Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KETERAMPILAN MEMBERIKAN PENGUATAN


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keterampilan Dasar Mengajar

Dosen Pengampu:
Diani Ayu Pratiwi, M.Pd
Akhmad Riandi Agusta, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 2


Kelas 5B

08 Putri Elok Maufikhoh 2110125220022


16 Puspita Sari 2110125220081
11 Siti Rafika Rahmawati 2110125220043
12 Salsanadilla Az-zahra 2110125220054

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hid
ayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada wakt
unya. Dibuatnya makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Kuliah Keterampilan Dasar Mengajar dengan dosen pengampu Diani Ayu
Pratiwi, M.Pd dan Akhmad Riandi Agusta, M.Pd. Adapun tema dari makal
ah ini adalah “Keterampilan Memberikan Penguatan”.
Dalam makalah ini kami membahas tentang pengertian, komponen, d
an dampak dari keterampilan memberikan penguatan terhadap pembelajara
n. Dengan adanya makalah ini kami berharap kepada mahasiswa/I dapat m
emahami keterampilan memberikan penguatan terhadap pembelajaran. Dan
kami berharap nantinya mahasiswa/I bisa menerapkannya dalam lingkunga
n Pendidikan bahkan ketika sudah menjadi tenaga pendidikan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kep
ada ibu dan bapak Diani Ayu Pratiwi, M.Pd dan Akhmad Riandi Agusta, M.
Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Keterampilan Dasar Mengajar yan
g telah membimbing dalam menulis makalah ini. Semoga makalah ini dapa
t bermanfaat. Kami menyadari, bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna
baik dari segi penyusunan, bahasa maupun penulisannya. Maka dari itu, ka
mi memohon maaf kepada pembaca dan kami mengharapkan kritik dan sar
an untuk kekurangan kami, agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi.

Banjarmasin, September 2023


Penyusun

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB 1.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
BAB II............................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................3
A. Keterampilan memberikan penguatan dalam proses pembelajaran........3
B. Komponen Keterampilan Memberikan Penguatan Dalam Proses Pembe
lajaran........................................................................................................................5
C. Dampak Keterampilan Memberikan Penguatan Terhadap Pembelajara
n ..........................................................................................................................6
D. Cara Efektif Memberikan Penguatan Dalam Pembelajaran....................8
BAB III........................................................................................................................10
PENUTUP...................................................................................................................10
A. Kesimpulan...................................................................................................10
B. Saran.............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................11

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mengajar adalah satu pekerjaan profesional yang menuntut
kemampuan yang kompleks untuk dapat melakukannya. Mengajar bukan
hanya sekedar proses menyampaikan materi saja, tetapi menyangkut aspek
yang lebih luas seperti pembinaan sikap, emosional, karakter, kebiasaan
dan nilai-nilai. Sebagaimana halnya pekerjaan profesional yang lain,
pekerjaan seorang guru menuntut keahlian tersendiri sehingga tidak setiap
orang mampu melakukan pekerjaan tersebut sebagaimana mestinya. Ada
seperangkat kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru. Perangkat
kemampuan tersebut disebut kompetensi guru. Menurut Standar Nasional
Pendidikan, seorang guru dituntut untuk menguasai kompetensi pedagogis,
profesional, kepribadian, dan sosial. Dalam mengajar ada dua kemampuan
pokok yang harus dikuasai oleh seorang tenaga pengajar, yaitu;
1. Menguasai materi atau bahan ajar yang akan diajarkan - kompetensi profesional
(what to teach).
2. Menguasai metodologi atau cara untuk membelajarkannya – kompetensi
pedagogis (how to tteach).
Keterampilan dasar mengajar termasuk kedalam aspek no 2
(kompetensi pedagogis) yaitu cara membelajarkan siswa. Kompetensi
pedagogis berkenaan dengan kemampuan mengelola pembelajaran dalam
rangka mengaktualisasikan berbagai kompetensi yang dimiliki peserta
didik. Salah satu kemampuan yang dituntut dari kompetensi ini adalah
kemampuan melaksanakan pembelajaran yang mendidik. Agar dapat
melaksanakan pembelajaran yang mendidik dengan baik, di samping
menguasai berbagai kemampuan, guru dipersyaratkan untuk menguasai
keterampilan dasar mengajar, yang merupakan salah satu aspek penting
dalam kompetensi guru dasar mengajar. Untuk mencapai kompetensi yang
diharapkan itu dilakukan dua kegiatan utama yaitu; 1). Menguraikan
konsep-konsep ketiga pokok bahasan diatas disertai contoh dan ilustrasi.

1
2). Pembahasan dengan cara diskusi dan demonstrasi setiap jenis
keterampilan dasar mengajar oleh setiap peserta. Melalui dua kegiatan
utama tersebut diharapkan para peserta selain menguasai konsep-konsep
dasar keterampilan dasar mengajar, juga secara terampil dapat menerapkan
setiap jenis keterampilan dasar mengajar dalam pembelajaran.(Pare-pare,
2019)

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian keterampilan memberikan penguatan dalam proses pembelajaran?
2. Apa saja komponen keterampilan memberikan penguatan dalam proses
pembelajaran?
3. Bagaimana dampak keterampilan memberikan penguatan terhadap pembelajaran?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan keterampilan memberikan
penguatan dalam proses pembelajaran
2. Untuk mengetahui apa saja komponen keterampilan memberikan penguatan dalam
proses pembelajaran
3. Untuk mengetahui dampak dari keterampilan memberikan penguatan dalam
pembelajaran

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Keterampilan memberikan penguatan dalam proses pembelajaran


Secara psikologis setiap orang membutuhkan penghargaan terhadap sesuatu us
aha yang telah dilakukannya. Melalui penghargaan yang diperolehnya, seseorang akan
merasakan bahwa hasil perbuatannya dihargai, mendapatkan tempat dan oleh karenan
ya akan menjadi pemacu untuk berusaha meningkatkan prestasi atau berbuat yang lebi
h baik dalam melak-sanakan tugasnya. Penghargaan yang diberikan ter-hadap seseora
ng yang telah menunjukkan perbuatan baik, tidak selalu harus dalam bentuk materi, ak
an tetapi bisa dilakukan dalam bentuk-bentuk lain seperti memberikan pujian dengan
ucapan misalnya: terima kasih, bagus, sikapmu sangat baik, pakaianmu rapih atau kat
a-kata lain yang sejenis, dimana seseorang yang mendapat pujian atau penghargaan ter
sebut merasa dihargai. Pujian melalui kata-kata atau memberikan respon positif terhad
ap perilaku yang telah ditunjukkan oleh seseorang disebut dengan penguatan.Dengan
demiki-an yang dimaksud dengan penguatan (reinforcement) pada dasarnya adalah su
atu respon yang diberikan terhadap perilaku atau perbuatan baik, yang dapat memacu t
erulangnya perbuatan baik tersebut. Dalam pengertian yang lain dikemukakan oleh Wi
na Sanja-ya, bahwa keterampilan dasar penguatan (reinforce-ment) adalah Segala bent
uk respon yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah
laku siswa, yang bertujuan untuk memberi-kan informasi atau umpan balik atas perbu
atan atau respon siswa.
Dari dua pengertian keterampilan penguatan (reinforcement) yang telah disam
paikan di atas, secara substantif memiliki kesamaan terutama dilihat dari beberapa uns
ur sebagai berikut:
1. Suatu respon: yaitu respon atau tanggapan yang diberikan atau ditujukan kepada s
eseorang (siswa) untuk memberikan apresiasi sekaligus sebagai informasi yang ter
kait dengan perilaku atau kinerja yang telah ditunjukkannya. Seseorang akan tahu l

3
etak kelebihan dan kekurangan terhadap yang diperbuatnya, jika ada yang member
ikan komen-tar atau apresiasi. Seseorang akan terdorong un-tuk memperbaiki kele
mahan dan meningkatkan hal yang sudah dianggap positif setelah mengeta-hui dar
i respon yang didapatkan.
2. Modifikasi tingkah laku: modifikasi tingkah laku yaitu terkait dengan bentuk atau
jenis respon yang diberikan sebagai bagian dari modifikasi tingkah laku guru terha
dap tingkah laku siswa. Misalnya seorang siswa telah mengerjakan tugas dengan b
aik dan menyerahkan tepat waktu, kemudian guru memberikan apresiasi (respon) t
erhadap tingkah laku siswa yaitu menyerahkan tugas tepat waktu.
3. Dorongan atau koreksi: melalui pemberian penguatan dalam bentuk respon apapun
harus ditu-jukan pada upaya memberikan dorongan kepada siswa untuk lebih meni
ngkatkan prestasi belajarnya (akademik maupun non akademik). Bentuk dan jenis
penguatan yang dimaksudkan sebagai um-pan balik, harus dihindari dari kemungk
inan bu-ruk yaitu timbulnya malas, prustasi dan sifat-sifat negative lainnya. Dalam
pembelajaran penguatan (reinforcement) memiliki peran yang sangat penting untu
k meningkat-kan proses dan hasil pembelajaran.
Pada saat yang tepat dan dengan jenis penguatan yang tepat yang disampaikan
pada proses pembelajaran, maka akan berdampak pada peningkatan kualitas proses pe
mbe-lajaran. Ketika anak mengerjakan tugas atau ketika melakukan praktek di laborat
orium, kemudian karena dilihat oleh gurunya bahwa tugas yang dikerjakannya benar,
demikian pulan pada saat melakukan perco-baan di laboratorium sudah sesuai dengan
petunjuk kerja yang ditetapkan, maka dengan penguatan yang disampaikan oleh guru
misalnya ok tugasmu sudah benar, dan proses praktek di laboratorium sudah tepat. De
ngan demikian siswa sudah dapat mengukur kemampuannya, bahwa apa yang dikerja
kannya sudah benar dan sesuai dengan ketentuan. Itulah salah satu manfaat dari pemb
erian penguatan, antara lain yaitu untuk memberikan informasi kepada siswa (balikan)
atas perbuatan atau pekerjaan yang telah dilakukan-nya. Selain bagi siswa melalui pe
mberian penguatan akan memberikan informasi juga bagi guru, mengenai proses pem
belajaran yang telah dilakukannya, apak-ah sudah efektif dan efisien atau sebaliknya.
Pujian atau respon positif yang diberikan oleh guru kepada siswa yang telah m
enunjukkan prestasi, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik, se-cara psik
ologis siswa akan merasa bangga, karena ternyata perbuatannya dihargai, dan dengan

4
demikian akan menjadi mativator untuk terus berusaha menun-jukkan prestasi terbaik
nya. Jika dicermati sepintas saja, mungkin hanya dengan ucapan terima kasih atau ben
tuk-bentuk pujian dan penghragaan secara verbal yang disampaikan oleh guru kepada
siswa, bagi guru (orang dewasa) yang memberi penguatan mungkin akan dianggap tid
ak punya nilai atau tidak memiliki arti apa-apa. Akan tetapi bagi yang menerima pujia
n, yaitu siswa akan merasa senang karena apa yang diperbuatnya mendapat tempat da
n diakui. Siswa butuh pengakuan terhadap sesuatu yang dilakukan-nya, adanya penga
kuan akan menimbulkan dampak positif terhadap proses pembelajaran.
Oleh karena itu guru harus melatih kemampuan untuk mengembang-kan berba
gai jenis penguatan, dan membiasakan diri untuk menerapkannya dalam pembelajaran,
sehingga proses pembelajaran tidak hanya menyajikan meteri untuk dikuasi oleh sisw
a, akan tetapi selalu bermua-tan nilai-nilai edukatif untuk membentuk pribadi-prib-adi
yang baik yang selalu saling menghargai. Penggunaan penguatan dalam kelas dapat m
enca-pai atau mempunyai pengaruh sikap positif terhadap proses belajar siswa dan ber
tujuan untuk meningkat-kan perhatian siswa terhadap pelajaran, merangsang dan meni
ngkatkan motivasi belajar dan meningkatkan kegiatan belajar serta membina tingkah l
aku siswa yang produktif. penguatan berupa simbol atau benda dan pengua-tan tak pe
nuh. Penggunaan penguatan secara efektif harus memperhatikan tiga hal, yaitu kehang
atan dan efektifitas, kebermaknaan dan menghindari penggu-naan respons yang negati
f.

B. Komponen Keterampilan Memberikan Penguatan Dalam Proses Pemb


elajaran
Keterampilan memberikan penguatan terdiri dari beberapa komponen yang per
lu dipahami dan dikuasai penggunaannya oleh mahasiswa calon guru agar dapat mem
berikan penguatan secara bijak-sana dan sistematis. Komponen-komponen itu adalah:
1. Penguatan ver-bal, diungkapkan dengan menggunakan kata-kata pu-jian, pengharg
aan, persetujuan dan sebagainya.
2. Penguatan non-verbal, terdiri dari penguatan berupa mimik dan gerakan badan, pe
nguatan dengan cara mendekati, penguatan dengan sentuhan (contact), penguatan
dengan kegiatan yang menyenangkan, penguatan berupa simbol atau benda dan pe
ngua-tan tak penuh.

5
Kemudian penggunaan penguatan secara efektif harus memperhatikan tiga hal, yaitu k
ehangatan dan efektifitas, kebermaknaan dan menghindari penggu-naan respons yang
negative.

C. Dampak Keterampilan Memberikan Penguatan Terhadap Pembelajar


an
Pemberian penguatan merupakan hal yang harus dilakukan guru saa
t melakukan pembelajaran. Tindakan ini menjadi wajib karena memiliki da
mpak yang begitu besar terhadap siswa. Siswa akan menjadi termotivasi un
tuk meningkatkan prestasinya jika mendapatkan perhatian dan dukungan y
ang besar dari seorang guru. Dari beberapa jenis penguatan yang digunakan
guru dalam proses pembelajaran bahwa prinsip dari penggunaan penguatan
tersebut harus dipahami dalam rangka memberikan dorongan peserta didik
untuk aktif dan kreatif serta produktif memcapai isi dan makna pembelajar
an (Yulistio, Kurniawan, 2021). Oleh karena itu, penguatan yang diberikan
harus berdampak efektif karena sesuai secara teknis, tepat waktu, dan tepat
sasaran siapa yang diberi penguatan. Selain itu, guru harus dapat menyesua
ikan dengan situasi dan kondisi penguatan itu diberikan, kebutuhan serta us
ia peserta didiknya. Dengan kata lain, penguatan akan berdampak positif m
engubah karakter peserta didik jika diberikan dengan penuh kehangatan, m
enyenangkan, dan semangat membelajarkan serta bermakna bagi peserta di
dik untuk mencapai prestasi dalam pembelajarannya.
Beberapa dampak positif dari pemberian penguatan baik melalui pe
nggunaan gerakan (nonverbal) maupun penggunaan kata-kata (verbal) seca
ra khusus berampak bagi peserta didik dalam memotivasi dan menguatkan
rasa percaya dirinya dalam proses pembelajaran karena stimulus yang diber
ikan guru membuat peserta didik merasa lebih diperhatikan dan dihargai pe
ndapat dan jawabannya. Dampak pemberian penguatan pada perubahan sik
ap peserta didik bervariasi bergantung pada daya penerimaannya dan kekua
tan sentuhan rasa pada dirinya. Dampak perubahan pada sikap yang berkait
an dengan karakter seperti perubahan pada sikap disiplin, tanggung jawab,
kecepatan mengerjakan tugas, keberanian dalam memberi tanggapan dan m

6
enjawab pertanyaan, dan meningkatkan rasa kepercayaan diri yang tinggi.
Menurut Magdalena (2018), deskripsi dampak pemberian penguatan pada p
erubahan sikap karakter peserta didik, yakni:
1. Memotivasi semangat belajar. Penggunaan penguatan seperti kata bagus dengan ti
ndakan atau gerakan anggota tubuh mengepalkan tangan berdampak positif pada si
kap peserta didik khususnya dalam memotivasi semangat belajarnya. Pemberian p
enguatan verbal merupakan penghargaan yang diberikan guru atas capaian menja
wab secara benar atau melakukan tindakan yang tepat dalam proses pembelajaran,
2. Merasa lebih diperhatikan. Penggunaan penguatan verbal dengan kata ya, tepat
sekali dengan gerakan tangan memberikan jempol akan memberi dampak positif
pada peserta didik khususnya dalam sikap santun dan bertindak hati-hati serta
lebih percaya diri, Hal ini dapat membuat perilaku peserta didik menjadi lebih
bertanggung jawab dan disiplin dalam belajar,
3. Merasa bangga dan senang. Penggunaan kata hebat dengan diiringi tidakan guru
mengajak murid lain untuk memberikan tepuk tangan sebagai tanda keberhasilan
secara individu atau kelompok dalam proses pembelajaran berdampak positif pada
diri peserta didik, khususnya rasa senang dan bangga akan keberhasilannya.
Dampak ini bagi anak yang sudah dewasa akan menjadi pemicu positif dalam
semangat belajarnya. Karena dalam kegiatan lain mereka harus lebih hati-hati dan
tidak boleh sembarangan. Dampak positif bagi peserta didik menjadi lebih
bertanggung jawab dan santu dalam proses pembelarannya,
4. Merasa lebih percaya diri. Sikap lebih percaya diri pada peserta didik perlu
ditanamkan melalui penggunaan penguatan dengan kata, frasa yang secara verbal
memicu keyakinannya dalam belajar hingga menjadi lebih baik. Penguatan
nonverbal berupa senyuman guru pun akan menggugah semangat dan percaya
dirinya karena merasa diperhatikan. Kepercayaan diri peserta didik yang
tertananm secara baik akan mempengaruhi sikap karakter mulia dan tumbuh
menjadi lebih disiplin dan tepat waktu dalam setiap proses pembelajaran yang
dikelola guru bahasa Indonesia,
5. Merasa lebih yakin pada kemampuan diri sendiri. Penguatan yang diberikan guru
terhadap jawaban salah dengan tidak mematikan kreativitasnya menggunakan kata
verbal atau gerakan nonverbal sebagai penguatan yang bersifat negatif akan dapat

7
menumbuhkan keyakinan akan kemampuan dirinya untuk selalu mencoba
memberikan jawaban ketika guru bertanya. Keyakinan ini akan mengantarkan
peserta didik untuk menjadi lebih serius dalam belajar dan dapat tumbuh menjadi
lebih mandiri dan bertanggung jawab,
6. Membuat lebih berani dalam menjawab pertanyaan. Dukungan moral berupa kata
atau gerakan anggota tubuh guru yang mengisyaratakan penghargaan terhadap
jawaban yang diberikan peserta didik membuat mereka semakin berusaha untuk
menjawab lebih baik dan berana berpendapat. Hal ini merupaka sikap karakter
yang bertanggung jawab dan percaya kepada diri sendiri,
7. Membuat semakin bergairah dalam belajar. Menguatkan dengan kata-kata verbal
sebagai bentuk penghargaan pada jawaban yang belum benar atau tepat akan
berdampak positif pada diri peserta didik. Sebab, mereka tidak merasa dilecehkan
di depan temannya. Walaupun jawabannya belum benar mereka merasa nyaman
karena tidak merasa dipermalukan guru. Dampak penguatan ini membuat sebagian
besar peserta didik menjadi lebih berhati-hati dalam menjawab pertanyaan dan
semakin bergairah dalam belajar agar ketika akan memberikan jawaban berikut ini
tidak salah lagi dan justru mendapatkan penghargaan yang semakin jelas, dan
8. Merasa lebih yakin dalam berpendapat. Untuk melahirkan keyakinan dalam
berpendapat pada diri peserta didik salah satunya dapat dilakukan guru dengan
memberikan penguatan verbal berupa kata, frasa yang bermakna positif. Kata-kata
seperti “bagus, tepat, benar” merupakan kata penguatan sikap yang membuat
siswa lebih yakin akan kemampuannya dalam berpendapat atau ketika menjawab
pertanyaan. Keyakinan ini akan membuat sikap karakter mulai siswa tumbuh
menjadi anak yang mandiri, bertanggung jawab atau disiplin, dan lainnya.

D. Cara Efektif Memberikan Penguatan Dalam Pembelajaran


Penguatan dalam bentuk pemberian penghargaan pujian yang meru
pakan salah satu keterampilan mengajar yang harus dimiliki oleh seorang g
uru sehingga dapat memberikan suatu dorongan kepada anak didik dalam
mengikuti pelajaran. Penguatan yang diberikan oleh guru harus dapat tepat
sasaran dan tepat waktu sehingga dapat menjadi pemicu bagi anak didik se

8
cara keseluruhan dalam kelas, baik yang menjadi sasaran penguasa maupun
bagi teman-temannya.
Adapun prinsip yang harus diperhatikan guru saat memberikan pen
guatan agar efektif ialah sebagai berikut: a) kehangatan dapat ditunjukkan
melalui cara bersikap, tersenyum, melalui suara dan gerak mimik. Misalny
a dengan muka atau wajah berseri disertai senyuman, suara yang riang pen
uh perhatian, b) antusiasme merupakan stimulus untuk meningkatkan perha
tian dan motivasi peserta didik. Misalnya, guru memberikan penguatan den
gan suara yang lantang dan tatapan mata yang tajam kepada siswa dengan
memberikan senyum yang ceria, c) kebermaknaan. Inti dari kebermaknaan
ialah peserta didik tahu bahwa dirinya memang layak mendapat penguatan
karenatingkah laku dan penampilannya sehingga penguatan tersebut dapat
bermakna baginya dan d. menghindari penggunaan respon yang negatif. Da
ri penjelasan di atas, bahwa dengan menitik beratkan pada pencapaian men
anamkan minat belajar dengan model pemberian penguatan pujian mempu
nyai pengaruh dalam proses belajar siswa. Dengan minat yang tinggi maka
siswa akan siap mengikuti pelajaran dengan senang hati, penuh perhatian d
an lebih terarah beraktifivas dalam proses belajar.
Memberikan penguatan dalam pembelajaran dapat dilakukan secara
efektif dengan mengikuti beberapa strategi, contohnya seperti memberikan
umpan balik positif yaitu dengan memberi pujian dan pengakuan kepada si
swa ketika mereka berhasil menjawab pertanyaan atau mencapai tujuan pe
mbelajaran. Hal ini dapat meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri mer
eka. Penguatan dalam pembelajaran harus bersifat positif, memotivasi, dan
mendukung perkembangan siswa.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penguatan pada dasarnya adalah suatu respon yang diberikan
terhadap perilaku atau perbuatan baik, yang dapat memacu terulangnya
perbuatan baik tersebut. manfaat dari pemberian penguatan, antara lain
yaitu untuk memberikan informasi kepada siswa atas perbuatan atau
pekerjaan yang telah dilakukannya. Selain bagi siswa melalui pemberian
penguatan akan memberikan informasi juga bagi guru, mengenai proses
pembelajaran yang telah dilakukannya, apakah sudah efektif dan efisien
atau sebaliknya.
Keterampilan memberikan penguatan terdiri dari beberapa
komponen yang perlu dipahami dan dikuasaipenggunaannya oleh
mahasiswa calon guru agar dapatmemberikan penguatan secara bijaksana
dan sistematis. Dampak pemberian penguatan pada perubahan sikap
peserta didik bervariasi bergantung pada daya penerimaannya dan kekuatan
sentuhan rasa pada dirinya. Dampak perubahan pada sikap yang berkaitan
dengan karakter seperti perubahan pada sikap disiplin, tanggung jawab,
kecepatan mengerjakan tugas, keberanian dalam memberi tanggapan dan
menjawab pertanyaan, dan meningkatkan rasa kepercayaan diri yang
tinggi.

B. Saran

10
Diharapkan kepada para pembaca makalah ini dapat lebih
mengetahui keterampilan dalam memberikan penguatan dalam proses
pembelajaran sehingga hubungan guru dan siswa dapat terjalin dengan baik
dan suasana di dalam kelas tercipta menyenangkan dan tidak
menegangkan.

DAFTAR PUSTAKA

Pare-pare, I. (2019). Peqguruang: Conference Series. 1(September), 1–8.

Agustina, M. d. (2020). KETERAMPILAN GURU MEMBERI


PENGUATAN DALAM PEMBELAJARAN. JURNAL ILMIAH
KORPUS , Vol. 4 No. 1.
Yulistio, D., & Kurniawan, R. (2021). Bentuk Dan Dampak Kemampuan Memberi Pe
nguatan Dalam Praktik Mengajar Mahasiswa. Jurnal Ilmiah KORPUS, Vol. 5,
No. 1, 192-205.
Agustina, M., Yulistio, D., & Utomo, P. (2020). Keterampilan Guru Memberi
Penguatan Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas X Ipa Di Sma Negeri
1 Kota Bengkulu. Jurnal Ilmiah KORPUS, Vol. 4, No. 1, 46-53.
Pradnyayoni, N. K. W. (2017). Keterampilan Dasar Mengajar Memberi Penguatan
Pada Siswa Sekolah Dasar. Adi Widya: Jurnal Pendidikan Dasar, Vol. 2, No.
1, 44-48.
Magdalena, M. (2018). Melatih kepercayaan diri siswa dalam menyatakan tanggapan
dan saran sederhana melalui penguatan pujian pada pembelajaran bahasa
indonesia. Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Dan Pengajaran (KIBASP), Vol. 1,
No. 2, 237-245.

11
12

Anda mungkin juga menyukai