Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“PENGARUH E-COMMERCE TERHADAP UMKM”

Dosen Pengampu :

LOGO

Disusun Oleh:

XXXX 225020207111051

PROGRAM STUDI XXXXX


FAKULTAS XXXXX
UNIVERSITAS XXXXX
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan anugerah-Nya, memberikan kecerdasan ilmu dan
wawasan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah berjudul
“DAMPAK PERKEMBANGAN IPTEK BAGI KEHIDUPAN SOSIAL ” yang
merupakan salah satu tugas makalah pada mata kuliah Ilmu Pendidikan. Shalawat
serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad Sallallahu
Alaihi Wasallam, kepada keluarganya, para sahabatnya, serta mudah-
mudahan sampai kepada kita selaku umatnya.
Penulis menyampaikan terima kasih atas saran, bantuan, dan
bimbingan yang telah diberikan selama proses penyusunan makalah ini
baik secara langsung maupun tidak langsung. Karena keterbatasan kemampuan
dan pengetahuan maupun pengalaman, penulis menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua, amin.

xxxxx, 26 Desember 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4

B. Rumusan Masalah.........................................................................................5

C. Tujuan...........................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................6
A. Bisnis di Pasar Negara Berkembang.............................................................6

B. Bisnis Global, Budaya, dan Etika.................................................................6

C. Perdagangan Internasional............................................................................8

D. Sistem Pembayaran Internasional.................................................................9

BAB III PENUTUP..............................................................................................13


A. Kesimpulan.................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hampir seluruh negara di dunia sudah berada pada era modern yang
terjadinya suatu kemajuan pada bidang iptek tidak terkecuali dengan negara
Indonesia yang turut serta mengalami kemajuan pada bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi yang menurut Tjandrawinata dalam (Astuti & Dewi, 2021)
mengemukakan bahwa hal tersebut menyebabkan pada hadirnya perubahan
yang sangat signifikan. Adanya kemajuan dari ilmu pengetahuan serta
teknologi tentunya memiliki tujuan dalam mempermudah berbagai urusan dan
pekerjaan manusia (Azlina et al., 2021). Berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi tidak lepas pada kondisi yang melengkapinya dengan kata lain iptek
selalu mengalami perkembangan dalam ruang suatu budaya (Setyorini, 2018).
Perkembangan ilmu pengetahuan teknologi yang menunjukkan terjadinya
perkembangan yang pesat dapat membawa dampak positif seperti dalam
memberikan kemudahan pada kehidupan masyarakat namun demikian
memberikan dampak yang merugikan yang bisa menghancurkan pada
kehidupan masyarakat bangsa Indonesia.
IPTEK adalah singkatan dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Seiring
dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi semakin
canggih dan mendukung terciptanya teknologi-teknologi baru. Kemajuan
teknologi telah mempengaruhi kehidupan ini dan tidak bisa dihindari, karena
IPTEK memberikan banyak manfaat dan memudahkan pekerjaan. Proses
kemajuan tektonologi menghasilkan modernitas, ditandai dengan pertumbuhan
ekonomi, mobilitas sosial, ekspansi atau peluasan budaya. Pentingnya
teknologi dikemukakan pula oleh Marx dan Angels (dalam budiman, 1993:43
Atmaja & Ariani, 2018:76) bahwa melalui kemajuan Teknologi komunikasi
makin canggih dan murah, berkembangnya teknologi komunikasi dapat
terjadinya hubungan antara negara maju dan negara terbelakang yang teknik
produksinya yang masih rendah sehingga tidak bisa dihindari.

4
Perkembangan IPTEK sekarang, masyarakat dituntut untuk lebih
meningkatkan kemampuan dan kompetensinya, sehingga manusia dapat
menyeimbangkan dirinya di zaman modern ini. IPTEK adalah awal dari
kesuksesan bangsa, karena bisa menciptakan sesuatu hal yang baru yang
sebelumnya tidak bisa terjadi dapat terjadi. Hal tersebut dinyatakan oleh Prof.
Agus pada tahun dalam pidato presiden Soekarno di Malang pada tahun 1958
bahwa “bangsa ini akan maju dan sejahtera jika pembangunannya dilandaskan
pada ilmu pengetahuan dan teknologi”. Dari pendapat ini kita bisa mengetahuai
bahwa tanpa adanya teknologi dan pendidikan maka tidak akan pernah ada
yang namanya kemajuan.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana bisnis di pasar negara berkembang?
2. Apa yang dimaksud dengan bisnis global, budaya dan etika?
3. Apa yang dimaksud dengan perdagangan internasional?
4. Bagaimanakah sistem pembayaran internasional?

C. Tujuan
Adapun Tujuan yang ingin dicapai oleh pemakalah adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dan memahami bisnis di pasar negara berkembang
2. Untuk mengetahui dan memahami bisnis global, budaya dan etika.
3. Untuk mengetahui dan memahami perdagangan internasional.
4. Untuk mengetahui dan memahami sistem pembayaran internasional.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Bisnis di Pasar Negara Berkembang


Menurut Agtmael, A.V. , 2007 pasar-pasar emerging atau pasar negara
berkembang adalah negara-negara seperti Brazil, Cina, India, Meksiko, dan Turki
yang, berbeda dengan ekonomi-ekonomi maju, yang sedang mengalami
pertumbuhan ekonomi yang cepat, industrialisasi, dan modernisasi. Kebanyakan
pasar-pasar emerging dicirikan oleh populasi muda dan kelas-menengah yang
berkembang. Meskipun pasar-pasar emerging mewakili pasar-pasar yang menarik
dan basis pembikinan biaya-rendah, mereka juga cenderung memiliki
infrastruktur kommersial yang tidak lengkap, sistim-sistim legal yang berevolusi,
dan suatu lingkungan bisnis risiko tinggi.Walaupun terdapat kelemahan-
kelemahan, pasar-pasar emerging telah mulai menghasilkan para penantang global
baru (new global challengers), perusahaan-perusahaan top yang dengan cepat
menjadi peserta kunci dalam pasar-pasar dunia. Perusahaan-perusahaan ini
menempatkan dan memberikan tantangan-tantangan kompetitif bagi perusahaan-
perusahaan dari ekonomi-ekonomi maju, seperti di Eropa, Jepang, dan Amerika
Utara. Dalam suatu studi, The Boston Consulting Group mengidentifikasi 100
perusahaan-perusahaan top dari pasar-pasar emerging yang telah secara sukses
melakukan ventura ke dalam pasar-pasar global. Banyak perusahaan-perusahaan
ini adalah dari Cina dan India, yang lain datang dari berbagai negara lainnya.
Contohnya, perusahaan Meksiko Cemex merupakan salah satu dari para produsen
semen terbesar di dunia. Di Russia, Lukoil memiliki ambisi besar dalam sektor
energi global. Di Turki, konglomerat diversifikasi Koc Holding memiliki Arcelik,
raksasa produsen peralatan rumahtangga.

B. Bisnis Global, Budaya, dan Etika


Bisnis global adalah kegiatan bisnis yang melampaui dan melewati batas-batas
sebuah negara serta terkoneksi sedunia pada level kultural, politik, dan ekonomi
dengan menghilangkan hambatan-hambatan komunikasi dan perdagangan. Bisnis

6
Internasional membuat perekonomian dunia menjadi sistem tunggal yang saling
bergantung satu dengan yang lainnya (Sihite, 2016).
Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk
melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan
individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat. Kesemuanya ini mencakup
bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang
berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di
masyarakat.
Etika bisnis juga merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang
benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana
diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis. Etika bisnis merupakan
studi standar formal dan bagaimana standar itu diterapkan ke dalam sistem dan
organisasi yang digunakan masyarakat modern untuk memproduksi dan
mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan kepada orang-orang yang ada di
dalam organisasi.
Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan
merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan
hukum, karena dalam kegiatan bisnis sering kali kita temukan wilayah abu-abu
yang tidak diatur oleh ketentuan hukum.
Etika bisnis merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam
kegiatan bisnis yang dilakukan oleh para pelaku bisnis di manapun berada.
Masalah etika dan ketaatan pada hukum yang berlaku merupakan dasar kokoh
yang harus dimiliki oleh pelaku bisnis dan akan menentukan tindakan apa dan
perilaku bagaimana yang akan dilakukan dalam bisnisnya. Hal ini juga merupakan
tanggung jawab kita bersama bukan hanya merupakan tanggung jawab pelaku
bisnis tersebut, sehingga diharapkan akan terwujud situasi dan kondisi bisnis yang
sehat dan bermartabat yang pada akhirnya dapat juga bermanfaat bagi masyarakat,
bangsa dan negara.
Pada umumnya, prinsip-prinsip yang berlaku dalam bisnis yang baik
sesungguhnya tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari, dan prinsip-

7
prinsip ini sangat berhubungan erat terkait dengan sistem nilai-nilai yang dianut di
kehidupan masyarakat.
Sonny Keraf (1998) menjelaskan bahwa prinsip-prinsip etika bisnis adalah
sebagai berikut:
1. Prinsip otonomi; adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil
keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang
dianggapknya baik untuk dilakukan.
2. Prinsip kejujuran; terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa
ditunjukkan secara jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan
berhasil kalau tidak didasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur dalam
pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak. Kedua, kejujuran dalam
penawaran barang atau jasa dengan mutu dan harga yang sebanding. Ketiga,
jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan.
3. Prinsip keadilan; menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama
sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai kriteria yang rasional objektif,
serta dapat dipertanggungjawabkan.
4. Prinsip saling menguntungkan (mutual benefit principle); menuntut agas
bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.
5. Prinsip intergritas moral; terutama dihayati sebagai tuntunan internal dalam
diri pelaku bisnis atau perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan
tetap menjaga nama baik pimpinan/orang-orangnya maupun perusahaannya.

C. Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah kegiatan memperdagangkan barang dan jasa
yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain.
Perdagangan itu tidak hanya mencakup ekspor impor barang tetapi juga ekspor
impor jasa serta perdagangan modal. Dengan adanya perdagangan internasional
maka akan mempermudah suatu negara dalam memenuhi kebutuhannya,
contohnya yaitu ekspor impor minyak bumi. Manfaat lain dengan adanya
perdagangan internasional yaitu berupa kenaikan pendapatan negara, kenaikan
investasi dan luasnya lapangan kerja. Karena dengan adanya perdagangan

8
internasional maka produk-produk dalam negeri tidak hanya di pasarkan dalam
negeri tetapi juga dipasarkan ke luar negeri hal ini menyebabkan pendapatan
nasional suatu negara mengalami kenaikan. Perdagangan internasional memiliki
dampak yang luas bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara terutama bagi negara
berkembang seperti Indonesia. Salah satu hal yang menentukan pertumbuhan
ekonomi suatu negara adalah perdagangan internasional yang meliputi kegiatan
ekspor impor baik berupa perdagangan barang, jasa, dan modal.
Perdagangan internsional merupakan suatu cara untuk meningkatkan
kemakmuran suatu bangsa, antara lain karena hal- hal berikut:
1. Tidak semua negara memiliki peralatan produksi ataupun kondisi ekonomi
yang sama, kualitas (mutu) maupun kuantitas (jumlahnya).
2. Dari ketidaksamaan kondis-kondisi tersebut, terjadilah perbedaan biaya-
biaya produksi suatu barang antar negara yang satu dengan negara lain.
Suatu negara mungkin lebih beruntung mengimpor suatu barang daripada
menghasilkannya sendiri. Dengan adanya perdagangan, suatu negara dapat
memperoleh sejumlah barang dengan harga yang lebih murah daripada bila
menghasilkan sendiri di dalam negeri. Keuntungan lain yang timbul dari
adanya perdagangan, suatu negara dapat menghindarkan diri dari jenis
produksi suatu barang yang harga biayanya relatif tinggi karena kurangnya
(scarce) faktor-faktor produksi yang diperlukan tersedia secara cukup, dan
kemudian berdagang. Dengan timbulnya perdagangan, negara-negara yang
bersangkutan akan saling dapat memperoleh sejumlah barang dengan total
cost lebih rendah (Wulandari & Zuhri, 2019).

D. Sistem Pembayaran Internasional


Sistem transaksi internasional sering disebut dengan sistem pembayaran
internasional. Pembayaran internasional adalah pembayaran atas transaksi yang
dilakukan oleh negara-negara yang terlibat dalam perdagangan internasional
berdasarkan kesepakatan yang telah dirundingkan sebelumnya. Pembayaran
dalam perdagangan internasional pada umumnya dilaksanakan melalui bank.

9
Pada umumnya dalam kontrak-kontrak bisnis selalu terdapat klausula tentang tata
cara pembayaran. Pembayaran (penyerahan sejumlah uang) merupakan salah satu
bentuk prestasi terpenting yang harus dilaksanakan oleh salah satu pihak. Di pihak
lain pembayaran merupakan hak yang wajib diperoleh berdasarkan kontrak. Tidak
jelasnya tata cara pembayaran atau tidak terjaminnya keamanan mengenai tata
cara pembayaran dapat muncul menjadi resiko usaha dan sumber perselisihan
(sengketa) dalam hubungan bisnis para pihak yang terlibat.
Dalam kontrak-kontrak bisnis internasional, kejelasan, dan aspek keamanan dalam
cara pembayaran menjadi lebih penting mengingat para pihak yang terlibat dalam
kontrak yang demikian dipisahkan oleh jarak yang cukup jauh dan tidak jarang
para pihak tidak saling mengenal satu sama lain atau tidak pernah bertemu
sebelumnya. Dipilihnya cara pembayaran yang tepat selain dapat memberikan
jaminan keamanan juga dapat memberikan keringan atau kemudahan bagi pihak-
pihak tertentu. Misalnya dalam transaksi ekspor impor, dipilihnya cara
pembayaran advance payment (pembayaran di muka) akan memberikan
kemudahan bagi eksportir, karena pembeli (importir) terlebih dahulu melakukan
pembayaran sebelum barang dikirimkan oleh penjual (eksportir). Pelaksanaan
transaksi perdagangan luar negeri dapat diatur dengan cara pembayaran berikut.
1. Advance Payment/Cash Payment
Advance payment merupakan salah satu bentuk cara pembayaran non L/C
yang dikenal dalam berbagai kontrak bisnis, termasuk kontrak bisnis yang
bernuansa internasional. Cara pembayaran dengan sistem advance payment
biasa dikenal dengan sebutan pembayaran dimuka, karena melalui cara ini
pembeli (importir) membayar terlebih dahulu kepada penjual (eksportir)
melalui perintah transfer bank ke rekening penjual (ekportir), sebelum
penjual (eksportir) yang bersangkutan mengirimkan barang yang
diperjanjikan. Setelah menerima pembayaran harga baik keseluruhan
maupun sebahagian baru kemudian penjual (eksportir) melakukan
kewajibannya mengirimkan barang melalui port of loading. Barang yang
dikirim tersebut sudah tercatat atas nama pembeli (importir).
2. Open Account

10
Dengan cara openaccount, barang telah dikirim kepada importir tanpa
disertai surat perintah membayar serta dokumen-dokumen. Pembayaran
dilakukan setelah beberapa waktu atau terserah kebijakan importir. Dengan
cara itu, risiko sebagian besar ditanggung eksportir. Misalnya, eksportir
harus mempunyai banyak modal dan apabila pembayaran akan dilakukan
dengan mata uang asing maka risiko perubahan kurs menjadi
tanggungannya.
Dengan metode ini maka pembayaran dilakukan setelah barang diterima,
atau kebalikan dari sistem advance payment. Sistem pembayaran ini
mengharuskan penjual (eksportir) mengirim barang terlebih dahulu setelah
kontrak ditandatangani. Pembayaran dilakukan setelah pembeli menyetujui
barang-barang yang diterima. Pengiriman uang dilakukan melalui bank.
Cara pembayaran dengan open account merupakan kebalikan dari advance
payment. Jika pada advance payment pembeli yang terebih dahulu
melakukan pembayaran harga barang maka pada open account penjual yang
terlebih dahulu melakukan pengiriman barang, baru setelah itu pembeli
membayar harga melalui perintah transfer bank ke rekening penjual.
3. Letter of Credit
L/C adalah suatu surat yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan pembeli
barang (importir) dimana bank tersebut yang menyetujui dan membayar
wesel yang ditarik oleh penjual barang (eksportir). Dengan demikian L/C
merupakan suatu alat pengganti kredit bank dan dapat menjamin
pembayaran bagi eksportir. Pihak yang terkait dalam L/C adalah opener
(importir), issuer (bank yang mengeluarkan L/C), beneficiary atau penjual
(eksportir), dan dalam praktiknya ada satu pihak lagi yaitu confirming bank,
yaitu bank di negara eksportir.
4. Commercial Bills of Exchange
Merupakan cara yang paling umum dipakai dan sering disebut draft atau
trade bills, yaitu surat yang ditulis oleh penjual yang berisi perintah kepada
pembeli untuk membayar sejumlah uang tertentu pada waktu tertentu di

11
masa datang, yang biasanya disebut trade drafts. Jenis draft terdiri dari;
clean draft dan documentary draf.
5. Collection
Collection merupakan cara pembayaran dengan mempergunakan jasa bank
untuk melakukan penagihan. Dalam collection, penjual (eksportir) bertindak
sebagai principal yang memberikan kepercayaan kepada bank untuk
melakukan penagihan kepada importir (pembeli). Penagihan tersebut
didasarkan pada dokumen-dokumen. Bank yang menerima amanat untuk
melakukan penagihan (remitting bank) setelah menerima dokumen akan
meneruskan collection. Remitting bank setelah menerima dokumen
collection selanjutnya meneruskan dokumen tersebut ke collecting bank
dengan menggunakan collection instruction. Collection bank inilah yang
akan meneruskan dokumen kepada pihak yang harus membayar (drawee).
6. Konsinyasi
Konsinyasi juga dikategorikan sebagai cara pembayaran transaksi.
Konsinyasi sebenarnya merupakan variasi lain dari cara pembayaran dengan
open account. Melalui konsinyasi penjual yang terlebih dahulu mengirimkan
barang. Perbedaanya dengan open account adalah mengenai waktu pembeli
mengirimkan barang. Kalau pada open account pembeli mengirimkan harga
pembelian setelah barang dikirimkan atau pada waktu tertentu yang
disepakti setelah barang dikirimkan oleh penjual maka pada konsinyasi
pembeli berkewajiban mengrimkan harga pembayaran barang setelah
pembeli berhasil menjual barang tersebut kepada pihak ketiga (Ekananda,
2014).

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pasar-pasar emerging atau pasar negara berkembang adalah negara-negara
seperti Brazil, Cina, India, Meksiko, dan Turki yang, berbeda dengan ekonomi-
ekonomi maju, yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi yang cepat,
industrialisasi, dan modernisasi.
Bisnis global adalah kegiatan bisnis yang melampaui dan melewati batas-batas
sebuah negara serta terkoneksi sedunia pada level kultural, politik, dan ekonomi
dengan menghilangkan hambatan-hambatan komunikasi dan perdagangan.
Etika bisnis merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam
kegiatan bisnis yang dilakukan oleh para pelaku bisnis di manapun berada.
Masalah etika dan ketaatan pada hukum yang berlaku merupakan dasar kokoh
yang harus dimiliki oleh pelaku bisnis dan akan menentukan tindakan apa dan
perilaku bagaimana yang akan dilakukan dalam bisnisnya.
Perdagangan internasional adalah kegiatan memperdagangkan barang dan jasa
yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain.
Perdagangan itu tidak hanya mencakup ekspor impor barang tetapi juga ekspor
impor jasa serta perdagangan modal. Dengan adanya perdagangan internasional
maka akan mempermudah suatu negara dalam memenuhi kebutuhannya,
contohnya yaitu ekspor impor minyak bumi.
Sistem transaksi internasional sering disebut dengan sistem pembayaran
internasional. Pembayaran internasional adalah pembayaran atas transaksi yang
dilakukan oleh negara-negara yang terlibat dalam perdagangan internasional
berdasarkan kesepakatan yang telah dirundingkan sebelumnya. Pembayaran
dalam perdagangan internasional pada umumnya dilaksanakan melalui bank

13
DAFTAR PUSTAKA

Ekananda, M. (2014). Sistem Pembayaran dan Neraca Pembayaran Internasional.


Modul 1, 1–76. http://repository.ut.ac.id/3979/1/ESPA4420-M1.pdf

Sihite, M. (2016). Bisnis global. 2(2).

Wulandari, L., & Zuhri, S. (2019). Pengaruh Perdagangan Internasional Terhadap


Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2007-2017. Jurnal REP (Riset
Ekonomi Pembangunan), 4(2), 1–189. https://doi.org/10.31002/rep.v4i2.781

14

Anda mungkin juga menyukai