Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KELOMPOK 5

MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN

“PERKEMBANGAN IT KONTEMPORER DAN PEMANFAATAN DALAM


KEWIRAUSAHAAN DI SEKTOR PENDIDIKAN AUD”

Disusun Oleh :

1. Anita Nafadhila 21022051


2. Jisah Putri 22022021
3. Nicke Faramita 21022085
4. Puja Nosarima 21022091

Dosen Pengampu :

Nurhafizah M. Pd., Ph. D

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas penyelesaian makalah
yang berjudul “PERKEMBANGAN IT KONTEMPORER DAN PEMANFAATAN DALAM
KEWIRAUSAHAAN DI SEKTOR PENDIDIKAN AUD”. Makalah ini dibuat untuk melengkapi
tugas Mata Kuliah Kewirausahaan. Pada kesempatan yang berbahagia ini, kami mengucapkan
terima kasih kepada :

1. Nurhafizah M. Pd., Ph. D , selaku Dosen Mata Kuliah Kewirausahaan yang telah
memberikan ilmu dan bimbingan kepada kami dalam menyelesaikan makalah ini.
2. Orang tua kami atas segala dukungan dan doanya selama ini.
3. Teman-teman yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada kami, sehingga
makalah ini dapat terselesaikan. Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kekurangannya. Oleh karena itu, kami dengan senang hati menerima kritik dan saran dari
pembaca makalah ini. Semoga makalah yang berjudul ”Etnografi” ini dapat bermanfaat
bagi pembaca semua dan bagi kami khususnya.

Padang, 20 Maret 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………………………………...i

Daftar Isi …………………………………………………………………………………..ii

BAB I (PENDAHULUAN)

A. Latar Belakang ………………………………………………….………………….1


B. Rumusan Masalah ………………………………………………………………….3
C. Tujuan ...…………………………………………………………………………….3

BAB II (PEMBAHASAN)

A. Ketepatan dalam Memahami Perkembangan IT Kontemporer..................................4


B. Pemanfaatan Perkembangan IT Kontemporer dalam Berwirausaha di
Bidang PAUD.............................................................................................................7
1. Pemanfaatan TIK dalam Berwirausaha di Bidang PAUD………………………7
a. Pemasaran Digital
b. Pembelajaran Daring
c. Manajemen dan Administrasi
d. Pengembangan Konten dan Bahan Ajar
e. Kolaborasi dan Jaringan
2. Tantangan dan Peluang…………………………………………………………..9

BAB III (PENUTUP)

A. Kesimpulan…………………………………………………………………..……..10
B. Saran …………………………………………………………………………..……10

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..…….11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan dunia saat ini sedang memasuki era revolusi industri 4.0. Revolusi
industri 4.0 era dimana teknologi dapat menggatikan kerja manusia yang kurang efisien
dengan kecanggihan robot memberikan perbaikan produktivitas, peningkatan layanan dan
pendapatan (Klaus Schwab, 2019). Perkembagan jaman dimana menggabungkan teknologi
digital dan internet dengan industri konvensional dalam aspek produksi di sebuah
industri(Prasetyo & Sutopo, 2018). Pesatnya perkembangan teknologi digital di berbagai
bidang mengakibatkan meningkatnya juga daya saing industri setiap daerah dan negara
dalam menghadapi pasar global yang dinamis dan selalu berkembang. Otomatisasi di
semua bidang menggabungkan aspek digital dan fisik yang akan mengubah pola hidup dan
interaksi manusia. Teknologi dan digitalisasi membuat semua aktifitas bisa di lakukan
secara cepat, yang berdampak akan ada jenis pekerjaan mengalami pergeseran atau hilang
di dunia industri.Kecepatan dari ketersediaan informasi, yaitu sebuah lingkungan industri
di mana seluruh entitasnya selalu terhubung dan mampu berbagi informasi satu dengan
yang lain.
Pendidikan yang dijalani di abad 21 ini memiliki tuntutan untuk seseorang memiliki
keterampilan inovasi dalam kehidupannya. Inovasi sangat erat kaitannya dengan
entrepreneurship. Entrepreneurships merupakan salah satu komponen penting dalam
ekonomi kontemporer perkembangan suatu Negara saat ini (El Khuluqo, 2017). Seorang
entrepreneurmerupakan penggerak utama dalam pembangunan ekonomi dan fungsinya
untuk berinovasi atau melakukan inovasi yang baru (Smith & Chimucheka, 2014).
Berdasarkan pernyataan sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan abad 21
ini perlu menghasilkan sumber daya manusia seperti seorang entrepreneur.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembangunan suatu negara maju, antara lain:
pendidikan dan keterampilan, jasa dan infrastruktur, tidak adanya korupsi, kondisi
keuangan dan investasi, aset negara dan kewirausahaaan, lapangan pekerjaan dan tenaga
kerja, serta kebijakan fiscal (Wiwik Sri Utami, 2018). Apabila dilihat dari faktor-faktor
yang disebutkan sebelumnya, maka dapat diketahui bahwa pendidikan dan

1
entrepreneurship adalah salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kemajuan suatu
negara. Dapat di ketahui bahwa pendidikan di Indonesia sedang memasuki abad 21.
Partnership for 21st Century Learning atau dikenal dengan P21, mengembangkan suatu
“framework pembelajaran di abad 21 yang menuntut peserta didik untuk memiliki
keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan dibidang teknologi, media, informasi,
keterampilan pembelajaran dan inovasi serta keterampilan hidup dan karir (Wijaya et al.,
2016).
Pendidikan yang dijalani di abad 21 ini memiliki tuntutan untuk seseorang memiliki
keterampilan inovasi dalam kehidupannya. Inovasi sangat erat kaitannya dengan
entrepreneurship. Entrepreneurships merupakan salah satu komponen penting dalam
ekonomi kontemporer perkembangan suatu Negara saat ini (El Khuluqo, 2017). Seorang
entrepreneurmerupakan penggerak utama dalam pembangunan ekonomi dan fungsinya
untuk berinovasi atau melakukan inovasi yang baru (Smith & Chimucheka, 2014).
Berdasarkan pernyataan sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan abad 21
ini perlu menghasilkan sumber daya manusia seperti seorang entrepreneur. Dahlstedt &
Hertzberg, (2012) berpendapat bahwa sekolah adalah lembaga pendidikan yang dapat
dijadikan seseorang dalam mengembangkan bakat entrepreunership seseorang. Pendidikan
sekolah di Indonesia memiliki beberapa jenjang seperti taman kanak-kanak, sekolah dasar,
sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas dan perguruan tinggi.
Menerapkan nilai-nilai kewirausahaan untuk anak usia dini menurut Mulyani dkk
(2010) dapat dilaksanakan dengan kegiatan pembelajaran aktif dan konkrit yaitu melalui
kegiatan bermain menyenangkan contohnya dalam bentuk bermain peran, prakarya,
market day dan kegiatan bermain lainnya. untuk megembangkan karakter berani,
mandiri,terampil serta kreatif anak didik. Mengacu pada Permendikbud No. 137/2014
tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini yaitu perkembangan jasmani dan rohani
berkembang sesuai dengan tingkat pencapaian perkembangan anak dan penbentukan sikap,
pengetahuan dan keterampilan pada diri anak dengan melalui kegiatan bermain yang
menyenangkan. Perkembangan tersebut meliputi: (1) Nilai agama dan moral, (2) Fisik
motorik yang didalamnya terdapat motorik kasar dan motorik halus, (3) Kognitif, (4) Sosial
Emosional, dan (5) Seni.

2
Pendidikan entrepreunership sebaiknya dikenalkan sejak jenjang taman kanak-
kanak atau biasa dikenal dengan sebutan TK di Indonesia (Aprilianti et al., 2021). Masa
kanak-kanak dianggap sebagai tahap ideal untuk mempengaruhi sikap terhadap
enterpreneurship dan pra sekolah merupakan awal dari “benang merah” yang dapat
dilakukan secara publik. Makna yang di dapat adalah masa taman kanak-kanak merupakan
waktu yang tepat untuk anak belajar mengenai entrepreneurship (Axelsson et al., 2015).
Sependapat dengan Suzanti & Maesaroh, (2018) memperkenalkan nilai entrepreneurship
pada anak usia dini merupakan hal yang sangat penting dalam membentuk karakter
generasi mendatang. Pembelajaran entrepreneurship mampu mengembangkan karakter,
seperti: kreatif, mandiri, tanggung jawab, disiplin, problem solving, komunikasi,
mengendalikan diri. Pembentukkan pola pikir entrepreneur sebaiknya dimulai dari tingkat
pendidikan paling awal dalam membentuk tanggung jawab dan kreativitas anak
(Nurhafizah, 2018).

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Ketepatan dalam Memahami Perkembangan IT Kontemporer?
2. Bagaimana Pemanfaatan Perkembangan IT Kontemporer dalam Berwirausaha di
Bidang PAUD?
C. Tujuan
1. Mengetahui maksud Ketepatan dalam Memahami Perkembangan IT Kontemporer.
2. Mengetahui cara Pemanfaatan Perkembangan IT Kontemporer dalam Berwirausaha di
Bidang PAUD.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ketepatan dalam memahami perkembangan IT kontemporer

Menurut Angela Mekel (2014) industri 4.0 merupakan aspek produksi sebuah industri yang
bertransformasi secara komprehensif melalui penyatuan industri kovensional dengan teknologi
digital dan internet. Dalam sebuah jurnal yang di paparkan yaitu oleh Klaus Schwab (2019)
revolusi industri 4.0 era dimana teknologi dapat menggatikan kerja manusia yang kurang efisien
dengan kecanggihan robot memberikan perbaikan produktivitas, peningkatan layanan dan
pendapatan. Menurut Herman dkk (2015) mengatakan bahwa revolusi industri 4.0 adalah sebuah
era industri digital dimana seluruh bagian yang ada di dalamnya saling berkolaborasi dan
berkomunikasi secara real time dimana saja kapan saja dengan pemanfaatan IT (teknologi
informasi) berupa internet dan CPS, IoT dan IoS guna menghasilkan inovasi baru atau optimasi
lainnya yang lebih efektif dan efisien. Berangkat dari penjelasan diatas maka industri 4.0 dapat di
definisikan sebagai era industri dimana kegiatan yang ada di dalamnya saling berinteraksi secara
real time kapan saja.

Kewirausahaan yang luas melibatkan pola pikir untuk mengambil inisiatif dan
mengarahkan pembelajaran, pengembangan, dan karir dan aspek penting mengingat tingginya
tingkat ketidakpastian dan kompleksitas dalam masyarakat di era revolusi industri 4.0.
Menghadapi ketidakpastian terletak pada inti penelitian tentang pentingnya menanamkan nilai-
nilai kewirausahaan. Karena itu, menanamkan nilai-nilai kewirausahaan memberikan perspektif
yang menarik dan relevan dalam menentukan cara terbaik untuk mempersiapkan kaum muda untuk
peran masa depan mereka dalam masyarakat, di mana mereka akan perlu untuk menangani
semakin banyak masalah sosial yang kompleks. Oleh karena itu, setiap individu harus memiliki
kesempatan untuk mengembangkan pola pikir kewirausahaan sebagai praktik sehari-hari dimana
akan dapat memberikan energi kewirausahaan, memperkaya kehidupan dan memberdayakan
individu untuk berkontribusi dalam memecahkan masalah sosial. Hal ini tentunya merangsang
diskusi mengenai apa yag harus di cakup dalam pendidikan akan nilai-nilai kewirausahaan di
berbagai tingkat pendidikan antara guru, perancang kurikulum, pembuat kebijakan, dan
profesional lain yang terlibat dalam mewujudkan kursus dan program pendidikan.

4
Teknologi informasi modern (TI) mengacu pada tren dan perkembangan terbaru dalam
dunia teknologi informasi; TI mencakup berbagai macam teknologi dan konsep yang
memengaruhi cara kita bekerja, berkomunikasi, dan menjalani kehidupan sehari-hari.

Pemahaman yang akurat tentang perkembangan TI modern dapat didefinisikan sebagai


kemampuan untuk memahami, menginterpretasikan, dan menerapkan informasi terbaru di bidang
teknologi informasi. Hal ini termasuk memahami tren terbaru, teknologi yang sedang berkembang,
dan dampaknya terhadap berbagai aspek kehidupan, seperti bisnis, pendidikan, dan komunikasi.

Untuk memahami perkembangan TI modern secara akurat, penting untuk terus mengikuti
perkembangan terbaru di bidang ini dengan membaca literatur terbaru, menghadiri seminar,
lokakarya, dan konferensi, serta berinteraksi dengan komunitas TI. Selain itu, kemampuan analitis
dan kritis juga diperlukan untuk memahami dampak dari perkembangan TI terkini terhadap
berbagai aspek kehidupan.

Untuk memahami perkembangan TI kontemporer, penting untuk mengikuti dan


memahami tren terbaru dalam teknologi informasi. Salah satu tren utama adalah kecerdasan buatan
(AI) dan pembelajaran mesin, yang telah mengubah cara kita berinteraksi dengan teknologi.
Sebagai contoh, aplikasi AI seperti chatbot dan asisten pribadi semakin umum digunakan untuk
membantu pengguna dalam berbagai aktivitas sehari-hari, mulai dari mencari informasi hingga
mengatur jadwal.

Selain AI, Internet of Things (IoT) adalah tren penting lainnya dalam TI modern. IoT
mengacu pada jaringan perangkat yang saling terhubung dan berbagi data untuk meningkatkan
efisiensi dan kenyamanan. perangkat dapat dikontrol secara otomatis melalui internet.

Perkembangan teknologi cloud juga memberikan dampak yang signifikan terhadap IT


modern. Komputasi awan memungkinkan penyimpanan dan pemrosesan data yang fleksibel
melalui internet tanpa menggunakan perangkat keras fisik secara langsung. Hal ini memungkinkan
perusahaan dan individu untuk mengakses sumber daya TI dengan biaya yang lebih efisien dan
dengan skalabilitas yang lebih besar.

Selain itu, keamanan informasi juga menjadi perhatian utama dalam perkembangan TI
modern. Seiring dengan semakin kompleksnya ancaman keamanan seperti serangan malware dan

5
peretasan data, maka penting untuk terus mengembangkan teknologi keamanan yang dapat
melindungi data dan infrastruktur TI dari ancaman tersebut.

Penggunaan big data merupakan tren penting lainnya dalam TI modern. Big data mengacu
pada pengumpulan, pemrosesan, dan analisis data dalam jumlah besar untuk mendapatkan
wawasan yang berharga. Dengan memanfaatkan big data, perusahaan dapat mengambil keputusan
yang lebih baik dan lebih cepat berdasarkan informasi yang akurat dan terkini.

Terakhir, digitalisasi merupakan pendorong penting dalam pengembangan TI modern.


Proses digitalisasi mengubah banyak aspek kehidupan, termasuk bisnis, pendidikan, dan
pemerintahan, dengan memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi dan
aksesibilitas layanan. Dalam menghadapi perkembangan TI modern, penting untuk terus
mengikuti tren terbaru dan meningkatkan keterampilan dalam menerapkan teknologi informasi
untuk mendukung berbagai kegiatan.

Dunia pendidikan dalam menghadapi era revolusi industri 4.0 adalah tidak hanya
mempersiapkan individu secara teori saja untuk menjadi wirausahawan, tapi lebih luas diarahkan
untuk menjadi nyata menjadi seorang wirausahawan di mana individu belajar untuk menciptakan
nilai bagi orang lain. Hal ini menurut Lack eus (2020) memiliki efek yang lebih kuat pada
pengembangan kompetensi dan motivasi siswa dibandingkan dengan program yang menerapkan
pandangan yang lebih klasik tentang mengajarkan teori kewirausahaan pada umumnya, seperti
penciptaan usaha atau lapangan pekerjaan baru. Oleh karena itu, memposisikan menanamkan nilai-
nilai kewirausahaan sebagai kompetensi transversal yang luas.

Isi, metode dan kegiatan pendidikan yang mendukung pengembangan motivasi,


keterampilan dan pengalaman, yang memungkinkan untuk menjadi wirausaha, untuk mengelola
dan berpartisipasi dalam proses penciptaan nilai. Pendidikan menanamkan nilai-nilai
kewirausahaan secara luas mencakup tiga hal:

Pertama, menekankan pada proses pembelajaran yang mendasari kewirausahaan dengan


menggambarkan metode, kegiatan, dan pentingnya pengalaman.

Kedua, pengertian mengembangkan pola pikir wirausaha.

6
Ketiga, individu harus mampu “mengelola” karir mereka sendiri dan menjadi mandiri,
yang dirujuk dalam karya-karya kewirausahaan yang menciptakan nilai bagi orang lain (Lack eus,
2015).

Dengan demikian, fokus pada proses penciptaan nilai-nilai kewirausahaan sekarang


menjadi jelas bahwa kewirausahaan adalah proses sosial yang melibatkan identifikasi, evaluasi,
dan eksploitasi peluang yang ada (Shane & Venkataraman, 2000). Merangsang proses
kewirausahaan dalam pendidikan membutuhkan pendekatan pendidikan yang memicu rasa ingin
tahu siswa, merangsang mereka untuk menjalani proses kewirausahaan yang berulang dan
dinamis, sehingga fokus pada proses belajar daripada berfokus pada kompetensi tetap yang di
capai sehingga dapat memfasilitasi pengembangan dan implementasi di seluruh disiplin ilmu dan
tingkat pendidikan. (Lack eus, 2015).

B. Pemanfaatan Perkembangan IT Kontemporer dalam Berwirausaha di bidang PAUD

Di era digital perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah merambah
ke berbagai sektor, termasuk dalam dunia pendidikan anak usia dini (PAUD). Pemanfaatan TIK
dalam berwirausaha di bidang PAUD membuka peluang baru bagi para pengusaha untuk
mengembangkan bisnisnya dengan lebih efisien dan inovatif. Nurhasanah (2020). Dengan
memanfaatkan teknologi terkini, wirausahawan PAUD dapat menjangkau pasar yang lebih luas,
meningkatkan kualitas layanan, serta membangun hubungan yang lebih baik dengan orang tua dan
peserta didik. Nurhayati (2019).

1. Pemanfaatan TIK dalam Berwirausaha di Bidang PAUD


a. Pemasaran Digital
Pemasaran digital menjadi salah satu aspek penting dalam berwirausaha di
bidang PAUD. Dengan memanfaatkan media sosial, website, dan platform online
lainnya, wirausahawan PAUD dapat mempromosikan produk atau layanan mereka
dengan lebih efektif dan hemat biaya. Misalnya, membuat akun media sosial untuk
menyebarkan informasi tentang program-program yang ditawarkan, menerima
pendaftaran online, serta berinteraksi dengan calon pelanggan.

7
b. Pembelajaran Daring
Teknologi digital juga memungkinkan wirausahawan PAUD untuk
menawarkan layanan pembelajaran daring (online). Dengan memanfaatkan
platform pembelajaran virtual, video konferensi, dan aplikasi pendidikan,
wirausahawan dapat memberikan pengalaman belajar yang menarik dan interaktif
bagi anak-anak. Ini tidak hanya meningkatkan aksesibilitas pendidikan, tetapi juga
membuka peluang baru dalam menjangkau pasar yang lebih luas.

c. Manajemen dan Administrasi


Pemanfaatan TIK juga dapat membantu wirausahawan PAUD dalam
mengelola aspek administratif dan operasional bisnis mereka. Aplikasi manajemen
sekolah, sistem informasi akademik, dan perangkat lunak akuntansi dapat
digunakan untuk meningkatkan efisiensi, meningkatkan produktivitas, serta
memastikan keamanan dan integritas data.

d. Pengembangan Konten dan Bahan Ajar


Teknologi digital memungkinkan wirausahawan PAUD untuk
mengembangkan konten dan bahan ajar yang lebih interaktif dan menarik. Mereka
dapat memanfaatkan berbagai perangkat lunak desain grafis, animasi, dan
multimedia untuk menciptakan bahan ajar yang sesuai dengan minat dan
kebutuhan anak-anak. Ini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan
mendorong partisipasi aktif dari peserta didik.

e. Kolaborasi dan Jaringan


Dengan memanfaatkan teknologi komunikasi seperti video konferensi,
forum online, dan alat kolaborasi, wirausahawan PAUD dapat membangun
jaringan dan berkolaborasi dengan rekan-rekan di industri yang sama, ahli
pendidikan, atau bahkan orang tua. Ini memungkinkan pertukaran ide, berbagi
sumber daya, dan menciptakan peluang kemitraan yang bermanfaat.

8
2. Tantangan dan Peluang

Meskipun pemanfaatan TIK dalam berwirausaha di bidang PAUD menawarkan banyak


peluang, ada juga beberapa tantangan yang perlu diperhatikan. Salah satu tantangan utama adalah
memastikan keamanan data dan privasi, terutama ketika melibatkan informasi sensitif tentang
anak-anak. Selain itu, keterampilan digital yang memadai juga diperlukan untuk mengoptimalkan
pemanfaatan teknologi ini. Namun, tantangan ini dapat diatasi dengan meningkatkan literasi
digital, mengadopsi praktik keamanan terbaik, dan memberikan pelatihan yang tepat bagi
wirausahawan PAUD dan staf mereka. Dengan menghadapi tantangan ini, peluang untuk
mengembangkan bisnis PAUD yang inovatif dan berkelanjutan menjadi lebih besar.

Pemanfaatan perkembangan TIK kontemporer dalam berwirausaha di bidang PAUD


membuka peluang baru bagi wirausahawan untuk menjangkau pasar yang lebih luas,
meningkatkan kualitas layanan, dan mengembangkan bisnis mereka dengan lebih efisien dan
inovatif. Dengan memanfaatkan teknologi digital seperti pemasaran online, pembelajaran daring,
manajemen dan administrasi berbasis TIK, pengembangan konten dan bahan ajar interaktif, serta
kolaborasi dan jaringan, wirausahawan PAUD dapat meningkatkan daya saing mereka dan
memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik bagi anak-anak. Meskipun ada tantangan
yang harus dihadapi, pemanfaatan TIK secara bijak dan bertanggung jawab akan membantu
wirausahawan PAUD untuk mencapai kesuksesan dalam bisnis mereka.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kewirausahaan yang luas melibatkan pola pikir untuk mengambil inisiatif dan
mengarahkan pembelajaran, pengembangan, dan karir dan aspek penting mengingat tingginya
tingkat ketidakpastian dan kompleksitas dalam masyarakat di era revolusi industri 4.0.
Menghadapi ketidakpastian terletak pada inti penelitian tentang pentingnya menanamkan nilai-
nilai kewirausahaan. Karena itu, menanamkan nilai-nilai kewirausahaan memberikan perspektif
yang menarik dan relevan dalam menentukan cara terbaik untuk mempersiapkan kaum muda untuk
peran masa depan mereka dalam masyarakat, di mana mereka akan perlu untuk menangani
semakin banyak masalah sosial yang kompleks. Oleh karena itu, setiap individu harus memiliki
kesempatan untuk mengembangkan pola pikir kewirausahaan sebagai praktik sehari-hari dimana
akan dapat memberikan energi kewirausahaan, memperkaya kehidupan dan memberdayakan
individu untuk berkontribusi dalam memecahkan masalah sosial.

B. Saran

Penulis menyadari masih dapat banyak terdapat kekurangan pada makalah ini. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan banyak sekali kritik yang membangun bagi makalah ini, agar penulis
dapat berbuat lebih baik lagi dikemudian hari. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Aprilianti, R., Saraswati, G., & Azis, W. A. (2021). Desain Aplikasi Efkids untuk Menstimulasi
Sikap Kewirausahaan pada Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia
Dini, 6(1), 97-108. https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i1.834

Axelsson, K., Hägglund, S., & Sandberg, A. (2015). Entrepreneurial Learning in Education
Preschool as a Take-Off for the Entrepreneurial Self. Journal of Education and Training,
2(2), 40. https://doi.org/10.5296/jet.v2i2.7350

El Khuluqo, I. (2017). Early Childhood Entrepreneurship Education: a Brief Description of an


Ideal Entrepreneurship Learning for Middle Childhood. IMC 2016 Proceedings, 1(1), 818-
827.

Lackeus, M. (2020). Comparing the impact of three different experiential approaches


toentrepreneurship education. International Journal of Entrepreneurial Behavior &Research,
26, 937–971. https://doi.org/10.1108/IJEBR-04-2018-0236

Machali, Imam (ed), Pendidikan Entrepreneurship Pengalaman Implementasi Pendidikan


Kewirausahaan di Sekolah dan Universitas, Yogyakarta: Tim Penelitian
ProgramPengembangan Bakat Minat dan Keterampilan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
KeguruanUIN Sunan Kalijaga, 2012.

Nurhafizah, N. (2018). Bimbingan Awal Kewirausahaan pada Anak Usia Dini. Jurnal Konseling
Dan Pendidikan, 6(2), 62-66. https://doi.org/10.29210/127300

Nurhasanah, S., & Mardiyah, F. (2020). Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam


Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(2), 756-
766.

Nurhayati, E., & Nurhidayah, L. (2019). Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pengelolaan
Pendidikan Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3(2), 412-420.

Pratiwi, W. D., & Arianti, D. (2020). Pentingnya Literasi Digital bagi Pendidik Anak Usia Dini.
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), 479-489.

11
Suzanti, L., & Maesaroh, S. (2018). Entrepreneurship Learning for Early Childhood. January
2017, 403-410. https://doi.org/10.5220/0006887004030410

12

Anda mungkin juga menyukai