Anda di halaman 1dari 54

TUGAS LINGKUNGAN BISNIS DAN HUKUM KOMERSIL

TEKNOLOGI DALAM EKONOMI GLOBAL DAN PENGELOLAAN DALAM


TANTANGAN TEKNOLOGI

Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. B. Isyandi, SE, MS

Disusun Oleh Kelompok 3 :

WIWIK ANGGRAINI

RANI MUNIKA

KUS ENDANG RUSMIATI

PROGRAM PASCASARJANA

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI

UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU

2015
KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum. wr.wb

Puji Syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT, yang berkat rahmad dan karuanianya

kami masih bisa melanjutkan makalah ini. Selanjutnya Salawat berjuntung salam tak lupa Kami

sampaikan kehadirat Nabi Besar Muhammad SAW. Yang telah membawa Qalam bagi kita

semua.

Selanjutnya terimakasih kepada dosen Pembimbing mata kuliah Lingkungan Bisnis dan

Hukum Komersial , Bapak Prof Dr.H.B Isyandi,SE,MS yang telah memberikan arahan, panduan

didalam terlaksananya makalah ini.

Selanjutnya terima kasih atas Seluruh rekan rekan Mahasiswa Magister Akuntansi

Angkatan XVI kelas A atas Bantuan Semangat serta motivasinya didalam pembuatan makalah

ini.

Makalah ini memang masih jauh dari kata sempurna, tetapi kami mengharapkan dengan

keberadaan makalah ini dapat memjadi referensi baik bagi Mahasiswa, bagi akademisi, serta bagi

pembaca lainnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat disempurnakan kembali. Atas

terhatiannya kami ucapkan terima kasih.

wssalamu alaikum wr.wb

Pekanbaru, 01 Maret 2015


DAFTAR ISI

ABSTRAKSI......................................................................................
BAB. I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah.............................................................................
Pengertian Teknologi...................................................................................
Pengertian globalisasi..........................................................................

BAB. II PEMBAHASAN
Teknologi dalam ekonomi global dan pengelolaan dalam tantangan teknologi..
Hubungan teknologi dengan organisasi bisnis......................................
Mengelola system Informasi dalam organisasi bisnis....................................
Melindungi kekayaan intelektual dalam organisasi bisnis.............................
Hak para Stakeholder dan mengelola keanekaragaman tenaga kerja dalam organisasi
bisnis...................
Peranan Pemerintah ...................................................................
Isu dalam memberikan kompensasi untuk para eksekutif...........................
Peranan pemerintah dalam melindungi kepentingan organisasi
bisnis......................................
Aplikasi mengelola keanekaragaman karyawan...........................

BAB. III PENUTUP


Kesimpulan......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................
ABSTRAKSI

Tujuan makalah ini adalah ingin membahas bagaimana ekonomi dalam ekonomi global
dan pengelolaan dalam tantangan teknologi. Dengan membahas beberapa sub item yang terkait
dengan teknologi dalam ekonomi global.

Beberapa sub item yang akan dibahas yaitu mengenai hubungan teknologi dengan
organisasi bisnis, mengelola system informasi dalam organisasi bisnis,melindungi kekayaan
intelektual dalam organisasi bisnis,hak para stakeholder dan mengelola keanekaragaman tenaga
kerja dalam organisasi bisnis, peranan pemerintah, isu dalam memberikan kompensasi untuk
para eksekutif, peranan pemerintah dalam melindungi kepentingan organisasi bisnis, aplikasi
mengelola keanekaragaman karyawan.

Dalam makalah ini kita akan terlebih dahulu pengertian dari teknologi dan ekonomi
global sehingga dapat diketahui gambaran secara jelas dan pemahaman mengenai teknologi dan
ekonomi global secara luas.Selain itu juga dibahas mengenai hak para stakeholder dan mengelola
keanekaragaman tenaga kerja dalam organisasi.
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Era Globalisasi yang ditandai dengan semakin meningkatnya jalur interkoneksi dan
interdependensi dunia, berperan memfasilitasi pertumbuhan perdagangan, investasi dan
keuangan yang lebih cepat dari pendapatan nasional berbagai negara. Ekonomi nasional suatu
negara akan semakin terintegrasi menjadi ekonomi global. Globalisasi memfasilitasi bergeraknya
4i (informasi, investasi, infrastruktur dan individu) untuk melintasi batas-batas negara.

Akselerasi proses globalisasi yang dramatis difasilitasi oleh revolusi di bidang teknologi,
yang mentransformasikan masyarakat dunia memasuki era yang kita kenal dengan era
informasi. Dalam era informasi, informasi telah berkembang menjadi komoditas yang penting
dan strategis, serta semakin luas memasuki berbagai sisi dalam kehidupan masyarakat.
Pengelolaan informasi pun semakin canggih dan berkembang menjadi bisnis yang semakin
menguntungkan, sehingga menampakkan wajah yang industrial-komersial. Proses produksi,
pengolahan, dan penyebarluasan informasi semakin dipermudah dan dipercepat karena dukungan
teknologi yang semakin canggih.

Perubahan kondisi lingkungan menjadi salah satu faktor penting dalam berbagai

pertimbangan bisnis. Bagaimanapun, sebuah perusahaan dituntut untuk selalu siap menghadapi
perubahan jika ingin tetap eksis di dunia bisnis. Ini dikarenakan tuntutan pasar yang juga akan

berubah dari waktu ke waktu seiring berubahnya kondisi lingkungan. Sehingga tak heran bila

kemampuan adaptasi terhadap perubahan menjadi salah satu aspek krusial dalam perkembangan

sebuah perusahaan.

Salah satu perubahan kondisi lingkungan yang dinamikanya paling cepat adalah

teknologi. Tak bisa dipungkiri bahwa pertumbuhan teknologi bisa saja terjadi di setiap menit

setiap harinya. Penemuan-penemuan serta inovasi-inovasi baru tak henti-hentinya mewarnai

segala aspek kehidupan tak hanya di negara maju, namun juga di negara-negara berkembang

sekalipun, tak terkecuali Indonesia.

Semua perusahaan kini dituntut untuk memenuhi standar teknologi yang berlaku secara

informal di tengah-tengah masyarakat. Tak ada acuan baku mengenai hal ini, namun kemajuan

teknologi menjadi salah satu pertimbangan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya.

Kemudahan serta kualitas yang ditawarkan oleh kemajuan teknologi menjadi nilai plus di mata

masyarakat. Salah satu contoh mudah adalah perusahaan transportasi yang kini beramai-ramai

memberlakukan pemesanan tiket on-line. Pelayanan-pelayanan semacam ini amat mempengaruhi

minat pasar yang pada akhirnya mempengaruhi omset perusahaan. Pengaruh teknologi yang

amat besar dan dirasakan amat penting bagi dunia bisnis ini akan dielaborasi secara lebih spesifik

pada bab-bab selanjutnya.

B. PENGERTIAN TEKNOLOGI

Istilah teknologi berasal dari techne atau cara dan logos atau pengetahuan. Jadi
secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi sendiri
menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan
akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh
anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia.

Definisi teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses
yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Menurut Miarso (2007) teknologi adalah
proses yang meningkatkan nilai tambah, proses tersebut menggunakan atau menghasilkan suatu
produk , produk yang dihasilkan tidak terpisah dari produk lain yang telah ada, dan karena itu
menjadi bagian integral dari suatu sistem.

C. PENGERTIAN GLOBALISASI

Globalisasi adalah suatu proses penyebaran unsur-unsur baru yang menyangkut informasi
secara mendunia melalui media cetak dan elektronik. Secara terbatas, globalisasi dibentuk untuk
kemajuan teknologi di bidang komunikasi dunia. Contohnya televisi, anda dapat melihat dan
memperoleh informasi dengan berbagai peristiwa yang terjadi di seluruh dunia dalam waktu
yang relatif singkat.Selanjutnya, media informasi akan berdampak negatif jika menghambat atau
merusak teracapainya tujuan pembangunan. Tayangan-tayangan film horror, sadistis, atau adegan
porno yang ditanyangkan melalui televisi merupakan salah satu bentuk tayangan yang dapat
merusak mentaldan kepribadian bangsa, khususnya anak-anak remaja. Arus globalisasi yang membawa
perpindahan dari negara maju ke negara berkembang diperkirakan akan memberi pengaruh yang
sangat besar terhadap perubahan dan kemajuan pembangunan di negara-negara berkembang.
Dari sudut pandang ekonomi dan perdagangan, globalisasi dapat diartikan sebagai
peningkatan dalam hubungan dan saling ketergantungan dalam kegiatan ekonomi dan
perdagangan diantara berbagai negara di dunia. Globalisasi adalah suatu proses, yaitu, proses
yang berkelanjutan dari peristiwa-peristiwa yang saling berhubungan. Perdagangan internasional
dan arus keuangan mengintegrasikan ekonomi dunia, yang mengarah ke penyebaran teknologi,
budaya, dan politik.

Istilah Globalisasi, pertama kali digunakan oleh Theodore Levitt tahun 1985 yang menunjuk
pada politik-ekonomi, khususnya politik perdagangan bebas dan transaksi keuangan. Menurut
sejarahnya, akar munculnya globalisasi adalah revolusi elektronik dan disintegrasi negara-negara
komunis. Revolusi elektronik melipat gandakan akselerasi (percepatan) komunikasi, transportasi,
produksi, dan informasi. Disintegrasi negara-negara komunis yang mengakhiri Perang Dingin
memungkinkan kapitalisme Barat menjadi satu-satunya kekuatan yang memangku hegemoni
global. Itu sebabnya di bidang ideologi perdagangan dan ekonomi, globalisasi sering disebut
sebagai Dekolonisasi (Oommen), Rekolonisasi ( Oliver, Balasuriya, Chandran), Neo-Kapitalisme
(Menon), Neo-Liberalisme (Ramakrishnan). Malahan Sada menyebut globalisasi sebagai
eksistensi Kapitalisme Euro-Amerika di Dunia Ketiga.

BAB II

PEMBAHASAN

1. TEKNOLOGI DALAM EKONOMI GLOBAL DAN PENGELOLAAN DALAM

TANTANGAN TEKNOLOGI
Perkembangan dunia iptek yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi
kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut
kemampuan fisik cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin
otomatis. Sistem kerja robotis telah mengalihfungsikan tenaga otot manusia dengan pembesaran
dan percepatan yang menakjubkan.
Begitupun dengan telah ditemukannya formulasi-formulasi baru aneka kapasitas komputer,
seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu
dan aktivitas manusia. Ringkas kata, kemajuan iptek yang telah kita capai sekarang benar-benar
telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan
umat manusia.
Bagi masyarakat sekarang, iptek sudah merupakan suatu religion. Pengembangan iptek
dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja iptek
sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia. Iptek
diyakini akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagiaan dan imortalitas. Sumbangan iptek
terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak
bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa iptek mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan
bagi manusia. Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh
disilusi dari dampak negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia. Kalaupun iptek mampu
mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti iptek sinonim dengan
kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan.

Penggunaan teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam
menjadi alat-alat sederhana. Penemuan prasejarah tentang kemampuan mengendalikan api telah
menaikkan ketersediaan sumber-sumber pangan, sedangkan penciptaan roda telah membantu
manusia dalam beperjalanan dan mengendalikan lingkungan mereka. Perkembangan teknologi
terbaru, termasuk di antaranya mesin cetak, telepon, dan Internet, telah memperkecil hambatan
fisik terhadap komunikasi dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam
skala global. Tetapi, tidak semua teknologi digunakan untuk tujuan damai; pengembangan
senjata penghancur yang semakin hebat telah berlangsung sepanjang sejarah, dari pentungan
sampai senjata nuklir.

Teknologi telah memengaruhi masyarakat dan sekelilingnya dalam banyak cara. Di banyak
kelompok masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki ekonomi (termasuk ekonomi
global masa kini) dan telah memungkinkan bertambahnya kaum senggang. Banyak proses
teknologi menghasilkan produk sampingan yang tidak dikehendaki, yang disebut pencemar, dan
menguras sumber daya alam, merugikan dan merusak Bumi dan lingkungannya. Berbagai
macam penerapan teknologi telah memengaruhi nilai suatu masyarakat dan teknologi baru
seringkali mencuatkan pertanyaan-pertanyaan etika baru. Sebagai contoh, meluasnya gagasan
tentang efisiensi dalam konteks produktivitas manusia, suatu istilah yang pada awalnya hanya
menyangkut permesinan, contoh lainnya adalah tantangan norma-norma tradisional.

A. HUBUNGAN TEKNOLOGI DENGAN ORGANISASI BISNIS

Teknologi dewasa ini berkembang begitu pesat dan beragam. Keberadaannya pun kini telah
memasuki berbagai aspek kehidupan. Teknologi menawarkan kehidupan yang lebih mudah,
efisien, dan nyaman. Kini hampir tidak ada satupun area kehidupan yang tak mamanfaatkan
teknologi mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks. Teknologi memiliki area yang amat
luas sehingga tidak mudah untuk dikategorikan secara spesifik. Sukanto Reksohadiprodjo (2000)
menjelaskan pada hakikatnya, perubahan teknologi dapat dikelompokkan dalam 4 bidang,
meliputi:
1. Bidang komputer;
2. Bidang transportasi dan Komunikasi;
3. Bidang energi dan sumber daya alam;
4. Bidang proses produksi baru.
Perkembangan teknologi di bidang komputer turut mempengaruhi kinerja intern sebuah
organisasi atau perusahaan, terutama di bidang administrasi. Sistem database dapat dengan
mudah mengklasifikasi data perusahaan secara detail dan akurat. Bahkan sistem ini juga dapat
dimanfaatkan untuk absensi pegawai. Pada umumnya, sistem database mengambil peran penting
dalam pendataan inventaris perusahaan.
Kecanggihan komputer yang semula dikhawatirkan akan menambah jumlah pengangguran
kini malah berlaku sebaliknya, yakni menambah kesempatan kerja. Hampir semua perusahaan
besar kini butuh ahli komputer di bidang pendataan, informatika (pemrograman), serta tentunya
teknisi komputer. Ini dikarenakan pentingnya keberadaan sumber daya teknologi yang menopang
aktivitas perusahaan.
Kemampuan komputer mangatasi soal-soal kompleks saat ini tidak bisa disangkal lagi
amat membantu kinerja pegawai perusahaan. Pengolahan berbagai variabel yang akan mamakan
waktu lama jika diselesaikan secara manual kini akan menjadi amat mudah dan cepat dengan
komputer. Apalagi ditunjang kemajuan berbagai aplikasi analisa yang amat beragam. Banyak
pilihan bagi perusahaan untuk menggunakan aplikasi mana yang cocok untuk kebutuhan
perusahaan. Penyimpanan dan back up yang mudah juga menjadi nilai plus komputer. Kini tidak
perlu lagi khawatir data hilang asal komputer tidak error.
Kemajuan teknologi di bidang transportasi turut memudahkan perpindahan arus barang
bagi sebuah perusahaan. Berbagai pelayanan kini tersedia baik dari jalur darat, laut, dan yang
paling express yakni jalur udara. Anggaran transportasi kini menjadi salah satu hal yang paling
diperhitungkan mengingat konsekuensi antara dana dan kecepatan yang kini semakin setara.
Transportasi darat memiliki kelebihan berupa dana yang lebih murah. Transportasi laut
memungkinkan pelayanan antarpulau dan kapasitas dalam jumlah besar. Transportasi udara yang
kini menjadi primadona memiliki banyak kelabihan, antara lain fleksibilitas dan kecepatan, tapi
tidak untuk besarnya kapasitas angkut dan biaya.
Komunikasi menjadi bidang yang paling banyak diperbincangkan. Kemudahan akses
akibat meluasnya jaringan internet telah menggeser keberadaan alat-alat seperti faksimile,
telegram, atau pos. Fasilitas e-mail yang mudah, murah, dan menyenangkan dengan berbagai
fitur menarik kini menjadi pilihan utama. Internet juga menjadi senjata ampuh untuk pemasaran,
mengingat konsumsi publik yang semakin lama terus meningkat terhadap internet. Adanya
jejaring-jejaring juga membantu mempermudah komunikasi baik antarkaryawan maupun jajaran
direksi. Hubungan-hubungan informal kini dirasa lebih dibutuhkan karena dinilai lebih
mempunyai efek untuk mempererat hubungan.
Selain internet, TV dan radio tetap menjadi fokus konsumsi publik terbesar yang
dimanfaatkan perusahaan terutama dan beriklan. Program TV yang makin beragam dan bermutu
kini juga bisa disisipi kepentingan-kepentingan oleh pihak tertentu. Misalnya, acara otomotif
yang digagas oleh perusahaan transportasi kini telah banyak menghiasi layar kaca.
Menurut Sukanto Reksohadiprodjo (2000), usaha-usaha untuk mempertahankan
keseimbangan anara penggunaan serta tersedianya sumber daya dalam menghadapi berbagai
persoalan yang sifatnya teknis dan ekonomis. Kemungkinan saling mengganti antara sumber-
sumber yang satu dengan yang lain sejatinya amat terbatas, namun perkembangan teknologi
memungkin hal itu, walau terkadang dibutuhkan biaya yang amat tinggi.
Satu hal yang dikhawatirkan dari pemanfaatan teknologi yang berlebihan adalah
pencemaran lingkungan. Tak bisa dipungkiri, alat-alat teknologi lebih banyak berbahan
anorganik (kimia) daripada bahan alami (organik). Emisi karbon juga amat besar, terutama pada
alat-alat canggih seperti komputer, kendaraan bermotor, dan Pendingin Ruangan. Sehingga kini
para ilmuan mulai mencari solusi untuk penggunaan teknologi ramah lingkungan yang digagas
perusahaan-perusahaan maju, terutama dari jepang.
Teknologi dewasa ini berkembang begitu pesat dan beragam. Keberadaannya pun kini telah
memasuki berbagai aspek kehidupan. Teknologi menawarkan kehidupan yang lebih mudah,
efisien, dan nyaman. Kini hampir tidak ada satupun area kehidupan yang tak mamanfaatkan
teknologi mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks. Teknologi memiliki area yang amat
luas sehingga tidak mudah untuk dikategorikan secara spesifik.
a. Teknologi Ditetapkan
Teknologi adalah istilah luas yang mengacu pada pengetahuan dan penggunaan alat-alat
kemanusiaan dan kerajinan. Fitur dominan teknologi adalah perubahan dan kemudian dilakukan
perubahan lagi. Misalnya teknologi telah membawa perubahan sehingga beberapa orang
mengalami shock akibat perubahan terjadi begitu cepat yang mendekati batas toleransi manusia
dan beberapa orang kehilangan kemampuan untuk mengatasi dan mengikutinya. Meskipun
teknologi ini bukan satu-satunya penyebab perubahan dalam masyarakat, tetapi merupakan
penyebab utama, baik secara langsung maupun tidak terlibat langsung dalam perubahan yang
paling sering terjadi di masyarakat. Fitur lain dari teknologi ini adalah efek yang sangat meluas
melampaui titik langsung dari dampak perubahan teknologi. Teknologi juga mempengaruhi
setiap komunitas dari masyarakat, misalnya telekomunikasi, transmisi informasi melalui jarak
yang jauh, hal itu sebagai peran penting dan memberikan pengaruh positif dalam pembangunan
masyarakat kita.
b. Tahapan Teknologi di Masyarakat
Sukanto Reksohadiprodjo (2000) menjelaskan pada hakikatnya, perubahan teknologi dapat
dikelompokkan dalam 4 bidang :

PERUBAHAN

Komputer Proses Produksi Baru

Transportasi & Energi & SDA


Komunikasi

Penjelasan :
1. Bidang komputer;
Perkembangan teknologi di bidang komputer turut mempengaruhi kinerja intern sebuah
organisasi atau perusahaan, terutama di bidang administrasi. Sistem database dapat dengan
mudah mengklasifikasi data perusahaan secara detail dan akurat. Bahkan sistem ini juga dapat
dimanfaatkan untuk absensi pegawai. Pada umumnya, sistem database mengambil peran penting
dalam pendataan inventaris perusahaan.
Kecanggihan komputer yang semula dikhawatirkan akan menambah jumlah pengangguran
kini malah berlaku sebaliknya, yakni menambah kesempatan kerja. Hampir semua perusahaan
besar kini butuh ahli komputer di bidang pendataan, informatika (pemrograman), serta tentunya
teknisi komputer. Ini dikarenakan pentingnya keberadaan sumber daya teknologi yang menopang
aktivitas perusahaan.
Kemampuan komputer mangatasi soal-soal kompleks saat ini tidak bisa disangkal lagi
amat membantu kinerja pegawai perusahaan. Pengolahan berbagai variabel yang akan mamakan
waktu lama jika diselesaikan secara manual kini akan menjadi amat mudah dan cepat dengan
komputer. Apalagi ditunjang kemajuan berbagai aplikasi analisa yang amat beragam. Banyak
pilihan bagi perusahaan untuk menggunakan aplikasi mana yang cocok untuk kebutuhan
perusahaan. Penyimpanan dan back up yang mudah juga menjadi nilai plus komputer. Kini tidak
perlu lagi khawatir data hilang asal komputer tidak error.

2. Bidang Transportasi dan Komunikasi;


Kemajuan teknologi di bidang transportasi turut memudahkan perpindahan arus barang
bagi sebuah perusahaan. Berbagai pelayanan kini tersedia baik dari jalur darat, laut, dan yang
paling express yakni jalur udara. Anggaran transportasi kini menjadi salah satu hal yang paling
diperhitungkan mengingat konsekuensi antara dana dan kecepatan yang kini semakin setara.
Transportasi darat memiliki kelebihan berupa dana yang lebih murah. Transportasi laut
memungkinkan pelayanan antarpulau dan kapasitas dalam jumlah besar. Transportasi udara yang
kini menjadi primadona memiliki banyak kelabihan, antara lain fleksibilitas dan kecepatan, tapi
tidak untuk besarnya kapasitas angkut dan biaya.
Komunikasi menjadi bidang yang paling banyak diperbincangkan. Kemudahan akses
akibat meluasnya jaringan internet telah menggeser keberadaan alat-alat seperti faksimile,
telegram, atau pos. Fasilitas e-mail yang mudah, murah, dan menyenangkan dengan berbagai
fitur menarik kini menjadi pilihan utama. Internet juga menjadi senjata ampuh untuk pemasaran,
mengingat konsumsi publik yang semakin lama terus meningkat terhadap internet. Adanya
jejaring-jejaring juga membantu mempermudah komunikasi baik antarkaryawan maupun jajaran
direksi. Hubungan-hubungan informal kini dirasa lebih dibutuhkan karena dinilai lebih
mempunyai efek untuk mempererat hubungan.
Selain internet, TV dan radio tetap menjadi fokus konsumsi publik terbesar yang
dimanfaatkan perusahaan terutama dan beriklan. Program TV yang makin beragam dan bermutu
kini juga bisa disisipi kepentingan-kepentingan oleh pihak tertentu. Misalnya, acara otomotif
yang digagas oleh perusahaan transportasi kini telah banyak menghiasi layar kaca.
3. Bidang energi dan sumber daya alam;
Menurut Sukanto Reksohadiprodjo (2000), usaha-usaha untuk mempertahankan
keseimbangan anara penggunaan serta tersedianya sumber daya dalam menghadapi berbagai
persoalan yang sifatnya teknis dan ekonomis. Kemungkinan saling mengganti antara sumber-
sumber yang satu dengan yang lain sejatinya amat terbatas, namun perkembangan teknologi
memungkin hal itu, walau terkadang dibutuhkan biaya yang amat tinggi.
4. Bidang proses produksi baru.
Satu hal yang dikhawatirkan dari pemanfaatan teknologi yang berlebihan adalah
pencemaran lingkungan. Tak bisa dipungkiri, alat-alat teknologi lebih banyak berbahan
anorganik (kimia) daripada bahan alami (organik). Emisi karbon juga amat besar, terutama pada
alat-alat canggih seperti komputer, kendaraan bermotor, dan Pendingin Ruangan. Sehingga kini
para ilmuan mulai mencari solusi untuk penggunaan teknologi ramah lingkungan yang digagas
perusahaan-perusahaan maju, terutama dari jepang.

c. Pendorong Pertumbuhan Teknologi


Dinamika ledakan pertumbuhan teknologi didokumentasikan dalam bagaimana bisnis
beroperasi dan tetap bertahan, yang didasari oleh factor pertumbuhan ekonomi dan produktivitas
pekerja serta penelitian dan pengembangan investasi

1. Teknologi internet
Salah satu inovasi teknologi yang paling terlihat dan luas dalam penggunaan beberapa
tahun terakhir yakni banyaknya yang menggunakan internet atau world wide web(www.).
Internet adalah jaringan komunikasi elektronik global yang menghubungkan individu dan
organisasi, memungkinkan pengguna untuk mengirim atau menerima email dan mengakses
informasi dari hamper kesemua perpustakaan atau computer pribadi.
Ekspektasi pada awal adalah mulai tumbuhnya kesepakatan bahwa pengembangan
teknologi perlu berubah arah menjadi lebih focus untuk menjawab permasalahan nyata atau
memenuhi kebutuhan industry dan masyarakat pengguna. Resistensi internal sangat mungkin
untuk muncul di kalangan akademis dan penelitian dalam proses pergeseran prioritas penelitian
dari keingintahuan peneliti menjadi orientasi pada tujuan penelitian, dari penelitian yang
dilakukan untuk pemuas rasa keingintahuan akademik menjadi penelitian untuk menjawab
permasalahan nyata yang dihadapi masyarakat dan Negara.

Teknologi dan bisnis telah terjadi sejak zaman revolusi industri. Hubungan antara kedua
menjadi lebih kuat di era informasi, terutama dengan munculnya pertukaran bisnis elektronik.
Teknologi mempengaruhi setiap aspek dari invonasi pasar global, kemitraan juga mempengaruhi
dan merubah hubungan bisnis pada pemangku kepentingan. Banyak dari inovasi ini
menyebabkan membaiknya pertukaran bisnis namun disisi lain tantangan etika dan sosial yang
serius juga muncul
2. Teknologi dan E-Commerce
Selama fase era informasi perkembangan teknologi, pertukaran bisnis elektronik antara bisnis
muncul sebagai kekuatan ekonomi dan sosial yang sangat kuat dan global. Pertukaran bisnis
elektronik ini disebut sebagai e-commerce, yang terdiri dari membeli dan menjual barang dan
jasa secara elektronik yaitu melalui internet.
3. Kekuatan Teknologi
Inti dari industry teknologi tinggi adalah pembangunan system teknologi informasi
sedangkan desain halaman web mungkin menerima banyak media, industri teknologi tinggi
didasarkan pada kinerja yang dilakukan perusahaan seperti menggali parit untuk meletakkan pipa
yang mengandung serat optic kabel untuk membuat server yang menghubungkan jaringan-
jaringan tersebut. Teknologi tinggi ini dibangun oleh infrastruktur masyarakat informasi serta
memudahkan orang berbisnis diseluruh dunia sehingga mampu berkomunikasi dan melakukan
bisnis tersebut disetiap system
4. Munculnya Partisipasi Internet Global
Orang lebih banyak memilih akses teknologi daripada sebelumnya. Penduduk suatu
Negara semakin menikmati peralatan, perangkat, hiburan dan perelatan komunikasi yang
berenergi tinggi. Individu dan bisnis di Negara-negara maju seperti di Amerika Utara, Eropa dan
beberapa Negara Asia sudah bergantung pada perangkat komunikasi elektronik untuk mengakses
informasi dan melakukan beberapa transaksi bisnis. Dalam lingkungan kerja saat ini hamper
setiap manajer Amerika menggunakan computer desktop, mesin fax, mesin penjawab, voice mail
dan telepon seluler. Teknologi perangkat ini telah menjadi alat yang umum seperti :
a. M-Commerce
b. Teknologi dan Pendidikan
c. Informasi Medis melalui Internet

Infrastruktur teknologi informasi merupakan isu sentral dalam beberapa tahun terakhir
baik dalam bisnis maupun dalam manajemen sistem informasi. Infrastruktur teknologi informasi
telah menjadi alat yang dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mencapai
keunggulan bersaing sehingga menjadikan penggunaan infrastruktur teknologi informasi sebagai
kebutuhan strategi yang merupakan kunci yang memungkinkan implementasi dari sistem
inovasi, mengurangi biaya, meningkatkan bargaining power, mendefinisikan kembali dan
meningkatkan pelayanan dan memungkinkan perusahaan untuk menawarkan produk-produk
baru. Selain itu, infrastruktur teknologi informasi dibutuhkan oleh perusahaan agar dapat
mengalami perubahan-perubahan gradual untuk mendapatkan keuntungan dengan adanya
teknologi baru dan efisiensi. Infrastruktur teknologi informasi juga dibutuhkan untuk
mengadakan perubahan-perubahan proses bisnis guna memenuhi kebutuhan strategi saat ini dan
untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Teknologi Informasi adalah bagian dari sistem informasi dan teknologi informasi
merujuk pada teknologi yang digunakan dalam menyampaikan dan mengolah informasi.
Teknologi sudah memberikan perubahan yang sangat mendasar baik bagi organisasi swasta
maupun publik.

Oleh sebab itu teknologi informasi sangat berperan penting dalam menentukan daya
saing dan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan kinerja bisnis di masa yang akan datang.
Sumber daya teknologi informasi dapat digunakan para pemimpin perusahaan dan konsultan
untuk menentukan keberhasilan dalam suattu perusahaan. Hubungan teknologi informasi dengan
kinerja perusahaan sangat erat kaitannya. Menurut para peneliti sistem informasi, teknologi
informasi dapat meningkatkan Knowledge Management Capability Organisasi. Knowledge
Management Capability dapat memberikan manfaat kompetitif serta meningkatkan kinerja suatu
perusahaan. Oleh sebab itu teknologi informasi dapat mempengaruhi kinerja perusahaan melalui
Knowledge Management Capability.
Broadbent dan Weill (1996) mengemukakan bahwa infrastruktur teknologi informasi
memberikan pondasi dasar bagi kapabilitas teknologi informasi yang digunakan untuk
membangun aplikasi bisnis dan biasanya dikelola oleh kelompok sistem informasi, seperti
terlihat dalam gambar berikut ini.

Tingkat paling dasar dari komponen teknologi informasi, seperti komputer dan teknologi
komunikasi, yang saat ini merupakan komoditi utama dan dapat dengan mudah diperoleh di
market place. Pada lapisan kedua terdiri dari serangkaian pelayanan yang tersedia seperti:
management of large scale data processing, provision of electronic data interchange (EDI)
capability, atau management of firm-wide database. Komponen tingkat dasar diubah ke dalam
penggunaan pelayanan infrastruktur teknologi informasi oleh human information technology
infrastructure yang merupakan kombinasi dari knowledge, skill dan experience. Dengan
demikian, human information technology infrastructure mengubah komponen infrastruktur
teknologi informasi menjadi serangkaian pelayanan infrastruktur teknologi informasi yang dapat
dipercaya. Investasi teknologi informasi yang digunakan, dan terletak di atas, merupakan aplikasi
infrastruktur, seperti order entry pembukaan rekening bank, analisis penjualan dan sistem
pembayaran, yang merupakan bentuk proses bisnis sesungguhnya.

Duncan et al (1995) mengemukakan ada empat dimensi infrastruktur teknologi aspek


manusia yaitu: (1) pengetahuan dan keahlian manajemen tentang teknologi informasi, (2)
pengetahuan dan keahlian fungsional tentang bisnis, (3) keahlian interpersonal dan manajemen,
dan (4) pengetahuan dan keahlian teknikal. Pengetahuan dan keahlian manajemen tentang
teknologi berhubungan dengan dimana dan bagaimana menyebarkan teknologi informasi secara
efektif dan menguntungkan untuk mencapai tujuan-tujuan strategi bisnis. Pengetahuan dan
keahlian fungsional tentang bisnis meliputi tingkat pengetahuan dan variasi fungsi di dalam
bisnis dan kemampuan untuk mengetahui semua lingkungan bisnis. Keahlian interpersonal dan
manajemen meliputi kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan personal dalam
area fungsional dan untuk bekerja di dalam suatu lingkungan kolaborasi, serta kemampuan untuk
memimpin tim proyek. Pengetahuan dan keahlian teknikal mengukur dalam dan luasnya
keistimewaan teknologi informasi teknik (sistem operasi, bahasa pemrogaman, sistem
manajemen database, network, telekomunikasi, dan lain-lain) di dalam organisasi.
B. MENGELOLA SISTEM INFORMASI DALAM ORGANISASI BISNIS
Persaingan di bidang bisnis pada masa sekarang meningkatkan kebutuhan manajemen akan
informasi. Manajemen membutuhkan informasi yang akurat dan cepat yang disajikan dalam
bentuk yang informatif sebagai dasar pengambilan keputusan. Informasi yang dibutuhkan berasal
dari lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Penguasaan terhadap informasi yang berasal
dari kedua lingkungan tersebut sangat penting dalam menentukan strategi yang tepat dalam
persaingan bisnis yang sedang terjadi.
Informasi yang berasal dari lingkungan internal didapat dengan melakukan pemrosesan
terhadap dokumen-dokumen yang digunakan sebagai pencatatan dan bukti transaksi yang terjadi.
Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dari informasi yang berasal dari lingkungan internal
dibutuhkan suatu mekanisme pemrosesan yang memenuhi komponen tersebut. Solusi yang tepat
untuk masalah ini adalah dengan menggunakan sistem informasi yang tepat.
Selain untuk kebutuhan manajemen, sistem informasi yang tepat dibutuhkan juga untuk
memperlancar proses bisnis yang ada di dalam perusahaan. Sistem informasi yang terpusat dan
digunakan oleh setiap bagian yang ada di perusahaan akan mempercepat pertukaran informasi
yang akurat dari dan ke setiap bagian. Dengan demikian, proses bisnis yang terjadi di dalam
perusahaan menjadi lebih efektif dan efisien.
Sistem Informasi, dengan dukungan teknologi informasi, telah menjadi komponen penting
dalam organisasi bisnis modern yang sukses menjalankan usahanya, karena mampu membantu
dalam pengembangan bisnis dan mengelola keunggulan kompetitif. Sistem dan teknologi
informasi juga diandalkan untuk meningkatkan efiektivitas dan efisiensi proses-proses bisnis
yang ada di organisasi, sehingga menjadi proses bisnis unggulan (best practice), juga mampu
memfasilitasi jajaran manajer dalam pengambilan putusan dan kolaborasi antar bagian.
Sistem informasi mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi (hardware, software
dan jaringan komunikasi), sumber data serta kebijakan dan prosedur kerja, untuk mengelola
(menyimpan, mengakses kembali, mengubah dan menyebarluaskan) informasi dalam sebuah
organisasi.Sistem Informasi pada sebuah organisasi, dapat digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu
sistem pendukung operasional (misalnya untuk mengefisienkan taransaksi bisnis, mengendalikan
proses industri, mendukung komunikasi dan kolaborasi) dan sistem pendukung manajemen
(misalnya untuk menyediakan laporan dan tampilan, dukungan langsung pada proses
pengambilan putusan).
Perusahaan melakukan aktivitas kerja menggunakan informasi untuk beroperasi secara
efisien dan meningkatkan kinerja keseluruhan perusahaan. Sistem informasi digunakan
perusahaan untuk membuat keputusan yang lebih baik dan meningkatkan kinerja perusahaan
mereka. Sistem informasi adalah proses meningkatkan bisnis yang terletak pada inti bisnis,
sistem informasi digunakan dalam proses bisnis yang mana mengacu kepada metode dimana
pekerjaan dikelola, dikoordinasikan, dan difokuskan untuk memproduksi produk atau jasa yang
bernilai. Proses bisnis adalah arus kerja, informasi, dan pengetahuan untuk serangkaian aktivitas.

Sebagai contoh, hampir semua bisnis memiliki cara untuk memperkerjakan karyawan
dalam hal ini proses memperkerjakan karyawan adalah proses bisnis dalam pengertian
serangkaian aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk memperkerjakan karyawan baru. Dan
salah satu tujuan sistem informasi adalah untuk membuat proses bisnis dengan seefisien
mungkin. Terdapat dua cara sistem informasi meningkatakan proses bisnis dengan efisien yaitu :

Meningkatkan efisiensi proses yang ada.

Mengubah proses yang ada dengan proses yang baru yang dapat merubah bisnis.

Sistim Informasi pada proses bisnis sebelumnya dilakukan secara manual, seperti
pengecekan kredit klien atau memeperoleh tagihan, dan pengiriman pemesanan. Teknologi baru
dapat mengubah arus informasi untuk menghentikan langkah berurutan dengan tugas yang dapat
dilakukan secara paralel dan menghilangkan penundaan pada pembuatan keputusan dengan kata
lain informasi dapat mengubah keseluruhan proses bisnis yang ada menjadi proses bisnis yang
baru.

Perusahaan yang berukuran besar dan menengah memiliki ribuan program komputer dan
ratusan sistem yang berbeda, bahkan perusahaan kecil memiliki sekumpulan sistem yang berbeda
seperti, e-mail untuk pelanggan,google untuk sarana periklanan, sistem untuk menjaga catatan
transaksi penjualan dan menjaga catatan pemasok.

Sistem Penjualan Dan Pemasaran

Fungsi penjualan dan pemasaran bertanggung jawab dalam menjual produk atau jasa
organisasi. Dalam pemasaran yang harus diperhatikan adalah mengenali pelanggan produk atau
jasa perusahaan, menentukan kebutuhan dan permintaan pelanggan, merenacanakan dan
mengembangkan produk atau jasa. Sistem penjualan dan pemasaran membantu manajemen
untuk mengawasi pergerakan yang mempengaruhi produk baru dan kesempatan penjualan, dan
mengawasi kinerja pesaing.

Sistem Manufaktur dan Produksi

Fungsi manufaktur dan produksi untuk memproduksi barang dan jasa perusahaan. Sistem
manufaktur dan produksi meliputi perencanaan, pengembangan, dan pemeliharaan fasilitas
produksi. Untuk sistem bagian produksi menetapkan sasaran, pengadaan, penyimpanan, dan
bahan produksi untuk membuat produk menggunakan penjadwalan peralatan, fasilitas, bahan
baku, dan tenaga kerja.

Sistem Keuangan dan Akuntansi

Fungsi keuangan untuk mengelola aset keuangan perusahaan seperti : uang tunai , saham,
obligasi, dan investasi lainnya yang digunakan untuk memaksimalkan pengembalian atas aset
keuangan.

Fungsi Akuntansi bertanggung jawab menjaga dan mengelola catatan keuangan


perusahaan dalam hal penerimaan, pembayaran, depresiasi, penggajian, yang digunakan untuk
menghitung arus dana perusahaan.

Sistem Sumber Daya Manusia

Fungsi sumber daya manusia untuk menarik, mengembangkan, dan mempertahan kan
tenaga kerja perusahaan dan digunakan untuk mendukung aktivitas seperti, mengenali karyawan
yang potensial.

Sistem Pemrosesan Transaksi

Manajer operasional membutuhkan sistem yang menyimpan catatan aktivitas dasar dan
transaksi organisasi, seperti penjualan, penerimaan kas, penggajian, keputusan kredit dan arus
bahan baku dipabrik dan sebuah sistem pemrosesan transaksi adalah sistem terkomputerisasi
yang menjalankan dan mencatat transaksi rutin harian yang diperlukan untuk menjalankan bisnis.

Sistem Informasi Manajemen Dan Sistem Pendukung Keputusan


SIM merangkum dan melaporkan operasi dasar perusahaan menggunakan data yang
disediakan oleh sistem pemrosesan transaksi.

Sistem Informasi, dengan dukungan teknologi informasi, telah menjadi komponen


penting dalam organisasi bisnis modern yang sukses menjalankan usahanya, karena mampu
membantu dalam pengembangan bisnis dan mengelola keunggulan kompetitif. Sistem dan
teknologi informasi juga diandalkan untuk meningkatkan efiektivitas dan efisiensi proses-proses
bisnis yang ada di organisasi, sehingga menjadi proses bisnis unggulan (best practice), juga
mampu memfasilitasi jajaran manajer dalam pengambilan putusan dan kolaborasi antar bagian.

Sistem informasi mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi (hardware, software


dan jaringan komunikasi), sumber data serta kebijakan dan prosedur kerja, untuk mengelola
(menyimpan, mengakses kembali, mengubah dan menyebarluaskan) informasi dalam sebuah
organisasi. Sistem Informasi pada sebuah organisasi, dapat digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu
sistem pendukung operasional (misalnya untuk mengefisienkan transaksi bisnis, mengendalikan
proses industri, mendukung komunikasi dan kolaborasi) dan sistem pendukung manajemen
(misalnya untuk menyediakan laporan dan tampilan, dukungan langsung pada proses
pengambilan putusan).
Foundation Concepts: fundamental behavioral, technical, business and managerial concepts

Information Technology: Hardware, software, networks, data management and Internet-


based technology

Business Applications: Major uses of the IS in the organization

Development Processes: How to plan, develop and implement IS to meet business


opportunities

Management Challenges: The challenges of effectively and ethically managing IT

Dalam mengelola system informasi dalam organisasi bisnis dapat dilakukan beberapa hal yaitu :

a. Melindungi Privasi Bisnis


Dalam menanggapi keluhan karyawan tentang praktek inovasi privasi mereka maka
banyak perusahaan telah mengembangkan kebijakan privasi yang memperbolehkan untuk
penggunaan teknologi perusahaan untuk memonitor aktivitas karyawan. Misalnya HCA Healter
(Columbia) mengeluarkan kebijakan atau member peringatan kepada karyawan tentang
komunikasi elektronik yang sangat penting didunia bisnis. Sejak tahun 2001 perdebatan
mengenai perlindungan akses privasi terhadap pemerintah terus terjadi, hingga awal 2006 Uni
Eropa mengeluarkan undang-undang mengenai penyerahan informasi karyawan kepada
pemerintah dalam situasi tertentu yang melibatkan keamanan social dan ancaman terorisme.
Peningkatan jumlah ponsel yang memungkinkan pengguna untuk mengambil gambar lebih jelas
tentang apa yang terjadi disekitar mereka telah menimbulkan berbagai keberatan privasi, kadang
teknologi ini telah membantu penegakan hukum sehingga mempermudah penangkapan penjahat
seperti membobol mobil atau toko. Namun dalam kasus lain orang merasa bahwa ada
pelanggaran mengenai privasi mereka ketika terjebak dalam situasi romantic atau memalukan.
Konsep privasi itu sendiri bukan hal baru dan secara umum didefinisikan sebagai
kemampuan individu untuk mengontrol istilah dimana informasi pribadinya diperoleh dan
digunakan (Westin, 1967; Galanxhi-Janaqi dan Fui-Hoon Nah, 2004). Dimana internet yang
bersangkutan, privasi mempengaruhi aspek-aspek seperti memperoleh distribusi atau
penggunaan non-dasar informasi pribadi (Wang et al, 1998.). kapasitas teknologi baru
berkembang untuk memproses informasi, ditambah kerumitannya, telah membuat privasi
masalah semakin penting (Kelly dan Erickson, 2004, 2005). Akibatnya,ketidakpercayaan
konsumen meningkat tentang bagaimana data pribadi yang dikumpulkan dan diproses.
Pentingnya kuantitatif dari masalah ini ditunjukkan oleh Udo (2001), yang menunjukkan bahwa
perlindungan privasi merupakan perhatian pembeli terbesar dari internet

b. Upaya Mengelola Sistem Informasi dalam Organisasi Bisnis


Bisnis membuat berbagai upaya untuk mengelola privasi stakeholder dalam bentuk
Platform untuk Privacy Preferences Proyek (P3P), memungkinkan website untuk
mengekspresikan praktik privasi mereka dalam format standar yang dapat diambil secara
otomatis dan ditafsirkan dengan mudah oleh agen pengguna. Agen pengguna P3P akan
memungkinkan pengguna untuk diberitahu tentang situs praktek (dalam format mesin dan
terbaca oleh manusia) untuk mengotomisasi berdasarkan praktek yang tepat dalam pengambilan
keputusan. P3P ini telah ditambahkan kebeberapa browser internet tanpa dikenakan biaya
tambahan atau gratis diinternet.

c. Keamanan Manajemen Informasi


Selain masalah dengan kurangnya privasi, kurangnya keamanan seperti yang dirasakan
oleh konsumen online merupakan hambatan utama pengembangan e-commerce (Furnell dan
Karweni, 1999; Chou et al, 1999;. Dong-nya et al, 2004). Bisnis sadar akan pentingnya menjaga
informasi di lokasi yang aman dan menjaga sumber daya yang berharga. Cara terbaik untuk
mengelola keamanan informasi masih merupakan tantangan besar bagi bisnis terutama pihak
manajemen, namun salah satu caranya yakni dengan server. Server merupakan sebuah
perangkat/mesin dengan sistem komputer untuk memberikan fasilitas layanan tertentu di dalam
jaringan komputer. Aspek keamanan menjadi faktor yang penting untuk diperhatikan pada
sebuah server dikarenakan berbagai serangan dari luar sering diluncurkan dengan memanfaatkan
vulnerability yang ada pada server. Serangan yang timbul dapat mengakibatkan hal yang fatal
terhadap bisnis suatu organisasi. Oleh karena itu, perlu dilakukan proses hardening untuk
menambah tingkat keamanan pada server. Istilah hardening secara umum berarti melakukan
proses pengerasan suatu lapisan yang lembut sehingga lapisan tersebut menjadi lebih kuat dan
lebih tahan terhadap kerusakan. Prinsip itu juga yang digunakan untuk menerapkan hardening
server yang berpengaruh terhadap keamanan server.

d. Tanggapan Bisnis Mengenai Keamanan Informasi


Masalah yang timbul dalam keamanan informasi berteknologi tinggi yakni munculnya
para hacker pada bisnis. Untuk mengatasi jumlah tingkat serangan hacker pada bisnis,
perusahaan mulai melihat perlunya investasi lebih banyak kedalam sumber daya yang
melindungi data informasi mereka. Perusahaan berusaha dengan cepat untuk merespon hal
tersebut. Pada tahun 2006, perusahaan justru lebih agresif dan berbalik melawan gangguan
keamanan yang semakin meningkat. Pada tahun 2005 sebagian perangkat lunak sedikit aman dan
lebih terjangkau setelah dua dari setiap tiga serangan komputer dicegat, sementara beberapa
virus profil tinggi muncul sehingga sistem keamanan perusahaan menurun, satu disetiap 36 e-
mail atau 3 persen data mengandung virus sehingga turun 6 persen dari tahun 2004. Ketika
sekelompok hacker mengira mereka berhasil masuk ke sistem komputer dan menembus situs
sistem keamanan penting, justru sebenarnya malah sebaliknya, mereka akan masuk ke teknologi
honeypot, sistem yang digunakan oleh para keamanan profesional untuk memancing hacker ke
situsweb palsu di mana setiap gerakan hacker dapat dilacak. Lance Spitzner, pencipta perangkap
honeypot, banyak memposting temuannya tentang kegiatan hacker di Internet untuk komunitas
keamanan agar digunakan dan dapat belajar dari penemuan ini. Ada beberapa bisnis
menggunakan metode lain untuk mengurangi intrusi pidana karena situs mereka. Mereka
membayar hacker untuk hak paten sehingga orang lain tidak akan berani menggunakannya.

e. Chief Information Officer


Tanggung jawab pengelolaan teknologi dengan masalah privasi dan keamanan bagi organisasi
bisnis dipercayakan kepada kepala petugas informasi (Cl0). Banyak perusahaan mengangkat
manajer pengolahan data dengan gelar Chief Information Officer. CIO diharapkan dapat mengurangi
biaya melalui efisiensi dan produktivitas, mengaktifkan atau mendorong inovasi bisnis, dan
menciptakan atau memungkinkan keuntungan kompetitif bagi perusahaan. Menurut William
E.Ketvie, mantan CIO Fannie Mae itu ujung tombak dari bisnis serta alat untuk menghasilkan
pendapatan. Setiap bisnis membutuhkan seorang eksekutif yang dapat menggunakan teknologi
terbaru untuk menjangkau pelanggan dan pemasok dengan lancar sampai mampu mengkomunikasikan
data.

f. Pornografi dalam Internet


Banyak yang percaya bahwa industri pornografi Internet, yang berisi tulisan eksplisit
seksual atau gambar yang dimaksudkan untuk membangkitkan gairah seksual adalah daerah
yang paling aktif dan menguntungkan e-commerce. Pada 2006, ada 4,2 juta situs Web pornografi, 372 juta
halaman Web dan 2,5 miliar pornografi harian di e-mail seluruh dunia. Download Pornografi
merupakan 35persen dari semua download internet. Para ahli memperkirakan pendapatan
tahunan dari industry pornografi di seluruh dunia sebesar $ 57 miliar dan $ 12 miliar di Amerika
Serikat saja. Beberapa negara agresif memonitor dan mencoba untuk mengendalikan kegiatan
yang berhubungan dengan situs web untuk menyenangkan orang dewasa yang berorientasi
material.
yahoo! situs web yang paling populer di Jepang, yang berkantor di Tokyo digerebek
polisi diindikasikan melakukan penjualan dari pornografi ilegal di situs lelang tersebut.
Serangan ini mengikuti tindakan yang diambil terhadap perusahaan induk, - Yahoo! , Inc yang
berberbasis di AS, yang diperintahkan oleh pemerintah Perancis untuk memblokir pengguna
akses. Yang terakhir yahoo menghapus semua iklan dewasa terkait produk, seperti video dari situs
web. Pada tahun 1998, Presiden Clinton menandatangani undang-undang perlindungan privasi
online anak. Undang-Undang, menyebutkan dalam bab 16, tujuan utama dari UU ini adalah
untuk memberikan kontrol orang tua atas informasi yang diperoleh dari anak-anak mereka secara
online dan bagaimana informasi tersebut digunakan. UU ini secara khusus berlaku untuk anak
dibawah 13 tahun. Selain itu, mahkama Agung AS memutuskan pada 2003 bahwa Kongres memiliki hak
untuk memaksa perpustakaan umum untuk menginstal filter internet di komputer mereka.
Meskipun demikian, masih banyak akses Web yang tidak diblokir dengan sah.

C. MELINDUNGI KEKAYAAN INTELEKTUAL DALAM ORGANISASI BISNIS

Kekayaan intelektual adalah kekayaan yang timbul dari kemampuan intelektual manusia
yang dapat berupa karya di bidang teknologi, ilmu pengetahuan, seni dan sastra. Karya ini
dihasilkan atas kemampuan intelektual melalui pemikiran, daya cipta dan rasa yang memerlukan
curahan tenaga, waktu dan biaya untuk memperoleh produk baru dengan landasan kegiatan
penelitian atau yang sejenis. Kekayaan Intelektual (HAKI) atau Hak Milik Intelektual (HMI)
atau harta intelek (di Malaysia) merupakan padanan bahasa Inggris intellectual property right.
Secara substantif pengertian HaKI dapat dideskripsikan sebagai hak atas kekayaan yang
timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia. Karya-karya intelektual tersebut di
bidang ilmu pengetahuan, seni, sastra ataupun teknologi, dilahirkan dengan pengorbanan tenaga,
waktu dan bahkan biaya. Adanya pengorbanan tersebut menjadikan karya yang dihasilkan
menjadi memiliki nilai. Apabila ditambah dengan manfaat ekonomi yang dapat dinikmati, maka
nilai ekonomi yang melekat menumbuhkan konsepsi kekayaan (Property) terhadap karya-karya
intelektual. Bagi dunia usaha, karya-karya itu dikatakan sebagai aset perusahaan.
Kekayaan intelektual membutuhkan perlindungan dari pesaing bagi perusahaan untuk
tetap menguntungkan. Ini membutuhkan paten, hak cipta, merek dagang atau pelestarian rahasia
dagang. Kebanyakan bisnis memiliki nama, logo dan teknik branding yang serupa yang dapat
manfaat dari trademarking. Paten dan hak cipta di Amerika Serikat sebagian besar diatur oleh
hukum federal, sementara perdagangan rahasia dan trademarking sebagian besar masalah hukum
negara. Karena sifat kekayaan intelektual, bisnis membutuhkan perlindungan dalam setiap
yurisdiksi di mana mereka prihatin tentang pesaing. Banyak negara penandatangan perjanjian
internasional mengenai kekayaan intelektual, dan dengan demikian perusahaan yang terdaftar di
negara-negara tunduk kepada hukum nasional yang terikat oleh perjanjian ini. Dalam rangka
untuk melindungi rahasia perdagangan, perusahaan mungkin membutuhkan karyawan untuk
menandatangani klausul non-bersaing yang akan memberlakukan pembatasan pada interaksi
karyawan dengan pemangku kepentingan, dan pesaing.

Dengan kemajuan teknologi, melindungi kepemilikan hak cipta telah menjadi lebih
menantang dari sebelumnya. Ide-ide, konsep, dan kreasi simbolik lainnya dari pikiran manusia
sering disebut sebagai kekayaan intelektual. Di Amerika Serikat, kekayaan intelektual dilindungi
melalui sejumlah undang-undang khusus dan kebijakan publik, termasuk hak cipta, paten, dan
merek dagang. Tidak semua negara memiliki "kebijakan serupa dengan yang ada di amerika
serikat, dengan kemudahan mengakses informasi melalui technology, terutama Internet, muncul
pertanyaan serius tentang melindungi kekayaan intelektual. Dari semua paket perangkat lunak
yang diinstal pada komputer pribadi diperkirakan telah menghasilkan kerugian $ 34 milyar di
seluruh dunia pada 2005. 20 perusahaan perangkat lunak memprediksi kerugian ini akan terus
meningkat di Negara-negara Dunia yang terlibat dalam pasar global. Perusahaan meminta
bantuan pada pembajak perangkat lunak dari lembaga pemerintah dan pengadilan baik di dalam
dan di luar negara Amerika Serikat. Sejak tahun 1988, Perangkat Lunak Busineis Alliance (BSA)
telah menjadi perwakilan perusahaan internasional untuk menjejakan kaki di dunia perangkat
lunak sebelum pemerintah dan konsumen. BSA berusaha untuk mendidik pengguna komputer
agar mengetahui tentang hukum hak cipta perangkat lunak, lobi untuk kebijakan publik yang
akan mendorong inovasi dan memperluas peluang perdagangan perangkat lunak perusahaan, dan
melawan pembajakan perangkat lunak. Anggotanya antara lain Apple Computer, Corel,
Macromedia (Asia), Microsoft "Symantec, dan banyak organisasi berpengaruh lainnya di industri
perangkat lunak.
Berikut beberapa langkah yang dilakukan dalam melindungi kekayaan intelektual dalam
organisasi bisnis yaitu:
a. Melindungi Hak Cipta Musik
Pada 1990-an, teknologi memungkinkan orang untuk mendownload musik dari lnternet
pada kecepatan yang lebih cepat dari pada kecepatan sebelumnya dan dapat digunakan untuk
menyimpan musik sehingga dapat didengarkan secara berulang. Setiap orang bisa mendownload
jutaan lagu ke komputer mereka, memasukkan ke CD, dan memiliki koleksi lagu favorit mereka
yang tersedia untuk kesenangan mereka dan mendengarkan setiap kali mereka ingin, semua itu
tanpa biaya pembelian musik. Proses ini tidak sah dan tidak memberikan kompensasi kepada
para seniman yang menciptakan musik dan untuk perusahaan pabrikan yang mendistribusikan
CD seniman ini. Para membajak musik hak cipta merupakan epidemic, 20 miliar lagu
didownload secara ilegal tercatat pada tahun 2005, atau satu dari setiap tiga disk musik yang
dijual didunia, dengan penjualan sebesar 6 miliar adalah bajakan , sembilan dari 10 rekaman di
cina adalah bajakan, dan 75 persen dari orang di Singapura yang disurvei mengatakan mereka
tidak keberatan untuk menggunakan material bajakan.

b. Pembajakan Film di CD dan DVD


Dengan kemajuan tecnology, film dapat didownload dari Internet untuk CD atau DVD
lebih mudah dari sebelumnya. The Motion Picture Association of America mempelajari masalah dan
menemukan bahwa Hollylwood studio sendiri kehilangan $ 6,1 miliar di seluruh dunia pada tahun
2005. Menanggapi hal ini, komisi Comunications federal memerintahkan bahwa semua perusahaan yang
membuat televisi digital di AS, pada tanggal 1 Juli tahun 2005 harus memiliki teknologi yang
diinstal dan dimaksudkan untuk memblokir redistribusi luas dan pemrograman hak cipta illegal.

Pencurian informasi rahasia dan rahasia dagang dapat merusak bisnis Anda sama halnya
dengan penggelapan atau perbuatan curang lain oleh karyawan. Perkuat perlindungan
keunggulan kompetitif Anda dengan beberapa petunjuk ini.

1. Belilah beberapa mesin pencabik kertas, dan manfaatkanlah

Berhati-hatilah bilamana Anda membuang dokumen yang sifatnya sensitif atau rahasia.
Ini termasuk: laporan keuangan, usulan, keterangan nasabah, laporan, tanda terima, tagihan,
faktur, dll. Jangan hanya membuang mereka ke keranjang sampah. Robeklah terlebih dahulu.
Membuang kertas ke tempat sampah tanpa dirobek dapat menimbulkan sejumlah persoalan
keamanan. Jika sampah Anda tidak dibuang dengan benar maka semua dokumen ini dengan
mudahnya dapat jatuh ke tangan orang yang tak berhak atau ditiup angin sepanjang jalan ke
arah para pesaing Anda. Lagi pula, mata-mata industri dikenal biasa mengorek sampah untuk
mencari data rahasia. Usahakan agar pencabikan ini menjadi praktek umum dari perusahaan
wajibkan semua karyawan untuk membuang kertas dengan cara ini.

2. Susunlah rencana untuk karyawan yang diberhentikan


Jangan biarkan mantan karyawan yang tidak puas menjadi ancaman keamanan. Siapkan
rencana untuk mencegah orang pergi dari perusahaan Anda dengan membawa dokumen rahasia.
Beberapa langkah untuk ditempuh termasuk:

Usahakan agar orang tersebut segera meninggalkan perusahaan begitu dipecat. Dengan
membiarkan karyawan tersebut berkeliaran beberapa hari untuk menyelesaikan urusannya
hanya akan mengundang orang ini untuk kabur dengan segala kertas dan informasi lain yang
mungkin berharga bagi perusahaan Anda. Usahakan agar atasan mendampingi selagi
karyawan tersebut memindahkan semua barang pribadi dari mejanya.

Aturlah untuk pengembalian segera seluruh informasi rahasia perusahaan seperti daftar
pelanggan, daftar harga, dll. Jadikanlah pengembalian tepat waktu dari semua dokumen ini
sebagai syarat untuk menerima uang pesangon.

Desaklah orang itu untuk mengembalikan semua kunci, baik untuk tempat bisnis maupun
untuk meja dan lemari filenya. Jika ia tidak mengembalikan mereka, gantilah semua kunci
Anda.

Segera hapus kata sandi orang tersebut dari jaringan komputer Anda. Ini terutama penting
kalau orang tersebut dapat memasuki jaringan Anda dari rumah, dan lalu cukup log in dan
men-download informasi penting.

3. Manfaatkan kata sandi komputer

Wajibkan para karyawan Anda untuk menggunakan kata sandi dalam mengakses semua
komputer Anda atau jaringan Anda. Ini akan berguna untuk mencegah orang yang tidak berhak
untuk mengambil file penting. Jangan biarkan karyawan malas mengurus kata sandi mereka
wajibkan mereka mengubah kata sandi mereka setiap bulan. Cegahlah karyawan menggunakan
kata sandi yang mudah ditebak orang lain - ini akan memudahkan orang tidak berhak memasuki
sistem Anda. Wajibkan pengguna untuk mematikan jaringan Anda kapan saja mereka
meninggalkan meja mereka, sehingga pengguna yang tak berhak tidak dapat memasuki sistem
Anda dari tempat mereka.
4. Wajibkan semua karyawan menandatangani perjanjian anti-penyingkapan

Pastikan bahwa semua karyawan paham bahwa pencurian kekayaan intelektual sama
seriusnya untuk bisnis Anda dengan pencurian barang fisik. Gunakanlah perjanjian anti-
penyingkapan atau klausula anti-penyingkapan dalam kontrak kerja karyawan, untuk
menjelaskan tanggung jawab karyawan mengenai informasi rahasia atau rahasia dagang.
Pastikan Anda menetapkan apa saja yang perusahaan Anda anggap sebagai rahasia. Ini penting
sekali, karena akan membedakan dengan jelas informasi apa saja adalah milik perusahaan dan
informasi apa saja adalah milik mantan karyawan dimaksud. Perjanjian tersebut juga perlu
menggariskan semua langkah yang harus ditempuh karyawan dalam menjaga kerahasiaan,
seperti pemakaian kata sandi komputer, tidak membawa daftar penjualan keluar tempat kerja,
tidak menyalin dokumen ke disk, dll.

5. Berikan label pada semua dokumen Anda

Tentukan dan jalankan semua prosedur secara ketat untuk mengakses informasi rahasia
atau rahasia dagang. Susunlah hierarki akses diantara para karyawan Anda untuk mengakses
informasi sensitif hanya perbolehkan mereka yang membutuhkan informasi tertentu untuk
melihatnya. Misalnya, seorang tenaga penjual mungkin membutuhkan informasi kontak nasabah
untuk wilayahnya. Namun tenaga penjual tersebut tidak membutuhkan semua daftar pelanggan,
dan tidak perlu mengakses data tagihan. Berilah label pada semua dokumen elektronik (seperti
database nasabah) sebagai "untuk dibaca saja" sehingga mereka tidak dapat diubah atau disalin
ke disk.

6. Jangan menggoda pengintai

Jangan memudahkan orang yang tidak berwenang untuk melihat dokumen rahasia.
Doronglah setiap orang dalam bisnis Anda untuk mengambil tindakan pencegahan tertentu.
Jangan penah membiarkan dokumen tercecer di sembarang tempat. Simpanlah semua dokumen
ditempat masing-masing kalau Anda telah selesai mempergunakan mereka atau pada saat
meninggalkan meja Anda. Kunci semua lemari dokumen dan meja Anda bilamana Anda pergi.
Tutuplah file komputer kalau tidak sedang dipergunakan dan jangan sekali-kali membiarkan file
ditayangkan pada monitor kalau Anda sedang pergi meninggalkan meja Anda.
2. HAK PARA STAKEHOLDER DAN MENGELOLA KEANEKARAGAMAN TENAGA
KERJA DALAM ORGANISASI BISNIS

Hak Para Stakeholder

Stakeholder dapat diartikan sebagai segenap pihak yang terkait dengan isu dan
permasalahan yang sedang diangkat. Misalnya isu perikanan, maka stakeholder dalam hal ini
adalah pihak-pihak yang terkait dengan isu perikanan, seperti nelayan, masyarakat pesisir,
pemilik kapal, anak buah kapal, pedagang ikan, pengolah ikan, pembudidaya ikan, pemerintah,
pihak swasta di bidang perikanan, dan sebagainya. Stakeholder dalam hal ini dapat juga
dinamakan pemangku kepentingan.
Secara sederhana, stakeholder sering dinyatakan sebagai para pihak, lintas pelaku, atau
pihak-pihak yang terkait dengan suatu isu atau suatu rencana. Beberapa defenisi stakeholder
sebagai kelompok atau individu yang dapat memengaruhi dan atau dipengaruhi oleh suatu
pencapaian tujuan tertentu. Sedangkan secara singkat stekeholder merupakan orang dengan suatu
kepentingan atau perhatian pada permasalahan. Stakeholder ini sering diidentifikasi dengan suatu
dasar tertentu sebagimana dikemukakan Freeman (1984), yaitu dari segi kekuatan dan
kepentingan relatif stakeholder terhadap isu.
Berdasarkan kekuatan, posisi penting, dan pengaruh stakeholder terhadap suatu issu
stakeholder dapat diketegorikan kedalam beberapa kelompok ODA (1995) mengelompokkan
stakeholder kedalam stakeholder primer, sekunder dan stakeholder kunci . Sebagai gambaran
pengelompokan tersebut pada berbagai kebijakan, program, dan proyek pemerintah (publik)
dapat kemukakan kelompok stakeholder seperti berikut :
1. Stakeholder Utama (Primer) Stakeholder utama merupakan stakeholder yang memiliki
kaitan kepentingan secara langsung dengan suatu kebijakan, program, dan proyek. Mereka
harus ditempatkan sebagai penentu utama dalam proses pengambilan keputusan.
Contohnya :
a. Masyarakat dan tokoh masyarakat : Masyarakat yang terkait dengan proyek, yakni
masyarakat yang di identifkasi akan memperoleh manfaat dan yang akan terkena
dampak (kehilangan tanah dan kemungkinan kehilangan mata pencaharian) dari proyek
ini. Tokoh masyarakat : Anggota masyarakat yang oleh masyarakat ditokohkan di
wilayah itu sekaligus dianggap dapat mewakili aspirasi masyarakat.
b. Pihak Manajer publik : lembaga/badan publik yang bertanggung jawab
dalampengambilan dan implementasi suatu keputusan.
2. Stakeholder Pendukung (Sekunder) Stakeholder pendukung (sekunder) adalah stakeholder
yang tidak memiliki kaitan kepentingan secara langsung terhadap suatu kebijakan,
program, dan proyek, tetapi memiliki kepedulian (consern) dan keprihatinan sehingga
mereka turut bersuara dan berpengaruh terhadap sikap masyarakat dan keputusan legal
pemerintah. Contohnya :
a. Lembaga (Aparat) pemerintah dalam suatu wilayah tetapi tidak memiliki
tanggung jawab langsung.
b. Lembaga pemerintah yang terkait dengan issu tetapi tidak memiliki kewenangan secara
langsung dalam pengambilan keputusan.
c. Lembaga swadaya Masyarakat (LSM) setempat : LSM yang bergerak di bidang yang
bersesuai dengan rencana, manfaat, dampak yang muncul yang memiliki concern
(termasuk organisasi massa yang terkait).
d. Perguruan Tinggi: Kelompok akademisi ini memiliki pengaruh penting dalam
pengambilan keputusan pemerintah.
e. Pengusaha(Badan usaha) yang terkait.
3. Stakeholder Kunci. Stakeholder kunci merupakan stakeholder yang memiliki kewenangan
secara legal dalam hal pengambilan keputusan. Stakeholder kunci yang dimaksud adalah
unsur eksekutif sesuai levelnya, legisltif, dan instansi. Misalnya, stekholder kunci untuk
suatu keputusan untuk suatu proyek level daerah kabupaten. Contohnya :
a. Pemerintah Kabupaten.
b. DPR Kabupaten.
c. Dinas yang membawahi langsung proyek yang bersangkutan.

SIAPA STAKEHOLDER PERUSAHAAN ANDA?


Hak Stakeholder
Pemegang Saham
a. Menghadiri dan memberikan suara dalam RUPS berdasarkan ketentuan satu saham
memberi hak kepada pemegangnya untuk mengeluarkan satu suara
b. Memperoleh informasi material mengenai perusahaan secara tepat waktu dan teratur, agar
memungkinkan seorang Pemegang Saham untuk membuat keputusan penanaman modal
berdasarkan informasi yang dimilikinya mengenai sahamnya dalam perusahaan
c. Menerima sebagian dari keuntungan perusahaan yang diperuntukkan bagi Pemegang
Saham, dalam bentuk dividen dan pembagian keuntungan lainnya.
Pelanggan dan Konsumen

a. Hak untuk memilih barang serta mendapatkan barang tersebut sesuai dengan nilai tukar
dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan.
b. Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang.
c. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang yang digunakan.
d. Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen.
e. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif.
f. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi/penggantian, apabila barang dan/atau
jasayang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya.
Pesaing
a. Hak mendapat perlakuan dalam persaingan sesuai dengan aturan dan cara kompetisi yang
baik dan adil.
b. Tidak mencari informasi rahasia pesaing dengan metode penipuan, tidak jujur, atau
tidakpantas atau melanggar hukum.
c. Tidak sengaja merusak reputasi pesaing dengan fitnah tak berdasar.
d. Tidak melakukan tindakan apapun yang melanggar kekayaan intelektual dan hak cipta
dari pesaing
Mitra Dagang
a. Hak mendapat perlakuan yang merata, adil, dan berdasarkan hasil yang adil dapat
diterima kedua belah pihak.
b. Hak untuk dipenuhinya perjanjian kerja sama yang sudah disepakati dan secara bersama-
sama mencari solusi atas masalah yang terjadi dikemudian hari.
c. Tidak meminta atau menerima aset atau keuntungan lainnya yang tidak jujur
untukperdagangan dengan mitra dagang.
d. Tidak memberikan kerjasama atau mendukung setiap orang atau organisasi yang
melakukan bisnis ilegal atau merupakan ancaman bagi masyarakat dan keamanan
nasional.
e. Berkomitmen untuk mempertahankan hubungan yang berkelanjutan dengan mitra dagang
dan mitra kontrak atas dasar saling percaya.

Mengelola keanekaragaman tenaga kerja dalam organisasi bisnis

Keanekaragaman tenaga kerja (workforce diversity) merupakan suatu istilah yang


digunakan untuk menggambarkan perbedaan tenaga kerja secara demografis terutama yang
berkaitan dengan umur, jenis kelamin, ras, asal negara, dan karakteristik fisik. Semakin
meningkatnya keanekaragaman tenaga kerja membuat semua organisasi harus menyadari arti
penting praktik pemberian kerja yang adil.
Banyak hasil penelitian menunjukkan bahwa keanekaragaman tenaga kerja akan
meningkatkan kemampuan karyawan terkait dengan inovasi, problem solving maupun
menciptakan peluang bisnis baru. Selain itu, perspektif dan pengalaman yang beraneka ragam
juga dapat dijadikan sumber untuk membangun keunggulan bersaing.
Tetapi di sisi lain, kondisi tenaga kerja yang beraneka ragam juga seringkali memunculkan
prasangka secara budaya (cultural bias) dalam bentuk:
(1) prejudice (anggapan negatif serta sikap tidak rasional terhadap orang-orang tertentu
karena identitas kelompok mereka yang minoritas),
(2) discrimination (prasangka yang merugikan kaum minoritas karena menolak mereka
untuk mendapatkan kesempatan secara penuh sebagai anggota organisasi),
contoh: glass ceiling effect (adanya suatu hambatan yang tidak terlihat jelas,
menghalangi wanita dan pekerja minoritas dalam mencapai tingkatan tertentu dalam
tanggung jawab organisasional).
Kedua kondisi tersebut akan mengakibatkan kesulitan organisasi dalam mendapat
tenaga kerja yang memiliki talenta tinggi dan pada akhirnya muncul kesulitan dalam
mewujudkan penempatan sesuai konsep the right man on the rigt place.
Tantangan utama pengelolaan tenaga kerja yang beraneka ragam ini adalah bagaimana
mencapai tujuan organisasi dengan menciptakan kinerja yang tinggi dari semua karyawan
melalui pemanfaatan keterampilan dan talenta karyawan yang beragam tersebut. Di satu sisi,
karyawan dituntut untuk kompeten dan terlatih, tetapi di sisi lain lingkungan kerja juga harus
inklusif dan suportif untuk menciptakan praktik kerja yang adil.
Keanekaragaman tenaga kerja yang tinggi juga membutuhkan pemimpin yang mampu
menginspirasi karyawan, bahwa siapa pun mereka harus memaksimalkan kontribusinya untuk
mencapai tujuan organisasi. Praktik kepemimpinan ini seringkali ditunjukkan dalam bentuk
pemberdayaan karyawan sehingga memunculkan percaya diri tinggi bahwa mereka pasti mampu
mencapai kinerja terbaiknya. Dalam tahap ini, bukan hanya perubahan kebijakan dan praktik
seorang pemimpin, tetapi juga bagaimana kemampuan pemimpin melaksanakan proses
mengubah mind-set semua stakeholders untuk melaksanakan praktik kerja yang adil.
Beberapa program strategik yang dapat dilakukan organisasi bisnis untuk menghadapi
semakin meningkatnya keanekaragaman tenaga kerja, antara lain:
(1) mengembangkan budaya kinerja dengan memperhatikan kondisi keanekaragaman,
(2) mendukung implementasi program seperti worklife balance dan komunikasi lintas budaya,
(3) merekrut tenaga kerja dengan memperhatikan nilai keanekaragaman untuk menarik dan
mempertahankan tenaga kerja.

A. PERANAN PEMERINTAH DALAM MENGELOLA KEANEKARAGAMAN

TENAGA KERJA DALAM ORGANISASI BISNIS

1. Peran Pemerintah Dalam Mengamankan Kesempatan Kerja Sama


Menghilangkan diskriminasi di tempat kerja dan menjamin kesempatan kerja yang sama
telah menjadi tujuan utama dari kebijakan publik di Amerika Serikat selama empat dekade.
Bagian ini meninjau undang-undang utama yang mengatur praktek bisnis yang berkaitan dengan
kesempatan yang sama, tindakan afirmatif, dan pelecehan seksual dan rasial.
2. Peran Pemerintah Dalam Permasalahan Tenaga Kerja
Sesuai GBHN (Garis Besar Haluan Negara), disebutkan bahwa kebijakan pokok
pemerintah dibidang ketenagakerjaan yang utama adalah perluasan dan pemerataan kesempatan
kerja serta peningkatan mutu dan perlindungan tenaga kerja. Artinya para tenaga kerja tidak
hanya sebagai pekerja yang bekerja pada pemilik perusahaan.

a. Equal Employment Opportunity

Perintah eksekutif dimaksudkan untuk mempromosikan perlakuan yang sama dari


karyawan, yaitu, kesempatan kerja yang sama. Aturan-aturan pemerintah berlaku untuk
kebanyakan bisnis dengan cara berikut:

1) Diskriminasi berdasarkan ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, asal negara, cacat
fisik atau mental, atau usia dilarang dalam semua kegiatan. Ini termasuk perekrutan,
promosi, klasifikasi pekerjaan, dan penugasan, kompensasi, dan kondisi kerja lainnya.
2) Kontraktor pemerintah harus membuat rencana aksiafirmatif, merinci bagaimana mereka
bekerja secara positif untuk mengatasi efek diskriminasi dalam tenaga kerja mereka.
Namun, rencana dan tindakan afirmatif hanya bersifat sementara dan fleksibel yang
dirancang untuk memperbaiki diskriminasi masa lalu, dan tidak dapat mengakibatkan
diskriminasi terbalik terhadap kulit putih atau laki-laki.
3) Wanita dan pria harus menerima upah yang sama untuk melakukan pekerjaan yang sama,
dan pengusahatidak boleh melakukan diskriminasi atas dasar kehamilan.

b. Aksi afirmatif

Salah satu cara untuk mempromosikan kesempatan yang sama dan menghilangkan
diskriminasi di masa lalu adalah melalui tindakan afirmatif. Sejak pertengahan I960, kontraktor
pemerintah dituntut oleh perintah eksekutif presiden untuk mengadopsi tindakan afirmatif
melalui penetapan tujuan, tindakan, dan jadwal untuk mempromosikan lebih besar di tempat
kerja. Tujuan mereka adalah untuk mengurangi diskriminasi pekerjaan dengan mendorong
perusahaan untuk berpikir positif (yaitu, afirmatif) langkah-langkah untuk mengatasi praktek
kerja masa lalu dan tradisi yang mungkin telah diskriminatif.

c. Pelecehan Seksual dan Rasial


Peraturan pemerintah melarang pelecehan seksual dan rasial. Dari dua jenis, kasus
pelecehan seksual lebih banyak terjadi, dan peraturan hukum untuk pelecehan itu telah dibuat.
Tapi kasus pelecehan ras telah berkembang sehingga menimbulkan kekhawatiran bagi majikan.
Pelecehan seksual di tempat kerja terjadi ketika setiap karyawan, wanita atau pria, mengalami
perhatian seksual yang tidak diinginkan atau ketika di tempat kerjaan dan kondisi bermusuhan
atau mengancam dengan cara seksual.

B. ISU DALAM MEMBERIKAN KOMPENSASI UNTUK PARA EKSEKUTIF

Kompensasi untuk Para Eksekutif


Kompensasi eksekutif merupakan fasilitas yang diberikan bagi eksekutif dan jajaran
pengambil keputusan sebagai insentif atas segala upaya kerja yang telah dilakukannya. Hal ini
dikarenakan para eksekutif tersebut harus bekerja hanya pada satu perusahaan dan bukan pada
perusahaan lain. Secara umum tujuan dari disusunnya sebuah rencana kompensasi eksekutif
adalah untuk memotivasi karyawan untuk lebih giat bekerja, mempertahankan eksekutif
perusahaan dan untuk mengurangi adanya konflik kepentingan antara pihak manajemen
perusahaan dengan pihak pemilik perusahaan.
Besarnya kompensasi yang diberikan kepada pihak manajemen dan kepada pemilik
perusahaan adalah berbeda antar perusahaan. Secara umum kompensasi dapat dibedakan menjadi
dua yaitu berbentuk finansial maupun non-finansial. Dalam bentuk finansial kompensasi dapat
berupa gaji, bonus tahunan, opsi saham dan insentif jangka panjang dalam berbagai bentuk, baik
stock plans maupun bonus. Sedangkan dalam bentuk non-finansial kompensasi dapat berbentuk
tugas-tugas yang menarik, fasilitas kerja yang mewah dan memadai, posisi kerja, pengakuan,
pencapaian tujuan, serta lingkungan kerja yang mendukung. kompensasi dapat digunakan untuk:
a. Menarik orang-orang yang potensial atau berkualitas untuk bergabung dengan
perusahaan. Dalam hubungannya dengan upaya rekrutmen, program kompensasi yang
baik dapat membantu untuk mendapatkan orang yang potensial atau berkualitas sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Hal ini disebabkan karena orang-orang dengan
kualitas yang baik akan merasa tertantang untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu,
dengan kompensasi yang dianggap layak dan cukup baik.
b. Mempertahankan karyawan yang baik. Jika program kompensasi dirasakan adil secara
internal dan kompetitif secara eksternal, maka karyawan yang baik (yang ingin
dipertahankan oleh perusahaan) akan merasa puas.
c. Meraih keunggulan kompetitif. Adanya program kompensasi yang baik memudahkan
perusahaan untuk mengetahui apakah besamya kompensasi masih merupakan biaya yang
signifikan untuk menjalankan bisnis dan meraih keunggulan kompetitif. Apabila sudah
tidak signifikan lagi, maka perusahaan mungkin akan beralih dengan menggunakan
sistem komputer dan mengurangi jumlah tenaga kerjanya atau berpindah ke daerah yang
tenaga kerjanya lebih murah.
d. Memotivasi karyawan dalam meningkatkan produktivitas atau mencapai tingkat kinerja
yang tinggi. Dengan adanya program kompensasi yang dirasakan adil, maka karyawan
akan merasa puas dan sebagai dampaknya tentunya akan termotivasi untuk meningkatkan
kinerjanya.
e. Melakukan pembayaran sesuai aturan hukum. Dalam hal ini kompensasi yang diberikan
kepada karyawan disesuaikan dengan aturan hukum yang berlaku. Contoh, sesuai
peraturan pemerintah patokan minimal pemberian upah yang berlaku saat ini adalah
sebesar UMR (upah minimum regional), maka perusahaan harus memberikan
kompensasi kepada karyawannya minimum sebesar UMR tersebut.
f. Memudahkan sasaran strategis. Suatu perusahaan mungkin ingin menjadi tempat kerja
yang menarik, sehingga dapat menarik pelamar-pelamar terbaik. Kompensasi dapat
digunakan oleh perusahaan untuk mencapai sasaran ini dan dapat juga dipakai untuk
mencapai sasaran strategis lainnya, seperti pertumbuhan yang pesat, kelangsungan hidup
dan inovasi.
g. Mengokohkan dan menentukan struktur. Sistem kompensasi dapat membantu
menentukan struktur organisasi, sehingga berdasarkan hierarki statusnya, maka orang-
orang dalam suatu posisi tertentu dapat mempengaruhi orang-orang yang ada di posisi
lainnya.
Dengan demikian, kompensasi manajemen bagi para eksekutif perusahaan bertujuan untuk
memotivasi karyawan untuk lebih giat bekerja, mempertahankan eksekutif perusahaan dan untuk
mengurangi adanya konflik kepentingan antara pihak manajemen perusahaan dengan pihak
pemilik perusahaan.

Bentuk-bentuk Kompensasi Eksekutif


Selain itu bentuk kompensasi juga dapat berbentuk finansial maupun non-finansial. Dalam
bentuk finansial kompensasi dapat berupa gaji, upah, komisi, asuransi karyawan, bantuan sosial
karyawan, tunjangan dan sebagainya. Sedangkan dalam bentuk non-finansial kompensasi dapat
berbentuk tugas-tugas yang menarik, fasilitas kerja yang mewah dan memadai, posisi kcrja,
pengakuan, pencapaian tujuan, serta lingkungan kerja yang mendukung.
Kompensasi total dapat diklasifikasikan dalam tiga komponen utama, yaitu:
1. Kompensasi dasar yaitu kompensasi yang jumlahnya dan waktu pembayarannya
tetap, seperti upah dan gaji.
2. Kompensasi variabel merupakan kompensasi yang jumlahnya bervariasi dan/atau
waktu pembayarannya tidak pasti. Kompensasi variabel ini dirancang sebagai
penghargaan pada karyawan yang berprestasi baik. Termasuk kompensasi variabel
adalah pembayaran insentif pada individu maupun kelompok, gainsharing, bonus,
pembagian keuntungan (profit sharing), rencana kepemilikan saham karyawan
(employee stock-ownership plans) dan stock-option plans.
3. Kompensasi total adalah benefit atau seringlcali juga disebut indirect
compensation (kompensasi tidak langsung). Termasuk dalam komponen ini
adalah (1) perlindungan umum, seperti jaminan sosial, pengangguran dan cacat;
(2) perlindungan pribadi dalam bentuk pensiun, tabungan, pesangon tambahan
dan asuransi; (3) pembayaran saat tidak bekerja seperti pada waktu mengikuti
pelatihan, cuti kerja, sakit, saat liburan, dan acara pribadi; (4) tunjangan siklus
hidup dalam bentuk bantuan hukum, perawatan orang tua, perawatan anak,
program kesehatan, dan konseling.
Beberapa bentuk kompensasi yang diberikan oleh perusahaan tersebut antara lain adalah:
1. Kompensasi Total. Terdiri dari gaji, insentif jangka pendek tahunan, insentif jangka
panjang, bonus dan penghasilan tambahan. Tingkat kompensasi total ditentukan untuk
merefleksikan posisi pasar (marketplace) untuk memastikan daya saing, maupun
tanggung jawab masing-masing posisi atau jabatan, untuk memastikan ekuitas internal.
Kompensasi total terdiri dari:
(a) Gaji (salary), yang meliputi gaji target yang ditetapkan pada level menengah dalam
kelompok pembanding yang mencerminkan posisi yang serupa dalam perusahaan,
dan gaji dasar, yang merupakan gaji yang ditentukan oleh kebijakan perusahaan.
(b) Pemberian Insentif Jangka Pendek Tahunan (Annual Short-Term Incentive Award)
yang meliputi kineija perusahaan atas dasar tujuan bisnis strategi dan target keuangan
yang dapat dikuatifikasikan dan konstribusi individual yang dievaluasi pada dasar
kriteria yang mempengaruhi kinerja perusahaan.
2. Kompensasi Jangka Panjang. Kompensasi ini terdiri dari opsi saham dan unit saham.
Dimana penjelasannya yaitu:
(a) Opsi Saham (stock options), dimana pemberian opsi saham berbeda-beda tergantung
pada tingkat gaji dan tidak mengambil opsi saham yang masih beredar sebagai
bahan pertimbangan. Tingkat pemberian target tergantung pada posisi pemegang
jabatan dan total kompensasi relatif terhadap pasar.
(b) Unit Saham (share unit), yaitu pemberian bagi eksekutif senior dan karyawan kunci
dimana satu unit saham itu ekuivalen atau setara dengan satu saham biasa yang
mungkin diberikan pada pegawai atau karyawan tertentu yang memilik jabatan
pcnting di cabang lain.
(c) Seperti yang sudah diketahui bahwa pada umumnya tenaga kerja selalu berusaha
dengan keras dalam melaksanakan aktivitas kerjanya. Tetapi usaha kerasnya tersebut
akan diperoleh balas jasa yang memuaskan kepada tenaga kerja tersebut. Namun jika
balas jasa yang diberikan tidak memuaskan maka para tenaga kerja tidak akan
berusaha dengan keras dalam melaksanakan aktivitasnya.
(d) Di setiap perusahaan, baik pada skala kecil, menengah dan besar imbalan balas jasa
kepada karyawan selalu merupakan hal fundamental bagi karyawan perusahaan
bersangkutan. Dan di jaman serba modern ini ilmu pengetahuan, teknologi,
organisasi, transportasi terus berkembang ditambah lagi dengan pemikiran kritis
terhadap keadilan sosial dalam hubungan antarmanusia maka isu kompensasi makin
menjadi kompleks. Karena itu dalam pengendalian manajemen, harus diterapkan
sistem imbalan yang fair atau sesuai untuk karyawan atas kerja kerasnya.
(e) Dalam praktik, banyak sistem kompensasi yang tidak dihubungkan dengan prilaku
manusia agar mengarah pada tujuan organisasi atau memberikan balas jasa yang
bertentangan dengan pelilaku untuk pencapaian tujuan. Manajemen dan dewan
komisaris harus merancang rancana kompensasi insentif bagi para tenaga kerja
sehingga dapat menghindari kesalahan dalam pemberian insentif dan bonus.
(f) Manajemen organisasi biasanya menghadapi masalah dalam memotivasi manusia
yang bekerja dalam organisasi agar mereka mengarah pada pencapaian tujuan
stakeholders atau keuntungan maksimal. Manajemen organisasi mau mencapai
tujuan stakeholders, jika tujuan pribadinya juga tercapai. Salah satu tujuan manusia
bekerja dalam organisasi adalah untuk memperoleh kompensasi atau balas jasa.
Balas jasa adalah gaji dan tunjangan yang diberikan pada para karyawan, yaitu
mencakup gaji pokok dan tunjangan langsung maupun tidak langsung misalnya
bonus, bagian laba, pensiun, asuransi jiwa, kendaraan, perumahan, pengobatan,
makanan-minuman. Balas jasa merupakan intensif untuk mencapai tujuan pribadi
para karyawan. Jika dihubungkan masalah kompensasi ini dengan sistem
pengendalian manajemen, kompensasi memberikan pengaruh besar dalam
menjalankan suatu usaha atau organisasi. Karena setiap individu berpacu
melaksanakan prestasi yang terbaik untuk organisasi demi mendapat pembalasan jasa
yang setimpal. Oleh karena itu pengendalian manajemen secara berkesinambungan
berhubungan dengan masalah kompensasi. Termasuk makin tinggi tingkat tanggung
jawab, tugas dan pengawasan maka makin tinggi pula tingkat kompensasi yang
didapat. Setiap individu termotivasi jika menerima laporan umpan balik mengenai
kinerja, sehingga tujuan perusahaan atau organisasi tercapai dan mencapai
keselarasan tujuan.

Ada beberapa isu mengenai parameter-parameter dan paket kompensasi. Secara umum,
isu-isu ini berkenaan dengan bentuk dari hadiahnya, prasyarat untuk hadiah dan pembatasan-
pembatasan yang diberikan kepada orang yang mendapatkan hadiah. Isu-isu tersebut adalah:
Isu 1: opsi saham atau saham?
Kunci untuk penawaran insentif adalah menaikkan eksposur kepemilikan dengan mencakup
komponen-komponen yang berbasis ekuitas didalam paket kompensasi. Dua cara umum dimana
perusahaan menawarkan insentif adalah pemberian saham dan opsi saham. Pada kasus dari
saham yang terbatas, para direktur dibatasi untuk menjual saham-saham sebelum tanggal
tertentu, yang mungkin berhubungan atau mungkin tidak berhubungan dengan jabatan
direkturnya. Pada kasus opsi saham, perusahaan dapat membatasi untuk menjual kembali atau
membatasi pelaksanaan opsi dengan menetapkan periode pemberian jangka panjang. Opsi saham
lebih umum digunakan didalam kontrak insentif. Daya tariknya terletak antara lain pada:
pertama, opsi saham adalah instrumen dengan leverage, dimana nilai opsi dapat meningkat
drastis dari sisi persentase ketika aset dasar mengalami peningkatan didalam nilainya. Dengan
demikian, para direktur diberikan kesempatan untuk menaikkan kekayaanya secara dramatis
dengan menaikkan harga sahamnya. Dan kedua, karena opsi saham dihadiahkan dengan harga
tetap, maka akan memberikan keunggulan dengan sedikitnya resiko jika nilai perusahaan tidak
mencapai ambang tertentu.
Isu 2: memberikan insentif sebagai bonus atau bukan?
Kompensasi direktur dapat secara bersama-sama berisi insentif dan reward. Insentif diberikan
sebagai bonus atas kinerja dimasa yang akan datang, sedangkan reward merupakan bonus atas
kinerja masa lalunya. Penetapan mengenai opsi saham dan saham terbatas, apapun kinerja di
masa lalunya, akan memperbaiki kineija di waktu mendatang namun tidak memberikan imbalan
kepada direktur atas prestasi yang dicapainya. Komponen imbalan bisa dibangun dengan paket
kompensasi yang mengubah kondisi dimana pemberian insentif diberikan. Sebagai contoh,
pemberian opsi saham atau saham dapat tergantung dengan kinerja di waktu lalu seperti:
Kinerja harga saham pada tahun sebelumnya
Penerimaan per-lembar saham atau earning per share (EPS) pada tahun
sebelumnya
Return on equity (ROE) pada tahun sebelumnya
Matriks arus kas pada tahun sebelumnya misalnya pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi
dan amortisasi (EBITDA).
Isu 3: pembuatan sasaran yang jelas tentang pencapaian tingkat kepemilikan yang
signifikan
Kompensasi insentif bagi para direktur struktural sangat berbeda dengan yang diberikan bagi
para manajer. Kompensasi manajemen dibuat pada level tinggi dengan pengertian yang relatif.
Pendapatan tahunan bagi para manajer merupakan suatu fraksi yang signifikan bagi kekayaanya.
Sebaliknya, kompensasi direktur tidaklah demikian. Sebagian besar direktur dihentikan atau
menghentikan para eksekutif senior dari perusahaan-perusahaan publik besar. Karena sejarah
kerjanya, maka para direktur ini sudah mengakumulsi tingkat kekayaan yang signifikan. Selain
itu, para direktur perusahaan, dapat mendiversifikasi aliran pendapatan mereka dengan melayani
banyak dewan. Dengan demikian, kompensasi direktur dari perusahaan khusus bukanlah porsi
besar dari kekayaanya dan juga bukan fraksi besar dari pendapatnya secara keseluruhan. Dari
berbagai penjelasan diatas mengenai bentuk kompensasi eksekutif, berdasarkan hasil penelitian
Murphy (1999), ia berpendapat bahwa kompensasi atau paket dalam bentuk stock optiorah
yang memberikan keleluasaan bagi si pemegang saham untuk menetapkan kontrak kepada
eksekutif atau manajer dalam mencapai suatu kinerja tertentu. Harapannya, bila kinerja
meningkat di kemudian h ari, maka harga saham perusahaan yang terdaftar di bursa efek akan
naik. Dan selisih antara harga saham yang meningkat dengan exercise price dari stock option
itulah yang merupakan "reward" yang diperoleh bagi eksekutif.

Stock Option Program (SOP)


Dalam Astika (2008) menjelaskan bahwa program opsi saham merupakan suatu program yang
bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada eksekutif dan karyawan untuk memiliki saham
perusahaan melalui pemberian opsi saham. Opsi saham yang diperoleh oleh eksekutif dan
karyawan perusahaan melalui program opsi saham mengandung potensi nilai yang sangat
ekonomis. Pada tahapan awai pelaksanaan opsi saham, yaitu pada saat diumumkan sampai
dengan saat menjelang dihibahkan kepada para eksekutif dan karyawan perusahaan potensi nilai
yang terkandung dalam opsi saham belum kelihatan walaupun dalam opsi saham terkandung hak
untuk membeli saham dengan harga tertentu. Opsi saham belum memiliki nilai jika belum
dihibahkan kepada para eksekutif dan karyawan perusahaan sesuai dengan yang diprogramkan.
Potensi nilai opsi saham akan mulai kelihatan setelah dihibahkan. Secara psikologi sebagai
pemegang opsi para eksekutif dan karyawan perusahaan ingin supaya opsi saham yang
dimilikinya bernilai.Untuk mencapai maksud tersebut mereka dapat melakukan dua hal, yaitu
sebagai berikut:
a. Meningkatkan kineija. Program kompensasi erat hubungannya dengan usaha keras para
eksekutif yang pada umumnya didasarkan pada dua pola pengukuran, yaitu laba bersih dan harga
pasar saham. Karyawan akan produktif jika perkiraan nilai kepemilikannya meningkat.
Peningkatan nilai inilah yang menjadikan karyawan pemegang opsi saham sangat
berkepentingan dengan harga pasar saham (Mehran, 1995; Sanders, 1999).
b. Melakukan manajemen laba. Yermack (1977) melakukan investigasi dan menemukan bahwa
CEO melakukan pengaturan informasi dan harga pasar saham perusahaan mengalami kenaikan
sebagai akibat adanya berita baik. Segera setelah CEO menerima opsi saham. Asyik (2006)
menginvestigasi perilaku eksekutif di sekitar hibah opsi dalam hubungannya dengan nilai
intrinsik opsi saham dan menemukan bahwa eksekutif perusahaan melakukan manajemen laba
dengan cara menurunkan jumlah laba yang dilaporkan menjelang hibah opsi dan melakukan
manajemen laba dengan cara meningkatkan jumlah laba yang dilaporkan setelah hibah.

Faktor-faktor Penentu Kompensasl Eksekutif


Banyak rencana kompensasi yang didasarkan pada dua ukuran usaha manajer yaitu income
bersih dan harga saham. Healy (1985) menyatakan bahwa 90% dari 1000 perusahaan manufaktur
besar di USA pada tahun 1980 dalam menentukan besarnya kompensasi manajemen didasarkan
pada informasi akuntansi. Sedangkan Scott (2003) berpendapat bahwa jumlah bonus, saham,
opsi dan komponen gaji eksekutif lainnya dinilai pada tertentu tergantung pada salah satu dari
komponen income bersih dan kinerja harga saham atau keduanya. Dalam Noimah (2003)
terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kompensasi eksekutif antara lain:
a. Hubungan Antara Kompensasi Eksekutif Dengan Laba Akuntansi
Hubungan antara laba akuntansi dan kompensasi eksekutif puncak diteliti oleh Sloan (1993).
Bukti yang dihasilkan mendukung hipotesis bahwa insentif berdasarkan laba membantu
melindungi eksekutif dari faktor-faktor market-wide dalam harga saham. Laba mencerminkan
perubahan spesifik perusahaan dalam nilai, tetapi kurang sensitif terhadap pergerakan pasar.
Sebagai akibatnya, ukuran kinerja berdasarkan laba dalam kontrak kompensasi eksekutif
membantu melindungi eksekutif dari fluktuasi nilai perusahaan yang ada dalam kendali mereka.
Chen dan Lee (1995), yang meneliti perusahaan perusahaan minyak dan gas menemukan bukti
adanya hubungan antara bonus eksekutif dengan laba akuntansi.
b. Hubungan Antara Kompensasi Eksekutif Dengan Harga Saham
Ronen dan Aharoni (1989) menghubungkan kompensasi manajemen dengan laba akuntansi dan
harga saham melalui rencana insentif, tetapi mereka menekankan pada perilaku manajemen
dalam mengelola laba akuntansi dalam reaksinya terhadap perubahan tarip pajak. Hasil
menunjukkan bahwa peningkatan tanpa pajak mendorong pilihan kebijakan akuntansi yang bisa
meningkatkan pendapatan. Hasil juga menunjukkan bahwa pilihan akuntansi yang optimal lebih
sensitif terhadap spesifikasi rencana opsi dibandingkan dengan spesifikasi bonus.
c. Hubungan Antara Kompensasi Eksekutif Dengan Kinerja Perusahaan
Leonard (1990) menguji pengaruh kebijakan kompensasi eksekutif dan struktur organisasi
terhadap kinerja perusahaan. Hasilnya menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan yang
mempunyai rencana insentif jangka panjang menikmati peningkatan ROE yang signifikan lebih
besar dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang tidak mempunyai rencana insentif
jangka panjang. Abowd (1990) menguji apakah sensitivitas kompensasi manajerial terhadap
kinerja perusahaan dalam satu tahun berhubungan positif dengan kineija perusahaan pada tahun
yang akan datang. Ukuran kineija berdasarkan akuntansi menghasilkan hubungan yang lemah,
sedangkan kinerja berdasarkan ekonomi dan pasar menghasilkan dukungan yang kuat.
d. Hubungan Antara Kompensasi Eksekutif Dengan Ukuran Perusahaan
Jensen dan Murphy (1990) meneliti perubahan dalam kekayaan pemegang saham, laba
akuntansi, dan penjualan, kompensasi. Mereka menemukan korelasi signifikan antara
kompensasi dan perubahan dalain kekayaan pemegang saham. Namun ukuran relatif kinerja
hanya mempunyai sedikit explanatory power terhadap kompensasi.Kompensasi berhubungan
positif dengan laba dan penjualan serta berhubungan negatif dengan kineija sosial. Mekanisme
pengendalian internal yang berdasarkan laba dan penjualan mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kompensasi. Rasio penjualan terhadap aktiva dan rasio laba terhadap aktiva
keduanya berhubungan signifikan dengan kompensasi. Menghubungkan kompensasi dengan
pertumbuhan penjualan melindungi eksekutif dari resiko pergerakan harga saham.

e. Hubungan Antara Kompensasi Eksekutif Dengan Pertumbuhan Perusahaan


Bizjak, Brickiey, dan Coles (1993) menguji kinerja relatif dan absolut berdasarkan proxy
pertumbuhan. Mereka menemukan bahwa perusahaan yang tumbuh rendah menunjukkan
sensitivitas kompensasi yang lebih tinggi terhadap kekayaan pemegang saham dibandingkan
dengan perusahaan yang tumbuh tinggi. Smith dan Watts (1992) menunjukkan bahwa
perusahaan yang berkembang membayar lebih tinggi keseluruhan level kompensasi
dibandingkan dengan perusahaan yang tidak berkembang dikarenakan pembagian resiko yang
lebih tinggi bagi CEO perusahaan-perusahaan berkembang. Mereka juga berpendapat bahwa
perusahaan berkembang akan memberikan paket kompensasi yang secara langsung dihubungkan
dengan insentif berdasarkan saham.

Kompensasi eksekutif merupakan fasilitas yang diberikan bagi eksekutif dan jajaran
pengambil keputusan sebagai insentif atas segala upaya keija yang telah dilakukannya
merupakan suatu kompensasi yang seimbang atas kesempatan yang hilangdari eksekutif tersebut.
Hal ini dikarenakan para eksekutif tersebut harus bekeija hanya pada satu perusahaan dan bukan
pada perusahaan lain. Secara umum tujuan dari disusunnya sebuah rencana kompensasi eksekutif
adalah untuk memotivasi karyawan untuk lebih giat bekeija, mempertahankan eksekutif
perusahaan dan untuk mengurangi adanya konflik kepentingan antara pihak manajemen
perusahaan dengan pihak pemilik perusahaan. Besarnya kompensasi yang diberikan kepada
pihak manajemen dan kepada pemilik perusahaan adalah berbeda an tar perusahaan. Secara
umum kompensasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu berbentuk finansial maupun non-finansial.
Dalam bentuk finansial kompensasi dapat berupa gaji, bonus tahunan, opsi saham dan insentif
jangka panjang dalam berbagai bentuk, baik stock plans maupun bonus. Sedangkan dalam
bentuk non-finansial kompensasi dapat berbentuk tugas-tugas yang menarik, fasilitas keija yang
mewah dan memadai, posisi kerja, pengakuan, pencapaian tujuan, serta lingkungan kerja yang
mendukung. Pemberian kompensasi bagi eksekutif ini sering didasarkan pada ukuran kinerja
yang telah dicapai oleh para manajer dan eksekutif tingkat atas seperti laba akuntansi, harga
saham maupun earning per share (EPS), kinerja keuangan seperti return on equity (ROE) dan
return on asset (ROA), ukuran perusahaan dan pertumbuhan perusahaan.

C. APLIKASI MENGELOLA KEANEKARAGAMAN KARYAWAN

Dilihat dari berbagai aspek, keberagaman tenaga kerja semakin bertambah.


Ketikakeberagaman ini dikelola secara efektif, organisasi akan mendapatkan keuntungan dari
beragam perspektif, pendapat, pengalaman, dan pengetahuan yang berbeda dari para anggotanya
untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih baik dan lebih responsif terhadap konsumennya
yang semakin beragam pula.
Keberagaman (diversity) adalah ketidaksamaan dan perbedaan diantara orang yang
disebabkan oleh usia, jenis kelamin, ras, etnisitas, agama, latar belakang social ekonomi,
pendidikan, pengalaman, penampilan fisik, kemampuan/ketidakmampuan, dan ciri-ciri lainnya
yang digunakan untuk membedakan antara orang satu dengan lainnya. Keberagaman
memunculkan isu etik dan tanggungjawab sosial. Demikian juga dalam sebuah organisasi. Jika
isu keberagaman ini tidak dikelola dengan baik organisasi bisa mengalami keruntuhan,
khususnya di lingkungan global. Ada beberapa alasan mengapa keberagaman menjadi isu
penting bagi para manager dan perusahaan :
1. Ada kewajiban etis yang kuat dalam masyarakat untuk memperlakukan orang secara
pantas dan adil.
2. Mengelola keberagaman secara efektif dapat memperbaiki efektifitas organisasi.Ketika
para manager mengelola keberagaman secara efektif, mereka tidak hanya mendorong
manager lainnya untuk memperlakukan anggota organisasi secara pantas dan adil namun
juga menyadari bahwa keberagaman merupakan sumber daya organisasi yang penting
yang dapat membantu sebuah organisasi meraih keuntungan kompetitif (competitive
advantage).
3. Ada bukti kuat bahwa individu yang berbeda terus mengalami perlakuan tidak adil
ditempat kerja sebagai akibat adanya prasangka, stereotip, dan diskriminasi
buruk.Misalnya, perempuan sering dirugikan di tempat kerja karena dinomor duakan
daripada pria. Pria menerima gaji lebih baik dari perempuan walaupun memiliki posisi
yang sama. Di Amerika muncul istilah Glass Ceiling untuk menggambarkan sebuah
metapora yangmenyinggung hambatan-hambatan tak tampak yang menghambat
kelompok minoritas dan perempuan dari promosi menuju posisi puncak di perusahaan.
Ada beberapa sumber keberagaman yang sering menjadi hambatan dalam perlakuan di
tempat kerja, yaitu :
1. Usia (age). Usia para pekerja atau karyawan sering menjadi sumber perlakuan
diskriminatif. Para manager mestinya menjamin bahwa kebijakan dan prosedur di tempat
kerja berlaku untuk semua pekerja dengan adil, tanpa memperhatikan usia mereka.
Mengelola keberagaman secara efektif, dengan demikian, berarti bahwa semua karyawan
dari usia yang berbeda-beda mampu saling belajar , bekerja bersama-sama dengan
baik,dan saling mengambil keuntungan dari perspektif berbeda yang mereka miliki.
2. Jenis Kelamin (gender). Sumber diskriminasi lainnya adalah jenis kelamin, laki-laki atau
perempuan.Perempuan sering memperoleh perlakuan diskriminatif di tempat kerja, baik
dari aspek penggajian yang lebih rendah atau potensi untuk memasuki jabatan yang lebih
tinggi. Padahal mestinya mereka memperoleh hak yang sama jika mereka melakukan
pekerjaan yang sama.
3. Ras dan Kesukuan (race and ethnicity ). Ras terkait dengan bangsa seseorang misalnya,
ras Asia, Afrika, atau Amerika.Sedangkan Kesukuan atau etnisitas sering merujuk pada
kelompok orang berdasarkan bahasa atau budaya. Semakin meningkatnya keberagaman
ras dan etnis di tempat kerja atau dalam organisasi membutuhkan pengelolaan yang
efektif sehingga bisa dimanfaatkan sebagai sumber kekuatan organisasi bukan sebagai
kelemahan.
4. Agama (religion). Agama bisa menjadi sumber perlakuan tidak adil dan diskriminasi di
tempat kerja.Oleh karena itu para manager atau perusahaan harus mengenali, menyadari,
dan memahami perbedaan agama dan keyakinan ini untuk dijadikan sebagai sumber
peningkatan loyalitas karyawan. Hal-hal yang bisa dilakukan para manager misalnya
,menjadwal pertemuan berdasarkan hari libur agama dan memberi kesempatan karyawan
untuk beribadah pada jam-jam ibadah. Ketika para manager memahami dan menghormati
perbedaan agama ini maka loyalitas karyawan terhadap perusahaan akan meningkat .
5. Kemampuan/ ketidakmampuan (capabilities / disabilities) Ketidakmampuan fisik (cacat)
sering menjadi sumber diskriminasi. Perusahaan ataupara manager harus akomodatif
terhadap karyawan yang menyandang ketidakmampuan semacam ini. Hal yang bisa
dilakukan para manager terkait dengan ketidakmampuan karyawan ini diantaranya
memberikan bantuan yang layak terhadap mereka, mengembangkan lingkungan kerja
yang non diskriminatif, dan mendidik organisasi tentang masalah disability dan bentuk
ketidakmampuan lainnya, misalnya cacat fisik atau penyakit tertentu seperti HIV/AIDS.
6. Latar Belakang Sosial Ekonomi (social economic background ) Istilah social economic
background berhubungan dengan kombinasi antara faktor kelas social dan faktor
pendapatan. Dari perspektif managemen, manager harus sensitif dan responsif terhadap
keragaman tingkat sosial ekonomi karyawannya, terutama kepada mereka yang kurang
beruntung atau mereka yang berpenghasilan rendah. Bentuk sensitifitas manager itu bisa
berbentuk perhatian terhadap kebutuhan karyawan berpenghasilan rendah dalam hal
perumahan, pendidikan anaknya, dan kesempatan untuk meningkatkan keterampilan
kerja serta pelatihan-pelatihan yang mendukung kontribusi mereka terhadap perusahaan.
7. Orientasi Seksual (sexual orientation) Di Amerika Serikat 2% dari 10 % penduduknya
adalah kelompok guy dan lesbian. Kelompok guy dan lesbian ini sering memperoleh
perlakuan diskriminatif terkait dengan kesempatan kerja dan di dalam lingkungan
pekerjaan mereka, termasuk diIndonesia.
8. Jenis keberagaman lainnya. Jenis keberagaman lain yang sering menjadi sumber
perlakuan diskriminatif adalah aspek pendidikan, pengalaman, dan penampilan fisik
seseorang (kurus atau gemuk,cantik , tampan, dll).
Pengelolaan keberagaman secara efektif Mampu meningkatkan bisnis. Diantara
keuntungan yang akan diperoleh dari pengelolaan keberagaman secara afektif adalah :
1. Organisasi atau perusahaan akan memperoleh keuntungan kompetitif, yaitu membantu
organisasi menyediakan barang dan jasa yang jauh lebih baik kepada konsumen.
2. Organisasi dengan karyawan yang beragam akan menjadi lebih kaya dalam hal pendapat,
pendekatan, dan kesempatan yang dapat memperbaiki keputusan managerial.
3. Organisasi dengan pengelolaan keberagaman yang efektif akan menjadi organisasi yang
lebih kaya dengan gagasan-gagasan kreatif.
4. Organisasi akan mampu memberi layanan yang lebih baik kepada konsumen yang
beragam karena mereka mampu memahami kebutuhan mereka dengan baik.

Bagaimana mengelola keberagaman secara efektif , ada beberapa langkah yang bisa
dilakukan untuk merubah sikap dan nilai serta mendorong management keberagaman yang
efektif, diantaranya yaitu :
1. Adanya komitmen managemen puncak (top management). Komitmen managemen
puncak terhadap keberagaman sangat penting bagi kesuksesan institusi yang terkait
dengan kebijakan tentang keberagaman.
2. Berusaha meningkatkan keakuratan persepsi.
3. Meningkatkan kesadaran tentang keberagaman.
4. Meningkatkan keterampilan keberagaman, yaitu dengan cara memperbaiki cara para
manager dan bawahan saling berinteraksi dan memperbaiki kemampuan mereka
bekerjasama dengan orang yang berbeda.
5. Mendorong fleksibilitas. Manager dan bawahannya harus belajar bagaimana bersikap
terbuka kepada pendekatan dan cara yang berbeda dalam mengerjakan pekerjaan mereka.
6. Memberikan perhatian yang melekat terhadap bagaimana anggota organisasi dievaluasi.
Evaluasi harus didasarkan pada indikator-indikator yang obyektif dan jauhdari indikator
yang tidak jelas atau bias.
7. Pertimbangkan jumlah. Manager harus memperhatikan perimbangan yang ada dalam
organisasinya, misalnya perimbangan antara pria-wanita di berbagai lini organisasi.
8. Memberdayakan karyawan guna menghadapi tindakan dan perkataan diskriminatif.
Ketika para manager dan karyawan menyaksikan rekan sekerjanya atau anggota lainnya
melakukan tindakan diskriminatif , maka mereka harus berani bicara dan mereaksi
perilaku tersebut.
9. Memberikan penghargaan kepada mereka yang mampu mengelola keberagaman secara
efektif dalam organisasinya.
10. Memberikan pelatihan yang menggunakan pendekatan multi cabang secara
berkesinambungan. Misalnya, pelatihan peningkatan kesadaran keberagaman dengan
memanfaatkan film, diskusi, role-play, sharing pengalaman, dll.
11. Mendorong terjadinya mentoring diantara karyawan yang beragam. Mentoring yaitu
proses saling menasehati dan membimbing antara anggota organisasi yang lebih banyak
dan baik pengalamannya kepada mereka yang masih kurang pengalamannya, dan proses
saling membantu untuk meningkatkan karier mereka dalam organisasi.

Karyawan atau Manajemen Sumber daya manusia (SDM) selalu menjadi pusat perhatian
dari berbagai pihak. Alasannya adalah karena karyawan adalah pelaku utama produksi dan
pemasaran. Tidak ada cara strategi Bisnis akan tercapai jika tidak ada pelaku. Oleh karena itu,
selama mereka bekerja, mereka adalah aset penting perusahaan. Dalam hal ini diperhatikan oleh
manajemen adalah bagaimana memiliki produktivitas kerja mereka dapat ditingkatkan melalui
kegiatan pengembangan sumber daya manusia. Pengembangan sumber daya manusia dapat
melalui pendidikan dan pelatihan. Ketika produktivitas kerja yang lebih tinggi, itu akan
meningkatkan kinerja perusahaan. Sebagai hasil dari kompensasi yang diterima oleh karyawan
juga akan meningkat. Dengan harapan, karyawan dan keluarga dapat meningkatkan
kesejahteraan mereka.

Pertanyaannya adalah apakah perhatian manajemen hanya terbatas pada nilai output saja?
Di sisi lain jika manajemen tidak mendengarkan setiap karyawan yang telah terjebak tangga
kariernya, harapan martabat manusia yang menurun ketika karyawan berhenti bekerja, kehidupan
keluarga yang terhenti setelah karyawan pensiun, dan terjadinya fenomena stres kerja dan
depresi? Beberapa pertanyaan penting dijawab ketika perusahaan hanya berfokus pada program
yang relatif jangka pendek yang meningkat produksi dan menurunkan biaya produksi dan untuk
kepuasan karyawan sementara saja.

Memastikan manajemen memperhatikan karyawan sebagai faktor kunci keberhasilan di


perusahaan. Jangan biarkan oleh keunggulan kompetitif, perusahaan mendorong meningkatkan
produksi berikut dengan mengurangi biaya tenaga kerja. Sementara di sisi lain dari unsur
manusia karyawan hampir diabaikan. Jika hal ini dibiarkan dapat menjadi titik masalah
kemanusiaan akan meningkat. Hal ini terjadi karena strategi yang diterapkan lebih pada efisiensi
ekonomi daripada efisiensi sosial (motivasi, manfaat psikologis, kebutuhan-kebutuhan mental
yang nyaman, dll). Idealnya kedua belah pihak harus memiliki efisiensi yang sama. Jika strategi
sebelumnya dipertahankan, yang berarti perusahaan tidak akan cukup bergairah untuk
meningkatkan produktivitas dan biaya produksi yang rendah. Selain itu perusahaan tidak akan
cukup pintar atau memiliki sensitivitas yang tinggi dalam mengelola karyawan yang memiliki
karakter beragam dalam menciptakan kepuasan terbaik bagi karyawan mereka. Pada gilirannya,
jika dua hal yang tidak diselesaikan akan menyebabkan karyawan menurunkesehatan mental.

Dasar-dasar Manajemen sumber daya manusia melindungi posisi karyawan di anggap


sebagai pendekatan yang terbaik adalah melalui penerapan model perilaku oraganisasi. Di
dalam perilaku organisasi, perhatian utama adalah model kepemimpinan dan perilaku
karyawan berikut unsur-unsur yang mempengaruhinya. Untuk itu perhatian sentral harus
difokuskan pada pengelolaan keragaman dan aktifitas optimal karyawan. Penerapan suasana
kemitraan kerja antara manajemen dan karyawan, kepemimpinan yang nyaman, lingkungan
yang bermotivasi tinggi, dan pelatihan dapat diterapkan untuk meningkatkan sikap
karyawan. Selain aspek membangun hubungan kerja (formal dan nonformal), soft skill
manajemen dan karyawan, khususnya mengenai manfaat non-keuangan perlu ditangani.
Semua ini harus tercermin dalam strategi bisnis dan strategi SDM perusaahaan yang
berorientasi jangka panjang.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pemanfaatan atau implementasi teknologi dalam kegiatan operasional organisasi akan


memberikan dampak yang cukup signifikan bukan hanya dari efisiensi kerja tetapi juga terhadap
budaya kerja baik secara personal, antar unit, maupun keseluruhan institusi. Pengelolaan
administrasi kerja berbasis teknologi informasi juga harus mempertimbangkan pengembangan
sumber daya manusia (SDM) serta memperhatikan keberagaman tenaga kerja untuk mendukung
optimalisasi pada pemanfaatan atau implementasi teknologi informasi yang bertahap yang
dimulai dengan perencanaan, pengembangan, ahli kelola, operasional sampai dengan tahap
pemeliharaan.
Tantangan utama pengelolaan tenaga kerja yang beraneka ragam ini adalah bagaimana
mencapai tujuan organisasi dengan menciptakan kinerja yang tinggi dari semua karyawan
melalui pemanfaatan keterampilan dan talenta karyawan yang beragam tersebut. Di satu sisi,
karyawan dituntut untuk kompeten dan terlatih, tetapi di sisi lain lingkungan kerja juga harus
inklusif dan suportif untuk menciptakan praktik kerja yang adil.
Keanekaragaman tenaga kerja yang tinggi juga membutuhkan pemimpin yang mampu
menginspirasi karyawan, bahwa siapa pun mereka harus memaksimalkan kontribusinya untuk
mencapai tujuan organisasi. Praktik kepemimpinan ini seringkali ditunjukkan dalam bentuk
pemberdayaan karyawan sehingga memunculkan percaya diri tinggi bahwa mereka pasti mampu
mencapai kinerja terbaiknya
DAFTAR PUSTAKA

Lawrence, A.T dan Weber, J, 2008, Business and Society : Stakeholders, Ethics and Public
Policy, 12th ed, USA :McGraw Hill.

Miarso, Yusufhadi , 2007, Teknologi , Penerbit Kencana & UNJ: Jakarta.

Reksohadiprodjo, Sukanto dan Gito Sudarmo, Indriyo, 2000, Manajemen Produksi, Edisi
Keempat, BEFE, Yogyakarta.
http://indriramadhaniekonomi.blogspot.com/2013/01/tantangan-dalam-globalisasi.html
Asyhadie, Zaena, 2008. Hukum Bisnis Prinsip dan Pelaksanaannya di Indonesia, Edisi Revisi 3,
PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Nickels, William G., James M. McHugh, Susan M. McHugh, 2009. Pengantar Bisnis, Edisi 8
Buku 1, Salemba Empat. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai