Anda di halaman 1dari 13

“KeterampilanMemberikan Penguatan”

(Makalah)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perencanaan pendidikan


Dosen Pengampu : Ubaydillah, M.Pd.

Disusun Oleh

Nama NPM

Hidayatur Rohmah ( 22310028 )

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT) DARUL ISHLAH TULANG
BAWANG
202
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT tuhan yang menciptakan dan
mematikan semua mahlukNya. Atas segala limpahan Rahmat dan TaufiqNya-lah penyusunan
makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah pengelolaan keuangan pendidikan PAI.
Sholawat dan Salam semoga tetap tercurahkan kehadirat junjungan kita Nabi tercinta
Rasulullah Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan seluruh umatnya yang tetap teguh
dalam ajarannya.
Pada kesempatan ini izinkan kami menyajikan karya tulis yang akan membahas tentang
“pengelolaan keuangan pendidikan”. Penulis sangat sadar bahwa dalam penulisan makalah ini
masih banyak sekali kekurangan baik yang kami sengaja maupun tidak kami sengaja. Maka
penulis sangat mengharapkan saran serta kritik yang bersifat membangun motivasi positif agar
kedepannya penulisan kami lebih baik lagi. Disamping itu penulis juga memiliki harapan yang
besar, semoga makalah ini dapat memberikan kemanfaatan bagi para pembacanya, baik
dikalangan akademik maupun masyarakat pada umumnya dan terkhusus bagi para mahasiswa.
Selanjutnya kami ingin mengucapkan terimakasih banyak kepada seluruh pihak yang telah
terlibat dalam penyelesaian makalah ini. Khususnya kepada: Ubaydillah, M.Pd.
selaku dosen pengampu mata kuliah “perencanaan Pendidikan”. Demikianlah sekelumit kata
pengantar dari kami. Mudah-mudahan kita semua diberi kemudahan dalam segala urusan.
Aamiin

Tulang Bawang, 20 November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR ...................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................... 1

A. Latar belakang ........................................................................... 1


B. Rumusan masalah ..................................................................... 1
C. Tujuan penulisan........................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................ 2

A. Keterampilan Memberikan Penguatan .................................. 2


B. Komponan Keterampilan Semakin Kuat .............................. 4
C. Cara Penggunaan ..................................................................
D. Prinsip Penggunaan ...............................................................

BAB III PENUTUP ........................................................................ 7

A. Kesimpulan ........................................................................... 7
B. Saran...................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA....................................................................... 9

BAB VI FORMAT PENILAIAN ...................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Guru merupakan seorang pendidik yang berperan penting dalam duniapendidikan.


Guru sebagai tenaga pendidik harus menciptakan suasanayang menyenangkan untuk
menarik minat siswa dan mendorong siswa untuk berkreativitas Peningkatan mutu SDM
terutama dibidang pendidikan merupakan suatu kewajiban bagi tenaga pendidik
Keteranpilan mengajar guru sangat diperlukan untuk dapat menumbuhkan semangat belajar
siswa, keefektifan proses pembelajaran dapat dicapai dengan keterampilan guru
yangmenarik, sehingga siswa dapat mengerti dengan materi yang disampaikan.
Keterampilan mengajar guru sangat bermacam-macam, mulai dariketerampilan
membuka dan menutup pembelajaran, keterampilan bertanyadasar, keterampilan memberi
penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan
membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas, dan keterampilan
mengajarkelompok kecil dan perorangan. Keterampilan-keterampilan ini dapatdigunakan
tenaga pendidik dalam proses pembelajaran untuk mencapaitujuan yang diinginkan. Guru
harus memiliki kreativitas dalammenciptakan suasana kelas yang baik guna meningkatkan
semangat danminat siswa. Salah satu keterampilan yang perlu dimiliki guru adalah
keterampilan memberi penguatan. Keterampilan ini sangat diperlukan untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa, karena secara tidak langsungkita sering bersikap dingin sehingga
dapat menimbulkan pemikiranmereka merasa tidak dihargai. Oleh karena itu, pada
kesempatan kali ini,penulis akan membahas mengenai keterampilan memberi penguatan
untukmeningkatkan semangat, dan motivasi kepada siswa dalam proses pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan keterampilan memberi penguatan?
2. Apa saja komponen dalam keterampilan pemberian penguatan?
3. Bagaimana cara penggunaan pemberian penguatan?
4. Bagaimana prinsip keterampilan memberi penguatan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu keterampilan memberi pengetahuan
2. Untuk mengetahui komponen dalam keterampilan memberi penguatan
3. Untuk mengetahui cara penggunaan pemberian penguatan
4. Untuk mengetahui prinsip keterampilan memberi penguata

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ketarampilan Memberikan Penguatan

Keterampilan mengajar sangat penting bagi calon guru untuk melaksanakan tugasnya di
kelas (Rahayu et al., 2018). Guru harus menguasai dan memenuhi tiga komponen trilogi
profesional, yaitu komponen dasar keilmuan, muatan profesional, dan komponen praktik
profesional1. Kepemimpinan pendidikan diharapkan mampu memberdayakan pendidik dalam
melaksanakan tugas profesional sesuai trilogi profesional (Nasrun, 2017). Komponen dasar
keilmuan memberikan landasan bagi tenaga pengajar di masa depan, agar mempunyai visi,
pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai dan sikap terhadap profesi guru. Seorang pendidik
dituntut menguasai ilmu pendidikan yang menjadi landasan kegiatannya secara umum. aktivitas
profesional Komponen mata pelajaran profesional membekali calon pendidik baik untuk bidang
fokus maupun bidang praktis pekerjaan profesional mereka. Inti dari komponen ini adalah
pembelajaran terhadap materi yang termasuk dalam kurikulum. Bagian praktis membimbing
calon guru untuk melaksanakan pelatihan profesionalnya secara tepat dan efisien untuk
mencapai tujuan pelayanan2.Keterampilan penguatan merupakan salah satu keterampilan
mengajar yang harus dimiliki oleh staf pengajar. Pemberian penghargaan merupakan salah satu
bentuk pengakuan yang mempunyai dampak besar bagi kehidupan siswa dan dapat memotivasi
mereka untuk meningkatkan semangat belajar dan memperbaiki perilaku siswa. Bentuk jawaban
ini merupakan salah satu cara untuk menguatkan siswa dalam proses pembelajaran. Pujian dari
guru atau respon positif terhadap penampilan peserta
Pembelajaran positif membuat siswa merasa senang karena dipandang mampu. Tujuan dari
penguatan ini adalah untuk membangkitkan perhatian dan membangkitkan semangat siswa dalam
belajar, untuk memudahkan pemahaman pembelajaran, untuk membimbing dan membentuk
perilaku siswa serta untuk mendorong berkembangnya perilaku positif, untuk meningkatkan rasa
percaya diri siswa dan untuk menjaga kemampuan belajar. Menurut Barnawi dan Muhammad
Arifin (2012:208), penguatan adalah respon positif dalam pembelajaran yang diberikan guru
terhadap perilaku positif siswa dengan tujuan mempertahankan dan meningkatkan perilaku

1
Sadikin, A., & Hakim, N. (2019). Buku Ajar Berbantuan Model Pembelajaran Everyone is A Teacher Here:
Upaya Meningkatkan Keterampilan Dasar Mengajar Calon Guru Biologi. Assimilation: Indonesian Journal of
Biology Education, 2(2), 47-51.
2
Barnawi., & Mohammad, Arifin. 2012. Etika dan Profesi Kependidikan.Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

2
tersebut. Penguatan merupakan respon terhadap suatu perilaku yang sengaja diberikan agar
perilaku tersebut dapat terulang kembali. Konfirmasi yang diberikan guru sangat penting bagi
siswa Hasibuan (2008:58) menyatakan bahwa siswa memerlukan konfirmasi pada saat
pembelajaran karena konfirmasi merupakan imbalan yang dapat menimbulkan motivasi dan
semangat belajar. Jika dijelaskan, peran penguatan adalah memberikan penghargaan kepada
siswa sedemikian rupa sehingga memotivasi siswa dan meningkatkan partisipasinya dalam suatu
pembelajaran. konfirmasi merupakan reaksi positif tenaga pengajar terhadap perilaku siswa
dalam pembelajaran dengan tujuan mempertahankan dan meningkatkan perilaku positif siswa 3.
B. Komponen keterampilan semakin kuat

Dalam proses belajar mengajar diperlukan komponen-komponen yang tepat dalam


pemberian penguatan. Hal tersebut harus disesuaikan dengan tingkat pendidikan, usia,
keterampilan individu dan latar belakang siswa. Penguatan terdiri dari beberapa komponen 4 yaitu
:
1. Verbal
Afirmasi Verbal merupakan afirmasi yang diungkapkan dalam kata-kata pujian. Kata-
kata pujian Apa yang dikomunikasikan guru kepada siswa dapat meningkatkan semangat
siswa, betapapun sedikitnya kata-kata yang dikomunikasikan. Kata-kata pujian biasanya
bisa benar, baik, pantas, dan sebagainya. Tidak hanya dalam bentuk kata-kata, pujian juga
bisa dalam bentuk kalimat, misalnya Anda melakukan pekerjaan dengan sangat baik.
2. Nonverbal
berbeda dengan penguatan verbal, penguatan nonverbal dapat berupa pendekatan, gerak
tubuh, sentuhan dan sebagainya. Berikut ini adalah macam-macam penguatan non-
verbal:
a. Afirmasi Fisik: Afirmasi ini sangat erat kaitannya dengan pemberian afirmasi verbal.
Tuturan guru tentang reaksi perilaku siswa dapat dilakukan dengan ekspresi cerah,
mengangguk, mengacungkan jempol, bertepuk tangan, mengacungkan jempol, dan
sebagainya. Semua gerakan tersebut merupakan bentuk penguatan kehidupan. Guru
dapat mengembangkan diri dengan cara yang tepat sehingga tercipta interaksi yang
baik dan saling menguntungkan antara guru dan siswa
b. Pendekatan Penguatan

3
Anggraini, J., & Nurliana, N. (2023). TEKNIK MEMBERI PENGUATAN DALAM PEMBELAJARAN. Jurnal
Al-Karim: Jurnal Pendidikan, Psikologi dan Studi Islam, 8(1), 18-24.
4
Aini, H., Suandi, N., & Nurjaya, G. (2018). Pemberian penguatan (reinforcement) verbal dan nonverbal
guru dalam pembelajaran bahasa indonesia di kelas VIII MTsN Seririt. Jurnal Pendidikan Bahasa Dan
Sastra Indonesia Undiksha, 8(1).

3
Pendekatan Penguatan merupakan jenis ketertarikan dalam merespon suatu objek.
Perhatian guru kepada siswanya menunjukkan bahwa gurunya menaruh minat. Guru
dapat mendekati siswa dengan berdiri di sampingnya atau berjalan di dekatnya.
Siswa yang disapa guru mempunyai kesan diperhatikan. Penguatan ini didukung
dengan baik oleh penguatan verbal.
c. Penguatan sentuhan
Penguatan ini berkaitan erat dengan penguatan akses. Konfirmasi sentuhan dapat
dilakukan ketika guru menyentuh siswa secara fisik. Afirmasi ini bisa dilakukan
dengan menepuk kepala, menjabat tangan, menepuk bahu, dan sebagainya. Jenis
respons ini telah terbukti memberi penghargaan atas kinerja atau pekerjaan siswa.
Tapi Anda harus berhati-hati usia, jenis kelamin, gender, dan latar belakang budaya
untuk meningkatkan sentuhan
d. Penguatan Tanda Simbol
Penguatan tanda Simbol atau tanda merupakan bagian dari realitas yang berfungsi
sebagai bentuk komunikasi yang mempunyai makna. Pengakuan yang berupa simbol
atau tanda dapat ditunjukkan kepada siswa sebagai ucapan terima kasih, dapat
berupa catatan tertulis, sertifikat, medali, stiker, gambar, stempel, dan lain-lain.
e. Penguatan dengan aktivitas yang menyenangkan Guru dapat menggunakan aktivitas
atau tugas yang disukai siswa sebagai penguatan. Misalnya, seorang siswa yang
mahir dalam pelajaran musik ditunjuk sebagai direktur paduan suara di sekolahnya.
Jika siswa hanya memberikan jawaban yang benar sebagian, guru tidak boleh
langsung menyalahkan siswa tersebut. Dalam situasi seperti ini, guru hendaknya
menggunakan atau memberikan penguatan parsial ( peserta). Misalnya, jika seorang
siswa hanya memberikan jawaban yang benar sebagian, maka guru harus
mengatakannya “Ya, jawabanmu bagus, tapi masih perlu disempurnakan.”
agar siswa mengetahui bahwa jawabannya tidak sepenuhnya salah dan terdorong
untuk melengkapinya.5
C. Cara Penggunaan
Respon positif berupa reward yang diberikan guru kepada siswa biasanya merupakan
bentuk penguatan. Beberapa cara yang dapat digunakan untuk verifikasi, yaitu:

5
Anggraini, J., & Nurliana, N. (2023). TEKNIK MEMBERI PENGUATAN DALAM PEMBELAJARAN. Jurnal
Al-Karim: Jurnal Pendidikan, Psikologi dan Studi Islam, 8(1), 18-24.

4
1. Pengakuan terhadap individu tertentu Pengakuan terhadap individu tertentu diberikan secara
jelas kepada salah satu siswa dengan menyebutkan namanya atau secara langsung dan
spesifik.
2. Penguatan kelompok belajar Tugas yang diberikan kepada kelompok belajar pasti akan
selesai. Kelompok belajar yang telah menyelesaikan tugasnya dengan baik hendaknya
diberikan penguatan atau evaluasi untuk meningkatkan pembelajaran dan meningkatkan
keterampilannya. Penguatan diberikan tidak hanya pada hasil belajar saja, namun juga perlu
adanya kerjasama tim yang baik, semangat belajar, keakraban, komunikasi timbal balik, dan
lain-lain.
3. Memberikan konfirmasi segera Konfirmasi segera adalah konfirmasi yang dilakukan
sesegera mungkin setelah jawaban yang diharapkan siswa muncul. Sebaiknya jangan
ditunda-tunda untuk menguatkan hal ini, karena akan memberikan kesan kepada siswa
bahwa guru kurang peduli dan umumnya kurang efektif.
4. Variasi dalam penggunaan
Dalam melaksanakan pembelajaran hendaknya guru memberikan penguatan yang
bervariasi, tidak hanya satu jenis saja. Variasi power-up membosankan dan tidak efektif
lagi.6
D. Prinsip penggunaan
Beberapa prinsip kerja yang harus diperhatikan ketika melakukan konfirmasi
1. Kehangatan Tingkah laku guru yang baik dapat menghangatkan suasana, baik melalui
senyuman, suara, maupun ekspresi wajah. Kehangatan menumbuhkan rasa saling
percaya antara guru dan siswa sehingga guru dapat menerima afirmasi guru secara positif.
siswa Sama halnya dengan motivasi, semangat tidak bisa begitu saja diberikan oleh orang
yang tidak mempunyai atau kurang semangat. Tindakan ini mengakibatkan motivasi
kurang tepat sasaran dan tidak mempunyai efek pemanasan dari motivasi.
KarenaKehangatan yang ditunjukkan guru memberikan efek psikologis positif pada
siswa. Panas ini dapat mencairkan suasana tegang yang kaku dan menjadi kondusif.
2. Antusiasme Antusiasme merupakan suatu jenis ketertarikan yang besar terhadap suatu
hal. Penguatan yang antusias menimbulkan kesan tulus di hadapan siswa, sehingga
meningkatkan perhatian dan motivasi siswa

6
Hakim, N., Yudiyanto, Hakiki, P.R.L., & Soleha, S. (2020). Analisis keterampilandasar mengajar mahasiswa
tadris biologi. JPBIO (Jurnal Pendidikan Biologi),5 (1), 56-63. DOI: 10.31932/jpbio.v5i1.576

5
3. Pernyataan yang diberikan oleh Pendidik sangat berarti bagi siswa. Siswa lebih percaya
diri, merasa dihargai, diperhatikan, dipuji atau disanjung. Kelas-kelas ini mempengaruhi
kesehatan mental siswa. Mereka jauh lebih berani mengemukakan pendapat,
meningkatkan rasa ingin tahunya, dan lebih percaya diri.
4. Hindari penggunaan tanggapan negatif Guru hendaknya menghindari penggunaan
tanggapan negatif berupa teguran dan hukuman. Terkadang, ketika ada siswa yang salah
dalam mengutarakan pendapatnya, sebaiknya guru berusaha memberikan jawaban yang
positif kepada siswanya, daripada langsung menyalahkan atau mengutuk siswa tersebut
di depan teman-temannya. Respon negatif ini menciptakan suasana yang menyenangkan
di dalam kelas. Dan hal ini dapat berdampak pada siswa lainnya, perasaan yang awalnya
tenang berubah menjadi depresi, rasa takut dan cemas yang menghantuinya. Siswa yang
menerima perlakuan tersebut menjadi semakin menarik diri, dipermalukan oleh guru dan
temannya, dianggap tidak kompeten, dan berbagai emosi lainnya. Oleh karena itu, guru
hendaknya menghindari memberikan jawaban negatif kepada siswa7

7
Sadikin, A., & Hakim, N. (2019). Buku Ajar Berbantuan Model Pembelajaran Everyone is ATeacher Here:
Upaya Meningkatkan Keterampilan DasarMengajar Calon Guru Biologi.Assimilation: Indonesian Journal
of Biology Education,2(2), 47-51. https://doi.org/10.17509/aijbe.v2i2.19249

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Keterampilan mengajar sangat penting untuk calon guru ketikamelaksanakan
tugasnya dikelas. Keterampilan memberi penguatanmerupakan bentuk respon positif guru
dalam proses pembelajaran terhadapperilaku peserta didik dengan tujuan untuk
mempertahankan danmeningkatkan perilaku positif peserta didik tersebut. Komponen
dalampemberian penguatan terdiri dari penguatan verbal dan non-verbal,komponen
penggunaan non-verbal terdiri dari penguatan gestural,penguatan mendekati, penguatan
sentuhan, dan penguatan tanda. Carapenggunaan penguatan bisa dilakukan secara segera,
personal, kelompok,dan dapat dilakukan variasi dalam penggunaannya. Dalam
pemberianpenguatan perlu diperhatikan beberapa prinsip yaitu kehangatan,antuasiasme,
kebermaknaan, dan hindari penggunaan respon negatif

B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat, kami menyadari dalam penulisan makalah ini
banyak sekali kesalahan dan kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang konstruktif demi
kesempurnaan makalah ini dan berikutnya besar harapan kami, semoga makalah ini bisa
memberikan sedikit manfaat bagi membaca pada umumnya dan pemakalah pada khususnya,
amin.

7
DAFTAR PUSTAKA

Aini, H., Suandi, N., & Nurjaya, G. 2017. Pemberian penguatan (reinforcement )

verbal dan nonverbal guru dalam pembelajaran bahasa indonesia di kelas

viii mtsn seririt.e - Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 7 (2). DOI:

10.23887/jjpbs.v7i2.12410

Anggraini, J., & Nurliana, N. (2023). TEKNIK MEMBERI PENGUATAN DALAM PEMBELAJARAN
. Jurnal Al-Karim: Jurnal Pendidikan, Psikologi dan Studi Islam, 8(1), 18-24.

Barnawi., & Mohammad, Arifin. 2012. Etika dan Profesi Kependidikan

.Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Hakim, N., Yudiyanto, Hakiki, P.R.L., & Soleha, S. (2020). Analisis keterampilan

dasar mengajar mahasiswa tadris biologi. JPBIO (Jurnal Pendidikan Biologi),

5 (1), 56-63. DOI: 10.31932/jpbio.v5i1.576

Hasibuan, J.J, Dip. Ed, dan Moedjiono. 2008.Proses Belajar Mengajar Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Sadikin, A., & Hakim, N. (2019). Buku Ajar Berbantuan Model Pembelajaran

Everyone is ATeacher Here: Upaya Meningkatkan Keterampilan DasarMengajar Calon


Guru Biologi.Assimilation: Indonesian Journal of Biology Education,2(2), 47-51.
https://doi.org/10.17509/aijbe.v2i2.19249

Sadikin, A., & Hakim, N. 2017. Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran Biologi.

Jambi: Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi

8
BAB IV
FORMAT PENILAIAN

Nama NPM

Hidaytur Rohmah (22310028)

Judul Makalah : Keterampilan Memberikan Pemahaman

No Aspek Rublik Nilai


Sangat sesuai ( 81 - 100 )
Penulisan sesuai dengan
Sesuai ( 71 - 80,9 )
1 pedoman penulisan
Cukup sesuai ( 61 - 70,9 )
makalah
Kurang sesuai ( 0 - 60,9 )
Bahasa yang digunakan, Sangat tepat ( 81 - 100 )
konstruksi kalimat dan Tepat ( 71 - 80,9 )
2
koheransi antar Cukup tepat ( 61 - 70,9 )
paragraph Kurang tepat ( 0 - 60,9 )
Kesesuaian topik/materi Sangat sesuai ( 81 - 100 )
makalah dengan judul, Sesuai ( 71 - 80,9 )
3
rumusan masalah dan Cukup sesuai ( 61 - 70,9 )
tujuan penulisan Kurang sesuai ( 0 - 60,9 )
Kejelasan pembahasan Sangat menguasai ( 81 - 100 )
yang dijabarkan serta Menguasai ( 71 - 80,9 )
4
dikaitkan dengan teori Cukup menguasai ( 61 - 70,9 )
yang digunakan Kurang mengusai ( 0 - 60,9 )
Sangat menguasai ( 81 - 100 )
Kecermatan dalam
Menguasai ( 71 - 80,9 )
5 menyimpulkan hasil
Cukup menguasai ( 61 - 70,9 )
pembahasan
Kurang enguasai ( 0 - 60,9 )
Kemampuan menguasai Sangat menguasai ( 81 - 100 )
topik/materi makalah, Menguasai ( 71 - 80,9 )
6
menjelaskan dan Cukup menguasai ( 61 - 70,9 )
memberikan argument Kurang menguasai ( 0 - 60,9 )
Rata - rata Nilai

9
10

Anda mungkin juga menyukai