajaran. Akan tetapi, apabila diperlukan, komponen keterampilan
tersebut dapat digunakan secara luwes dan spontan, sesuai dengan
pengembangan proses dalam belajar mengajar dan balikan dari siswa selama
pelajaran berlangsung
11
2. Melatih siswa untuk senantiasa berkonsentrasi dalam menyimak penjelasan
guru sehingga melibatkan mereka untuk berpikir sambil memecahkan
masalah-masalah atau pertanyaan.
3. Untuk mendapat respon dan timbal balik siswa mengenai tingkat
pemahamannya serta untuk mengatasi kesalahpahaman mereka
4. Membimbing siswa untuk menghayati dan mendapat proses penalaran
dengan menggunakan bukti-bukti dalam pemecahan masalah tersebut
12
Kadangkala pertanyaan juga dipandang sebagai pertanyaan dengan maksud
agar perhatian siswa terpusat pada bahan pelajaran yang akan disampaikan.
Dan biasanya siswa jika dihadapkan 3 dengan suatu pertanyaan mereka akan
takut jika tidak bisa menjawabnya. Oleh karena itu mereka akan selalu
mengulangi bahan yang telah disampaikan untuk mempersiapkan diri jika
suatu saat guru menanyakannya dalam kelas (sewaktu berlangsungnya jam
pelajaran).
2) Penjelasan Tidak sepenuhnya pertanyaan dari guru dapat terjawab oleh siswa.
Dengan berbagai teknik bertanya secara tidak langsung berarti siswa dapat
memiliki sebagian bahan pelajaran yang akan diberikan oleh guru di kelas.
Sehingga guru harus menjelaskan dengan memberikan keterangan
secukupnya terhadap sebagian lain pelajaran yang direncanakan. Contoh:
“dipegunungan banyak sekali pepohonan, penduduknya sedikit dan udaranya
segar. Sedangkan di Jakarta pepohonan sedikit, penduduknya banyak dan
udaranya kotor karena mobil-mobil dan mesin pabrik mengeluarkan udara
kotornya. Sehingga udara terasa semakin panas dan kita menghirup udara
kotor yang bisa menyesakan pernapasan”.
3) Memberikan contoh Pemahaman siswa terhadap konsep baru dapat
ditingkatkan melalui pemberian contoh yang jelas dan nyata yang sedapat
mungkin diambil dari kehidupan sehari-hari yang sekiranya mudah dicerna
atau dipahami oleh siswa tersebut. Pemberian contoh yang dikaitkan dengan
proses pengambilan kesimpulan dan dari pengambilan kesimpulan
dikembangkan dengan contoh yang lebih dalam akan memberikan penjelasan
yang efektif dan efisien. Sehingga memudahkan siswa dalam merangkaikan
pikirannya untuk mencapai pemahaman yang mendalam. Contoh: “semua
benda-benda yang terbuat dari besi dapat ditarik oleh magnet. Paku, peniti
dan anak kunci terbuat dari besi. Jadi benda tersebut dapat ditarik oleh
magnet. (cara induktif) “kertas lipat, sedotan plastik dan pensil warna tidak
dapat ditarik oleh magnet. Benda-benda tersebut bukan terbuat dari besi. Jadi
benda-benda yang tidak terbuat dari besi tidak dapat ditarik oleh magnet.
(cara deduktif)
13
D. Komponen-komponen Keterampilan Menjelaskan
1) Merencanakan Penjelasan yang diberikan guru perlu direncanakan
dengan baik terutama yang berkenaan dengan isi pesan dan yang
menerima pesan. Yang berkenaan dengan isi pesan atau materi
meliputi penganalisaan masalah secara keseluruhan,penentuan jenis
hubungan yang ada diantara unsur-unsur yang dikaitkan dan
generalisasi yang sesuai dengan hubungan yang telah ditentukan.
Misalnya kita menganalisa tema dan sub tema yang akan dibicarakan
kepada anak TK serta kemampuan-kemampuan yang ada pada
program kegiatan belajar yang meliputi pengembangan bahasa, daya
pikir, keterampilan dan jasmani serta bagaimana hubungannya dengan
tema dan sub tema yang akan dibicarakan. Mengenai yang
berhubungan dengan yang menerima pesan (siswa) hendaknya
diperhatikan hal-hal atau perbedaanperbedaan pada setiap anak yang
akan menerima pesan seperti usia, jenis kelamin, kemampuan, latar
belakang sosial, bakat, minat serta lingkungan belajar anak.
2) Penyajian suatu penjelasan
Penyajian suatu penjelasan dapat ditingkatkan hasilnya dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a) Kejelasan: Penjelasan hendaknya diberikan dengan menggunakan bahasa
yang mudah dimengerti oleh siswa dan menghindari ucapan-ucapan seperti:
”ee”, ”aa”, ”mm”, ”kira-kira”, ”umumnya”, ”seringkali” dan istilah-istilah yang
tidak dapat dimengerti oleh anak
b) Pengguanaan contoh dan ilustrasi: dalam memberikan penjelasan sebaiknya
digunakan contoh-contoh yang ada hubungannya dengan sesuatu yang dapat
ditemui siswa dalam kehidupan sehari-hari.
c) Pemberian tekanan: dalam memberikan penjelasan, guru harus memusatkan
perhatian siswa kepada masalah-masalah pokok dan mengurangi informasi
yang tidak begitu penting. Dalam hal ini guru dapat menggunakan tanda atau
5 isyarat lisan seperti “yang terpenting adalah” atau “perhatikan dengan
baik,anak-anak. Yang ini agak sukar”.
14
d) Penggunan balikan: “guru hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menunjukkan pemahaman, keraguan atau ketidakjelasan ketika
penjelasan itu diberikan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengajukan
pertanyaan seperti: “apakah anak-anak mengerti dengan penjelasan Ibu tadi?”
dan sebagainya.
15
2) Menimbulkan minat tertentu kepada pelajaran yang akan diberikan.
3) Timbulnya motivasi dan perhatian siswa untuk menghadapi tugas-tugas
yang akan dikerjakan.
4) Siswa tahu batas-batas tugas yang akan dikerjakan
5) Siswa mempunyai gambaran yang jelas tentang pendekatanpendekatan yang
mungkin akan digunakan dalam pembelajaran.
6) Siswa mengetahui hubungan antara pengalamanpengalaman yang telah
dikuasai dengan hal-hal yang baru yang akan dipelajari yang masih asing
baginya
7) Siswa mempunyai gambaran yang jelas tentang pendekatanpendekatan yang
mungkin akan digunakan dalam pembelajaran.
8) Siswa mengetahui hubungan antara pengalamanpengalaman yang telah
dikuasai dengan hal-hal yang baru yang akan dipelajari yang masih asing
baginya.
Menarik Perhatian Siswa Beberapa cara yang dapat digunakan guru untuk
menarik perhatian siswa, antara lain:
1. Variasi gaya mengajar guru
Guru dapat memvarasikan sikap dan gaya mengajarnya dengan intonasi suara
yang berbeda, gerak tangan/tubuh dan ekspresi muka dan sebagainya asalkan
semuanya bermakna.
2. Penggunaan alat bantu mengajar
Agar siswa tertarik, hendaknya guru menggunakan alat bantu seperti gambar,
model, skema, surat kabar dan sebagainya.
3. Variasi dalam pola interaksi. Variasi pola interaksi bisa dikembangkan guru
menanyakan sesuatu, kemudian siswa langsung menjawab, atau guru
memberikan pertanyaan/ masalah untuk dipecahkan, kemudian siswa
16
mengadakan diskusi kecil, atau guru menunjukakn gambar, kemudian siswa
menebak atau membuat kalimat.
Beberapa cara yang dapat dilakukan guru untuk memberi acuan dan struktur antara
lain:
17
persoalan ini, pertama-tama diskusikan dengan teman sebelahmu, kemudian
hasilnya diskusikan lagi dengan kelompok 2 orang sebelahmu (menjadi 4
orang), dan begitu seterusnya, hingga kelompok akhir mempresentasikan,
teman yang lain menanggapi.” Guru juga bisa memberikan saran untuk
melakukan kegiatan pembelajaran.
Mengajukan pertanyaan pengarahan, dalam hal ini guru dapat menunjukkan
sesuatu kepada siswa untuk mengarahkan pada topik pembelajaran dan
membantu siswa memperhatikan hal yang akan dijelaskan.
Membuat kaitan
Cara yang dapat dilakukan guru untuk membuat kaitan adalah sebagai berikut
Mencari batu loncatan. Bahan pengait atau bahan apersepsi dapat berupa
pengalaman, minat dan kebutuhan siswa.
Mengusahakan kesinambungan. Sebelum memulai pembelajaran baru, guru
dapat meninjau kembali inti pembelajaran yang lalu atau dapat meminta
siswa meringkas, kemudian baru membuat kaitan dengan pelajaran baru.
Membandingkan atau mempertentangkan pengetahuan lama dengan
pengetahuan baru.
18
pembelajaran, kegiatan membuka pelajaran dapat memberikan sumbangan yang
berarti terhadap pencapaian tujuan pembelajaran apabila dilakukan secara
profesional. Apabila guru telah berhasil membuka pelajaran dengan baik, maka siswa
akan benar-benar siap mental untuk belajar. Dengan kata lain, timbulnya motivasi
dan minat siswa untuk belajar. Motivasi merupakan salah satu faktor internal dalam
belajar. Seperti yang telah dijelaskan di atas, motivasi akan mendorong siswa untuk
melakukan suatu kegiatan yang mengarah pada tujuan tertentu. Motivasi merupakan
tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya perilaku seseorang ke
arah suatu tujuan tertentu. Dalam proses pembelajaran sangat diperlukan adanya
motivasi.
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
20
mengetahui hubungan antara pengalaman-pengalaman yang telah dikuasai. dengan
hal-hal baru, dapat menggabungkan fakta-fakta, keterampilan-keterampilan atau
konsep-konsep yang tercakup dalam suatu peristiwa, dan dapat mengetahui tingkat
keberhasilannya dalam mempelajari pelajaran itu, Sedangkan untuk guru dapat
mengetahui tingkat keberhasilannya dalam mengajar.
B. Saran
21
DAFTAR PUSTAKA
22