MICRO TEACHING
“Keterampilan Dasar Mengadakan Variasi dan Memberikan Penguatan
dalam Pembelajaran”
Dosen Pengampu :
Dr.Desyandri S.Pd, M.Pd
OLEH :
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas berkat rahmat-Nya
makalah yang berjudul “ Keterampilan Dasar Mengadakan Variasi dan Memberikan
Penguatan dalam Pembelajaran ” dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Shalawat dan
salam penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Micro Teaching. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
kurikulum bagi pembaca dan juga penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan pembaca dan penulis. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Kelompok 3
2
DAFTAR ISI
C. Tujuan ............................................................................................................................. 5
B. Saran ............................................................................................................................. 17
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru merupakan sosok yang sering ditiru. Program kelas tidak akan berarti bilamana
tidak diwujudkan menjadi kegiatan. Untuk itu peranan guru sangat menentukan karena
kedudukannya sebagai pemimpin pendidikan di antara siswa di dalam suatu kelas.
Semua usaha yang dilakukan guru di dalam pembelajaran mengacu pada bagaimana
memfasilitasi siswa mencapai kompetensi yang sudah ditetapkan. Pencapaian kompetensi tidak
mungkin terjadi tanpa melibatkan secara langsung di dalam pembelajaran. Oleh sebab itu, guru
mestinya merencanakan pembelajaran yang mendorong siswa untuk berpartisipasi secara aktif
di dalam proses pembelajaran.
Partisipasi siswa di dalam pembelajaran sebaiknya diberikan tanggapan balik oleh guru
sehingga siswa termotivasi untuk mengulangi aktivitas tersebut dengan kualitas yang lebih
baik. Tanggapan yang diberikan guru sesaat setelah siswa berpartisipasi disebut penguatan atau
reinforcement. Reinforcement berbeda dengan reward. Reward merupakan hadiah
keberhasilan siswa yang mencapai hasil memuaskan dalam kegiatan pembelajaran. Berbagai
bentuk penguatan dapat dikombinasikan oleh guru, sehingga tidak terkesan mengada-ada, tidak
alami atau tidak spontan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu keterampilan dasar mengadakan variasi dalam mengajar?
4
C. Tujuan
Untuk mengetahui dan memahami tentang keterampilan dasar mengadakan variasi dan
keterampilan dasar memberi penguatan dalam mengajar untuk dapat di implementasikan dalam
pembelajaran nantinya.
5
BAB II
PEMBAHASAN
a) Variasi suara: Suara guru dapat bervariasi dalam: Intonasi, nada, volume,
dan kecepatan.
6
c) Pemberian waktu (pausing): Untuk menarik perhatian anak didik dapat
dilakukan dengan mengubah suasana menjadi sepi.
f) Pergantian posisi guru di dalam kelas: Pergantian posisi guru di dalam kelas
dapat digunakan untuk mempertahankan perhatian siswa.
c) Variasi media taktil yakni alat atau bahan yang dapat diraba, dimanipulasi,
dan di gerakkan. Pemanfaatan media semacam ini dapat menarik perhatian
siswa, sebab siswa dapat secara langsung membentuk atau memperagakan
kegiatannya, baik secara perorangan ataupun secara kelompok.
d) Variasi pola interaksi. Variasi dalam pola interaksi antara guru dan anak
didik memiliki rentangan yang bergerak dari dua kutub, yaitu: 1) Anak didik
bekerja atau belajar secara bebas tanpa campur tangan dari guru; dan 2)
Anak didik mendengarkan dengan pasif. Situasi didominasi oleh guru, di
mana guru berbicara kepada anak didik.
7
c) Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah
8
Pemberian penguatan oleh guru terhadap perilaku siswa akan mendorong siswa
tersebut agar berbuat lebih baik lagi. Mulyani Soemantri dan Johar Permana (1998/1999: 272)
menyatakan bahwa memberi penguatan atau reinforcement adalah suatu tindakan atau respons
terhadap suatu bentuk perilaku yang dapat mendorong munculnya peningkatan kualitas
tingkah laku tersebut disaat yang lain. Kemudian tidak jauh berbeda dengan pendapat tersebut
Marno dan Idris (2010:132) mendefinisikan penguatan sebagai respon positif yang diberikan
guru kepada siswa atas perilaku positif yang dicapai dalam proses belajarnya.
2. Tujuan
d) mengatur dan merubah sikap yang mengganggu kearah tingkah laku belajar yang
produktif,
f) mendorong atau mengarahkan pada cara berfikir yang baik/ divergen dan inisiatif
pribadi.
Pendapat lain tujuan dari penguatan dalam pembelajaran antara lain adalah :
9
demikian perhatian siswa semakin meningkat seiring dengan perhatian guru melalui
respon yang diberikan gurunya.
b) Membangkitkan dan memelihara motivasi belajar siswa. Upaya memelihara dan
membangkitkan motivasi belajar siswa, senantiasa harus dilakukan oleh guru yaitu
melalui penguatan. Apabila perhatian siswa semakin baik, maka dengan sendirinya
motivasi belajarnya pun semakin baik pula.
c) Memudahkan belajar siswa. Untuk memudahakan belajar siswa harus ditunjang
oleh kebiasaan-kebiasaan positif dalam pembelajaran, yaitu dengan memberikan
respon (penguatan) yang akan semakin mendorong keberanian siswa untuk
mencoba bereksplorasi dan terhindar dari perasaan takut salah dalam pembelajaran.
d) Menumbuhkan rasa percaya diri pada siswa. Rasa percaya diri merupakan modal
dasar dalam belajar, perasaan negatif yang akan mempengarui terhadap kualitas
proses pembelajaran harus dihindari. Upaya untuk memperkecil perasaan-perasaan
negatif dalam belajar yaitu melalui pemberian penguatan atau respon yang
diberikan oleh guru terhadap sekecil apapun perbuatan belajar siswa.
e) Memelihara kelas yang kondusif. Suasana kelas yang menyenangkan aman dan
dinamis, akan mendorong aktifitas belajar siswa lebih maksimal. Melalui penguatan
yang dilakukan oleh guru, suasana kelas akan lebih demokratis sehingga siswa akan
lebih bebas untuk mengemukakan pendapat, mencoba, dan melakukan perbuatan-
perbuatan belajar lainnya. Hal ini sebagai dampak adanya respon yang mengiringi
terhadap proses dan hasil belajar yang dilakukan oleh siswa.
f) Mengontrol dan memodifikas tingkah laku siswa serta mendorong munculnya
prilaku. Penguatan yang diberikan oleh guru akan dapat mengontrol dan juga
merubah prilaku siswa dalam proses belajar mengajar serta mendorong munculnya
prilaku yang positif dari siswa.
3. KOMPONEN KETERAMPILAN MEMBERI PENGUATAN
Penguatan dapat dikelompokan kedalam dua jenis, yaitu penguatan verbal maupun non
verbal. Komponen-komponen penguatan dari kedua jenis tersebut sebagai berikut :
a. Penguatan Verbal
10
dorongan kepada siswa dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga terjadi perubahan
positif pada kegiatan belajar siswa.
a) Kata-kata.
Penguatan yang diberikan kepada siswa berupa kata saja, hal ini
dilakukan secara singkat, mudah dipahami sehingga siswa mudah dalam
menangkap respon dari guru.
Contoh:
1) Bagus.
Diutarakan ketika siswa mengerjakan tugas atau perintah dengan baik,
rapi, sistematis.
3) Pintar.
4) Ya.
1. Kalimat
11
Umpan balik yang diberikan guru berupa rangkaian kata atau kalimat
untuk memperjelas susunan kata-kata yang ada, sehingga siswa dapat mengerti
kemampuan dan alasan mengapa guru memberikan penguatan tersebut.
Contoh:
Penguatan non verbal yaitu respon terhadap prilaku belajar siswa yang
dilakukan tidak dengan kata-kata atau ucapan lisan, melainkan perbuatan belajar siswa.
Menurut Wina Sanjaya ( 2006: 36) penguatan nonverbal adalah respon yang dilakukan
guru terhadap perilaku siswa berupa bahasa isyarat. Misalnya melalui anggukan kepala
tanda setuju, menggelengkan kepala tanda tidak setuju, mengangkat pundak, dan
sebagainya. Selain itu juga dapat dilakukan dengan tanda-tanda tertentu, misalnya
berjabat tangan, menepuk pundak secara halus sebagai tanda setelah siswa melakukan
respon yang baik.
a. Penguatan gestural.
12
b. Penguatan dengan cara mendekati.
13
c) Berdampak terhadap perilaku positif.
Selanjutnya Irawati Istadi (2006: 29-62) memperjelas untuk penguatan nonverbal jenis
hadiah ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan, adapun prinsip tersebut adalah sebagai
berikut.
Perilaku bisa baik/ benar dan bisa salah, tetapi pelaku senantiasa tetap baik.
Perhatian akan lebih bermakna indah diterima anak apabila orangtua mampu
melakukan secara benar, hal ini murah dan mudah.
Hadiah berupa uang boleh diberikan kepada anak hanya apabila disertai
bimbingan kecerdasan financial untuk pengelolaanya.
f) Dimusyawarahkan kesepakatanya.
14
Selanjutnya dalam pelaksanaannya menurut Mulyani Soemantri dan Johar Permana
(1998/1999: 276) guru harus pula memperhatikan halhal berikut.
c) Penguatanpun dapat diberikan kepada respons peserta didik yang salah, dalam arti
menanggapi keberanian peserta didiknya.
Menurut Syaiful Bahri Djamaroh (2005:119) bahwa semua aspek yang terdapat pada
pemberian penguatan dapat berpengaruh pada kelompok usia siswa manapun, tidak terbatas
pada satu tingkat sekolah tertentu saja, baik untuk anak yang sudah dewasa mapun yang belum
dewasa. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian penguatan ialah guru harus yakin,
bahwa siswa akan menghargainya dan menyadari akan respon yang diberikan guru. Pemberian
penguatan dapat dilakukan pada saat:
a) siswa memperhatikan guru, memperhatikan kawan lainya dan benda yang menjadi
tujuan diskusi,
b) siswa sedang belajar, mengerjakan tugas dari buku, membaca, dan bekerja di papan
tulis
g) ada kategori tingkah laku (tepat, tidak tepat, verbal, fisik, dan tertulis),
h) tugas mandiri (perkembangan pada pengarahan diri sendiri, mengelola tingkah laku
sendiri, dan mengambil inisiatif kegiatan sendiri).
15
Selanjutnya sedikit berbeda dengan pendapat tersebut Wingkel (Hamzah B. Uno, 2005:
169) mengemukakan bahwa penguatan diberikan atas dasar bentuk perilaku siswa berupa:
f) tugas-tugas mandiri.
Guru dalam memberikan penguatan sebaiknya teliti dan behati-hati dalam menentukan
pola pemberian penguatan terhadap seorang siswa sebagai individu sebagai anggota kelompok
kelas. Pola dan frekuensi pemberian penguatan akan berhubungan dengan kebutuhan individu,
kepentingan, tingkah laku, dan kemampuan yang semuanya merupakan prinsip-prinsip yang
sangat berarti dalam keterampilan penguatan ini.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keterampilan mengadakan Variasi dapat diartikan sebagai suatu proses pengubahan
dalam pengajaran yangbertujuan untuk menghilangkan kebosanan siswa dan kejenuhan siswa
dalam menerima bahan pengajaran yang diberikan guru serta untuk mengacu dan mengingat
perhatian siswa sehingga siswa agar dapat selalu aktif dan terfokus dalam proses pembelajaran.
B. Saran
Selaku pendidik yang akan terjun langsung ke sekolah, kita diharuskan untuk
menguasai dan memahami ilmu tentang keterampilan dasar mengajar terkhusus dalam
mengadakan variasi dan penguatan. Penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, apabila ada kesalahan dalam penulisannya mohon kritikan dan saran dari pembaca.
17
DAFTAR PUSTAKA
18