Anda di halaman 1dari 11

Nama Perusahaan : BOBOLAKE

Bidang Usaha : Makanan

Jenis Produk : Bola-Bola Cokelat Ketapang

Alamat Perusahaan : surakarta

Nomor Telepon : 081-222-333-555

A. Identifikasi Peluang Bisnis

Salah satu jenis usaha yang tidak pernah surut adalah usaha makanan. Usaha makanan
ini memberikan peluang yang sangat besar untuk diusahakan. Apalagi makanan yang cocok
dengan lidah konsumen dan khas didaerah tersebut.

Ketapang adalah nama sejenis pohon tepi pantai yang rindang. Pohon ketapang mudah
tumbuh dan membentuk tajuk indah bertingkat-tingkat. Ketapang sering dijadikan pohon
peneduh ditaman-taman dan ditepi jalan. Ketapang adalah sejenis kacang almond, biji
ketapang dapat dimakan mentah atau dimasak, rasanya lebih enak dari biji kenari. Biji
ketapang dapat digunakan sebagai bahan pembuatan roti dan makanan ringan.

Buah biji ketapang mengandung vitamin E yang berfungsi sebagai pemicu turunnya
jumlah protein C-reaktif. Jumlah protein C-reaktif yang tinggi menunjukkan bahwa adanya
peradangan arteri dalam tubuh yang bisa meningkatkan risiko serangan jantung. Buah
ketapang memiliki kandungan minyak (serupa minyak almond) hingga sering digunakan
sebagai pengganti minyak almond yang bermanfaat meredakan penyakit radang rongga
perut. Bila biji dan daun ketapang dimasak, dapat mengobati berbagai penyakit seperti
lepra, kudis,disentri, sariawan, rematik pada sendi-sendi, menurunkan kadar kolesterol
serta penyakit kulit yang lainnya.

Dalam program kewirausahaan, kami menciptakan produk makanan yang diberi nama
“Bobolake” dengan alasan untuk mengenalkan jajanan yang berbahan dasar buah ketapang
kepada masyarakat serta dapat menyukai makanan ini. Bertujuan memberikan inovasi yang
menarik serta unik, perpaduan rasa antara biji ketapang yang dibaluti dengan cokelat tentu
memiliki cita rasa yang lezat.

Dengan adanya inovasi makanan biji ketapang, semua kalangan menyukai dan
mengenal buah ketapang. Selain itu makanan ini dapat menciptakan suasana kekeluargaan
disaat santai maupun dalam berdiskusi serta mengurangi stress yang terdapat dalam
manfaat cokelat tersebut. Mengonsumsi bobolake dapat terhindar dari berbagai penyakit.
Makanan dari ketapang kreativitas kami dijamin tidak mengecewakan dan dapat ketagihan.

B. Penjelasan Produk
Cara membuat produk kami bisa dibilang gampang. Karena sebenarnya hanya
membutuhkan bahan pokok yang sedikit tidak terlalu banyak. Untuk membuat Bobolake
ini, kami cukup menyediakan Biji Ketapang, coklat batang, susu kental manis. Akan tetapi
walaupun prosesnya begitu gampang, kami tidak sembarangan dalam proses pembuatan
karena kami mempunyai keunggulan yaitu bahan baku berkualitas, meskipun
menggunakan peralatan yang masih tradisioinal, tanpa pengawet atau bahan kimia
berbahaya.

C. Latar Belakang Bisnis

Alasan kami menawarkan inovasi makanan biji ketapang agar semua kalangan
menyukai dan mengenal buah ketapang. Selain itu makanan ini dapat menciptakan suasana
kekeluargaan disaat santai maupun dalam berdiskusi serta mengurangi stress yang terdapat
dalam manfaat cokelat tersebut. Mengonsumsi bobolake dapat terhindar dari berbagai
penyakit. Makanan dari ketapang kreativitas kami dijamin tidak mengecewakan dan dapat
ketagihan.

D. Tujuan Bisnis
a. Tujuan Umum
1. Mendapatkan keuntungan dari produk ini
2. Membudayakan makanan tradisional khas Indonesia
3. Menciptakan lapangan pekerjaan untuk daerah sekitar
b. Tujuan Khusus
1. Membantu masyarakat mengenalkan makanan khas kepada generasi selanjutnya
2. Menjaga kelestarian budaya dalam bidang kuliner

E. Potensi Bisnis

Peluang dari produk yang kami buat yaitu :

a. Melihat banyaknya masyarakat yang gemar makan cemilan disaat sedang santai atau
berkumpul, bobolake ini bisa menjadi alternatif sebagai makanan untuk menemani saat
sedang berkumpul dengan teman atau saat menonton tv.
b. Karena bobolake ini bisa dinikmati oleh semua usia dari yang muda sampai yang tua,
maka sasaran pasarnya mencakup semua kalangan masyarakat.
c. Karena sebagian besar orang belum mengetahui ketapang maka disini kami memberikan
tampilan yang menarik dengan cita rasa yang tidak kalah dengan prodak lain.
d. Kondisi masyarakat yang semakin konsumtif, dapat mempermudah memasarkan produk
yang kami jual.
e. Bobolake yang kami pasarkan ini memiliki banyak manfaat yang baik untuk kesehatan
meskipun hanya cemilan.

F. Analisis SWOT
1. Faktor Internal
a. Strength (Kekuatan)
1. Keunggulan produk
Kami menawarkan suatu produk yang mengangkat nilai kebudayaan dan dipadukan
dengan unsur kekreatifan. Yaitu produk Bobolake yang jarang dijual dipasaran.
Kami juga menyelipkan harga yang terjangkau, tanpa bahan pengawet dan
menyajikan cita rasa yang berbeda.
2. Keterampilan dan keahlian
Kami memiliki keterampilan untuk melakukan modifikasi pada biji ketapang
3. Bahan baku mudah di dapat
Bahan baku pembuatan Bobolake ini tersedia di alam sehingga mudah untuk
didapatkan.
4. Fungsi Pemasaran
Dengan majunya teknologi maka maju pula promosi. Sehingga promosi gampang
sekali dilakukan di media sosial seperti Facebook, Instagram, Situs Web dan lain
sebagainya. Dan telah ada beberapa distributor atau toko-toko makanan oleh-oleh
yang menjual produk berdasarkan target pasar bahkan distributor perkotaan.

b. Weakness (Kelemahan)
1. Belum memiliki cukup pengalaman. Pengalaman untuk memulai usaha yang masih
sangat minim merupakan suatu kelemahan yang harus diatasi.
2. Produksi ini volume penjualannya belum terbilang tinggi.
3. Dan desain yang bisa dikatakan belum menarik.

2. Faktor Eksternal
a. Opportunities ( Peluang )
1. Banyaknya konsumen
Banyaknya para tamu wisatawan yang menginginkan makanan khas oleh-oleh
daerah tersebut. Dan dengan produk ini akan menambah minat wisatawan maupun
setempat.
2. Sistem pemasaran
Pemasaran bisa dibilang cukup mudah karena didaerah kami banyak toko-toko
makanan ringan untuk menjadi pemasok/ distributor produk ini.

b. Threats ( Ancaman )
1. Keacuhan konsumen, terkadang masyarakat kurang memperhatikan makanan yang
dibelinya.
2. Ancaman dari bahan baku itu sendiri yang sulit didapatkan karena bahan baku
hanya tersedia pada musim tertentu.
3. Mengenai ketersediaan bahan baku yang berkualitas bisa berkurang karena adanya
faktor tertentu.

G. Perencanaan bisnis
1. Sasaran dan target pasar
Target utama dalam mempromosikan dan pemasaran produk yang kami jual adalah
kalangan anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Untuk mempromosikan produk
bobolake ini, yang pertama kami mempromosikan dari mulut ke mulut terutama
dipromosikan kepada orang-orang terdekat terlebih dahulu. Sambil berjualan keliling
dalam mempromosikannya, kami juga akan membuka stand penjualan di wilayah
kampus dan di dalam kampus, menyewa tempat untuk membuka usaha ini. Dan
menggunakan media seperti brosur, pamflet, media massa facebook, twitter, instagram
dan bbm.
Kami melakukannya dengan memberikan sampel kepada konsumen langsung
disertai dengan pamflet. Dengan begitu kami berharap promosi kami dapat efektif.
Kami memulai mempromosikan produk kami dengan lingkup kecil disekitar kios
dengan harapan masyarakat dapat mengenal produk kami. Sehingga secara tidak
langsung masyarakat ikut berperan dalam mempromosikan produk kami.

2. Pembiyaan
1) Biaya Tetap (Fixed cost) per tahun

No Nama Barang Jumlah Jumlah Satuan Jumlah Harga


Barang
1 Pembuka Biji Ketapang 2 5000.000 10.000.000
2 Kompor Gas 3 300.000 900.000
3 Wajan 6 50.000 300.000
4 Pisau 7 10.000 70.000
5 Tabung Gas 3 150.000 450.000
6 Pendingin (Lemari Es) 1 1000.000 1000.000
7 Loyang 10 10.000 100.000
JUMLAH 12.820.000

2) Biaya Variabel (Variable Cost) – per Bulan


No Nama Barang Jumlah Jumlah Jumlah Harga
Barang Satuan
1 Biji Ketapang 50 kg 100.000 5.000.000
2 Cokelat Batang 20 kg 40.000 800.000
3 Susu Kental Manis 10 kg 20.000 200.000
4 Pembungkus/Kemasan 20 bungkus 20.000 4.000.000
JUMLAH 6.400.000

PERHITUNGAN

1. Biaya total
Biaya total = Variable cost + Fixed cost
= Rp 6.400.000+ Rp. 12.820.000
= Rp 19.220.000

2. Biaya dan Harga Per Unit


1) Biaya tetap yang dibutuhkan untuk 1 bulan adalah
Rp 12.820.000 : 12 bulan = Rp. 1.068.333,33
2) Total biaya produksi yang dikeluarkan per bulan:
1.068.333,33 + Rp. 6.400.000 = Rp. 7.468.333,33
3) Biaya per unit adalah Total biaya produksi dalam 1 bulan : jumlah produk yang
dihasilkan per bulan:
7.468.333,33 : 3000 bks = Rp. 2.489,44
Harga jual per bungkus Rp 20.000

3. Modal Awal

Modal awal = Total Biaya Tetap + Biaya Variabel selama 1 Bulan


= Rp 12.820.000 + Rp 6.400.000
= Rp 19.220.000

4. Analisis Titik Impas (Break Even Point)


BEP harga = Total biaya produksi selama 1 bulan : Produksi
= 7.468.333,33 : 3000 bungkus
= Rp. 2.489,44

Harga jual per bungkus Rp 20.000

BEP produksi = Total biaya produksi selama 1 bulan : Harga per unit
= Rp. 7.468.333,33: Rp. 20.000
= 374 Bungkus

Jadi, untuk mencapai titik impas maka Bobolake yang harus terjual adalah 374 bungkus
dengan harga per produk adalah Rp 20.000

H. Studi kelayakan
1. Lokasi
Pembuatan Bobolake ini dilakukan di Jl. Gatak III. Disini kami memakai rumah sendiri
yang diperuntukkan khusus membuat produk kami. Meskipun lokasi kami tidak
strategis tetapi mudah untuk mencari tenaga kerja dan dekat dengan distributor. Selain
itu, pembeli bisa datang langsung melihat-lihat proses produksi maupun konsultasi
langsung dengan kami tentang cara membuat Bobolake ini.
2. Sarana dan prasarana
Selain menggunakan rumah produksi kami juga memanfaatkan berbagi media baik
media elektronik maupun media cetak seperti brosur, pamflet, majalah dan online shop,
blog, facebook, twitter dan lain sebagainya. Semua sarana ini dilengkapi dengan
prosedur atau tata cara memesan produk serta kami juga menyediakan suatu wadah
konsultasi baik melalui sms, telepon, chatting, blackberry messenger, email maupun
bertemu secara langsung.

3. SDM

Tingkat Pengalaman Keterampilan


JABATAN
Pendidikan (tahun) Khusus
Mengolah Proses
Kepala Produksi Mahasiswa/SMA 1 tahun
Produksi
Kepala Merekrut
Mahasiswa/SMA 1 tahun
Pemasaran distributor
Pembukuan
Accounting Mahasiswa/SMA 1 tahun
keuangan

Tenaga yang Tenaga yang Harus


JABATAN Jumlah Kebutuhan
Tersedia Direkrut
Produksi 4 1 3
Pemasaran 4 1 3

Untuk saat ini, sumber daya manusia telah tersedia. Meskipun jumlahnya belum
memenuhi. Namun hal ini sudah menjadi modal yang luar biasa bagi usaha kami.

I. Real Businness Plan


1. Rencana manajemen
a. Strategi pemasaran
Menawarkan langsung kepada konsumen, Menjual/menyimpan produk di toko-
toko khusus oleh-oleh, , membuat akun media sosial seperti Facebook, Instagram,
dan lain-lain, membuka stan pada pameran.
1. Pengembangan Produk
Membuat variasi rasa yang berbeda dan bisa request rasa. Tujuan yang ingin
dicapai, agar konsumen tidak merasa bosan dengan rasa yang cenderung
homogen.
2. Pengembangan Wilayah Pemasaran
Area pemasaran utama adalah di toko yang banyak dilalui oleh wisatawan
3. Kegiatan Promosi
Promosi merupakan bagian dari proses pemasaran. Promosi sangat
mempengaruhi kelancaran dan keberhasilan suatu usaha. Kami melakukan
promosi produk kami melalui sejumlah media baik elektronik, cetak, iklan di
radio maupun promosi langsung dari mulut ke mulut. Promosi melalui media
elektronik dilakukan dengan membuka semacam online shop di berbagai
jaringan sosial yang kini marak di dunia maya. Promosi melalui media cetak
kami lakukan dengan membuat pamflet, Mencari distributor-distributor di
seluruh nusantara.
4. Penjualan kolektif
Yaitu memberikan pilihan kepada konsumen dengan menjual lebih dari satu
produk dengan harga yang lebih miring bila dikalkulasi per produknya.
Pembelian dengan harga yang miring ini minimal 10 bungkus.

b. Strategi produksi
Pada tahap ini, yang pertama kami mempersiapkan bahan baku terlebih dahulu
yang bahan utama dari produk kami yaitu ketapang. Selain kedua bahan utama
tersebut, kami juga mempersiapkan bahan-bahan untuk melapisi ketapang tersebut,
seperti cokelat batang dan susu kental manis. Cara Pembuatan bobolake ini, sangat
mudah dilakukan dan pada umumnya sama seperti pembuatan bola-bola cokelat
lainnya yang sudah diketahui.
Cara Pembuatan Bobolake :
Bahan Dasar:
1. Biji ketapang

Bahan lapisan:

1. Cokelat batang
2. Susu kental manis

Cara Membuat Bobolake:

1. Belah buah ketapang


2. Cuci biji ketapang sampai bersih
3. Sangrai biji ketapang
4. Poyong biji ketapang menjadi dua
5. Campurkan biji ketapang dengan susu kental manis lalu aduk hingga rata
6. Cetak menjadi bulat yang menyerupai bola adonan biji ketapang dengan susu
kental manis
7. Setelah itu siapkan cokelat batang lalu potong kecil-kecil, masukkan cokelat ke
dalam mangkuk tahan panas
8. Masukkan air ke dalam panci (isi air setengah dari volume panci). Lalu
panaskan air hingga mendidih
9. Setelah mendidih, matikan api lalu letakkan mangkuk tahan panas di dalam
panci. Aduk cokelat hingga benar-benar meleleh
10. Celupkan bola-bola ketapang yang sebelumnya kita buat kedalam cokelat
hingga rata
11. Setelah itu susun kedalam Loyang
12. Simpan dalam frezeer kurang lebih 2-7 menit
13. Setelah cokelat keras,keluarkan dari frezeer
14. Bungkus cokelat dengan kertas pembungkus

c. Strategi penetapan harga


Harga merupakan suatu variable yang mempunyai peranan penting dalam dunia
bisnis. Harga menunjukkan level dari suatu produk juga menjadi acuan tentang
bagaimana produk itu seharusnya bila dilihat dari harganya. Kami hanya akan
mengutamakan kualitas barang. Bukan mengambil keuntungan, karena kami
mempunyai tujuan yaitu membantu semua kalangan untuk melestarikan makanan
khas Indonesia yang sudah dilupakan.
d. Analisis resiko usaha dan antisipasinya
1. Resiko Usaha
Setiap tindakan tentu melahirkan resiko. Demikian pula produk kami akan
mendatangkan berbagai resiko sebagai berikut:
1.1 Produk kurang menarik minat masyarakat.
Manusia memiliki selera yang berbeda satu sama lain. Demikian pula dalam
hal masalah makanan. Semua kalangan, khususnya ibu kurang
memperhatikan makanan yang diberikan oleh anaknya, sehingga
kebanyakan anak lebih suka berdiam lama di KFC, MCd dan lain-lain yang
banyak menjual minuman bersoda .
1.2 Biji Ketapang yang Kurang diminati.
Adakalanya barang tidak mudah terjual dan memenuhi stand, toko atau
bahkan gudang. Sehingga menimbulkan kesan monoton dan menurunkan
kualitas produk. Karena orang menganggap opak suatu makanan yang tidak
modern.
1.3 Modal usaha
Bobolake ini memang tidak memerlukan modal yang terlalu besar. Tetapi
juga tidak bisa dibilang memerlukan modal yang relatif kecil. Sebagai usaha
membangun suatu kualitas, modal awal demi terwujudnya suatu produksi
yang maksimal sangat dapat mendukung keberlangsungan usaha.
2. Antisipasi terhadap resiko
2.1 Produk kurang menarik minat masyarakat
Setiap orang pasti memiliki persepsi terhadap apa yang mereka lihat. Cara
kami mengantisipasi kurangnya minat konsumen ini adalah dengan
melakukan promosi secara mendalam dan menyeluruh. Jadi bukan hanya
kami bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Tetapi kami juga bertujuan
untuk selalu memperhatikan makanan yang dikonsumsi. Dan tidak lupa
yang mencintai produk tanah air sendiri, apalagi itu dalam hal melestarikan
makanan khas Indonesia. Maka dengan ini menarik pelanggan mencoba
produk kami.

2.2 Biji Ketapang yang kurang laris.


Kami melakukan antisipasi dengan membuat membuat kreasi yaitu bisa
request isi sesuai dengan selera dan masukan dari para pelanggan. Sehingga
masyarakat tidak memberikan kesan bahwa opak makanan yang tidak
modern.

2.3 Modal usaha


Modal usaha adalah hal terpenting dalam melakukan suatu bisnis. Untuk
memenuhi modal usaha kami memilih untuk melakukan peminjaman
kepada bank yang memiliki bunga peminjaman terkecil.

J. Struktur organisasi
Dalam menjalankan usaha ini kami telah menyusun struktur organisasi, yaitu :

1. Pemilik : Dinda Lestari


2. Bagian Keuangan : Ria Lorenza
3. Bagian Personalia : Efria Rahmawati
4. Bagian Pemasaran : Linda Setiana
5. Bagian Produksi : Fikri Amarullah

PENUTUP
1. Simpulan

Demikianlah proposal ini kami ajukan, semoga mendapatkan sambutan yang positif. Dan
dapat menjadi bahan pertimbangan serta dapat menjalin kerjasama yang baik dengan
pihak- pihak yang bersangkutan. Tiada lain harapan kami adalah bersama-
sama membangkitkan dunia usaha nasional Indonesia menjadi industri yang mandiri dan
dapat memberi kontribusi baik kepada masyarakat, bangsa dan negara.

Usaha yang kami dirikan merupakan Perusahaan Perseorangan yang didirikan oleh
keluarga dengan harapan akan memperoleh keuntungan dan akan diperluas lagi
pendiriannya.

2. Rekomendasi

Dari hasil proposal diatas maka kami harap anda bersedia untuk bekerja sama atau
menanamkan modal bagi perusahaan kami dengan memperhatikan aspek-aspek diatas.
Terimakasih atas perhatian Anda dan kami ucapkan terimakasih.

BUSINNESS PLAN BOBOLAKE (Bola-bola Cokelat Ketapang)


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan

Oleh Kelompok 4:

1. Linda Setiana (A210150044)


2. Dinda lestari (A210150046)
3. Fikri Amarulloh (A210150047)
4. Ria Lorenza (A210150048)
5. Efria Rahmawati (A210150052)

PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

Anda mungkin juga menyukai