Disusun Oleh :
Ni Wayan Saraswati Dewi (19.91.0098)
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
Bab I Pendahuluan 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1
Bab II Pembahasan 2
A. Awal Mula 2
B. Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Proses Produksi Produk 2
C. Alur Pengolahan Kakao di Desa Wisata Nglanggeran 3
D. Produk-Produk di Desa Wisata Nglanggeran 4
E. Pembeda Griya Cokelat Nglanggeran 9
F. Legalitas Produk dan Usaha 10
G. Pemasaran Produk Griya Cokelat Nglanggeran 10
H. Rencana Pengembangan 10
Bab III Penutup 11
A. Kesimpulan 11
B. Saran 11
Daftar Pustaka 12
Lampiran Foto 13
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara penghasil kakao ketiga terbesar di dunia
setelah Pantai Gading dan Ghana (FAO, 2015, Nielson, et al 2013). Gunungkidul
merupakan sumber penghasil kakao kedua di D.I. Yogyakarta yang memiliki luas
tanaman kakao seluas 1.116,7 Ha dengan produksi rata-rata 0,75 ton/Ha. Desa
Nglanggeran di Kecamatan Patuk, salah satu desa di Gunungkidul dengan
potensi perkebunan kakao. Sebelumnya masyarakat belum mengelola optimal
kakao yang dimiliki hingga ada program pengembangan klaster tahun 2014-2016
oleh BPTBA, LIPI, BI Yogyakarta dan Dishutbun Gunungkidul. Saat ini udah ada
klaster pengolahan kakao, dari hulu sampai hilir. Kakao diolah oleh masyarakat
desa dengan produk unggulan minuman cokelat Chocomix. Tantangan saat ini
peningkatan kapasitas SDM dan kapasitas produksi.
B. Rumusan Masalah
a. Apa saja produk kreatif dan inovasi yang ada di Desa Wisata Nglanggeran?
b. Bagaimana tahapan-tahapan pembuatan produk dengan bahan dasar kakao?
c. Siapa saja yang terlibat dalam pembuatan produk dengan bahan dasar
kakao?
C. Tujuan
a. Untuk melengkapi tugas mata kuliah Ekonomi Kreatif 1.
b. Untuk mengetahui produk kreatif dan inovasi yang ada di Desa Wisata
Nglanggeran.
c. Untuk mengetahui tahapan-tahapan pembuatan produk dengan bahan dasar
kakao
d. Untuk mengetahui pihak-pihak yang terlibat dalam pengolahan kakao menjadi
produk.
Bab II
Pembahasan
A. Awal Mula
Gunungkidul merupakan sumber penghasil kakao ke-2 di D.I.Yogyakarta yang
memiliki luas tanaman kakao seluas 902 Ha. Yang menyebar di lima kecamatan
yaitu :Patuk, Karang Mojo, Gedangsari, Ponjong dan Nglipar.
Mengingat besar potensi kakao sebagai sumber penghasilan petani selain padi
dan palawija. Pemerintah Daerah Gunungkidul menetapkan kakao sebagai komoditas
unggulan di Gunungkidul.
Terjadi potensi usaha ekonomi desa seiring pengembangan Desa Wisata
Nglanggeran. Luas lahan perkebunan di Desa Nglanggeran cukup besar dan Kakao
menjadi salah satu komoditas unggulan. Petani hanya menjual biji kakao kering dan
belum pernah mengolah serta merasakan coklat yang mereka tanam sejak tahun 80-
an. Namun sudah dilakukan inisiasi untuk pengolahan sejak mulai dirintisnya
pengembangan Desa Wisata Nglanggeran yaitu dengan mengolah kakao menjadi
dodol kakao. Griya Cokelat Nglanggeran sudah diinisiasi sejak tahun 2014 melalui
program “Pemberdayaan Masyarakat di Gapoktan Kumpul Makaryo”
pengembangan klaster kakao Kabupaten Gunungkidul kerjasama LIPI Gunungkidul,
Bank Indonesia dan DISHUTBUN Gunungkidul.
b. Pengolahan Hilir
Dilakukan di Gapoktan Kumpul Makaryo.
Pengepresan :
Pemastaan : pasta
lemak cokelat dan
cokelat
bubuk cokelat
c. Diversifikasi
Dilakukan oleh Kelompok Pengolahan Purbarasa.
3. Chocomix
4. Bakpia Cokelat
8. Pisang Echa 99
9. Onde Onde Cokelat
H. Rencana Pengembangan
o Memperkuat branding produk (mencari tagline yang sesuai, kemasan produk,
dan Icon atau Maskot yang mencerminkan kondisi Desa Alam dan Cokelat yang
diolah masyarakat.
o Membuat media edukasi terkait Cokelat dan pengolahan skala Home Industri
yang representasif.
o Membuat tempat yang nyaman dan menarik untuk selfie agar instagramable.
o Membuat gedung tempat pembuatan Bubuk di belakang Griya Cokelat
Nglanggeran karena saat ini masih di LIPI karena keterbatasan tempat.
o Meningkatkan kapasitas produksi
o Menyasar toko oleh-oleh di Gunungkidul dan Jogja untuk pemasaran.
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
Inovasi adalah suatu transformasi dari ide atau gagasan berdasarkan
kreativitas dengan memanfaatkan penemuan yang ada untuk menghasilkan
suatu produk atau proses yang lebih baik. Mengubah kakao menjadi produk
yang beraneka ragam seperti dodol cokelat, chocomix,dll merupakan produk
inovasi khas Desa Wisata Nglanggeran. Adapun klaster pengolahan kakao, dari
hulu sampai hilir juga merupakan inovasi dalam proses.
B. Saran
Sebaiknya Pokdarwis dan pihak yang terlibat dalam Griya Cokelat melakukan
berbagai upaya untuk menyukseskan rencana pengembangan Griya Cokelat yang telah
ditetapkan agar Griya Cokelat dapat memberdayakan masyarakat sekitar dan dapat
membuat produk produk inovasi lainnya.
Daftar Pustaka
http://gunungapipurba.com/posts/detail/produk-unggulan-desa-di-griya-
cokelat-nglanggeran
Lampiran Foto
1. Griya Cokelat Nglanggeran