Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN

“KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU”

Dosen Pengampu : Shabiel Zakaria, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :

KELOMPOK 4
Nur Afdalia Tahir : 220407561003
Eva Mardiana : 220407561073
Erika Fatimah Azzahrah : 220407562017
Fitriani : 220407562031
Puput Amelianda : 220407561079

KELAS : 32 B

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Keterampilan Dasar
Mengajar Guru” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari
Makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Profesi Kependidikan.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Shabiel Zakaria, S.Pd., M.Pd,
selaku dosen pengampu Mata Kuliah Profesi Kependidikan yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan Kami. Kami juga
berterima kasih kepada Pihak-pihak yang telah membantu kami dalam meyusun
makalah ini dan juga telah membagi sebagian pengetahunnya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, Makalah yang kami tulis masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami nantikan demi
kesempurnaan Makalah ini.

Watampone, 6 November 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
BAB I ............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................ 2
C. Tujuan ............................................................................................................... 2
BAB II .......................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3
A. Pengertian Keterampilan Dasar Mengajar Guru ......................................... 3
B. Jenis Jenis Keterampilan Mengajar Guru .................................................... 5
C. Prinsip- Prinsip Pelaksanaan Keterampilan Mengajar Guru ................... 13
BAB III ....................................................................................................................... 16
PENUTUP .................................................................................................................. 16
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 16
B. Saran ............................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sesempurna atau seideal apapun kurikulum, tanpa diimbangi dengan


kemampuan guru untuk mengimplementasikannya, maka kurikulum tersebut
belum dikatakan maksimal. Justru keterampilan dasar menjadi guru sangat
diperlukan. Guru tidak dilahirkan, tetapi dibentuk terlebih dahulu. Pembentukan
performance guru yang baik diperlukan keterampilan dasar. Keterampilan dasar
adalah keterampilan standar yang harus dimiliki setiap individu yang berprofesi
sebagai guru (Zainal Asril, 2010:67). Keterampilan tersebut melekat pada
profesinya sebagai hasil proses pendidikan yang diselenggarakan oleh lembaga
pendidikan. Keterampilan mengajar atau teaching skill dapat dilatihkan melalui
micro teaching yang harus dikuasai oleh praktikan atau calon guru sebelum
melasanakan praktik pengalaman lapangan di lembaga pendidikan ( Moh. Uzer
Usman, 1995:74).

Pembelajaran Micro sebuah model pembelajaran yang dikecilkan, jumlah


pesertanya berkisar antara 5 sampai 10 orang mahasiswa calon guru , ruang
kelasnya terbatas, waktu pelaksanaannya berkisar antara 10 atau 15 menit,
terfokus pada keterampilan mengajar tertentu, dan pokok bahasanya
disederhanakan. Pembelajaran Micro dilakukan melalui dua tahap yaitu peer
teaching (di hadapan teman sendiri) dan tahap real teaching (di hadapan siswa
sesungguhnya) di dalam ruang kelas atau ruang micro ( Zainal Asril, 2010:42).
Dari pembelajaran micro tersebut mahasiswa (calon guru) dapat membuat dan
menerapkan Rencana Program Pembelajaran (RPP) dan mengevaluasi materi
sudah disampaikan.

1
Dengan demikian keterampilan dasar mengajar dan penguasaan
kompetensi guru diperoleh mahasiswa (calon guru) melalui proses pembelajaran
micro yaitu peer teaching dan real teaching. Pada tahap penilaian akhir,
mahasiswa membuat skenario pembelajaran atau RPP, lalu dinilai oleh
supervisor dalam bentuk ujian micro teaching. Proses micro teaching dari awal
sampai akhir kegiatan dapat mengukur keterampilan dasar mengajar dan
penguasaan kompetensi guru atau calon guru dengan kereteria sangat baik, baik,
sedang, cukup atau kurang. Timbul pertanyaan apa saja keterampilan dasar
mengajar itu dan sejauh mana pembelajaran micro membekali guru atau calon
guru untuk menguasai keterampilan dasar mengajar dan menguasai kompetensi
guru?

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Keterampilan Dasar Mengajar Guru?


2. Apa saja jenis-jenis Keterampilan Dasar Mengajar Guru?
3. Bagaimana prinsip-prinsip pelaksanaan Keterampilan Dasar Mengajar Guru?

C. Tujuan

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Keterampilan Dasar Mengajar Guru


2. Mengetahui apa saja jenis-jenis Keterampilan Dasar Mengajar Guru
3. Mengetahui bagaimana prinsip-prinsip pelaksanaan Keterampilan Dasar
Mengajar Guru

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Keterampilan Dasar Mengajar Guru

Menurut Usman (2002:6) dalam (Fitri Siti Sundari., dkk: 2020) mengajar
merupakan suatu perbuatan yang memerlukan tanggung jawab moral yang cukup
berat. Kegiatan mengajar ini bukan hanya guru mentransfer pengetahuan kepada
peserta didik tetapi seorang guru harus bisa membimbing, mendidik, mengajar
dan melatih peserta didik sesuai dengan karakteristik masing-masing peserta
didik.
Mengajar digambarkan sebagai mengorganisasikan belajar sehingga
dengan mengorganisasikan itu, belajar menjadi berarti atau bermakna bagi
peserta didik. Kegiatan mengajar ini bukan hanya guru mentransfer pengetahuan
kepada peserta didik tetapi seorang guru harus bisa membimbing, mendidik,
mengajar dan melatih peserta didik sesuai dengan karakteristik masing-masing
peserta didik. (Fitri Siti Sundari., dkk: 2020)
Mengajar adalah satu pekerjaan profesional yang menuntut kemampuan
yang kompleks untuk dapat melakukannya. Mengajar bukan hanya sekedar
proses menyampaikan materi saja, tetapi menyangkut aspek yang lebih luas
seperti pembinaan sikap, emosional, karakter, kebiasaan dan nilai-nilai.
Sebagaimana halnya pekerjaan profesional yang lain, pekerjaan seorang guru
menuntut keahlian tersendiri sehingga tidak setiap orang mampu melakukan
pekerjaan tersebut sebagaimana mestinya.
Aqram Madjid, 2019 berpendapat bahwa dalam mengajar ada dua
kemampuan pokok yang harus dikuasai oleh seorang tenaga pengajar, yaitu;
1. Menguasai materi atau bahan ajar yang akan diajarkan - kompetensi
profesional (what to teach).

3
2. Menguasai metodologi atau cara untuk membelajarkannya – kompetensi
pedagogis (how to teach).
Keterampilan dasar mengajar termasuk dalam aspek nomor 2 yaitu
kompetensi dimana keterampilan dasar megajar merupakan keterampilan umum
mengajar sebagai bekal utama dalam pelaksanan tugas profesional yang mengacu
atau merujuk kepada konsep pendekatan kompetensi dari LPTK (Lembaga
pendidikan dan Tenaga Kependidikan (Alma, dkk., 2009: 22 dalam Fitri Siti
Sundari., dkk: 2020).
Keterampilan dasar mengajar (teaching Skill) adalah kemampuan atau
keterampilan yang bersifat khusus (most specific instructional behaviors) yang
harus dimiliki oleh guru, dosen, instruktur atau widyaswara agar dapat
melaksanakan tugas mengajar secara efektif, efesien dan professional (As.
Giloman, 1991 Fitri Siti Sundari., dkk: 2020).
Keterampilan dasar mengajar berkenaan dengan beberapa keterampilan
atau kemampuan yang bersifat mendasar dan harus dikuasai oleh tenaga pengajar
dalam melaksanakan tugas mengajarnya. Keterampilan-keterampilan ini mutlak
perlu dikuasai oleh setiap guru, terlepas dari bidang studi apapun yang diajarkan
sebagai modal dasar dalam mengajar. Keterampilan dasar mengajar sangat
diperlukan, karena pembentukan penampilan guru yang baik diperlukan
keterampilan dasar. Keterampilan dasar adalah keterampilan standar yang harus
dimiliki setiap individu yang berprofesi sebagai guru. Keterampilan mengajar ini
merupakan modal utama yang harus dimiliki oleh setiap guru dengan baik dan
benar sehingga diharapkan dapat menghasilkan peserta didik yang berkualitas
dalam berbagai hal.
Keterampilan dasar mengajar termasuk ke dalam aspek how to teach yaitu
bagaimana cara membelajarkan peserta didik. Keterampilan dasar mengajar
mutlak harus dimiliki dan dikuasai oleh seorang guru, karena keterampilan dasar
mengajar memberikan pengertian lebih dalam mengajar. Mengajar bukan hanya

4
sekedar proses menyampaikan materi saja, tetapi menyangkut aspek yang lebih
luas seperti pembinaan sikap, emosional, karakter, kebiasaan, dan nilai-nilai.
Keterampilan dasar mengajar sangat diperlukan, karena pembentukan
penampilan guru yang baik diperlukan keterampilan dasar. Keterampilan dasar
adalah keterampilan standar yang harus dimiliki setiap individu yang berprofesi
sebagai guru. Keterampilan mengajar ini merupakan modal utama yang harus
dimiliki oleh setiap guru dengan baik dan benar sehingga diharapkan dapat
menghasilkan peserta didik yang berkualitas dalam berbagai hal.

B. Jenis Jenis Keterampilan Mengajar Guru

Sebagai guru/pendidik, penguasaan keterampilan dasar mengajar menjadi


salah satu persyaratan utama dalam proses pembelajaran di samping persyaratan
yang lain. Keterampilan dasar yang dimaksud adalah:
1. Keterampilan Membuka dan Menutup Pembelajaran
Keterampilan membuka dan menutup pelajaran merupakan keterampilan
dasar mengajar yang harus dikuasai dan dilatihkan bagi calon guru agar
dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif, efisien dan menarik.
Keterampilan membuka pelajaran merupakan upaya guru dalam memberikan
pengantar/pengarahan mengenai materi yang akan dipelajari peserta didik
sehingga peserta didik siap mental dan tertarik mengikutinya. Sedangkan
keterampilan menutup pelajaran merupakan keterampilan membantu peserta
didik dalam menemukan konsep, prinsip, dalil, hukum atau prosedur dari inti
pokok bahasan yang telah dipelajari (Fitri Siti Sundari., dkk: 2020)
a. Keterampilan Membuka Pembelajaran
Komponen pertama dalam mengajar adalah keterampilan membuka
dan menutup pelajaran. Dalam keterampilan membuka pelajaran harus
memberikan pengantar atau pengarahan terhadap materi yang akan
diajarkan pada peserta didik agar siap mental dan tertarik untuk
mengikutinya

5
Membuka pelajaran merupakan kegiatan guru/pendidik dalam
mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran yang
meliputi; kondisi menciptakan suasana siap mental peserta didik,
menciptakan suasana komunikatif antara guru/pendidik dengan peserta
didik, menimbulkan perhatian peserta didik kepada apa yang akan
dipelajari dalam hal ini dapat diawali dari situasi keseharian peserta
didik sampai pada materi yang akan dipelajari (Helmiati, 2013) Hal ini
dimaksudkan agar peserta didik terpusat pada hal-hal yang akan
dipelajari
Tujuan membuka pembelajaran yaitu:
1) Menarik perhatian peserta didik
2) Memotivasi peserta didik
3) Memberi acuan/struktur pelajaran dengan menujukkan tujuan atau
kompetensi dasar dan indikator hasil belajar, serta pokok persoalan
yang akan dibahas, rencana kerja, dan pembagian waktu
4) Mengaitkan antara topik yang sudah dikuasai dengan topik baru
5) Menanggapi situasi kelas
b. Keterampilan Menutup Pembelajaran
Menutup pelajaran merupakan kegiatan guru/ pendidik mengakhiri
kegiatan inti pembelajaran. Dalam mengakhiri pelajaran ini, kegiatan
yang dilakukan adalah memberikan gambaran menyeluruh tentang
semua materi yang telah dipelajari, mengetahui tingkat penyerapan
siswa terhadap materi 29 dan mengetahui tingkat keberhasilan
guru/pendidik dalam proses belajar mengajar.
Kegiatan menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru
untuk mengakhiri kegiatan inti pelajaran. Usaha menutup pelajaran
tersebut dimaksudkan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang
apa yang telah dipelajari peserta didik, mengetahui tingkat pencapaian
peserta didik dan tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar

6
mengajar. Usaha-usaha yang dapat dilakukan guru antara lain adalah
merangkum kembali atau menyuruh peserta didik membuat ringkasan
dan mengadakan evaluasi tentang materi pelajaran yang baru diberikan.
(Fitri Siti Sundari., dkk: 2020)
Komponen keterampilan menutup pelajaran meliputi meninjau
kembali penguasaan inti pelajaran dengan merangkum inti pelajaran dan
membuat ringkasan, dan mengevaluasi.
Cara cara yang digunakan dulu dalam menutup pembelajaran yaitu:
1) Review ( melihat / meninjau kembali )
2) Guru meninjau kembali, apakah inti pelajaran yang telah diajarkan
itu telah dikuasai oleh peserta didik atau belum
3) Merangkum inti pelajaran
4) Meninjau kembali pelajaran yang telah diberikan dapat
dilaksanakan dengan merangkum inti pokok pelajaran. Guru dapat
meminta peserta didik membuat rangkuman baik secara lisan
ataupun tertulis. Rangkuman ini dapat dilakukan secara individu
atau kelompok, dapat dilakukan oleh guru, guru bersama peserta
didik, atau guru menyuruh peserta didik (disempurnakan oleh guru).
2. Keterampilan Bertanya
Dalam proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh seorang guru
tidaklah lepas dari guru memberikan pertanyaan dan murid memberikan
jawaban yang diajukan ( Aqram Madjid, 2019)
Dalam prose belajar mengajar, bertanya memainkan peranan penting,
sebab pertanyaan yang tersusun dengan baik dan teknik pelontaran yang
tepat pula akan akan memberikan dampak positif terhadap siswa yaitu:
a. Meningkatkan prestasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar
b. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap sesuatu
masalah yang sedang dihadapi atau dibicarakan.

7
c. Mengembangkan pola dan cara berfikir aktif daris siswa sebab berfikir
itu sendiri sesungguhnya adalah bertanya.
d. Menunjukkan proses berfikir siswa sebab pertanyaan yang baik akan
membantu siswa agar dapat menentukan jawaban yang baik.
e. Memusatkan perhatian siswa terhadap masalah yang sedang dibahas
(Zainal Asril, 2011 dalam Mansyur, 2017).
3. Keterampilan Menjelaskan
Saud dalam Fitri Siti Sundari., dkk: 2020 mengatakan bahwa
keterampilan menjelaskan pembelajaran ialah keterampilan menyajikan
informasi secara lisan yang diorganisasi secara sistematis untuk
menunjukkan adanya hubungan antara satu bagian dengan bagian yang
lainnya, misalnya antar sebab dan akibat, definisi dengan contoh atau dengan
sesuatu yang belum diketahui. Penyampaian informasi yang terencana
dengan baik dan disajikan dengan urutan yang cocok, merupakan ciri utama
kegiatan menjelaskan.
T. Gilarso dalam Mansyur, 2017 mengungkapkan bahwa komponen-
komponen yang harus diperhatikan dalam penjelasan adalah : (1)
merencanakan pesan yang disampaikan, (2) Menggunakan contoh-contoh,
(3) memberikan penjelasan yang paling penting, (4) mengajukan pertanyaan
kepada peserta didik tentang materi yang belum dipahami.
Fitri Siti Sundari, (2020) menyatakan tujuan keterampilan menjelaskan
adalah:
a. Membimbing peserta didik memahami materi yang dipelajari.
b. Melibatkan peserta didik untuk berpikir dengan memecahkan masalah-
masalah.
c. Memberi balikan kepada peserta didik mengenai tingkat
pemahamannya, dan untuk mengatasi kesalahpahaman mereka.
d. Membimbing peserta didik untuk menghayati dan mendapat proses
penalaran, serta menggunakan bukti-bukti dalam pemecahan masalah.

8
e. Menolong peserta didik untuk mendapatkan dan memahami hukum,
dalil, dan prinsip-prinsip umum secara objektif dan bernalar.
4. Keterampilan Mengadakan Variasi
Udin dan Winataputra (2000) dalam Fitri Siti Sundari, (2020)
mengatakan bahwa variasi adalah keanekaan yang membuat sesuatu tidak
monoton. Variasi dapat berwujud perubahan-perubahan atau perbedaan-
perbedaan yang sengaja dibuat untuk memberikan kesan unik. Keterampilan
menggunakan variasi merupakan keterampilan guru dalam menggunakan
bermacam kemmapuan dalam mengajar untuk memberikan rangsangan
kepada peserta didik agar suasana pembelajaran selalu menarik, sehingga
peserta didik bergairah dan antusius dalam menerima pembelajaran dan
aktivitas belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif.
Terdapat 3 komponen dalam mengadakan variasi yaitu:
a. Variasi dalam mengajar
Hal-hal yang berkaitan dengan gaya mengajar yang dapat divariasikan
oleh seorang guru ialah sebagai berikut:
a) Variasi suara, suara guru dapat dikatakan merupakan faktor yang
sangat penting di dalam kelas karena sebagian besar kegiatan kelas
akan bersumber dari hal-hal yang disampaikan guru secara lisan.
b) Pemusatan perhatian, yaitu dengan mengucapkan kata-kata tertentu
secara khusus disertai isyarat atau gerakan seperlunya.
c) Kesenyapan, yaitu diam sejenak sambil memandang kepada siswa-
siswa yang sedang sibuk sendiri.
d) Mengadakan kontak pandang, merupakan salah satu senjata ampuh
bagi guru dalam mengajar dengan tujuan mengecek pemahaman
siswa atau memberi perhatian khusus, mencerminkan keakraban
hubungan antara guru dan siswa dalam belajar mengajar.

9
e) Gerakan badan dan mimik, merupakan alat komunikasi yang efektif
yang dapat mengkomunikasikan pesan secara lebih efektif
dibandingkan dengan ucapan yang bertele-tele.
f) Perubahan dalam posisi guru, harus dilakukan dengan niat tertentu
serta terkesan wajar dan tidak dibuat-buat.
b. Variasi dalam pola interaksi
Dilihat dari pengorganisasian siswa, pola interaksi dapat dibedakan
menjadi 3 yaitu pola interaksi klasikal, kelompok, dan perorangan.
c. Variasi dalam penggunaan alat bantu pembelajaran
Alat dan media pembelajaran merupakan suatu faktor yang penting
dalam proses kegiatan pembelajaran. Alat bantu pelajaran dapat
divariasikan sesua dengan fungsinya serta variasi kesensitifan indera
para siswa. Sebagaimana diketahui ada siswa yang lebih mudah belajar
dengan cara mendengarkan, melihat, meraba, mencium atau diberi
kesempatan untuk memanipulasi media/alat bantu yang digunakan
5. Keterampilan Memberi Penguatan
Penguatan adalah respons yang diberikan terhadap perilaku atau
perbuatan yang dianggap baik, yang dapat membuat terulangnya atau
meningkatnya perilaku atau perbuatan yang dianggap baik tersebut.
Dalam kaitannya dengan kegiatan pembelajaran, tujuan memberi
penguatan adalah untuk:
a. Meningkatkan perhatian siswa
b. Membangkitkan dan memelihara motivasi siswa
c. Memudahkan siswa belajar
d. Mengontrol dan memodifikasi tingkah laku siswa serta mendorong
munculnya perilaku yang positif
e. Menumbuhkan rasa percaya diri pada diri siswa 6) Memlihara iklim
kelas yang kondusif (Arqam Madjid, 2019)

10
Penguatan pada dasarnya dapat diberikan dalam dua jenis yaitu
penguatan verbal dan penguatan nonverbal. Komponen-komponen
keterampilan memberikan penguatan yang harus dikuasai oleh guru
berkaitan dengan keterampilan menggunakan kedua jenis penguatan
tersebut ialah sebagai berikut:

1) Penguatan verbal
Penguatan verbal merupakan penguatan yang paling mudah digunakan
dalam kegiatan pembelajaran, yang dapat diberikan dalam bentuk
komentar, pujian, dukungan, pengakuan atau dorongan yang diharapkan
dapat meningkatkan tingkah laku dan penampilan siswa. Komentar,
pujian, dan sebaganya tersebut dapat diberikan dalam bentuk kata-kata
dan kalimat.
2) Penguatan Nonverbal
Penguatan nonverbal dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain
ialah sebagai berikut:
a. Mimik dan gerakan badan
b. Gerak mendekati
c. Sentuhan’kegiatan menyenangkan
d. Pemberian symbol atau benda
6. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil/ Perorangan
Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil adalah suatu
proses yang teratur dengan melibatkan sekelompok peserta didik dalam
interaksi tatap muka kooperatif yang optimal dengan tujuan berbagai
informasi atau pengalaman mengambil keputusan atau memecahkan suatu
masalah (Helmiati, 2013).
Abdul wahid, (2019; 107) menyatakan pengelompokkan anak didik
dalam proses interaksi edukatif merupakan pembentukan organisasi sosial
dalam pengajaran. Ada tigas Pengelompokan yang dapat dilakukan yaitu:

11
a. Atas dasar ts- tugas khusus
b. Atas dasar dinamika proses kelompok diantara anak didik
c. Atas dasar pengalaman pembentukan kelompok yang telah dilakukan
oleh guru dengan anak didik sebagai kelompok kerja

Pengerjaan perorangan diartikan sebagai suatu proses dimana setiap


anak didik dibantu mengembangkan kemajuan dalam mencapai tujuan
berdasarkan kemampuan, pendekatan dan bahan pelajaran ( Abdul Wahid,
2019)

Komponen- komponen keterampilan mengelola kelas yaitu:


a. Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi
b. Keterampilan mengorganisasi
c. Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar.
7. Keterampilan Mengelola Kelas
Keterampilan mengelola kelas merupakan keterampilan guru untuk
menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan
mengembalikan ke kondisi yang optimal jika terjadi gangguan, baik dengan
cara mendisiplinkan ataupun melakukan kegiatan remedial (Arqam Madjid,
2019).
Dalam melaksanakan keterampilan mengelola kelas maka perlu
diperhatikan komponen keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan
dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal (bersifat prefentif) berkaitan
dengan kemampuan guru dalam mengambil inisiatif dan mengendalikan
pelajaran, dan bersifat represif keterampilan yang berkaitan dengan respon
guru terhadap gangguan peserta didik yang berkelanjutan dengan maksud
agar guru dapat mengadakan tindakan remedial untuk mengembalikan
kondisi belajar yang optimal.
Fitri Siti Sundari, (2020) berpendapat bahawa Tujuan umum
pengelolaan kelas adalah menyediakan dan menggunakan fasilitas kelas

12
untuk bermacam-macam kegiatan belajar dan mengajar agar mencapai hasil
yang baik. Tujuan dari pengelolaan kelas adalah
a. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas yang memungkinkan peserta
didik mengembangkan kemampuannya secara optimal
b. Menghilangkan berbagai hambatan dan pelanggaran disiplin yang dapat
merintangi terwujudnya interaksi belajar mengajar
c. Mempertahankan keadaan yang stabil dalam suasana kelas, sehingga
bila terjadi gangguan dalam belajar mengajar dapat dikurangi dan
hindari
d. Melayani dan membimbing perbedaan individual peserta didik
e. Mengatur semua perlengkapan dan peralatan yang memungkinkan
peserta didik belajar sesuai dengan lingkungan social, emosional dan
intelektual peserta didik dalam kelas.

C. Prinsip- Prinsip Pelaksanaan Keterampilan Mengajar Guru

Fitri Siti Sundari, (2020) berpendapat bahwa terdapat 6 prinsip keterampilan


mengajar guru yaitu:
1. Kesesuaian
Kesesuaian atau relevan yaitu dalam memilih dan menentukan
unsurunsur jenis keterampilan dasar mengajar yang akan dilaksanakan harus
memperhatikan dan disesuaikan dengan seluruh komponen pembelajaran.
Penyesuaian ini sangat penting, agar dalam menerapkan setiap unsur
pembelajaran tersebut dapat lebih meningkatkan kualitas proses dan hasil
pembelajaran. Misalnya ketika menerapkan keterampilan memberikan
stimulus melalui penggunaan multi media dan metode yang bervariasi,
hendaknya penggunaan tersebut disesuaikan dengan tujuan (kompetensi)
pembelajaran yang ingin dicapai, sesuain dengan kondisi siswa, materi
pembelajaran, dan unsur-unsur pembelajaran lainnya baiki intern maupun
ekstern.

13
2. Kreativitas dan inovatif
Kreativitas dan inovatif dalam meggunakan unsur-unsur keteranpiloan
dasar mengajar sangat diperlukan agar suasan pembelajaran selalu menarik
dan menyenagkan bagi siswa. Kreativitas berari bahwa unsurunsur
keterampilan dasar mengajar yang digunakan dikemas lebih menarik, dan
biasanya melalui kreativitas akan muncul hal-hal atau kegiatan yang baru
dan berbeda dengan cara yang dilakukan sebelumnya (inovatif). Misalnya
ketika menerapkan keterampilan membuka pembelajaran, kegiatan yang
dilakukan oleh guru, dosen, instruktur, atau widyaiswara tidak selalu harus
dengan cara memberikan free test, akan tetapi secara kreatif dan inovatif bisa
dengan cara lain, misalnya memberikan ilustrasi, memberikan kondisi yang
mempertentangkan, dll.
3. Ketepatan
Penggunaan setiap unsur keterampilan dasar mengajar dimaksudkan
agar proses pembelajaran bisa berjalan secara efektif dan efisien. Oleh
karena itu penggunaan unsur-unsur keterampilan dasar mengajar harus
memperhatikan aspek ketepatan atau akurasi, sehingga dapat mencapai
sasaran pembelajaran yang diharapkan. Misalnya ketika menggunakan
keterampilan dasar bertanya, jika melalui pertanyaan yang diajukan oleh
guru, dosen, instruktur, atau widyaiswara, ternyata tidak memancing respon
siswa berarti mungkin cara atau materi pertanyaan yang diajukan kurang
tepat sehingga perlu diganti dengan cara bertanya yang lain.
4. Kebermanfaatan
Seperti halnya dengan prinsip-prinsip keterampilan dasar mengajar
yang telah dibahas sebelumnya, yang tidak kalah pentingnya bahwa
unsurunsur keterampilan dasar mengajar yang diterapkan harus memiliki
nilai manfaat atau kegunaan terhadap penegembangan potensi siswa.
Pembelajaran adalah proses merubah perilaku siswa meliputi pengetahun,
sikap maupun keterampilan. Dengan demikian penggunaan keterampilan

14
dasar mengajar harus memiliki nilai atau manfaat untuk lebih meningkatkan
kualitas pembelajaran.
5. Membangkitkan perhatian dan motivasi
Perhatian dan motivasi termasuk kedalam prinsip pembelajaran,
sebagai suatu prinsip artinya perhatian dan motivasi termasuk untuk yang
sangat menentukan terhadap kualitas pembelajaran. Mengingat pentingnya
perhatian dan motivasi, maka penerapan unsur-unsur atau aspek
pembelajaran harus membangkitkan perhatian dan motivasi siswa. Sehingga
selama proses pembelajaran berlangsung perhatian dan motivasi siswa selalu
terjaga dan tercurah pada kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
6. Menyenangkan
Suasana pembelajaran yang menyenangkan (joyfull learning) termasuk
salah satu unsur pembelajaran yang harus selalu diciptakan oleh guru, dosen,
instruktur, atau widyaiswara dalam membimbing proses pembelajaran.
Melalui pembelajaran yang menyenangkan siswa akan merasa betah,
semangat, bahkan mungkin siswa akan merasa bebas untuk melakukan
aktivitas pembelajaran sesuai dengan potensi dan bakat yang dimilikinya.
Oleh karena itu penggunaan unsur-unsur keterampilan dasar mengajar harus
dapat menciptakan suasana pembelajaran yang akrab dan menyenangkan
bagi siswa.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Keterampilan dasar mengajar termasuk ke dalam aspek how to teach yaitu


bagaimana cara membelajarkan peserta didik. Keterampilan dasar mengajar
mutlak harus dimiliki dan dikuasai oleh seorang guru, karena keterampilan dasar
mengajar memberikan pengertian lebih dalam mengajar. Beberapa keterampilan
yang harus dimiliki oleh guru yaitu keterampilan mmebuka dan menutup kelas,
keterampilan bertanya, keterampilan menjelaskan, keterampila mengadakan
variasi, keterampilan memberi penguatan, keterampilan mengelola kelas dan
keteampila mengajar kelompok kecil/ perorangan.

B. Saran

Setelah membaca makalah ini, pembaca pada umunya serta penulis pada
khusunya diharapkan pembaca dapat memahami mengenai apa saja keterampilan
dasar mengajar guru dan dapat mengaplikasikanya saat mengajar nanti agar
peserta didik dapat mendapatkan pembelajaran yag bermakna

16
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Hj. Helmiati, M. (2013). MICRO TEACHING Melatih Keterampilan dasar


Mengajar. Yogyakarta: Aswaja Presindo.

Madjid, A. (2019). Kompetensi Profesional Guru: Keterampilan Dasar Mengajar.


Journal: Peqguruan Conference Series.

Mansyur. (2017). Keterampilan Dasar Mengajar dan Penugasan Kompetensi Guru.


el-Ghiroh, XII.

Sudari, F. S., Sukmanasa, E., Novita, L., & Mulyawati, Y. (2020). Keterampilan
Dasar Mengajar. Bogor: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Pakuan.

Wahid, A., Asmara, A., & Afni, N. (2019). Keterampilan Dasar Mengajar (Micro
Teaching). DI Yogyakarta: Penerbit Samudra Biru (Anggota IKAPI).

Wahid, A., Asmara, A., & Afni, N. (n.d.). Keterampilan Dasar Mengajar (Micro
Teaching).

Anda mungkin juga menyukai