Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH MICROTEACHING

“KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR”

DISUSUN OLEH:
FARHANAH RAHMAH
(105361109018)

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

i
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat, taufik dan hidayah- Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Microteaching yang berjudul “Keterampilan Dasar Mengajar”.

Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada nabi kita Muhammad
SAW, keluarga dan sahabat – sahabatnya yang telah membimbing umat manusia
dari alam jahiliyah menuju alam islamiyah.

Dengan terselesainya makalah ini tak lupa kami menyampaikan terimakasih


kepada :

1. Ilhamsyah, S.Pd.,M,Pd. selaku pengampu mata kuliah “Microteaching”


yang telah memberikan petunjuk dan pengarahan dalam pembuatan
makalah ini.
2. Serta teman-teman yang telah memberikan bantuan berupa informasi,
pengarahan maupun petunjuk yang sangat bermanfaat bagi penulis
sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.

Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini mempunyai banyak kekurangan


dalam hal pembuatan makalah, sehingga masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu kami membutuhkan kritik dan saran yang membangun, sehingga dapat
memperbaiki makalah kami selanjutnya.

Makassar, Oktober 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul..................................................................................................i

Kata Pengantar..................................................................................................ii

Daftar Isi...........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Keterampilan Dasar Mengajar............................................3


B. Tujuan Keterampilan Dasar Mengajar..................................................4
C. Jenis-Jenis Keterampilan Dasar Mengajar............................................4
D. Prinsip-Prinsip Pelaksaan Keterampilan Dasar Mengajar....................17

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...........................................................................................19
B. Saran.....................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................20

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan Pendidikan di Indonesia dari tahun ke tahun terus


mengalami suatu peningkatan. Hal itu disebabkan karena adanya beberapa
faktor-faktor penunjang misalnya kurikulum pendidikan yang ideal, sarana
prasarana yang memadai di setiap sekolah dan yang terpenting ialah faktor
pendidik atau kinerja guru. Pendidik merupakan seseorang yang penting dalam
berlangsungnya suatu pendidikan dan kinerja guru dalam proses pembelajaran
dapat juga mempengaruhi perkembangan pendidikan.
Keberhasilan mengajar, selain ditentukan oleh faktor kemampuan,
motivasi, dan keaktifan peserta didik dalam belajar dan kelengkapan fasilitas
atau lingkungan belajar, juga akan tergantung pada kemampuan guru dalam
mengembangkan berbagai keterampilan mengajar. Keterampilan dasar
mengajar adalah keterampilan yang mutlak harus dimiliki oleh seorang guru.
Penguasaan terhadap keterampilan ini memungkinkan guru mampu mengelola
kegiatan pembelajaran secara lebih efektif. Keterampilan dasar mengajar ini
perlu dikuasi oleh semua guru.
Berdasarkan latar belakang di atas maka kami menulis makalah yang
berjudul “Keterampilan Dasar Mengajar Guru” dengan harapan bahwa guru
dapat memahani dan memiliki kemampuan untuk menerapkan keterampilan
dasar mengajar tersebut secara utuh dan terintegrasi dalam meningkatkan
kualitas proses pembelajarannya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa


masalah dibawah ini :
1. Apa pengertian keterampilan dasar mengajar?
2. Apakah tujuan dari keterampilan dasar mengajar?

1
3. Apa saja jenis-jenis keterampilan dasar mengajar?
4. Apa saja prinsip-prinsip pelaksanaan keterampilan dasar mengajar?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian keterampilan dasar mengajar.
2. Untuk mengetahui tujuan keterampilan dasar mengajar.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis keterampilan dasar mengajar.
4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip pelaksanaan keterampilan dasar
mengajar.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Keterampilan Dasar Mengajar

Pengertian keterampilan menurut KBBI adalah kecakapan untuk


menyelesaikan tugas. Adapun pengertian keterampilan dasar adalah
keterampilan standar yang harus dimiliki setiap individu yang berprofesi.

Pengertian mengajar menurut KBBI adalah “memberikan pelajaran atau


melatih”. Mengajar merupakan segala upaya yang disengaja dalam rangka
memberikan kemungkinan bagi siswa untuk terjadinya proses belajar
mengajarsesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan. Sasaran akhir dari
proses mengajar adalah siswa belajar.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa keterampilan dasar mengajar (basic


teaching skills) adalah kemampuan atau keterampilan yang khusus yang harus
dimiliki oleh guru, dosen, instruktur agar dapat melaksanakan tugas mengajar
secara efektif, efisien dan professional. Dengan demikan keterampilan dasar
mengajar berkenaan dengan beberapa kemampuan atau keterampilan yang
bersifat mendasar dan melekat harus dimiliki dan diaktualisasikan oleh setiap
guru, dosen, atau instruktur dalam melaksanakan tugasnya.

Dalam mengajar ada dua kemampuan pokok yang harus dikuasai oleh
seorang tenaga pengajar, yaitu;

1. Menguasai materi atau bahan ajar yang akan diajarkan (what to teach)
2. Menguasai metodologi atau cara untuk membelajarkannya (how to
teach)

Keterampilan dasar mengajar termasuk kedalam aspek nomor dua yaitu


cara membelajarkan siswa. Keterampilan dasar mengajar mutlak harus
dimiliki dan dikuasai oleh tenaga pengajar karena dengan keterampilan dasar
mengajar dapat memberikan pengertian lebih dalam mengajar. Mengajar
bukan hanya sekedar proses menyampaikan materi saja, tetapi menyangkut
aspek yang lebih luas seperti pembinaan sikap, emosional, karakter, kebiasaan,
dan nilai-nilai.

3
B. Tujuan Keterampilan Dasar Mengajar

Tujuan dari keterampilan dasar mengajar guru yaitu supaya guru atau
tenaga pendidik dapat memahami hakikat keterampilan dasar mengajar yang
dapat dipratikkan di dalam kelas, mengidentifikasi jenis-jenis keterampilan
dasar mengajar dan terampil menerapkan setiap jenis keterampilan dasar
mengajar untuk meningkatkan kuaitas proses dan hasil pembelajaran. Dengan
memiliki pemahaman ini seorang guru akan mempunyai persiapan mengajar
yang baik dalam menguasai bahan pengajaran, mampu memilih metode yang
tepat serta bisa memberikan penguasaan kelas yang baik.

Tujuan yang lain yaitu untuk membekali tenaga pendidik beberapa


keterampilan dasar mengajar dan pembelajaran. Bagi calon tenaga pendidik
hal ini akan memberi pengalaman mengajar yang nyata dan latihan sejumlah
keterampilan dasar mengajar secara terpisah, sedangkan bagi calon tenaga
pendidik hal ini dapat mengembangkan keterampilan dasar mengajarnya
sebelum mereka melaksanakan tugas sebagai tenaga pendidik. Memberikan
kemungkinan calon tenaga pendidik untuk mendapatkan bermacam
keterampilan dasar mengajar serta memahami kapan dan bagaimana
menerapkan dalam program pembelajaran sehingga pada akhir masa kuliah
mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi (pengetahuan, keterampilan dan
nilai–nilai dasar atau sikap yang direfleksikan dalam berfikir dan bertindak)
sebagai calon guru sehingga memiliki pengalaman melakukan pembelajaran
dan kesiapan untuk melakukan praktek pendidikan di sekolah/lembaga/klub.

C. Jenis-Jenis Keterampilan Dasar Mengajar

Para ahli dari Stanford University dan Sidney University mengidentifikasi


sekitar 23 jenis keterampilan mengajar. Namun menurut Wragg (1974) dari
sejumlah keterampilan tersebut dapat diperas menjadi beberapa keterampilan.
Mengapa dapat diperas? Ya, dapat diperas karena keterampilan-keterampilan
tertentu dapat dilakukan dalam satu situasi. Beberapa keterampilan dasar yang
dianggap sangat penting dan menentukan kualitas pembelajaran yaitu :

4
1. Keterampilan Bertanya (dasar, lanjut)
2. Keterampilan Memberi Penguatan
3. Keterampilan Mengadakan Variasi
4. Keterampilan Menjelaskan
5. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
6. Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok Kecil
7. Keterampilan Mengelola Kelas
8. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Peorangan

Semua keterampilan tersebut diuraikan sebagai berikut:

1. Keterampilan Bertanya

Bertanya merupakan suatu unsur yang selalu ada dalam proses


komunikasi, termasuk dalam komunikasi pembelajaran. Keterampilan
bertanya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam rangka
meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran, yang sekaligus
merupakan bagian dari keberhasilan dalam pengelolaan instruksional dan
pengelolaan kelas.

Melalui keterampilan bertanya guru mampu mendeteksi hambatan


proses berpikir di kalangan siswa dan sekaligus dapat memperbaiki dan
meningkatkan proses belajar di kalangan siswa. Dengan demikian, guru
dapat mengembangkan pengelolaan kelas dan sekaligus pengelolaan
instruksional menjadi lebih efektif. Selanjutnya dengan kemampuan
mendengarkan guna dapat menarik simpati dan empati di kalangan siswa
sehingga kepercayaan siswa terhadap guru meningkat yang pada akhirnya
kualitas proses pembelajaran dapat lebih di tingkatkan.

Tujuan-tujuan dalam memberikan pertanyaan yaitu :

a. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu


pokok bahasan.
b. Memusatkan perhatian siswa terhadap suatu pokok bahasan
atau konsep.

5
c. Mendiagnosis kesulitan-kesulitan khusus yang menghambat
siswa belajar.
d. Mengembangkan cara belajar siswa aktif.
e. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengasimilasikan informasi.
f. Mendorong siswa mengemukakannya dalam bidang diskusi.
g. Menguji dan mengukur hasil belajar siswa.
h. Untuk mengetahui keberhasilan guru dalam mengajar.

Keterampilan bertanya dibedakan menjadi 2 yaitu:

a. Keterampilan Bertanya Dasar, mempunyai beberapa komponen


dasar, seperti pertanyaan ahrus jelas dan singkat, pemberian
acuan, pemusatan, dan sebagainya. Komponen-komponen itu
perlu diterapkan dalam mengajukan segala jenis pertanyaan.
b. Keterampilan Bertanya Lanjut, merupakan lanjutan dari
keterampilan bertanya dasar yang lebih mengutamakan usaha
mengembangkan kemampuan berpikir murid/siswa,
memperbesar partisipasi, dan mendorong murid/siswa agar
dapat berinisiatif sendiri.

2. Keterampilan Memberikan Penguatan

Keterampilan dasar penguatan adalah segala bentuk respons yang


merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku yang guru terhadap
tingkah laku siswa, yang bertujuan memberikan informasi atau umpan
balik (feed back) bagi si penerima atas perbuatannya sebagai suatu
dorongan atau koreksi. Penguatan juga merupakan respon terhadap suatu
tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali
tingkah laku tersebut.

Penguatan mempunyai pengaruh yang berupa sikap positif terhadap


proses belajar siswa dan bertujuan sebagai berikut:

a. Meningkatkan perhatian siswa terhadap pelajaran.

6
b. Merangsang dan meningkatkan motivasi belajar.
c. Meningkatkan kegiatan belajar dan membina tingkah laku
siswa yang produktif.

Ada dua jenis penguatan yang bisa diberikan oleh guru yaitu :

a. Penguatan verbal yang biasanya diungkapkan dengan


menggunakan kata-kata pujian, penghargaan, persetujuan dan
sebagainya.
b. Penguatan nonverbal terdiri dari penguatan gerak isyarat,
penguatan pendekatan, penguatan dengan sentuhan (contact),
penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan, penguatan
berupa simbol atau benda dan penguatan tak penuh (partial).

3. Keterampilan Dasar Melakukan Variasi

Variasi adalah keanekaan yang membuat sesuatu tidak monoton.


Variasi stimulus adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi
belajar mengajar yang di tujukan untuk mengatasi kebosanan siswa
sehingga, dalam situasi belajar mengajar, siswa senantiasa menunjukkan
ketekunan, serta penuh partisipasi.

Tujuan dan manfaat mengadakan variasi yaitu sebagai berikut :

a. Untuk menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa kepada


aspek-aspek belajar mengajar yang relevan.
b. Untuk memberikan kesempatan bagi berkembangnya bakat
ingin mengetahui dan menyelidiki pada siswa tentang hal-hal
yang baru.
c. Untuk memupuk tingkah laku yang positif terhadap guru dan
sekolah dengan berbagai cara mengajar yang lebih hidup dan
lingkungan belajar yang lebih baik.
d. Guna member kesempatan kepada siswa untuk memperoleh
cara menerima pelajaran yang disenanginya.

7
Variasi dalam kegiatan belajar mengajar dimaksudkan sebagai proses
perubahan dalam pengajaran, yang dapat di kelompokkan ke dalam tiga
kelompok atau komponen, yaitu :

a. Variasi dalam cara mengajar guru, meliputi : penggunaan


variasi suara (teacher voice), Pemusatan perhatian siswa
(focusing), kesenyapan atau kebisuan guru (teacher silence),
mengadakan kontak pandang dan gerak (eye contact and
movement), gerakan badan mimik: variasi dalam ekspresi
wajah guru, dan pergantian posisi guru dalam kelas dan gerak
guru (teachers movement).
b. Variasi dalam penggunaan media dan alat pengajaran. Media
dan alat pengajaran bila ditunjau dari indera yang digunakan
dapat digolongkan ke dalam tiga bagian, yakni dapat didengar,
dilihat, dan diraba. Adapun variasi penggunaan alat antara lain
adalah sebagai berikut :
i. Variasi alat atau bahan yang dapat dilihat (visual aids).
Contohnya: gambar-gambar, diagram, grafik, papan,
buletin, slide presentasi, ukiran, peta, globe dan semua
alat yang dapat dilihat oleh manusia.
ii. Variasi alat atau bahan yang dapat didengar (auditif
aids). Contohnya: rekaman suara binatang, rekaman
pidato, rekaman nyanyian, rekaman kuis atau ujian
listenning, radio, dll.
iii. Variasi alat atau bahan yang dapat diraba (motorik), dan
variasi alat atau bahan yang dapat didengar, dilihat dan
diraba (audio visual aids). Contohnya: biji-bijian,
binatang kecil yang hidup, patung, alat mainan, alat-alat
laboratorium, globe, dll.
c. Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa. Pola interaksi guru
dengan murid dalam kegiatan belajar mengajar sangat beraneka
ragam coraknya. Penggunaan variasi pola interaksi
dimaksudkan agar tidak menimbulkan kebosanan, kejemuan,

8
serta untuk menghidupkan suasana kelas demi keberhasilan
siswa dalam mencapai tujuan.

4. Keterampilan Menjelaskan

Yang dimaksud dengan keterampilan menjelaskan dalam pembelajaran


ialah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasi secara sistematik
untuk menunjukkan ada hubungan antara yang satu dengan yang lain
misalnya hubungan sebab-akibat, definisi dengan contoh. Penyampaian
informasi yang terencana dengan baik dan disajikan dengan urutan yang
cocok merupakan ciri utama kegiatan menjelaskan.

Kegiatan menjelaskan mempunyai beberapa tujuan. Tujuan-tujuan


tersebut antara lain ialah:

a. Membantu siswa memahami berbagai konsep, hukum, dalil,


dan sebagainya secara objektif dan bernalar.
b. Membimbing siswa menjawab pertanyaan “mengapa” yang
muncul dalam proses pembelajaran.
c. Meningkatkan keterlibatan siswa dalam memecahkan berbagai
masalah melalui cara berpikir yang lebih sistematis.
d. Mendapatkan balikan dari siswa tentang tingkat
pemahamannya terhadap konsep yang dijelaskan dan untuk
mengatasi salah pengertian.
e. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati proses
penalaran dalam penyelesaian ketidakpastian.

Keterampilan memberi penjelasan dapat dikelompokkan menjadi dua


bagian besar, yaitu:

a. Keterampilan merencanakan penjelasan yaitu merencanakan isi


pesan (materi) pembelajaran, merupakan tahap awal dalam
proses menjelaskan. Di dalamnya mencakup:
i. Menganalisis masalah yang akan dijelaskan secara
keseluruhan termasuk unsur-unsur yang terkait.

9
ii. Menetapkan jenis hubungan antara unsur-unsur yang
berkaitan tersebut.
iii. Menelaah hukum, rumus, prinsip atau generalisasi yang
mungkin dapat digunakan dalam menjelaskan masalah
yang ditentukan.
iv. Menganalisis karakteristik penerimaan pesan, agar guru
mampu mengetahui apakah siswanya sudah paham
tentang materi yang dijelaskan atau masih belum
paham.
b. Keterampilan menyajikan penjelasan. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam keterampilan menyajikan penjelasan:
i. Kejelasan ucapan dalam berbicara, sangat menentukan
kualitas suatu penjelasan.
ii. Penggunaan contoh dan ilustrasi, agar penjelasan akan
lebih menarik dan mudah dipahami.
iii. Pemberian tekanan, agar siswa lebih menangkap inti
permasalahan yang djelaskan.
iv. Balikan, untuk memeriksa pemahaman siswa dengan
cara mengajukan pertanyaan atau ekspresi wajah siswa
setelah mendengarkan penjelasan guru.
5. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran

Membuka pelajaran (set induction) ialah usaha atau kegiatan yang


dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan
prakondusi bagi siswa agar mental maupun perhatian terpusat pada apa
yang akan dipelajarinya sehingga usaha tersebut akan memberikan efek
yang positif terhadap kegiatan belajar. Adapun tujuan membuka pelajaran
antara lain, yaitu :

a. Menarik perhatian siswa


b. Menumbuhkan motivasi belajar siswa
c. Memberikan acuan atau rambu-rambu tentang pembelajaran
yang akan dilakukan.

10
Sedangkan menutup pelajaran (closure) ialah kegiatan yang dilakukan
oleh guru untuk mengakhiri pelajaran atau kegiatan belajar mengajar.
Tujuan kegiatan menutup pelajaran yaitu untuk memberikan gambaran
yang menyeluruh mengenai hasil belajar yang telah dikuasainya. Kegiatan-
kegiatan dalam menutup pelajaran misalnya : merangkum atau membuat
garis besar permasalahan yang dibahas, memberikan tindak lanjut, dan
lain-lain.

Komponen keterampilan yang dikuasai guru dalam membuka


pelajaran adalah sebagai berikut :

a. Menarik perhatian siswa

Menarik perhatian siswa dapat dilakukan dengan berbagai


cara antara lain memvariasikan gaya mengajar, mengunakan alat-
alat bantu mengajar, dan penggunaan pola interaksi yang
bervariasi.

b. Menimbulkan motivasi

Salah satu tujuan membuka pelajaran adalah membangkitkan


motivasi siswa untuk mempelajari atau memasuki topik/kegiatan
yang akan di bahas atau dikerjakan,cara memberikan motivasi ada
bermacam-macam cara, diantaranya ialah sikap hangat dan
antusias, menimbulkan rasa ingin tahu, mengemukakan ide yang
bertentangan,dan memperhatikan minat siswa.

c. Memberi acuan

Memberi acuan dalam usaha membuka pelajaran bertujuan


untuk memberikan gambaran singkat kepada siswa tentang
berbagai topik atau kegiatan yang akan di pelajari siswa. Acuan
dapat diberikan dengan berbagai cara seperti: Mengemukakan
tujuan dan batas-batas tugas, menyarankan langkah-langkah yang
akan dilakukan, mengigatkan masalah pokok, dan mengajukan
pertayaan-pertanyaan.

11
d. Membuat kaitan

Salah satu aspek yang membuat pelajaran menjadi bermakna


adalah jika pelajaran tersebut dikaitkan dengan pengetahuan yang
telah dimiliki siswa. Dalam hal ini guru berusaha mengaitkan
materi baru dengan pengetahuan, pengalaman, minat, serta
kebutuhan siswa, misalnya meninjau kembali pemahaman siswa
tentang aspek-aspek yang telah diketahui dari materi baru yang
akan di jelaskan,memberi kaitan materi baru dengan materi yang
sudah diketahui siswa atau apabila konsep yang akan dijelaskan
terlebih dahulu.

Kegiatan menutup pelajaran dilakukan pada setiap akhir kegiatan.


Agar kegiatan menutup pelajaran dapat berlangsung secara efektif,guru
diharapkan menguasai cara menutup pelajaran sebagai bahan sebagai
berikut :

a. Meninjau kembali (mereview)

Untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap inti pelajaran,


pada akhir penggal kegiatan guru hendaknya melakukan
peninjauan kembali tentang penguasaan siswa. Hal ini dapat
dilakukan dengan 2 cara, yaitu merangkum dan atau membuat
ringkasan inti pelajaran.

b. Merangkum inti pelajaran

Kegiatan merangkum inti pelajaran pada dasarnya berlangsung


selama proses pembelajaran. Misalnya, ketika selesai menjelaskan
suatu topik guru meminta siswa merangkum topik yang telah
dibahas.

c. Membuat ringkasan

Membuat ringkasan merupakan satu cara untuk memantapkan


penguasaan siswa terhadap inti pelajaran.

12
d. Menilai (mengevaluasi)

Penggal kegiatan atau akhir satu pelajaran dapat ditutup dengan


menilai penguasaan siswa tentang pelajaran yang telah dibahas.
Penilaian dapat dilakukan dengan cara berikut: Tanya jawab
secara lisan, mendemostrasikan ketrampilan, mengaplikasikan ide
baru, menyatakan pendapat tentang masalah yang di bahas, dan
memberikan soal-soal tertulis yang dikerjakan oleh siswa secara
tertulis.

e. Memberi tindak lanjut

Agar siswa dapat memantapkan/mengembangkan kemampuan


yang baru dipelajari,guru perlu memberikan tindak lanjut yang
dapat berupa: Tugas-tugas dapat dikerjakan secar individual,
seperti pekerjaan rumah (PR) dan tugas kelompok untuk
merancang sesuatu atau memecahkan masalah berdasarkan konsep
yang baru dipelajari.

6. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil

Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan


sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan
berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan, atau
pemecahan masalah. Diskusi kelompok merupakan strategi yang
memungkinkan siswa menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu
masalah melalui satu proses yang memberi kesempatan untuk berpikir,
berinteraksi sosial, serta berlatih bersikap positif. Dengan demikian diskusi
kelompok dapat meningkatkan kreativitas siswa, serta membina
kemampuan berkomunikasi termasuk di dalamnya keterampilan
berbahasa.

Diskusi kelompok kecil mempunyai karakteristik sebagai berikut :

13
a. Melibatkan kelompok orang yang anggotanya antara 3-9 orang
(idealnya 5-9 orang).
b. Berlangsung dalam interaksi secara bebas (tidak ada tekanan
dan paksaan) dan langsung, artinya semua anggota kelompok
mendapat kesempatan untuk saling beradu pandang dan saling
mendengarkan serta saling berkomunikasi dengan yang lain.
c. Mempunyai tujuan tertentu yang akan dicapai dengan
kerjasama antar anggota kelompok.
d. Berlangsung menurut proses yang teratur dan sistematis,
menuju suatu kesimpulan.

Keunggulan diskusi kelompok kecil yaitu :

a. Kelompok menjadi kaya dengan ide dan informasi untuk


mendapatkan hasil yang lebih baik.
b. Termotivasi oleh kehadiran teman.
c. Mengurangi sifat pemalu.
d. Anak merasa terikat untuk melaksanakan keputusan kelompok.
e. Meningkatkan pemahaman diri anak.
f. Melatih sisa untuk berfikir kritis.
g. Melatih siswa untuk mengemukakan pendapatnya.
h. Melatih dan mengembangkan jiwa social pada diri siswa.

Kelemahan diskusi kelompok kecil yaitu :

a. Waktu belajar lebih panjang.


b. Dapat terjadi pemborosan waktu.
c. Anak yang pemalu dan pendiam menjadi kurang agresif.
d. Dominasi siswa tertentu dalam diskusi.
e. Tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran ketika siswa kurang
siap mengikuti kegiatan pembelajaran.

7. Keterampilan Mengelola Kelas

14
Keterampilan pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk
menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan
mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar.
Dalam melaksanakan ketrampilan mengelola kelas maka perlu
diperhatikan komponen ketrampilan yang berhubungan dengan penciptaan
dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal (bersifat prefentip)
berkaitan dengan kemampuan guru dalam mengambil inisiatif dan
mengendalikan pelajaran, dan bersifat represif ketrampilan yang berkaitan
dengan respons guru terhadap gangguan siswa yang berkelanjutan dengan
maksud agar guru dapat mengadakan tindakan remedial untuk
mengembalikan kondisi belajar yang optimal.

Tujuan umum pengelolaan kelas adalah menyediakan dan


menggunakan fasilitas kelas untuk bermacam-macam kegiatan belajar dan
mengajar agar mencapai hasil yang baik. Tujuan khususnya adalah
mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan alat-alat belajar,
menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa bekerja dan
belajar, serta membantu siswa untuk memperoleh hasil yang diharapkan.

Komponen-komponen keterampilan mengelola kelas adalah sebagai


berikut:

a. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan


pemeliharaan kondisi belajar yang optimal (bersifat preventif).
Keterampilan ini berkaitan dengan kemampuan guru dalam
mengambil inisiatif dan mengendalikan kegiatan pembelajaran,
sehingga berjalan secara optimal, efisien dan efektif.
Keterampilan tersebut meliputi :
i. Menunjukkan sikap tanggap
ii. Memberi perhatian
iii. Memusatkan perhatian kelompok
iv. Memberikan petunjuk yang jelas
v. Menegur
vi. Memberi penguatan

15
b. Keterampilan yang berhubungam dengan pengembalian
kondisi belajar yang optimal. Keterampilan ini berkaitan
dengan respon guru terhadap gangguan siswa yang
berkelanjutan. Dalam hal ini guru dapat mengadakan tindakan
remedial untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal.

8. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan

Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu


berkisar antara 3-8 orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk
perseorangan. Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan
memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta
terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa maupun
antara siswa dengan siswa.

Secara umum tujuan pengajaran kelompok kecil dan perorangan ini


adalah :

a. Mengaktifkan murid/siswa belajar.


b. Agar terjadi interaksi dalam belajar yang bervariasi, yaitu guru-
murid/siswa, murid/siswa-murid/siswa.
c. Agar murid/siswa dapat mencapai kemajuan belajar sesuia
dengan kemampuan, minat, dan kecepatannya sendiri.

Bila ditelitih lebih jauh pengajaran kelompok kecil dan perorangan,


masing-masing memerlukan keterampilan yang berhubungan dengan
penanganan tugas. Ada empat komponen keterampilan yang harus dimiliki
oleh guru untuk pengajaran kelompok kecil dan perorangan. Komponen-
komponen tersebut yaitu :

a. Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi


b. Keterampilan mengorganisasikan
c. Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar
d. Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan
pembelajaran.

16
D. Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Keterampilan Dasar Mengajar

Prinsip-prinsip pelaksanaan keterampilan dasar mengajar yaitu sebagai


berikut :

1. Kesesuaian (relevant)

Kesesuaian atau relevant yaitu dalam memilih dan menentukan unsur-


unsur jenis keterampilan dasar mengajar yang akan dilaksanakan harus
memperhatikan dan disesuaikan dengan seluruh komponen pembelajaran.
Penyesuaian ini sangat penting, agar dalam menerapkan setiap unsur
pembelajaran tersebut dapat lebih meningkatkan kualitan proses dan hasil
pembelajaran. Misalnya ketika menerapkan keterampilan memberikan
stimulus penggunaan multimedia dan metode yang bervariasi, hendaknya
penggunaan tersebut disesuaikan dengan tujuan (kompetensi) pembelajran
yang ingin dicapai, sesuai dengan kondisi siswa, materi pembelajaran, dan
unsur-unsur pembelajaran lainnya.

2. Kreativitas dan inovatif

Kreativitas dan inovatif dalam menggunakan unsur-unsur keterampilan


dasar mengajar sangat diperlukan agar suasana pembelajaran selalu
menarik dan menyenangkan bagi siswa. Kreativitas berarti bahwa unsur-
unsur keterampilan dasar mengajar yang digunakan dikemas lebh menarik,
dan biasanya melalui kreativitas akan muncul hal-hal atau kegiatan yang
baru dan berbeda dengan cara yang dilakukan sebelumnya (inovatif).
Misalnya ketika menerapkan keterampilan membuka pelajaran, kegiatan
yang dilakukan oleh guru atau dosen tidak selalu harus dengan cara
memberikan free test, akan tetapi secara kreatif dan inovatif bisa dengan

17
cara lain, misalkan memberikan ilustrasi, memberikan kondisi
mempertentangkan, dll.

3. Ketepatan (akurasi)

Penggunaan setiap unsur keterampilan dasar mengajar dimaksudkan


agar proses pembelajaran bisa berjalan dengan efektif dan efisien. Oleh
karena itu, penggunaan unsur-unsur keterampilan dasar mengajar harus
memperhatikan aspek ketepatan atau akurasi, sehingga dapat mencapai
sasaran pembelajaran yang diharapkan. Misalnya ketika menggunakan
keterampilan dasar bertanya, jika melalui pertanyaan yang diajukan oleh
gur atau dosen ternyata tidak memancing respon siswa berarti mungkin
cara atau materi pertanyaan yang diajukan kurang tepat sehingga perlu
diganti dengan cara bertanya yang lain.

4. Kebermanfaatan

Seperti halnya dengan prinsip-prinsip keterampilan dasar mengajar


yang telah dibahas sebelumnya, yang tidak kalah pentingnya bahwa unsur-
unsur keterampilan dasar mengajar yang diterapkan harus memiliki nilai
manfaat atau kegunaan terhadap pengembangan potensi siswa.
Pembelajaran adalah proses mengubah perilaku siswa meliputi
pengetahuan, sikap, maupun keterampilan. Dengan demikian, penggunaan
keterampilan dasar mengajar harus memiliki nilai atau manfaat untuk lebih
meningkatkan kualitas pembelajaran.

5. Membangkitkan perhatian dan motivasi

Perhatian dan motivasi termasuk kedalam prinsip pembelajaran,


sebagai suatu prinsip artinya perhatian dan motivasi termasuk yang sangat
menentukan terhadap kualitas pembelajaran. Mengingat pentingnya
perhatian dan motivasi, maka penerapan unsur-unsur atau aspek
pembelajaran harus membangkitkan perhatian dan motivasi siswa.
Sehingga selama proses pembelajaran berlangsung perhatian dan motivasi
siswa selalu terjaga dan tercurah pada kegiatan pembelajaran yang
dilakukan.

18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Keterampilan dasar mengajar (basic teaching skills) adalah kemampuan


atau keterampilan yang khusus yang harus dimiliki oleh guru, dosen,
instruktur agar dapat melaksanakan tugas mengajar secara efektif, efisien dan
professional.

Tujuan dari keterampilan dasar mengajar guru yaitu supaya guru atau
tenaga pendidik dapat memahami hakikat keterampilan dasar mengajar yang
dapat dipratikkan di dalam kelas, mengidentifikasi jenis-jenis keterampilan
dasar mengajar dan terampil menerapkan setiap jenis keterampilan dasar
mengajar untuk meningkatkan kuaitas proses dan hasil pembelajaran.

Menurut Wragg (1974) jenis-jenis keterampilan dasar mengajar yaitu :

1. Keterampilan Bertanya (dasar, lanjut)


2. Keterampilan Memberi Penguatan
3. Keterampilan Mengadakan Variasi
4. Keterampilan Menjelaskan
5. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
6. Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok Kecil
7. Keterampilan Mengelola Kelas
8. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Peorangan

19
Prinsip-prinsip pelaksanaan keterampilan dasar mengajar ada 5 yaitu :
kesesuaian, kreativitas dan inovatif, ketepatan atau akurasi, kebermanfaatan,
membangkitkan perhatian dan motivasi.

B. Saran

Sebagai seorang calon guru, hendaknya keterampilan dasar mengajar ini


kita pahami secara benar agar kelak dalam pelaksanaan belajar mengajar dapat
berjalan lancar.

DAFTAR PUSTAKA

Bahri, Djamarah Syaiful.2010.Guru dan Anak Didik dalam Interaksi


Edukatif.Jakarta: PT.Rineka Cipta

Hasibuan dan Moedjiono. 2010. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja


Rodaskarya.

Pusat Bahasa DEPDIKNAS. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga.


Jakarta: Balai Pustaka.

Rhezi. “Keterampilan Dasar Mengajar”


dalam http://rheziak.blogspot.co.id/2015/07/ diakses 10 Oktober 2020 pukul 10:02

Sanjaya, Wina. 2005. Pembelajaran dan Implementasinya. Jakarta: Prenada


Media.

Slamet. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:


Rineka Cipta.

Sumantri, Mulyani.2001.Strategi Belajar Mengajar. Bandung:CV. Maulana

Usma, Uzar.2009.Menjadi Guru Profesional.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya


Offest.

Usman, M. Uzer. 2010. Menjadi Guru Profesional. Badung: PT Remaja


Rosdakarya

20
21

Anda mungkin juga menyukai