Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

HAKIKAT KETRAMPILAN DASAR MENGAJAR

Tugas Ini Ditujukan Untuk Memenuhi Mata Kuliah

“ MICROTEACHING”

Dosen Pengampu :

NURUL MAHRUZAH YULIA, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok :

1. Aulia Nur Izza M ( 201955012600341 )


2. Fika Rahmatus Shalihah (201955012600305 )
3. Rinda Ulfiatin (201955012600327 )
4. Nur Ayu Hasyim (201955012600330 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH


IBTIDAIYAH ( PGMI )
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI
BOJONEGORO
2021/2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,

Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,

hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami bisa selesaikan makalah ini, dengan

sebaik-baiknya dan tepat pada waktunya.

Makalah ini berjudul “HAKIKAT KETRAMPILAN DASAR MENGAJAR”, untuk

memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah MICROTEACHING.

Selain itu juga, makalah ini diharapkan mampu menjadi sumber pembelajaran bagi kita

semua.

Makalah ini dibuat dengan meninjau beberapa sumber dan menghimpunnya menjadi

kesatuan yang sistematis. Terimakasih kami ucapkan kepada semua pihak yang menjadi

sumber referensi bagi kami. Terimakasih juga kepada dosen pembimbing dan semua pihak

yang terkait dalam pembuatan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca sekalian. Kami sebagai penyusun

menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari bentuk penyusunan

maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk

penyempurnaan makalah selanjutnya.

Bojonegoro, 2 Februari 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 2

C. Tujuan ..................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Hakikat Ketrampilan Mengajar Guru ..................................................................... 3

B. Ketrampilan Dasar Mengajar .................................................................................. 9

C. Ketrampilan Menutup dan Membuka Pelajaran ..................................................... 10

D. Ketrampilan Menjelaskan ....................................................................................... 11

E. Ketrampilan Variasi ................................................................................................ 15

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................................ 20

B. Saran ....................................................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 21

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penguasaan keterampilan dasar mengajar menjadi salah satu persyaratan

utama dalam proses pembelajaran disamping persyaratan yang lain. Dengan demikian

keterampilan dasar mengajar berkenaan dengan beberapa keterampilan atau

kemampuan yang bersifat mendasar dan harus dikuasai oleh tenaga pengajar dalam

melaksanakan tugas mengajarnya. Sebagai seorang pendidik ada beberapa hal yang

harus diperhatikan salahsatunya pendidik memiliki keterampilan dasar dalam

mengajar.

Ketampilan ini sangatlah penting diterapkan karena untuk memudahkan proses

pembelajaran didalam kelas. Pembelajaran yang kreatif, efektif dan efesien tergantung

pada keterampilan seorang pendidik dalam mengajar. Suksesnya pembelajaran

didalam kelas tergantung bagaimana pendidik mengelola pembelajaran tersebut. Oleh

karena itu, keterampilan dasar mengajar sangat bagus di implementasikan dalam

pendidikan.

Keterampilan dasar mengajar mutlak harus dimiliki dan dikuasai oleh tenaga

pengajar, karena dengan keterampilan dasar mengajar memberikan pengertian lebih

dalam mengajar. Mengajar bukan hanya sekedar proses menyampaikan materi saja,

tetapi menyangkut aspek yang lebih luas seperti pembinaan sikap, emosional,

karakter, kebiasaan dan nilai-nilai. Dasar mengajar yang harus dikuasai oleh guru ada

8 keterampilan yaitu;

1. Keterampilan bertanya.

2. Keterampilan memberi penguatan.

3. Keterampilan mengadakan variasi.

1
4. Keterampilan menjelaskan.

5. Keterampilan memimpin diskusi kecil.

6. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran.

7. Keterampilan mengelola kelas.

8. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.

Dalam makalah ini kami akan membahas 3 keterampilan dasar mengajar yaitu

keterampilan membuka dan menutup plajaran, keterampilan menjelaskan dan

keterampilan mengadakan variasi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Ketrampilan Dasar Mengajar itu?

2. Apa saja macam-macam Ketrampilan Dasar Mengajar itu?

C. Tujuan

1. Mengetahui Ketrampilan Dasar Mengajar.

2. Mengetahui macam-macam Ketrampilan Dasar Mengajar.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakekat Keterampilan Mengajar Guru

1. Pengertian Keterampilan Mengajar Guru

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, keterampilan merupakan“

kecakapan untuk menyelesaikan tugas”, Keterampilan merupakan kemampuan yang

dimiliki oleh seseorang yang diperoleh dari berbagai latihan dan pembelajaran.

Keterampilan mengajar pada dasarnya merupakan salah satu manifestasi dari

kemampuan seorang guru sebagai tenaga professional. Sedangkan mengajar adalah

“melatih”.1 DeQueliy dan Gazali mendefinisikan mengajar adalah menanamkan

pengetahuan pada seseorang dengan cara paling singkat dan tepat. Definisi yang

modern di Negara-negara yang sudah maju bahwa “teaching is the guidance of

learning”.2 Mengajar adalah bimbingan kepada siswa dalam proses belajar. 3 Howard

berpendapat bahwa mengajar adalah Suatu aktivitas untuk mencoba menolong,

membimbing seseorang untuk mendapatkan, mengubah atau mengembangkan skill,

attitude, ideals (cita-cita),Appreciations (penghargaan) dan knowledge.4Berdasarkan

pengertian tersebut maka yang dimaksud dengan keterampilan mengajar guru adalah

seperangkat Kemampuan/kecakapan guru dalam melatih/membimbing aktivitas

danpengalaman seseorang serta membantunya berkembang dan menyesuaikan

dirikepada lingkungan.5

Keterampilan dasar mengajar (teaching skills) adalah kemampuan atau

keterampilan yang bersifat khusus (most specific instructional behaviors) yan harus

1
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet. Ke-4, Edisi Ke-3, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007),hal. 17
2
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,2003), h. 30
3
Ibid. H.30
4
Ibid. H.32
5
Ahmad Sholihin. Keterampilan yang Harus Dimiliki Guru dalam Mengajar. 2014. (27Maret 2015)

3
dimiliki oleh guru, dosen, agar dapat melaksanakan tugas mengajar secara efektif,

efisien dan profesional. Dengan demikian keterampilan dasar mengajar berkenaan

dengan beberapa keterampilan atau kemampuan yang bersifat mendasar dan harus

dikuasai oleh tenaga pengajar dalam melaksanakan tugas mengajarnya. Dalam

mengajar ada dua kemampuan pokok yang harus dikuasai oleh seorang tenaga

pengajar, yaitu;

a. Menguasai materi atau bahan ajar yang akan diajarkan (what to teach)

b. Menguasai metodologi atau cara untuk membelajarkannya (how toteach)6

Keterampilan dasar mengajar mutlak harus dimiliki dan dikuasai olehtenaga

pengajar, karena dengan keterampilan dasar mengajar memberikan pengertian lebih

dalam mengajar. Mengajar bukan hanya sekedar proses menyampaikan materi saja,

tetapi menyangkut aspek yang lebih luas seperti pembinaan sikap, emosional,

karakter, kebiasaan dan nilai-nilai.7 Keterampilan Dasar Mengajar (Generic

Teaching Skill) atau Keterampilan Dasar Teknik Instruksional yaitu keterampilan

yang bersifat generik atau yang harus dikuasai oleh setiap guru, terlepas dari tingkat

kelas dan mata pelajaran yang diajarkan.8

2. Macam–Macam Keterampilan Mengajar Guru

Keterampilan sangat berperan menentukan kualitas pembelajaran dan

Keterampilan mengajar sangat penting dimiliki oleh seorang guru sebab guru

memegang peranan penting dalam dunia pendidikan. Menurut Buchari Alma setiap

guru hendaknya memiliki keterampilan-keterampilan mengajar sebagai bekal utama

dalam pelaksanaan tugas profesional. Oleh karena itu guru harus memiliki berbagai

keterampilan menagajar antara lain:

6
As. Gilcman,Keterampilan Dasar Mengajar Guru, (Rineka Cipta, Jakarta: 1991). H. 12
7
Karwadi, Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1 Mei – O
8
Deborah Loewenberg Ball, Journal of Teacher Education 2009; 60; 497 DOI:10.1177/0022487109348479
h.498

4
a. Keterampilan Bertanya.

Keterampilan bertanya adalah merupakan keterampilan yang tidak dapat

dipisahkan dalam kegiatan belajar mengajar, karena metode apapun, tujuan

pengajaran apapun yang ingin dicapai dan bagaimana keadaan siswa yang

dihadapi,maka bertanya kepada siswa merupakan hal yang tidak dapat

ditinggalkan. Karena pertanyaan yang diajukan kepada siswa agar berpengaruh

tidaklah mudah. Memberi pertanyaan perlu adanya latihan dari guru-

guru.Sehingga diharapkan guru dapat menguasai dan melaksanakan

keterampilan bertanya pada situasi yang tepat, sebab memberi pertanyaan secara

efektif dan efisien akan dapat menimbulkan perubahan tingkah laku baik pada

guru maupun dari siswa.

Adapun kegunaan dari penggunaan keterampilan bertanya adalah :

a. akan dapat membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap pokok

bahasa yang akan dibahas

b. dapatmemusatkan perhatian siswa terhadap pokok bahasan

c. Dapat mengembangkan keaktifan dan berfikir siswa

d. Dapat mendorong siswa untuk dapat menggunakan pandangan-pandangan

yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas.

e. Sebagai umpan balik bagi guru untuk mengetahui sejauh mana prestasi

belajar siswa selama proses belajar mengaja

f. Dapat mengembangkan

kemampuan siswa dalam menemukan, mengorganisir dan memberi

informasi yang pernah didapat sebelumnya.9

b. Keterampilan Memberi Penguatan

9
Erna Syafiuddin, Skripsi Studi Tentang Korelasi Antara Keterampilan Mengajar Dengan Motifasi Belajar
Siswa Pomdok Pesantren Moderen Manilingi Bulo-Bulo Kec.Perwakilan

5
keterampilan memberi penguatan adalah respon positif dari guru

kepada anak didik yang telah melakukan suatu perbuatan baik. Pemberian

penguatan ini dilakukan oleh guru dengan tujuan agar anak lebih giat

berpartisiasi dalam interaksi belajar mengajar dan siswa agar mengulangi lagi

perbuatan yang baik walaupun pemberian penguatan sangat mudah

pelaksanaannya, namun kadangkadang banyak diantara guru yang tidak

melakukan pemberian penguatan kepada muridnya yang melakukan perbuatan

baik.

c. Keterampilan Memberi Variasi

Variasi adalah suatu kegiatan Guru dalam konteks interaksi belajar

mengajar yang bertujuan untuk mengatasi kebosana siswa sehingga dalam

proses belajar mengajar murid senantiasa menunjukkan ketekunan,

antusiasme, serta penuh partisipasi.10Keterampilan variasi yang tepat dalam

proses belajar mengajar akan dapat memberi manfaat bagi siswa antara lain:

1) Dapat menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa terhadap materi

yang diberikan kepadanya

2) Dapat memberi motivasi kepada siswa untuk memusatkan perhatiannya

pada proses belajar mengajar.

3) Dapat menghindari kebosanan siswa dalam belajar

4) Dapat mendorong anak untuk mengadakan diskusi dengan temannya.11

d. Keterampilan Membuka Dan Menutup Pelajaran

Keterampilan membuka adalah perbuatan guru untuk menciptakan siap

mental dan menimbulkan perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan

10
17 Muh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Cet.XVII; bandung: Rosdakarya, 2005),hal. 84
11
Erna Syaffiudin, Op.cit , h. 17-18

6
dipelajari. Sedangkan menutup pelajaran adalah mengakhiri kegiatan inti

pelajaran-pelajaran.

e. Keterampilan Mengelola Kelas

Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru menciptakan dan

memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi

gangguan dalam proses interaksi edukatif dengan kata lain kegiatan-kegiatan

untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya

proses interaksi edukatif. Yang termasuk ke dalam hal ini adalah misalnya

penghentian tingkah laku anak didik yang menyelewengkan perhatian kelas,

pemberian ganjaran bagi ketepatan waktu penyelesaian tugas anak didik, atau

penetapan norma kelompok yang produktif. Suatu kondisi belajar yang

optimal dapat tercapai jika guru mampu mengatur anak didik dan sarana

pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk

mencapai tujuan pengajaran. Juga hubungan interpersonal yang baik antara

guru dan siswa dan siswa dengan siswa merupakan syarat keberhasilan

pengelolaan kelas.12

f. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil.

Yang dimaksud dengan diskusi kelompok kecil di sini adalah suatu

proses yang teratur yang melibatkan sekelompok individu dalam suatu

interaksi tatap muka secara kooperatif untuk tujuan membagi informasi,

membuat keputusan dan memecahkan masalah. Keterampilan membimbing

diskusi memilih kelebihan dan keterbatasan antara lain : Kelebihannya :

12
Usman, M.Uzer. Menjadi Guru Profesional. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2010),Hal. 21

7
a. Kelompok memiliki sumber daya yang lebih banyak daripada individu.

Pengetahuan dan pengalaman sekelompok orang yang jelas lebih banyak

dari pengetahuan dan pengalaman seseorang.

b. Anggota kelompok sering diberi masukan dan motivasi dari anggota lain,

yang berusaha agar sumbangan pikiran bermanfaat untuk keberprestasian

kelompok.

c. Kelompok dapat mengprestasikan keputusan yang lebih baik.

d. Anggota kelompok memiliki ikatan yang kuat terhadap keputusan yang

diambil dengan melalui keterklibatannya dalam diskusi.

e. Partisipasi dalam diskusi akan meningkatkan saling pengertian antar

individu dalam satu kelompok dan dalam kelompok yang lain.

Kekurangannya yaitu Diskusi memakan waktu,Pemborosan waktu, dan

Diskusi dapat menekan pendirian.13

g. Keterampilan Menjelaskan.

Keterampilan menjelaskan adalah penyajian informasi secara lisan

yang diorganisasi secara sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan

yang satu dengan yang lainnya, misalnya antara sebab dan akibat, definisi dan

contoh atau dengan sesuatu yang belum diketahui. Penyampaian informasi

yang terencana dengan baik dan disajikan dengan urutan yang cocok

merupakan ciri utama kegiatan menjelaskan. Pemberian penjelasan merupakan

salah satu aspek yang amat penting dari kegiatan guru dalam berinteraksi

dengan siswa didalam kelas.

h. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil Dan Perorangan

13
Slameto. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. (Jakarta: Rineka Cipta. 2010), h. 20

8
Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu

berkisar antara 3-8 orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk

perseorangan.Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan

guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta terjadinya hubungan

yang lebih akrab antara guru dan siswa maupun antara siswa dengan siswa.

Namun bukan berarti dalam

hal ini guru hanya menghadapi satu kelompok atau satu orang saja

sepanjang waktu dalam pembelajaran . pada dasarnya bentuk pengajaran ini

dapat dikerjakan dengan membagi kelas dalam kelompok-kelompok yang

lebih kecil.14

Kedelapan keterampilan tersebut merupakan kemampun dasar yang

harus dimiliki guru dalam rangka mengoptimalkan kinerja pembelajaran,

sehingga target yang hendak dicapai dalam kegiatan belajar mengajar dapat

tercapai dengan maksimal.

B. Ketrampilan Dasar Mengajar

Proses penguasan keterampilan dasar mengajar dapat diperoleh melalui tiga

kegiatan yakni (1) menguasai konsep keterampilan dasar mengajar, (2) membedakan dan

mengaitkan jenis-jenis keterampilan dasar mengajar, dan (3) terampilan menerapkan

setiap jenis keterampilan dasar mengajar dan mampu memadukannya.15

Ketrampilan dasar mengajar merupakan himpunan kemampuan atau

keterampilan yang sifatnya mendasar, harus dimiliki, tidak berdiri sediri dan

diaktualisasikan oleh guru dalam pelaksanaan tugasnya. Ada empat kompetensi yang

harus dimiliki guru yaitu (1) kompetensi pedagogik, (2) komptensi kepribadian, (3)

14
S.Nasution. Didaktik Asas-Asas Mengajar. (Jakarta: PT.Bumi Aksara), 2000, h. 25
15
Sumarno Ismail, MEMBENTUK PENGUASAAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR MAHASISWA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PESERTA PPL-1 DALAM BIMBINGAN LATIHAN
MENGAJAR MELALUI LESSON STUDY .Jurnal Pendidikan, Vol. 01 No. 01 Hal. 2

9
kompenesi social, dan (4) kompetensi professional.16 Keterampilan dasar mengajar

merupakan kemampuan atau keterampilan pokok (basic skills) yang harus dikuasai oleh

setiap guru. Oleh sebab itu keterampilan dasar mengajar termasuk di dalam kompetensi

professional. Karena dalam penerapannya harus disesuaikan dengan segala macam

keadaan pembelajaran, maka keterampilan dasar mengajar tidak dapat dipisahkan dari

kompetensi pedagogik. Sebagai kemampuan atau keterampilan pokok dan bersifat

khusus, maka mahasiswa sebagai calon guru wajib menguasai dan mampu

mengaktualisasikan jenis-jenis keterampilan dasar mengajar dalam pembelajaran.

keterampilan dasar mengajar terdiri dari 8 jenis yakni : (1) keterampilan

membuka dan menutup pelajaran, (2) keterampilan menjelaskan (3) keterampilan

bertanya, (4) keterampilan memberi penguatan, (5) keterampilan mengadakan variasi, (6)

keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, (7) keterampilan mengelola kelas

dan (8) keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.17

penguasaam 8 keterampilan dasar mengajar dari maha siswa. Oleh sebab itu

terkait dengan latihan keterapilan dasar mengajar kepada maha siswa sebagai calon guru,

maka salah satu alternatif urutan latihan keterampilan dasar mengajar dapat dipilih

sebagai berikut:

1. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran

Membuka pelajara sebagai kegiatan awal yang dimaksudkan untuk

mengkondisikan peserta didik (siswa) sedemikian sehingga mereka termotivasi

secara pisik maupun psikhis dan siap melakukan aktivitas pembelajaran,

memberikan acuan terhadap kompetensi, menunjukkan kaitan substansi materi

pembelajaran .

16
Ibid.
17
Ibid,

10
Penutup pelajaran pada dasarnya sebagai aktivitas mengakhir pembelajaran.

Melalui kegiatan ini peserta didik dipastikan sudah memiliki pengalaman belajar

yang utuh sesuai dengan perencanaan pembelajaran. Jadi menutup pembelajaran

sebagai bagian integral dari pembelajaran yang dimaksudkan untuk megecek

capaian kompetensi, memberikan rangkuman, kesimpulan, memberikan materi

untuk pendalaman, dan mengingatkan komptenis selanjutnya.

2. Keterampilan Menjelaskan.

Keterampilan menjelaskan merupakan salah satu keterampilan yang harus

dimiliki guru, karena guru cenderung lebih mendominasi kelas dengan sebagian

besar kegiatannya merupakan pemberian informasi lisan atau penjelasan.18 Oleh

karena itu, seorang guru harus memiliki keterampilan menjelaskan, agar proses

pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan tujuan dari pembelajaran dapat

tercapai.

a. Pengertian Keterampilan Menjelaskan.

Keterampilan menjelaskan pelajaran merupakan penyajian

materi/informasi secara lisan yang sistematik serta menunjukkan adanya

hubungan yang satu dengan yang lainnya. Menurut Saud (2012) keterampilan

menjelaskan adalah keterampilan yang dilakukan oleh guru dengan cara

mengorganisir langkah-langkah dan urutan-urutan tertentu secara sistematis.19

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam menyampaikan

informasi kepada siswa guru sebaiknya memberikan langkah-langkah yang tepat

secara berurutan agar siswa bisa langsung mengaplikasikan materi yang

dijelaskan oleh guru. Guru harus menjelaskan materi dengan kalimat yang mudah

di fahami siswa dan tidak berbelit-belit, selain itu hal terpenting yang harus

18
Syarifudin, Sukses Mengajar di Abad 21,( Ponorogo : Uais Ispirasi INDONESIA,2019),hal 47
19
Fatma Sukmawati, MICRO TEACHENG TEORI DAN PRAKTIK, ( CV. Tahta Media Group: 2021) hal. 30

11
dimiliki guru agar dapat menjelaskan dengan baik yaitu suara harus jelas dengan

volume yang memadai agar dapat didengar oleh peserta didik.

Sebelum menjelaskan pelajaran ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan

di antaranya: menyiapkan perangkat pembelajaran (RPP), menyiapkan sumber

referensi/bahan ajar yang relevan dengan pelajaran, serta menyiapkan media

pembelajaran yang akan digunakan.

b. Tujuan Keterampilan Menjelaskan Pelajaran.

Tujuan penguasaan keterampilan menjelaskan adalah sebagai berikut :

1) Siswa dapat mengetahui serta memahami materi yang disampaikan oleh

guru.

2) Siswa terdorong untuk berpikir mengenai pelajaran yang disampaikan oleh

guru.

3) Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.

4) Siswa dapat memperoleh dan memberikan balikan terhadap proses

pembelajaran.

Penguasaan keterampilan menjelaskan yang dilakukan guru akan

memungkinkan untuk :

1) Meningkatkan efektifitas pembicaraan dikelas.

2) Memperkirakan tingkat pemahaman siswa terhadap penjelasan yang

diberikan.

3) Membantu siswa menggali pengetahuan dari berbagai sumber.

4) Mengatasi kekurangan berbagai sumber.

5) Menggunakan waktu dalam mengajar secara efektif.

c. Prinsip Penerapan Keterampilan Menjelaskan

Prinsip keterampilan menjelaskan yaitu sebagai berikut :

12
1) Guru dalam memberikan penjelasan kepada siswa harus relevan dengan

materi.

2) Guru dalam menjelaskan materi harus memberikan kebermaknaan kepada

siswa.

3) Guru harus memberikan penjelasan yang sesuai dengan tingkat pemahaman

bahasa siswa.

4) Guru memberikan contoh atau memberikan pertanyaan kepada siswa.

d. Komponen-komponen Keterampilan Menjelaskan.

Menurut Saud, Udin, Syaefuddin (2010), Keterampilan menjelaskan

dapat berupa keterampilan merencanakan penjelasan dan keterampilan

menyajikan penjelasan.

1) Keterampilan Merencanakan Penjelasan.

Merencanakan materi pelajaran merupakan langkah awal dalam

proses menjelaskan. Perencanaan materi ini mencangkup 3 hal penting :

a) Menganalisis masalah yang akan dijelaskan secara keseluruhan.

b) Menetapkan perbedaan atau hubungan prasyarat antara unsur-unsur yang

berkaitan.

c) Menelaah rumus, hukum, prinsip, yang memungkinkan dapat digunakan

dalam menjelaskan masalah yang ditentukan.

2) Keterampilan menyajikan penjelasan.

a) Kejelasan, Penjelasan yang diberikan guru hendaknya menggunakan

bahasa yang mudah dimengerti dan menghindari pengucapan istilah-

istilah lain yang sulit dimengerti siswa.

13
b) Penggunaan Contoh Ilustrasi, Penjelasan yang diberikan guru hendaknya

menggunakan contoh ilustrasi yang berkaitan antara materi yang

dipelajari dengan kehidupan sehari-hari yang sering ditemui siswa.

c) Pemberian Tekanan, Dalam memberikan penjelasan, guru harus

mengarahkan perhatian siswa agar terpusat pada masalah pokok dan

mengurangi informasi yang tidak penting. Misalnya guru menggunakan

tanda atau isyarat lisan, seperti : “Mohon diperhatikan baik-baik”,

“perhatikan yang ini”.

d) Penggunaan Balikan, Guru hendaknya memberi kesempatan siswa untuk

menunjukkan pemahaman, keraguan, atau ketidakmengertiannya ketika

penjelasan diberikan. Berdasarkan balikan itu guru perlu melakukan

penyesuaian dalam penyajiannya, misalnya kecepatannya, memberi

contoh tambahan atau mengulangi kembali hal-hal yang penting.

e. Kegiatan Pembelajaran Keterampilan Menjelaskan

Dalam menyampaikan materi pelajaran guru harus menyampaikan

konsep terlebih dahulu baru kemudian mengaitkan materi tersebut dengan

contoh kehidupan sehari-hari yang sering ditemui siswa. Guru tidak boleh

menjelaskan materi secara kaku dengan hanya mengandalkan pada buku teks,

karena teori hafalan yang hanya tergantung pada buku teks akan menyebabkan

peserta didik kesulitan memahami isi materi tersebut.

Maka dari itu, guru dapat menyampaikan materi dalam bentuk nyata

seperti memberikan contoh tentang kasus atau berita terbaru yang

berhubungan dengan materi yang sedang dipelajari.

14
3. Ketrampilan Variasi

a. Pengertian

Variasi adalah perubahan dalam proses kegiatan pembelajaran yang di

tunjukkan untuk mengatasi kebosanan siswa dan meningkatkan semangat siswa

dalam belajar dan meningkatkan perhatian siswa sehingga siswa dapat aktif dan

turut berpartisipasi dalam pembelajarannya.

Keterampilan mengadakan variasi adalah salah satu keterampilan dasar

mengajar yang sangat berperan dan menentukan kualitas pebelajaran. Keterampilan

mengadakan variasi memiliki beberapa komponen di antaranya variasi gaya

mengajar, variasi dalam penggunaan media dan bahan ajar. Variasi pola interaksi

dan variasi dalam kegiatan pembelajaran. Variasi dalam proses belajar mengajar

juga memiliki kelemahan dan kelebihan.

Ada beberapa tujuan dan manfaat dari mengadakan variasi dalam kegiatan

pembelajaran yaitu:

1) Menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa aspek-aspek belajar mengajar.

2) Memberikan kesempatan bagi berkembangnya bakat ingin mengetahui dan

menyelidiki pada siswa tentang hal-hal yang baru.

3) Memupuk tingkah laku yang positif terhadap guru dan sekolah dengan berbagai

cara mengajar yang lebih hidup dan lingkungan belajar yang lebih baik .

4) Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh cara menerima pelajaran

yang di senanginya.

Dalam proses belajar mengajar masalah siswa adalah yang menjadi focus

perhatian. Apapun kegiatan yang guru lakukan tidak lain adalah untuk suatu upaya

limgkungan yang tercipta menyenangkan hati semua siswa dan dapat

membangkitkan semangat dalam belajar siswa, Agar kegiatan pembelajaran aktif

15
dan kreatif belajar maka perlu memperhatikan beberapa prinsip-prinsip dalam

penggunaan variasi belajar :

1) Dalam menggunakan variasisebaiknya semua jenis variasi di gunakan, selain

juga harus ada variasi penggunaan komponen untuk setiap jenis variasi. Semua

itu untuk mencapai tujuan belajar.

2) Menggunakan variasi secara lancer dan berkesinambungan, sehingga moment

proses belajar mengajar yang utuh tidak rusak, perhatian anak didik dan proses

belajar tidak terganggu.

3) Penggunaan komponen variasi harus benar-benar terstruktur dan di rencanakan

oleh guru.

4) Umpan balik tingkah laku yang menyangkut perhatian dan keterlibatan siswa.

5) Umpan balik informasi tentang pengetahuan dan pembelajaran.

Variasi dalam kegiatan pembelajaran dapat di kelompokkan menjadi tiga

bagian yaitu variasi gaya mengajar, variasi dalam penggunaan media dan bahan

pelajaran, dan variasi dalam pola interaksi dan kegiatan.

b. Variasi dalam gaya mengajar

Variasi ini dapat di lakukan melalui enam cara yaitu

1) Variasi suara, variasi suara dapat di lakukan seperti perubahan nada suara

dari keras menjadi lemah dan tinggi menjadi rendah, cepat menjafi lambat,

dari suara gembira menjadi sedih.

2) Memusatkan perhatian. pemusatan dengan lisan diikuti dengan syarat seperti

mrnunjuk pada gambar yang tergantung di dinding atau di papan tulis.

3) Membuat kesenyapan sejenak. Kesenyapan adalah suatu keadaan atau

diamsecara tiba-tiba di tengah-tengah kegiatan pembelajaran atau saat

16
menerangkan sesuatu, kesenyapan tersebut merupakan alat yang baik untuk

menarik perhatian siswa.

4) Mengadakan kontak, Saat guru berbicara atau berinteraksi dengan siswa

sebaiknya pandangan guru menjelajahi seluruh kelas dan melihat kemata

siswa.

5) Variasi gerakan badan. Suatu gerakan dalam proses belajar mengajar yang di

lakukan guru pada saat menerangkan materi yang di sampaikan itu tidak

boleh terlalu berlebihan.

6) Mengubah posisi dengan gerak. Perpindahan posisi selain bermanfaat bagi

guru agar tidah jenuh, juga agar perhatian siswa tidak monoton, sebaiknya

pergerakan atau perpindahan posisi didasarkan pada tujuan.

c. Variasi dalam penggunaan media dan bahan pelajaran

Setiap anak didik mempunyai kemampuan indera yang sama baik

pendengaran maupun penglihatannya, demikian juga kemampuan berbicara.ada

yang lebih enak dan senang membaca dan sebaliknya.

1) Variasi media pandang (visual), Penggunaan media pandang memiliki

keuntungan yaitu sebagai berikut:

- Respone yang kurang bermanfaat

- Memiliki perhatian anak didik secara potensial pada tingkat yang tinggi

- Dapat membuat hasil belajar yang riil

- Mengembangkan cara berfikir berkesinambungan

- Memberi pengalaman yang tidak mudah di capai oleh alat lain

- Memberi frekuensi kerja lebih dalam dan variasi belajar.

17
2) Variasi media dengar, Variasi dalam penggunaan media dengar memerlukan

sekali saling bergantian atau kombinasi dengan media pandang dan media

taktil.

3) Variasi alat yang dapat de dengar, di lihat, dan di raba ( audio-visual aids).

Penggunaan alat jenis ini merupakan tingkat yang paling tinggi, karena

melibatkan semua indera yang di miliki.

4) Variasi alat yang dapat di raba, di manipulasi, dan di gerakan (motorik).

Penggunaan alat yang termasuk kedalam jenis ini akan mampu menarik

perhatian siswa dan dapat melibatkan siswa dalam membentuk dan

mempergerakan kegiatannya baik secara perorangan atau kelompok.

d. Variasi dalam pola interaksi

1) Pola guru-murid

2) Pola guru-murid-guru

3) Pola guru-murid-murid

4) Pola guru-murid, murid-guru, murid-murid

5) Pola melingkar

Variasi dalam proses pembelajaran dapat di kelompokkan menjadi

empat bagian, yaitu:

1) Variasi dalam gaya mengajar

1. Variasi suara

2. Memusatkan perhatian

3. Membuat kesenyapan sejenak

4. Mengadakan kontak pandang dengan peserta didik

5. Variasi gerakan badan dan mimik

6. Mengubah posisi

18
2) Variasi dalam penggunaan media dan sumber belajar

1. Variasi alat dan bahan yang dapat di lihat

2. Variasi alat dan bahan yang dapat di dengar

3. Variasi alat dan bahan yang dapat di raba dan dimanipulasi

4. Variasi penggunaan sumber belajar yang ada di lingkungan sekitar

3) Variasi dalam pola interaksi

1. Variasi dalam pengelompokkan peserta didik

2. Variasi tempat kegiatan pembelajaran

3. Variasi dalam pola pengaturan guru

4. Variasi dalam pengaturan hubungan guru dengan peserta didik

5. Variasi dalam struktur peristiwa pembelajaran

6. Variasi dalam pengorganisasian pesan

7. Variasi dalam pengelolaan pesan

4) Variasi dalam kegiatan pembelajaran

1. Variasi dalam penggunaan metode pembelajaran

2. Variasi dalam penggunaan media dan sumber belajar

3. Variasi dalam pemberian contoh dan ilustrasi

4. Variasi dalam interaksi dan kegiatan peserta didik

19
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ketrampilan dasar mengajar merupakan himpunan kemampuan atau

keterampilan yang sifatnya mendasar, harus dimiliki, tidak berdiri sediri dan

diaktualisasikan oleh guru dalam pelaksanaan tugasnya. Ada empat kompetensi yang

harus dimiliki guru yaitu (1) kompetensi pedagogik, (2) komptensi kepribadian, (3)

kompenesi social, dan (4) kompetensi professional. keterampilan dasar mengajar

terdiri dari 8 jenis yakni : (1) keterampilan membuka dan menutup pelajaran, (2)

keterampilan menjelaskan (3) keterampilan bertanya, (4) keterampilan memberi

penguatan, (5) keterampilan mengadakan variasi, (6) keterampilan membimbing

diskusi kelompok kecil, (7) keterampilan mengelola kelas dan (8) keterampilan

mengajar kelompok kecil dan perorangan

B. Saran

Semoga bermanfaat bagi peneliti yang akan melanjutkan penelitian ini

ataupun peneiti yang ingin mengkaji penelitia ini, karena penelitian ini masih

membutuhkan penjelasan tambahan.

20
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Sholihin. Keterampilan yang Harus Dimiliki Guru dalam Mengajar. 2014. (27Maret
2015)

As. Gilcman,Keterampilan Dasar Mengajar Guru, (Rineka Cipta, Jakarta: 1991).

Erna Syafiuddin, Skripsi Studi Tentang Korelasi Antara Keterampilan Mengajar Dengan
Motifasi Belajar Siswa Pomdok Pesantren Moderen Manilingi Bulo-Bulo
Kec.Perwakilan17 Muh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Cet.XVII;
bandung: Rosdakarya, 2005)

Fatma Sukmawati, MICRO TEACHENG TEORI DAN PRAKTIK, ( CV. Tahta Media
Group: 2021)

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet. Ke-4, Edisi Ke-3, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007)

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,2003)

Karwadi, Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1 Mei – ODeborah Loewenberg Ball,
Journal of Teacher Education 2009; 60; 497 DOI:10.1177/0022487109348479 h.498

Usman, M.Uzer. Menjadi Guru Profesional. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2010)

Slameto. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. (Jakarta: Rineka Cipta. 2010)

S.Nasution. Didaktik Asas-Asas Mengajar. (Jakarta: PT.Bumi Aksara), 2000,

Sumarno Ismail, MEMBENTUK PENGUASAAN KETERAMPILAN DASAR


MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PESERTA PPL-1 DALAM BIMBINGAN LATIHAN MENGAJAR MELALUI
LESSON STUDY .Jurnal Pendidikan, Vol. 01 No. 01

Syarifudin, Sukses Mengajar di Abad 21,( Ponorogo : Uais Ispirasi INDONESIA,2019)

21

Anda mungkin juga menyukai