Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KETERAMPILAN MEBERIKAN PENGUATAN DAN KETERAMPIAN

MENGADAKAN VARIASI BERDASARKAN KOMPONEN - KOMPONENNYA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Micro Teaching yang dengan oleh Dosen

Dosen Pengampu : Pengampu : Prof. Dr. Rakimahwati, M. Pd

Disusun Oleh Kelompok 2 :

Anita Nafadhilla 21022051

Putri 21022093

Rizzatul Azzara 21022103

DEPARTEMEN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2024

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Puji syukur
penulis panjatkan kehadiran Allah SWT atassegala nikmatNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi Tugas mata kuliah Micro Teaching.Kemudian
shalawat beserta salam penulis sampaikan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah
memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Dalam penyusunan maklah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Prof. Dr.
Rakimahwati, M. P., selaku dosen pengampu Mata Kuliah Micro Teaching yang telah memberikan
tugas kelompok ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi pengetahuannya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Dalam makalah ini, penulis akan menguraikan Keterampilan Meberikan Penguatan Dan
Keterampian Mengadakan Variasi Berdasarkan Komponen - Komponennya. Diharapkan makalah
ini dapat memberikan wawasan tentang Keterampilan Meberikan Penguatan Dan Keterampian
Mengadakan Variasi Berdasarkan Komponen - Komponennya, yang akan sangat berguna dalam
dunia pendidikan.
Penulis menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca kami nantikan demi kesempurnaan makalah.

Padang, 31 Maret 2024

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... 2


DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................4

A. Latar Belakang .................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah ............................................................................................................5

C. Tujuan ..............................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................................

A. Keterampilan Memberikan Penguatan............................................................................6

B. Keterampilan Mengadakan Variasi .................................................................................9

BAB III PENUTUP .........................................................................................................................

A. Kesimpulan ....................................................................................................................14

B. Saran ..............................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………….......................................... 16

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mengajar merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh guru sebagai upaya
transformasi ilmu kepada siswa, baik dalam ranah kognitif, afektif maupun psikomotorik.
Akumulasi dari konsep mengajar dan belajar disebut dengan pembelajaran. Untuk mencapai tujuan
yang diharapkan, diperlukan langkahlangkah, diantaranya perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
yang berkesinambungan. Langkah-langkah tersebut tidak akan berhasil secara optimal tanpa
adanya penerapan keterampilan dalam mengajar.Keterampilan membelajarkan
merupakankompetensi profesional yang cukup kompleks, sebagai integrasi dari berbagai
kompetensi guru secara utuh dan menyeluruh.
Ketrampilan tersebut diimplementasikan melalui tahapan pembelajaran yang dilakukan
guru dalam kegiatan pembelajaran yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Dalam
melaksanakan ketiga tahapan tersebut terdapat keterampilan dasar mengajar yang sangat berperan
dan menentukan kualitas pembelajaran, namun demikian seringkali keterampilan tersebut
terabaikan dalam pelaksanaannya.
Memahami komponen-komponen yang terlibat dalam memberikan penguatan dan
mengadakan variasi menjadi kunci penting dalam merancang dan mengimplementasikan strategi
pembelajaran yang efektif. Komponen-komponen tersebut meliputi pemilihan stimulus atau
informasi yang relevan, pengaturan lingkungan pembelajaran yang mendukung, memberikan
umpan balik (feedback) yang konstruktif, dan merancang tugas-tugas yang mendorong variasi
respons siswa.
Dengan demikian, penyelidikan lebih lanjut tentang keterampilan memberikan penguatan
dan kemampuan mengadakan variasi berdasarkan komponen-komponennya akan memberikan
kontribusi yang berharga dalam pengembangan praktik pengajaran yang lebih efektif dan
berorientasi pada pembelajaran yang berkelanjutan. Oleh karena itu, makalah ini bertujuan untuk

4
menjelaskan konsep-konsep tersebut secara lebih mendalam serta menyajikan strategi dan praktik
terbaik dalam mengintegrasikannya ke dalam konteks pembelajaran yang nyata.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar belakang diatas terdapat rumusan masalah dalam makalah ini adalah
sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan keterampilan memberikan penguatan?

2. Apa tujuan keterampilan memberikan penguatan dan keterampilan mengadakan variasi?

3. Apa saja komponen-komponen keterampilan memberikan penguatan dan keterampilan


mengadakan variasi?
4. Apa saja prinsip keterampilan memberikan penguatan dan keterampilan mengadakan
variasi

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah terdapat tujuan dalam makalah ini sebagai berikut:

1. Mengetahui keterampilan memberikan penguatan dan keterampilan mengadakan variasi

2. Untuk mengetahui apa tujuan keterampilan memberikan penguatan dan keterampilan


mengadakan variasi
3. Untuk mengetahui apa saja komponen-komponen keterampilan memberikan penguatan
dan keterampilan mengadakan variasi
4. Untuk mengetahui apa saja prinsip keterampilan memberikan penguatan dan keterampilan
mengadakan variasi

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Keterampilan Memberi Penguatan

1. Definisi keterampilan memberikan penguatan

Keterampilan memberikan penguatan adalah kemampuan untuk memberikan


dorongan, tanggapan, penghargaan, atau hadiah kepada siswa agar mereka merasa
dihormati dan diperhatikan dalam proses belajar. Menurut Saidimin, memberikan
penguatan berarti guru merespons secara positif tingkah laku siswa tertentu untuk
mendorong terulangnya tingkah laku tersebut. Menurut Uzer Usman, keterampilan
memberikan penguatan adalah segala bentuk respons, baik secara verbal maupun
nonverbal, yang dilakukan oleh guru untuk memberikan informasi atau umpan balik
kepada siswa sebagai dorongan atau koreksi.
Dalam beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa keterampilan
memberikan penguatan adalah respons terhadap tingkah laku siswa yang bertujuan untuk
meningkatkan kemungkinan terulangnya tingkah laku tersebut. Tujuannya adalah
memberikan apresiasi atau penghargaan kepada siswa agar mereka lebih termotivasi untuk
berpartisipasi dalam interaksi belajar-mengajar.
Keterampilan memberikan penguatan menurut Hamzah Uno B. Dalam bukunya
Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran bertujuan untuk :
1) Meningkatkan perhatian siswa.

2) Memperlancar dan memudahkan proses belajar.

3) Membangkitkan dan mempertahankan motivasi belajar.

4) Mengontrol atau mengubah sikap yang mengganggu menjadi tingkah laku belajar yang
produktif.
5) Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengatur diri sendiri dalam belajar.
6) Mendorong cara berpikir yang baik dan inisiatif sendiri.

6
Dari pendapat tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan keterampilan
memberikan penguatan adalah meningkatkan perhatian siswa, memperlancar proses
belajar, mempertahankan motivasi belajar, meningkatkan kegiatan belajar, membina
tingkah laku siswa yang produktif, serta mengarahkan pada pengembangan berpikir yang
berbeda dan inisiatif mandiri.

2. Komponen keterampilan memberikan penguatan

Menurut J.J Hasibuan, komponen-komponen keterampilan memberikan penguatan


meliputi:
1) Penguatan verbal, yaitu menggunakan kata-kata atau kalimat pujian, seperti "baik",
"tepat", "cerdas", dan sebagainya.
2) Penguatan gestural, yaitu menggunakan ekspresi wajah, gerakan tangan, atau anggota
tubuh lainnya yang memberikan kesan kepada siswa, contohnya senyuman atau tepuk
tangan.
3) Penguatan dengan mendekati siswa, yaitu mendekati siswa untuk menunjukkan
perhatian terhadap tingkah laku atau penampilan siswa.
4) Penguatan dengan sentuhan, yaitu memberikan penghargaan kepada siswa dengan
sentuhan fisik seperti menepuk pundak atau berjabat tangan.
5) Penguatan dengan memberikan kegiatan yang menyenangkan, yaitu memberikan tugas
atau kegiatan kepada siswa yang disukai sebagai bentuk penguatan.
6) Penguatan berupa tanda atau benda, yaitu menggunakan simbol atau objek sebagai
penguatan, misalnya komentar tertulis, permen, atau lencana.

Menurut Moh Uzer Usman, komponen keterampilan memberikan penguatan meliputi:

1. Penguatan verbal

Biasanya diungkapkan atau diutarakan dengan menggunakan kata-kata pujian,


penghargaan, persetujuan, dan lain sebagainya, misalnya bagus; bagus sekali;
betul; pintar; ya, seratus buat kamu.
2. Penguatan nonverbal

a. Penguatan gerakan isyarat, misalnya anggukan atau gelengan kepala,


senyuman, acungan jempol, dan lain sebagainya.

7
b. Penguatan pendekatan, Guru mendekati siswa untuk menyatakan perhatian dan
kesenangannya terhadap pelajaran, tingkah laku, atau penampilan siswa.
Penguatan ini berfungsi menambah penguatan verbal.
c. Penguatan dengan sentuhan, Guru dapat menyatakan persetujuan dan
penghargaan terhadap usaha dan penampilan siswa dengan cara menepuk-
nepuk bahu atau pundak siswa, berjabat tangan dan lain sebagainya.
d. Penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan, guru dapat menggunakan
kegiatan-kegiatan atau tugas-tugas yang disenangi oleh siswa sebagai
penguatan.
e. Penguatan berupa simbol atau benda; penguatan ini dilakukan dengan cara
menggunakan berbagai simbol berupa benda seperti kartu bergambar, bintang
plastik, lencana, ataupun komentar tertulis pada buku siswa.
f. Jika siswa memberikan jawaban yang hanya sebagian saja benar, guru
hendaknya tidak langsung menyalahkan siswa. Misalnya, apabila seorang siswa
hanya memberikan jawaban sebagian benar, sebaiknya guru menyatakan, “Ya,
jawabanmu sudah baik, tetapi masih perlu disempurnakan,” sehingga siswa
tersebut mengetahui bahwa jawabannya tidak seluruhnya salah, dan siswa
mendapat dorongan untuk menyempurnakannya.

3. Prinsip- Prinsip Keterampilan Memberi Penguatan

Ada beberapa prinsip pemberian penguatan yaitu sebagai berikut:

a. Kehangatan dan keantusiasan

Sikap dan gaya guru termasuk suara, mimik dan gerak badan, akan menunjukkan
adanya kehangatan dan keantusiasan dalam memberikan penguatan. Dengan demikian,
tidak terjadi kesan bahwa guru tidak ikhlas dalam memberikan penguatan karena tidak
disertai dengan kehangatan dan keantusiasan
b. Kebermaknaan

Penguatan hendaknya diberikan sesuai dengan tingkah laku dan penampilan anak
didik sehingga ia mengerti dan yakin bahwa ia patut diberi penghargaan. Oleh karna itu,

8
kebermaknaan pemberian penguatan hanya mungkin apabila diberikan dalam kontek yang
relevan.
c. Menghindari penggunaan repon yang negatif

Walaupun teguran, sanksi masih bisa digunakan, respon negatif yang diberikan
oleh guru berupa komentar, bercanda, menghina, ejekan yang kasar perlu dihindari karna
akan mematahkan semangat murid untuk mengembangkan dirinya. Misalnya, jika anak
tidak dapat memberikan jawaban yang diharapkan, guru jangan langsung menyalahkan,
tetapi bisa melontarkan pertanyaan kepada anak lain.

B. KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI

Keterampilan mengadakan variasi adalah keterampilan guru dalam melakukan


perubahan di dalam proses pembelajaran, baik perubahan dalam gaya mengajar, ragam
media pembelajaran, serta pola interaksi siswa dalam kegiatan belajar (Uniarsi, 2014:2).
Perubahan ini dilakukan agar proses pembelajaran tidak membosankan. Karena dalam
kegiatan belajar mengajar siswa membutuhkan suasana yang kondusif dan bersemangat
untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Tujuan utama guru mengadakan variasi dalam
kegiatan pembelajaran adalah untuk mengurangi kebosanan siswa sehingga perhatian
mereka terpusat pada pelajaran.
Zainal Asril dalam Al-Idrus (2017:232) mengatakan keterampilan mengadakan
variasi adalah cara untuk menghilangkan kejenuhan atau kebosanan yang dialami dalam
kegiatan proses pembelajaran sering terjadi. Pada dasarnya manusia memiliki keterbatasan
dalam berkonsentrasi. Biasanya siswa hanya mampu berkonsentrasi 15 menit di awal
pembelajaran. Oleh karena itu perlu untuk menciptakan proses pembelajaran yang menarik
untuk membuat siswa tetap fokus belajar dengan menerapkan variasi pembelajaran. Variasi
mengajar adalah perubahan kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru dalam rangka
meningkatkan minat belajar siswa serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan.
Variasi gaya mengajar adalah pengubahan tingkah laku, sikap dan perbuatan guru
dalam konteks pembelajaran yang bertujuan untuk mengatasi kebosanan siswa, sehingga
siswa memiliki minat belajar yang tinggi terhadap pelajarannya. Dan ini bisa dibuktikan
dengan ketekunan, antusiasme, keaktifan mereka dalam belajar dan mengikuti

9
pelajarannya di kelas. Anak tidak bisa dipaksa terus menerus memusatkan perhatiannya
dalam mengikuti pelajaran, apalagi guru saat mengajar tidak menggunakan variasi alias
monoton yang membuat siswa kurang perhatian, mengantuk dan mengalami kebosanan.

1. Tujuan Keterampilan Mengadakan Variasi

Penerapan variasi dalam pembelajaran akan menciptakan pembelajaran yang


bermakna dan menyenangkan sehingga target pembelajaran dapat tercapai. Tujuan
mengadakan variasi menurut (Djamarah, 2013:44) adalah : a) Meningkatkan dan
memelihara perhatian siswa
Dalam proses transfer ilmu perhatian siswa sangat diperlukan agar siswa mudah
dalam memahami materi yang disampaikan guru. Oleh karena itu guru melakukan
variasi pembelajaran untuk menarik perhatian dan fokus anak sehingga anak tidak
kehilangan fokus. Biasanya guru akan memberikan penekanan suara, memberikan
ice breaking, dan melakukan kontak mata pada siswanya.
b) Meningkatkan motivasi

Pembelajaran yang menyenangkan akan membuat siswa nyaman untuk belajar.


Rasa nyaman akan meningkatkan motivasi dan semangat dalam diri siswa untuk
belajar.
c) Membentuk sikap positif terhadap guru di sekolah

Seorang guru yang kurang menguasai kelas atau belum mampu menciptakan suana
belajar yang menyenangkan akan membuat siswa jenuh dan tentunya siswa
memiliki penilaian tersendiri terhadap guru tersebut. Guru yang bijaksana dan
pandai mengambil hati atau menarik perhatian siswa dengan menggunakan gaya
belajarnya akan membentuk penilaian positif dan kepercayaan siswa tersebut
kepada gurunya.
d) Mendorong anak untuk belajar

Memberikan iklim belajar yang menyenangkan akan mendorong anak untuk selalu
belajar. Karena dari rasa senang saat belajar akan membuatnya menyukai belajar
hingga tertanam keinginan untuk selalu belajar.

10
Menurut Darmadi dalam Robiah (2015:102) Tujuan utama guru mengadakan
variasi pembelajaran untuk mengurangi kebosanan siswa sehingga fokus siswa dalam
belajar tetap terpusat. Kebosanan akan membuat konsentrasi siswa terpecahkan sehingga
siswa akan menari egiatan lain yang lebih mengasikkan dari pada belajar. Kegiatan
pengaliha itu dapat berupa mengobrol bersama teman, mengganggu teman atau
membuatkeributan dikelas sehingga proses pembelajaran menjadi tidak kondusif. Itulah
mengapa keteretampilan mengadakan variasi itu penting untuk diterapkan.

2. Prinsip-prinsip Keterampilan Mengadakan Variasi

Dalam penerapannya keterampilan mengadakan variasi pembelajaran perlu


memperhatikan beberapa prinsip sebelum mengimplementasikan keterampilan
mengadakan variasi pembelajaran di kelas. Menurut J.J Hasibuan dan Moedjiono (2010 :
72) prinsip penerapan keterampilan mengadakan variasi pembelajaran yang berkaitan
dengan pencapaian tujuan pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Variasi hendaknya digunakan dengan maksud tertentu, relevan dengan tujuan yang
dicapai sesuai dengan tingkat kemampuan siswa dan hakikat pendidikan. Penggunaan
variasi yang beragam memang diperbolehkan namun perlu untuk mengetahui terlebih
dahulu tujuan yang hendak dicapai dan karakter dari setiap siswa. Tujuan dari
pelaksanaan keterampilan variasi adalah untuk membantu siswa belajar dengan cara
yang menyenangkan bukan menimbulkan kebingungan yang berakibat terganggunya
proses belajar mengajar.
b. Variasi harus digunakan secara lancar dan berkesinambungan sehingga tidak merusak
perhatian siswa dan tidak mengganggu pelajaran. Perencanaan sebelum melaksanakan
keterampilan variasi memang sangat diperlukan untuk menghindari kejanggalan
selama proses pembelajaran.
c. Komponen variasi tertentu memerlukan perencanaan yang baik. Perencanaan
keterampilan variasi berguna untuk memudahkan guru dalam proses pelaksanaanya.
Perencanaan keterampilan variasi secara eksplisit dicantumkan dalam rencana
pelajaran. Namun tidak harus keseluruhan variasi dituliskan dalam perencanaan
pembelajaran karena variasi juga dapat bersifat fleksibel sesuai dengan situasi

11
pembelajaran. Komponen keterampilan variasi pembelajaran dapat digunakan secara
luwes dan spontan sesuai dengan pengembangan proses dalam belajar mengajar.

3. Komponen Keterampilan Mengadakan Variasi

Adapun komponen-komponen keterampilan mengadakan variasi dalam proses


pembelajaran meliputi tiga hal, yaitu: variasi dalam gaya mengajar guru, variasi dalam
menggunakan media dan alat-alat pembelajaran, dan variasi dalam pola interaksi guru
dengan peserta didik. Komponen-komponen itu dapat diuraikan sebagai berikut: a. Variasi
dalam gaya mengajar guru meliputi:
1) Variasi suara: yang termasuk dalam pengertian suara ini ialah kekuatan
atau kekerasan, lagu bicara (intonasi), tekanan bicara, dan kelancaran
bicara, seperti: keras-lemah, cepat-lambat, tinggi-rendah, dan besarkecil
suara.
2) Memusatkan perhatian: pengamatan guru terhadap masingmasing siswa
selama interaksi belajar mengajar berlangsung. Hal ini dapat dilakukan
secara verbal (isyarat), atau dengan menggunakan model.
3) Kesenyapan: guru berhenti sejenak untuk meminta perhatian siswa.
Kesenyapan bisa disebut juga dengan waktu selang, artinya tenggang
waktu antara suatu ucapan/ pembicaraan dengan ucapan/pembicaraan
berikutnya, atau dari suatu kegiatan dengan kegiatan selanjutnya.
4) Kontak pandang: untuk meningkatkan hubungan dengan siswa dan
menghindarkan hal-hal yang bersifat impersonal (tidak bersifat pribadi).
Yang dimaksud dengan kontak dalam hal ini menyangkut hubungan
batiniah antara guru dan siswa dalam kaitannya dengan bahan yang
sedang dibahas bersama.
5) Gerakan badan dan mimik: perubahan ekspresi wajah, gerakan kepala,
dan badan. Gerakan yang baik ialah gerakan yang efesien dan efektif,
artinya gerakan yang cukup tetapi benarbenar mendukung penjelasan
atau uraian guru.

12
6) Perubahan posisi guru: untuk meningkatkan perhatian siswa melalui
perubahan posisi guru, seperti berjalan kebelakang, kedepan, kekanan
kekiri, dan sebagainya (tidak selalu duduk dalam kelas) (J.J Hasibuan
dan Moedjiono, 2010 : 66).
b. Variasi dalam menggunakan media dan alat-alat pembelajaran, meliputi:

1) Menggunakan variasi media yang dapat dilihat (visual) seperti menggunakan


gambar, foto, bagan, dan sebagainya.
2) Variasi alat atau media yang dapat didengar (auditif) seperti menggunakan
radio, musik, deklamasi, puisi dan sebagainya.
3) Variasi alat atau bahan yang dapat diraba, dimanipulasi, dan digerakkan
(motorik) seperti berbagai macam peragaan, model, dan lain sebagainya.
c. Variasi dalam pola interaksi guru dengan peserta didik, meliputi:

1) Pola interaksi satu arah

2) Pola interaksi dua arah

3) Pola interaksi multi-arah

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Keterampilan memberikan penguatan adalah respon yang diberikan oleh guru


terhadap suatu tingkah laku siswa yang bertujuan memberikan dorongan untuk dapat
meningkatkan partisipasinya dalam proses pembelajaran. Keterampilan mengadakan
variasi adalah keterampilan guru dalam melakukan perubahan di dalam proses
pembelajaran, baik perubahan dalam gaya mengajar, ragam media pembelajaran, serta pola
interaksi siswa dalam kegiatan belajar. Tujuan utama guru mengadakan variasi dalam
kegiatan pembelajaran adalah untuk mengurangi kebosanan siswa sehingga perhatian
mereka terpusat pada pelajaran.

B. Saran

Demikianlah penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam pembuatan


dan penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan. Maka dari
itu kami mengharapakan kritik dan saran dari semua pihak demi perbaikan yang lebih baik
pada makalah ini dimasa yang akan dating

14
DAFTAR PUSTAKA

J.J Hasibuan dan Moedjiono (2010) Proses Belajar Mengajar. Bandung: PTRemaja
Rosdakarya, hlm. 59
Hamzah B. Uno, Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran, hlm. 98

Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, hlm 80-82

Saiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, hlm. 100

Syafi'i, M. (2014). Implikasi Pembelajaran Mikro Dalam Pengembangan Keterampilan


Mengajar Di Madrasah. Religi: Jurnal Studi Islam, 5(2), 228-250.
Uniarsi, dkk. 2014. Penerapan Keterampilan Guru Mengadakan Variasi pada Pembelajaran
Matematika Terhadap Hasil Belajar Siswa. Malang: UM Press.
Uzer Usman. 2010. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Rosdakarya.

Al-Idrus, dkk. 2017. Penerapan Keterampilan Mengadakan Variasi Stimulus pada Proses
Mengajar Sekolah Dasar. Aceh.
Asri, Zainal. 2011. Micro Teaching. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Djamarah. 2013. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

15

Anda mungkin juga menyukai