Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Micro Teaching yang dengan oleh Dosen
Putri 21022093
2024
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Puji syukur
penulis panjatkan kehadiran Allah SWT atassegala nikmatNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi Tugas mata kuliah Micro Teaching.Kemudian
shalawat beserta salam penulis sampaikan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah
memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Dalam penyusunan maklah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Prof. Dr.
Rakimahwati, M. P., selaku dosen pengampu Mata Kuliah Micro Teaching yang telah memberikan
tugas kelompok ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi pengetahuannya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Dalam makalah ini, penulis akan menguraikan Keterampilan Meberikan Penguatan Dan
Keterampian Mengadakan Variasi Berdasarkan Komponen - Komponennya. Diharapkan makalah
ini dapat memberikan wawasan tentang Keterampilan Meberikan Penguatan Dan Keterampian
Mengadakan Variasi Berdasarkan Komponen - Komponennya, yang akan sangat berguna dalam
dunia pendidikan.
Penulis menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca kami nantikan demi kesempurnaan makalah.
Penulis
2
DAFTAR ISI
C. Tujuan ..............................................................................................................................5
A. Kesimpulan ....................................................................................................................14
B. Saran ..............................................................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mengajar merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh guru sebagai upaya
transformasi ilmu kepada siswa, baik dalam ranah kognitif, afektif maupun psikomotorik.
Akumulasi dari konsep mengajar dan belajar disebut dengan pembelajaran. Untuk mencapai tujuan
yang diharapkan, diperlukan langkahlangkah, diantaranya perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
yang berkesinambungan. Langkah-langkah tersebut tidak akan berhasil secara optimal tanpa
adanya penerapan keterampilan dalam mengajar.Keterampilan membelajarkan
merupakankompetensi profesional yang cukup kompleks, sebagai integrasi dari berbagai
kompetensi guru secara utuh dan menyeluruh.
Ketrampilan tersebut diimplementasikan melalui tahapan pembelajaran yang dilakukan
guru dalam kegiatan pembelajaran yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Dalam
melaksanakan ketiga tahapan tersebut terdapat keterampilan dasar mengajar yang sangat berperan
dan menentukan kualitas pembelajaran, namun demikian seringkali keterampilan tersebut
terabaikan dalam pelaksanaannya.
Memahami komponen-komponen yang terlibat dalam memberikan penguatan dan
mengadakan variasi menjadi kunci penting dalam merancang dan mengimplementasikan strategi
pembelajaran yang efektif. Komponen-komponen tersebut meliputi pemilihan stimulus atau
informasi yang relevan, pengaturan lingkungan pembelajaran yang mendukung, memberikan
umpan balik (feedback) yang konstruktif, dan merancang tugas-tugas yang mendorong variasi
respons siswa.
Dengan demikian, penyelidikan lebih lanjut tentang keterampilan memberikan penguatan
dan kemampuan mengadakan variasi berdasarkan komponen-komponennya akan memberikan
kontribusi yang berharga dalam pengembangan praktik pengajaran yang lebih efektif dan
berorientasi pada pembelajaran yang berkelanjutan. Oleh karena itu, makalah ini bertujuan untuk
4
menjelaskan konsep-konsep tersebut secara lebih mendalam serta menyajikan strategi dan praktik
terbaik dalam mengintegrasikannya ke dalam konteks pembelajaran yang nyata.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang diatas terdapat rumusan masalah dalam makalah ini adalah
sebagai berikut:
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah terdapat tujuan dalam makalah ini sebagai berikut:
5
BAB II
PEMBAHASAN
4) Mengontrol atau mengubah sikap yang mengganggu menjadi tingkah laku belajar yang
produktif.
5) Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengatur diri sendiri dalam belajar.
6) Mendorong cara berpikir yang baik dan inisiatif sendiri.
6
Dari pendapat tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan keterampilan
memberikan penguatan adalah meningkatkan perhatian siswa, memperlancar proses
belajar, mempertahankan motivasi belajar, meningkatkan kegiatan belajar, membina
tingkah laku siswa yang produktif, serta mengarahkan pada pengembangan berpikir yang
berbeda dan inisiatif mandiri.
1. Penguatan verbal
7
b. Penguatan pendekatan, Guru mendekati siswa untuk menyatakan perhatian dan
kesenangannya terhadap pelajaran, tingkah laku, atau penampilan siswa.
Penguatan ini berfungsi menambah penguatan verbal.
c. Penguatan dengan sentuhan, Guru dapat menyatakan persetujuan dan
penghargaan terhadap usaha dan penampilan siswa dengan cara menepuk-
nepuk bahu atau pundak siswa, berjabat tangan dan lain sebagainya.
d. Penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan, guru dapat menggunakan
kegiatan-kegiatan atau tugas-tugas yang disenangi oleh siswa sebagai
penguatan.
e. Penguatan berupa simbol atau benda; penguatan ini dilakukan dengan cara
menggunakan berbagai simbol berupa benda seperti kartu bergambar, bintang
plastik, lencana, ataupun komentar tertulis pada buku siswa.
f. Jika siswa memberikan jawaban yang hanya sebagian saja benar, guru
hendaknya tidak langsung menyalahkan siswa. Misalnya, apabila seorang siswa
hanya memberikan jawaban sebagian benar, sebaiknya guru menyatakan, “Ya,
jawabanmu sudah baik, tetapi masih perlu disempurnakan,” sehingga siswa
tersebut mengetahui bahwa jawabannya tidak seluruhnya salah, dan siswa
mendapat dorongan untuk menyempurnakannya.
Sikap dan gaya guru termasuk suara, mimik dan gerak badan, akan menunjukkan
adanya kehangatan dan keantusiasan dalam memberikan penguatan. Dengan demikian,
tidak terjadi kesan bahwa guru tidak ikhlas dalam memberikan penguatan karena tidak
disertai dengan kehangatan dan keantusiasan
b. Kebermaknaan
Penguatan hendaknya diberikan sesuai dengan tingkah laku dan penampilan anak
didik sehingga ia mengerti dan yakin bahwa ia patut diberi penghargaan. Oleh karna itu,
8
kebermaknaan pemberian penguatan hanya mungkin apabila diberikan dalam kontek yang
relevan.
c. Menghindari penggunaan repon yang negatif
Walaupun teguran, sanksi masih bisa digunakan, respon negatif yang diberikan
oleh guru berupa komentar, bercanda, menghina, ejekan yang kasar perlu dihindari karna
akan mematahkan semangat murid untuk mengembangkan dirinya. Misalnya, jika anak
tidak dapat memberikan jawaban yang diharapkan, guru jangan langsung menyalahkan,
tetapi bisa melontarkan pertanyaan kepada anak lain.
9
pelajarannya di kelas. Anak tidak bisa dipaksa terus menerus memusatkan perhatiannya
dalam mengikuti pelajaran, apalagi guru saat mengajar tidak menggunakan variasi alias
monoton yang membuat siswa kurang perhatian, mengantuk dan mengalami kebosanan.
Seorang guru yang kurang menguasai kelas atau belum mampu menciptakan suana
belajar yang menyenangkan akan membuat siswa jenuh dan tentunya siswa
memiliki penilaian tersendiri terhadap guru tersebut. Guru yang bijaksana dan
pandai mengambil hati atau menarik perhatian siswa dengan menggunakan gaya
belajarnya akan membentuk penilaian positif dan kepercayaan siswa tersebut
kepada gurunya.
d) Mendorong anak untuk belajar
Memberikan iklim belajar yang menyenangkan akan mendorong anak untuk selalu
belajar. Karena dari rasa senang saat belajar akan membuatnya menyukai belajar
hingga tertanam keinginan untuk selalu belajar.
10
Menurut Darmadi dalam Robiah (2015:102) Tujuan utama guru mengadakan
variasi pembelajaran untuk mengurangi kebosanan siswa sehingga fokus siswa dalam
belajar tetap terpusat. Kebosanan akan membuat konsentrasi siswa terpecahkan sehingga
siswa akan menari egiatan lain yang lebih mengasikkan dari pada belajar. Kegiatan
pengaliha itu dapat berupa mengobrol bersama teman, mengganggu teman atau
membuatkeributan dikelas sehingga proses pembelajaran menjadi tidak kondusif. Itulah
mengapa keteretampilan mengadakan variasi itu penting untuk diterapkan.
11
pembelajaran. Komponen keterampilan variasi pembelajaran dapat digunakan secara
luwes dan spontan sesuai dengan pengembangan proses dalam belajar mengajar.
12
6) Perubahan posisi guru: untuk meningkatkan perhatian siswa melalui
perubahan posisi guru, seperti berjalan kebelakang, kedepan, kekanan
kekiri, dan sebagainya (tidak selalu duduk dalam kelas) (J.J Hasibuan
dan Moedjiono, 2010 : 66).
b. Variasi dalam menggunakan media dan alat-alat pembelajaran, meliputi:
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
J.J Hasibuan dan Moedjiono (2010) Proses Belajar Mengajar. Bandung: PTRemaja
Rosdakarya, hlm. 59
Hamzah B. Uno, Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran, hlm. 98
Saiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, hlm. 100
Al-Idrus, dkk. 2017. Penerapan Keterampilan Mengadakan Variasi Stimulus pada Proses
Mengajar Sekolah Dasar. Aceh.
Asri, Zainal. 2011. Micro Teaching. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
15