Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Globalisasi dan Kewirausahaan

DOSEN PEMBIMBING :
HALIDA BAHRI, S.E., M.S.M.,

DISUSUN OLEH:
Muhammad Arrayyan (210170246)
Sylva Putri Utari (210170247)
Tania Annisa Siagian (210170248)
Muhammad Dzikrillah (210170249)

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH LHOKSEUMAWE


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Globalisasi dan
Kewirausahaan" dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Teknologi Informasi dan


Kewirausahaan. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan
tentang manusia prasejarah bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Halida Bahri selaku dosen Mata


Kuliah Teknologi Informasi dan Kewirausahaan. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah
ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Lhokseumawe, 30 September 2021

Kelompok 12

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................ii

BAB I – PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1. Latar Belakang...............................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................1

1.3. Tujuan dan Manfaat.......................................................................................2

BAB II – ISI...............................................................................................................3

2.1. Sejarah Awal Globalisasi...............................................................................3

2.2. Pengertian Globalisasi dan Kewirausahaan...................................................4

2.3. Bagaimana Globalisasi dan Posisi Indonesia.................................................5

2.4. Investasi Internasional dan Kebijakan Moneter.............................................9

2.5. Pengaruh Politik Ekonomi Global terhadap Keputusan Investasi..................11

BAB III – PENUTUP.................................................................................................13

3.1. Kesimpulan.....................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi, persaingan mencari kerja semakin kompetitif sementara


lapangan pekerjaan yang ditawarkan juga terbatas, menuntut siswa dan kaum
muda harus lebih berpikir kreatif. Majunya suatu negara dapat dilihat dari
banyaknya wirausahawan di negara tersebut, semakin banyak jumlah
wirausahawan semakin besar harapan masyarakat usia kerja dapat memperoleh
pekerjaan sesuai dengan keahlian, sehingga dapat mengangkat derajat hidup
masyarakat suatu negara, karena akan tercipta lapangan pekerjaan dan akan
mengurangi tingkat pengangguran. Kewirausahaan bukanlah milik orang-orang
yang berbakat, tapi siapa saja dapat mengembangkan jiwa kewirausahaan dengan
mengembangkan cara berpikir positif, keberanian, kemauan, inovatif, dan lebih
dari sekedar mencari peluang usaha tetapi membuka peluang usaha maka jiwa
kewirausahaan akan dapat terbentuk.
Secara sederhana wirausahawan adalah orang yang berjiwa berani mengambil
resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani
mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha tanpa
diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. Kegiatan
wirausaha dapat dilakukan seorang diri atau berkelompok. Seorang wirausahawan
dalam pikirannya berusaha mencari, memanfaatkan, dan menciptakan peluang
usaha yang dapat memberikan keuntungan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan pada uraian latar belakang diatas, maka yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana sejarah awal dari globalisasi?
2. Apa pengertian dari globalisasi dan kewirausahaan?
3. Bagaimana globalisasi dalam posisi Indonesia?
4. Apa saja investasi internasional dan kebijakan moneter?
5. Bagaimana pengaruh politik ekonomi global terhadap keputusan investasi?

1
1.3 Tujuan Dan Manfaat
Bertolak dari latar belakang yang dikemukakan di atas, maka perlu penulis
mengangkat “Globalisasi dan Kewirausahaan” sebagai pokok bahasan yang
selanjutnya akan diuraikan dalam makalah yang sederhana ini dengan tujuan:
1. Untuk mengetahui dan memahami sejarah awal globalisasi.
2. Untuk mengetahui maksud dari globalisasi dan kewirausahaan.
3. Untuk mengetahui seluruh investasi internasional dan kebijakan moneter.
4. Untuk mengetahui peran Indonesia dalam globalisasi.
5. Untuk mengetahui dan memahami pengaruh politik ekonomi global
terhadap keputusan investasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Awal Globalisasi

Globalisasi merupakan produk dari adanya sebuah hubungan internasional


dan terus berkembang hingga saat ini. Berbagai definisi globalisasi pun muncul
dari beberapa pakar. Menurut Martin Albrow, globalisasi diartikan sebagai
proses-proses di mana masyarakat dunia yang majemuk masuk ke dalam
masyarakat dunia yang tunggal, yaitu masyarakat global. Rosabeth Moss Kanter
memiliki pendapat sendiri bahwa globalisasi adalah dunia menjadi pusat belanja
yang di mana ide-ide dan produknya tersedia dimana pun dalam waktu yang
bersamaan (Scholte, 2000;15). Pendapat-pendapat di atas sudah sedikit membuka
pengetahuan mengenai definisi globalisasi, yang di mana sebuah globalisasi yang
terjadi tidak dapat dipisahkan dari hubungan internasional. Globalisasi juga
dikenal sebagai internasionalisasi, yang berarti sudah kaburnya batas antar negara
disebabkan oleh intensitas hubungan internasional yang semakin kompleks.
Kaburnya batas negara dalam hal ini berarti tidak adanya batasan-batasan dalam
setiap negara dalam menyebarkan berbagai macam objek atau produk ke seluruh
sudut bumi ini. Objek yang tersebar dalam proses globalisasi memiliki banyak
ragam atau variasi, seperti ekonomi, teknologi, informasi, dan lain-lain.

       Globalisasi merupakan suatu proses yang masih terus berlanjut, dan terus
mempengaruhi bermacam-macam aspek lapisan kehidupan sosial manusia
(Scholte, 2000; 19). Aspek yang dipengaruhi oleh adanya globalisasi  yang
pertama adalah aspek perkembangan dalam hal teknologi jaringan komputer,
telepon, dan media massa elektronik. Globalisasi dalam hal teknologi dirasa
menjadi aspek yang mudah dirasakan dampaknya, contoh sebelum adanya
globalisasi teknologi jaringan komputer biasanya orang mengirim surat antar
negara harus melalui kapal laut dan memakan waktu cukup lama untuk sampai ke
tujuan. Tetapi, dengan berkembangnya teknologi jaringan komputer yaitu dengan
satelit, surat yang dikirim ke luar negeri akan cepat sampai cukup dengan surel
atau surat elektronik. Globalisasi dalam aspek ekonomi juga ditandai dengan
berkembangnya perusahaan-perusahaan, contoh perusahaan telepon genggam

3
iPhone yang tidak hanya ada di Amerika, tetapi juga tersebar di Cina. Aspek
ekologi, dan militer juga dipengaruhi oleh adanya globalisasi.

           Pada akhirnya, kata “globalisasi” maupun proses globalisasi sudah


menempel pada pemikiran manusia di bumi ini (Scholte, 2000; 16). Secara tidak
sadar maupun sadar, kita sebagai masyarakat abad ke-21 sudah mengalami begitu
banyak globalisasi, hingga sampai terciptanya single place atau tempat tunggal.
Yang berarti hidup di abad 21 batas-batas antar negara sudah semakin kabur.
Contoh, minuman Coca-Cola dengan begitu mudahnya masuk ke Indonesia dan
dikonsumsi oleh masyarakatnya. Padahal minuman tersebut berasal dari luar
negeri. Maka dari itu akibat adanya hubungan internasional mau tidak mau, suka
tidak suka globalisasi akan terus berkembang di dalam dunia ini dan sudah
menjadi produk atau hasil dari sebuah hubungan internasional.

         Perkembangan globalisasi tidak dapat dipisahkan dari awal mula sejarahnya.


Awal mula globalisasi sulit untuk ditentukan, banyak pendapat tentang awal mula
globalisasi. Ada yang berpendapat kalau globalisasi diawali dari aktifitas
perpindahan manusia antar benua, awal dari era modern, di akhir abad ke-19, dan
diawali sejak tahun 1950-an dan tahun 1970-an (Scholte, 2000; 17). Pendapat-
pendapat di atas didapat dari berbagai ahli yang mempunyai pendapat tentang asal
mula globalisasi. Tetapi di balik sulitnya menentukan awal mulanya globalisasi
terjadi, terdapat urutan waktu di mana telah menjadi peristiwa penting dari
globalisasi. Berawal dari sekitar tahun 500 SM, yaitu adanya peristiwa munculnya
agama-agama pertama di dunia. Beralih pada tahun 1522, di mana adanya
manusia pertama yang dapat mengelilingi bumi. Pada tahun 1891 di mana antara
London dan Paris terjadi pertama kali peristiwa telepon lintas batas. Beralih ke
tahun 1945, yaitu dibentuknya Organisasi PBB. Tahun 1991 menjadi salah satu
peristiwa penting yang mempengaruhi aspek teknologi jaringan komputer, yaitu
pengenalan WWW (World Wide Web) yang sering disebut sebagai internet.
Hingga sampailah pada abad ke-20 dan ke-21 di mana globalisasi semakin
kompleks dan masyarakat di seluruh dunia pun sudah terkena dampak dari
globalisasi.

2.2 Globalisasi dan Kewirausahaan


Globalisasi adalah proses mendunianya suatu hal sehingga batas antara
negara menjadi hilang. Globalisasi didukung oleh berbagai faktor, seperti
perkembangan teknologi, transportasi, ilmu pengetahuan, telekomunikasi, dan
sebagainya yang kemudian berpengaruh pada perubahan berbagai aspek
kehidupan dalam masyarakat. 

4
Menurut Mardani, kewirausahaan berasal dari kata Wira dan Usaha. Wira
berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani
dan berwatak agung. Usaha adalah perbuatan amal, bekerja, dan berbuat sesuatu.
Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu.
Dengan demikian kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang
selalu aktif dalam berusaha memajukan karya dan kegiatan usahanya.
Kewirausahaan juga berarti kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar
kuat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Maka dari itu
wirausahawan bukan sekedar berbinis dan berdagang, namun juga harus memiliki
visi pengembangan individu dalam mengarungi kehidupan bahkan lebih luas lagi
untuk mengembangkan kemandirian bangsa.

Contoh globalisasi dan kewirausahaan :


 Starbucks yang sudah mempunyai cabang di banyak negara.
 Indomie yang sudah dijual di beberapa negara lain.
 Perusahaan elektronik Amerika yang mendirikan pabrik di Vietnam.
 Tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia.
 Produk UKM Indonesia yang di ekspor ke berbagai negara.

           

2.3 Globalisasi dan Posisi di Indonesia

Globalisasi menyebabkan semakin eratnya hubungan antarnegara di dunia.


Setiap negara memiliki perannya masing-masing dalam era globalisasi. Tidak
terkecuali dengan Indonesia, peran Indonesia di dalam globalisasi juga terasa
dalam berbagai bidang.

1. Peran Indonesia dalam Globalisasi di Bidang Ekonomi


Peran Indonesia dalam globalisasi khususnya bidang ekonomi, yakni seperti
perdagangan, dan produksi. Peran Indonesia dalam bidang ekonomi diantaranya
adalah:

 Perdagangan

5
Indonesia telah sejak lama menjalin hubungan dagang dengan negara
lain. Hubungan dagang tersebut dilakukan secara bilateral ataupun melibatkan
beberapa negara di suatu kawasan. Contoh hubungan dagang yang dimiliki oleh
Indonesia adalah:

1. Hubungan dagang Indonesia dengan Korea Selatan.


2. Indonesia berpartisipasi aktif pada perjanjian perdagangan bebas di Asia
Tenggara atau Asean Free Trade Area (AFTA).
3. Indonesia menjadi anggota organisasi perdagangan dunia atau WTO
(World Trade Organization).

 Produksi
Indonesia memiliki beberapa kerja sama dalam bidang produksi antara
lain sebagai berikut:

1. Indonesia bekerja sama dengan negara-negara anggota ASEAN untuk


membangun pabrik mesin diesel di Singapura dan pabrik abu soda di
Thailand.
2. Indonesia menjadi anggota OPEC (Organizatioan Petroleum Exporting
Countries). Meskipun saat ini status keanggotaan Indonesia sedang
dibekukan, tetapi Indonesia pernah berperan aktif dalam organisasi
tersebut. OPEC bertujuan untuk mengatur produksi dan pemasaran minyak
para negara anggotanya.

2. Peran Indonesia  di Bidang Budaya

Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki keragaman budaya.


Keragaman budaya tersebut mulai dari rumah adat, tarian daerah, bahasa daerah,
pakaian adat, dan sebagainya. Pada umumnya negara lain tertari dengan
keragaman budaya yang dimiliki Indonesia. Hal ini menjadi salah satu daya tarik
bagi para wisatawan asing untuk datang ke Indonesia. Kemajuan teknologi
mempermudah Indonesia dalam melakukan promosi ke berbagai negara di dunia.

Di sisi lainnya, globalisasi menyebabkan masuknya budaya negara lain ke


Indonesia yang dapat berdampak positif dan negatif. Dampak positif dari
masuknya budaya lain adalah Indonesia dapat mempelajari dan mengambil nilai
positif dari budaya negara lain. Namun, satu sisi masuknya budaya lain dapat
berdampak negatif apabila bangsa Indonesia tidak mampu memilah kebudayaan
yang sesuai dengan bangsa Indonesia.

6
3. Peran Indonesia dalam Globalisasi di Bidang Sosial

Indonesia memiliki berbagai peran dalam bidang sosial, khususnya dalam


bidang pendidikan dan kesehatan. Peran Indonesia dalam bidang tersebut
diantaranya adalah:

 Indonesia dan negara-negara lain sering melakukan pertukaran pelajar dan


mahasiswa. Banyak dari pelajar dan mahasiswa Indonesia yang belajar di
lembaga-lembaga pendidikan di negara lain baik. Sebaliknya, banyak
pelajar dan mahasiswa yang menuntut ilmu di berbagai lembaga
pendidikan di Indonesia.
 Indonesia aktif dalam memberikan bantuan kemanusiaan kepada negara-
negara yang sedang dilanda konflik maupun bencana alam. Misalnya,
Indonesia aktif memberikan bantuan kemanusiaan kepada negara-negara
Timur Tengah yang sedang dilanda peperangan. Indonesia juga
mengirimkan bantuan pangan untuk para pengungsi saat Timor Leste
dilanda konflik dan kerusuhan.
 Saat flu burung melanda Indonesia, Indonesia saling bertukar informasi
dengan negara lain. Beberapa negara lain melakukan upaya untuk
menangkal penyebaran virus flu burung.

4. Peran Indonesia  di Bidang Lingkungan Hidup

Luasnya hutan di Indonesia menjadikan kawasan hutan Indonesia ditetapkan


sebagai paru-paru dunia. Namun, setiap tahunnya luas hutan di Indonesia semakin
berkurang. Hal tersebut terjadi karena adanya penebangan liar dan pembakaran
hutan. Kondisi tersebut menyebabkan Indonesia mendapat protes dan kritikan dari
berbagai negara dan organisasi internasional. Hal ini mendorong pemerintah
bersama masyarakat untuk melakukan penanaman kembali (reboisasi) pada hutan-
hutan yang gundul.

5. Peran Indonesia dalam Globalisasi di Bidang Politik

Indonesia memiliki hubungan politik yang sangat erat dengan negara-negara


lain. Hal ini dapat terlihat dengan saling menempatkan duta besar di setiap negara.
Misalnya, Indonesia menempatkan duta besarnya di Inggris dan begitu juga
sebaliknya yakni Inggris menempatkan duta besarnya di Indonesia.

7
Selain penempatan duta besar, bentuk peran Indonesia dalam bidang politik
lainnya adalah menjadi fasilitator pertemuan bagi pihak-pihak yang bertikai saat
Kamboja dilanda pertikaian politik. Saat Indonesia melaksanakan Pemilihan
Umum, maka banyak orang asing dan organisasi internasional yang ikut
memantau pelaksanaan Pemilu.

6. Peran Indonesia dalam Globalisasi di Bidang Keamanan

Indonesia juga aktif dalam menjaga perdamaian dunia. Hal ini dibuktikan
dengan Indonesia yang ikut aktif mengirimkan bantuan pasukan keamanan di
bawah bendera PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa). Pasukan Indonesia yang
dikirim ke daerah konflik untuk misi perdamaian dikenal dengan sebutan Pasukan
Garuda. Pasukan Garuda atau Kontingen Garuda dikirim ke berbagai negara yang
dilanda konflik. Misalnya, Kontingen Garuda I yang dikirimkan ke Mesir dan
Kontingen Garuda II dan III yang dikirimkan ke Kongo.

Dampak Positif dan Negatif Globalisasi Bagi Indonesia

Peran Indonesia diglobalisasi dapat berdampak positif dan negatif bagi


Indonesia. Dampak positif masuknya globalisasi ke Indonesia diantaranya adalah:

1. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi


Hal ini karena proses menuntut ilmu menjadi lebih mudah. Orang-orang
Indonesia pun bahkan dapat belajar ke luar negeri dan mengembangkan ilmu yang
diperolehnya di Indonesia.

1. Komunikasi menjadi lebih mudah


Komunikasi menjadi lebih mudah dengan adanya globalisasi. Jarak yang
jauh tidak lagi menjadi penghalang bagi setiap orang untuk saling berkomunikasi.

2. Keterbukaan informasi
Globalisasi menyebabkan arus informasi mengalir deras dengan sangat
mudahnya. Informasi dari berbagai negara ataupun informasi mengenai berbagai
hal dapat diakses dengan sangat mudah melalui media elektronik, sosial media,
dan internet.

Selain dampak positif, terdapat juga dampak negatif dari adanya globalisi.
Dampak negatif tersebut diantaranya adalah:

1. Tidak terkendalinya arus informasi

8
Pertukaran informasi di seluruh penjuru dunia menjadi sangat tidak
terkendali dengan adanya globalisasi. Beberapa informasi bisa saja memuat
konten negatif yang berdampak buruk bagi masyarakat.

2. Terkikisnya rasa cinta tanah air


Masuknya produk asing ke Indonesia dapat menyebabkan kecenderungan
masyarakat untuk lebih memilih brand-brand ternama luar negeri. Hal ini justru
dapat memperburuk kondisi ekonomi dalam negeri.

2.4 Investasi Internasional dan Kebijakan Moneter

Investasi Internasional

Investasi asing (foreign investment) adalah investasi oleh orang asing ke


perekonomian domestik dengan harapan beberapa manfaat di masa depan.
Investasi langsung melibatkan kontrol atas pengelolaan aset dan biasanya
melibatkan pembangunan aset produktif seperti fasilitas produktif.

Manfaat yang paling nyata dari masuknya investasi asing adalah meningkatkan
pendapatan negara melalui pajak. Selain itu, menciptakan hubungan yang lebih
stabil dalam lingkup perekenomian dua negara.

Investasi asing memiliki pro dan kontra. Modal asing menciptakan lebih
banyak pekerjaan, pertumbuhan ekonomi dan kekayaan di negara tujuan. Namun,
kadang-kadang, itu memunculkan sejumlah resistensi. Modal asing memunculkan
ketidakstabilan ekonomi, terutama akibat pergerakan arus modal jangka pendek.

Meskipun demikian, investasi asing semakin penting dalam era globalisasi


sekarang ini. Dunia telah semakin terhubung, tidak hanya melalui perdagangan
internasional tetapi juga melalui aliran modal. Kita semakin mudah untuk untuk
berinvestasi di luar negeri. Bagi negara tujuan, itu menjadi sumber pendanaan
penting bagi perekonomian, selain melalui tabungan nasional.

Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter adalah sebuah kebijakan yang dikeluarkan oleh bank


sentral dalam bentuk pengaturan persediaan uang untuk mencapai tujuan tertentu.
meminimalisirkan pengangguran serta mengatur mata uang dalam satu negara.
Tetapi tidak selalu terpaku dengan satu tujuan karena tujuan kebijakan moneter
tidak statis, namun bersifat dinamis karena selalu disesuaikan dengan kebutuhan
perekonomian suatu negara.

9
Hal yang ditangani oleh kebijakan moneter

• Inflasi

Kebijakan moneter dapat menargetkan tingkat inflasi. Tingkat inflasi yang


rendah dianggap sehat bagi perekonomian sebuah negara. Namun, jika inflasi
sudah sangat tinggi, kebijakan moneter diharapkan dapat mengatasi masalah ini.

• Nilai tukar mata uang

Dengan menggunakan otoritas fiskal, bank sentral dapat mengatur nilai tukar
antara mata uang domestik dan asing. Sebagai contoh, bank Indonesia dapat
meningkatkan jumlah uang beredar dengan mengeluarkan lebih banyak uang
cetak. Dalam kasus seperti itu, mata uang negara tersebut menjadi lebih murah
dibandingkan dengan mata uang negara lain.

• Memperbaiki neraca perdagangan kerja masyarakat

Meningkatkan ekspor dan mengurangi impor dari luar negeri yang masuk ke
dalam negeri atau sebaliknya. Dengan cara ini maka persaingan produk dalam
negeri akan bersaing dan pastinya akan mempunyai kualitas sehingga dapat di
ekspor ke luar negeri.

Kebijakan-kebijakannya:

• Kebijakan operasi pasar terbuka

Ini merupakan salah satu kebijakan yang diambil oleh bank sentral untuk
mengurangi atau menambah jumlah uang yang sedang beredar di masyarakat
dengan cara melakukan pembelian atau penjualan Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
atau dengan melakukan pembelian atau penjualan surat berharga yang dijual di
pasar modal.

• Kebijakan diskonto

10
Adalah upaya bank sentral untuk menambah atau mengurangi jumlah uang
yang beredar dengan kebijakan suku bunga

• Kebijakan cadangan kas

Adalah aturan dari bank sentral untuk bank-bank untuk menetapkan batas
minimum uang harus dicadangkan sehingga tak bisa disalurkan untuk pinjaman

• Penyesuaian tingkat suku bunga

Bank sentral dapat mempengaruhi suku bunga dengan mengubah tingkat


diskonto. Tingkat diskonto (tarif dasar) adalah suku bunga yang dikenakan oleh
bank sentral kepada bank untuk pinjaman jangka pendek. Sebagai contoh, jika
bank sentral meningkatkan tingkat diskonto, biaya pinjaman untuk bank
meningkat.

Selanjutnya, bank akan meningkatkan suku bunga yang mereka tetapkan


kepada pelanggan mereka. Dengan demikian, biaya pinjaman dalam
perekonomian akan meningkat, dan jumlah uang beredar akan berkurang.

2.5 Pengaruh Politik Ekonomi Global terhadap Keputusan Investasi

Sejauh ini, situasi politik di Indonesia belum berpengaruh besar terhadap minat
investor asing untuk menanamkan modal baik di pasar saham maupun obligasi.
Riska Afriani, analis Oso Sekuritas mengatakan memang adanya gejala
radikalisme, tentu akan memengaruhi pergerakan pasar. "Namun, sejauh ini
pergerakan pasar saham Indonesia masih positif dengan kondisi politik di
Indonesia masih dalam ranah yang stabil dan kondusif sehingga tidak terlalu
mempengaruhi psikologis pasar."

Hal ini terlihat dari dana asing masuk ke pasar saham dan obligasi Indonesia
yang masih meningkat sejak awal tahun ini. Tercatat, ada arus dana asing masuk
(capital inflow) sebesar Rp28,22 triliun ke pasar saham sejak awal tahun hingga
22 Mei 2017. Pada periode yang sama, arus dana asing masuk ke pasar obligasi
sebesar Rp74,56 triliun.

11
Selain itu, sebagian besar analis dan pelaku pasar juga menyebutkan bahwa
fundamental ekonomi menjadi pertimbangan utama investor untuk menanamkan
modal mereka di pasar keuangan Indonesia. Dalam beberapa waktu belakangan
ini, terdapat sejumlah sentimen positif yang berpotensi mendorong minat investor
asing.

Pertama, lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor's (S&P)


menaikkan peringkat surat utang Indonesia menjadi layak investasi (investment
grade), yang langsung menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan nasional.
Mengikuti langkah dua lembaga rating internasional lain, yakni Moody’s
Investors Service dan Fitch Ratings, yang telah memberikan pandangan positif
terhadap peringkat utang Indonesia, S&P pun mempertimbangkan kondisi
ekonomi termasuk pengaturan fiskal, keberhasilan program tax amnesty, kinerja
ekspor, dan cadangan devisa negara.
Kedua, pemerintahan Presiden Joko Widodo mendapatkan opini wajar tanpa
pengecualian (WTP) terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dari
Badan Pemeriksa Keuangan. Status WTP ini menunjukkan pekerjaan pemerintah
yang bersih dan dapat diandalkan. 

Dari sisi pemerintah sendiri, kondisi ekonomi Indonesia ke depan masih


memiliki prospek yang cerah. Hal ini tercermin dari asumsi ekonomi makro untuk
tahun depan, yang menggambarkan keadaan Indonesia paling optimis selama
Presiden Joko Widodo menjabat. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani
Indrawati dalam pidatonya di depan DPR RI, menyebutkan target pertumbuhan
perekonomian dalam kisaran 5,4 sampai 6,1 persen secara tahunan (year on
year/yoy).

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan tentang globalisasi adalah gobalisasi mengeluarkan banyak


dampak positif dan negatif bagi kehidupan manusia. Sebagai manusia yang
disiplin, kita harus bisa memilih dampak yang harus dibuang dan dampak yang
harus diambil dari globalisasi itu. Kewirausahaan mempunyai peranan yang
sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi, karena seorang wirausaha mampu
membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain, wirausaha mampu meringankan
beban masyarakat dan meningkatkan perekonomian negara.

13
DAFTAR PUSTAKA

Yunia Damayanti, ”PENGERTIAN, SEJARAH, DAN PENGARUH


GLOBALISASI  DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL.” http://yunia-
damayanti-fisip13.web.unair.ac.id/artikel_detail-88604-PIHI-PENGERTIAN,
%20SEJARAH,%20DAN%20PENGARUH%20%20GLOBALISASI
%20%20DALAM%20HUBUNGAN%20INTERNASIONAL.html , diakses pada
30 September 2021 pukul 10:30.

Asih Kusumaningsih,” 6 Peran Indonesia dalam Globalisasi di Berbagai


Bidang.” https://sejarahlengkap.com/indonesia/peran-indonesia-dalam-
globalisasi , diakses pada 30 September 2021 pukul 10:33.

Bank Indonesia, 2 April 2021.” TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER


MARET 2021.”
https://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan/Pages/Tinjauan-Kebijakan-
Moneter-Maret-2021.aspx , diakses pada 30 September 2021 pukul
11:17.

Uknown, “ Contoh Globalisasi yang Terjadi di Bidang Ekonomi ”


https://www.jurnal.id/id/blog/contoh-globalisasi-yang-terjadi-di-bidang-ekonomi/,
diakses pada 30 September 2021 pukul 11:56

Muhammad Darwis (2016). PENDIDIKAN ENTREPRENEURSHIP DALAM


PERSPEKTIF GLOBAL. (Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang, Indonesia)
diakses dari
https://www.ejournal.iaisyarifuddin.ac.id/index.php/tarbiyatuna/article/download/
240/175,

14

Anda mungkin juga menyukai